Anda di halaman 1dari 16

PENDAHULUAN

7.1 Konsep Lindung Nilai

Lindung nilai atau hedging dalam dunia keuangan dapat diartikan sebagai


suatu investasi yang dilakukan untuk mengurangi risiko pada suatu investasi. Lindung nilai
adalah suatu strategi yang bertujuan mengurangi dampak risiko bisnis yang tidak terduga, di
samping tetap memungkinkan untuk memperoleh keuntungan dari hasil  investasi tersebut.
Lindung nilai juga dilakukan terhadap mata uang dan dilakukan oleh para investor guna
melindungi investasinya di negara lain.

Untuk mengurangi adanya risiko kerugian dalam kegiatan bisnis, tapi tidak semua
lindung nilai terkait dengan dunia bisnis lindung nilai juga dapat mengatasi risiko bagi
kepentingan nilai makro maupun menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. Lindung nilai juga
bermanfaat untuk meminimalkan risiko gagal untuk membayar luar negeri sektor swasta dan
juga membantu menjaga integritas keuangan Indonesia.ungi investasinya di negara lain.

7.2 Konsep Derivatif

Derivatif adalah Instrumen keuangan yang tingkat pengembaliannya atau payoff-nya


diperoleh dari atau diturunkan dari tingkat pengembalian underlying financial instrument atau
aset lainnya. Perusahaan menggunakan derivatif sebagai alat untuk menurunkan risk
exposure yang dimiliki. Perusahaan menggunakan derivatif untuk mengurangi porsi risk
exposure yang tidak diinginkan dan mengubahnya ke dalam bentuk lain.

Lindung nilai adalah cara perusahaan untuk mengurangi risiko. Penggunaan derivatif
oleh perusahaan untuk menurunkan risk exposure perusahaan disebut dengan lindung nilai
(hedging). Lindung nilai mengimbangi risiko lain yang dimiliki perusahaan, misalkan risiko
di suatu proyek, dengan menggunakan satu atau lebih transaksi derivatif. Selain untuk
lindung nilai, derivatif juga dapat digunakan untuk mengubah atau bahkan meningkatkan risk
exposure perusahaan. Penggunaan derivatif tersebut disebut dengan spekulasi (speculation).

Sebagai contoh perusahaan membeli derivatif yang nilainya akan naik jika suku
bunga naik. Jika perusahaan tidak memiliki offsetting risk exposure (risk exposure yang
mengimbangi derivatif tersebut), maka transaksi tersebut semata-mata adalah transaksi
spekulasi.
7.3 Forward dan Futures

Dalam lindung nilai, terdapat dua posisi atau strategi yang bisa dipilih, yaitu posisi
long dan short

1. Short hedge

Suatu pihak disebut dalam posisi short hedge jika pihak tersebut adalah pihak yang
menjual futures contract. Posisi atau strategi ini biasanya dipilih oleh pihak yang memiliki
aset atau akan memiliki Misalnya, perusahaan perkebunan yang akan memanen kopi Arabika
di bulan Desember 2014/menjual futures agar perusahaan tidak menanggung risiko kenaikan
atau penurunan harga kopi Arabika pada bulan

2. Long hedge

Suatu pihak disebut dalam posisi long hedge jika pihak tersebut adalah pihak yang
membeli futures contract. Posisi atau strategi ini biasanya dipilih oleh pihak yang akan
melakukan pembelian aset di masa depan.

Misalnya, perusahaan pembuatan roti membeli futures contract untuk gandum agar
harga gandum yang dibeli sudah dapat dikunci dari jauh hari. Posisi ini dapat juga digunakan
oleh pihak yang memiliki komitmen untuk menjual barang tertentu tetapi tidak memiliki atau
memegang inventory. Misalkan, perusahaan broker minyak memiliki komitmen untuk
menjual minyak mentah kepada perusahaan petrokimia. Untuk mengamankan pasokan dan
harga. perusahaan broker minyak membeli future contract untuk memenuhi kebutuhan
minyak mentah yang harus dikirim ke perusahaan petrokimia. Desember 2014.

7.3.1 Forward Contracts

Forward contracts adalah kontrak bilateral antara kedua belah pihak yang mewajibkan
satu pihak untuk membeli dan pihak lain untuk menjual aset dalam jumlah tertentu, pada
harga yang disepakati, pada tanggal tertentu di masa depan.

Pihak yang setuju untuk membeli forward contract disebut memiliki posisi long
sedangkan pihak yang setuju untuk menjual disebut memiliki posisi short.

A. Forward Contract Settlement


Saat forward contracts berakhir terdapat 2 cara yang dapat dilaksanakan Pengiriman
fisik Pihak penjual dalam kontrak mengirimkan aset kepada pembeli dan pembeli membayar
dengan uang tunai Cash settlement Tidak ada pengiriman aset secara fisik tetapi pihak-pihak
yang melaksanakan perjanjian harus menutup segala posisi terbukanya (open position)
dengan melakukan pembayaran atau penerimaan kas berdasarkan selisih antara harga
settlement dengan harga settlement akhir sebelumnya.

7.3.2 Future Contracts

Kontrak pengiriman yang mewajibkan posisi long untuk membeli dan pihak short
untuk menjual sejumlah tertentu dari aset pada harga tertentu untuk tanggal tertentu di masa
depan. Dapat diselesaikan secara tunai.

Perbedaan antara future contract dengan forward contract adalah:

Futures contracts Forward contracts


• Diperdagangkan di bursa  Kontrak pribadi dan tidak
• Terstandarisasi diperdagangkan
• Ada clearing house yang menjadi pihak  Kontrak disesuaikan untuk
yang berlawanan dengan seluruh pihak yang memenuhi kebutuhan pihak yang
bertransaksi bertransaksi
• Diatur oleh pemerintah  Umumnya tidak diatur

Contoh Bentuk Lindung Nilai

1. Kontrak serah dan kontrak berjangka adalah salah satu bentuk lindung nilai untuk
mencegah risiko pergeseran harga pasar.

2. Untuk mengurangi risiko kurs dilakukan lindung nilai dengan membuat


kontrak forward untuk bentuk ini disebut kontrak forward yang dinamakan juga posisi
beli (buy) dollar forward atau long forward dolar.

3. Kontrak future adalah perusahaan menyetujui harga barang yang akan dibeli pada


tahun 2018 untuk dijual pada tahun 2019.

7.4 Option

Pihak yang membeli opsi berarti telah memiliki hak untuk meminta pihak lain
(penjual atau writer dari opsi tersebut) membeli atau menjual aset (underlying) pada waktu
yang telah ditentukan di masa yang akan datang. Pembeli memegang seluruh hak, sementara
penjual yang memiliki kewajiban

Terminologi dalam opsi: 1. Exercise/strike price (harga penebusan) adalah harga beli
atau jual dari aset yang mendasari opsi (underlying assets). Time to expiration adalah tanggal
kadaluarsa (expiration date) yang merupakan batas akhir pelaksanaan (exercise). Underlying
asset adalah aset yang menjadi subyek untuk dibeli atau dijual dalam opsi.

Option premium adalah harga yang dibayarkan oleh pembeli opsi kepada penjual
opsi. 5. Pembeli opsi adalah pihak yang membeli opsi. 6. Penjual (writer) opsi adalah yang
menjual opsi.

Call option memberikan hak kepada pembeli (buyer/holder) opsi untuk membeli (call)
aset tertentu seperti saham, mata uang atau komoditas pada periode waktu dan harga yang
ditetapkan (exercise price)

Put option memberikan hak kepada pembeli (buyer/holder) untuk menjual (put)
underlying asset pada harga yang telah ditentukan

Pelaksanaan (exercise) sebuah opsi merupakan hak pembeli untuk melaksanakan atau
tidak melaksanakan opsi. Penjual opsi tidak memiliki pilihan karena harus melaksanakan opsi
jika pembeli opsi melakukan exercise atas api yang dimilikinya

7.4.1 Option Contracts.

Perusahaan terkadang ingin memperoleh keuntungan minimal dari sebuah kegiatan


tetapi tidak ingin mengunci keuntungan yang dapat diperolehnya. Keinginan perusahaan
tersebut dapat dipenuhi dengan menggunakan option dibandingkan dengan forward contract.

Sebagai contoh, perusahaan minyak mungkin harus menjual minyak yang dimiliki di
tahun depan pada harga $10/barrel untuk membayar gaji dan beban bunganya tetapi tetap
ingin memperoleh keuntungan dari kemungkinan naiknya harga minyak di atas $40/barrel.

Perusahaan minyak tersebut dapat membeli put option yang memberikannya hak
untuk menjual minyak mentah di tahun depan pada harga $40/barrel. Terdapat dua jenis
option, yaitu: 1. Call option yang memberikan hak (bukan kewajiban) kepada pemiliknya
untuk membeli sejumlah

saham atau aset lainnya pada harga tertentu selama periode waktu yang tertentu. 2.
Put option yang memberikan hak kepada pemiliknya untuk menjual sejumlah saham
atau aset lainnya pada harga tertentu selama periode waktu tertentu.

Saat option dibeli, yang diperoleh pembeli option adalah kontrak untuk membeli atau
menjual underlying stock atau aset pada harga yang telah ditentukan sebelumnya. Tidak ada
aset yang berpindah tangan tetapi harga telah ditentukan untuk transaksi di masa depan yang
akan terjadi hanya jika dan apabila pembeli option melakukan exercise atas option tersebut.
Penjual option disebut option writer

Harga pelaksanaan option (exercise price) adalah harga beli saham atau aset lainnya
dari penjual option dalam transaksi call option atau harga jual saham ke option writer dalam
hal put option. Option premium adalah harga yang dibayarkan untuk membeli option. Option
expiration date adalah tanggal ketika option berakhir.

7.4.2 Transaksi Opsi

Membeli Call Option

Investor yang membeli call option sebuah saham berharap harga saham yang menjadi
underlying asset akan meningkat di masa depan sehingga dapat memberikan keuntungan
kepada pemegang hak opsl. Nilai intrinsik sebuah call option adalah nilai ketika harga
penebusan (exercise price) (E) lebih rendah dari harga pasar terkini senderlying asset (S) a
Opsi yang memiliki nilai intrinsik positif disebut in the money

Misalnya harga saham ABC saat ini adalah Rp8.000 (5) per lembar sedangkan harga
penebusan call option saham ABC adalah Rp7.600 (S). Karena ECS, maka nilai intrinsic nya
positif

sehingga disebut tau-the-money. b. Opsi yang memiliki nilai intrinsik sama dengan 0 disebut
at the money, E = Jika opsi

memiliki nilai intrinsik negatif disebut dengan out-of-the-honey. E = S. c. Jika opsi memiliki
nilai intrinsik negatif disebut dengan out-of-the-money. B > S,

Contoh: Seorang investor memiliki call option untuk membeli saham PT ABC sebanyak 200
lembar saham dengan harga penebusan ( price) sebesar Rp5.000/lembar jangka waktu call
option adalah 3 bulan. Jika harga saham PT ABC saat ini sebesar Rp5.500 (S). maka: Nilai
intrinsik call option adalah S, > E atau 0. Nilai intrinsik call option = Rp5.500 - Rp5.000
Nilai intrinsik call option = Rp500. Jika harga saham PT ABC saat ini sebesar Rp1.800 (S.).
maka nilai intrinsik call option = 0

Gabungan Opsi

Call option dan put option dapat digabungkan dengan sekuritas lainnya untuk menjadi
satu kontrak opsi yang rumit.

Protective put adalah strategi yang dilaksanakan untuk membeli put option dari saham
perusahaan yang telah dimiliki. Dalam hal ini investor membeli saham suatu perusahaan
sekaligus put option-nya. 1. Posisi dalam saham adalah investor membeli atau sudah
memiliki sahamnya long) sedangkan posisi di put option adalah membeli (long) 2. Tujuan
pembelian saham sekaligus put option-nya adalah untuk mencegah kerugian yang terjadi
karena turunnya harga saham.

Contoh: VT ABC membeli 10.000 lembar saham PT XYZ pada harga Rp3.000/lembar
sebagai langkah awal untuk menga kuisisi PT XYZ Manajemen PT ABC memiliki
kekhawatiran bahwa harga saham PT. XYZ akan turun harganya dalam waktu dekat sehingga
memutuskan untuk membeli pul option yang memberikan hak untuk menjual 10.000 lembar
saham PT XYZ pada harga penebusan (exercise price) sebesar Rp2.950 selama 3 bulan ke
depan. Jika 3 bulan mendatang harga saham > Rp2.950 maka manajemen PT ABC tidak akan
melaksanakan haknya dan tetap memegang saham PT XYZ karena akan lebih
menguntungkan. Jika 3 bulan mendatang harga saham PT XYZ < Rp2.950, maka manajemen
PT ABC akan melaksanakan haknya dengan mengirimkan 10.000 lembar saham PT XYZ
kepada penjual (writer) pul option. VT ABC memperoleh uang sebesar Rp2.950 dari setiap
lembar saham PT XYZ yang dikirimkan. Kerugian diminimalkan sebesar harga bell
(Rp3.000) dikurangi dengan harga penebusan (Rp2.950) ditambah dengan option premium

Strategi covered call adalah kegiatan menjual (write) call option suatu saham dan pada saat
yang bersamaan membeli saham tersebut di pasar. Posisi dalam opsi adalah membeli/menjual
call option (short) dan dalam saham adalah membeli atau sudah memiliki sahamnya (long).
Tujuan dari strategi covered call adalah mencegah terjadinya kerugian dari transaksi
penjualan call option tanpa memiliki sahamnya terlebih dahulu apabila harga saham yang
menjadi underlying asset lebih tinggi dari harga penebusannya (exercise price).

Contoh:
Pada tanggal 1 juni 2012, PT RST menjual call option yang dapat membeli saham PT SYX
sebesar 1.000 lembar dengan harga opsi Rp200. Harga penebusan sebesar Rp5.000 dan jatuh
tempo 3 bulan mendatang lika harga saham PT SYX 3 bulan mendatang < Rp5.000, maka
pembeli call option tidak akan melaksanakan hak yang dimiliki tetapi langsung membeli ke
pasar karena lebih murah harganya. PT RSI sebagai penjual call option memperoleh
keuntungan sebesar Rp200 100 lembar (Rp200.000). Jika harga saham PT SYX 3 bulan
mendatang > Rp5.000, maka pembeli call option akan melaksanakan haknya membeli saham
PT. SYX dari PT RST dengan harga Rp5.000 Misalnya jika harga saham PT SYX sebesar
Rp6.000, maka PT RST harus membeli saham PT SYX di pasar pada harga Rp6.000.
Kerugiannya sebesar Rp5.000 - Rp6,000+ Rp200 = Rp800. Semakin tinggi harga saham PT
SYX, semakin besar kerugian yang harus ditanggung oleh PT RST sebagai penjual call
option.

Saham dan Utang sebagai Opsi

Asumsikan PT ABC telah memperoleh konsesi untuk mengadakan kegiatan Asian Games di
tahun depan. Perusahaan tersebut akan ditutup setelah penyelenggaran Asian Games berakhir.
Perusahaan mendanai kegiatan dengan utang Utang pokok dan beban bunga tahun depan
adalah Rp800 milyar Berikut ini adalah skenario arus kas PT ABC untuk tahun depan:

7.k Penyelenggaran sangat berhasil

Perkiraan arus kas PT ABC Penyelenggaraan Penyelenggaraan cukup cukup berhasil

Gagal total

Ragal

Rpl trilyun

Rp850 milyar

Rp 700 milyar

Rp550 milyar

Arus kas sebe lum bunga dan pokok utang Bunga dan pokok utang Arus kas untuk pemegang
saham

RpR00 milyar

Rp800 milyar
Rp800 milyar

Rp800 milyar

Rp200 milyar

Rp50 milyar

7.7.1 Perusahaan Dinyatakan dalam Call Option

Saham dapat dianggap sebagai call option di perusahaan. Dalam tabel di atas dapat dilihat
bahwa pemegang saham tidak akan menerima apapun apabila arus kas kurang dari Rp800
milyar. Apabila arus kas di bawah Rp800 milyar maka seluruh arus kas akan diberikan
kepada pemegang obligasi.

Underlying asset dalam hal ini adalah PT ABC itu sendiri. Pemegang obligasi adalah pemilik
perusahaannya. Pemegang saham dalam hal ini memiliki call option dengan harga penebusan
sebesar Rp800 milyar, Jika arus kas perusahaan diatas Rp800 milyar, perusahaan akan
melakukan exercise. Dengan kata lain, perusahaan akan membeli perusahaan dari pemegang
obligasi seharga Rp800 milyar. Apabila arus kas perusahaan sebesar Rpl trilyun maka arus
kas bersih yang diterima oleh pemegang saham adalah Rp 200 milyar sedangkan apabila arus
kas di bawah Rp800 milyar maka pemegang saham akan memilih untuk melakukan exercise
atas seluruh arus kas ke pemegang obligasi. Pemegang obligasi akan memperoleh seluruh kas
apabila arus kas yang diperoleh kurang dari Rp800 milyar. Apabila arus kas lebih besar dari
Rp800 milyar maka pemegang obligasi tetap memperoleh Rp800 milyar. Dalam hal ini
pemegang obligasi adalah penjual call option dengan harga penebusan Rp800 milyar

7.5 Interest Rate Futures Contracts

Sebelum membahas interest rate futures contracts, kita akan membahas terlebih
dahulu mengenal forward contracts. Untuk mempermudah pembahasan, kita akan
menggunakan treasury bonds sebagai contoh pembahasan.

1. Pricing of treasury bonds

Sebelum membahas mengenai penghitungan harga (pricing) treasury bond forward


contracts, kita akan membahas terlebih dahulu mengenai pricing dari treasury bonds secara
umum.
Misalnya, suatu treasury bonds memiliki nilai nominal sebesar $1.000 diterbitkan 1
Maret. Obligasi tersebut membayarkan kupon setiap semester, yaitu tiap 1 Maret dan 1
September. Nilai nominal akan dibayarkan satu kali pada saat jatuh tempo 20 tahun lagi.
Kupon obligasi sebesar 8%.

Seperti halnya obligasi lainnya, nilai obligasi treasury bonds dihitung dengan
menggunakan rumus berikut:

Karena kupon
sebesar 8%, maka besarnya kupon adalah $80 (8% x $1.000) yang dibayarkan setiap semester
sebesar $ 40. Khusus untuk pembayaran terakhir pada saat jatuh tempo, pembayaran
dilakukan sekaligus untuk kupon dan nilai nominal obligasi. Karena kupon dibayarkan tiap
semester maka untuk obligasi dengan jangka waktu 20 tahun akan terdapat 40 kali
pembayaran kupon.

2. Pricing of forward contracts

Setelah membahas pricing dari treasury bonds, kita akan membahas mengenai pricing
dari forward contract. Forward contract yang dibahas di sini adalah forward contract yang
deliverable instrumennya adalah treasury bond

Misalnya, pada tanggal 1 Maret, kita membeli forward contract untuk membeli
obligasi treasury bond dalam waktu 6 bulan lagi. Obligasi tersebut berjangka waktu 20 tahun
dengan kupon 8%. Hal ini berarti kita akan membayar obligasi pada 1 September, bukan 1
Maret

Gambar di atas memperlihatkan perbedaan waktu arus kas antara treasury bond
dengan forward contract dari treasury bond. Arus kas dari forward contract mundur 1
semester bila dibandingkan dengan treasury bond.

Treasury bond dibeli tanggal ke-0, yaitu 1 Maret. Arus kas pertama diterima tanggal
1 September (tanggal ke-1). Pembayaran terakhir diterima tanggal ke-40. Berbeda dengan
treasury bonds, arus kas untuk forward contract of treasury bond baru keluar pada tanggal 1
Sept Arus kas masuk pertama diterima tanggal 1 Maret (tanggal ke-2). Pembayaran terakhir
diterima pada tanggal ke-41.Dengan karakteristik aruskas dari forward contract, maka kita
dapat menghitung harga beli obligasi pada 1 September melalui mekanisme forward contract.

Sisi kanan persamaan di atas, mendiskontokan semua arus kas yang diterima sejak
tanggal ke-2 sampai dengan arus kas terakhir pada tanggal ke-41. Semua arus kas
didiskontokan ke tanggal ke-0 atau tanggal 1 Maret Karena semua arus kas didiskontokan ke
tanggal ke-0, maka harga forward contract juga didiskontokan ke nilai tanggal ke-0. Oleh
karena itu, harga forward contract (P. ) juga dibagi dengan (1 + R.).

Dengan mengalikan kedua sisi dengan (1+R.), maka diperoleh persamaan sebagai
berikut:

Persamaan di atas, kita gunakan untuk menganalisis bagaimana dampak pergeseran


term structure of interest rates yield curve). Pergeseran term structure interest rates akan
mengubah spot rates yang digunakan dalam persamaan di atas.
Jika ter structure of interest rates bergeser ke atas, atau dengan kata lain spot rates
naik, maka R dan R, sama-sama naik. Akan tetapi, karena R, kemudian dikuadratkan, maka
kenaikan penyebut menjadi lebih besar dari pembilang. Hal demikian juga berlaku untuk arus
kas berikutnya. Dengan demikian, kenaikan spot rates akan menyebabkan nilai dari forward
contract menurun. Sebaliknya, penurunan spot rates akan menyebabkan nilai forward contract
meningkat

Kesimpulan di atas menunjukkan bahwa kenaikan spot rates (pergeseran yield curve
ke atas) sama sama menyebabkan harga treasury bonds maupun forward contract of treasury
bond menjadi turun. Sebaliknya, penurunan spot rates (pergeseran gield carve ke bawah)
sama-sama menyebabkan harga treasury bonds maupun forward contract of treasury bond
menjadi naik. Pergerakan harga treasury bonds dan forward contract of treasury bond bersifat
searah. Kesimpulan ini penting untuk digunakan dalam menyusun strategi lindung nilai 3.

3. Futures Contracts

Pembahasan sebelumnya membahas mengenai forward contract yang deliverable


instrument-nya adalah treasury bond. Futures contract dengan deliverable instrument berupa
treasury bond biasanya disebut interest rate futures.

Lindung nilai menggunakan interest rate futures

a. Bank Matahari pada tanggal 1 Maret berjanji untuk memberikan kredit ke


sejumlah debitor sebesar Rpl triliun pada tanggal 1 Mei. Kredit tersebut
berjangka waktu 20 tahun. Pembayaran pokok dilakukan pada saat jatuh
tempo saja. Sedangkan, bunga sebesar 12% pa dibayarkan setiap bulan,
Dengan adanya Janji tersebut dapat dikatakan debitor "membeli" forward
contract terhadap kredit perbankan.
b. Bank Matahari tidak ingin mendanai Rpl triliun dari kas perusahaan sendiri,
oleh karena itu Bank Matahari menerbitkan obligasi sebesar Rpl triliun kepada
investor pada tanggal 15 April dengan suku bunga 12% p.a dan jangka waktu
20 tahun.
c. Pada tanggal 15 April, terdapat dua kemungkinan, yaitu suku bunga sudah
naik di atas 12% atau turun di bawah 12%. Jika suku bunga naik di atas 12%,
maka obligasi Bank Matahari akan terjual di bawah Rpl triliun, misalnya di
harga Rp950 miliar, sehingga Bank Matahari harus menanggung Rp50 miliar
dari kasnya sendiri.
d. Jika Tingkat suku bunga turun di bawah 12%, maka obligasi Bank Matahari
akan terjual di atas Rpl triliun, misalkan di harga Rp 1,05 triliun. Sehingga,
Bank Matahari memiliki kelebihan dana Rp50 miliar.
e. Dalam kasus ini, Bank Matahari menghadapi risiko bahwa obligasinya
terjual tidak pada harga Rpl triliun sehingga harus mengambil dana dari
kasnya sendiri. Untuk meminimalkan risiko tersebut, Bank Matahari dapat
menggunakan treasury bond futures contracts. Penggunaan treasury bond
futures contracts akan mengimbangi (meng-offset) "keuntungan" atau
"kerugian yang mungkin timbul di cash markets.

7.7 Tingkat Suku Bunga Dalam Kontrak Swap

Swap Contracts

Swaps juga merupakan instrumen derivatif. Swaps mempertukarkan arus kas dari kedua
belah pihak. Terdapat berbagai macam swaps tetapi di sini hanya akan dibahas 3 macam,
yaitu interest rate swaps, currency swaps, dan credit default swaps.

1. Interest rate swaps

a. Misalnya PT Abdi memiliki pinjaman ke Bank Sejahtera dengan suku bunga fixed
sebesar 10%. PT Abdi merasa suku bunga fixed membebani perusahaan karena sifat bisnis
PT Abdi yang sangat rentan terhadap siklus bisnis. Di sisi lain, PT Berjaya memiliki
pinjaman ke Bank Pertama dengan suku bunga floating sebesar JIBOR + 2%. PT Berjaya
merasa lebih nyaman membayar suku bunga fixed karena lebih mudah diprediksi

b. PT Abdi dapat melakukan transaksi interest rate swaps dengan PT Berjaya. PT


Abdi membayar suku bunga floating rate milik PT Berjaya dan sebaliknya PT Berjaya
membayar suku bung floating milik PT Ahdi. Transaksi tersebut juga dapat diselesaikan
dengan metode net settlement, yaitu sebesar selisih dari kedua pembayaran tersebut.

2. Currency Swaps

Currency swaps sering disebut juga sebagai FX swaps (foreign exchange swaps).
Currency swaps adalah transaksi yang mempertukarkan kewajiban untuk membayar arus kas
dalam 1 mata uang dengan kewajiban untuk membayar kas dalam mata uang lain. Skema ini
biasanya digunakan oleh perusahaan yang melakukan ekspor-impor. Misalkan PT Ceria
memproduksi kakao yang dijual ke negara-negara Eropa. PT Ceria memperoleh uang dalam
bentuk Euro sebesar 50 juta euro dalam 1 tahun. Di sisi lain, Eurpe GmBH berkedudukan di
Jerman melakukan ekspor mobil ke Indonesia dan akan dibayar dalam bentuk rupiah sebesar
Rp750 miliar dalam 1 tahun ke depan. PT Ceria dapat melakukan currency swaps dengan
Purpe GmBH. PT Ceria dapat menyerahkan 50 juta Euro ke GmBH dan akan menerima
Rp750 miliar dari Furpe GmBH.

3. Credit default swaps (CDS)

CDS adalah semacam asuransi atas turunnya nilai obligasi karena debitor gagal bayar.
Misalkan PT Bahagia meminjam Rp2 triliun ke Bank Intan dengan suku bunga JIBOR + 2%.
Bank Intan khawatir PT Bahagia akan gagal bayar. Bank Intan dapat membayar credit
protection misalkan sebesar 100 bps (basis points) kepada pihak lain, misalkan Asuransi
Binasa. Asuransi Binasa akan membayar kepada Bank Intan jika PT Bahagia gagal
membayar utangnya.

Ada 2 jenis transaski SWAP:

1. Transaksi SWAP suku bunga dalam rangka pendanaan

Untuk transaksi swap pendanaan selisih antara suku bunga yang dipertukarkan
(original interest rate) dengan suku bunga yang diperjanjikan(contarcted interest rate)
disajikan sebagai penambah atau pengurang beban dana dan di amortisasikan secara
proporsional selama jangka waktu kontrak.

2. Transaksi SWAP suku bunga dalam rangka trading

Untuk transaksi Swap trading selisih antara suku bunga yang dipertukarkan dengan
suku bunga yang diperjanjikan diakui sebagai laba atau rugi pada akhir masa kontrak.
Transaksi swap (currency swap) yaitu perjanjian untuk menukarkan suatu mata uang dengan
mata uang lainnya atas dasar nilai tukar yang disepakati dalam rangka mengantisipasi resiko
pergerakan nilai tukar masa mendatang . Singkatnya, transaksi swap merupakan transaksi
pembelian dan penjualan secara bersamaan sejumlah tertentu mata dengan dua tanggal
penyerahaan yang berbeda. Pembelian dan penjualan mata uang tersebut dilakukan oleh bank
yang sama dan biasanya dengan cara “spot terhadap forward” artinya satu bank membeli
tunai (Spot) sementara mitranya membeli secara berjangka(forward).
contoh transaksi swap:

Bila bank A dan bank B membuat kontrak untuk bertukar deposito rupiah terhadap
dollar pada kurs Rp. 9.500 per dolah pada 1 Januari 2008. B menempatkann USS 1 Juta A
menempatkan Rp. 9,5 miliar, terlepas dari kurs pasar saat itu.

7.8 Etika dan Tata kelola (Peran Treasury)

Bagian treasury menempati peran sentral dalam tata kelola keuangan perusahaan
terutama untuk uang berskala besar. Treasury bertanggung jawab untuk menjaga likuiditas
perbankan, yaitu: memastikan bahwa bank memiliki cukup kas untuk memenuhi kebutuhan
operasional bank sewaktu-waktu., Departemen Treasury perlu melakukan peran berikut ini :

1. Membuat Peramalan Kas (Cash Forecasting)

Peramalan kas (cash forecasting) adalah awal dari semua peran lainnya yang
dijalankan oleh bagian Treasury. Tidak seperti staf Akunting yang menangani kegiatan
penerimaan dan pembayaran kas setiap hari, staf Treasury yang (biasa disebut ‘treasurer’)
bertugas untuk mengambil data yang telah dimasukan oleh staff Akunting ke dalam sistem
(dalam organisasi termasuk anak perusahaan jika ada), untuk kemudian
mengkompilasikannya untuk menghasilkan perkiraan kas (cash forecast), jangka pendek dan
jangka panjang. Perkiraan dan semua komponen yang terdapat pada peramalan kas
diperlukan untuk:

 Menentukan apakah bank membutuhkan lebih banyak uang tunai. Jika itu terjadi,
maka mereka bisa membuat rencana pendanaan (financing) baik melalui penggunaan
hutang atau ekuitas.

 Membuat rencana investasi, jika hasil ramalan surplus dimana ada kelebihan kas
(excess) yang akan timbul.

 Membuat rencana operasi yang dapat melindung nilai tukar mata uang bank dengan
mata uang asing.

2. Melakukan Tatakelola Modal Kerja (Working Capital Management)


Penggunaan utama dari kas bank adalah untuk memenuhi kebutuhan modal kerja.
Modal kerja merupakan komponen kunci dari peramalan kas. Tata kelola di wilayah ini
antara lain melibatkan perubahan tingkat aktiva lancar dan kewajiban lancar sebagai respon
atas capaian penjualan perusahaan. Lain daripada itu Treasurer juga mesti mampu
memberikan masukan bagi manajemen tentang dampak perubahan kebijakan yang diusulkan
pada tingkat modal kerja. Oleh sebab itu, seorang Treasurer harus mengetahuai bagaimana
modal kerja digunakan, apa pengaruh dan kaitannya dengan elemen-elemen keuangan
lainnya.

3. Melakukan Tatakelola Kas (Cash Management)

Dengan menggabungkan informasi dalam perkiraan kas dan kegiatan modal kerja
manajemen, staf Treasury harus mampu menjamin ketersediaan dana yang cukup bagi
kebutuhan operasional perusahaan.

4. Tatakelola Investasi (Investment Management)

Ketika peramalan kas menunjukkan adanya kelebihan dana, maka staf treasury
bertanggung jawab untuk menginvestasikannya dengan tepat dan benar. Tiga tujuan utama
dari peran ini adalah: (a) tingkat pengembalian investasi yang maksimal (b) Kecocokan
antara tanggal jatuh tempo investasi dengan proyeksi kebutuhan kas perusahaan, dan yang
paling penting adalah (c) tidak menginvetasikan dana pada risiko tinggi.

5. Melakukan Tatakelola Risiko (Risk Management)

Para staf treasury juga bertanggung jawab untuk menciptakan strategi manajemen


risiko dan menerapkan taktik hedging untuk melindung perusahaan dari segalam macam
risiko keuangan terutama sekali dalam rangka mengantisipasi keadaan dimana: (a) suku-
bunga pasar membumbung tinggi melebihi suku bunga obligasi perusahaan terhadap institusi
lain; (b) posisi selisih kurs perusahaan juga bisa beresiko jika kurs tiba-tiba memburuk.

6. Menjaga Hubungan Baik Dengan Bank (Bank Relation)

Hubungan jangka panjang perusahaan dengan pihak bank bisa menjadi sangat
bermanfaat pada saat suatu saat kelak perusahaan mengalami kesulitan keuangan. Untuk itu
Treasurer hendaknya sering bertemu dengan perwakilan dari setiap bank yang digunakan
oleh perusahaan untuk: membahas kondisi keuangan perusahaan, struktur biaya bank, setiap
hutang yang diberikan oleh bank kepada perusahaan (Jika ada), dan transaksi valuta asing,
hedging, kawat transfer, cash pooling, dan lain sebagainya.

7. Penggalangan Dana (Fund Raising)

Mempertahankan hubungan baik dengan komunitas investasi untuk tujuan


penggalangan dana (biasa disebut fund rising), Mulai dari para broker dan bankir investasi
yang menjual utang perusahaan dan mengelola penawaran ekuitas, sampai dengan para
investor, dana pensiun, dan sumber-sumber kas lainnya yang suatu saat tertentu mungkin
dapat membeli utang atau ekuitas perusahaan. Selain peran-peran utama di atas, pada
dasarnya staf Treasury seharusnya juga memonitor kondisi pasar terus-menerus, karena hal
itu diperlukaan pada saat tim manajemen perusahaan meminta informasi tentang suku bunga,
kemampuan perusahaan untuk membayar utang baru, dan keberadaan utang pada saat
tertentu. Jika perusahaan berencana untuk melakukan merger atau akuisisi, maka staf treasury
harus mampu mengintegrasikan sistem treasury perusahaan yang akan diambil alih dengan
perusahaan induk. Peran lainnnya termasuk menjaga dan mengelola berbagai asuransi atas
nama perusahaan

7.9 Resiko atas Lindung Nilai

A.Resiko berbasis, Perkembangan harga dipasar fisik kadang-kadang tidak


berkorelasi secara wajar (tidak searah) dengan pasar berjangka, sehingga resiko yang tidak
sesuai dengan perencanaan sebelumnya.

B.Biaya, dengan melakukan hedging terdapat beban bagi hedger antara lain biaya
angkut, biaya bunga bank, biaya gedung, biaya ansuransi, pembayaran margin dan biaya
transaksi. Oleh karena itu, hedger harus mempertimbangkan biaya-biaya tersebut sebelum
melakukan hedging.

C. Ketidaksesuaian (Incompatible) antara kondisi fisik dan futures, hal ini terjadi
mengingat mutu dan jumlah produk yang dihedge tidak selalu sama dengan mutu dan jumlah
standar kontrak yang diperdagangkan. Oleh karena itu hedger dituntut agar mampu
menyesuaikan perbedaan-perbedaan tersebut dengan cara melakukan hedging yang sesuai
dengan volume produksinya.

Anda mungkin juga menyukai