Anda di halaman 1dari 6

1. Apa yang dimaksud dengan kejahatan dan pelanggaran? Apa perbedaannya ?

Jawaban
Perbedaan kejahatan dan pelanggaran:
*Berdasarkan perbedaan prinsipil:
· Kejahatan:”rechtsdeliktern” yaitu perbuatan yang meskipun tidak ditentukan undang-
undang,sebagai perbuatan pidana,tetapi dirasakan bertentangan dengan tata hukum.
· Pelanggaran:”wetsdeliktern” yaitu perbuatan yang sifat melawan hukumnya baru dapat
diketahui setelah ada undang-undang yang mengatur demikian.
*Berdasarkan perbedaan kuantitatif:
· Kejahatan : hukuman yang dijatuhkan lebih berat daripada pelanggaran.
· Pelanggaran : hukuman yang dijatuhkan lebih ringan daripada kejahatan.

2. Apa yang membedakan antara disiplin ilmu hukum pidana dengan ilmu hukum
lain ?
Jawaban:
Disiplin ilmu hukum pidana berbeda dari ilmu hukum lainnya.Contoh: dalam
penggolongannya ilmu hukum pidana termasuk hukum publik yaitu hukum yang mengatur
orang dengan negara. Berbeda dengan hukum yang termasuk hukum privat,misalnya:hukum
perdata,yang lebih mengatur masalah perorangan. Selain itu juga bisa dilihat dari sanksi yang
diterima. Dalam sanksi pidana,sanksi yang didapatkan adalah sanksi badan yang
mengakibatkan penderitaan dan memberi efek jera. Sedangkan sanksi dalam hukum lain
bersifat administratif.

3. Sebutkan dan jelaskan sumbangan ilmu-ilmu yang lain terhadap hukum pidana ?
Jawaban:
Sumbangan ilmu lain dalam hukum pidana:
· Ilmu kriminologi:mempelajari tentang kejahatan,yang mempelajari faktor terjadinya tindak
pidana dan solusi agar orang tidak melakukannya.
· kedokteran kehakiman:ilmu bantu yang dipakai untuk mengungkap sebab suatu kejahatan
tindak pidana yang berkaitan dengan manusia.

4. Sebutkan sumber-sumber hukum pidana yang kamu ketahui !


Jawaban:
· Sumber hukum Tertulis : KUHP,KUHPer.
· Sumber hukum Tidak Tertulis : Hukum Adat.
· Sumber hukum Bersifat Umum : KUHP.
· Sumber hukum Bersifat Khusus : UU mengenai tipikor.

5. Sebutkan dan jelaskan perkembangan subjek hukum pidana !


Jawaban:
Subjek Hukum:
Sesuatu yang mempunyai hak dan kewajiban. Subjek hukum yang terdapat pada
pasal 59 KUHP hanyalah manusia saja. Akan tetapi,dalam perkembangannya,tidak hanya
manusia saja,badan hukum merupakan subjek hukum pula.

6. Jelaskan anatomi KUHP!Dan bagaimana pengaturannya nanti didalam konsep


KUHP!
Jawaban:
Anatomi KUHP = 3buku = 1.Ketentuan umum
2.Kejahatan
3.Pelanggaran
Dalam konsep KUHP yang akan datang tidak dibedakan antara kejahatan dan
pelanggaran,KUHP ini hanya membedakan antara buku 1 mengenai Ketentuan Umum dan
buku 2 mengenai tindak pidana.

7. Apa fungsi dari pasal 103 KUHP !


Jawaban:
Pasal ini disebut juga pasal jembatan.Pasal ini mengatur tentang ketentuan umum
yang terdapat pada KUHP dan tidak hanya mengatur KUHP saja, tetapi bisa ditentukan oleh
UU lain.

8. Apa yang dimaksud dengan asas legalitas ?Apa konsekuensi dan bagaimana hukum
pidana adat?Sebutkan juga sumber hukumnya!
Jawaban:
Asas legalitas menyatakan bahwa perbuatan hhukum / badan hukum yang tidak
tercantum pada UU bukanlah tindak pidana. Jadi harus ada aturan undang-undang yang
tertulis lebih dahulu.Akan tetapi,konsekuensinya adalah bahwa perbuatan-perbuatan pidana
menurut hukum adat tidak dapat dipidana, sebab disitu tidak ditentukan dengan aturan yang
tertulis.
*Kedudukan hukum pidana adat: hukum pidana adat diberlakukan sepanjang ketentuan
dalam hukum adat tidak diatur dalam hukum yang tertulis.Dasar hukum pidana adat pada
zaman Hindia Belanda ialah pasal 131 IS. Akan tetapi, sebenarnya dasar hukum yang diambil
dari UU itu tidak perlu,sebab hukum adat adalah hukum asli yang berlaku dengan sendirinya.

9. Sebutkan dan jelaskan mengenai ruang berlakunya tindak pidana ( ada 4 ) beserta
contohnya ?!
Jawaban:
· Asas teritorial : asas ini berlaku terhadap setiap orang baik itu WNI/WNA yang melakukan
tindak pidana di wilayah teritorial Indonesia.
Contoh: Acong adalah WNA dari negara RRC.Dia melakukan tindak pidana
pemerkosaan, yang dilakukannya di kota Medan.Lalu Acong tertangkap dan dia dijerat
dengan pasal 285 KUHP.
· Asas personal: asas ini mengikuti orang Indonesia dimanapun dia berada.
Contoh: Inem merupakan TKI yang berada di negara Malaysia.karena majikannya terus
bersikap kejam kepadanya,Inem membunuhnya.Ia lalu melarikan diri ke Indonesia dengan
harapan selamat.akan tetapi,dia tertangkap.Atas perbuatan itu dia dijerat pasal 338 KUHP.
· Asas perlindungan: asas ini berlaku terhadap tindak pidana yang menyerang kepentingan
hukum negara Indonesia.
Contoh: seseorang melakukan penipuan surat-surat Negara,dibuat seolah-olah seperti asli.
· Asas Universal: asas ini menyatakan Hukum Pidana Indonesia berlaku diseantero jagad.
Contoh: orang asing di Indonesia,memalsu mata uang negaranya sendiri dapat diadili di
Indonesia dengan hukum pidana Indonesia.

10. Apa yang dimaksud dengan Locus Delicte ?


Jawaban:
Locus Delicti adalah tempat terjadinya tindak pidana .Jadi harus pasti tentang kapan
dan tempat terjadinya tindak pidana itu,untuk menetapkan locus delicti ada 3 teori,yaitu
perbuatan materiil,instrumen dan akibat.

11. Apa yang dimaksud dengan Lex Spesialis derogate Legi Generalis?
Jawaban:
Maksud dari adagium ini adalah UU yang bersifat khusus mengesampingkan UU yang
bersifat umum.

Asas lex specialis derogat legi generali (hukum khusus menyampingkan hukum umum)
merupakan salah satu asa preferensi yang dikenal dalam ilmu hukum. Asas preferensi adalah
asas hukum yang menunjuk hukum mana yang lebih didahulukan (untuk diberlakukan), jika
dalam suatu peristiwa (hukum) terkait atau terlanggar beberapa peraturan.
Dalam bidang HP, Asas lex specialis derogat legi generali dinormakan dalam pasal 63 ayat
(2) KUHP yang menentukan bahwa, “jika suatu tindakan masuk dalam suatu ketentuan
pidana umum, tetapi termasuk juga dalam ketentuan pidana khusus, maka hanya yg khusus
itu yg diterapkan”. Artinya, jika terjadi suatu tindak pidana yg melanggar dua ketentuan HP
atau lebih, yang salah satunya adalah ketentuan HP khusus, maka ketentuan HP khusus itulah
yang dikenakan kepada pelakunya.
MvT hanya menyatakan bahwa jika suatu tindak pidana hanyalah satu jenis khusus dari suatu
perbuatan yg lain, dan dari makna yang ada sudah dipahami, maka berlaku aturan lex
specialis derogat legi generali, tanpa mempedulikan apakah yg khusus itu dihukum lebih
berat atau lebih ringan daripada yg umum, dan tanpa mempedulikan pula apakah dia
memiliki sebutan sendiri.
Contoh :
Seorang yang dengan sengaja tidak membayar bea masuk / cukai, tidak membayar
pajak, ataupun mencuri kayu di hutan milik negara. Sudah jelas perbuatan mereka tersebut
dilakukan dengan sengaja secara melawan hukum / bertentangan dengan hukum, dapat
merugikan keuangan negara, menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi.
Unsur-unsur perbuatan mereka tersebut ternyata memenuhi seluruh unsur yang ada dalam
ketentuan pidana Pasal 2 UU Tipikor.
Dalam aturan hukum memuat asas lex specialis derogate legi generali. Dengan
demikian apabila ada seseorang yang secara sengaja melakukan suatu perbuatan mencuri
kayu di hutan negara, atau memiliki, membawa dan mengangkut kayu tanpa dilengkapi
SKSHH ( Surat Keterangan Sahnya Hasil Hutan ), menurut pembentuk undang-undang
kepada mereka tersebut sebagai perbuatan illegal loging dan melanggar UU No.41 Tahun
1999 tentang kehutanan, dan bukan sebagai perbuatan yang koruptif, walaupun perbuatan
mereka tersebut memenuhi unsur Pasal 2 UU Tipikor. Begitu pula bagi masyarakat yang
dengan sengaja tidak membayar pajak seperti tidak membayar PBB atau tidak membayar
Pajak kendaraan bermotor, maka harus dijerat dengan UU perpajakan dan bukan UU Tipikor,
karena secara yuridis pembentuk UU telah menghendaki atau bermaksud untuk
memberlakukan ketentuan perpajakan bagi mereka yang tidak membayar pajak walaupun
perbuatan mereka memenuhi unsur - unsur yang termuat dalam Pasal 2 UU Tipikor

12. Apa yang dimaksud Kriminalisasi , dekriminalisasi dan depenalisasi?


Jawaban:
Kriminalisasi : suatu proses yang dulunya perbuatan manusia bukan merupakan suatu tindak
pidana menjadi tindak pidana.
Dekriminalisasi : proses yang dulu tindak pidana diatur undang-undang menjadi bukan tindak
pidana.
Depenalisasi : suatu proses yang dulunya perbuatan itu diancam dengan ancaman pidana
diubah menjadi ancaman yang lain.

13. Apa yang menjadi titik tolak dari aliran monistis , dualistis ? KUHP menganut
aliran yang mana ?
Jawaban:
Aliran monistis : aliran ini terdapat pada zaman klasik,dalam aliran ini tidak membedakan
antara dapat dipidananya orang dan perbuatan,misalnya:walaupun orang yang melakukan
tindak pidana gila,ia tetap dipidana.
Aliran dualistis : aliran ini memisahkan antara dapat dipidananya orang dan dapat
dipidananya perbuatan.Jadi untuk melakukan tindak pidana harus memenuhi syarat orang dan
perbuatannya.
KUHP menganut aliran ini yaitu dualistis.

14. Apakah kondisi kejiwaan seseorang syarat mutlak di dalam penjatuhan sanksi
pidana ?
Jawaban:
Ya,kondisi kejiwaan merupakan syarat mutlak dalam penjatuhan sanksi
pidana.Karena apabila seseorang melakukan tindak pidana dalam keadaan sehat, dapat
dipertanggungjawabkan perbuatannya itu dan dia mengetahui bahwa perbuatannya itu salah,
maka ia dapat dipidana.Sedangkan orang yang terganggu jiwanya tidak dipidana dengan
menggunakan pasal 44 KUHP (alas an pemaaf)

15. Apakah orang yang memepunyai kelainan kejiwaan mutlak tidak dapat dijatuhi
sanksi pidana apabila dia melakukan tindak pidana?
Jawaban:
Tidak mutlak,karena apabila seseorang melakukan tindak pidana,dan hal itu tidak
sesuai dengan kelainan jiwa yang ia miliki, maka ia dapat dijatuhi pidana,misal:seorang
homoseks melakukan pembunuhan,ia dapat terjerat pasal 338 KUHP.Namun,apabila tindak
pidana yang dilakukan sesuai dengan kelainan jiwa yang ia miliki,maka ia tidak dijatuhi
pidana karena alas an pemaaf(pasal 44 KUHP).

16. Sebutkan jenis-jenis tindak pidana yang kamu ketahui!


Jawaban:
a. kejahatan dan pelanggaran
b. delik formil dan delik materiil
c. delik commissionis, delik omissionis, dan delik commissionis peromissionem commisa.
d. delik dolus dan delik culpa
e. delik tunggal dan delik berganda
f. delik yang berlangsung terus dan delik yang tidak berlangsung terus
g. delik aduan dan delik bukan aduan
h. delik sederhana dan delik yang ada pemberatannya
i. delik ekonomi dan bukan delik ekonomi

17. Apa yang dimaksud Wetsdelict dan Rechtdelict?Apa juga yang dimaksud dengan
mala perse dan mala quia prohibita?
Jawaban:
· Wetdelict ialah perbuatan yang oleh umum baru disadari sebagai suatu tindak pidana,karena
undang-undang menyebutnya sebagai delik.
· Rechtdelict ialah perbuatan yang bertentangan dengan keadilan,terlepas apakah perbuatan itu
diancam pidana dalam suatu undang-undang atau tidak.
· Mala perse yaitu delik yang berhubungan dengan kejahatan.
· Mala quia prohibita yaitu delik yang berhubungan dengan pelanggaran.

18. Sebutkan apa yang dimaksud unsur-unsur tindak pidana objektif dan subjektif!
Jawaban:
· Unsur objektif :unsur bisa dilihat dari predikat kalimat yang terdapat pada kalimat pasal
yang bersangkutan.
Contoh: unsur 1 adalah”dengan sengaja”
unsur 2 adalah”menghilangkan nyawa orang”
· unsur subjektif: unsur-unsur tindak pidana seperti pada pasal yang bersangkutan.
Contoh: pada pasal 338 :”barang siapa”.

19. Apa yang dimaksud delik formil dan delik materiil?Berikan contohnya!
Jawaban:
· Delik Formil adalah delik yang perumusannya dititikberatkan kepada perbuatan yang
dilarang.
· Delik materiil adalah delik yang perumusannya dititikberatkan kpada akibat yang tidak
dikehendaki.

20. Apa yang menjadi 3 permasalahan pokok dalam hukum pidana?


Jawaban:
· perbuatan
· orang/kesalahan
· pidana

21. Mengapa di dalam hukum pidana tidak boleh ada analogi dan peraturan
perundang – undangan yang berlaku surut?
Jawaban:
Tidak boleh adanya analogi karena untuk mencegah tindakan sewenang-wenang dari
pengadilan atau dari penguasa.Jika membolehkan pemakaian analogi,maka kemungkinan
tindakan sewenang-wenang itu bisa diperbesar.Aturan tentang tidak berlaku surut,karena
apabila pembentuk undang-undang itu berlaku surut,hal tersebut adalah sepenuhnya hak
pembentuk undang-undang itu sendiri.

22. Ki Daus warga Negara Indonesia dia melakukan tindak pidana di Indonesia, dia
melarikan diri ke luar negeri, disana ia ditangkap. Apakah ia dapat dipidana di luar
Indonesia, apa upaya – upaya agar dapat diadili di Indonesia?
Jawaban:
Ki daus dapat diadili dengan hukum pidana Indonesia,karena dia melakukan tindak pidana di
Indonesia.Walaupun melarikan diri ke luar negeri,untuk mengembalikan Ki Daus ke
Indonesia dapat dengan cara ekstradisi dan perjanjian lain antarnegara yang bersangkutan dan
undang-undang yang mengatur.

23. Poniyem melakukan penggendulan setelah menjadi gendul dia ingin


menggugurkan, karena di KUHP dilarang maka ia melakukan di Negara tanpa aturan
yang melarang, apakah hukum Indonesia dapat?
Jawaban:
Hukum Pidana Indonesia tidak berlaku bagi Poniyem karena ia melakukan penggendulan di
Negara yang memperbolehkan hal tersebut.menurut asas personal hukum Indonesia tidak
berlaku jika tindak pidana yang dilakukan di luar negeri bukan merupakan suatu tindak
pidana disana.

24. Obama warga Negara antah berantah melakukan transaksi narkoba di kep Riau,
setelah tertangkap apakah obama bisa diadili di Indonesia? Dan menggunakan asas
apa?
Jawaban:
Obama bisa diadili dengan hukum pidana Indonesia dengan menggunakan asas territorial
yang menjelaskan bahwa aturan hukum pidana Indonesia berlaku bagi setiap orang,baik
WNI/WNA yang melakukan tindak pidana diwilayah Indonesia.

25. Sebutkan fungsi hukum pidana?


Jawaban:
Umum: mengatur hidup kemasyarakatan atau menyelenggarakan tata dalam masyarakat
secara patut dan bermanfaat.
Khusus: melindungi kepentingan hukum terhadap perbuatan yang hendak memperkosanya
dengan sanksi berupa pidana

Anda mungkin juga menyukai