Anda di halaman 1dari 10

2013

TUGAS PENGAUDITAN 1
CASE 3.1
THE TROLLEY DODGERS

Disusun oleh:
Kadek Ayu Dani Astari 1106006865
Lovina Claudia Iristianty 1106006865
Komang Santhi Arsa 1106013832
Mario Rinaldi Rachmat 1106018713

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS INDONESIA
Statement of Autorship

Kami yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa makalah terlampir
adalah murni hasil pekerjaan kami sendiri. Tidak ada pekerjaan orang lain yang kami
gunakan tanpa menyebutkan sumbernya.
Materi ini tidak/belum pernah disajikan/digunakan sebagai bahan untuk mekalah
pada mata ajaran lain kecuali kami menyatakan dengan jelas bahwa kami menyatakan
menggunakannya.
Kami memahami bahwa tugas yang kami kumpulkan ini dapat diperbanyak dan atau
dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya plagiarisme.

Mata ajar : Pengauditan 1


Judul makalah/tugas : Tugas Pengauditan 1 Case 3.1 “The Trolley Dodgers”
Tanggal : Desember 18, 2013
Dosen : Bapak Yanto Kamarudin/Aria Kanaka
Anggota Kelompok :

Kadek Ayu Dani Astari Lovina Claudia Iristianty

Komang Santhi Arsa Mario Rinaldi Rachmat


Case 3.1
The Trolley Dodgers

Pada tahun 1890, tim bisbol profesional Brooklyn Dodgers Trolley bergabung dengan
Liga Nasional. Setelah kesulitan bersaing dengan tim sekota mereka, New York Yankees,
selama 7 dekade lamanya, mereka memutuskan untuk pindah ke Los Angeles pada tahun
1958. Sang pemilik, Walter O’Malley, melihat kesempatan membuat timnya lebih
berkembang dan menguntungkan dengan pindah ke Los Angeles.

Sejak pindah ke Los Angeles, Dodgers telah membuat iri dunia bisbos. Mereka menjadi
sebuah prototipe bagaimana waralaba harus dijalankan. Selama tahun 1980, Dodgers
menjadi franchise paling menguntungkan di dunia bisbol dengan marjin keuntungan
sebelum pajak mendekati 25 persen selama bertahun-tahun.

Pada akhir tahun 1997, Peter O'Malley , putra dan pemilik utama Dodgers menjual
franchise sebesar $350 juta kepada Rupert Murdoch. Juru bicara Murdoch memuji keluarga
O'Malley untuk dalam menetapkan standar emas untuk kepemilikan waralaba. Dalam
sebuah wawancara sebelum Peter O’Malley menjual Dodgers, keberhasilan organisasinya
disebabkanoleh para ahli yang telah dipertahankan dalam seluruh bidang fungsional.
Edward Campos, seorang akuntan yang lama berkerja untuk Dodgers, adalah contoh
sempurna dari salah satu ahli dalam organisasi Dodgers. Campos memulai karir di Dodgers
sebagai seorang pemuda. Pada 1986, setelah hampir dua dekade dengan klub, ia telah
meniti karier hierarki untuk menjadi seorang payroll chief.

Setelah mengambil alih payroll department Dodgers, Campos merancang dan


menerapkan sistem penggajian yang baru. Sistem yang kabarnya hanya dia yang
sepenuhnya mengerti. Bahkan, Campos mengendalikan sistem ini sendiri, sehingga
diasecara pribadi dapat mengisi kartu gaji mingguan untuk 400 karyawan Dodgers. Campos
dikenal tidak hanya untuk etos kerjanya, tetapi juga karena kesetiaannya kepada klub dan
sang pemilik. Dodgers sangat percaya padanya. Bahkan ketika ia sedang berlibur, ia kembali
hanya untuk melakukan daftar gaji.

Sayangnya, kepercayaan Dodgers disalahgunakan oleh Campos. Selama periode


beberapa tahun, Campos menggelapkan ratusan ribu dolar dari sang pemilik. Menurut
catatan pengadilan, Campos menambahkan karyawan fiktif untuk berbagai departemen.
Selain itu, Campos rutin menggelembungkan jumlah jam kerja beberapa karyawan dan
kemudian membagi penghasilan tersebut fifty-fifty dengan orang yang bersangkutan.

Skema penipuan ini terungkap ketika usus buntu menimpa Campos, sehingga
memaksa controller Dodgers untuk mengambil alih tangung jawabnya sementara. Saat
menyelesaikan daftar gaji satu minggu, controller melihat bahwa beberapa karyawan,
termasuk penerima tamu , penjaga keamanan, dan tenaga penjualan tiket, dibayar dalam
jumlah yang luar biasa besar. Dalam beberapa kasus, karyawan penghasilan $7 per jam
menerima gaji mingguan mendekati $2.000. Setelah dilakukan investigasi kriminal dan
pengajuan tuduhan terhadap Campos dan para pengikutnya , semua individu yang terlibat
dalam kasus penipuan penggajian ini mengaku. Sebuah pengadilan negara menghukum
Campos delapan tahun penjara dan mengharuskan dia untuk membayar ganti rugi sekitar
$132.000 keada Dodgers. Konspirator lainnya juga menerima hukuman penjara. Individu-
individu tersisa yang terlibat dalam skema penggajian membuat restitusi, dan ditempatkan
dalam masa percobaan selama di penjara.
ANALISIS KASUS

1. Identify the key audit objectives for a client’s payroll function. Comment on both
objectives related to tests of controls and those related to substantive audit
procedures.
Answer :
Tujuan audit terhadap fungsi payroll klien secara keseluruhan adalah untuk
mengevaluasi apakah saldo akun yang dipengaruhi oleh adanya fungsi ini disajikan
secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum atau Generally
Accepted Accounting Principle (GAAP). Namun, khusus untuk audit terhadap fungsi
payroll difokuskan terhadap tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi (transaction-
related audit objectives). Hal ini dikarenakan :
 Dalam fungsi payroll hanya terdapat satu kelas transaksi, karena penerimaan jasa
yang diberikan oleh pegawai dan pembayaran atas jasa tersebut melalui payroll
biasanya terjadi di dalam suatu periode yang pendek.
 Transaksi ini tidak begitu signifikan dibandingkan dengan saldo di dalam neraca
atau dibandingkan dengan jumlah keseluruhan dari transaksi-transaksi yang terjadi
di dalam satu tahun.
Tujuan audit yang berhubungan dengan transaksi payroll dalam kasus Trolley
Dodgers terdiri atas :
Transaction-Related Substantive Tests of
No Tests Of Controls
Audit Objectives Transactions
A Occurence
Dodgers harus Memeriksa pengendalian Tes ini ditujukan untuk
mencatat internal untuk melihat melihat apakah jumlah uang
pembayaran gaji bagi apakah pembayaran gaji yang dikeluarkan unutk
karyawan yang diperuntukkan untuk membayarkan payroll
benar-benar ada pekerjaan dan karyawan yang dihitung, dicatat, dan
(tidak fiktif) dan ada. Tes ini dapat berupa dibayarkan dengan benar. Tes
harus memiliki pemeriksaan terhadap time ini juga menguji jumlah
pemisahan tugas cards pekerja, file-file pengeluaran uang yang
untuk setiap pekerja, dan me-review atas berjumlah besar dan
pekerjaan struktur organisasi dalam signifikan di dalam jurnal
(separation of duties) perusahaan. Tes ini juga buku besar dan pendapatan
depat berbentuk sesi diskusi gaji, serta memeriksa cek
dengan pekerja dan yang dibatalkan untuk dapat
mengamati tugas-tugas yang dibandingkan dengan cek
dilakukan oleh pekerja. Tes pegawai.
ini akan memeriksa print out
transaksi yang ditolak oleh
sistem dalam komputer
sebagai akibat memasukkan
jumlah karyawan yang fiktif.
B Completeness
Dodgers harus Tes ini diperuntukkan untuk Tes ini dapat mebandingkan
mencatat semua melihat apakah payroll yang pengeluaran pengganjian di
transaksi payroll yang ada telah dicata dengan buku perusahaan dengan
ada. lengkap. Jika pegawai tidak pengeluaran penggajian di
mendapatkan pembayaran bank. Oleh karena itu, tes ini
apapun maka mereka dapat akan membuktikan apakah
langsung melaporkan hal ini rekonsiliasi bank dengan di
kepada atasannya. Tes ini buku perusahaan telah sesuai
juga menguji atas review cek atau belum.
penggajian yang telah
diurutkan untuk menemukan
apakah ada cek penggajian
yang hilang.
C Accuracy
Dodgers mencatat Tes ini dapat melihat apakah Tes ini dapat menguji jumlah
transaksi payroll pembayaran gaji didasarkan uang yang tepat sehingga
berdasarkan jumlah pada jumlah jam kerja yang memungkinkan auditor untuk
waktu bekerja dan tepat dengan tingkat upah dapat menghitung ulang gaji
pada tingkat upah dan pemotongan pajak yang kotor dan bersih dari setiap
yang benar dan tepat. Totalnya akan pegawai. Auditor juga dapat
akurat. dibandingkan dengan ikhtisar membandingkan tingkat upah
pelaporan yang dihasilkan perusahaan dengan tingkat
oleh sistem di komputer. upah industri.
Auditor juga dapat
memeriksa otorisasi di dalam
proses pencatatan payroll
dan file-file pegawai.
D Posting and
Summarization
Dodgers telah Ketika total penggajian di Tes ini memungkinkan adanya
mencatat transaksi master file dibandingkan pengujian yang tepat
payroll dengan benar dengan total di dalam general terhadap tes klerikal dengan
ke dalam master file ledger, auditor harus menempatkan jurnal payroll
dan meringkasnya memeriksa total yang dan melacak postingnya dari
dengan benar. terdapat di dalam ringkasan jurnal ke master file.
pelaporan yang telah
ditandatangani. Mereka juga
harus memeriksa adanya
indikasi verifikasi oleh pihak
internal.
E Classification
Dodgers telah Auditor harus me-review Auditor dapat me-review time
mengklasifikasikan chart of account. Jika card dan job ticket dan
semua transaksi klasifikasi akun diverifikasi melacaknya melalui distribusi
payroll dengan benar secara internal, maka mereka pegawai. Mereka harus
dan efisien. dapat menguji adanya membandingkan klasifikasi
indikasi verifikasi internal. dengan chart of account atau
prosedur manual.
F Timing
Dodgers harus segera Auditor harus memeriksa Auditor dapat
mencatat semua prosedur manual dan membandingkan tanggal
transaksi payroll mengamati ketika pencatatan dalam cek dengan tanggal di
pada tanggal yang sedang berlangsung dan dalam jurnal ketika
benar dan dalam memeriksa adanya indikasi penggajian, serta
jumlah yang tepat. verifikasi internal. membandingkan tanggal di
dalam cek dengan tanggal cek
dicairkan di bank.

2. What internal control weaknesse were evident in the Dodger’s payroll system?
Answer :
Internal control adalah suatu proses, yang dipengaruhi oleh dewan direksi,
manajemen, dan pegawai lainnya dalam suatu entitas, yang dirancang untuk
memberikan keyakinan yang memadai (reasonable assurance) tentang pencapaian
tujuan dalam keandalan pelaporan keuangan, efektivitas, dan efisiensi operasi dan
kepatuhan terhadap hukum dan peraturan. Kelemahan internal control dalam sistem
payroll Trolley Dodgers berasal dari :
A. Desain Internal Control
Desain internal control perusahaan dilakukan oleh Campos, kepala operasi
penggajian, dimana Campos telah merancang pengendalian internal oleh dirinya
sendiri dan menerapkan sistem penggajian baru yang hanya dapat dipahami
sepenuhnya olehnya. Seperti yang kita ketahui tujuan dari desain internal control
adalah untuk mencegah dan mendeteksi adanya salah saji material dalam laporan
keuangan. Berdasarkan kasus ini resiko yang terjadi adalah Campos dapat dengan
mudah melakukan penipuan atau fraud karena tidak ada orang lain yang bisa
memahami desain pengendalian internal kecuali Campos sendiri.
B. Tidak Adanya Kontrol yang Independen terhadap Campos
Campos mengontrol sistem yang dibuatnya sehingga Campos secara personal
dapat mengisi kartu gaji mingguan dari 400 pegawai perusahaan. Campos dapat
mencatat setiap pernyataan palsu karena tidak ada bukti yang menunjukkan
apakah catatannya dapat dipercaya atau tidak.
C. Tidak Adanya Pemisahan Tugas (Separation of Duties)
Campos mengambil keuntungan dari otoritas yang dimiliki karena dia adalah
pekerja yang diberikan terlalu banyak kepercayaan oleh perusahaan. Ketika
Campos sedang berlibur, dia kembali dan mengerjakan tugas seluruh tugas
payrollnya, hal ini mengindikasikan tidak adanya pemisahan penyimpanan aset dari
proses akuntansi. Seseorang yang secara temporer atau permanen menyimpan
aste seharusnya tidak diperkenankan untuk menghitung aset tersebut. Hal ini
dikarenakn dengan memperbolehkan satu orang untuk mengerjakan kedua fungsi
tersebut akan meningkatkan resiko orang tersebut mengambil aset perusahaan
untuk keuntungan sendiri dan menyesuaikan catatan aset tersebut untuk menutupi
tindakan kecurangan ini. Seperti yang kita lihat di dalam kasus Campos adalah satu-
satunya orang yang bertanggung jawab untuk semua tugas yang berkaitan denga
payroll.
D. Kelemahan Lingkungan Kerja
Di dalam siklus payroll perusahaan terjadi kolusi antara pekerja dengan
manajemennya. Hal ini menunjukkan bahwa Campos dan pengikutnya memiliku
etos kerja yang rendah. Campos secara rutin menggelembungkan jumlah jam kerja
dari beberapa karyawan dan kemudian membagi hasil kelebihan pembayarnnya
50:50 dengan orang-orang tersebut. Selain itu, Campos juga menggelapkan
beberapa ratus ribu dollar dari majikannya.

3. Identify audit procedures that might have led to the dicovery of the farudulent
scheme masterminded by Campos.
Answer :
Prosedur audit adalah instruksi yang detail untuk pengumpulan jenis bukti audit
yang akan diperoleh selama melakukan proses audit.
A. Auditor Harus Memahami Flow Chart dengan Jelas
Auditor harus memahami alur flow chart dari sistem payroll Dodgers dengan
jelas. Dari pemahaman itu auditor dapat melacak bagaimana sistem payroll
berjalan di lapangan. Kemudian auditor akan melihat tidak adanya pemeriksaan
yang independen sebagaimana yang telah dilakukan oleh Campos. Departemen
payroll juga tidak memiliki pemisahaan penugasan atau segregation of duties dan
semua pekerjaan hanya dilakukan oleh Campos seorang.
B. Auditor Dapat Mewawancarai Karyawan di Departemen Payroll
Auditor dapat mewawancarai karyawan di departemen payroll dengan
mengajukan pertanyaan apapun yang mereka pikir sangat penting dan perlu untuk
diketahui. Misalnya, berapa banyak Campos membyaar operasi sehari-hari untuk
setiap tingkat staff dan bagaimana cara Campos mengelola time card setiap
pegawai.
C. Tes Auditor Bagi Karyawan yang Fiktif
Untuk memastikan semua transaksi yang telah dicatat oleh Campos dan
departemen payroll benar-benar ada dan mereka melakukan pembayaran kepada
karyawan yang no-fiktif, auditor dapat membandingkan nama di dalam cek yang
dibatalkan dengan time card yang telah dibuat. Auditor dapat memindao bukti-
bukti pendukung dalam cek yang dibatalkan. Selain itu, Auditor juga dapat
membuat perbandingan file pribadi karyawan dengan time card yang sudah dibuat.
Selain itu, auditor dapat menjalankan uji kontrol dengan transaksi yang dipilih di
departemen peyroll dan dengan departemen SDM. Auditor dapat memilih transaksi
dalam seminggu dan memeriksa cek 50 pertama dengan jumlah yang paling besar,
kemudian pilih cek secara acak atau memilih cek dimana auditor berfikir bahwa
eror atau kesalahan kemungkinan besar dapat terjadi.
Selain itu, auditor dapat meminta pembayaran payoff secara tiba-tiba kepada
departemen payroll. Ketika auditor meminta hasil pembayaran payroll secara tiba-
tiba maka dapat dipastikan departemen payroll tidak memiliki banyak kesempatan
dan waktu untuk membuat koreksi di dalam sistem mereka. Oleh karenanya,
auditor dapat melihat transaksi yang benar-benar terjadi yang dibuat oleh
departemen tersebut. Akhirnya, auditor dapat melacak adanya salah saji, penipuan,
dan keslahan dengan benar.
D. Tes Auditor Terhadap Jam Kerja yang Fiktif
Auditor juga dapat melakukan rekonsiliasi terhadap total jam kerja yang
dibayrakan di dalam catatan payroll dengan catatan independen atas jam kerja.
Auditor akan melihat apakah pencatatan transaksi penggajian benar-benar
didasarkan pada time card atau tidak. Auditor dapat melacak jika terdapat indikasi
penipuan atau kesalahan yang disengaja pada pencatatan pegawai.
E. Auditor Membandingkan Tingkat Gaji dengan Posisi yang Sama Dalam Tim
Baseball Lain yang Terdapat Dalam Liga
Auditor juga harus memahami sifat bisnis kliennya dan membuat perbandingan
dengan sifat bisnis lainnya yang sejenis. Dari hasil tersebut auditor dapat
mengetahui berapa tingkat upah yang benar yang biasanya dibayarkan kepada
profesional baseball. Setelah melakukan aktifitas tersebut auditor dapat
mengidentifikasi tingkat upah yang digunakan oleh Campos untuk setiap level
pekerja, apakah relevan atau tidak.
F. Auditor Memeriksa Cek Gaji yang Berjumlah Besar
Langkah terakhir, dalam menemukan fraud atau penipuan yang terjadi auditor
dapat memeriksa cek keluar atas pembayaran gaji yang paling besar. Auditor dapat
merekonsiliasi cek antara pencatatan payroll, time card, dan semua data yang
relevan. Auditor akan melihat transaksi mana yang fiktif yang dibuat oleh Campos.

Anda mungkin juga menyukai