“Kelangsungan Usaha”
(DE SA 570 Revisi)
dan
“Pengomunikasian Hal Audit Utama dalam
Laporan Auditor Independen” (DE SA 701)
Narasumber:
Dewan Standar Profesional Akuntan Publik I - IAPI
1
© 2021 Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)
Disclaimer
• Presentasi Standar Audit disusun oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) untuk
mendukung regulator, Kantor Akuntan Publik, praktisi, pengajar dan pemangku kepentingan
lainnya dalam pengadopsian, pengimplementasian, pelatihan dan pengembangan, serta
pelaksanaan Standar Audit yang telah direvisi.
• Presentasi berikut semata-mata suatu gambaran umum dan tidak dimaksudkan untuk
menyajikan seluruh perubahan secara detail. Presentasi wajib dibaca bersama-sama dengan
Standar Audit yang sifatnya otoritatif. Presentasi berikut bukan merupakan bagian Standar
Profesional Akuntan Publik secara lengkap.
• IAPI tidak bertanggung jawab atas kerugian yang dialami oleh pihak yang melakukan atau
menahan diri untuk melakukan suatu tindakan dengan mendasarkan pada materi publikasi ini
secara langsung maupun tidak langsung, baik yang disebabkan oleh kelalaian atau hal lainnya.
Materi Standar Audit dapat didownload pada website IAPI berikut ini:
https://iapi.or.id/Iapi/detail/362
2
© 2021 Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)
Topik Bahasan
3
© 2021 Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)
DE SA 570 (Revisi) – Kelangsungan Usaha
4
4
© 2021 Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)
POIN POKOK PERUBAHAN PADA DE SA 570 (REVISI)
5
© 2021 Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)
Ruang Lingkup dan Basis Akuntansi Kelangsungan Usaha
6
© 2021 Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)
Tujuan Auditor
7
© 2021 Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)
Definisi Ketidakpastian Material Terkait Kelangsungan Usaha
Peristiwa atau kondisi yang dapat menyebabkan keraguan signifikan atas kemampuan
entitas untuk mempertahankan kelangsungan usahanya disebut sebagai "ketidakpastian
material”. (Para. 16)
Suatu ketidakpastian material terjadi ketika luasnya dampak potensial dari peristiwa atau
kondisi dan kemungkinan terjadinya adalah sedemikian rupa sehingga pengungkapan yang
tepat diperlukan untuk mencapai penyajian wajar (untuk kerangka penyajian wajar) atau
agar laporan keuangan tidak menyesatkan (untuk kerangka kepatuhan). (Para. 18)
8
© 2021 Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)
Proses Audit – Kelangsungan Usaha
Para. 17 - 24
9
© 2021 Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)
Prosedur Penilaian Risiko Dan Aktivitas Terkait Kelangsungan Usaha
10
© 2021 Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)
Prosedur Audit Tambahan ketika Peristiwa atau Kondisi
Teridentifikasi
Auditor harus memeroleh bukti audit yang cukup dan tepat untuk menentukan apakah
terdapat suatu ketidakpastian material yang terkait dengan peristiwa atau kondisi
yang dapat menyebabkan keraguan signifikan atas kemampuan entitas untuk
mempertahankan kelangsungan usahanya melalui pelaksanaan prosedur audit tambahan,
termasuk pertimbangan atas faktor yang memitigasinya.
11
© 2021 Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)
Kesimpulan Auditor
Auditor harus mengevaluasi apakah bukti audit yang cukup dan tepat telah
diperoleh mengenai, dan harus menyimpulkan atas, ketepatan penggunaan basis
akuntansi kelangsungan usaha dalam penyusunan laporan keuangan oleh
manajemen.
Ketidakpastian Material yang Terkait dengan Peristiwa atau Kondisi yang Dapat
Menyebabkan Keraguan Signifikan atas Kemampuan Entitas untuk Mempertahankan
Kelangsungan Usahanya
Berdasarkan bukti audit yang diperoleh, auditor harus menyimpulkan apakah, menurut
pertimbangan auditor, terdapat suatu ketidakpastian material yang terkait dengan peristiwa
atau kondisi yang, baik secara individual maupun secara kolektif, dapat menyebabkan keraguan
signifikan atas kemampuan entitas untuk mempertahankan kelangsungan usahanya.
Pengungkapan yang tepat atas sifat dan dampak ketidakpastian tersebut diperlukan untuk:
a) Dalam hal kerangka pelaporan keuangan penyajian wajar: penyajian wajar atas laporan keuangan, atau
b) Dalam hal kerangka kepatuhan, laporan keuangan tidak menyesatkan.
PSAK 1, “Penyajian Laporan Keuangan”, menyatakan bahwa dalam menyusun laporan keuangan,
manajemen membuat penilaian tentang kemampuan entitas untuk mempertahankan kelangsungan
usahanya. Dalam penilaian tersebut, jika manajemen menyadari adanya suatu ketidakpastian material
yang dapat menyebabkan keraguan signifikan tentang kemampuan entitas untuk mempertahankan
kelangsungan usahanya, maka manajemen mengungkap hal tersebut dalam laporan keuangan.
Ketika peristiwa atau kondisi yang dapat menyebabkan keraguan signifikan atas
kemampuan entitas untuk mempertahankan kelangsungan usahanya telah teridentifikasi,
namun berdasarkan bukti audit yang diperoleh, auditor menyimpulkan bahwa tidak terdapat suatu
ketidakpastian material, auditor harus mengevaluasi apakah, berdasarkan ketentuan kerangka
pelaporan keuangan yang berlaku, laporan keuangan menyediakan pengungkapan yang memadai
tentang peristiwa atau kondisi tersebut.
Beberapa kerangka pelaporan keuangan Ketika laporan keuangan disusun sesuai dengan kerangka
membahas pengungkapan tentang: penyajian wajar, evaluasi auditor mengenai apakah
a) Peristiwa atau kondisi utama; laporan keuangan mencapai penyajian wajar mencakup
b) Evaluasi manajemen atas signifikansi peristiwa atau pertimbangan atas keseluruhan penyajian, struktur, dan
kondisi yang berkaitan dengan kemampuan entitas isi laporan keuangan, serta apakah laporan keuangan,
untuk memenuhi kewajibannya; termasuk catatan atas laporan keuangan terkait,
c) Rencana manajemen untuk memitigasi pengaruh mencerminkan transaksi dan peristiwa yang
peristiwa atau kondisi tersebut; atau mendasarinya sedemikian rupa yang mencapai penyajian
d) Pertimbangan signifikan yang dibuat oleh wajar. Tergantung pada fakta dan kondisi, auditor
manajemen sebagai bagian dari penilaiannya atas dapat menentukan bahwa pengungkapan
kemampuan entitas untuk mempertahankan tambahan diperlukan untuk mencapai penyajian
kelangsungan usahanya. wajar.
• Ketika penggunaan basis akuntansi kelangsungan usaha tidak tepat dengan kondisinya, manajemen dapat diharuskan, atau
dapat memilih, untuk menyusun laporan keuangannya berdasarkan suatu basis lain.
• Auditor juga dapat menyatakan suatu opini tanpa modifikasian atas laporan keuangan tersebut selama terdapat
pengungkapan yang memadai dalam laporan keuangan tersebut mengenai basis akuntansi yang mendasarinya, tetapi dapat
mempertimbangkannya sebagai suatu hal yang tepat atau perlu untuk mencantumkan suatu paragraf Penekanan suatu
Hal berdasarkan SA 706 (Revisi) dalam laporan auditor untuk menarik perhatian pengguna laporan keuangan pada basis
akuntansi lain tersebut beserta alasan penggunaannya.
© 2021 Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) 17
Penggunaan Basis Akuntansi Kelangsungan Usaha Sudah 1/4
Tepat, Namun Terdapat suatu Ketidakpastian Material
Auditor diharuskan untuk menentukan apakah pengungkapan tentang suatu ketidakpastian material
yang mencakup evaluasi manajemen untuk memenuhi kewajiban dan pertimbangan signifikansi untuk
mempertahankan kelangsungan usaha sudah memadai.
1
Pengungkapan yang Memadai atas suatu Ilustrasi 1 Laporan Auditor Independen pada Lampiran SA
Ketidakpastian Material yang “ketika auditor telah memeroleh bukti audit yang cukup dan tepat
Dicantumkan dalam Laporan Keuangan tentang ketepatan penggunaan basis akuntansi kelangsungan usaha
oleh manajemen, namun terdapat suatu ketidakpastian material dan
pengungkapannya telah memadai dalam laporan keuangan.”
Bentuk Opini
• Opini tanpa modifikasian
• Paragraf terpisah dengan judul “Ketidakpastian Material yang Terkait dengan Kelangsungan Usaha”
Menyatakan bahwa peristiwa atau kondisi tersebut menunjukkan bahwa
Menarik perhatian pada catatan atas laporan
terdapat suatu ketidakpastian material yang dapat menyebabkan keraguan
keuangan yang mengungkapkan hal-hal yang signifikan atas kemampuan entitas untuk mempertahankan kelangsungan
diacu. usahanya dan bahwa opini auditor tidak dimodifikasi sehubungan dengan
hal tersebut.
2
b) Komunikasi dengan Regulator
Pengungkapan yang Memadai atas
Ketika auditor suatu entitas yang diawasi oleh regulator
suatu Ketidakpastian Material
menganggap bahwa pencantuman pengacuan pada hal-hal yang
Tidak Dicantumkan dalam Laporan
terkait dengan kelangsungan usaha dalam laporan auditor
Keuangan
mungkin diperlukan, auditor mungkin memiliki tanggung jawab
untuk mengomunikasikan hal-hal tersebut kepada regulator atau
otoritas penegak atau pengawas yang terkait.
3
Ketika manajemen tidak bersedia untuk membuat atau
Ketidakbersediaan Manajemen memperluas penilaiannya ketika diminta oleh auditor
untuk Membuat atau Memperluas untuk melakukannya, auditor harus
Penilaiannya mempertimbangkan implikasinya terhadap laporan
auditor.
* Subjudul “Laporan Audit atas Laporan Keuangan” tidak diperlukan dalam kondisi ketika: Subjudul kedua “Laporan atas Ketentuan
Peraturan Perundang-Undangan Lain” tidak berlaku.
22
© 2021 Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)
DE SA 701 – Pengomunikasian Hal Audit Utama dalam Laporan
Auditor Independen
23
23
© 2021 Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)
Perumusan suatu Opini dan Pelaporan atas Laporan Keuangan
a) Hal-hal yang telah ditentukan auditor sebagai hal audit utama; atau
Auditor harus mengomunikasikan
kepada pihak yang bertanggung
jawab atas tata kelola: b) Jika berlaku, tergantung pada fakta dan kondisi entitas dan audit,
penentuan oleh auditor bahwa tidak terdapat hal audit utama untuk
dikomunikasikan dalam laporan auditor.
25
© 2021 Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)
Penerapan untuk Menerapkan Hal Audit Utama
26
© 2021 Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)
Pengomunikasian Hal Audit Utama
Kecuali diharuskan
oleh peraturan
perundang-
undangan, ketika The matters giving rise to a qualified or adverse opinion are
Hal Audit Utama KAM by nature. When we express a qualified or adverse
Dalam hal terdapat “Hal auditor menyatakan
dikomunikasikan opinion, we shall add a statement which clarifies that. For
Material terkait suatu opini tidak
menggunakan subjudul example:
kelangsungan usaha” menyatakan
yang tepat, pada
berdasarkan SA 570 pendapat atas laporan “In addition to the matter described in the Basis for
paragraf terpisah dari
(Revisi), keuangan, laporan Qualified Opinion section we have determined the matters
laporan auditor dengan described below to be the key audit matters to be
Pengomunikasikan auditor tidak boleh
menggunakan judul communicated in our report”.
KAM ditempatkan mencantumkan
"Hal Audit Utama,"
setelah paragraf paragraf Hal Audit “Except for the matter described in the Basis for Adverse
setelah paragraf basis
tersebut. Utama berdasarkan Opinion section, we have determined that there are no other
opini
SA 701 atau paragraph key audit matters to communicate in our report”.
Informasi Lain
berdasarkan SA 720
(Revisi)
27
© 2021 Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)
Kelangsungan Usaha (DE SA 570 (Revisi) Sebagai Hal Audit Utama
• ISA 701 / DE SA 701 menekankan bahwa ketidakpastian material yang terkait dengan
kelangsungan usaha, yang pada dasarnya, adalah Hal Audit Utama.
• Hal Material ini harus dilaporkan berdasarkan DE SA 570 (Revisi), Kelangsungan
Usaha.
• Pada bagian Hal Audit Utama, acuan dasar dari opini wajar dengan
pengecualian/tidak wajar atau ketidakpastian material terkait dengan kelangsungan
usaha harus diungkapkan.
• Mungkin terdapat peristiwa atau kondisi yang dapat menimbulkan keraguan
signifikan atas kemampuan entitas untuk melanjutkan kelangsungan usahanya, tetapi
berdasarkan bukti audit yang diperoleh, auditor menyimpulkan bahwa tidak terdapat
ketidakpastian material.
• Dalam kasus di atas, auditor harus mengevaluasi apakah laporan keuangan
memberikan pengungkapan yang memadai tentang peristiwa atau kondisi tersebut.
Hal ini mungkin menjadi dasar pemahaman entitas dan dapat dianggap
dan dilaporkan sebagai Hal Audit Utama.
28
© 2021 Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)
Kondisi Ketika Hal Audit Utama Tidak Dikomunikasikan
Kondisi ketika suatu hal yang ditentukan menjadi hal audit Ilustrasi mengenai penyajian dalam laporan
utama tidak dikomunikasikan dalam laporan auditor: auditor ketika auditor telah menentukan bahwa
tidak terdapat hal audit utama untuk
dikomunikasikan:
Peraturan perundang-undangan melarang
pengungkapan tentang hal tersebut ke publik.
29
© 2021 Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)
Interaksi Antara Paragaf Penekanan suatu Hal, Paragraf Hal Lain,
dan Hal Audit Utama
• ISA 706 / DE SA 706 (Revisi) menetapkan mekanisme bagi auditor laporan keuangan seluruh
entitas untuk mencantumkan komunikasi tambahan dalam laporan auditor melalui penggunaan
paragraf Penekanan suatu Hal, dan paragraf Hal Lain ketika auditor perlu mempertimbangkan.
• Paragraf ini disajikan secara terpisah dari bagian Hal Audit Utama dalam laporan auditor.
• ISA 701 / DE SA 701 memberikan panduan berikut sehubungan dengan interaksi antara
paragraf Penekanan suatu Hal, Paragraf Hal Lain, dan Hal Audit Utama:
• Mengomunikasikan suatu hal dalam paragraf Hal Audit Utama berdasarkan ISA 701 /
DE SA 701.
Ketika suatu hal tidak ditetapkan sebagai Hal Audit Utama berdasarkan
ISA 701 / DE SA 701:
• Mengomunikasikan suatu hal dalam paragraf Penekanan suatu Hal atau Paragraf Hal
Lain berdasarkan DE SA 706 (Revisi).
30
© 2021 Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)
Hal-hal yang Sering Dikomunikasikan dalam Hal Audit Utama
Hal-hal yang berkaitan dengan hal-hal yang signifikan atau kompleks yang
diungkapkan dalam laporan keuangan. Sebagai contoh: penilaian atas penurunan
nilai, valuasi atas goodwill, valuasi atas instrumen keuangan, pengakuan
pendapatan, hal-hal terkait pajak, akuntansi untuk kombinasi bisnis, dan lainnya.
31
Note: Ketika Menyatakan Opini Wajar dengan Pengecualian atau Tidak Wajar, kami akan menambahkan
pernyataan untuk mengklarifikasi bahwa hal-hal yang menimbulkan opini wajar dengan pengecualian
atau opini tidak wajar adalah Hal Audit Utama (Lihat Slide 27).
Pengungkapan Hal Audit Utama merupakan hal yang melibatkan pertimbangan profesional auditor
dan dikomunikasikan kepada TCGW.
Bentuk dan isi pengungkapan Hal Audit Utama dapat bervariasi, namun tetap harus mengacu pada
ketentuan yang diatur dalam SA 701: (i) pengacuan pada bagian mana dalam laporan keuangan Hal
Audit Utama tersebut diungkapkan, (ii) alasan hal yang diungkapkan tersebut sebagai Hal Audit
Utama, dan (iii) bagaimana Hal Audit Utama direspons oleh auditor dalam auditnya. 33
© 2021 Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)
Contoh – Pengomunikasian Hal Audit Utama dalam Laporan
Auditor Independen
Foreign exchange rate movement influence the reported consolidated Income Statement, the
Consolidated Cash Flow Statement and closing net funds balance. One of the Group’s primary
accounting systems translates transactions denominated in foreign currencies at a fixed rate.
Foreign currency denominated transactions and balances are then re-translated to actual average and
spot rates through manual adjustments. Due to the manual nature of the process and
significance of the recurring adjustments there is a risk that transactions and balances
denominated in foreign currencies are inappropriately translated to the Consolidated
Financial Statements.
35
© 2021 Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)
Example 1: Description of KAM – extract from report to Rolls-Royce
Holdings pls shareholders for the year ended 31 December 2019 (source:
2019 Annual Report)
We did not identify any material uncorrected exceptions from our audit work.
Help better communication between the auditors and those charged with
governance, this in turn contributes to better governance
37
© 2021 Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)
Getting Started!
38
© 2021 Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)
Terima Kasih
39
© 2021 Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)