Anda di halaman 1dari 11

SEMINAR AUDITING

KASUS 1.2: LIVENT, INC.

Kelompok 4:
I Gst. Ayu Made Agung Mas Andriani Pratiwi

(1391662024)

Ni Luh Nyoman Sherina Devi

(1391662026)

I Gst. Agung Ayu Mas Candraeni

(1391662027)

Ida Ayu Ratih Manuari

(1391662028)

Sang Ayu Nyoman Trisna Dewi

(1391662033)

PROGRAM MAGISTER AKUNTANSI


PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2015
0

LIVENT, INC.
I.

Ringkasan Kasus
Maria Messina (Maria) bertindak sebagai partner perikatan dalam audit untuk periode

tahun 1996, setelah bertindak sebagai manager audit dalam beberapa perikatan audit
sebelumnya dengan Livent di bawah bendera Kantor Akuntan Publik (KAP) Delloite &
Touche. Tidak lama setelah menyelesaikan audit untuk periode tahun 1996 tersebut, Garth
meminta Maria untuk menjadi Chief Financial Officer (CFO) Livent.
Adapun sejarah singkat Livent, Inc. adalah sebagai berikut:
Pada tahun 1979, Garth Drabinsky (Garth) dan teman dekatnya, Myron
Gottlieb (Myron), memutuskan untuk memasuki bisnis pertunjukan lewat pintu
belakang. Dua pengusaha muda tersebut berusaha membujuk seorang pengusaha
Toronto terkemuka untuk menginvestasikan sekitar $ 1 juta dalam proyek
cinema complex yang mereka susun. Proyek ini melibatkan pengubahan ruang
bawah tanah dari suatu pusat perbelanjaan besar menjadi sebuah teater dengan
layar berukuran besar. Desain dari teater mencakup interior yang mewah untuk
tiap teater, kursi yang mewah, dan bar cappucino di lobby.
Beberapa tahun kemudian, Garth dan Myron memperluas perusahaannya
dengan bantuan beberapa investor yang mau mengeluarkan sejumlah besar dana
untuk membiayai kompleks teater di Kanada dan Amerika Serikat. Pada
pertengahan 1980, perusahaan mereka, Cineplex Odeon, mengendalikan hampir
2,000 teater, yang merupakan rangkaian teater kedua terbesar di Amerika Utara.
Dalam beberapa minggu setelah keluarnya mereka dari Cineplex Odeon,
karena skandal yang mereka lakukan, Garth dan Myron mengorganisasikan Live
Entertainment Corporation untuk memproduksi pertunjukan Broadway di
kampung halamannya di Toronto. Konsep Garth untuk perusahaan ini, di mana ia
membujuk beberapa investor dan kreditur untuk mengucurkan dananya, adalah
dengan mengarahkan manajemen korporat kepada industri bisnis pertunjukan
yang bebas dan tidak disiplin. Setelah serangkaian produksi yang sukses,
perusahaan yang akhirnya berganti nama menjadi Livent, Inc. akhirnya go
public pada tahun 1993. Pada bulan Mei 1995, Livent mengajukan permohonan
kepada Securities and Exchange Commission (SEC) untuk menjual sahamnya di
Amerika Serikat. SEC mengabulkan permohonan tersebut dan saham Livent
mulai diperdagangkan di NASDAQ Stock Exchange. Dalam 2 tahun, investor
Amerika Serikat sudah menguasai mayoritas saham beredar Livent.
1

Pada awal tahun 1998, Livent telah memiliki 5 teater produksi di Kanada
dan Amerika Serikat, termasuk Teater Broadway besar di New York. Produksi
perusahaan di antaranya: Fosse, Kiss of the Spider Woman, Ragtime, Showboat
dan Phantom of the Opera telah mengumpulkan lebih dari 20 buah Tony Award.
Namun dalam beberapa minggu setelah bergabung dengan Livent, Maria mulai
mempertanyakan keputusan yang diambilnya. Bekerja di Livent membuatnya menghadapi
tekanan yang lebih kuat, lebih sulit untuk dikendalikan dan sangat menguras tenaga. Setiap
bulannya ia harus mengalami beban yang berat. Pada akhir musim panas 1998, hidup Maria
benar-benar sangat kacau. Beberapa kemudian pada bulan Januari 1999, Maria diputuskan
bersalah oleh pengadilan federal karena dituduh terlibat dalam kecurangan besar-besaran
yang dilakukan oleh eksekutif puncak Livent.
Hal ini berawal praktek yang dilakukan oleh eksekutif dari Livent, di mana beberapa
perlakuan akuntansi yang tidak sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Salah
satu bentuk kecurangan akuntansi yang sering digunakan Livent adalah mentransfer biaya
praproduksi dari sebuah pertunjukan yang sedang berlangsung ke pertunjukan yang masih
dalam proses produksi. Transfer tersebut dapat menangguhkan, kadang-kadang untuk waktu
tak terbatas, amortisasi biaya di muka tersebut. Untuk semakin mengurangi jumlah
pembebanan biaya praproduksi yang diamortisasi secara periodik, maka akuntan Livent
mulai membebankan sejumlah biaya ke berbagai akun aktiva tetap. Biasanya aktiva ini akan
didepresiasi selama 40 tahun, bandingkan dengan periode amortisasi lima tahun untuk biaya
praproduksi. Pada akhirnya, akuntan perusahaan mulai mendebet biaya gaji dan beban
operasional rutin lainnya pada akun aktiva tetap jangka panjang. SEC memperkirakan bahwa
manipulasi akuntansi telah memperkecil biaya Livent hingga lebih dari $30 juta pada
pertengahan 1990an.
Selain itu, terdapat beban fiktif yang kemudian dibayarkan langsung kepada Garth dan
Myron. Perusahaan menginstruksikan kepada dua vendor untuk memasukkan tagihan sebagai
hutang atas jasa yang tidak diberikan kepada perusahaan. Setelah Livent membayar sejumlah
tagihan yang membengkak, Garth dan Myron menerima pembayaran kembali sejumlah
pembayaran jasa palsu tersebut. Menurut SEC, selama periode empat tahun di tahun 1990an,
Garth dan Myron menerima sekitar $7 juta pembayaran kembali dari dua pemasok Livent.
Biaya gelap yang ditagihkan kepada Livent oleh para pemasok tersebut dikapitalisasi dalam
akun biaya praproduksi untuk sejumlah pertunjukan yang sedang dipersiapkan oleh
perusahaan.
Tidak hanya hal tersebut saja, namun Livent juga mengembangkan piranti lunak
komputer yang digunakan untuk menyaring data palsu dari catatan akuntansi perusahaan.
2

Piranti lunak rahasia ini juga memiliki tujuan kedua, yaitu, memungkinan akuntan Livent
untuk mencatat transaksi yang curang tanpa meninggalkan jejak hardcopy yang dapat
diperiksa oleh auditor eksternal Livent. Akuntan akan memproses penggelapan catatan
akuntansi dalam bentuk batch sesuai yang diminta oleh eksekutif Livent. Ketika apa yang
disebut sebagai penyesuaian ini diproses, mereka menghapus jurnal awal untuk transaksi
tersebut, membuat penyesuaian sehingga nampak seperti transaksi awal yang asli, sehingga
menipu auditor Deloitte yang mengaudit perusahaan.
Selama kuartal kedua tahun 1997, sebuah perusahaan real estate membeli hak
pengembangan sebidang tanah yang dimiliki Livent senilai $7,4 juta. Kontrak antara kedua
perusahaan tersebut mencakup ketentuan atau put agreement yang memungkinkan
perusahaan real estate tersebut untuk membatalkan transaksi sebelum tanggal tanah tersebut
mulai dikembangkan. Ketika partner perikatan audit Deloitte mempelajari kesepakatan
tersebut, ia mendesak agar perusahaan tidak mencatat pendapatan apapun atas transaksi
tersebut. Transaksi tersebut menjadi semakin rumit karena melibatkan related party sejak
Myron menjadi anggota dewan direksi pada induk perusahaan real estate tersebut. Untuk
mengatasi kekhawatiran partner auditnya, Myron mengatur agar eksekutif perusahaan real
estate mengirimkan surat kepada partner tersebut yang isinya menyatakan bahwa put
agreement tersebut sudah dibatalkan padahal tidak. Ini merupakan bentuk transaksi fiktif
melalui transaksi dengan pihak yang memiliki hubungan istimewa
Livent menjual hak produksi Ragtime dan Show Boat di berbagai teater di Amerika
Serikat (AS) kepada perusahaan yang berbasis di Texas. Kontrak untuk transaksi ini
mengindikasikan bahwa Livent menerima $11,2 juta dari perusahaan Texas dan tidak dapat
dikembalikan dalam situasi apapun. Namun demikian, ada kesepakatan rahasia yang diatur
oleh eksekutif Livent untuk melindungi perusahaan Texas tersebut dari kerugian akibat
transaksi ini dan, pada faktanya, memberikan jaminan kepada perusahaan Texas tersebut
sejumlah tingkat keuntungan dari investasi besarnya. Meskipun terdapat ketidakpastian
terhadap laba aktual, jika ada, yang pada akhirnya akan dihasilkan pada transaksi seperti ini,
staf akuntansi Livent tetap mencatat setidaknya $34 juta sebagai pendapat dari transaksitransaksi tersebut pada laporan laba rugi perusahaan di tahun 1996 dan 1997. Transaksi ini
jelas tidak memenuhi syarat pengakuan transaksi.
Selama kuartal ketiga tahun 1997, manajemen Livent berniat untuk melakukan
penjualan hak penamaan seharga $12,5 juta untuk salah satu teater yang sudah ada dan teater
baru yang sedang direncanakan akan dibangun. Transaksi tersebut ingin langsung diakui
sebagai pendapatan sesaat setelah kontrak antara Livent dengan pihak lain, AT&T, yang pada
3

waktu itu hanya merupakan kesepakatan lisan dan saat teater tersebut belum dibangun.
Transaksi ini tidak sesuai dengan prinsip substance over form.
Kecurangan terakhir Livent yang didokumentasikan

oleh

SEC

melibatkan

pembengkakan hasil box office yang dilaporkan dari produksi utama. Pada akhir 1997, Livent
menggelar Ragtime di teater Los Angeles. Kesepakatan dengan teater tersebut
memungkinkan teater membatalkan pertunjukan jika hasil penjualan mingguan tiket di bawah
$500.000. Eksekutif Livent berencana menggelar Ragtime di Broadway pada Januari 1998.
Para eksekutif tersebut menyadari bahwa jika pendapatan hasil pertunjukan di Los Angeles
jeblok, maka pertunjukan di Broadway juga memiliki risiko yang sama. Untuk meningkatkan
penjualan tiket Ragtime selama pertunjukan di Los Angeles berlangsung, eksekutif Livent
mengatur agar dua perusahaan pemasok perusahaan yang sama yang terlibat dalam
persekongkolan curang pembayaran kembali yang telah diceritakan sebelumnya membeli
tiket pertunjukan seharga beberapa ratus ribu dolar. Livent mengganti uang yang digunakan
vendor untuk membeli tiket tersebut dan membebankannya sebagai pembayaran untuk akun
aktiva tetap.
Persekongkolan curang yang dirancang oleh para eksekutif Livent ini mengakibatkan
laporan keuangan periodik perusahaan nyata-nyata menjadi sangat menyimpang. Sebagai
contoh, pada tahun 1992, perusahaan melaporkan laba sebelum pajak sebesar 42,9 juta ketika
jumlah aktualnya hanya sekitar $100.000. Empat tahun kemudian, Livent melaporkan laba
sebelum pajak sebesar $14,2 juta, ketika sebenarnya mereka merugi lebih dari $20 juta. Pada
tahun 1997, total aktiva tetap perusahaan senilai $200,8 juta, padahal sebenarnya nilai
tersebut mengalami overstate hampir $24 juta akibat berbagai manipulasi akuntansi.
Laporan pers tentang kecurangan akuntansi besar yang melibatkan perusahaan publik
hampir selalu mengarahkan kritik tajam pada KAP independen yan mengaudit perusahaan
tersebut. Pengungkapan kecurangan Livent di akhir musim panas dan musim gugur tahun
1998 menyebabkan Deloitte & Touche menjadi target kritik. Analis keuangan Kanada
mengamati bahwa investor tergantung pada auditor untuk mengawasi dan memaksa klien
mereka untuk membuat laporan keuangan yang dapat dipercaya.
Kritik juga diberikan karena adanya beberapa peringatan keras atau faktor risiko
kecurangan yang dapat dilihat selama perikatan Deloitte dengan Livent yang seharusnya
sudah memberikan mereka peringatan adanya kemungkinan misrepresentasi laporan
keuangan. Di antara beberapa faktor tersebut adalah sifat perusahaan yang terlalu agresif, tim
manajemen yang sangat berorientasi pada pertumbuhan, sejarah Garth dan Myron yang
sembrono dalam pelaporan keuangan, kebutuhan tambahan modal yang tetap dan selalu
bertambah, dan adanya transaksi dengan related parties. Beberapa kecurangan transaksi
4

peningkatan pendapatan didiskusikan dalam siaran penegakan SEC yang difokuskan pada
kecurangan Livent yang melibatkan perusahaan atau eksekutif korporat yang berafiliasi
dengan Livent atau dengan tim manajemennya.
Dalam pembelaan Deloitte, kecurangan kolusif besar-besaran yang melibatkan
eksekutif puncak klien dan partisipasi aktif dari akuntannya sangat sulit untuk dideteksi. Yang
semakin menyulitkan Deloitte adalah eksekutif Livent selalu bersikap merendahkan terhadap
auditor independennya. Di satu sisi, pejabat puncak Livent memberitahu bawahannya bahwa
auditor independen sangat jahat dan bukan urusan mereka untuk mengetahui bagaimana
eksekutif Livent menjalankan perusahaannya. Akhirnya, objektivitas auditor Deloitte
nampaknya sudah rusak dengan adanya dua mantan kolega mereka yang dulu pernah
mengaudit Livent menempati posisi di bagian akuntansi perusahaan tersebut.
Garth dan Myron bersikeras bahwa mereka tidak bertanggungjawab atas berbagai
persekongkolan curang yang ditemukan di dalam Livent. Pada konferensi pers yang diadakan
di awal 1999, Garth mengatakan bahwa ia terlalu sibuk mengawasi kegiatan operasional
Livent sehingga tidak mungkin terlibat dalam pembukuan kreatif apapun. Dengan sikapnya
yang bergaya seperti Shakespeare, Garth menyatakan bahwa, Tindakan final terhadap
tragedy ini belum dilakukan dan, ketika akhirnya dilakukan, maka Myron dan saya sangat
yakin bahwa kami tidak terlibat. Pada bulan Januari 1999, Myron menuntut Maria,
Christopher, Gordon dan tiga mantan akuntan Livent lainnya, menuduh mereka
bertanggungjawab terhadap kecurangan akuntansi Livent. Dalam laporan tuntutan hukumnya,
Myron berdalih bahwa ia tidak ahli dalam praktek akuntansi sehingga ia memberikan
kepercayaan kepada staf akuntansi Livent untuk memastikan akurasi laporan keuangan
perusahaan. Dalam jawaban terhadap tuntutan pengadilan Kanada, para tertuduh tersebut,
kecuali Gordon, mengatakan bahwa mereka sudah dipaksa untuk terlibat dalam kecurangan
tersebut oleh arsitek utamanya. Para tertuduh ini juga menyangkal pernyataan Myron yang
mengatakan bahwa ia tidak mengerti praktek akuntansi. Myron pernah dan masih menjadi
pebisnis dengan pengalaman dan pemahaman akuntansi dan audit yang komprehensif dan
pengetahuan mendalam tentang praktek akuntansi Livent secara detail. Ketika Gordon
akhirnya menjawab tuntutan Myron, ia menuduh para pendiri Livent sebagai arsitek utama
kecurangan akuntansi ini.
Deloitte menjadi target utama oleh berbagai penggugat yang berusaha mencari pihak
yang bertanggungjawab terhadap bencana Livent yang menghasilkan kerugian financial. Pada
bulan Desember 1999, hakim federal AS membebaskan Deloitte dari gugatan hukum yang
dilakukan oleh para mantan pemegang saham Livent. Hakim menyimpulkan bahwa para
penggugat tidak memiliki argument yang beralasan untuk mengatakan setidaknya bahwa
5

Deloitte lalai dalam mengaudit Livent. Untuk tuntutan hukum di bawah Securities and
Exchange Act of 1934, yang telah diamandemen oleh Private Securities Litigation Reform
Act (PSLRA) of 1995, penggugat harus menuntut atau berdalih bahwa tergugat setidaknya
lalai. Dalam tuntutan class-action lainnya yang diajukan oleh kreditor Livent, hakim
federal pada bulan Juni 2001 menyatakan bahwa para penggugat telah memiliki standar dalih
kelalaian, sehingga tuntutan hukum tersebut dapat diproses. Hakim mengamati bahwa
manipulasi akuntansi Livent begitu menyolok sehingga ada nampaknya masuk akal bila
Deloitte dinyatakan lalai karena gagal mengungkapkannya. Tindakan dan kelalaian Deloitte
sehubungan dengan manipulasi akuntansi Livent menunjukkan sikap pasrah dan pasif yang,
dalam pengertian Pengadilan tentang kelalaian, telah melampaui batas kekhilafan biasa dalam
sikap kepedulian yang memadai dan telah masuk ke dalam zona kelalaian.
II.
1)

Pertanyaan dan Jawaban


Identifikasikanlah faktor risiko bawaan umum di dalam perusahaan yang terlibat
dalam industri hiburan terhadap auditor independen mereka!
Risiko bawaan umum pada Livent, Inc. adalah sebagai berikut:
Control environment those change with governance. Pimpinan perusahaan

memiliki budaya dan behaviour yang lekat dengan tindakan kecurangan (fraud).
Masalah independensi.
Beberapa pejabat akuntansi yang bekerja pada perusahaan sebelumnya merupakan
tim perikatan audit/jasa lainnya bagi perusahaan, di mana mereka memiliki

pengaruh yang signifikan.


Industri ini tergolong industri yang high risk.
Standar akuntansi atas industri tersebut pada saat itu belum terlalu spesifik
mengatur perlakuan akuntansi perusahaan.

Buatlah daftar dan deskripsikan prosedur audit yang spesifik yang tidak akan
digunakan dalam perikatan audit biasa, namun diperlukan dalam audit terhadap
perusahaan yang terlibat dalam produksi hiburan, seperti Livent.
Prosedur audit yang diperlukan dalam mengaudit perusahaan bidang produksi hiburan
yaitu:

2)

Memeriksa minutes of meetings perusahaan.


Mengidentifikasi related parties.
Melakukan review arus kas perusahaan melalui statement bank.
Subsequent review atas transaksi signifikan.

Bandingkan dan bedakan tanggungjawab antara partner audit di KAP besar


dengan CFO perusahaan public terkemuka.
6

Engagement Partner bertanggungjawab untuk:

Menjaga kode etik dan prinsip etika profesi

Menentukan komposisi tim penugasan

Melakukan kesepakatan atas persyaratan perikatan

Mereview dan menyetujui rencana audit menyeluruh

Mensupervisi engagement manager

Mereview kertas kerja khususnya bagian kritikal

Mengevaluasi penyajian laporan keuangan

Menandatangani Laporan Auditor Independen

Memimpin Audit Debriefing

Menjaga hubungan dengan klien

Chief Financial Officer bertanggungjawab untuk:

Menentukan kebijakan keuangan perusahaan.

Mensupervisi pekerjaan subordinasinya.

Sebagai wakil perusahaan dalam urusan-urusan yang berhubungan dengan masalah


keuangan perusahaan.

Membuat perencanaan keuangan perusahaan jangka panjang.

Berkoordinasi dengan departemen-departemen terkait.

Mengelola keuangan perusahaan.

Menganalisa keputusan-keputusan keuangan strategis perusahaan.

Peran kerja siapakah yang anda yakini lebih penting?


Peran kerja keduanya adalah sama-sama penting, karena CFO bertanggung jawab atas
penyajian laporan keuangan yang wajar, sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku
umum, yang merupakan informasi yang digunakan untuk mengambil keputusan.
Auditor memiliki peranan meningkatkan kualitas informasi yang disajikan oleh
manajemen (perusahaan).
Siapa yang lebih stress?
Dalam keadaan yang normal, sepertinya auditor yang memiliki tingkat stres lebih
tinggi, yang mungkin bisa disebabkan oleh ketatnya tenggat waktu pelaporan audit, di
7

mana laporan keuangan yang disusun selama setahun harus diberikan opini dengan
masa pemeriksaan yang relatif singkat. Selain itu, adanya risiko audit yang
memungkinkan auditor keliru dalam memberikan opininya.
Peranan siapakah yang lebih anda pilih dan mengapa?
Manajemen, karena pada kenyataannya walaupun tanggung jawab laporan keuangan
berada padanya, namun sampai saat ini, salah saji dalam laporan keuangan akan
mengarah pada auditor. Sebagai manajemen juga dapat berusaha untuk memulihkan
kembali nama perusahaan, dan menjalankan bisnis yang baik kembali.
3)

Jelaskan mengapa beberapa eksekutif di perusahaan dapat merasa bahwa auditor


independen mereka sangat jahat. Dapatkah auditor memerangi atau mengubah
sikap tersebut?
Auditor independen dianggap demikian kemungkinan karena:

Terkadang auditor menemukan fraud yang dilakukan perusahaan atau atas nama
perusahaan untuk kepentingan tertentu.

4)

Terkadang laporan auditor mendiskreditkan pejabat perusahaan.

Koreksi auditor seringkali menurunkan laba atau pencapaian kinerja perusahaan.

Dianggap mengganggu pekerjaan rutin klien.

Ketika klien dan auditor berselisih selama perikatan audit, kadang-kadang KAP
lain diminta oleh klien atau auditor tersebut untuk memberikan laporan objektif
seputar masalah yang menjadi perselisihan itu sebagaimana yang terhadi
selama

Livent

diaudit

oleh

Deloitte

pada

tahun

1997.

Diskusikanlah

tanggungjawab KAP yang diminta untuk mengeluarkan laporan tersebut.


Tanggung jawab KAP adalah mengevaluasi signifikansi dari ancaman dan cara
mengatasinya sehingga dapat menguranginya hingga pada tingkat yang dapat diterima,
serta meminta izin dari klien untuk menghubungi auditor perikatan
5)

Apakah anda yakin Deloitte & Touche seharusnya menyetujui keputusan Livent
untuk mencatat penerimaan sebesar $12,5 juta dari hak penamaan sebagai
pendapatan selama kuartal ketiga tahun 1997?
Kami tidak yakin Deloitte seharusnya menyetujui hal itu, karena:

Kesepakatan baru dilakukan secara lisan, sehingga secara substansi, transaksi ini
belum dapat diakui.

Teater sendiri belum dibangun, sehingga belum ada syarat-syarat revenue


recognition yang dapat terpenuhi, yang terdiri dari:
(a) Perusahaan

telah

memindahkan

risiko

secara

signifikan

dan

telah

memindahkan manfaat kepemilikan barang kepada pembeli


(b) Perusahaan tidak lagi mengelola atau melakukan pengendalian efektif atas
barang yang dijual
(c) Jumlah pendapatan tersebut dapat diukur dengan andal
(d) Besar kemungkinan manfaat ekonomi yang berhubungan dengan transaksi
akan mengalir kepada perusahaan tsb,
(e) Biaya yang terjadi atau yang akan terjadi sehubungan dengan transaksi
penjualan dapat diukur dengan andal.
Seberapa luas konsep akuntansi yang seharusnya dipertimbangkan dalam
menentukan perlakuan akuntansi yang tepat untuk transaksi ini?
Konsep akuntansi yang seharusnya dipertimbangkan adalah substance over the form &
revenue recognition.
6)

Maria Messina sudah bersaksi bahwa ketika ia mempelajari ketidakberesan


akuntansi Livent, sesaat setelah menjadi CFO perusahaan, ia merasa bersalah
kepada asosiasinya, yang mencegahnya untuk mengungkapkan pelanggaran
terhadap otoritas penegakan hukum atau aturan. Jelaskan apa yang anda yakini
terhadap arti pernyataannya. Tempatkan diri anda di posisi Messina. Apa yang
akan anda lakukan setelah menemukan rencana kecurangan yang berdampak
terhadap catatan akuntansi Livent?
Maksud dari pernyataan Maria adalah, apapun profesi yang diembannya, baik itu
sebagai akuntan publik, akuntan manajemen, akuntan pendidik maupun akuntan
pemerintahan, di mana semuanya merupakan turunan dari pengertian akuntan
profesional, ia diwajibkan untuk mematuhi standar profesi dan kode etik yang berlaku.
Namun pada kenyataannya ia sendiri telah melanggarnya. Jika kami dalam posisi
Maria, yang harus kami lakukan adalah mendiskusikannya dengan pihak yang
mengaudit perusahaan dan membiarkan mereka untuk memutuskan langkah
selanjutnya.
9

7)

Jelaskan standar professional yang diterapkan dalam investigasi due diligence


oleh KAP.
Pada dasarnya baik SPAP, AICPA maupun ISA, belum ada yang mengatur mengenai
perikatan ini, namun, menurut kami standar yang paling dekat dan paling lazim
digunakan dalam perikatan tersebut adalah Agreed Upon Procedures.

10

Anda mungkin juga menyukai