Untuk mengurangi adanya risiko kerugian dalam kegiatan bisnis, tapi tidak semua
lindung nilai terkait dengan dunia bisnis lindung nilai juga dapat mengatasi risiko bagi
kepentingan nilai makro maupun menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. Lindung nilai juga
bermanfaat untuk meminimalkan risiko gagal untuk membayar luar negeri sektor swasta dan
juga membantu menjaga integritas keuangan Indonesia.ungi investasinya di negara lain.
Lindung nilai adalah cara perusahaan untuk mengurangi risiko. Penggunaan derivatif
oleh perusahaan untuk menurunkan risk exposure perusahaan disebut dengan lindung nilai
(hedging). Lindung nilai mengimbangi risiko lain yang dimiliki perusahaan, misalkan risiko
di suatu proyek, dengan menggunakan satu atau lebih transaksi derivatif. Selain untuk
lindung nilai, derivatif juga dapat digunakan untuk mengubah atau bahkan meningkatkan risk
exposure perusahaan. Penggunaan derivatif tersebut disebut dengan spekulasi (speculation).
Sebagai contoh perusahaan membeli derivatif yang nilainya akan naik jika suku
bunga naik. Jika perusahaan tidak memiliki offsetting risk exposure (risk exposure yang
mengimbangi derivatif tersebut), maka transaksi tersebut semata-mata adalah transaksi
spekulasi.
7.3 Forward dan Futures
Dalam lindung nilai, terdapat dua posisi atau strategi yang bisa dipilih, yaitu posisi
long dan short
1. Short hedge
Suatu pihak disebut dalam posisi short hedge jika pihak tersebut adalah pihak yang
menjual futures contract. Posisi atau strategi ini biasanya dipilih oleh pihak yang memiliki
aset atau akan memiliki Misalnya, perusahaan perkebunan yang akan memanen kopi Arabika
di bulan Desember 2014/menjual futures agar perusahaan tidak menanggung risiko kenaikan
atau penurunan harga kopi Arabika pada bulan
2. Long hedge
Suatu pihak disebut dalam posisi long hedge jika pihak tersebut adalah pihak yang
membeli futures contract. Posisi atau strategi ini biasanya dipilih oleh pihak yang akan
melakukan pembelian aset di masa depan.
Misalnya, perusahaan pembuatan roti membeli futures contract untuk gandum agar
harga gandum yang dibeli sudah dapat dikunci dari jauh hari. Posisi ini dapat juga digunakan
oleh pihak yang memiliki komitmen untuk menjual barang tertentu tetapi tidak memiliki atau
memegang inventory. Misalkan, perusahaan broker minyak memiliki komitmen untuk
menjual minyak mentah kepada perusahaan petrokimia. Untuk mengamankan pasokan dan
harga. perusahaan broker minyak membeli future contract untuk memenuhi kebutuhan
minyak mentah yang harus dikirim ke perusahaan petrokimia. Desember 2014.
Forward contracts adalah kontrak bilateral antara kedua belah pihak yang mewajibkan
satu pihak untuk membeli dan pihak lain untuk menjual aset dalam jumlah tertentu, pada
harga yang disepakati, pada tanggal tertentu di masa depan.
Pihak yang setuju untuk membeli forward contract disebut memiliki posisi long
sedangkan pihak yang setuju untuk menjual disebut memiliki posisi short.
Kontrak pengiriman yang mewajibkan posisi long untuk membeli dan pihak short
untuk menjual sejumlah tertentu dari aset pada harga tertentu untuk tanggal tertentu di masa
depan. Dapat diselesaikan secara tunai.
1. Kontrak serah dan kontrak berjangka adalah salah satu bentuk lindung nilai untuk
mencegah risiko pergeseran harga pasar.
7.4 Option
Pihak yang membeli opsi berarti telah memiliki hak untuk meminta pihak lain
(penjual atau writer dari opsi tersebut) membeli atau menjual aset (underlying) pada waktu
yang telah ditentukan di masa yang akan datang. Pembeli memegang seluruh hak, sementara
penjual yang memiliki kewajiban
Terminologi dalam opsi: 1. Exercise/strike price (harga penebusan) adalah harga beli
atau jual dari aset yang mendasari opsi (underlying assets). Time to expiration adalah tanggal
kadaluarsa (expiration date) yang merupakan batas akhir pelaksanaan (exercise). Underlying
asset adalah aset yang menjadi subyek untuk dibeli atau dijual dalam opsi.
Option premium adalah harga yang dibayarkan oleh pembeli opsi kepada penjual
opsi. 5. Pembeli opsi adalah pihak yang membeli opsi. 6. Penjual (writer) opsi adalah yang
menjual opsi.
Call option memberikan hak kepada pembeli (buyer/holder) opsi untuk membeli (call)
aset tertentu seperti saham, mata uang atau komoditas pada periode waktu dan harga yang
ditetapkan (exercise price)
Put option memberikan hak kepada pembeli (buyer/holder) untuk menjual (put)
underlying asset pada harga yang telah ditentukan
Pelaksanaan (exercise) sebuah opsi merupakan hak pembeli untuk melaksanakan atau
tidak melaksanakan opsi. Penjual opsi tidak memiliki pilihan karena harus melaksanakan opsi
jika pembeli opsi melakukan exercise atas api yang dimilikinya
Sebagai contoh, perusahaan minyak mungkin harus menjual minyak yang dimiliki di
tahun depan pada harga $10/barrel untuk membayar gaji dan beban bunganya tetapi tetap
ingin memperoleh keuntungan dari kemungkinan naiknya harga minyak di atas $40/barrel.
Perusahaan minyak tersebut dapat membeli put option yang memberikannya hak
untuk menjual minyak mentah di tahun depan pada harga $40/barrel. Terdapat dua jenis
option, yaitu: 1. Call option yang memberikan hak (bukan kewajiban) kepada pemiliknya
untuk membeli sejumlah
saham atau aset lainnya pada harga tertentu selama periode waktu yang tertentu. 2.
Put option yang memberikan hak kepada pemiliknya untuk menjual sejumlah saham
atau aset lainnya pada harga tertentu selama periode waktu tertentu.
Saat option dibeli, yang diperoleh pembeli option adalah kontrak untuk membeli atau
menjual underlying stock atau aset pada harga yang telah ditentukan sebelumnya. Tidak ada
aset yang berpindah tangan tetapi harga telah ditentukan untuk transaksi di masa depan yang
akan terjadi hanya jika dan apabila pembeli option melakukan exercise atas option tersebut.
Penjual option disebut option writer
Harga pelaksanaan option (exercise price) adalah harga beli saham atau aset lainnya
dari penjual option dalam transaksi call option atau harga jual saham ke option writer dalam
hal put option. Option premium adalah harga yang dibayarkan untuk membeli option. Option
expiration date adalah tanggal ketika option berakhir.
Investor yang membeli call option sebuah saham berharap harga saham yang menjadi
underlying asset akan meningkat di masa depan sehingga dapat memberikan keuntungan
kepada pemegang hak opsl. Nilai intrinsik sebuah call option adalah nilai ketika harga
penebusan (exercise price) (E) lebih rendah dari harga pasar terkini senderlying asset (S) a
Opsi yang memiliki nilai intrinsik positif disebut in the money
Misalnya harga saham ABC saat ini adalah Rp8.000 (5) per lembar sedangkan harga
penebusan call option saham ABC adalah Rp7.600 (S). Karena ECS, maka nilai intrinsic nya
positif
sehingga disebut tau-the-money. b. Opsi yang memiliki nilai intrinsik sama dengan 0 disebut
at the money, E = Jika opsi
memiliki nilai intrinsik negatif disebut dengan out-of-the-honey. E = S. c. Jika opsi memiliki
nilai intrinsik negatif disebut dengan out-of-the-money. B > S,
Contoh: Seorang investor memiliki call option untuk membeli saham PT ABC sebanyak 200
lembar saham dengan harga penebusan ( price) sebesar Rp5.000/lembar jangka waktu call
option adalah 3 bulan. Jika harga saham PT ABC saat ini sebesar Rp5.500 (S). maka: Nilai
intrinsik call option adalah S, > E atau 0. Nilai intrinsik call option = Rp5.500 - Rp5.000
Nilai intrinsik call option = Rp500. Jika harga saham PT ABC saat ini sebesar Rp1.800 (S.).
maka nilai intrinsik call option = 0
Gabungan Opsi
Call option dan put option dapat digabungkan dengan sekuritas lainnya untuk menjadi
satu kontrak opsi yang rumit.
Protective put adalah strategi yang dilaksanakan untuk membeli put option dari saham
perusahaan yang telah dimiliki. Dalam hal ini investor membeli saham suatu perusahaan
sekaligus put option-nya. 1. Posisi dalam saham adalah investor membeli atau sudah
memiliki sahamnya long) sedangkan posisi di put option adalah membeli (long) 2. Tujuan
pembelian saham sekaligus put option-nya adalah untuk mencegah kerugian yang terjadi
karena turunnya harga saham.
Contoh: VT ABC membeli 10.000 lembar saham PT XYZ pada harga Rp3.000/lembar
sebagai langkah awal untuk menga kuisisi PT XYZ Manajemen PT ABC memiliki
kekhawatiran bahwa harga saham PT. XYZ akan turun harganya dalam waktu dekat sehingga
memutuskan untuk membeli pul option yang memberikan hak untuk menjual 10.000 lembar
saham PT XYZ pada harga penebusan (exercise price) sebesar Rp2.950 selama 3 bulan ke
depan. Jika 3 bulan mendatang harga saham > Rp2.950 maka manajemen PT ABC tidak akan
melaksanakan haknya dan tetap memegang saham PT XYZ karena akan lebih
menguntungkan. Jika 3 bulan mendatang harga saham PT XYZ < Rp2.950, maka manajemen
PT ABC akan melaksanakan haknya dengan mengirimkan 10.000 lembar saham PT XYZ
kepada penjual (writer) pul option. VT ABC memperoleh uang sebesar Rp2.950 dari setiap
lembar saham PT XYZ yang dikirimkan. Kerugian diminimalkan sebesar harga bell
(Rp3.000) dikurangi dengan harga penebusan (Rp2.950) ditambah dengan option premium
Strategi covered call adalah kegiatan menjual (write) call option suatu saham dan pada saat
yang bersamaan membeli saham tersebut di pasar. Posisi dalam opsi adalah membeli/menjual
call option (short) dan dalam saham adalah membeli atau sudah memiliki sahamnya (long).
Tujuan dari strategi covered call adalah mencegah terjadinya kerugian dari transaksi
penjualan call option tanpa memiliki sahamnya terlebih dahulu apabila harga saham yang
menjadi underlying asset lebih tinggi dari harga penebusannya (exercise price).
Contoh:
Pada tanggal 1 juni 2012, PT RST menjual call option yang dapat membeli saham PT SYX
sebesar 1.000 lembar dengan harga opsi Rp200. Harga penebusan sebesar Rp5.000 dan jatuh
tempo 3 bulan mendatang lika harga saham PT SYX 3 bulan mendatang < Rp5.000, maka
pembeli call option tidak akan melaksanakan hak yang dimiliki tetapi langsung membeli ke
pasar karena lebih murah harganya. PT RSI sebagai penjual call option memperoleh
keuntungan sebesar Rp200 100 lembar (Rp200.000). Jika harga saham PT SYX 3 bulan
mendatang > Rp5.000, maka pembeli call option akan melaksanakan haknya membeli saham
PT. SYX dari PT RST dengan harga Rp5.000 Misalnya jika harga saham PT SYX sebesar
Rp6.000, maka PT RST harus membeli saham PT SYX di pasar pada harga Rp6.000.
Kerugiannya sebesar Rp5.000 - Rp6,000+ Rp200 = Rp800. Semakin tinggi harga saham PT
SYX, semakin besar kerugian yang harus ditanggung oleh PT RST sebagai penjual call
option.
Asumsikan PT ABC telah memperoleh konsesi untuk mengadakan kegiatan Asian Games di
tahun depan. Perusahaan tersebut akan ditutup setelah penyelenggaran Asian Games berakhir.
Perusahaan mendanai kegiatan dengan utang Utang pokok dan beban bunga tahun depan
adalah Rp800 milyar Berikut ini adalah skenario arus kas PT ABC untuk tahun depan:
Gagal total
Ragal
Rpl trilyun
Rp850 milyar
Rp 700 milyar
Rp550 milyar
Arus kas sebe lum bunga dan pokok utang Bunga dan pokok utang Arus kas untuk pemegang
saham
RpR00 milyar
Rp800 milyar
Rp800 milyar
Rp800 milyar
Rp200 milyar
Rp50 milyar
Saham dapat dianggap sebagai call option di perusahaan. Dalam tabel di atas dapat dilihat
bahwa pemegang saham tidak akan menerima apapun apabila arus kas kurang dari Rp800
milyar. Apabila arus kas di bawah Rp800 milyar maka seluruh arus kas akan diberikan
kepada pemegang obligasi.
Underlying asset dalam hal ini adalah PT ABC itu sendiri. Pemegang obligasi adalah pemilik
perusahaannya. Pemegang saham dalam hal ini memiliki call option dengan harga penebusan
sebesar Rp800 milyar, Jika arus kas perusahaan diatas Rp800 milyar, perusahaan akan
melakukan exercise. Dengan kata lain, perusahaan akan membeli perusahaan dari pemegang
obligasi seharga Rp800 milyar. Apabila arus kas perusahaan sebesar Rpl trilyun maka arus
kas bersih yang diterima oleh pemegang saham adalah Rp 200 milyar sedangkan apabila arus
kas di bawah Rp800 milyar maka pemegang saham akan memilih untuk melakukan exercise
atas seluruh arus kas ke pemegang obligasi. Pemegang obligasi akan memperoleh seluruh kas
apabila arus kas yang diperoleh kurang dari Rp800 milyar. Apabila arus kas lebih besar dari
Rp800 milyar maka pemegang obligasi tetap memperoleh Rp800 milyar. Dalam hal ini
pemegang obligasi adalah penjual call option dengan harga penebusan Rp800 milyar
Sebelum membahas interest rate futures contracts, kita akan membahas terlebih
dahulu mengenal forward contracts. Untuk mempermudah pembahasan, kita akan
menggunakan treasury bonds sebagai contoh pembahasan.
Seperti halnya obligasi lainnya, nilai obligasi treasury bonds dihitung dengan
menggunakan rumus berikut:
Karena kupon
sebesar 8%, maka besarnya kupon adalah $80 (8% x $1.000) yang dibayarkan setiap semester
sebesar $ 40. Khusus untuk pembayaran terakhir pada saat jatuh tempo, pembayaran
dilakukan sekaligus untuk kupon dan nilai nominal obligasi. Karena kupon dibayarkan tiap
semester maka untuk obligasi dengan jangka waktu 20 tahun akan terdapat 40 kali
pembayaran kupon.
Setelah membahas pricing dari treasury bonds, kita akan membahas mengenai pricing
dari forward contract. Forward contract yang dibahas di sini adalah forward contract yang
deliverable instrumennya adalah treasury bond
Misalnya, pada tanggal 1 Maret, kita membeli forward contract untuk membeli
obligasi treasury bond dalam waktu 6 bulan lagi. Obligasi tersebut berjangka waktu 20 tahun
dengan kupon 8%. Hal ini berarti kita akan membayar obligasi pada 1 September, bukan 1
Maret
Gambar di atas memperlihatkan perbedaan waktu arus kas antara treasury bond
dengan forward contract dari treasury bond. Arus kas dari forward contract mundur 1
semester bila dibandingkan dengan treasury bond.
Treasury bond dibeli tanggal ke-0, yaitu 1 Maret. Arus kas pertama diterima tanggal
1 September (tanggal ke-1). Pembayaran terakhir diterima tanggal ke-40. Berbeda dengan
treasury bonds, arus kas untuk forward contract of treasury bond baru keluar pada tanggal 1
Sept Arus kas masuk pertama diterima tanggal 1 Maret (tanggal ke-2). Pembayaran terakhir
diterima pada tanggal ke-41.Dengan karakteristik aruskas dari forward contract, maka kita
dapat menghitung harga beli obligasi pada 1 September melalui mekanisme forward contract.
Sisi kanan persamaan di atas, mendiskontokan semua arus kas yang diterima sejak
tanggal ke-2 sampai dengan arus kas terakhir pada tanggal ke-41. Semua arus kas
didiskontokan ke tanggal ke-0 atau tanggal 1 Maret Karena semua arus kas didiskontokan ke
tanggal ke-0, maka harga forward contract juga didiskontokan ke nilai tanggal ke-0. Oleh
karena itu, harga forward contract (P. ) juga dibagi dengan (1 + R.).
Dengan mengalikan kedua sisi dengan (1+R.), maka diperoleh persamaan sebagai
berikut:
Kesimpulan di atas menunjukkan bahwa kenaikan spot rates (pergeseran yield curve
ke atas) sama sama menyebabkan harga treasury bonds maupun forward contract of treasury
bond menjadi turun. Sebaliknya, penurunan spot rates (pergeseran gield carve ke bawah)
sama-sama menyebabkan harga treasury bonds maupun forward contract of treasury bond
menjadi naik. Pergerakan harga treasury bonds dan forward contract of treasury bond bersifat
searah. Kesimpulan ini penting untuk digunakan dalam menyusun strategi lindung nilai 3.
3. Futures Contracts
Swap Contracts
Swaps juga merupakan instrumen derivatif. Swaps mempertukarkan arus kas dari kedua
belah pihak. Terdapat berbagai macam swaps tetapi di sini hanya akan dibahas 3 macam,
yaitu interest rate swaps, currency swaps, dan credit default swaps.
a. Misalnya PT Abdi memiliki pinjaman ke Bank Sejahtera dengan suku bunga fixed
sebesar 10%. PT Abdi merasa suku bunga fixed membebani perusahaan karena sifat bisnis
PT Abdi yang sangat rentan terhadap siklus bisnis. Di sisi lain, PT Berjaya memiliki
pinjaman ke Bank Pertama dengan suku bunga floating sebesar JIBOR + 2%. PT Berjaya
merasa lebih nyaman membayar suku bunga fixed karena lebih mudah diprediksi
2. Currency Swaps
Currency swaps sering disebut juga sebagai FX swaps (foreign exchange swaps).
Currency swaps adalah transaksi yang mempertukarkan kewajiban untuk membayar arus kas
dalam 1 mata uang dengan kewajiban untuk membayar kas dalam mata uang lain. Skema ini
biasanya digunakan oleh perusahaan yang melakukan ekspor-impor. Misalkan PT Ceria
memproduksi kakao yang dijual ke negara-negara Eropa. PT Ceria memperoleh uang dalam
bentuk Euro sebesar 50 juta euro dalam 1 tahun. Di sisi lain, Eurpe GmBH berkedudukan di
Jerman melakukan ekspor mobil ke Indonesia dan akan dibayar dalam bentuk rupiah sebesar
Rp750 miliar dalam 1 tahun ke depan. PT Ceria dapat melakukan currency swaps dengan
Purpe GmBH. PT Ceria dapat menyerahkan 50 juta Euro ke GmBH dan akan menerima
Rp750 miliar dari Furpe GmBH.
CDS adalah semacam asuransi atas turunnya nilai obligasi karena debitor gagal bayar.
Misalkan PT Bahagia meminjam Rp2 triliun ke Bank Intan dengan suku bunga JIBOR + 2%.
Bank Intan khawatir PT Bahagia akan gagal bayar. Bank Intan dapat membayar credit
protection misalkan sebesar 100 bps (basis points) kepada pihak lain, misalkan Asuransi
Binasa. Asuransi Binasa akan membayar kepada Bank Intan jika PT Bahagia gagal
membayar utangnya.
Untuk transaksi swap pendanaan selisih antara suku bunga yang dipertukarkan
(original interest rate) dengan suku bunga yang diperjanjikan(contarcted interest rate)
disajikan sebagai penambah atau pengurang beban dana dan di amortisasikan secara
proporsional selama jangka waktu kontrak.
Untuk transaksi Swap trading selisih antara suku bunga yang dipertukarkan dengan
suku bunga yang diperjanjikan diakui sebagai laba atau rugi pada akhir masa kontrak.
Transaksi swap (currency swap) yaitu perjanjian untuk menukarkan suatu mata uang dengan
mata uang lainnya atas dasar nilai tukar yang disepakati dalam rangka mengantisipasi resiko
pergerakan nilai tukar masa mendatang . Singkatnya, transaksi swap merupakan transaksi
pembelian dan penjualan secara bersamaan sejumlah tertentu mata dengan dua tanggal
penyerahaan yang berbeda. Pembelian dan penjualan mata uang tersebut dilakukan oleh bank
yang sama dan biasanya dengan cara “spot terhadap forward” artinya satu bank membeli
tunai (Spot) sementara mitranya membeli secara berjangka(forward).
contoh transaksi swap:
Bila bank A dan bank B membuat kontrak untuk bertukar deposito rupiah terhadap
dollar pada kurs Rp. 9.500 per dolah pada 1 Januari 2008. B menempatkann USS 1 Juta A
menempatkan Rp. 9,5 miliar, terlepas dari kurs pasar saat itu.
Bagian treasury menempati peran sentral dalam tata kelola keuangan perusahaan
terutama untuk uang berskala besar. Treasury bertanggung jawab untuk menjaga likuiditas
perbankan, yaitu: memastikan bahwa bank memiliki cukup kas untuk memenuhi kebutuhan
operasional bank sewaktu-waktu., Departemen Treasury perlu melakukan peran berikut ini :
Peramalan kas (cash forecasting) adalah awal dari semua peran lainnya yang
dijalankan oleh bagian Treasury. Tidak seperti staf Akunting yang menangani kegiatan
penerimaan dan pembayaran kas setiap hari, staf Treasury yang (biasa disebut ‘treasurer’)
bertugas untuk mengambil data yang telah dimasukan oleh staff Akunting ke dalam sistem
(dalam organisasi termasuk anak perusahaan jika ada), untuk kemudian
mengkompilasikannya untuk menghasilkan perkiraan kas (cash forecast), jangka pendek dan
jangka panjang. Perkiraan dan semua komponen yang terdapat pada peramalan kas
diperlukan untuk:
Menentukan apakah bank membutuhkan lebih banyak uang tunai. Jika itu terjadi,
maka mereka bisa membuat rencana pendanaan (financing) baik melalui penggunaan
hutang atau ekuitas.
Membuat rencana investasi, jika hasil ramalan surplus dimana ada kelebihan kas
(excess) yang akan timbul.
Membuat rencana operasi yang dapat melindung nilai tukar mata uang bank dengan
mata uang asing.
Dengan menggabungkan informasi dalam perkiraan kas dan kegiatan modal kerja
manajemen, staf Treasury harus mampu menjamin ketersediaan dana yang cukup bagi
kebutuhan operasional perusahaan.
Ketika peramalan kas menunjukkan adanya kelebihan dana, maka staf treasury
bertanggung jawab untuk menginvestasikannya dengan tepat dan benar. Tiga tujuan utama
dari peran ini adalah: (a) tingkat pengembalian investasi yang maksimal (b) Kecocokan
antara tanggal jatuh tempo investasi dengan proyeksi kebutuhan kas perusahaan, dan yang
paling penting adalah (c) tidak menginvetasikan dana pada risiko tinggi.
Hubungan jangka panjang perusahaan dengan pihak bank bisa menjadi sangat
bermanfaat pada saat suatu saat kelak perusahaan mengalami kesulitan keuangan. Untuk itu
Treasurer hendaknya sering bertemu dengan perwakilan dari setiap bank yang digunakan
oleh perusahaan untuk: membahas kondisi keuangan perusahaan, struktur biaya bank, setiap
hutang yang diberikan oleh bank kepada perusahaan (Jika ada), dan transaksi valuta asing,
hedging, kawat transfer, cash pooling, dan lain sebagainya.
B.Biaya, dengan melakukan hedging terdapat beban bagi hedger antara lain biaya
angkut, biaya bunga bank, biaya gedung, biaya ansuransi, pembayaran margin dan biaya
transaksi. Oleh karena itu, hedger harus mempertimbangkan biaya-biaya tersebut sebelum
melakukan hedging.
C. Ketidaksesuaian (Incompatible) antara kondisi fisik dan futures, hal ini terjadi
mengingat mutu dan jumlah produk yang dihedge tidak selalu sama dengan mutu dan jumlah
standar kontrak yang diperdagangkan. Oleh karena itu hedger dituntut agar mampu
menyesuaikan perbedaan-perbedaan tersebut dengan cara melakukan hedging yang sesuai
dengan volume produksinya.