(KEPAP)
Prepared by :
Drs Sugeng Praptoyo, SH, MM, MH, Ak,
CPA, CA, CIFRSL.CTA, SAS, CPI,CFrA, Asean CPA
1
Kepatuhan Terhadap Kode Etik, Prinsip
Bagian 1
Dasar Etika
(Seksi 100 – 120)
dan Kerangka Kerja Konseptual
Bagian 2
Sistematika Kode Etik Profesi (Seksi 200 – 270) Anggota yang Bekerja di Bisnis
AP (KEPAP)
2
Bagian 1
Kepatuhan Terhadap Kode Etik, Prinsip Dasar Etika, dan Kerangka Kerja
Konseptual
3
Bagian 2
Anggota Yang Bekerja Di Bisnis
Seksi 200 Penerapan Kerangka Kerja Konseptual – Anggota yang bekerja di bisnis
Seksi 523 Rangkap Jabatan Sebagai Direktur, Komisaris, atau Pejabat Eksekutif Klien Audit
Seksi 540 Hubungan yang Berlangsung Lama Antara Personel (Termasuk Rotasi Rekan) dengan Klien
Audit
7
Jasa Pembukuan dan Akuntansi (Subseksi 601)
Laporan audit atas laporan keuangan bertujuan khusus yang mencakup pembatasan
Seksi 800
distribusi dan penggunaannya (Perikatan audit dan perikatan reviu)
8
Bagian 4 B
INDEPENDENSI DALAM PERIKATAN ASURANS SELAIN PERIKATAN AUDIT DAN PERIKATAN REVIU
Penerapan Kerangka kerja konseptual untuk independensi dalam perikatan asurans selain
Seksi 900 perikatan audit dan perikatan reviu
Seksi 923 Rangkap Jabatan sebagai Direktur, Komisaris, atau Pejabat Eksekutif Klien Asurans
Seksi 940 Hubungan yang Berlangsung Lama Antara Personel dengan Klien Asurans
Penyediaan Jasa Non-Asurans kepada Klien Asurans Selain Perikatan Audit dan
Seksi 950 Perikatan Reviu
10
Istilah (dalam Kode Etik Profesi AP)
1. Ahli eksternal
Seorang individu (yang bukan merupakan rekan atau anggota staf
profesional, termasuk staf sementara, Kantor atau Jaringan Kantor)
atau organisasi yang memiliki keahlian,pengetahuan dan
pengalaman di bidang lain selain akuntansi atau audit, yang bekerja
di bidang tersebut ditugaskan untuk membantu Anggota dalam
memperoleh bukti yang cukup dan tepat.
11
2. Anggota
adalah Individu Sebagai anggota IAPI
3. Anggota yang berpraktik melayani publik
Anggota yang berpraktik melayani publik, terlepas dari
klasifikasi fungsional (misalnya: audit, pajak, atau
konsultansi) di Kantornya yang memberikan jasa profesional.
Istilah “Anggota yang berpraktik melayani publik” juga
digunakan untuk merujuk kepada Kantornya.
4. Anggota yang bekerja di bisnis
Anggota yang bekerja di bidang-bidang seperti
perdagangan, industri, jasa, sektor publik, pendidikan,
sektor nirlaba, atau dalam asosiasi profesi atau regulator,
yang mungkin menjadi karyawan, karyawan tidak tetap,
rekan, direktur (eksekutif atau non-eksekutif), pemilik-
manajer atau sukarelawan.
12
5. Bujukan
adalah tindakan yang digunakan untuk mempengaruhi perilaku
individu lain, namun tidak dimaksudkan untuk mempengaruhi
perilaku individu tersebut secara tidak patut. Bujukan dapat berupa,
misalnya (namun tidak terbatas pada):
• Hadiah.
• Keramahtamahan.
• Hiburan.
• Sumbangan politik atau sosial.
• Tawaran yang tidak pantas atas persahabatan dan loyalitas.
• Pemberian kerja atau kesempatan komersial lainnya.
• Perlakuan, hak, atau hak istimewa.
6. Direktur, Komisaris, atau pejabat eksekutif
Pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola suatu entitas, atau
bertindak dalam kapasitas yang setara, tanpa memandang
jabatannya, yang mungkin berbeda dari yurisdiksi ke yurisdiksi
yang lain.
13
7. Entitas berelasi
Entitas yang memiliki hubungan berikut dengan klien:
a) Suatu entitas yang memiliki pengendalian langsung atau tidak
langsung atas klien jika klien bersifat material untuk entitas
tersebut;
b) Suatu entitas dengan kepentingan keuangan langsung dalam
klien jika entitas tersebut memiliki pengaruh signifikan terhadap
klien dan kepentingan klien bersifat material bagi entitas
tersebut;
c) Suatu entitas yang dikendalikan secara langsung atau tidak
langsung oleh klien;
d) Suatu entitas yang klien, atau entitas berelasi dengan klien pada
huruf (c) di atas, mempunyai kepentingan keuangan langsung
yang memberikan pengaruh signifikan atas entitas tersebut dan
kepentingan keuangan tersebut bersifat material bagi klien dan
entitas berelasinya pada huruf (c); dan
e) Suatu entitas yang berada di bawah kendali bersama dengan
klien (“sister entity”) jika keduanya bersifat material bagi entitas
yang mengendalikan keduanya.
14
8. Entitas dengan akuntabilitas publik
Entitas dengan akuntabilitas publik, yaitu:
a) Entitas yang terdaftar di pasar modal; atau
b) Entitas yang:
i. Ditetapkan oleh peraturan perundang-undangan
sebagai entitas dengan akuntabilitas publik; atau
ii.Disyaratkan oleh peraturan perundang-
undangan untuk diaudit dengan persyaratan
independensi yang sama dengan entitas yang
terdaftar di pasar modal. Peraturan tersebut
dapat ditetapkan oleh regulator yang
berwenang, termasuk regulator audit.
15
9. Independensi
a)Independensi dalam pemikiran - sikap mental
pemikiran yang memungkinkan untuk menyatakan
suatu kesimpulan dengan tidak terpengaruholeh
tekanan yang dapat mengkompromikan pertimbangan
profesional, sehingga memungkinkan individu
bertindak secara berintegritas serta menerapkan
objektivitas dan skeptisisme profesional.
b)Indenendensi dalam penampilan – penghindaran fakta
dan keadaan yang sangat signifikan sehingga pihak
ketiga yang rasional dan memiliki informasi yang
cukup dengan mempertimbangkan semua fakta dan
keadaan tertentu, menyimpulkan bahwa integritas,
objektivitas, atau skeptisisme profesional dari suatu
Kantor atau personel dari tim audit asurans telah
berkurang.
16
Contoh
• Independen dalam pemikiran (In Mind) adalah auditor
menemukan indikasi adanya fraud yang memerlukan
penyesuaian (Adjusment) yang material. Kemudian
auditor berpikir untuk menggunakan temuan audit
tersebut untuk memeras – menekan auditee. Walaupun
baru tahap pemikiran dan belum dilaksanakan, auditor
sudah kehilangan independensinya.
• Independen dalam penampilan (In Appearance) adalah
independensi dilihat dari penampilannya dalam
struktur organisasi perusahaan. Akuntan Publik adalah
independen karena merupakan pihak diluar
perusahaan, sedangkan internal auditor adalah tidak
independen (karyawan perusahaan)
17
10. Keluarga Dekat
Keluarga sedarah semenda 2 (dua) derajat
11. Keluarga Inti
Suami, Istri dan/atau tanggungan.
12. Prinsip Dasar, sebagai berikut:
• Integritas
• Objektivitas
• Kompetensi dan kehati-hatian profesional
• Kerahasiaan
• Perilaku profesional
18
BAGIAN 1
KEPATUHAN TERHADAP KODE ETIK,
PRINSIP DASAR ETIKA, DAN KERANGKA
KERJA KONSEPTUAL
19 17
bersikap lugas dan jujur dalam semua
hubungan profesional dan bisnis
mematuhi peraturan Integritas
perundang-undangan yang
berlaku dan menghindari tidak mengompromikan
perilaku apapun yang 1 pertimbangan profesional
diketahui oleh Anggota atau bisnis karena adanya
mungkin akan bias, benturan kepentingan,
mendiskreditkan profesi atau pengaruh yang tidak
Anggota Perilaku semestinya dari pihak lain
Objektivitas
Profesional
5
PRINSIP 2
DASAR
• Mencapai & mempertahankan
ETIKA pengetahuan dan keahlian
profesional pada level yang
menjaga kerahasiaan informasi disyaratkan
yang diperoleh dari hasil hubungan • Bertindak sesuai dengan
profesional dan bisnis standar profesional & standar
Kompetensi teknis yang berlaku
dan kehati-
Kerahasiaan
hatian
profesional
4
3
20
Kerangka Kerja Konseptual
(Pendekatan dalam mematuhi prinsip dasar etika)
Identifikasi (Kategori Ancaman)
1. Ancaman
Kepentingan 2. Ancaman 3. Ancaman 4. Ancaman 5. Ancaman
Pribadi Telaah Pribadi Advokasi Kedekatan Intimidasi
Mengiden
Mengatasi tifikasi Ketika menerapkan kerangka kerja konseptual, Anggota harus:
Ancaman Ancaman
Menerapkan pertimbangkan profesional.
Jika ancaman yang teridentifikasi berada pada level yang tidak dapat diterima, maka
Anggota harus:
22
Pertimbangan untuk Perikatan Audit, Perikatan
Reviu, dan Perikatan Asurans Lain
27 27
Anggota senior yang bekerja di bisnis
adalahDirktur, Komisaris, pejabat eksklusif, atau
karyawan senior yang mampu memberikan
pengaruh signifikan atas, dan mengambil
keputusan terkait, perolehan, penyebaran, dan
pengendalian atas organisasi karyawan,
keuangan, teknologi, sumberdaya berwujud, dan
sumberdaya takberwujud.
28 28
SEKSI 200 Penerapan Kerangka Kerja Konseptual – Anggota yang Bekerja di Bisnis
SEKSI 210 Benturan Kepentingan
SEKSI 220 Penyusunan dan Penyajian Informasi
SEKSI 230 Bertindak dengan Keahlian yang Memadai
SEKSI 240 Kepentingan Keuangan, Kompensasi, dan Insentif yang terkait dengan Pelaporan
Keuangan dan Pengambilan Keputusan
SEKSI 250 Bujukan, Termasuk Hadiah dan Keramahtamahan
SEKSI 260 Respons atas Ketidakpatuhan terhadap Peraturan Perundang-undangan
SEKSI 270 Tekanan untuk Melanggar Prinsip Dasar Etika
29
BENTURAN KEPENTINGAN
(Seksi 210)
Benturan kepentingan dapat memunculkan ancaman terhadap
kepatuhan pada prinsip objektivitas dan mungkin memunculkan
ancaman terhadap kepatuhan pada prinsip dasar etika lainnya.
30
PENYUSUNAN & PENYAJIAN INFORMASI
(Seksi 220)
31
BERTINDAK DENGAN KEAHLIAN YANG MEMADAI
(Seksi 230)
32
KEPENTINGAN KEUANGAN, KOMPENSASI, DAN INSENTIF
YANG TERKAIT DENGAN PELAPORAN KEUANGAN DAN
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
(Seksi 240)
33
BUJUKAN, TERMASUK HADIAH DAN
KERAMAHTAMAHAN
(Seksi 250)
• Klasifikasi dan batasan-batasan yang tepat untuk
BUJUKAN: menawarkan dan menerima bujukan.
Bujukan yang dilarang oleh peraturan perundang-
objek, situasi, atau tindakan undangan.
yang digunakan untuk Bujukan yang tidak dilarang oleh peraturan
memengaruhi perilaku perundang-undangan.
individu lain, namun tidak • Larangan untuk menawarkan dan menerima bujukan
dimaksudkan untuk dengan atau tanpa intensi untuk memengaruhi perilaku
secara tidak patut.
memengaruhi perilaku
• Penerapan kerangka kerja konseptual ketika terdapat
individu tersebut secara bujukan dengan atau tanpa intensi untuk memengaruhi
tidak patut. perilaku secara tidak patut.
34
RESPONS ATAS KETIDAKPATUHAN TERHADAP PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN
(Seksi 260)
• Ancaman kepentingan pribadi atau ancaman intimidasi terhadap kepatuhan pada
prinsip integritas dan perilaku profesional.
• Panduan terhadap peraturan perundang-undangan:
tidak memiliki dampak langsung
terhadap penentuan jumlah dan
pengungkapan dalam laporan keuangan
organisasi tempatnya bekerja
memiliki dampak langsung terhadap namun kepatuhan tersebut penting untuk aspek
penentuan jumlah dan pengungkapan operasi bisnis organisasi tempatnya bekerja
yang material dalam laporan keuangan
untuk dapat mempertahankan usahanya
organisasi tempatnya bekerja; dan
untuk menghindari hukuman yang material
35
TEKANAN UNTUK MELANGGAR
PRINSIP DASAR ETIKA
(Seksi 270)
36
BAGIAN 3
ANGGOTA YANG BERPRAKTIK
MELAYANI PUBLIK
37
Anggota yang berpraktik melayani publik,
Anggota yang berpraktik melayani public, terlepas
dari klasifikasi fungsional (misalnya: audit, pajak,
atau konsultansi) di Kantornya yang memberikan
jasa profesional. Istilah “Anggota yang berpraktik
melayani publik” juga digunakan untuk merujuk
kepada Kantornya.
38
SEKSI 300 Penerapan Kerangka Kerja Konseptual – Anggota yang Berpraktik Melayani Publik
SEKSI 310 Benturan Kepentingan
SEKSI 320 Penunjukkan Profesional
SEKSI 321 Pendapat Kedua
SEKSI 330 Imbalan dan Jenis Remunerasi Lainnya
SEKSI 340 Bujukan, Termasuk Hadiah dan Keramahtamahan
SEKSI 350 Kustodi Aset Klien
39
PENUNJUKAN PROFESIONAL (seksi 320)
PENERIMAAN & PERIKATAN
menentukan apakah penerimaan klien tersebut dapat menimbulkan berbagai ancaman kepatuhan
terhadap prinsip dasar etika profesi.
Mengambil langkah-langkah
Berkomunikasi dengan
memadai lainnya untuk
Anggota yang Sedang jika tidak dapat
berkomunikasi memperoleh informasi
Memberikan Jasa atau
tentang kemungkinan
Anggota Praktisi Pendahulu
adanya ancaman
41
PENUNJUKAN PROFESIONAL (Seksi 320)
standar profesional
reputasi dan ketersediaan sumber dan standar etika
keahliannya daya yang diterapkan
42
PENDAPAT KEDUA (Seksi 321)
Anggota mungkin diminta untuk memberikan pendapat kedua mengenai penerapan akuntansi,
auditing, pelaporan, atau standar atau prinsip lain untuk:
PENGAMANAN
• Dengan izin dari klien, memperoleh informasi dari Anggota yang sedang memberikan jasa
atau Anggota praktisi pendahulu.
• Menjelaskan keterbatasan yang melingkupi setiap pendapat yang diberikan ketika
berkomunikasi dengan klien.
• Memberikan salinan pendapat Anggota yang sedang memberikan jasa atau Anggota praktisi
pendahulu.
43
IMBALAN DAN JENIS REMUNERASI LAIN (Seksi 330)
Menawarkan imbalan yang PENGAMANAN
lebih rendah dari Anggota lain • Menyesuaikan besarnya imbalan atau lingkup perikatan.
bukan merupakan
pelanggaran etika • Menugaskan penelaah yang tepat untuk menelaah
pekerjaan yang dilakukan.
TINDAKAN PENGAMANAN
DENGAN INTENSI TANPA INTENSI
• Menginformasikan mengenai • Bersikap transparan kepada manajemen senior dari Kantor atau klien.
penawaran kepada Kantor atau pihak • Mencatat dalam catatan yang dipantau oleh manajemen senior Kantor atau
yang bertanggung jawab atas tata kelola penanggung jawab kepatuhan etika, atau yang dikelola klien.
klien. • Menugaskan penelaah yang tepat yang tidak terlibat dalam memberikan
• Mengubah atau menghentikan jasa profesional.
hubungan bisnis dengan klien.
• Mendonasikan dan mengungkapkan pemberian donasi ke manajemen senior
Kantor atau individu yang menawarkan bujukan tsb.
• Mengganti atau mengembalikan bujukan yang diterima.
45
KUSTODI ASET KLIEN (Seksi 350)
• Anggota tidak boleh mengambil tanggung jawab atas kustodi uang dan aset
lain milik klien, kecuali diizinkan oleh peraturan perundang-undangan dan
sesuai dengan setiap kondisi yang memperbolehkan hal tersebut.
• Sebagai bagian dari prosedur penerimaan klien dan perikatan terkait
tanggung jawab kustodi uang atau aset klien, maka Anggota harus:
a) Melakukan penyelidikan mengenai sumber aset tersebut; dan
b) Mempertimbangkan kewajiban hukum dan peraturan yang berlaku.
Menyimpan aset tersebut secara
Mematuhi peraturan perundang- terpisah dari aset pribadi atau
undangan yang berlaku untuk aset Kantor;
Anggota yang penyimpanan dan pembukuan
dipercayai untuk aset tersebut;
Setiap saat siap untuk
menyimpan uang mempertanggungjawabkan aset
atau aset lain milik Menggunakan aset tersebut dan setiap penghasilan, dividen,
hanya untuk tujuan yang telah atau keuntungan yang dihasilkan,
pihak lain harus: ditetapkan; dan kepada siapapun yang berhak
atas pembukuan tersebut.
46
RESPONS ATAS KETIDAKPATUHAN TERHADAP PERATURAN
PERUNDANG- UNDANGAN (Seksi 360)
Tindakan penghilangan atau perbuatan, baik
disengaja atau tidak disengaja, yang bertentangan
dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku yang dilakukan oleh:
• Klien.
• Pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola
klien.
• Manajemen klien.
• Individu lain yang bekerja untuk, atau di bawah
arahan, klien.
47
RESPONS ATAS KETIDAKPATUHAN TERHADAP PERATURAN
PERUNDANG- UNDANGAN (Seksi 360)
48
RESPONS ATAS KETIDAKPATUHAN TERHADAP PERATURAN
PERUNDANG- UNDANGAN (Seksi 360)
Membahas ketidakpatuhan atau dugaan dengan manajemen dan pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola
Mengatasi
2 permasalahan
Komunikasi terkait Grup
Komunikasi dengan Auditor Eksternal (jika Anggota memberikan jasa profesional selain audit)
Menentukan perlu
3 tidaknya tindakan Penentuan apakah diperlukan mengungkapkan permasalahan kepada otoritas yang berwenang
lanjutan
Menyadari tindakan yang nyata atau memiliki intensi untuk dilakukan yang diyakini akan menyebabkan kerugian
Pelanggaran yang
4 mungkin segera
besar pada kepentingan publik, segera tentukan apakah perlu untuk diskusi dengan manajemen dan TCWG, serta
otoritas berwenang untuk mencegah atau mengurangi konsekuensi pelanggaran
terjadi
49
BAGIAN 4A
INDEPENDENSI DALAM PERIKATAN AUDIT DAN
PERIKATAN REVIU
50 50
SEKSI 400 Penerapan Kerangka Kerja Konseptual untuk Independensi dalam Perikatan Audit dan Perikatan Reviu
SEKSI 410 Imbalan
SEKSI 411 Kebijakan Kompensasi dan Evaluasi
SEKSI 420 Hadiah dan Keramahtamahan
SEKSI 430 Litigasi Aktual dan Ancaman Litigasi
SEKSI 510 Kepentingan Keuangan
SEKSI 511 Pinjaman dan Jaminan
SEKSI 520 Hubungan Bisnis
SEKSI 521 Hubungan Keluarga dan Pribadi
SEKSI 522 Pernah Bekerja pada Klien Audit
SEKSI 523 Rangkap Jabatan sebagai Direktur, Komisaris, atau Pejabat Eksekutif Klien Audit
SEKSI 524 Pekerjaan dengan Klien Audit
SEKSI 525 Penugasan Personel Sementara
SEKSI 540 Hubungan yang Berlangsung Lama antara Personel (Termasuk Rotasi Rekan) dengan Klien Audit (1 Jan 2022)
SEKSI 600 Penyediaan Jasa Non-asurans kepada Klien Audit
SEKSI 800 Laporan Audit atas Laporan Keuangan Bertujuan Khusus yang Mencakup Pembatasan Distribusi dan penggunaannya (Perikatan Audit dan
Perikatan Reviu)
51
INDEPENDENSI
53
JARINGAN KANTOR
suatu jaringan Kantor harus independen dari klien audit Kantor lain dalam
jaringan Kantor tersebut
PENERAPAN
KERANGKA KERJA Jaringan muncul karena struktur yang lebih besar tersebut
KONSEPTUAL bertujuan untuk kerjasama dan ditujukan untuk berbagi:
UNTUK kepemilikan, penggunaan kebijakan
INDEPENDENSI laba atau biaya antar
pengendalian, atau dan prosedur
entitas dalam struktur
DALAM PERIKATAN manajemen secara pengendalian mutu
tersebut.
bersama. secara bersama.
AUDIT DAN REVIU
(Seksi 400)
bagian penting dari
suatu strategi bisnis penggunaan suatu sumber daya
secara bersama. nama merek bersama. profesional.
54
MERGER & AKUISISI
Ancaman Signifikansi Langkah
Ancaman
Tindakan transisi akan diterapkan, seperlunya, dan didiskusikan dengan pihak yang
bertanggung jawab atas tata kelola.
55
PELANGGARAN TERHADAP KETENTUAN INDEPENDENSI
Jika Kantor menyimpulkan bahwa pelanggaran atas persyaratan terjadi,
maka Kantor harus:
• Mengakhiri, menangguhkan, atau menghilangkan kepentingan atau
hubungan yang memunculkan pelanggaran dan mengatasi konsekuensi
PENERAPAN dari pelanggaran tersebut.
KERANGKA KERJA • Mempertimbangkan apakah terdapat persyaratan peraturan perundang-
KONSEPTUAL undangan lain yang berlaku untuk pelanggaran tersebut.
• Mengomunikasikan segera pelanggaran tersebut sesuai dengan
UNTUK kebijakan dan prosedur kepada rekan perikatan, pihak yang bertanggung
INDEPENDENSI jawab dan personel lainnya yang relevan.
DALAM PERIKATAN • Mengevaluasi signifikansi pelanggaran dan dampaknya terhadap
AUDIT DAN REVIU objektivitas Kantor dan kemampuan untuk menerbitkan laporan audit.
(Seksi 400) • Bergantung pada signifikansi pelanggaran, menentukan:
1. Apakah mengakhiri perikatan audit tersebut; atau
2. Apakah mungkin untuk melakukan tindakan yang memuaskan untuk
mengatasi konsekuensi pelanggaran tersebut dan apakah tindakan
tersebut dapat dilakukan dan tepat untuk keadaan tersebut.
56
IMBALAN (Seksi 410)
• Signifikansi klien tersebut secara kualitatif • Meningkatkan basis klien dari rekan atau divisi
dan/atau kuantitatif bagi rekan atau divisi. tersebut untuk mengurangi ketergantungan pada
• Sejauh mana besaran kompensasi dari rekan, klien audit tersebut.
atau para rekan dalam divisi tersebut, • Menugaskan penelaah yang tepat yang tidak terlibat
bergantung pada imbalan yang dihasilkan dari dalam perikatan audit untuk menelaah pekerjaan.
klien tersebut.
57
HUBUNGAN YANG BERLANGSUNG LAMA ANTARA PERSONEL (TERMASUK
ROTASI REKAN) DENGAN KLIEN AUDIT (Seksi 540)
Periode Jeda dari Berbagai Peran
Audit entitas dengan akuntabilitas publik, individu tidak boleh bertindak dalam salah satu peran
atau kombinasi peran sebagai rekan berikut selama lebih dari 7 (tujuh) tahun kumulatif:
Penanggung Jawab
Rekan Perikatan atas Penelaahan Rekan Audit Utama
Pengendalian Mutu
5 th 3 th 2 th
58
HUBUNGAN YANG BERLANGSUNG LAMA ANTARA
PERSONEL (TERMASUK ROTASI REKAN) DENGAN
KLIEN AUDIT 2/2
PEMBATASAN AKTIVITAS SELAMA PERIODE JEDA
Pengamanan
• Merevisi rencana kompensasi atau proses
evaluasi untuk individu tersebut.
• Mengeluarkan individu tersebut dari tim audit.
60
LITIGASI AKTUAL ATAU KEPENTINGAN KEUANGAN (Seksi 510)
ANCAMAN LITIGASI (Seksi 430)
Tidak boleh memberikan atau menjaminkan Tidak boleh memiliki hubungan bisnis
suatu pinjaman kepada klien audit kecuali yang erat dengan klien audit atau
pinjaman atau jaminan tersebut tidak material manajemennya, kecuali jika
untuk: kepentingan keuangan tersebut tidak
• Kantor, jaringan Kantor, atau individu yang material dan hubungan bisnis tidak
memberikan atau menjaminkan suatu signifikan terhadap klien atau
jaminan, jika dapat diterapkan; dan manajemennya dan Kantor, jaringan
• Klien. Kantor atau anggota tim audit, jika
dapat diterapkan.
62
HUBUNGAN KELUARGA DAN PRIBADI (Seksi 521)
Pengamanan
• Menata tanggung jawab rekan atau karyawan.
• Menugaskan penelaah yang tepat.
63
PERNAH BEKERJA PADA KLIEN AUDIT
(Seksi 522) RANGKAP JABATAN SEBAGAI
DIREKTUR, KOMISARIS, ATAU
PEJABAT EKSEKUTI KLIEN AUDIT
Tidak boleh memasukkan individu yang selama
(Seksi 523)
periode yang dicakup oleh laporan audit:
• Pernah menjabat sebagai direktur, komisaris,
atau pejabat eksekutif dari klien audit; atau Rekan atau karyawan Kantor atau
• Pernah bekerja sebagai karyawan dengan posisi jaringan Kantor tidak boleh bertindak
untuk memberikan pengaruh yang signifikan. sebagai direktur, komisaris, atau
pejabat eksekutif dari klien audit
Faktor yang relevan dalam pengevaluasian level Kantor.
ancaman:
• Posisi yang dipegang individu dengan klien.
• Rentang waktu sejak individu mengundurkan diri
dari klien.
• Peran anggota tim audit.
64
PENUGASAN PERSONEL SEMENTARA
PEKERJAAN DENGAN KLIEN AUDIT
(Seksi 525)
(Seksi 524)
Kantor harus memastikan bahwa tidak ada • Kantor atau jaringan Kantor tidak boleh
hubungan yang signifikan antara Kantor • meminjamkan personel kepada klien audit
atau jaringan Kantor dan: kecuali:
a) Mantan rekan yang telah bergabung
dengan klien audit Kantor; atau a) Bantuan tersebut diberikan hanya untuk
b) Mantan anggota tim audit yang telah waktu yang singkat;
bergabung dengan klien audit, jika salah b) Personel tidak terlibat dalam memberikan
satu telah bergabung dengan klien audit jasa non-asurans yang tidak diizinkan
sebagai: berdasarkan Seksi 600 dan subseksinya;
i. Direktur, komisaris, atau pejabat dan
eksekutif; atau
ii. Karyawan dalam posisi memberikan c) Personel tidak mengambil alih tanggung
pengaruh yang signifikan. jawab manajemen dan klien audit
bertanggung jawab untuk mengarahkan
dan mengawasi aktivitas personel tersebut.
65
PENYEDIAAN JASA NON-ASURANS KEPADA KLIEN (Seksi 600)
66
LARANGAN JASA NON-ASURANS KEPADA KLIEN AUDIT ENTITAS
DENGAN AKUNTABILITAS PUBLIK 1/2
70 71
SEKSI 900 Penerapan Kerangka Kerja Konseptual untuk Independensi Selain Perikatan Audit dan Perikatan
Reviu
SEKSI 905 Imbalan
SEKSI 906 Hadiah dan Keramahtamahan
SEKSI 907 Litigasi Aktual dan Ancaman Litigasi
SEKSI 910 Kepentingan Keuangan
SEKSI 911 Pinjaman dan Jaminan
SEKSI 920 Hubungan Bisnis
SEKSI 921 Hubungan Keluarga dan Pribadi
SEKSI 922 Pernah Bekerja pada Klien Asurans
SEKSI 923 Rangkap Jabatan sebagai Direktur, Komisaris, atau Pejabat Eksekutif Klien Asurans
SEKSI 924 Pekerjaan dengan Klien Asurans
SEKSI 940 Hubungan yang Berlangsung Lama antara Personel (Termasuk Rotasi Rekan) dengan Klien Audit
SEKSI 950 Penyediaan Jasa Non-asurans kepada Klien Asurans Selain Perikatan Audit dan Perikatan Reviu
SEKSI 990 Laporan yang Mencakup Pembatasan Distribusi dan Penggunaannya (Perikatan Asurans Selain
Perikatan Audit dan Perikatan Reviu)
71
PELANGGARAN ATAS KETENTUAN INDEPENDENSI UNTUK PERIKATAN
ASURANS SELAIN PERIKATAN AUDIT DAN PERIKATAN REVIU 1/3
TINDAKAN
TERHADAP
PELANGGARAN a) Mengakhiri, menangguhkan atau menghilangkan
kepentingan atau hubungan yang memunculkan
pelanggaran;
b) Mengevaluasi signifikansi pelanggaran dan
dampaknya terhadap objektivitas Kantor dan
kemampuan untuk menerbitkan laporan asurans; dan
c) Menentukan apakah tindakan yang diambil dapat
mengurangi konsekuensi dari pelanggaran tersebut
secara memuaskan.
72
PELANGGARAN ATAS KETENTUAN INDEPENDENSI UNTUK PERIKATAN
ASURANS SELAIN PERIKATAN AUDIT DAN PERIKATAN REVIU 2/3
73
PELANGGARAN ATAS KETENTUAN INDEPENDENSI UNTUK PERIKATAN
ASURANS SELAIN PERIKATAN AUDIT DAN PERIKATAN REVIU 3/3
Dokumentasi
Kantor harus mendokumentasikan:
• Pelanggaran;
• Tindakan yang dilakukan;
• Keputusan kunci yang dibuat; dan
• Semua hal yang didiskusikan dengan pihak yang
melakukan perikatan dengan Kantor atau pihak yang
bertanggung jawab atas tata kelola.
74
PERNAH BEKERJA PADA KLIEN PEKERJAAN DENGAN KLIEN
ASURANS (Seksi 922) ASURANS (Seksi 924)
• Tidak boleh memasukkan individu yang selama Jika mantan rekan telah bergabung dengan klien
periode yang dicakup oleh laporan asurans: asurans dari Kantor atau mantan anggota tim
asurans telah bergabung dengan klien asurans
• Pernah menjabat sebagai direktur, komisaris, atau sebagai:
pejabat eksekutif dari klien asurans; atau • Direktur, komisaris, atau pejabat eksekutif; atau
posisi
• Pernah bekerja sebagai karyawan dengan atas • Karyawan dalam posisi memberikan pengaruh
untuk memberikan pengaruh signifikan yang signifikan atas informasi hal pokok dari
informasi hal pokok dari perikatan asurans. perikatan asurans.
• Faktor yang relevan dalam pengevaluasian maka individu tersebut tidak boleh terus
level ancaman: berpartisipasi dalam bisnis Kantor atau
• Posisi yang dipegang individu dengan klien. aktivitas profesional.
• Rentang waktu sejak individu mengundurkan diri
dari klien.
• Peran anggota tim asurans.
75
HUBUNGAN YANG BERLANGSUNG LAMA ANTARA
PERSONEL DENGAN KLIEN ASURANS (Seksi 940)
76
LAPORAN YANG MENCAKUP PEMBATASAN DISTRIBUSI DAN PENGGUNAANNYA
(PERIKATAN ASURANS SELAIN PERIKATAN AUDIT DAN PERIKATAN REVIU)
(Seksi 990)
77
Tanggal Efektif
1 JULI 2020
Bagian 1, 2, 3, 4A dan 4B dari Kode
Etik Profesi Akuntan Publik akan
berlaku.
1 JANUARI 2022
kecuali bagian 4A Seksi 540 (hubungan yang
berlangsung lama antara personil (termasuk rotasi
rekan) dengan personil audit) akan berlaku efektif untuk
audit dan reviu Laporan Keuangan untuk periode yang
dimulai pada atau setelah 1 Januari 2022.
78
Latihan Soal Kode Etik Akuntan Indonesia (Kode Etik Profesi
Akuntan Publik)
A. 1. Kode Etik Profesi Akuntan Publik disusun oleh siapa, kapan & berlaku efektif kapan?
2. Isi Kode Etik Profesi Akuntan Publik dibagi menjadi berapa bagian? Sebutkan!
3. Jelaskan istilah-istilah berikut ini!
a. Anggota yang berpraktek melayani publik
b. Anggota yang bekerja di bisnis
c. Contoh bujukan
d. Pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola
e. Entitas berelasi
f. Indepedensi
g. Perikatan audit
4. Sebutkan 5 prinsip dasar Etika dan jelaskan masing-masing!
5. Sebutakan kerangka kerja konseptual atau pendekatan dalam mematuhi prinsip dasar Etika!
6. Bagaimana cara mengatasi ancaman jika ancaman yang teridentifikasi berada pada level yang tidak
dapat diterima?
7. Buatlah contoh hubungan Prinsip Dasar etika Profesi dengan Skeptisisme Profesional, khususnya yang
terkait dengan integritas dan objektifitas! 79
8. a.Jelaskan maksud benturan kepentingan!
b. Buatlah contoh suatu keadaan yang memunculkan benturan kepentingan!
c. Buatlah contoh untuk mengatasi atau menghilangkan ancaman yang timbul karena benturan kepentingan!
9. a. Apakah menawarkan imbalan jasa (Fee) yang lebih rendah dari anggota yang
lain merupakan pelanggaran etika? Jelaskan!
b.Apa yang dilakukan anggota yang dipercaya untuk menyimpan uang atau aset lain milik pihak lain, agar
tidak menyalahi peraturan perundang-undangan?
c.Apakah auditor yang melakukan audit atas inormasi keuangan historis dan mendapatkan fasilitas dalam
bentuk keramahtamahan melanggar Etika Profesi?
d.Anda melakukan audit atas laporan keuangan PT X dengan ImbalanJasa yang besarnya 90% dari total fee
dari pendapatan Kantor. Ketergantungan terhadap klien tersebut dan kekhawatiran kehilangan klien akan
memunculkan ancaman kepentingan pribadi atas ancaman intimidasi. Bagaimana cara pengamanannya?
10.Sebutkan contoh larangan bagi Akuntan Publik maupun Kantor Akuntan Publik yang melakukan jasa
Asurans dan Non Asurans untuk Entitas dengan Akuntabilitas Publik?
11.Tuan A sebagai Komisaris di PT X pada tahun 2017 & 2018, pada tahun tersebut laporan keuangan PT X
diaudit oleh KAP XYZ dengan AP yang bernama B. Pada awal tahun 2019 tuan A sudah habis masa
baktinya sebagai komisaris. Pada tahun 2019 KPA XYZ kembali melakukan audit laporan keuangan PT X
dengan AP bernama R, dan Tuan A sebagai anggota team audit.
Ditanya:
Adakah ketentuan Perikatan Asurans yang dilanggar? Jelaskan!
80
12. Pengumuman, Kantor Akuntan Publik ABC pindah alamat dari jl jemur 30 sby,
ke jl darmo 100 sby. Apakah info ini melanggar etika profesi?
• Apakah Akuntan Publik mengaudit lap keu persh selama 8 th berturut turut
merupskan pelangharan etika profesi? Jelaskan
• Sebutkan prinsip dasar etika
• 1. Klien kami, sebuah persh ternama di jawatimur, membutuhkan karyawan
kepala bagian keuangan dan umum. Lamaran ditujukan ke kantor Akuntan
publik di jl raya darmo 140 sby, paling lambat akhir bln oktober 2021. Apakah
info seperti ini di media masa, merupakan pelanggaran etika profesi akuntan
piblik?
• KAP PQR ternama dan telah terdaftar di Bank MDR ( bukan BI)
membutuhkan auditor senior untuk level manager audit. Silahkan hub KAP
PQR jl Basuki rahmat 123 sby. Apakah info ini melanggar etika profesi?
Jelaskan
81
13.Setiap Akuntan Publik atau CPA harus mematuhi prinsip dasar etika profesi berikut ini, kecuali :
a)Integritas
b)Objektivitas
c)Kompetensi dan kehati-hatian professional
d)Kerahasiaan
e)Perilaku Profesional
f)Skeptisime Profesional
14.AC adalah Partner KAP ABC yang telah melakukan audit laporan keuangan PT. XYZ (tahap penyelesaian). AC
rencananya akan memberikan opini Dengan Modifikasian. Namun PT XYZ mengancam akan mengganti KAP ABC
dengan KAP lain, jika opini Tanpa Modifiasian tidak di berikan. AC akhirnya memberikan Opini Tanpa Modifikasian.
Prinsip dasar etika profesi mana yang dilanggar oleh AC, Jelaskan
15.KAP RST baru menerima perikatan audit dengan jumlah imbalan sebesar 60% dari KAP sebelumnya . Tindakan
pengamanan KAP RST yang tepat sesuai KEPAP untuk mengatasi ancaman kepentingan pribadi terhadap kepatuhan
pada prinsip kompetensi dan kehati-hatian professional adalah …
a.Menugaskan tim perikatan yang sesuai dengan imbalan perikatan tersebut
b.KAP RST melakukan negoisasi ulang dengan klien asurans
c.KAP RST meminta partner lain mengkaji ulang imbalan jasa tersebut agar dapat memberikan jasa professional
d.Menugaskan penelaah yang tepat untuk menelaah pekerjaan yang dilakukan
82
16. Pernyataan berikut yang tepat tentang komisi (referral fee) dalam KEPAP adalah …
a.Setiap Akuntan Publik atau CPA yang berpraktik melayani publik dapat menerima komisi dari pihak ketiga
(seperti penjual perangkat lunak) sehubungan dengan penjualan barang atau jasa kepada klien
b.Setiap Akuntan Publik atau CPA yang berpraktik melayani publik dapat membayar imbalan rujukan untuk
mendapatkan klien
c.Setiap Akuntan Publik atau CPA yang berpraktik melayani publik dilarang untuk menerima atau
memberikan komisi
d.Penerimaan dan/atau pembayaran komisi dapat dilakukan jika telah disetujui oleh klien
17. Unsur-unsur perikatan asurans sebagai berikut :
a)Hubungan tiga pihak yang melibatkan praktisi, pihak yang bertanggungjawab dan pengguna yang dituju
b)Hal Pokok dan Informasi hal pokok
c)Kriteria yang sesuai
d)Bukti yang cukup dan tepat
e)Suatu laporan asurans dalam bentuk yang sesuai dengan perikatan yang memberikan keyakinan memadai
atau perikatan yang memberikan keyakinan terbatas
Jawaban yang benar adalah
83
18. Tujuan keseluruhan auditor independen dalam pelaksanaan audit atas laporan keuangan adalah.
a) Memperoleh keyakinan absolut tentang laporan keuangan secara keseluruhan bebas dari kesalahan
penyajian material, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan dan oleh karena itu
memungkin auditor untuk menyatakan suatu opini tentang apakah laporan keuangan disusun dalam
semua hal yang material, sesuai dengan suatu kerangka pelaporan keuangan yang berlaku.
b) Memperoleh keyakinan terbatas tentang laporan keuangan secara keseluruhan bebas dari kesalahan
penyajian material, baik yang disebabkan oleh kecurangan dan oleh karena itu memungkinkan auditor
untuk menyatakan suatu opini tentang apakah laporan keuangan disusun, dalam semua hal yang
material, sesuai dengan suatu kerangka pelaporan keuangan yang berlaku.
c) Memperoleh keyakinan yang memadai tentang apakah laporan secara keseluruhan bebas dari
kesalahan penyajian material, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan dan oleh
karena itu memungkin auditor untuk menyatakan suatu opini tentang apakah laporan keuangan
disusun dalam semua hal yang material, sesuai dengan suatu kerangka pelaporan keuangan yang
berlaku.
d) Memperoleh keyakinan yang memadai tentang apakah laporan secara keseluruhan bebas dari
kesalahan penyajian material, baik yang disebabkan oleh kesalahan dan oleh karena itu
memungkinkan auditor untuk menyatakan suatu opini tentang apakah laporan keuangan disusun
dalam semua hal yang material, sesuai dengan suatu kerangka pelaporan keuangan yang berlaku.
84
B.1.Seorang peserta ujian Profesi Akuntan Publik yang bernama ABC membuat makalah tentang
pengalaman Praktek sebagai rekan perikatan dengan judul “Audit umum atas laporan keuangan koperasi
karyawan PT X Setia Kawan tahun 2019”. Penugasan audit tahun buku 2019 merupakan audit tahun
pertama dan audit tahun buku 2018 dilakukan oleh KAP RST . Saudara ABC sebagai ketua tim audit dari
KAP PQR. ABC menjelaskan bahwa audit yang dilakukan dibagi menjadi tiga bagian yaitu penerimaan
klien, perencanaan & pelaksanaan audit. Sebagian isi laporan keuangan yang diaudit adalah sebagai berikut
: Koperasi PT X Setia kawan . Neraca
Per 31 Desember 2019
(Dalam Ribuan Rupiah)
Aset
- Kas & Setara Kas 6.600.000
- Piutang Usaha 10.670.000
- Persediaan 192.000
Jumlah aset lancar 17.362.000
Aset Tetap
- Harga Perolehan 165.000
- Akumulasi Penyusutan (87.000)
Nilai Buku 78.000
Total Aset 17.440.000
85
Kewajiban dan Ekuitas
Kewajiban jangka pendek
- Hutang Usaha 60.000
- Simpanan Sukarela 4.011.000
- Jumlah kewajiban jangka pendek 4.611.000
Ekuitas
- Simpanan pokok 55.000
- Simpanan wajib 12.000.000
- Cadangan 400.000
- SHU tahun berjalan 374.000
Total Ekuitas 12.829.000
Total kewajiban & ekuitas 17.440.000
89
Jumlah Liabilitas 603.162.975 976.850.744
Ekuitas
Modal saham disetor 750. 000.000 750.000.000
Modal dasar 6.000 lembar saham dengan nominal @ Rp 500.000,modal
ditempatkan dan disetor 1.500 Lembar saham
Agio Saham 7.500.000 7.500.000
Saldo Laba 52.046.779 742.242.868
Jumlah Ekuitas 809.663.779 1.499.742.868
Jumlah Liabilitas dan Ekuitas 1.412.826.754 2.476.593.612
1) Laporan Keuangan tahun buku 2019 telah diaudit oleh KAP ABC & Rekan dengan opini Wajar Dengan
Pengecualian atas belum diterapkannya imbalan kerja yang sesuai dengan PSAK No 24 .KAP CSS & Rekan
membuat perikatan dengan Direksi PT UTAN tanggal 4 januari 2021 untuk audit laporan keuangan tahun buku
2020. Sedangkan laporan keuangan PT UTAN tahun buku 2020 per book baru diterima KAP tanggal 20 januari
2021, namun KAP juga telah terima laporan keuangan Semester Pertama tahun 2020. KAP melakukan
komunikasi dengan pihak –pihak yang bertanggung jawab terhadap tata kelola tanggal 8 januari 2021
90
2) Piutang usaha berelasi telah dikonfirmasi, namun jawaban konfirmasi yang belum diterima auditor adalah Rp
30 juta yang merupakan mantan komisaris PT UTAN yang sudah tidak menjabat lagi sejak tahun yang lalu dan
tidak diketahui keberadaanya, sehingga disepakati disisihkan (dicadangkan 100%) dan di buku oleh perusahaan,
Debit kerugian piutang dan di kredit Akun Piutang usaha Rp 30 juta
3) Persediaan tersebut dinilai menurut metode FIFO , namun jika akhir tahun 2020 dinilai dengan metode lower
cost or market sebesar Rp 198.373.312
4) Aset tetap perlu dilakukan impairment (penurunan nilai) berdasarkan PSAK No 48, sebesar Rp 20 juta
5) Pada tahun buku 2020, Imbalan kerja telah dibuku sesuai dengan PSAK No 24 dan disusun oleh Aktuaria PT
Sejuk, namun imbalan kerja kurang dicatat Rp 35 juta
6) Batas materialitas awal Rp 180 juta dan batas materialitas akhir Rp 200 juta
7) Tanggal 5 Nopember 2020 PT UTAN sedang melakukan pekerjaan dengan kontrak Rp 80 juta, pekerjaan
tersebut diperkirakan akan diselesaikan akhir Februari 2021. Akhir tahun 2020 pekerjaan telah diselesaikan
75%, sedangkan biaya yang telah dikeluarkan Rp 65 juta.
Ditanya
a) Buatlah jurnal koreksi yang anda (auditor) usulkan atas informasi tersebut
b) Data yang mana yang digunakan untuk menentukan Materialitas awal sebesar Rp 180 juta
c) Jelaskan maksud butir 6) tentang materialitas terkait perolehan bukti audit
d) Informasi apa saja yang anda komunikasikan dengan pihak yang bertanggung jawab terhadap tata kelola,
kaitkan dengan SA 260
e) Apa yang anda lakukan terkait standar audit 510 perikatan audit tahun pertama saldo awal , jelaskan
91
f) Apabila jurnal koreksi yang anda usulkan di butir 3) & 4) dan 5) ditolak
oleh PT UTAN, apa pengaruhnya terhadap opini audit tahun 2020,
jelaskan
g) Dalam opini audit, KAP CSS & Rekan akan menggunakan Standar Audit
700 Revisi atau yang lain, jelaskan
h) Berapa kerugian keuangan atas informasi butir 7), Jelaskan.
i) Apakah Akuntan Publik di KAP CSS dan Rekan yang melakukan audit
atas laporan keuangan tersebut, jika memberikan keterangan Ahli
dipengadilan terkait PT UTAN tidak menyalahi etika profesi dan
peraturan Perundangan? jelaskan
j) Jelaskan apa sebab saldo laba tahun 2020 turun dibanding tahun 2019