Anda di halaman 1dari 8

Finite and Rigid Uniformity

Finite Uniformity: Berusaha untuk menyamakan


perlakuan/metode akuntansi dengan relevant circumstances
dalam situasi yang secara umum sama.

• SFAS no.13 tentang leasing jangka. Jika periode lease


75% atau lebih dari umur ekonomis asset, maka dilakukan
kapitalisasi. Contoh lain: ownership of common stock dan
SFAS 5 future contingency which concerns loss
contingencies.

1
• The Need for an Alternative to Finite Uniformity  karena utk membangun kriteria
yg tepat utk relevant circumstances itu susah.

 Rigid Uniformity: Menentukan penggunaan satu metode akuntansi untuk suatu


transaksi yang secara umum sama meskipun terdapat kemungkinan adanya relevant
circumstances  penggunaan perlakuan akuntansi yang sama dalam situasi sama
yang lebih luas, mengabaikan kemungkinan keadaan yang berbeda.
contoh: SFAS No. 2 on R&D Cost must be expensed meskipun terdapat
kemungkinan future benefits; SFAS no 109 income tax allocation digunakan
meskipun tidak terdapat deferred tax liabilites.

• Finite and Rigid Uniformity Relative to Representational Faithfulness and


Verifiability  Finite uniformity harusnya lebih representationally faithfull dibanding
rigid uniformity.

2
The Present Status of Uniformity

• Standar merupakan contoh dari finite, bukan berarti standar tidak dapat
diimprovisasi dan bukan berarti pula faktor - faktor yg dipilih sebagai
Finite relevant circumstance telah tepat

• Konservatisme
• Ketidakmampuan memaknai relevant circumstances
Rigid •

Meningkatkan verifiability
Pengakuan mengenai alokasi
• Disclosure dan pasar efisien

• Merupakan pendekatan lain untuk mengatasi uniformity problem


• Flexibility diaplikasikan pada situasi dimana tidak terdapat relevan
Flexibility
circumtances tapi terdapat banyak metode akuntansi

3
• Flexibility sangat lazim dalam prinsip akuntansi yang
diterima secara umum. Perusahaan mempunyai
keleluasaan untuk memilih perlakuan
akuntansi/metode yang paling sesuai dengan kondisi
perusahaan.
Contoh: Investment Tax Credit, Inventory, COGS,
Accounting depreciation, treasury stock yg diakuisisi
untuk diterbitkan kembali.

4
Overview of Practice
• Situasi sekarang Exhibit 9.1 (hal. 340)
• Kolom 1: terdapat relevant circumstances,
Kolom 2: tidak terdapat
• Row A: menggambarkan transaksi dimana badan penyusun standar telah memperlakukan situasi as if it were finite.
Row B: as if it were rigid
• Sel 1A dan 2B: kebijakan sesuai dengan kompleksitas situasi,.
1A terdapat relevant circumstance dan badan penyusun kebijakan telah memeberikannya recognition.
2B tdk terdapat relevant circumstances dan badan penyusun kebijakan memperlakukannya sebagai rigid.
• Sel 2A dan 1B: terdapat suboptimization.
2A tidak terdapat relevant circumstances, tetapi badan penyusun standar membangun beberapa kriteria2 seolah terdapat relevant
circumstances, akibatnya muncul metode yang tidak mencerminkankenyataan sebenarnya
1B, terdapat relevant circumstances tetapi badan penyusun kebijakan tidak mampu untuk mengimplementasikannya, akibatnya
dimunculkan situasi rigid

5
Exhibit 9.1 - Uniformity & Relevant Circumstances in Practice

Policy Relevant Circumtances


Employed Yes No

Misfit
Finite IA IIA
ARB 51; APB 18; SFAS 94; SFAS 115
SFAS 115 (Treatment of unrealized
(Ownership of common stock holding gains for trading
of other firms) securities as opposed to
available for sale
securities)
Misfit
Rigid IB IIB
SFAS 2 APB 29
R & D Cost (Aset dari Donasi)

6
• Formulating Accounting Policy
 Flexibility should be eliminated
 Jika mampu utk memahami relevant circumstances dan dapat diukur serta diimplementasikan in a
cost-effective manner finite uniformity
 Jika finite uniformity tdk dapat diimplementasikan in a cost-effective manner rigid uniformity
 Lihat exhibit 9.2 (halaman 342)
• Uniformity Within Industries and Relevant Circumstances
 Degree similarity of accounting method choices within industries particularly terjadi ketika mereka
size nya similar
 Kondisi seperti inflasi, juga dapat memberikan dampak kepada particular firm/industry utk, misal,
mengubah dari menggunakan FIFO ke LIFO

7
Exhibit 9.2 - Instituiting Uniformity

Broad Event Class

Simple Event Complex Event

Measurement Measurement
and/or Cost and Cost
Constraints Effective

RIGID RIGID FINITE


Uniformity Uniformity Uniformity
8

Anda mungkin juga menyukai