Anda di halaman 1dari 39

PPL WAJIB BAGI AKUNTAN PUBLIK

Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP)

“Kelangsungan Usaha”
(DE SA 570 Revisi)
dan
“Pengomunikasian Hal Audit Utama dalam
Laporan Auditor Independen” (DE SA 701)
Narasumber:
Dewan Standar Profesional Akuntan Publik I - IAPI

Jakarta, Juni- Juli 2021

1
© 2021 Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)
Disclaimer
• Presentasi Standar Audit disusun oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) untuk
mendukung regulator, Kantor Akuntan Publik, praktisi, pengajar dan pemangku kepentingan
lainnya dalam pengadopsian, pengimplementasian, pelatihan dan pengembangan, serta
pelaksanaan Standar Audit yang telah direvisi.
• Presentasi berikut semata-mata suatu gambaran umum dan tidak dimaksudkan untuk
menyajikan seluruh perubahan secara detail. Presentasi wajib dibaca bersama-sama dengan
Standar Audit yang sifatnya otoritatif. Presentasi berikut bukan merupakan bagian Standar
Profesional Akuntan Publik secara lengkap.
• IAPI tidak bertanggung jawab atas kerugian yang dialami oleh pihak yang melakukan atau
menahan diri untuk melakukan suatu tindakan dengan mendasarkan pada materi publikasi ini
secara langsung maupun tidak langsung, baik yang disebabkan oleh kelalaian atau hal lainnya.

Materi Standar Audit dapat didownload pada website IAPI berikut ini:
https://iapi.or.id/Iapi/detail/362

2
© 2021 Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)
Topik Bahasan

DE SA 570 (Revisi) – Kelangsungan Usaha

DE SA 701 – Pengomunikasian Hal Audit Utama dalam Laporan


Auditor Independen

3
© 2021 Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)
DE SA 570 (Revisi) – Kelangsungan Usaha

4
4
© 2021 Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)
POIN POKOK PERUBAHAN PADA DE SA 570 (REVISI)

Ruang Lingkup dan Basis Akuntansi Kelangsungan Usaha

Kesimpulan Auditor: Kecukupan Pengungkapan Ketika Peristiwa atau Kondisi Telah


Teridentifikasi dan Terdapat Maupun Tidak Terdapat suatu Ketidakpastian Material

Implikasi terhadap Laporan Auditor: Pengungkapan yang Memadai atas Suatu


Ketidakpastian Material Dicantumkan atau Tidak Dicantumkan dalam Laporan Keuangan

Ilustrasi Laporan Auditor Independen Terkait dengan Kelangsungan Usaha

5
© 2021 Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)
Ruang Lingkup dan Basis Akuntansi Kelangsungan Usaha

Berdasarkan basis akuntansi kelangsungan usaha, laporan


keuangan disusun berdasarkan asumsi bahwa entitas akan
mempertahankan kelangsungan usahanya, melanjutkan
operasinya untuk masa depan yang dapat diprediksi dan
dampaknya terhadap laporan auditor.

6
© 2021 Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)
Tujuan Auditor

Tujuan Auditor (Para.9):


a. Untuk memeroleh bukti audit yang cukup dan tepat
mengenai, serta menyimpulkan bahwa, ketepatan
penggunaan basis akuntansi kelangsungan usaha oleh
manajemen dalam penyusunan laporan keuangan;
b. Untuk menyimpulkan, berdasarkan bukti audit yang
diperoleh, apakah terdapat suatu ketidakpastian material
yang terkait dengan peristiwa atau kondisi yang dapat
menyebabkan keraguan signifikan atas kemampuan entitas
untuk mempertahankan kelangsungan usahanya; dan
c. Untuk melaporkan berdasarkan SA ini.

7
© 2021 Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)
Definisi Ketidakpastian Material Terkait Kelangsungan Usaha

Peristiwa atau kondisi yang dapat menyebabkan keraguan signifikan atas kemampuan
entitas untuk mempertahankan kelangsungan usahanya disebut sebagai "ketidakpastian
material”. (Para. 16)

Suatu ketidakpastian material terjadi ketika luasnya dampak potensial dari peristiwa atau
kondisi dan kemungkinan terjadinya adalah sedemikian rupa sehingga pengungkapan yang
tepat diperlukan untuk mencapai penyajian wajar (untuk kerangka penyajian wajar) atau
agar laporan keuangan tidak menyesatkan (untuk kerangka kepatuhan). (Para. 18)

Auditor diharuskan untuk menyimpulkan apakah terdapat suatu ketidakpastian material


terlepas apakah atau bagaimana kerangka pelaporan keuangan yang berlaku mendefinisikan
suatu ketidakpastian material. (Para. 18)

8
© 2021 Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)
Proses Audit – Kelangsungan Usaha

Para. 10-11 Para. 12-15 & 16

Para. 17 - 24

Guide to using ISAs…., 4th edition, IFAC

9
© 2021 Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)
Prosedur Penilaian Risiko Dan Aktivitas Terkait Kelangsungan Usaha

Guide to using ISAs…., 4th edition, IFAC

10
© 2021 Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)
Prosedur Audit Tambahan ketika Peristiwa atau Kondisi
Teridentifikasi
Auditor harus memeroleh bukti audit yang cukup dan tepat untuk menentukan apakah
terdapat suatu ketidakpastian material yang terkait dengan peristiwa atau kondisi
yang dapat menyebabkan keraguan signifikan atas kemampuan entitas untuk
mempertahankan kelangsungan usahanya melalui pelaksanaan prosedur audit tambahan,
termasuk pertimbangan atas faktor yang memitigasinya.

Prosedur harus mencakup

d. Mempertimbangkan apakah setiap


fakta atau informasi tambahan
a. Meminta manajemen telah tersedia sejak tanggal
untuk melaksanakan dilakukannya penilaian tersebut
penilaian. c. Jika Entitas telah oleh manajemen.
Menyusun prakiraan, maka
auditor: e. Meminta representasi tertulis dari
b. Melakukan evaluasi atas • Mengevaluasi keandalan manajemen dan representasi
rencana manajemen tertulis dari TCWG.
untuk tindakan masa data penyusunan; dan
depan. • Menentukan apakah Representasi Tertulis
terdapat dukungan yang Auditor dapat menganggap tepat untuk memeroleh
representasi tertulis untuk mendukung bukti
memadai untuk asumsi audit dalam hubungannya dengan penilaian
yang digunakan. kelangsungan usaha dan kelayakannya.

11
© 2021 Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)
Kesimpulan Auditor
Auditor harus mengevaluasi apakah bukti audit yang cukup dan tepat telah
diperoleh mengenai, dan harus menyimpulkan atas, ketepatan penggunaan basis
akuntansi kelangsungan usaha dalam penyusunan laporan keuangan oleh
manajemen.

Ketidakpastian Material yang Terkait dengan Peristiwa atau Kondisi yang Dapat
Menyebabkan Keraguan Signifikan atas Kemampuan Entitas untuk Mempertahankan
Kelangsungan Usahanya

Kecukupan Pengungkapan Ketika Peristiwa atau Kondisi Telah Teridentifikasi dan


Terdapat suatu Ketidakpastian Material

Kecukupan Pengungkapan Ketika Peristiwa atau Kondisi Telah Teridentifikasi, Namun


Tidak Terdapat suatu Ketidakpastian Material

© 2021 Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)


12
Ketidakpastian Material yang Terkait dengan Peristiwa atau Kondisi yang Dapat Menyebabkan
Keraguan Signifikan atas Kemampuan Entitas untuk Mempertahankan Kelangsungan Usahanya

Berdasarkan bukti audit yang diperoleh, auditor harus menyimpulkan apakah, menurut
pertimbangan auditor, terdapat suatu ketidakpastian material yang terkait dengan peristiwa
atau kondisi yang, baik secara individual maupun secara kolektif, dapat menyebabkan keraguan
signifikan atas kemampuan entitas untuk mempertahankan kelangsungan usahanya.

Pengungkapan yang tepat atas sifat dan dampak ketidakpastian tersebut diperlukan untuk:
a) Dalam hal kerangka pelaporan keuangan penyajian wajar: penyajian wajar atas laporan keuangan, atau
b) Dalam hal kerangka kepatuhan, laporan keuangan tidak menyesatkan.

PSAK 1, “Penyajian Laporan Keuangan”, menyatakan bahwa dalam menyusun laporan keuangan,
manajemen membuat penilaian tentang kemampuan entitas untuk mempertahankan kelangsungan
usahanya. Dalam penilaian tersebut, jika manajemen menyadari adanya suatu ketidakpastian material
yang dapat menyebabkan keraguan signifikan tentang kemampuan entitas untuk mempertahankan
kelangsungan usahanya, maka manajemen mengungkap hal tersebut dalam laporan keuangan.

© 2021 Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)


13
Kecukupan Pengungkapan Ketika Peristiwa atau Kondisi Telah Teridentifikasi dan
Terdapat suatu Ketidakpastian Material

Pengungkapan yang diharuskan menurut


Ketika auditor menyimpulkan bahwa penggunaan beberapa kerangka pelaporan keuangan
basis akuntansi kelangsungan usaha oleh manajemen sebagai tambahan atas hal-hal yang diatur,
sudah tepat sesuai dengan kondisinya, namun dapat mencakup pengungkapan tentang,
terdapat suatu ketidakpastian material, auditor antara lain:
harus menentukan apakah laporan keuangan: • Evaluasi manajemen atas signifikansi peristiwa
atau kondisi yang berkaitan dengan kemampuan
a) Mengungkapkan secara memadai peristiwa atau entitas untuk memenuhi kewajibannya; atau
kondisi utama yang dapat menyebabkan keraguan
signifikan atas kemampuan entitas untuk
• Pertimbangan signifikan yang dibuat oleh
mempertahankan kelangsungan usahanya dan
manajemen sebagai bagian dari penilaiannya
rencana manajemen untuk menghadapi peristiwa atas kemampuan entitas untuk mempertahankan
atau kondisi tersebut; dan kelangsungan usahanya.
Beberapa kerangka pelaporan keuangan dapat
b) Mengungkapkan secara jelas bahwa terdapat memberikan panduan tambahan mengenai
ketidakpastian material atas kemampuan entitas pertimbangan manajemen atas pengungkapan
untuk mempertahankan kelangsungan usaha tentang luasnya dampak potensial dari peristiwa
sehingga entitas tersebut kemungkinan tidak atau kondisi utama, serta kemungkinan dan saat
mampu untuk merealisasikan asetnya dan terjadinya.
melunasi liabilitasnya dalam kegiatan bisnis
normal.
© 2021 Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) 14
Kecukupan Pengungkapan Ketika Peristiwa atau Kondisi Telah Teridentifikasi, Namun Tidak
Terdapat suatu Ketidakpastian Material

Ketika peristiwa atau kondisi yang dapat menyebabkan keraguan signifikan atas
kemampuan entitas untuk mempertahankan kelangsungan usahanya telah teridentifikasi,
namun berdasarkan bukti audit yang diperoleh, auditor menyimpulkan bahwa tidak terdapat suatu
ketidakpastian material, auditor harus mengevaluasi apakah, berdasarkan ketentuan kerangka
pelaporan keuangan yang berlaku, laporan keuangan menyediakan pengungkapan yang memadai
tentang peristiwa atau kondisi tersebut.
Beberapa kerangka pelaporan keuangan Ketika laporan keuangan disusun sesuai dengan kerangka
membahas pengungkapan tentang: penyajian wajar, evaluasi auditor mengenai apakah
a) Peristiwa atau kondisi utama; laporan keuangan mencapai penyajian wajar mencakup
b) Evaluasi manajemen atas signifikansi peristiwa atau pertimbangan atas keseluruhan penyajian, struktur, dan
kondisi yang berkaitan dengan kemampuan entitas isi laporan keuangan, serta apakah laporan keuangan,
untuk memenuhi kewajibannya; termasuk catatan atas laporan keuangan terkait,
c) Rencana manajemen untuk memitigasi pengaruh mencerminkan transaksi dan peristiwa yang
peristiwa atau kondisi tersebut; atau mendasarinya sedemikian rupa yang mencapai penyajian
d) Pertimbangan signifikan yang dibuat oleh wajar. Tergantung pada fakta dan kondisi, auditor
manajemen sebagai bagian dari penilaiannya atas dapat menentukan bahwa pengungkapan
kemampuan entitas untuk mempertahankan tambahan diperlukan untuk mencapai penyajian
kelangsungan usahanya. wajar.

© 2021 Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) 15


Implikasi terhadap Laporan Auditor

Ketidaktepatan Penggunaan Basis Penggunaan Basis Akuntansi Kelangsungan Usaha


Akuntansi Kelangsungan Usaha Sudah Tepat, Namun Terdapat suatu
Ketidakpastian Material

Pengungkapan yang Memadai atas suatu Ketidakpastian Material Dicantumkan dalam


Laporan Keuangan

Pengungkapan yang Memadai atas suatu Ketidakpastian Material Tidak Dicantumkan


dalam Laporan Keuangan

Ketidakbersediaan Manajemen untuk Membuat atau Memperluas Penilaiannya

© 2021 Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) 16


Ketidaktepatan Penggunaan Basis Akuntansi Kelangsungan Usaha

Ketika laporan keuangan telah disusun


menggunakan basis akuntansi kelangsungan
usaha, namun menurut pertimbangan auditor,
Auditor harus mengevaluasi penggunaan basis akuntansi kelangsungan usaha
apakah bukti audit yang cukup dan dalam laporan keuangan oleh manajemen tidak
tepat telah diperoleh mengenai, dan tepat, auditor harus menyatakan suatu
harus menyimpulkan atas, ketepatan opini tidak wajar.
penggunaan basis akuntansi Suatu opini tidak wajar berlaku bagi
kelangsungan usaha oleh manajemen. auditor terlepas apakah laporan keuangan
mencantumkan atau tidak mencantumkan
pengungkapan tentang ketidaktepatan
penggunaan basis akuntansi kelangsungan
usaha oleh manajemen.

• Ketika penggunaan basis akuntansi kelangsungan usaha tidak tepat dengan kondisinya, manajemen dapat diharuskan, atau
dapat memilih, untuk menyusun laporan keuangannya berdasarkan suatu basis lain.
• Auditor juga dapat menyatakan suatu opini tanpa modifikasian atas laporan keuangan tersebut selama terdapat
pengungkapan yang memadai dalam laporan keuangan tersebut mengenai basis akuntansi yang mendasarinya, tetapi dapat
mempertimbangkannya sebagai suatu hal yang tepat atau perlu untuk mencantumkan suatu paragraf Penekanan suatu
Hal berdasarkan SA 706 (Revisi) dalam laporan auditor untuk menarik perhatian pengguna laporan keuangan pada basis
akuntansi lain tersebut beserta alasan penggunaannya.
© 2021 Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) 17
Penggunaan Basis Akuntansi Kelangsungan Usaha Sudah 1/4
Tepat, Namun Terdapat suatu Ketidakpastian Material

Auditor diharuskan untuk menentukan apakah pengungkapan tentang suatu ketidakpastian material
yang mencakup evaluasi manajemen untuk memenuhi kewajiban dan pertimbangan signifikansi untuk
mempertahankan kelangsungan usaha sudah memadai.

1
Pengungkapan yang Memadai atas suatu Ilustrasi 1 Laporan Auditor Independen pada Lampiran SA
Ketidakpastian Material yang “ketika auditor telah memeroleh bukti audit yang cukup dan tepat
Dicantumkan dalam Laporan Keuangan tentang ketepatan penggunaan basis akuntansi kelangsungan usaha
oleh manajemen, namun terdapat suatu ketidakpastian material dan
pengungkapannya telah memadai dalam laporan keuangan.”

Bentuk Opini
• Opini tanpa modifikasian
• Paragraf terpisah dengan judul “Ketidakpastian Material yang Terkait dengan Kelangsungan Usaha”
Menyatakan bahwa peristiwa atau kondisi tersebut menunjukkan bahwa
Menarik perhatian pada catatan atas laporan
terdapat suatu ketidakpastian material yang dapat menyebabkan keraguan
keuangan yang mengungkapkan hal-hal yang signifikan atas kemampuan entitas untuk mempertahankan kelangsungan
diacu. usahanya dan bahwa opini auditor tidak dimodifikasi sehubungan dengan
hal tersebut.

© 2021 Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)


18
Penggunaan Basis Akuntansi Kelangsungan Usaha Sudah 2/4
Tepat, Namun Terdapat suatu Ketidakpastian Material

2 Ilustrasi 2, dan 3 Laporan Auditor Independen pada Lampiran


SA
Pengungkapan yang Memadai atas Merupakan contoh-contoh laporan auditor yang menyatakan opini wajar
suatu Ketidakpastian Material dengan pengecualian dan tidak wajar ketika auditor telah memeroleh
Tidak Dicantumkan dalam Laporan bukti audit yang cukup dan tepat mengenai ketepatan penggunaan basis
Keuangan akuntansi kelangsungan usaha oleh manajemen, namun pengungkapan
mengenai suatu ketidakpastian material yang memadai tidak dicantumkan
dalam laporan keuangan

a) Dalam situasi yang melibatkan ketidakpastian


multipel yang signifikan terhadap laporan keuangan
secara keseluruhan, auditor dapat menganggapnya
Bentuk Opini
sebagai suatu hal yang tepat dalam kondisi yang
• Opini wajar dengan pengecualian atau opini tidak wajar
sangat jarang terjadi untuk menyatakan opini tidak
(SA 705).
menyatakan pendapat daripada mencantumkan
• Paragraf Basis untuk Opini Wajar dengan Pengecualian
pernyataan yang diharuskan menurut paragraf 22
yang menyatakan ketidakpastian material yang dapat
(Pengungkapan yang Memadai atas suatu
menyebabkan keraguan signifikan atas kemampuan
Ketidakpastian Material Dicantumkan dalam Laporan
entitas untuk mempertahankan kelangsungan usahanya.
Keuangan.)

SA 705 (Revisi) menyediakan panduan tentang hal


tersebut. © 2021 Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) 19
Penggunaan Basis Akuntansi Kelangsungan Usaha Sudah 3/4
Tepat, Namun Terdapat suatu Ketidakpastian Material

2
b) Komunikasi dengan Regulator
Pengungkapan yang Memadai atas
Ketika auditor suatu entitas yang diawasi oleh regulator
suatu Ketidakpastian Material
menganggap bahwa pencantuman pengacuan pada hal-hal yang
Tidak Dicantumkan dalam Laporan
terkait dengan kelangsungan usaha dalam laporan auditor
Keuangan
mungkin diperlukan, auditor mungkin memiliki tanggung jawab
untuk mengomunikasikan hal-hal tersebut kepada regulator atau
otoritas penegak atau pengawas yang terkait.

© 2021 Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) 20


Penggunaan Basis Akuntansi Kelangsungan Usaha Sudah 4/4
Tepat, Namun Terdapat suatu Ketidakpastian Material

3
Ketika manajemen tidak bersedia untuk membuat atau
Ketidakbersediaan Manajemen memperluas penilaiannya ketika diminta oleh auditor
untuk Membuat atau Memperluas untuk melakukannya, auditor harus
Penilaiannya mempertimbangkan implikasinya terhadap laporan
auditor.

Ketika manajemen tidak bersedia untuk melakukan hal tersebut


auditor dapat menyatakan suatu opini wajar dengan
pengecualian atau opini tidak menyatakan pendapat
dalam laporan auditor, karena tidak mungkin bagi auditor
untuk memeroleh bukti audit yang cukup dan tepat tentang
penggunaan basis akuntansi kelangsungan usaha dalam
penyusunan laporan keuangan, seperti bukti audit tentang
adanya rencana yang telah disiapkan oleh manajemen atau
adanya faktor-faktor mitigasi lainnya.

© 2021 Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) 21


Ilustrasi Opini:
Struktur Tata Letak Laporan Auditor Independen

Opini Wajar dengan


Opini tanpa Modifikasian Opini tidak Wajar
Pengecualian
Judul LAI*: Laporan Audit atas Laporan Keuangan
1. Opini Auditor 1. Opini Auditor 1. Opini Auditor
2. Basis Opini 2. Basis untuk Opini Wajar dengan 2. Basis untuk Opini Tidak Wajar
Pengecualian
3. Ketidakpastian Material yang Terkait N/A N/A
Perbedaan Kelangsungan Usaha
Struktur
4. Hal Audit Utama (SA 701) 3. Informasi lain (SA 720 (Revisi)) N/A
Tata Letak
5. Informasi lain (SA 720 (Revisi)) 4. Hal Audit Utama (SA 701) 3. Informasi lain (SA 720 (Revisi))
6. Tanggung Jawab Manajemen dan 6. Tanggung Jawab Manajemen dan 6. Tanggung Jawab Manajemen dan
TCWG terhadap Laporan Keuangan TCWG terhadap Laporan Keuangan TCWG terhadap Laporan Keuangan
7. Tanggung Jawab Auditor terhadap 6. Tanggung Jawab Auditor terhadap 5. Tanggung Jawab Auditor terhadap
Audit atas Laporan Keuangan Audit atas Laporan Keuangan Audit atas Laporan Keuangan
8. Laporan atas Ketentuan Peraturan 7. Laporan atas Ketentuan Peraturan 6. Laporan atas Ketentuan Peraturan
Perundang-Undangan Lain* Perundang-Undangan Lain* Perundang-Undangan Lain*

* Subjudul “Laporan Audit atas Laporan Keuangan” tidak diperlukan dalam kondisi ketika: Subjudul kedua “Laporan atas Ketentuan
Peraturan Perundang-Undangan Lain” tidak berlaku.
22
© 2021 Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)
DE SA 701 – Pengomunikasian Hal Audit Utama dalam Laporan
Auditor Independen

23
23
© 2021 Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)
Perumusan suatu Opini dan Pelaporan atas Laporan Keuangan

Perubahan Struktur Laporan Auditor Independen


Standar Audit 700 Sebelumnya Standar Audit 700 (Revisi)
• Judul/Pihak yang Dituju/Paragraf Pendahuluan • Judul/Pihak yang Dituju
• Tanggung Jawab Manajemen atas Laporan Keuangan • Opini Auditor
• Tanggung Jawab Auditor • Basis Opini, Tanggung Jawab Independensi dan Ketentuan Etika
• Basis Opini (untuk opini modifikasian) • Ketidakpastian Material atas Kelangsungan Usaha (Jika Relevan)
• Opini Auditor • Penekanan suatu Hal (Jika Relevan)
• Penekanan Suatu Hal (Jika relevan) • Hal Audit Utama Dimulai dengan Emiten
• Hal Lain (Jika Relevan) • Hal Lain (Jika Relevan)
• Laporan atas Ketentuan Peraturan Perundang-undangan
• Informasi Lainnya (Jika relevan)
(Jika relevan)
• Tanggung Jawab Manajemen dan Pihak yang Bertanggung Jawab
• Tanda Tangan Auditor
atas Tata Kelola terhadap Laporan Keuangan
• Tanggal Laporan Auditor • Tanggung Jawab Auditor terhadap Audit atas Laporan Keuangan

• Alamat Auditor • Tanggung Jawab Pelaporan Lain

• Nama Rekan Perikatan


Emiten: Suatu entitas yang saham atau utangnya dicatatkan di pasar
modal yang diakui, atau dipasarkan di bawah regulasi pasar • Tanda Tangan Auditor
modal yang diakui atau badan lain yang setara. • Alamat Auditor/Tanggal Laporan Auditor
© 2021 Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) 24
SA
SA 701
701 –
– Pengomunikasian
Pengomunikasian Hal
Hal Audit
Audit Utama
Utama dalam
dalam Laporan
Laporan Auditor
Auditor Independen
Independen

Hal audit utama adalah hal-hal yang, menurut pertimbangan


profesional auditor, merupakan hal yang paling signifikan dalam audit
Langkah Awal dalam Penentuan Hal Audit Utama
atas laporan keuangan periode kini. Hal audit utama dipilih dari hal-hal
yang dikomunikasikan kepada pihak yang bertanggung jawab atas tata Step 3
kelola. • Hal-hal yang
Step 2 paling signifikan
dalam audit.
• Hal-hal yang
Step 1 membutuhkan
Tujuan Untuk meningkatkan nilai komunikatif laporan perhatian
• Hal-hal yang signifikan dari
mengomunikasikan auditor dengan memberikan transparansi yang dikomunikasikan auditor.
hal audit utama: lebih baik atas audit yang telah dilaksanakan. kepada pihak
yang
bertanggung
jawab atas tata
kelola.

a) Hal-hal yang telah ditentukan auditor sebagai hal audit utama; atau
Auditor harus mengomunikasikan
kepada pihak yang bertanggung
jawab atas tata kelola: b) Jika berlaku, tergantung pada fakta dan kondisi entitas dan audit,
penentuan oleh auditor bahwa tidak terdapat hal audit utama untuk
dikomunikasikan dalam laporan auditor.

25
© 2021 Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)
Penerapan untuk Menerapkan Hal Audit Utama

Penerapan untuk menerapkan hal audit utama berdasarkan SA 701:


Pengganti untuk
• untuk satu set • ketika auditor pengungkapan
lengkap audit • ketika auditor memutuskan untuk dalam laporan.
atas laporan diharuskan mengomunikasikan
keuangan oleh peraturan hal audit utama
bertujuan umum perundang- dalam laporan
dari Emiten. undangan. auditor.
Pengomunikasian Pengganti bagi
Opini terpisah hal audit utama auditor dalam
tentang hal-hal di dalam laporan menyatakan opini
individual.
auditor bukan: modifikasian.

Pengomunikasian hal audit utama di dalam laporan auditor adalah


dalam konteks auditor telah merumuskan opini atas laporan keuangan
secara keseluruhan.
Pengganti untuk
pelaporan
berdasarkan SA
570 (Revisi).

26
© 2021 Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)
Pengomunikasian Hal Audit Utama

Pengomunikasian Hal Audit Utama

Kecuali diharuskan
oleh peraturan
perundang-
undangan, ketika The matters giving rise to a qualified or adverse opinion are
Hal Audit Utama KAM by nature. When we express a qualified or adverse
Dalam hal terdapat “Hal auditor menyatakan
dikomunikasikan opinion, we shall add a statement which clarifies that. For
Material terkait suatu opini tidak
menggunakan subjudul example:
kelangsungan usaha” menyatakan
yang tepat, pada
berdasarkan SA 570 pendapat atas laporan “In addition to the matter described in the Basis for
paragraf terpisah dari
(Revisi), keuangan, laporan Qualified Opinion section we have determined the matters
laporan auditor dengan described below to be the key audit matters to be
Pengomunikasikan auditor tidak boleh
menggunakan judul communicated in our report”.
KAM ditempatkan mencantumkan
"Hal Audit Utama,"
setelah paragraf paragraf Hal Audit “Except for the matter described in the Basis for Adverse
setelah paragraf basis
tersebut. Utama berdasarkan Opinion section, we have determined that there are no other
opini
SA 701 atau paragraph key audit matters to communicate in our report”.
Informasi Lain
berdasarkan SA 720
(Revisi)

27
© 2021 Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)
Kelangsungan Usaha (DE SA 570 (Revisi) Sebagai Hal Audit Utama

• ISA 701 / DE SA 701 menekankan bahwa ketidakpastian material yang terkait dengan
kelangsungan usaha, yang pada dasarnya, adalah Hal Audit Utama.
• Hal Material ini harus dilaporkan berdasarkan DE SA 570 (Revisi), Kelangsungan
Usaha.
• Pada bagian Hal Audit Utama, acuan dasar dari opini wajar dengan
pengecualian/tidak wajar atau ketidakpastian material terkait dengan kelangsungan
usaha harus diungkapkan.
• Mungkin terdapat peristiwa atau kondisi yang dapat menimbulkan keraguan
signifikan atas kemampuan entitas untuk melanjutkan kelangsungan usahanya, tetapi
berdasarkan bukti audit yang diperoleh, auditor menyimpulkan bahwa tidak terdapat
ketidakpastian material.
• Dalam kasus di atas, auditor harus mengevaluasi apakah laporan keuangan
memberikan pengungkapan yang memadai tentang peristiwa atau kondisi tersebut.
Hal ini mungkin menjadi dasar pemahaman entitas dan dapat dianggap
dan dilaporkan sebagai Hal Audit Utama.

28
© 2021 Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)
Kondisi Ketika Hal Audit Utama Tidak Dikomunikasikan

Kondisi ketika suatu hal yang ditentukan menjadi hal audit Ilustrasi mengenai penyajian dalam laporan
utama tidak dikomunikasikan dalam laporan auditor: auditor ketika auditor telah menentukan bahwa
tidak terdapat hal audit utama untuk
dikomunikasikan:
Peraturan perundang-undangan melarang
pengungkapan tentang hal tersebut ke publik.

Hal Audit Utama


Konsekuensi yang merugikan dari mengomunikasikan
hal tersebut akan melebihi manfaat kepentingan publik. [Kecuali untuk hal-hal yang telah diuraikan dalam
paragraf Basis untuk Opini Wajar dengan
Pengecualian (Opini Tidak Wajar) atau paragraf
Ketika auditor memberikan opini tidak menyatakan
pendapat atas laporan keuangan. Ketidakpastian Material yang Terkait dengan
Kelangsungan Usaha], kami telah menentukan
bahwa tidak ada hal audit utama (hal audit utama
Tidak terdapat hal-hal yang membutuhkan perhatian
signifikan auditor. lainnya) untuk dikomunikasikan dalam laporan
(kondisi yang sangat jarang terjadi) kami.

29
© 2021 Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)
Interaksi Antara Paragaf Penekanan suatu Hal, Paragraf Hal Lain,
dan Hal Audit Utama

• ISA 706 / DE SA 706 (Revisi) menetapkan mekanisme bagi auditor laporan keuangan seluruh
entitas untuk mencantumkan komunikasi tambahan dalam laporan auditor melalui penggunaan
paragraf Penekanan suatu Hal, dan paragraf Hal Lain ketika auditor perlu mempertimbangkan.
• Paragraf ini disajikan secara terpisah dari bagian Hal Audit Utama dalam laporan auditor.
• ISA 701 / DE SA 701 memberikan panduan berikut sehubungan dengan interaksi antara
paragraf Penekanan suatu Hal, Paragraf Hal Lain, dan Hal Audit Utama:

Ketika suatu hal telah ditetapkan sebagai Hal Audit Utama:

• Mengomunikasikan suatu hal dalam paragraf Hal Audit Utama berdasarkan ISA 701 /
DE SA 701.

Ketika suatu hal tidak ditetapkan sebagai Hal Audit Utama berdasarkan
ISA 701 / DE SA 701:
• Mengomunikasikan suatu hal dalam paragraf Penekanan suatu Hal atau Paragraf Hal
Lain berdasarkan DE SA 706 (Revisi).

30
© 2021 Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)
Hal-hal yang Sering Dikomunikasikan dalam Hal Audit Utama

Hal-hal yang berkaitan dengan hal-hal yang signifikan atau kompleks yang
diungkapkan dalam laporan keuangan. Sebagai contoh: penilaian atas penurunan
nilai, valuasi atas goodwill, valuasi atas instrumen keuangan, pengakuan
pendapatan, hal-hal terkait pajak, akuntansi untuk kombinasi bisnis, dan lainnya.

Hal-hal yang melibatkan kompleksitas subjektivitas yang signifikan dalam


pemilihan kebijakan akuntansi manajemen.

Hal-hal yang melibatkan asumsi manajemen yang signifikan dan ketidakpastian


estimasi.

Kelemahan signifikan dalam pengendalian internal yang berdampak material


terhadap laporan keuangan.

31

© 2021 Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)


Ilustrasi Paragraf Hal Audit Utama dalam Laporan Auditor
Hal audit utama adalah hal-hal yang, menurut pertimbangan profesional kami, merupakan hal yang paling
signifikan dalam audit kami atas laporan keuangan periode kini. Hal-hal tersebut disampaikan dalam konteks
audit kami atas laporan keuangan secara keseluruhan, dan dalam merumuskan opini kami atas laporan
keuangan terkait, kami tidak menyatakan suatu opini terpisah atas hal audit utama tersebut (Kalimat
Standar dalam Opini Tanpa Modifikasian/Wajar Tanpa Pengecualian).

Note: Ketika Menyatakan Opini Wajar dengan Pengecualian atau Tidak Wajar, kami akan menambahkan
pernyataan untuk mengklarifikasi bahwa hal-hal yang menimbulkan opini wajar dengan pengecualian
atau opini tidak wajar adalah Hal Audit Utama (Lihat Slide 27).

[Judul Hal Audit Utama]

Mengacu pada Catatan [●] atas laporan keuangan terlampir.


Hal Audit Utama Bagaimana Hal Audit Utama direspons dalam
Audit Kami
[uraian hal audit utama dan alasan dipertimbangkan [uraian atas respons setiap hal audit utama dalam audit]
menjadi merupakan hal yang paling signifikan dalam audit]
Auditor diperkenankan (namun tidak diwajibkan) untuk memberikan suatu indikasi tentang hasil dari
respons auditor terhadap Hal Audit Utama. Jika hal tersebut dilakukan, auditor tidak diperkenankan
untuk memberikan/menyatakan atau mengindikasikan adanya suatu opini terpisah atas Hal Audit Utama
tersebut.
© 2021 Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) 32
Pengomunikasian Hal Audit Utama pada umumnya akan memenuhi tujuan
persyaratan jika mencakup hal-hal berikut:
• Berbasis fakta dan disesuaikan dengan Perusahaan.
• Informatif, ringkas dan dapat dimengerti oleh non-auditor.
• Respons yang cukup atas setiap Hal Audit Utama.
• Tidak diperkenankan memberikan informasi asli tentang entitas secara tidak tepat.
• Tidak diperkenankan untuk memberikan/menyatakan atau mengindikasikan adanya suatu opini
terpisah atas Hal Audit Utama tersebut.

Boilerplate text would not meet the


requirements

Pengungkapan Hal Audit Utama merupakan hal yang melibatkan pertimbangan profesional auditor
dan dikomunikasikan kepada TCGW.

Bentuk dan isi pengungkapan Hal Audit Utama dapat bervariasi, namun tetap harus mengacu pada
ketentuan yang diatur dalam SA 701: (i) pengacuan pada bagian mana dalam laporan keuangan Hal
Audit Utama tersebut diungkapkan, (ii) alasan hal yang diungkapkan tersebut sebagai Hal Audit
Utama, dan (iii) bagaimana Hal Audit Utama direspons oleh auditor dalam auditnya. 33
© 2021 Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)
Contoh – Pengomunikasian Hal Audit Utama dalam Laporan
Auditor Independen

© 2021 Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) 34


Example : Description of KAM – extract from report to Rolls-Royce
Holdings pls shareholders for the year ended 31 December 2019
(source: 2019 Annual Report)

Key Audit Matter


The translation of foreign-currency denominated transactions and balances (relevant
to the Consolidated Financial Statements) Page 128 (note 1 to the Consolidated
Financial Statements – Accounting policies- Foreign currency translation).

Foreign exchange rate movement influence the reported consolidated Income Statement, the
Consolidated Cash Flow Statement and closing net funds balance. One of the Group’s primary
accounting systems translates transactions denominated in foreign currencies at a fixed rate.

Foreign currency denominated transactions and balances are then re-translated to actual average and
spot rates through manual adjustments. Due to the manual nature of the process and
significance of the recurring adjustments there is a risk that transactions and balances
denominated in foreign currencies are inappropriately translated to the Consolidated
Financial Statements.

35
© 2021 Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)
Example 1: Description of KAM – extract from report to Rolls-Royce
Holdings pls shareholders for the year ended 31 December 2019 (source:
2019 Annual Report)

How Our Audit Addressed The Key Audit Matter


In addition to our testing in other areas of the various financial statement line items, we performed the
following specific audit procedures over this area:
- Obtained an understanding of the process employed by management to correctly report the
translation of foreign currency balances and transactions;
- Tested system reports identifying transactions and balances in source currency by agreeing these to
general ledger balances;
- We reconciled the balances and transactions requiring adjustment by source currency to source data
and assessed the completeness of theses balances and transactions;
- For exchange rate used in management’s calculation for the translation adjustments we agreed these
to an independent source; and
- For each adjustment sample we assessed whether the foreign currency denominated balance or
transaction was translated at the appropriate exchange rate depending on its nature.

We did not identify any material uncorrected exceptions from our audit work.

© 2021 Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) 36


Value of Communicating Key Audit Matters

Help better communication between the auditors and those charged with
governance, this in turn contributes to better governance

Opens up transparency on the audit process relating to the auditors


professional judgment

Contribute to higher audit quality

Contribute to higher quality financial reporting

37
© 2021 Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)
Getting Started!

Timeline and Implementation


Given the significance of the changes to the financial reporting process with respect to KAM and the process
should include the Auditor, management and the Audit Committee, having an implementation process and
timeline is critical to the successful implementation.

Example of an implementation process and timeline:

2022 year end


Immediately – 2021 year end 2022 year end
audit planning
Understand how audit – Dry-run of 2022 year end audit – New
meeting – Plan for
the changes affect the new audit – Execute. auditors report
the entity.
a smooth
standards. issued for the
transition.
first time.

38
© 2021 Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)
Terima Kasih

DSPAP I/Div. Teknis & Standar

39
© 2021 Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)

Anda mungkin juga menyukai