Anda di halaman 1dari 2

Red Flag

Romney et al., (1980) dan Gullkvist & Jokipii (2013) mendefinisikan bendera merah
sebagai peristiwa situasional, kondisi, tekanan, peluang, atau karakteristik pribadi yang dapat
menyebabkan manajemen atau karyawan terlibat dalam kecurangan atas nama perusahaan atau
untuk keuntungan pribadi. Red flag merupakan kumpulan tanda-tanda bahaya yang memberikan
peringatana kepada auditor mengenai adanya kemungkinan terjadi fraud dalam perusahaan.
Auditor dalam menjalankan tugasnya hendaknya menjadi lebih waspada ketika mengetahui
adanya tanda tersebut. Red flag disusun untuk membantu auditor dalam mengidentifikasi
terjadinya kecurangan dalam perusahaan, sehingga auditor dapat menentukan tingkat risiko
kecurangan dalam melaksanakan tugas audit.
AS Bagian 315 menjelaskan bahwa red flag bermanfaat bagi auditor karena memberikan
peringatan tentang kemungkinan terjadinya kecurangan. Namun, kehadiran red flag selama audit
mungkin tidak selalu membuktikan bahwa pelaporan keuangan yang curang telah terjadi
(Albrecht et al., 2015). Smith et al., (2005) menunjukkan bahwa kegagalan manajemen dalam
menjalankan fungsi internal kontrol menjadi indikator yang signifikan sebagai sinyal deteksi
kecurangan dibandingkan dengan indikator lainnya. Apostolou et al., (2001) menyimpulkan
bahwa auditor harus memilih karakteristik dan pengaruh manajemen yang melebihi
wewenangnya sebagai tanda bahaya yang signifikan lebih dari sekadar operasi, stabilitas
keuangan, dan kondisi industri. Hal yang sama juga diungkapkan Gullkvist & Jokipii (2013)
bahwa manajer yang tidak jujur atau tidak etis adalah indikasi kecurangan.
Selain memperhatikan hal yang umum digunakan, auditor menggunakan sinyal lain yang
secara khusus muncul dalam keadaan tertentu untuk meningkatkan penilaian dugaan kecurangan
(Hammersley, 2011). Terjadinya red flag mungkin berasal dari kepribadian klien atau faktor lain.
Ketika dikombinasikan dengan bendera merah lainnya, kombinasi ini akan memperdalam
pemahaman auditor tentang bagaimana klien melakukan kecurangan (Hammersley, 2011).
Johnson et al.,(2013) juga menemukan bahwa sinyal spesifik dari red flag adalah kepribadian
yang narsis, di mana narsisme ini mengarah pada perilaku kecurangan dalam pelaporan
keuangan (Amernic & Craig, 2010). Jenis gangguan kepribadian lain yang bisa dipertimbangkan
adalah psikopat korporasi dimana orang-orang ini memiliki kemampuan untuk memanipulasi
termasuk auditor. Bahkan Jeppesen et al.,(2016) mengatakan sejumlah kecurangan manajemen
baru-baru ini dapat dianggap sebagai psikopat korporasi dalam posisi manajemen dan kesadaran
jenis gangguan kepribadian sehingga menginformasikan bentuk perkembangan terbaru dalam
metode deteksi kecurangan untuk auditor.

Anda mungkin juga menyukai