Anda di halaman 1dari 92

Kode Etik Profesi Akuntan Publik

(KEPAP)

Prepared by :
Drs Sugeng Praptoyo, SH, MM, MH, Ak,
CPA, CA, CIFRSL.CTA, SAS, CPI,CFrA, Asean CPA

1
Kepatuhan Terhadap Kode Etik, Prinsip
Bagian 1
Dasar Etika
(Seksi 100 – 120)
dan Kerangka Kerja Konseptual

Bagian 2
Sistematika Kode Etik Profesi (Seksi 200 – 270) Anggota yang Bekerja di Bisnis
AP (KEPAP)

Bagian 3 Anggota yang Berpraktik Melayani


(Seksi 300 – 360) Publik;

Bagian 4A Independensi dalam Perikatan Audit


(Seksi 400 – 800) dan Perikatan Reviu.

Bagian 4B Independensi dalam Perikatan Asurans


(Seksi 900 – 990) Selain Perikatan Audit dan Perikatan
Reviu.

2
Bagian 1
Kepatuhan Terhadap Kode Etik, Prinsip Dasar Etika, dan Kerangka Kerja
Konseptual

Seksi 100 Kepatuhan Terhadap Kode Etik

Integritas (Subseksi 111)

Objektivitas (Subseksi 112)


Seksi 110
Kompetensi dan Kehati – hatian
Prinsip Dasar
Profesional (Subseksi 113)
Etika
Kerahasiaan (Subseksi 114)

Perilaku Profesional (Subseksi 115

Seksi 120 Kerangka Kerja Konseptual

3
Bagian 2
Anggota Yang Bekerja Di Bisnis

Seksi 200 Penerapan Kerangka Kerja Konseptual – Anggota yang bekerja di bisnis

Seksi 210 Benturan Kepentingan

Seksi 220 Penyusunan dan Penyajian Informasi

Seksi 230 Bertindak dengan keahlian yang memadai

Kepentingan Keuangan, Kompensasi dan Insentif yang terkait dengan


Seksi 240 Pelaporan Keuangan dan Pengambilan Keputusan

Seksi 250 Bujukan, Termasuk hadiah dan keramahtamahan

Seksi 260 Respons atas ketidakpatuhan terhadap Peraturan Perundang-undangan

Seksi 270 Tekanan untuk melanggar Prinsip Dasar Etika 4


Bagian 3
Anggota yang Berpraktik Melayani Publik
Seksi 300 Penerapan Kerangka Kerja Konseptual – Anggota yang berpraktik Melayani Publik

Seksi 310 Benturan Kepentingan

Seksi 320 Penunjukan Profesional

Seksi 321 Pendapat Kedua

Seksi 330 Imbalan dan Jenis Remunerasi lain

Seksi 340 Bujukan, Termasuk Hadiah dan Keramahtamahan

Seksi 350 Kustodi Aset Klien

Seksi 360 Respons atas ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang-undangan


5
Bagian 4 A
Independensi Dalam Perikatan Audit dan Perikatan Reviu
Penerapan Kerangka kerja konseptual untuk independensi dalam Perikatan Audit dan
Seksi 400 Perikatan Reviu

Seksi 410 Imbalan

Seksi 411 Kebijakan Kompensasi dan Evaluasi

Seksi 420 Hadiah dan Keramahtamahan

Seksi 430 Litigasi Aktual atau Ancaman Litigasi

Seksi 510 Kepentingan Keuangan

Seksi 511 Pinjaman dan Jaminan

Seksi 520 Hubungan Bisnis

Seksi 521 Hubungan Keluarga dan Pribadi


6
Seksi 522 Pernah Bekerja pada Klien Audit

Seksi 523 Rangkap Jabatan Sebagai Direktur, Komisaris, atau Pejabat Eksekutif Klien Audit

Seksi 524 Pekerjaan dengan Klien Audit

Seksi 525 Penugasan Personel Sementara

Seksi 540 Hubungan yang Berlangsung Lama Antara Personel (Termasuk Rotasi Rekan) dengan Klien
Audit

7
Jasa Pembukuan dan Akuntansi (Subseksi 601)

Jasa Administrasi (Subseksi 602)

Jasa Penilaian (Subseksi 603)

Seksi 600 Penyediaan Jasa Jasa Perpajakan (Subseksi 604)


Non – Asurans kepada klien
Audit Jasa Sistem Teknologi Informasi (Subseksi 606)

Jasa Penunjang Ligitasi (Subseksi 607)

Jasa Hukum (Subseksi 608)

Jasa Rekrutmen (Subseksi 609)

Jasa Keuangan Korporat (Subseksi 610)

Laporan audit atas laporan keuangan bertujuan khusus yang mencakup pembatasan
Seksi 800
distribusi dan penggunaannya (Perikatan audit dan perikatan reviu)
8
Bagian 4 B
INDEPENDENSI DALAM PERIKATAN ASURANS SELAIN PERIKATAN AUDIT DAN PERIKATAN REVIU
Penerapan Kerangka kerja konseptual untuk independensi dalam perikatan asurans selain
Seksi 900 perikatan audit dan perikatan reviu

Seksi 905 Imbalan

Seksi 906 Hadiah dan Keramahtamahan

Seksi 907 Ligitasi Aktual atau Ancaman Litigasi

Seksi 910 Kepentingan keuangan

Seksi 911 Pinjaman dan Jaminan

Seksi 920 Hubungan Bisnis

Seksi 921 Hubungan keluarga dan pribadi


9
Seksi 922 Pernah bekerja pada klien asurans

Seksi 923 Rangkap Jabatan sebagai Direktur, Komisaris, atau Pejabat Eksekutif Klien Asurans

Seksi 924 Pekerjaan dengan Klien Asurans

Seksi 940 Hubungan yang Berlangsung Lama Antara Personel dengan Klien Asurans

Penyediaan Jasa Non-Asurans kepada Klien Asurans Selain Perikatan Audit dan
Seksi 950 Perikatan Reviu

Laporan yang Mencakup Pembatasan Distribusi dan Penggunaannya


Seksi 990 (Perikatan Asurans Selain Perikatan Audit dan Perikatan Reviu)

10
Istilah (dalam Kode Etik Profesi AP)

1. Ahli eksternal
Seorang individu (yang bukan merupakan rekan atau anggota staf
profesional, termasuk staf sementara, Kantor atau Jaringan Kantor)
atau organisasi yang memiliki keahlian,pengetahuan dan
pengalaman di bidang lain selain akuntansi atau audit, yang bekerja
di bidang tersebut ditugaskan untuk membantu Anggota dalam
memperoleh bukti yang cukup dan tepat.

11
2. Anggota
adalah Individu Sebagai anggota IAPI
3. Anggota yang berpraktik melayani publik
Anggota yang berpraktik melayani publik, terlepas dari
klasifikasi fungsional (misalnya: audit, pajak, atau
konsultansi) di Kantornya yang memberikan jasa profesional.
Istilah “Anggota yang berpraktik melayani publik” juga
digunakan untuk merujuk kepada Kantornya.
4. Anggota yang bekerja di bisnis
Anggota yang bekerja di bidang-bidang seperti
perdagangan, industri, jasa, sektor publik, pendidikan,
sektor nirlaba, atau dalam asosiasi profesi atau regulator,
yang mungkin menjadi karyawan, karyawan tidak tetap,
rekan, direktur (eksekutif atau non-eksekutif), pemilik-
manajer atau sukarelawan.

12
5. Bujukan
adalah tindakan yang digunakan untuk mempengaruhi perilaku
individu lain, namun tidak dimaksudkan untuk mempengaruhi
perilaku individu tersebut secara tidak patut. Bujukan dapat berupa,
misalnya (namun tidak terbatas pada):
• Hadiah.
• Keramahtamahan.
• Hiburan.
• Sumbangan politik atau sosial.
• Tawaran yang tidak pantas atas persahabatan dan loyalitas.
• Pemberian kerja atau kesempatan komersial lainnya.
• Perlakuan, hak, atau hak istimewa.
6. Direktur, Komisaris, atau pejabat eksekutif
Pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola suatu entitas, atau
bertindak dalam kapasitas yang setara, tanpa memandang
jabatannya, yang mungkin berbeda dari yurisdiksi ke yurisdiksi
yang lain.
13
7. Entitas berelasi
Entitas yang memiliki hubungan berikut dengan klien:
a) Suatu entitas yang memiliki pengendalian langsung atau tidak
langsung atas klien jika klien bersifat material untuk entitas
tersebut;
b) Suatu entitas dengan kepentingan keuangan langsung dalam
klien jika entitas tersebut memiliki pengaruh signifikan terhadap
klien dan kepentingan klien bersifat material bagi entitas
tersebut;
c) Suatu entitas yang dikendalikan secara langsung atau tidak
langsung oleh klien;
d) Suatu entitas yang klien, atau entitas berelasi dengan klien pada
huruf (c) di atas, mempunyai kepentingan keuangan langsung
yang memberikan pengaruh signifikan atas entitas tersebut dan
kepentingan keuangan tersebut bersifat material bagi klien dan
entitas berelasinya pada huruf (c); dan
e) Suatu entitas yang berada di bawah kendali bersama dengan
klien (“sister entity”) jika keduanya bersifat material bagi entitas
yang mengendalikan keduanya.

14
8. Entitas dengan akuntabilitas publik
Entitas dengan akuntabilitas publik, yaitu:
a) Entitas yang terdaftar di pasar modal; atau
b) Entitas yang:
i. Ditetapkan oleh peraturan perundang-undangan
sebagai entitas dengan akuntabilitas publik; atau
ii.Disyaratkan oleh peraturan perundang-
undangan untuk diaudit dengan persyaratan
independensi yang sama dengan entitas yang
terdaftar di pasar modal. Peraturan tersebut
dapat ditetapkan oleh regulator yang
berwenang, termasuk regulator audit.

15
9. Independensi
a)Independensi dalam pemikiran - sikap mental
pemikiran yang memungkinkan untuk menyatakan
suatu kesimpulan dengan tidak terpengaruholeh
tekanan yang dapat mengkompromikan pertimbangan
profesional, sehingga memungkinkan individu
bertindak secara berintegritas serta menerapkan
objektivitas dan skeptisisme profesional.
b)Indenendensi dalam penampilan – penghindaran fakta
dan keadaan yang sangat signifikan sehingga pihak
ketiga yang rasional dan memiliki informasi yang
cukup dengan mempertimbangkan semua fakta dan
keadaan tertentu, menyimpulkan bahwa integritas,
objektivitas, atau skeptisisme profesional dari suatu
Kantor atau personel dari tim audit asurans telah
berkurang.
16
Contoh
• Independen dalam pemikiran (In Mind) adalah auditor
menemukan indikasi adanya fraud yang memerlukan
penyesuaian (Adjusment) yang material. Kemudian
auditor berpikir untuk menggunakan temuan audit
tersebut untuk memeras – menekan auditee. Walaupun
baru tahap pemikiran dan belum dilaksanakan, auditor
sudah kehilangan independensinya.
• Independen dalam penampilan (In Appearance) adalah
independensi dilihat dari penampilannya dalam
struktur organisasi perusahaan. Akuntan Publik adalah
independen karena merupakan pihak diluar
perusahaan, sedangkan internal auditor adalah tidak
independen (karyawan perusahaan)
17
10. Keluarga Dekat
Keluarga sedarah semenda 2 (dua) derajat
11. Keluarga Inti
Suami, Istri dan/atau tanggungan.
12. Prinsip Dasar, sebagai berikut:
• Integritas
• Objektivitas
• Kompetensi dan kehati-hatian profesional
• Kerahasiaan
• Perilaku profesional

18
BAGIAN 1
KEPATUHAN TERHADAP KODE ETIK,
PRINSIP DASAR ETIKA, DAN KERANGKA
KERJA KONSEPTUAL

19 17
bersikap lugas dan jujur dalam semua
hubungan profesional dan bisnis
mematuhi peraturan Integritas
perundang-undangan yang
berlaku dan menghindari tidak mengompromikan
perilaku apapun yang 1 pertimbangan profesional
diketahui oleh Anggota atau bisnis karena adanya
mungkin akan bias, benturan kepentingan,
mendiskreditkan profesi atau pengaruh yang tidak
Anggota Perilaku semestinya dari pihak lain
Objektivitas
Profesional

5
PRINSIP 2
DASAR
• Mencapai & mempertahankan
ETIKA pengetahuan dan keahlian
profesional pada level yang
menjaga kerahasiaan informasi disyaratkan
yang diperoleh dari hasil hubungan • Bertindak sesuai dengan
profesional dan bisnis standar profesional & standar
Kompetensi teknis yang berlaku
dan kehati-
Kerahasiaan
hatian
profesional
4
3
20
Kerangka Kerja Konseptual
(Pendekatan dalam mematuhi prinsip dasar etika)
Identifikasi (Kategori Ancaman)
1. Ancaman
Kepentingan 2. Ancaman 3. Ancaman 4. Ancaman 5. Ancaman
Pribadi Telaah Pribadi Advokasi Kedekatan Intimidasi

Mengiden
Mengatasi tifikasi Ketika menerapkan kerangka kerja konseptual, Anggota harus:
Ancaman Ancaman
Menerapkan pertimbangkan profesional.

Tetap waspada terhadap informasi baru dan perubahan atas


fakta dan keadaan.
Mengevaluasi
Menggunakan pengujian pihak ketiga yang rasional dan
Ancaman
memiliki informasi yang memadai.

Jika ancaman yang teridentifikasi berada pada level yang tidak dapat diterima, maka
Anggota harus:

Menghilangkan keadaan; Menerapkan pengamanan; Menolak atau


mengakhiri aktivitas
termasuk kepentingan atau untuk menurunkan ancaman profesional tertentu.
hubungan, yang memunculkan sampai pada level yang
ancaman; dapat diterima; atau 21
a. Ancaman kepentingan pribadi, yaitu ancaman berupa kepentingan
keuangan atau kepentingan lain yang akan mempengaruhi pertimbangan
atau perilaku Anggota secara tidak tepat;
b. Ancaman telaah pribadi, yaitu ancaman ketika Anggota tidak dapat
secara tepat melakukan evaluasi atas pertimbangan yang telah dibuatnya;
atau aktivitas yang dilakukan oleh Anggota atau individu dalam Kantor
atau organisasi tempatnya bekerja, yang diandalkan oleh Anggota ketika
membuat suatu pertimbangan sebagai bagian dari pelaksanaan aktivitas
yang sedang diberikan;
c. Ancaman advokasi, yaitu ancaman yang terjadi ketika Anggota
mendukung posisi klien atau organisasi tempatnya bekerja sampai pada
titik yang dapat mengurangi objektivitasnya;
d. Ancaman kedekatan, yaitu ancaman yang terjadi karena hubungan yang
lama atau hubungan yang dekat dengan klien atau organisasi tempatnya
bekerja, Anggota terlalu bersimpati pada kepentingan klien atau
organisasi tempatnya bekerja, atau terlalu mudah menerima hasil
pekerjaan mereka; dan
e. Ancaman intimidasi, yaitu ancaman yang terjadi ketika Anggota
dihalangi untuk bertindak secara objektif karena tekanan yang nyata atau
dirasakan, termasuk upaya mempengaruhi Anggota secara tidak
semestinya.

22
Pertimbangan untuk Perikatan Audit, Perikatan
Reviu, dan Perikatan Asurans Lain

INDEPENDENSI SKEPTISISIME PROFESIONAL

Skeptisisme profesional dan prinsip


Independensi dalam dasar etika yang dijelaskan dalam Seksi
pemikiran 110 tentang Prinsip Dasar Etika, adalah
konsep yang saling berkaitan.

Anggota yang berpraktik melayani


Independensi dalam publik disyaratkan untuk menerapkan
penampilan skeptisisme profesional ketika
merencanakan dan melakukan
perikatan audit perikatan reviu, dan
perikatan asurans lainnya.
23
Contoh Hubungan Prinsip Dasar Etika Profesi dengan
Skeptisisme Profesional
1. Integritas mensyaratkan Anggota bersikap lugas dan jujur. Sebagai
contoh, anggota mematuhi prinsip integritas dengan:
a) Bersikap lugas dan jujur ketika mengemukakan perhatian atas suatu
posisi yang diambil oleh klien; dan
b) Melakukan permintaan keterangan tentang informasi yang tidak
konsisten dan mengumpulkan bukti audit lanjutan untuk mengatasi
perhatian tentang pernyataan yang mungkin salah atau menyesatkan
secara material agar dapat membuat keputusan berdasarkan informasi
yang cukup tentang tindakan yang tepat dalam keadaan tersebut.
Dengan demikian Anggota menunjukkan penilaian kritis berdasarkan
bukti audit yang berkontribusi terhadap penerapan skeptisisme
profesional.
24
2. Objektivitas mensyaratkan Anggota mengompromikan
pertimbangan profesional atau bisnis karena adanya bias, benturan
kepentingan atau pengaruh yang tidak semestinya dari pihak lain,
sebagai contoh, Anggota mematuhi prinsip objektivitas dengan:
a) Mengakui keadaan atau hubungan, seperti kedekatan dengan
klien, yang mungkin mengompromikan pertimbangan profesional
atau bisnis; dan
b) Mempertimbangkan dampak dari keadaan dan hubungan tersebut
terhadap pertimbangan Anggota ketika mengevaluasi kecukupan
dan ketepatan bukti audit yang terkait dengan suatu hal yang
material pada laporan keuangan klien.
Dengan demikian perilaku Anggota tersebut berkontribusi terhadap
penerapan skeptisisme profesional
25
3. Kompetensi dan kehati-hatian profesional mensyaratkan Anggota
memiliki pengetahuan dan keahlian profesional pada level yang
disyaratkan untuk memastikan penyediaan jasa profesional yang
kompeten, dan bertindak dengan sikap kehati-hatian sesuai dengan
standar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sebagai contoh,
Anggota mematuhi prinsip kompetensi dan kehati-hatian profesional
dengan cara:
a) Menerapkan pengetahuan yang relevan pada industri dan aktivitas
bisnis klien tertentu untuk mengidentifikasi secara tepat risiko salah
saji yang material;
b) Merancang dan melakukan prosedur audit yang tepat; dan
c) Menerapkan pengetahuan yang relevan ketika menilai secara kritis
apakah bukti audit telah cukup dan tepat dalam keadaan tersebut.
26
BAGIAN 2
ANGGOTA YANG BEKERJA DI BISNIS

27 27
Anggota senior yang bekerja di bisnis
adalahDirktur, Komisaris, pejabat eksklusif, atau
karyawan senior yang mampu memberikan
pengaruh signifikan atas, dan mengambil
keputusan terkait, perolehan, penyebaran, dan
pengendalian atas organisasi karyawan,
keuangan, teknologi, sumberdaya berwujud, dan
sumberdaya takberwujud.

28 28
SEKSI 200 Penerapan Kerangka Kerja Konseptual – Anggota yang Bekerja di Bisnis
SEKSI 210 Benturan Kepentingan
SEKSI 220 Penyusunan dan Penyajian Informasi
SEKSI 230 Bertindak dengan Keahlian yang Memadai
SEKSI 240 Kepentingan Keuangan, Kompensasi, dan Insentif yang terkait dengan Pelaporan
Keuangan dan Pengambilan Keputusan
SEKSI 250 Bujukan, Termasuk Hadiah dan Keramahtamahan
SEKSI 260 Respons atas Ketidakpatuhan terhadap Peraturan Perundang-undangan
SEKSI 270 Tekanan untuk Melanggar Prinsip Dasar Etika

29
BENTURAN KEPENTINGAN
(Seksi 210)
Benturan kepentingan dapat memunculkan ancaman terhadap
kepatuhan pada prinsip objektivitas dan mungkin memunculkan
ancaman terhadap kepatuhan pada prinsip dasar etika lainnya.

Anggota melakukan aktivitas profesional Kepentingan seorang Anggota terkait


yang terkait dengan permasalahan dengan suatu permasalahan
tertentu bagi dua pihak atau lebih yang tertentu dan kepentingan dari pihak
yang menggunakan aktivitas
memiliki kepentingan yang saling profesional yang berkaitan dengan
berbenturan terkait dengan permasalahan tersebut, berada pada
permasalahan tersebut; atau situasi berbenturan.

30
PENYUSUNAN & PENYAJIAN INFORMASI
(Seksi 220)

Persyaratan yang lebih komprehensif terkait dengan tanggung jawab Anggota


yang bekerja di bisnis ketika menyusun dan menyajikan informasi.

• Penggunaan basis pelaporan keuangan yang sesuai.


• Tidak menyesatkan atau memengaruhi keluaran suatu kontrak atau peraturan secara tidak
tepat.
• Penerapan pertimbangan profesional.
• Tidak meninggalkan apapun dengan maksud memberi informasi yang menyesatkan.

Anggota tidak akan menerapkan diskresi saat menyusun dan menyajikan


DISKRESI informasi dengan maksud untuk menyesatkan pihak lain atau memengaruhi
keluaran suatu kontrak atau regulasi secara tidak tepat.

31
BERTINDAK DENGAN KEAHLIAN YANG MEMADAI
(Seksi 230)

Jika ancaman terhadap kepatuhan


pada prinsip kompetensi dan kehati-
hatian profesional tidak dapat diatasi,
Anggota tidak boleh dengan
sengaja menyesatkan
organisasi tempatnya bekerja
sehubungan dengan level Anggota harus menentukan apakah
keahlian atau pengalaman menolak untuk melakukan tugas
yang dimiliki. yang dimaksud. Jika Anggota
menentukan bahwa penolakan
adalah tepat, maka Anggota harus
mengomunikasikan alasannya.

32
KEPENTINGAN KEUANGAN, KOMPENSASI, DAN INSENTIF
YANG TERKAIT DENGAN PELAPORAN KEUANGAN DAN
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
(Seksi 240)

memunculkan ancaman kepentingan pribadi terhadap


kepatuhan pada
PRINSIP OBJEKTIVITAS atau KERAHASIAAN

Anggota tidak boleh memanipulasi informasi atau


menggunakan informasi rahasia untuk memperoleh
keuntungan pribadi atau untuk keuntungan keuangan
pihak lain

33
BUJUKAN, TERMASUK HADIAH DAN
KERAMAHTAMAHAN
(Seksi 250)
• Klasifikasi dan batasan-batasan yang tepat untuk
BUJUKAN: menawarkan dan menerima bujukan.
 Bujukan yang dilarang oleh peraturan perundang-
objek, situasi, atau tindakan undangan.
yang digunakan untuk  Bujukan yang tidak dilarang oleh peraturan
memengaruhi perilaku perundang-undangan.
individu lain, namun tidak • Larangan untuk menawarkan dan menerima bujukan
dimaksudkan untuk dengan atau tanpa intensi untuk memengaruhi perilaku
secara tidak patut.
memengaruhi perilaku
• Penerapan kerangka kerja konseptual ketika terdapat
individu tersebut secara bujukan dengan atau tanpa intensi untuk memengaruhi
tidak patut. perilaku secara tidak patut.

34
RESPONS ATAS KETIDAKPATUHAN TERHADAP PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN
(Seksi 260)
• Ancaman kepentingan pribadi atau ancaman intimidasi terhadap kepatuhan pada
prinsip integritas dan perilaku profesional.
• Panduan terhadap peraturan perundang-undangan:
tidak memiliki dampak langsung
terhadap penentuan jumlah dan
pengungkapan dalam laporan keuangan
organisasi tempatnya bekerja
memiliki dampak langsung terhadap namun kepatuhan tersebut penting untuk aspek
penentuan jumlah dan pengungkapan operasi bisnis organisasi tempatnya bekerja
yang material dalam laporan keuangan
untuk dapat mempertahankan usahanya
organisasi tempatnya bekerja; dan
untuk menghindari hukuman yang material

35
TEKANAN UNTUK MELANGGAR
PRINSIP DASAR ETIKA
(Seksi 270)

• Membiarkan tekanan dari pihak lain yang akan


Anggota memunculkan pelanggaran kepatuhan terhadap prinsip
dasar etika; atau
Dilarang • Menekan pihak lain yang diketahui Anggota atau
terdapat alasan untuk meyakini, akan mengakibatkan
individu lain tersebut melanggar prinsip dasar etika.

36
BAGIAN 3
ANGGOTA YANG BERPRAKTIK
MELAYANI PUBLIK

37
Anggota yang berpraktik melayani publik,
Anggota yang berpraktik melayani public, terlepas
dari klasifikasi fungsional (misalnya: audit, pajak,
atau konsultansi) di Kantornya yang memberikan
jasa profesional. Istilah “Anggota yang berpraktik
melayani publik” juga digunakan untuk merujuk
kepada Kantornya.

38
SEKSI 300 Penerapan Kerangka Kerja Konseptual – Anggota yang Berpraktik Melayani Publik
SEKSI 310 Benturan Kepentingan
SEKSI 320 Penunjukkan Profesional
SEKSI 321 Pendapat Kedua
SEKSI 330 Imbalan dan Jenis Remunerasi Lainnya
SEKSI 340 Bujukan, Termasuk Hadiah dan Keramahtamahan
SEKSI 350 Kustodi Aset Klien

SEKSI 360 Respons atas Ketidakpatuhan terhadap Peraturan Perundang-undangan

39
PENUNJUKAN PROFESIONAL (seksi 320)
PENERIMAAN & PERIKATAN

menentukan apakah penerimaan klien tersebut dapat menimbulkan berbagai ancaman kepatuhan
terhadap prinsip dasar etika profesi.

EVALUASI LEVEL ANCAMAN PENGAMANAN


• Pemahaman yang memadai atas: a) Menugaskan personel perikatan dalam
 Sifat bisnis klien; jumlah yang memadai dengan berbagai
 Kompleksitas operasi; kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan.
 Persyaratan perikatan; dan b) Menyetujui suatu jangka waktu yang realistis
 Tujuan, sifat dan lingkup dari pekerjaan yang untuk melaksanakan perikatan.
dilakukan. c) Menggunakan tenaga ahli jika diperlukan.
• Pengetahuan yang relevan atas industri atau hal
pokok.
• Pengalaman atas peraturan atau berbagai
persyaratan pelaporan yang relevan.
• Adanya kebijakan dan prosedur pengendalian
mutu. 40
PENUNJUKAN PROFESIONAL (Seksi 320)

PERUBAHAN PENUNJUKAN PROFESIONAL


Anggota harus menentukan apakah terdapat alasan untuk tidak menerima perikatan ketika
Anggota:
a) Diminta oleh klien potensial untuk menggantikan Anggota lain;
b) Mempertimbangkan untuk melakukan penawaran atas suatu perikatan yang saat ini
dilakukan oleh Anggota lain; atau
c) Mempertimbangkan untuk melakukan pekerjaan yang saling melengkapi atau tambahan dari
Anggota lain.

Mengambil langkah-langkah
Berkomunikasi dengan
memadai lainnya untuk
Anggota yang Sedang jika tidak dapat
berkomunikasi memperoleh informasi
Memberikan Jasa atau
tentang kemungkinan
Anggota Praktisi Pendahulu
adanya ancaman

41
PENUNJUKAN PROFESIONAL (Seksi 320)

KEBERLANJUTAN PERIKATAN DENGAN KLIEN


Untuk perikatan yang berulang, Anggota harus secara periodik menelaah apakah akan
melanjutkan perikatan.

PENGGUNAAN PEKERJAAN AHLI


Ketika Anggota bermaksud untuk menggunakan pekerjaan seorang ahli, maka Anggota harus
menentukan apakah penggunaan ahli tersebut terjamin mutunya. Faktor yang dapat menjadi
pertimbangan:

standar profesional
reputasi dan ketersediaan sumber dan standar etika
keahliannya daya yang diterapkan

42
PENDAPAT KEDUA (Seksi 321)
Anggota mungkin diminta untuk memberikan pendapat kedua mengenai penerapan akuntansi,
auditing, pelaporan, atau standar atau prinsip lain untuk:

(a) suatu keadaan khusus, atau


(b) transaksi tertentu oleh, atau atas YANG SAAT INI BUKAN
nama, suatu perusahaan atau MERUPAKAN KLIEN
suatu entitas.

PENGAMANAN
• Dengan izin dari klien, memperoleh informasi dari Anggota yang sedang memberikan jasa
atau Anggota praktisi pendahulu.
• Menjelaskan keterbatasan yang melingkupi setiap pendapat yang diberikan ketika
berkomunikasi dengan klien.
• Memberikan salinan pendapat Anggota yang sedang memberikan jasa atau Anggota praktisi
pendahulu.

43
IMBALAN DAN JENIS REMUNERASI LAIN (Seksi 330)
Menawarkan imbalan yang PENGAMANAN
lebih rendah dari Anggota lain • Menyesuaikan besarnya imbalan atau lingkup perikatan.
bukan merupakan
pelanggaran etika • Menugaskan penelaah yang tepat untuk menelaah
pekerjaan yang dilakukan.

ancaman kepentingan pribadi FAKTOR SIGNIFIKANSI LEVEL ANCAMAN


terhadap kepatuhan pada
prinsip kompetensi dan • Sifat perikatan.
kehati-hatian profesional • Rentang besaran imbalan yang dimungkinkan.
• Basis penetapan besaran imbalan.
• Pengungkapan kepada pengguna yang dituju dari pekerjaan
yang dilakukan oleh Anggota dan basis remunerasi.
Jika imbalan yang ditawarkan • Kebijakan dan prosedur pengendalian mutu.
sangat rendah sehingga • Apakah pihak ketiga yang independen menelaah keluaran atau
mungkin sulit untuk hasil dari transaksi.
melakukan perikatan sesuai • Apakah besaran imbalan ditetapkan oleh pihak ketiga yang
dengan standar profesional independen, seperti regulator.
dan standar teknis yang
berlaku 44
BUJUKAN, TERMASUK HADIAH DAN KERAMAHTAMAHAN
(Seksi 340)
• Hadiah • Pemberian kerja Klasifikasi dan batasan-batasan yang tepat
• Keramahtamahan • Perlakuan, hak untuk menawarkan dan menerima bujukan.
atau hak istimewa • Bujukan yang dilarang oleh
• Hiburan peratuan perundang-undangan.
• Sumbangan • Bujukan yang tidak dilarang oleh
• Tawaran tidak pantas peraturan perundang-undangan.

TINDAKAN PENGAMANAN
DENGAN INTENSI TANPA INTENSI
• Menginformasikan mengenai • Bersikap transparan kepada manajemen senior dari Kantor atau klien.
penawaran kepada Kantor atau pihak • Mencatat dalam catatan yang dipantau oleh manajemen senior Kantor atau
yang bertanggung jawab atas tata kelola penanggung jawab kepatuhan etika, atau yang dikelola klien.
klien. • Menugaskan penelaah yang tepat yang tidak terlibat dalam memberikan
• Mengubah atau menghentikan jasa profesional.
hubungan bisnis dengan klien.
• Mendonasikan dan mengungkapkan pemberian donasi ke manajemen senior
Kantor atau individu yang menawarkan bujukan tsb.
• Mengganti atau mengembalikan bujukan yang diterima.

45
KUSTODI ASET KLIEN (Seksi 350)
• Anggota tidak boleh mengambil tanggung jawab atas kustodi uang dan aset
lain milik klien, kecuali diizinkan oleh peraturan perundang-undangan dan
sesuai dengan setiap kondisi yang memperbolehkan hal tersebut.
• Sebagai bagian dari prosedur penerimaan klien dan perikatan terkait
tanggung jawab kustodi uang atau aset klien, maka Anggota harus:
a) Melakukan penyelidikan mengenai sumber aset tersebut; dan
b) Mempertimbangkan kewajiban hukum dan peraturan yang berlaku.
Menyimpan aset tersebut secara
Mematuhi peraturan perundang- terpisah dari aset pribadi atau
undangan yang berlaku untuk aset Kantor;
Anggota yang penyimpanan dan pembukuan
dipercayai untuk aset tersebut;
Setiap saat siap untuk
menyimpan uang mempertanggungjawabkan aset
atau aset lain milik Menggunakan aset tersebut dan setiap penghasilan, dividen,
hanya untuk tujuan yang telah atau keuntungan yang dihasilkan,
pihak lain harus: ditetapkan; dan kepada siapapun yang berhak
atas pembukuan tersebut.

46
RESPONS ATAS KETIDAKPATUHAN TERHADAP PERATURAN
PERUNDANG- UNDANGAN (Seksi 360)
Tindakan penghilangan atau perbuatan, baik
disengaja atau tidak disengaja, yang bertentangan
dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku yang dilakukan oleh:
• Klien.
• Pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola
klien.
• Manajemen klien.
• Individu lain yang bekerja untuk, atau di bawah
arahan, klien.

47
RESPONS ATAS KETIDAKPATUHAN TERHADAP PERATURAN
PERUNDANG- UNDANGAN (Seksi 360)

Mematuhi prinsip integritas dan perilaku profesional

Mengingatkan manajemen atau, jika tepat, pihak yang bertanggung jawab


atas tata kelola klien untuk:
a. Memungkinkan mereka memperbaiki, memulihkan, atau memitigasi
konsekuensi dari ketidakpatuhan yang teridentifikasi atau terduga; dan
b. Mencegah ketidakpatuhan sebelum terjadi.

Mengambil tindakan lanjutan yang tepat dalam melindungi kepentingan publik

48
RESPONS ATAS KETIDAKPATUHAN TERHADAP PERATURAN
PERUNDANG- UNDANGAN (Seksi 360)

Audit atas Laporan Keuangan dan/atau Jasa Profesional selain Audit


Memperoleh  Pemahaman mencakup sifat ketidakpatuhan atau dugaan, serta keadaan ketika telah terjadi atau mungkin terjadi
1 pemahaman atas  Anggota diharapkan menerapkan pengetahuan dan keahlian, serta pertimbangan profesional
 Berkonsultasi dengan pihak lain dalam Kantor, jaringan Kantor, asosiasi profesi, atau penasihat hukum
permasalahan

 Membahas ketidakpatuhan atau dugaan dengan manajemen dan pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola
Mengatasi
2 permasalahan
 Komunikasi terkait Grup
 Komunikasi dengan Auditor Eksternal (jika Anggota memberikan jasa profesional selain audit)

Menentukan perlu
3 tidaknya tindakan  Penentuan apakah diperlukan mengungkapkan permasalahan kepada otoritas yang berwenang
lanjutan

 Menyadari tindakan yang nyata atau memiliki intensi untuk dilakukan yang diyakini akan menyebabkan kerugian
Pelanggaran yang
4 mungkin segera
besar pada kepentingan publik, segera tentukan apakah perlu untuk diskusi dengan manajemen dan TCWG, serta
otoritas berwenang untuk mencegah atau mengurangi konsekuensi pelanggaran
terjadi

 Dokumentasi yang cukup tentang permasalahan, kesimpulan, dan pertimbangan profesional


5 Dokumentasi  Hasil diskusi tentang permasalahan, termasuk sifat, kapan, dan dengan siapa
 Ketidakpatuhan yang teridentifikasi dan hasil diskusi dengan manajemen dan TCWG

49
BAGIAN 4A
INDEPENDENSI DALAM PERIKATAN AUDIT DAN
PERIKATAN REVIU

50 50
SEKSI 400 Penerapan Kerangka Kerja Konseptual untuk Independensi dalam Perikatan Audit dan Perikatan Reviu
SEKSI 410 Imbalan
SEKSI 411 Kebijakan Kompensasi dan Evaluasi
SEKSI 420 Hadiah dan Keramahtamahan
SEKSI 430 Litigasi Aktual dan Ancaman Litigasi
SEKSI 510 Kepentingan Keuangan
SEKSI 511 Pinjaman dan Jaminan
SEKSI 520 Hubungan Bisnis
SEKSI 521 Hubungan Keluarga dan Pribadi
SEKSI 522 Pernah Bekerja pada Klien Audit
SEKSI 523 Rangkap Jabatan sebagai Direktur, Komisaris, atau Pejabat Eksekutif Klien Audit
SEKSI 524 Pekerjaan dengan Klien Audit
SEKSI 525 Penugasan Personel Sementara
SEKSI 540 Hubungan yang Berlangsung Lama antara Personel (Termasuk Rotasi Rekan) dengan Klien Audit (1 Jan 2022)
SEKSI 600 Penyediaan Jasa Non-asurans kepada Klien Audit
SEKSI 800 Laporan Audit atas Laporan Keuangan Bertujuan Khusus yang Mencakup Pembatasan Distribusi dan penggunaannya (Perikatan Audit dan
Perikatan Reviu)
51
INDEPENDENSI

sikap mental pemikiran yang memungkinkan untuk menyatakan suatu


kesimpulan dengan tidak terpengaruh oleh tekanan yang dapat
Pemikiran mengompromikan pertimbangan profesional, sehingga memungkinkan
PENERAPAN individu bertindak secara berintegritas serta menerapkan objektivitas
KERANGKA KERJA dan skeptisisme profesional.
KONSEPTUAL
UNTUK Penghindaran fakta dan keadaan yang sangat signifikan sehingga
pihak ketiga yang rasional dan memiliki informasi yang cukup,
INDEPENDENSI Penampilan kemungkinan akan menyimpulkan bahwa integritas, objektivitas, atau
DALAM PERIKATAN skeptisisme profesional dari Kantor, atau seorang anggota tim audit
telah dikompromikan.
AUDIT DAN REVIU
(Seksi 400) PERIODE INDEPENDENSI

Selama Periode yang


Selama Periode Dicakup oleh Laporan
Perikatan Keuangan
52
KOMUNIKASI TCWG
a) Mempertimbangkan keputusan Kantor dalam mengidentifikasi dan
mengevaluasi ancaman;
b) Mempertimbangkan bagaimana ancaman telah diatasi termasuk
PENERAPAN ketepatan pengamanan yang tersedia dan dapat diterapkan; dan
KERANGKA KERJA c) Tindakan tepat yang diambil.
KONSEPTUAL
UNTUK
INDEPENDENSI ENTITAS DENGAN AKUNTABILITAS PUBLIK
DALAM PERIKATAN • Sifat dari bisnis, seperti menangani aset dalam menjalankan kapasitas
AUDIT DAN REVIU fidusia bagi sejumlah besar pemangku kepentingan. Contohnya
mungkin termasuk lembaga keuangan, seperti bank dan perusahaan
(Seksi 400) asuransi, serta dana pensiun.
• Ukuran.
• Jumlah karyawan.

53
JARINGAN KANTOR
suatu jaringan Kantor harus independen dari klien audit Kantor lain dalam
jaringan Kantor tersebut
PENERAPAN
KERANGKA KERJA Jaringan muncul karena struktur yang lebih besar tersebut
KONSEPTUAL bertujuan untuk kerjasama dan ditujukan untuk berbagi:
UNTUK kepemilikan, penggunaan kebijakan
INDEPENDENSI laba atau biaya antar
pengendalian, atau dan prosedur
entitas dalam struktur
DALAM PERIKATAN manajemen secara pengendalian mutu
tersebut.
bersama. secara bersama.
AUDIT DAN REVIU
(Seksi 400)
bagian penting dari
suatu strategi bisnis penggunaan suatu sumber daya
secara bersama. nama merek bersama. profesional.

54
MERGER & AKUISISI
Ancaman Signifikansi Langkah
Ancaman

• Dapat memunculkan  Sifat dan signifikansi • Identifikasi


ancaman kepentingan atau hubungan • Evaluasi
PENERAPAN independensi tersebut. • Penerapan
KERANGKA KERJA • Sifat dan signifikansi hubungan Pengamanan
entitas berelasi tersebut
KONSEPTUAL • Rentang waktu sampai dengan
UNTUK kepentingan atau hubungan
Dilanjutkan jika secara wajar dapat diakhiri.
INDEPENDENSI
DALAM PERIKATAN
AUDIT DAN REVIU Kepentingan atau hubungan tersebut akan diakhiri sesegera mungkin, namun tidak lebih
lambat dari 6 (enam) bulan setelah tanggal efektif merger atau akuisisi;
(Seksi 400)
Setiap individu yang memiliki kepentingan atau hubungan seperti itu, termasuk yang telah muncul
melalui pelaksanaan jasa non-asurans yang tidak diperkenankan oleh Seksi 600 dan subseksinya,
tidak akan menjadi anggota tim perikatan audit atau individu yang bertanggung jawab atas
pengendalian mutu perikatan; dan

Tindakan transisi akan diterapkan, seperlunya, dan didiskusikan dengan pihak yang
bertanggung jawab atas tata kelola.
55
PELANGGARAN TERHADAP KETENTUAN INDEPENDENSI
Jika Kantor menyimpulkan bahwa pelanggaran atas persyaratan terjadi,
maka Kantor harus:
• Mengakhiri, menangguhkan, atau menghilangkan kepentingan atau
hubungan yang memunculkan pelanggaran dan mengatasi konsekuensi
PENERAPAN dari pelanggaran tersebut.
KERANGKA KERJA • Mempertimbangkan apakah terdapat persyaratan peraturan perundang-
KONSEPTUAL undangan lain yang berlaku untuk pelanggaran tersebut.
• Mengomunikasikan segera pelanggaran tersebut sesuai dengan
UNTUK kebijakan dan prosedur kepada rekan perikatan, pihak yang bertanggung
INDEPENDENSI jawab dan personel lainnya yang relevan.
DALAM PERIKATAN • Mengevaluasi signifikansi pelanggaran dan dampaknya terhadap
AUDIT DAN REVIU objektivitas Kantor dan kemampuan untuk menerbitkan laporan audit.
(Seksi 400) • Bergantung pada signifikansi pelanggaran, menentukan:
1. Apakah mengakhiri perikatan audit tersebut; atau
2. Apakah mungkin untuk melakukan tindakan yang memuaskan untuk
mengatasi konsekuensi pelanggaran tersebut dan apakah tindakan
tersebut dapat dilakukan dan tepat untuk keadaan tersebut.

56
IMBALAN (Seksi 410)

Total imbalan suatu klien tinggi:


ketergantungan terhadap klien tersebut dan kekhawatiran
akan kehilangan klien tersebut akan memunculkan ancaman
kepentingan pribadi atau ancaman intimidasi.

Signifikansi level ancaman Pengamanan

• Signifikansi klien tersebut secara kualitatif • Meningkatkan basis klien dari rekan atau divisi
dan/atau kuantitatif bagi rekan atau divisi. tersebut untuk mengurangi ketergantungan pada
• Sejauh mana besaran kompensasi dari rekan, klien audit tersebut.
atau para rekan dalam divisi tersebut, • Menugaskan penelaah yang tepat yang tidak terlibat
bergantung pada imbalan yang dihasilkan dari dalam perikatan audit untuk menelaah pekerjaan.
klien tersebut.

57
HUBUNGAN YANG BERLANGSUNG LAMA ANTARA PERSONEL (TERMASUK
ROTASI REKAN) DENGAN KLIEN AUDIT (Seksi 540)
Periode Jeda dari Berbagai Peran
Audit entitas dengan akuntabilitas publik, individu tidak boleh bertindak dalam salah satu peran
atau kombinasi peran sebagai rekan berikut selama lebih dari 7 (tujuh) tahun kumulatif:
Penanggung Jawab
Rekan Perikatan atas Penelaahan Rekan Audit Utama
Pengendalian Mutu

5 th 3 th 2 th

Periode Jeda (kombinasi peran, juga berlaku)

58
HUBUNGAN YANG BERLANGSUNG LAMA ANTARA
PERSONEL (TERMASUK ROTASI REKAN) DENGAN
KLIEN AUDIT 2/2
PEMBATASAN AKTIVITAS SELAMA PERIODE JEDA

01 Menjadi anggota tim perikatan atau memberikan pengendalian mutu untuk


perikatan audit

02 Memberikan konsultansi kepada tim perikatan atau klien mengenai isu-isu


Tidak dimaksudkan
teknis atau industri spesifik, transaksi, atau peristiwa yang memengaruhi
untuk mencegah
perikatan audit
individu dari
asumsi peran
03 Bertanggung jawab untuk memimpin atau mengoordinasikan jasa profesional
kepemimpinan di
yang diberikan oleh Kantor atau jaringan Kantornya kepada klien audit, atau
Kantor atau
mengawasi hubungan Kantor atau jaringan Kantornya dengan klien audit
Jaringan
Kantornya, seperti
04 Melakukan peran atau aktivitas lain yang tidak disebutkan di atas dari Pemimpin
sehubungan dengan klien audit termasuk penyediaan jasa non-asurans yang
Rekan atau Rekan
akan menghasilkan interaksi yang signifikan atau sering dengan manajemen
Senior
senior atau TCWG dan memberikan pengaruh langsung terhadap hasil
perikatan audit
59
HADIAH DAN
KEBIJAKAN KOMPENSASI DAN KERAMAHTAMAHAN
EVALUASI (Seksi 411) (Seksi 420)

Level ancaman bergantung pada:


Kantor, jaringan Kantor, atau
• Berapa proporsi kompensasi atau evaluasi
didasarkan pada penjualan jasa tersebut; anggota tim audit tidak boleh
menerima hadiah dan
• Peran individu dalam tim audit; dan
keramahtamahan dari klien audit,
• Apakah penjualan jasa non-asurans tersebut
memengaruhi keputusan promosi. kecuali nilainya kecil dan tidak
berdampak.

Pengamanan
• Merevisi rencana kompensasi atau proses
evaluasi untuk individu tersebut.
• Mengeluarkan individu tersebut dari tim audit.

60
LITIGASI AKTUAL ATAU KEPENTINGAN KEUANGAN (Seksi 510)
ANCAMAN LITIGASI (Seksi 430)

Faktor yang relevan dalam Tidak boleh dimiliki:


• Kantor atau jaringan Kantor;
pengevaluasian level ancaman tersebut
termasuk: • Anggota tim audit, atau setiap anggota
• Materialitas dari litigasi. keluarga inti dari individu tersebut;
• Apakah litigasi berkaitan dengan • Rekan lain pada kantor yang merupakan tempat
perikatan audit sebelumnya. rekan perikatan untuk berpraktik dalam
kaitannya dengan perikatan audit tersebut,
atau anggota keluarga inti dari rekan lainnya;
atau
Pengamanan • Rekan atau karyawan manajerial lain yang
menugaskan penelaah yang tepat untuk memberikan jasa selain audit kepada klien
audit, kecuali keterlibatan individu tersebut
menelaah pekerjaan yang dilakukan. minimal, atau setiap anggota keluarga inti dari
individu tersebut.
61
PINJAMAN JAMINAN (Seksi 511) HUBUNGAN BISNIS (Seksi 520)

Tidak boleh memberikan atau menjaminkan Tidak boleh memiliki hubungan bisnis
suatu pinjaman kepada klien audit kecuali yang erat dengan klien audit atau
pinjaman atau jaminan tersebut tidak material manajemennya, kecuali jika
untuk: kepentingan keuangan tersebut tidak
• Kantor, jaringan Kantor, atau individu yang material dan hubungan bisnis tidak
memberikan atau menjaminkan suatu signifikan terhadap klien atau
jaminan, jika dapat diterapkan; dan manajemennya dan Kantor, jaringan
• Klien. Kantor atau anggota tim audit, jika
dapat diterapkan.

62
HUBUNGAN KELUARGA DAN PRIBADI (Seksi 521)

Individu keluarga inti tidak boleh berpartisipasi sebagai


anggota tim audit ketika :
• Direktur, komisaris, atau pejabat eksekutif klien audit.
• Karyawan dalam posisi memberikan pengaruh yang
signifikan.
• Berada pada posisi seperti itu selama periode apapun yang
dicakup oleh perikatan atau laporan keuangan.

Pengamanan
• Menata tanggung jawab rekan atau karyawan.
• Menugaskan penelaah yang tepat.

63
PERNAH BEKERJA PADA KLIEN AUDIT
(Seksi 522) RANGKAP JABATAN SEBAGAI
DIREKTUR, KOMISARIS, ATAU
PEJABAT EKSEKUTI KLIEN AUDIT
Tidak boleh memasukkan individu yang selama
(Seksi 523)
periode yang dicakup oleh laporan audit:
• Pernah menjabat sebagai direktur, komisaris,
atau pejabat eksekutif dari klien audit; atau Rekan atau karyawan Kantor atau
• Pernah bekerja sebagai karyawan dengan posisi jaringan Kantor tidak boleh bertindak
untuk memberikan pengaruh yang signifikan. sebagai direktur, komisaris, atau
pejabat eksekutif dari klien audit
Faktor yang relevan dalam pengevaluasian level Kantor.
ancaman:
• Posisi yang dipegang individu dengan klien.
• Rentang waktu sejak individu mengundurkan diri
dari klien.
• Peran anggota tim audit.
64
PENUGASAN PERSONEL SEMENTARA
PEKERJAAN DENGAN KLIEN AUDIT
(Seksi 525)
(Seksi 524)

Kantor harus memastikan bahwa tidak ada • Kantor atau jaringan Kantor tidak boleh
hubungan yang signifikan antara Kantor • meminjamkan personel kepada klien audit
atau jaringan Kantor dan: kecuali:
a) Mantan rekan yang telah bergabung
dengan klien audit Kantor; atau a) Bantuan tersebut diberikan hanya untuk
b) Mantan anggota tim audit yang telah waktu yang singkat;
bergabung dengan klien audit, jika salah b) Personel tidak terlibat dalam memberikan
satu telah bergabung dengan klien audit jasa non-asurans yang tidak diizinkan
sebagai: berdasarkan Seksi 600 dan subseksinya;
i. Direktur, komisaris, atau pejabat dan
eksekutif; atau
ii. Karyawan dalam posisi memberikan c) Personel tidak mengambil alih tanggung
pengaruh yang signifikan. jawab manajemen dan klien audit
bertanggung jawab untuk mengarahkan
dan mengawasi aktivitas personel tersebut.
65
PENYEDIAAN JASA NON-ASURANS KEPADA KLIEN (Seksi 600)

Faktor yang relevan dalam


Jasa Pembukuan dan Akuntansi mengevaluasi level
ancaman yang muncul
Jasa Administratif ketika menyediakan jasa
Kantor dan jaringan non-asurans kepada klien
Kantornya mungkin asurans meliputi:
Jasa Penilaian
menyediakan • Sifat, ruang lingkup,
berbagai jasa non- dan tujuan jasa.
asurans kepada klien Jasa Perpajakan
• Level ketergantungan
audit, yang konsisten terhadap keluaran jasa
dengan keterampilan Jasa Audit Internal sebagai bagian dari
dan keahliannya. perikatan asurans.
Jasa Sistem Teknologi Informasi
• Lingkungan hukum dan
regulasi di tempat jasa
Jasa Penunjang Litigasi diberikan.

66
LARANGAN JASA NON-ASURANS KEPADA KLIEN AUDIT ENTITAS
DENGAN AKUNTABILITAS PUBLIK 1/2

Larangan Tanpa Terkait dengan Materialitas


 Mengambil alih tanggung jawab manajemen klien audit.
 Berfungsi sebagai penasihat hukum klien audit.
 Jasa pembukuan dan akuntansi, termasuk penyusunan catatan
akuntansi dan laporan keuangan klien audit.
 Promosi, transaksi, dan penjaminan saham klien audit.
 Bernegosiasi atas nama klien audit sebagai bagian dari proses
rekrutmen.
 Merekrut direktur, komisaris, pejabat eksekutif, atau manajemen senior
yang akan memiliki pengaruh signifikan terhadap catatan akuntansi
atau laporan keuangan.
 Mengevaluasi atau memberi kompensasi kepada seorang rekan audit
utama berdasarkan keberhasilan rekan tersebut dalam menjual jasa
non-asurans kepada klien audit rekan.
67
LARANGAN JASA NON-ASURANS KEPADA KLIEN AUDIT ENTITAS
DENGAN AKUNTABILITAS PUBLIK 2/2

Larangan Jika Material terhadap Laporan Keuangan


 Jasa penilaian.
 Menyiapkan perhitungan pajak atas liabilitas (aset) pajak kini dan tangguhan.
 Advis perpajakan atau jasa keuangan korporat yang bergantung pada perlakuan akuntansi atau
penyajian laporan keuangan tertentu yang berkaitan dengan terdapat keraguan memadai
terhadap ketepatan berdasarkan kerangka pelaporan keuangan yang relevan.
 Bertindak sebagai advokat bagi klien audit sebelum pengadilan publik atau pengadilan dalam
penyelesaian permasalahan pajak.
 Jasa audit internal terkait pengendalian internal terhadap pelaporan keuangan, sistem
akuntansi keuangan, atau angka-angka/pengungkapan laporan keuangan.
 Merancang atau mengimplementasikan sistem TI atas pelaporan keuangan.
 Mengestimasi kerugian atau jumlah lain yang memengaruhi laporan keuangan sebagai bagian
dari jasa penunjang litigasi.
 Bertindak sebagai advokat untuk membantu penyelesaian sengketa atau litigasi.
68
LAPORAN AUDIT ATAS LAPORAN KEUANGAN BERTUJUAN KHUSUS YANG
MENCAKUP PEMBATASAN DISTRIBUSI DAN PENGGUNAANNYA

Ketika Kantor bermaksud untuk menerbitkan laporan audit atas laporan


keuangan bertujuan khusus yang mencakup pembatasan distribusi dan
penggunaannya, maka persyaratan independensi yang ditetapkan pada
bagian 4A harus memenuhi syarat untuk modifikasi yang diizinkan oleh
seksi ini, namun hanya jika:
a) Kantor berkomunikasi dengan pengguna laporan auditor mengenai
modifikasi persyaratan independensi yang akan diterapkan dalam
menyediakan jasa; dan
b) Pengguna yang dituju memahami tujuan dan keterbatasan laporan
serta menyetujui penerapan modifikasi secara eskplisit.
69
BAGIAN 4B
INDEPENDENSI DALAM PERIKATAN ASURANS SELAIN
PERIKATAN AUDIT DAN PERIKATAN REVIU

70 71
SEKSI 900 Penerapan Kerangka Kerja Konseptual untuk Independensi Selain Perikatan Audit dan Perikatan
Reviu
SEKSI 905 Imbalan
SEKSI 906 Hadiah dan Keramahtamahan
SEKSI 907 Litigasi Aktual dan Ancaman Litigasi
SEKSI 910 Kepentingan Keuangan
SEKSI 911 Pinjaman dan Jaminan
SEKSI 920 Hubungan Bisnis
SEKSI 921 Hubungan Keluarga dan Pribadi
SEKSI 922 Pernah Bekerja pada Klien Asurans
SEKSI 923 Rangkap Jabatan sebagai Direktur, Komisaris, atau Pejabat Eksekutif Klien Asurans
SEKSI 924 Pekerjaan dengan Klien Asurans
SEKSI 940 Hubungan yang Berlangsung Lama antara Personel (Termasuk Rotasi Rekan) dengan Klien Audit
SEKSI 950 Penyediaan Jasa Non-asurans kepada Klien Asurans Selain Perikatan Audit dan Perikatan Reviu
SEKSI 990 Laporan yang Mencakup Pembatasan Distribusi dan Penggunaannya (Perikatan Asurans Selain
Perikatan Audit dan Perikatan Reviu)
71
PELANGGARAN ATAS KETENTUAN INDEPENDENSI UNTUK PERIKATAN
ASURANS SELAIN PERIKATAN AUDIT DAN PERIKATAN REVIU 1/3

TINDAKAN
TERHADAP
PELANGGARAN a) Mengakhiri, menangguhkan atau menghilangkan
kepentingan atau hubungan yang memunculkan
pelanggaran;
b) Mengevaluasi signifikansi pelanggaran dan
dampaknya terhadap objektivitas Kantor dan
kemampuan untuk menerbitkan laporan asurans; dan
c) Menentukan apakah tindakan yang diambil dapat
mengurangi konsekuensi dari pelanggaran tersebut
secara memuaskan.
72
PELANGGARAN ATAS KETENTUAN INDEPENDENSI UNTUK PERIKATAN
ASURANS SELAIN PERIKATAN AUDIT DAN PERIKATAN REVIU 2/3

Tindakan tidak dapat dilakukan untuk mengatasi konsekuensi dari pelanggaran


Kantor harus:
• menginformasikan kepada pihak yang melakukan perikatan dengan Kantor atau pihak yang
bertanggung jawab atas tata kelola.
• mengambil langkah yang diperlukan untuk mengakhiri perikatan asurans sesuai dengan
persyaratan peraturan perundang-undangan yang berlaku yang relevan untuk mengakhiri
perikatan asurans.
Tindakan dapat dilakukan untuk mengatasi konsekuensi dari pelanggaran
Kantor harus:
• mendiskusikan pelanggaran dan tindakan yang telah diambil atau mengusulkan untuk
mengambil tindakan dengan pihak yang melakukan perikatan dengan Kantor atau pihak yang
bertanggung jawab atas tata Kelola, secara tepat waktu.

73
PELANGGARAN ATAS KETENTUAN INDEPENDENSI UNTUK PERIKATAN
ASURANS SELAIN PERIKATAN AUDIT DAN PERIKATAN REVIU 3/3

Dokumentasi
Kantor harus mendokumentasikan:
• Pelanggaran;
• Tindakan yang dilakukan;
• Keputusan kunci yang dibuat; dan
• Semua hal yang didiskusikan dengan pihak yang
melakukan perikatan dengan Kantor atau pihak yang
bertanggung jawab atas tata kelola.

74
PERNAH BEKERJA PADA KLIEN PEKERJAAN DENGAN KLIEN
ASURANS (Seksi 922) ASURANS (Seksi 924)

• Tidak boleh memasukkan individu yang selama Jika mantan rekan telah bergabung dengan klien
periode yang dicakup oleh laporan asurans: asurans dari Kantor atau mantan anggota tim
asurans telah bergabung dengan klien asurans
• Pernah menjabat sebagai direktur, komisaris, atau sebagai:
pejabat eksekutif dari klien asurans; atau • Direktur, komisaris, atau pejabat eksekutif; atau
posisi
• Pernah bekerja sebagai karyawan dengan atas • Karyawan dalam posisi memberikan pengaruh
untuk memberikan pengaruh signifikan yang signifikan atas informasi hal pokok dari
informasi hal pokok dari perikatan asurans. perikatan asurans.

• Faktor yang relevan dalam pengevaluasian maka individu tersebut tidak boleh terus
level ancaman: berpartisipasi dalam bisnis Kantor atau
• Posisi yang dipegang individu dengan klien. aktivitas profesional.
• Rentang waktu sejak individu mengundurkan diri
dari klien.
• Peran anggota tim asurans.

75
HUBUNGAN YANG BERLANGSUNG LAMA ANTARA
PERSONEL DENGAN KLIEN ASURANS (Seksi 940)

Jika Kantor memutuskan bahwa level ancaman yang muncul hanya


dapat diatasi dengan merotasi individu dari tim asurans, maka
Kantor harus menentukan periode yang tepat di mana individu tidak
boleh:
a) Menjadi anggota tim perikatan untuk perikatan asurans;
b) Memberikan pengendalian mutu untuk perikatan asurans; atau
c) Memberikan pengaruh langsung terhadap hasil perikatan
asurans.

Jangka waktu harus dalam durasi yang cukup yang


memungkinkan ancaman kedekatan dan ancaman kepentingan
pribadi dapat diatasi.

76
LAPORAN YANG MENCAKUP PEMBATASAN DISTRIBUSI DAN PENGGUNAANNYA
(PERIKATAN ASURANS SELAIN PERIKATAN AUDIT DAN PERIKATAN REVIU)
(Seksi 990)

Ketika Kantor bermaksud untuk menerbitkan laporan perikatan asurans yang


mencakup pembatasan distribusi dan penggunaannya, maka persyaratan
independensi yang diatur pada bagian 4B harus memenuhi syarat untuk
modifikasi yang diizinkan dalam seksi ini, namun hanya jika:
a) Kantor berkomunikasi dengan pengguna laporan auditor mengenai persyaratan
independensi yang dimodifikasi yang akan diterapkan dalam menyediakan jasa; dan
b) Pengguna yang dituju memahami tujuan, informasi hal pokok, dan keterbatasan
laporan, serta menyetujui penerapan modifikasi secara eksplisit.

77
Tanggal Efektif
1 JULI 2020
Bagian 1, 2, 3, 4A dan 4B dari Kode
Etik Profesi Akuntan Publik akan
berlaku.

1 JANUARI 2022
kecuali bagian 4A Seksi 540 (hubungan yang
berlangsung lama antara personil (termasuk rotasi
rekan) dengan personil audit) akan berlaku efektif untuk
audit dan reviu Laporan Keuangan untuk periode yang
dimulai pada atau setelah 1 Januari 2022.

78
Latihan Soal Kode Etik Akuntan Indonesia (Kode Etik Profesi
Akuntan Publik)
A. 1. Kode Etik Profesi Akuntan Publik disusun oleh siapa, kapan & berlaku efektif kapan?
2. Isi Kode Etik Profesi Akuntan Publik dibagi menjadi berapa bagian? Sebutkan!
3. Jelaskan istilah-istilah berikut ini!
a. Anggota yang berpraktek melayani publik
b. Anggota yang bekerja di bisnis
c. Contoh bujukan
d. Pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola
e. Entitas berelasi
f. Indepedensi
g. Perikatan audit
4. Sebutkan 5 prinsip dasar Etika dan jelaskan masing-masing!
5. Sebutakan kerangka kerja konseptual atau pendekatan dalam mematuhi prinsip dasar Etika!
6. Bagaimana cara mengatasi ancaman jika ancaman yang teridentifikasi berada pada level yang tidak
dapat diterima?
7. Buatlah contoh hubungan Prinsip Dasar etika Profesi dengan Skeptisisme Profesional, khususnya yang
terkait dengan integritas dan objektifitas! 79
8. a.Jelaskan maksud benturan kepentingan!
b. Buatlah contoh suatu keadaan yang memunculkan benturan kepentingan!
c. Buatlah contoh untuk mengatasi atau menghilangkan ancaman yang timbul karena benturan kepentingan!
9. a. Apakah menawarkan imbalan jasa (Fee) yang lebih rendah dari anggota yang
lain merupakan pelanggaran etika? Jelaskan!
b.Apa yang dilakukan anggota yang dipercaya untuk menyimpan uang atau aset lain milik pihak lain, agar
tidak menyalahi peraturan perundang-undangan?
c.Apakah auditor yang melakukan audit atas inormasi keuangan historis dan mendapatkan fasilitas dalam
bentuk keramahtamahan melanggar Etika Profesi?
d.Anda melakukan audit atas laporan keuangan PT X dengan ImbalanJasa yang besarnya 90% dari total fee
dari pendapatan Kantor. Ketergantungan terhadap klien tersebut dan kekhawatiran kehilangan klien akan
memunculkan ancaman kepentingan pribadi atas ancaman intimidasi. Bagaimana cara pengamanannya?
10.Sebutkan contoh larangan bagi Akuntan Publik maupun Kantor Akuntan Publik yang melakukan jasa
Asurans dan Non Asurans untuk Entitas dengan Akuntabilitas Publik?
11.Tuan A sebagai Komisaris di PT X pada tahun 2017 & 2018, pada tahun tersebut laporan keuangan PT X
diaudit oleh KAP XYZ dengan AP yang bernama B. Pada awal tahun 2019 tuan A sudah habis masa
baktinya sebagai komisaris. Pada tahun 2019 KPA XYZ kembali melakukan audit laporan keuangan PT X
dengan AP bernama R, dan Tuan A sebagai anggota team audit.
Ditanya:
Adakah ketentuan Perikatan Asurans yang dilanggar? Jelaskan!
80
12. Pengumuman, Kantor Akuntan Publik ABC pindah alamat dari jl jemur 30 sby,
ke jl darmo 100 sby. Apakah info ini melanggar etika profesi?
• Apakah Akuntan Publik mengaudit lap keu persh selama 8 th berturut turut
merupskan pelangharan etika profesi? Jelaskan
• Sebutkan prinsip dasar etika
• 1. Klien kami, sebuah persh ternama di jawatimur, membutuhkan karyawan
kepala bagian keuangan dan umum. Lamaran ditujukan ke kantor Akuntan
publik di jl raya darmo 140 sby, paling lambat akhir bln oktober 2021. Apakah
info seperti ini di media masa, merupakan pelanggaran etika profesi akuntan
piblik?
• KAP PQR ternama dan telah terdaftar di Bank MDR ( bukan BI)
membutuhkan auditor senior untuk level manager audit. Silahkan hub KAP
PQR jl Basuki rahmat 123 sby. Apakah info ini melanggar etika profesi?
Jelaskan

81
13.Setiap Akuntan Publik atau CPA harus mematuhi prinsip dasar etika profesi berikut ini, kecuali :
a)Integritas
b)Objektivitas
c)Kompetensi dan kehati-hatian professional
d)Kerahasiaan
e)Perilaku Profesional
f)Skeptisime Profesional
14.AC adalah Partner KAP ABC yang telah melakukan audit laporan keuangan PT. XYZ (tahap penyelesaian). AC
rencananya akan memberikan opini Dengan Modifikasian. Namun PT XYZ mengancam akan mengganti KAP ABC
dengan KAP lain, jika opini Tanpa Modifiasian tidak di berikan. AC akhirnya memberikan Opini Tanpa Modifikasian.
Prinsip dasar etika profesi mana yang dilanggar oleh AC, Jelaskan
15.KAP RST baru menerima perikatan audit dengan jumlah imbalan sebesar 60% dari KAP sebelumnya . Tindakan
pengamanan KAP RST yang tepat sesuai KEPAP untuk mengatasi ancaman kepentingan pribadi terhadap kepatuhan
pada prinsip kompetensi dan kehati-hatian professional adalah …
a.Menugaskan tim perikatan yang sesuai dengan imbalan perikatan tersebut
b.KAP RST melakukan negoisasi ulang dengan klien asurans
c.KAP RST meminta partner lain mengkaji ulang imbalan jasa tersebut agar dapat memberikan jasa professional
d.Menugaskan penelaah yang tepat untuk menelaah pekerjaan yang dilakukan
82
16. Pernyataan berikut yang tepat tentang komisi (referral fee) dalam KEPAP adalah …
a.Setiap Akuntan Publik atau CPA yang berpraktik melayani publik dapat menerima komisi dari pihak ketiga
(seperti penjual perangkat lunak) sehubungan dengan penjualan barang atau jasa kepada klien
b.Setiap Akuntan Publik atau CPA yang berpraktik melayani publik dapat membayar imbalan rujukan untuk
mendapatkan klien
c.Setiap Akuntan Publik atau CPA yang berpraktik melayani publik dilarang untuk menerima atau
memberikan komisi
d.Penerimaan dan/atau pembayaran komisi dapat dilakukan jika telah disetujui oleh klien
17. Unsur-unsur perikatan asurans sebagai berikut :
a)Hubungan tiga pihak yang melibatkan praktisi, pihak yang bertanggungjawab dan pengguna yang dituju
b)Hal Pokok dan Informasi hal pokok
c)Kriteria yang sesuai
d)Bukti yang cukup dan tepat
e)Suatu laporan asurans dalam bentuk yang sesuai dengan perikatan yang memberikan keyakinan memadai
atau perikatan yang memberikan keyakinan terbatas
Jawaban yang benar adalah
83
18. Tujuan keseluruhan auditor independen dalam pelaksanaan audit atas laporan keuangan adalah.
a) Memperoleh keyakinan absolut tentang laporan keuangan secara keseluruhan bebas dari kesalahan
penyajian material, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan dan oleh karena itu
memungkin auditor untuk menyatakan suatu opini tentang apakah laporan keuangan disusun dalam
semua hal yang material, sesuai dengan suatu kerangka pelaporan keuangan yang berlaku.
b) Memperoleh keyakinan terbatas tentang laporan keuangan secara keseluruhan bebas dari kesalahan
penyajian material, baik yang disebabkan oleh kecurangan dan oleh karena itu memungkinkan auditor
untuk menyatakan suatu opini tentang apakah laporan keuangan disusun, dalam semua hal yang
material, sesuai dengan suatu kerangka pelaporan keuangan yang berlaku.
c) Memperoleh keyakinan yang memadai tentang apakah laporan secara keseluruhan bebas dari
kesalahan penyajian material, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan dan oleh
karena itu memungkin auditor untuk menyatakan suatu opini tentang apakah laporan keuangan
disusun dalam semua hal yang material, sesuai dengan suatu kerangka pelaporan keuangan yang
berlaku.
d) Memperoleh keyakinan yang memadai tentang apakah laporan secara keseluruhan bebas dari
kesalahan penyajian material, baik yang disebabkan oleh kesalahan dan oleh karena itu
memungkinkan auditor untuk menyatakan suatu opini tentang apakah laporan keuangan disusun
dalam semua hal yang material, sesuai dengan suatu kerangka pelaporan keuangan yang berlaku.

84
B.1.Seorang peserta ujian Profesi Akuntan Publik yang bernama ABC membuat makalah tentang
pengalaman Praktek sebagai rekan perikatan dengan judul “Audit umum atas laporan keuangan koperasi
karyawan PT X Setia Kawan tahun 2019”. Penugasan audit tahun buku 2019 merupakan audit tahun
pertama dan audit tahun buku 2018 dilakukan oleh KAP RST . Saudara ABC sebagai ketua tim audit dari
KAP PQR. ABC menjelaskan bahwa audit yang dilakukan dibagi menjadi tiga bagian yaitu penerimaan
klien, perencanaan & pelaksanaan audit. Sebagian isi laporan keuangan yang diaudit adalah sebagai berikut
: Koperasi PT X Setia kawan . Neraca
Per 31 Desember 2019
(Dalam Ribuan Rupiah)

Aset
- Kas & Setara Kas 6.600.000
- Piutang Usaha 10.670.000
- Persediaan 192.000
Jumlah aset lancar 17.362.000
Aset Tetap
- Harga Perolehan 165.000
- Akumulasi Penyusutan (87.000)
Nilai Buku 78.000
Total Aset 17.440.000
85
Kewajiban dan Ekuitas
Kewajiban jangka pendek
- Hutang Usaha 60.000
- Simpanan Sukarela 4.011.000
- Jumlah kewajiban jangka pendek 4.611.000
Ekuitas
- Simpanan pokok 55.000
- Simpanan wajib 12.000.000
- Cadangan 400.000
- SHU tahun berjalan 374.000
Total Ekuitas 12.829.000
Total kewajiban & ekuitas 17.440.000

• ABC menjelaskan sebagai berikut :


 Kas & Setara Kas termasuk High Risk
 Piutang Usaha ternasuk High Risk
 Persediaan termasuk High Risk
 Aset Tetap termasuk High Risk
 Simpan Sukarela termasuk High Risk
 Simpan Wajib termasuk High Risk
86
• Karena piutang usaha termasuk high risk, maka akun tersebut dikonfirmasi 20% dari saldo piutang
(sample audit piutang)
• ABC tidak melakukan pemeriksaan atas imbalan kerja dan aspek perpajakan karena Akun tersebut
tidak material. Tapi di KKA dan akun tersebut tidak dibuat KKAnya
Ditanya
a) Menurut UU No 5 th 2011 tentang Akuntan Publik jenis jasa apa yang dilakukan oleh KAP PQR.
Jelaskan
b) Berdasarkan Audit berbasis Risiko (ABR) tepatkah penjelasan ABC bahwa audit dibagi menjadi tiga
bagian? Jelaskan
c) Standar akuntansi yang dipergunakan untuk menyusun laporan keuangan entitas tersebut adalah SAK
umum (IFRS), SAK Syariah, SAK ETAP atau SAK EMKM? Jelaskan
d) Apa yang harus dilakukan oleh KAP PQR terhadap KAP RST agar tidak melanggar etika profesi
e) Menurut SA 260, auditor harus melakukan komunikasi dengan pihak yang bertanggung jawab atas
tata kelola. Jelaskan apa yang harus dikomunikasikan & Kapan serta kepada siapa ?
f) Berdasarkan SA 510 : Perikatan Audit tahun pertama – saldo awal, apa yang dilakukan ABC sebagai
ketua Tim Audit . Jelaskan
g) Jika Auditor menyimpulkan terdapat kesalahan penyajian dalam laporan keuangan periode berjalan,
(akibat saldo awal), apa yang harus dilakukan auditor. Jelaskan
h) Berdasarkan SA 505 : Konfirmasi eksternal tepatkah penggunaan Sample Audit piutang tersebut,
Jelaskan
i) Tepatkah penjelasan ABC , bahwa keenam Akun tersebut adalah high Risk, Jelaskan
j) Apakah ABC telah memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat sehingga memungkinkan untuk
mengajukan usulan draft opini audit untuk laporan keuangan tahun buku 2019, tanpa modifikasian,
Jelaskan
87
2. Anda (KAP CSS & Rekan)sedang melakukan audit laporan keuangan PT UTAN tahun buku 2020
dengan sebagian data sebagai berikut :
PT UTAN
LAPORAN POSISI KEUANGAN
PER 31 DESEMBER 2020 DAN 2019
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan lain)

Per 31/12/2020 Per 31/12/2019


(Per Books) (Audited)
Aset
Aset lancar
Kas dan setara kas 82.963.207 397.114.265
Piutang Usaha
Pihak Berelasi 133.001.985 317.447.345
Pihak Ketiga 129.736.830 505.573.655
Persediaan 210.373.312 199.701.000
Uang Muka 9.166.666 133.906.901
Aset lancar lainnya 356.197.206 359.662.091
Jumlah Aset Lancar 921.439.206 1.929.789.625
88
Aset Tetap 427.547.697 541.851.540
Setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 220.167.989,34 Per
31/12/2020
dan Rp 100.514.146,00 per 31/12/2019
Aset Pajak Tangguhan 63.839.855 4.952.447
Jumlah Aset Tidak Lancar 491.387.548 546.803.987
Jumlah Aset 1.412.826.754 2.476.593.612
Liabilitas dan Ekuitas
Liabilitas
Liabilitas Jangka Pendek
Utang Usaha
Pihak Berelasi 5.481.855 84.546.818
Pihak Ketiga 123.860.308 187.145.481
Utang Pajak 5.030.019 191.988.322
Beban yang Masih Harus Dibayar 14.075.000 62.569.912
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 148.447.182 526.250.533
Liabilitas Jangka Panjang
Utang Jangka Panjang Lainnya 410.578.923 410.578.923
Liabilitas Jangka Panjang 44.136.870 40.021.288
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 454.715.793 450.600.211

89
Jumlah Liabilitas 603.162.975 976.850.744
Ekuitas
Modal saham disetor 750. 000.000 750.000.000
Modal dasar 6.000 lembar saham dengan nominal @ Rp 500.000,modal
ditempatkan dan disetor 1.500 Lembar saham
Agio Saham 7.500.000 7.500.000
Saldo Laba 52.046.779 742.242.868
Jumlah Ekuitas 809.663.779 1.499.742.868
Jumlah Liabilitas dan Ekuitas 1.412.826.754 2.476.593.612

Informasi yang anda dapatkan sebagai berikut :

1) Laporan Keuangan tahun buku 2019 telah diaudit oleh KAP ABC & Rekan dengan opini Wajar Dengan
Pengecualian atas belum diterapkannya imbalan kerja yang sesuai dengan PSAK No 24 .KAP CSS & Rekan
membuat perikatan dengan Direksi PT UTAN tanggal 4 januari 2021 untuk audit laporan keuangan tahun buku
2020. Sedangkan laporan keuangan PT UTAN tahun buku 2020 per book baru diterima KAP tanggal 20 januari
2021, namun KAP juga telah terima laporan keuangan Semester Pertama tahun 2020. KAP melakukan
komunikasi dengan pihak –pihak yang bertanggung jawab terhadap tata kelola tanggal 8 januari 2021
90
2) Piutang usaha berelasi telah dikonfirmasi, namun jawaban konfirmasi yang belum diterima auditor adalah Rp
30 juta yang merupakan mantan komisaris PT UTAN yang sudah tidak menjabat lagi sejak tahun yang lalu dan
tidak diketahui keberadaanya, sehingga disepakati disisihkan (dicadangkan 100%) dan di buku oleh perusahaan,
Debit kerugian piutang dan di kredit Akun Piutang usaha Rp 30 juta
3) Persediaan tersebut dinilai menurut metode FIFO , namun jika akhir tahun 2020 dinilai dengan metode lower
cost or market sebesar Rp 198.373.312
4) Aset tetap perlu dilakukan impairment (penurunan nilai) berdasarkan PSAK No 48, sebesar Rp 20 juta
5) Pada tahun buku 2020, Imbalan kerja telah dibuku sesuai dengan PSAK No 24 dan disusun oleh Aktuaria PT
Sejuk, namun imbalan kerja kurang dicatat Rp 35 juta
6) Batas materialitas awal Rp 180 juta dan batas materialitas akhir Rp 200 juta
7) Tanggal 5 Nopember 2020 PT UTAN sedang melakukan pekerjaan dengan kontrak Rp 80 juta, pekerjaan
tersebut diperkirakan akan diselesaikan akhir Februari 2021. Akhir tahun 2020 pekerjaan telah diselesaikan
75%, sedangkan biaya yang telah dikeluarkan Rp 65 juta.
Ditanya
a) Buatlah jurnal koreksi yang anda (auditor) usulkan atas informasi tersebut
b) Data yang mana yang digunakan untuk menentukan Materialitas awal sebesar Rp 180 juta
c) Jelaskan maksud butir 6) tentang materialitas terkait perolehan bukti audit
d) Informasi apa saja yang anda komunikasikan dengan pihak yang bertanggung jawab terhadap tata kelola,
kaitkan dengan SA 260
e) Apa yang anda lakukan terkait standar audit 510 perikatan audit tahun pertama saldo awal , jelaskan
91
f) Apabila jurnal koreksi yang anda usulkan di butir 3) & 4) dan 5) ditolak
oleh PT UTAN, apa pengaruhnya terhadap opini audit tahun 2020,
jelaskan
g) Dalam opini audit, KAP CSS & Rekan akan menggunakan Standar Audit
700 Revisi atau yang lain, jelaskan
h) Berapa kerugian keuangan atas informasi butir 7), Jelaskan.
i) Apakah Akuntan Publik di KAP CSS dan Rekan yang melakukan audit
atas laporan keuangan tersebut, jika memberikan keterangan Ahli
dipengadilan terkait PT UTAN tidak menyalahi etika profesi dan
peraturan Perundangan? jelaskan
j) Jelaskan apa sebab saldo laba tahun 2020 turun dibanding tahun 2019

Drs Sugeng Praptoyo, SH, MM, MH, Ak,


CPA, CA, CIFRSL.CTA, SAS, CPI,CFrA, Asean CPA 92

Anda mungkin juga menyukai