Anda di halaman 1dari 6

KASUS “THE TROLLEY DODGERS”

Pada tahun 1890, tim baseball profesional Brooklyn Trolley Dodgers bergabung dengan
Liga Nasional. Selama tahun-tahun berikutnya, Dodgers akan mengalami kesulitan besar bersaing
dengan tim bisbol lainnya di wilayah Kota New York. Tim-tim itu, yang utama di antara mereka
New York Yankees, jauh lebih baik dan umumnya dipenuhi pemain-pemain dengan kaliber lebih
tinggi. Pada tahun 1958, setelah hampir tujuh dekade sebagian besar frustrasi di dalam dan di luar
lapangan bisbol, The Dodgers mencekik dunia olahraga dengan pindah ke Los Angeles. Walter
O'Malley, pemilik utama Dodgers, melihat peluang untuk memperkenalkan markas profesional ke
populasi Pantai Barat yang berkembang pesat. Lebih penting lagi, O'Malley melihat peluang untuk
membuat timnya lebih menguntungkan. Sebagai pengantar bagi Dodgers, Los Angeles County
membeli sebuah peternakan kambing yang berlokasi di Chavez Ravine, sebuah wilayah dua mil
barat laut pusat kota Los Angeles, dan memberikan properti itu kepada O'Malley untuk lokasi
stadion bisbol barunya. Sejak pindah ke Los Angeles, Dodgers telah membuat iri dunia bisbol:
"Dalam segala hal, mulai dari laba hingga pemeliharaan stadion ... Dodgers adalah prototipe
bagaimana sebuah waralaba dijalankan."

Selama dekade 1980-an, Dodgers dilaporkan merupakan waralaba paling menguntungkan


dalam bisbol, dengan margin laba sebelum pajak mencapai 25 persen dalam bertahun-tahun. Pada
akhir 1997, putra Peter O'Malley Walter O'Malley dan pemilik utama Dodgers, mengumumkan
bahwa waralaba itu dijual seharga $ 350 juta kepada media mogul, Rupert Murdoch Aspokesman
untuk Murdoch memuji keluarga O'Malley untuk jangka panjang- Keberhasilan organisasi
Dodgers. "O'Malley telah menetapkan standar emas untuk kepemilikan waralaba ... kami akan
melakukan semua yang kami bisa untuk memenuhi standar itu."

Peter O'Malley, yang masih menjabat sebagai presiden Dodgers, mengaitkan keberhasilan
organisasi kepada para ahli yang dia pertahankan dalam semua bidang fungsional: "Saya tidak
harus menjadi ahli dalam hal pajak, fastballs berjari-jari, atau hubungan kerja dengan pengguna
kami. Semua bakat itu tersedia. "

Edward Campos, seorang akuntan lama untuk The Dodgers, adalah contoh sempurna dari
salah satu pakar dalam organisasi Dodgers Campos yang menerima posisi awal dengan Dodgers
sebagai seorang pria muda. Pada tahun 1986, setelah hampir dua dekade bersama klub, ia telah
berupaya mengubah hierarki pekerjaan menjadi pegawai penggajian operasi.Setelah mengambil
alih departemen penggajian Dodgers, Campos merancang dan menerapkan sistem penggajian
baru, sebuah sistem yang menurut laporan hanya dia yang sepenuhnya memahami. Faktanya,
Campos mengendalikan sistem dengan sangat lengkap sehingga ia secara pribadi mengisi cut kartu
penggajian mingguan untuk masing-masing dari empat ratus karyawan Dodgers. Campos dikenal
busuk hanya karena etos kerjanya tetapi juga karena kesetiaannya kepada klub dan pemiliknya:
Para Dodgers mempercayainya, dan ketika dia berada di tempat vokasi, dia bahkan kembali dan
melakukan penggajian. ** Sayangnya, kepercayaan Dodgers di Campos salah tempat. Selama
beberapa tahun, Campos menggelapkan beberapa al ratus ribu dolar dari organisasi Dodgers.
Menurut catatan pengadilan, Campos mengisi daftar gaji Dodgers dengan menambahkan
karyawan fiktif ke berbagai departemen dalam organisasi. Selain itu, Campos menggelembungkan
jumlah jam kerja oleh beberapa karyawan dan kemudian membagi kelebihan pembayaran yang
dihasilkan lima puluh-lima puluh dengan gaji ganda. Skema penipuan akhirnya ditemukan ketika
Campos tidak bekerja pada periode waktu karena sakit dan tanggung jawabnya diambil sementara
oleh pengendali Dodgers. Ketika menyelesaikan penggajian satu minggu, pengontrol
memperhatikan bahwa beberapa karyawan, termasuk petugas, penjaga keamanan dan penjual tiket,
dibayar dalam jumlah yang tidak biasa. Dalam beberapa kasus, karyawan yang berpenghasilan $
7 per jam menerima gaji mingguan mendekati $ 2000. Menyusul investigasi kriminal dan
pengajuan tuntutan terhadap Campos dan kelompoknya, semua orang yang terlibat dalam
penipuan penggajian mengaku. Setelah mengaku bersalah atas tuduhan penggelapan, Campos
dijatuhi hukuman delapan tahun penjara negara dan setuju untuk melakukan restitusi sekitar $
132.000 kepada Dodgers. Seorang konspirator lain juga menerima hukuman penjara. Individu
yang tersisa yang terlibat dalam skema penggajian melakukan restitusi dan ditempatkan dalam
masa percobaan.

Pertanyaan Kasus

1. Apa tujuan utama dalam audit fungsi penggajian klien Mengomentari kedua tujuan terkait
dengan pengujian kontrol dan yang terkait dengan prosedur audit substantif.
2. Apa kelemahan kontrol internal yang terbukti dalam sistem penggajian Dodgers?
3. Identifikasi prosedur audit yang mungkin mengarah pada penemuan skema penipuan yang
didalangi oleh Campos.

Jawab :

1. Identifikasi tujuan audit utama untuk fungsi penggajian klien. Mengomentari kedua tujuan
yang terkait dengan pengujian kontrol dan yang terkait dengan prosedur audit substantif.
Tujuan audit pada kasus Dodgers adalah sebagai berikut:
a. Existance (keberadaan)
Pada kasus ini dodgers mencatatan pembayaran gaji karyawannya dan melakukan
pemisahan tugas pada setiap perkerjaan.
 Test of control
Melakukan pemeriksaan terhadap pengendalian internal apakah pembayaran
gaji dilakukan pada setiap karyawannya dan melakukan pemisahan tugas pada
setiap karyawan. Dengan melakukan pemeriksaan kartu absensi karyawan, baik
secara online ataupun offline. Dan melakukan penggajian karyawan sesuai
dengan absensi yang telah dilakukan, jika menggunakan sistem maka membuat
sistem yang akan menolak/menerima data yang tidak sesuai.
 Substantive Test of Transactions
Melakukan pengecekan terhadap pencatatan jumlah uang yang dicatat,
dikeluarkan atau dibayarkan untuk pembayaran gaji karyawannya. Melakukan
pengeluaran gaji yang berjumlah besar didalam jurnal buku besar dan
memeriksa rekonsiliasi bank dan perusahaan.

b. Completeness (Kelengkapan)
Dodgers harus mencatat setiap transaksi payroll yang ada
 Test of control
Melakukan pengecekan terhadap transaksi payroll, apakah transaksi tersebut
dicatat dengan lengkap. Dan jika karyawan tidak mendapatkan pembayaran,
karyawan tersebut bisa melaporkan kepada atasannya. Melakukan pengecekan
ini juga dapat mereview penggajian yang telah terjadi, apakah ada yang
terlewat, belum terbayarkan atau bahkan hilang
 Substantive Test of Transactions
Melakukan pengecekan pada transaksi penggajian diperusahaan dengan
pengeluaran penggajian di bank. Apakah sudah sesuai atau belum

c. Accuracy (Ketepatan)
Dodgers harus mencatat transaksi payroll dengan berdasarkan kepada waktu bekerja
dan upah karyawan yang benar dan akurat
 Test of control
Melakukan pengecekan apakah gaji karyawan dibayarkan berdasarkan dengan
upah karyawan yang benar dan akurat dan juga berdasarkan dengan waktu
karyawan tersebut bekerja. Bisa dilakukan menggunakan sistem agar
meminimalisir terjadinya kesalahan
 Substantive Test of Transactions
Melakukan pengecekan terhadap pencatatan jumlah uang yang dicatat,
dikeluarkan atau dibayarkan untuk pembayaran gaji karyawannya. Melakukan
pengecekan juga terhadap kartu jam kerja karyawan.

d. Valuation (Penilaian)
transaksi penggajian yang dicatat adalah jumlah waktu kerja aktual dan tingkat upah
yang semestinya dan pemotongan dihitung dengan sebenarnya
 Test of control
Melakukan pemeriksaan terhadap pengendalian internal yang memalukan
bagian penggajian
 Substantive Test of Transactions
Melakukan perhitungan kartu jam kerja dari kartu absen yang ada, menghitung
ulang gaji kotor dan gaji bersih karyawan, membandingkan cek yang
dikeluarkan dengan jurnal penggajian dalam jurnal

e. Classification (Klasifikasi)
Dodgers telah mengklasifikasikan semua transaksi payroll dengan benar.
 Test of control
Melakukan pengecekan klasifikasi akun yang telah diverifikasi secara internal
yang berhubungan dengan transaksi payroll
 Substantive Test of Transactions
Membandingkan klasifikasi dengan bagan akun atau prosedur terkait.
Memeriksa kartu absen karyawan untuk penugasan pekerjaan.

f. Timing (waktu)
Dodgers harus mencatat semua transaksi penggajian sesuai dengan tanggal terjadinya
transaksi dan dicatat dengan jumlah yang benar
 Test of control
Memeriksa prosedur manual dan mengamati pencatatan yang sedang
berlangsung dan memeriksa adanya indikasi verifikasi internal
 Substantive Test of Transactions
Membandingkan tanggal dalam cek dengan tanggal yang ada didalam jurnal
ketika penggajian, dan membandingan tanggal yang ada didalam cek dengan
tanggal pada saat cek dicairkan dibank

2. Kelemahan internal kontrol yang terbukti dalam penggajian Dodgers adalah :


- Tidak ada pemisahan tugas. Campos adalah orang kepercayaan Dodgers sehingga dia
mempunyai wewenang yang besar pada sistem penggajian. Seharusnya ada pemisahan
tugas dari yang mencatat jam kerja dan perhitungan gaji. Sehingga semua nya bisa lebih
dipertanggung jawabkan karena biasanya jika ada pemisahan tugas maka harus ada
bukti yang menyertainya.
- Etika kerja yang buruk. Ini dibuktikan dengan Campos yang sudah diberikan
kepercayaan tetapi malah menyalahgunakan kepercayaan yang dimilikinya dan tidak
melaksanakan tugasnya sesuai dengan etika yang ada.
- Desain Standar Operasional Prosedur (SOP) pada penggajian yang dibuat oleh
Campos, dijalankan oleh Campos dan hanya dimengerti oleh Campos. Karena SOP
tersebut dibuat oleh dirinya sendiri, maka dia mengetahui celah dari SOP yang
dibuatnya. Selain itu, karena internal kontrol hanya dimengerti oleh Campos maka bisa
saja ia merubah persepsi dari internal kontrolnya tanpa diketahui orang lain.
- Selain itu, tidak ada orang lain yang bisa membukti bahwa laporan yang dibuat oleh
Campos adalah laporan yang reliable karena semuanya dikerjakan oleh Campos sendiri
atau tanpa campur tangan orang lain.

3. ...........

Anda mungkin juga menyukai