Anda di halaman 1dari 4

NAMA : LALU WILY FEBRIAN HAIKAL

NIM : 170202046

A. UUPA NO 5 TAHUN 1960

Hak Guna Usaha

Pasal 26

(1)Hak Guna Usaha diberikan dengan jangka waktu:

a.untuk perorangan paling lama 25 (dua puluh lima) tahun; dan

b.untuk badan hukum paling lama 35 (tiga puluh lima) tahun.

(2)Dalam hal memenuhi ketentuan dan persyaratan, Hak Guna Usaha sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dapat diperpanjang satu kali, yaitu:

a.untuk perorangan paling lama 25 (dua puluh lima) tahun; dan

b.untuk badan hukum paling lama 35 (tiga puluh lima) tahun.

(3)Badan Usaha Milik Negara dapat diberikan kekhususan dalam hal permohonan dan perpanjangan Hak
Atas Tanah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(4)Dalam hal tertentu, Menteri dapat memberikan perpanjangan jangka waktu Hak Guna Usaha paling
lama 20 (dua puluh) tahun.

(5)Pemberian perpanjangan oleh Menteri sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dilakukan dengan
mempertimbangkan:

a.umur tanaman;

b.jenis investasi (jangka panjang atau pendek); dan/atau

c.daya tarik investasi.

(6)Dalam hal Hak Guna Usaha diberikan atas Tanah Negara, maka pemegang hak wajib menyediakan
Tanah untuk pekebun atau petani atau petambak plasma di sekitar atau yang berdekatan dengan lokasi
Hak Guna Usaha, yang luasnya paling sedikit 20% (dua puluh persen) dari luas Tanah yang diberikan
dengan prinsip ekonomi berkeadilan.

(7)Dalam hal jangka waktu Hak Guna Usaha telah berakhir dan tidak diperpanjang atau jangka waktu
perpanjangan telah berakhir maka:

a.status Tanah menjadi Tanah yang dikuasai oleh Negara dengan status Hak Pengelolaan Kementerian;

b.hak keperdataan bekas pemegang Hak Atas Tanah menjadi hapus; dan
c.pengaturan, penggunaan dan pemanfaatan Tanah selanjutnya menjadi kewenangan Menteri.

(8)Tanah Hak Guna Usaha dapat digunakan untuk emplasemen, bangunan pabrik, gudang, tempat tinggal
sementara karyawan, dan bangunan lainnya yang menunjang kegiatan usaha.

(9)Dalam hal pemegang Hak Guna Usaha menguasai fisik melebihi luasan pemberian haknya maka status
tanahnya hapus dan menjadi Tanah yang dikuasai oleh Negara yang penggunaan dan pemanfaatannya
diatur oleh Menteri.

Bagian VI

Hak pakai,

Pasal 41.

(1) Hak pakai adalah hak untuk menggunakan dan/atau memungut hasil dari tanah yang dikuasai
langsung oleh Negara atau tanah milik orang lain, yang memberi wewenang dan kewajiban yang
ditentukan dalam keputusan pemberiannya oleh pejabat yang berwenang memberikannya atau dalam
perjanjian dengan pemilik tanahnya, yang bukan perjanjian sewa-menyewa atau perjanjian pengolahan
tanah, segala sesuatu asal tidak bertentangan dengan jiwa dan ketentuan-ketentuan Undang-undang ini.

(2) Hak pakai dapat diberikan:

a. selama jangka waktu yang tertentu atau selama tanahnya dipergunakan untuk keperluan yang tertentu;

b. dengan cuma-cuma, dengan pembayaran atau pemberian jasa berupa apapun.

(3) Pemberian hak pakai tidak boleh disertai syarat-syarat yang mengandung unsur-unsur pemerasan.

Pasal 42.

Yang dapat mempunyai hak pakai ialah

a. warga-negara Indonesia;

b. orang asing yang berkedudukan di Indonesia;

c. badan hukum yang didirikan menurut hukum Indonesia dan berkedudukan di Indonesia;

d. badan hukum asing yang mempunyai perwakilan di Indonesia.

Pasal 43.

(1) Sepanjang mengenai tanah yang dikuasai langsung oleh Negara maka hak pakai hanya dapat dialihkan
kepada pihak lain dengan izin pejabat yang berwenang.

(2) Hak pakai atas tanah-milik hanya dapat dialihkan kepada pihak lain, jika hal itu dimungkinkan dalam
perjanjian yang bersangkutan.

B. RUU Pertanahan
Masa kepemilikan HGU diperpanjang 90 tahun

Pasal lain yang bermasalah, menurut Dewi adalah pasal 26. Pasal ini menurutnya memberikan Hak Guna
Usaha (HGU) sampai 90 tahun. Begini bunyi pasalnya:

Pasal 26

(1) Hak Guna Usaha diberikan dengan jangka waktu:

a. untuk perorangan paling lama 25 (dua puluh lima) tahun; dan

b. untuk badan hukum paling lama 35 (tiga puluh lima) tahun.

(3) Badan Usaha Milik Negara dapat diberikan kekhususan dalam hal permohonan dan perpanjangan Hak
Atas Tanah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(4) Dalam hal tertentu, Menteri dapat memberikan perpanjangan jangka waktu Hak Guna Usaha paling
lama 20 (dua puluh) tahun.

Nuansa Domein Verklaring zaman Belanda

Draft RUU Pertanahan ini juga dianggap mengandung nilai Domein Verklaring zaman kolonial Belanda.
Domein Verklaring sendiri merupakan asas di mana tanah menjadi milik negara ketika sang pemilik tanah
tidak bisa membuktikkan bukti kepemilikkannya. Nuansa itu muncul dalam Pasal 36:

Pasal 36

(1) Hak Pakai selama digunakan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 ayat (1) huruf b diberikan
kepada:

a. instansi Pemerintah dan Pemerintah Daerah;

b. perwakilan negara asing dan lembaga internasional; atau

c. badan keagamaan dan sosial.

(2) Hak Pakai selama digunakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan untuk melaksanakan
tugas pokok dan fungsi pemegang hak dalam rangka pelayanan publik.

(3) Hak Pakai selama digunakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dapat dilepaskan dan
dialihkan dengan cara tukar bangun atau cara lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai Hak Pakai dengan jangka waktu dan Hak Pakai selama digunakan
diatur dalam Peraturan Pemerintah.

Anda mungkin juga menyukai