Anda di halaman 1dari 12

TEORI AKUNTANSI KEUANGAN

KESERAGAMAN DAN PENGUNGKAPAN

Dosen Pengampu: Dr. Ida Bagus Putra Astika, SE.,M.Si.,Ak.,CA.

Oleh:

KELOMPOK 8

Putu Ratih Kartika Dewi 2181611031


Ni Putu Ayu Mentari Putri Mas 2181611032
Ni Made Cesya Pratiwi 2181611035

PROGRAM STUDI MAGISTER AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

2021
SAP 9
Keseragaman dan Pengungkapan

Keseragaman digunakan untuk perbandingan berbagai informasi yang berbeda yang


didapat dari laporan keuangan. Dengan adanya konsep keseragaman (uniformity) ini bisa
mengurangi kebebasan manajeman dalam memilih metode yang dapat mengakibatkan
laporan keuangan bias akibat manipulasi informasi.
Sedangkan pengungkapan catatan atas laporan keuangan memuat informasi keuangan
maupun komunikasi pelengkap termasuk didalamnya catatan kaki, poststatement events,
diskusi manajemen, analisis operasi untuk tahun mendatang, prediksi keuangan, ataupun
kebijakan akuntansi.

A. PRINSIP KESERAGAMAN
Dalam literatur akuntansi, konsep keseragaman tampaknya tumpang tindih dengan
komparabilitas. Sprous menyatakan karena membandingkan investasi alternative dan peluang
pemberian pinjaman merupakan bagian penting dari sebagian besar keputusan investor dan
kreditur, pencarian komparatif adalah pusatnya. Keseragaman sering disalahartikan sebagai
comparability (daya banding) dalam literatur akuntansi. Sprouse melihat comparability
sebagai suatu proses (akuntansi untuk kondisi yang sesuai dengan persamaan atau perbedaan)
dan sebuah hasil dari proses (proses perbandingan alternatif untuk membuat suatu
keputusan). Transaksi yang mirip akan diperlakukan hampir sama dan transaksi yang berbeda
harus memperoleh perlakuan yang berbeda juga. Tingkat daya banding yang dapat
diandalkan oleh pengguna laporan keuangan tergantung pada tingkat keseragaman dalam
laporan keuangan yang dimaksud.
Hubungan antara keseragaman dan daya banding ini memiliki hubungan erat dengan
SFAC No. 2. Daya banding bukan sebuah kualitas pada angka-angka akuntansi (dalam artian
relevansi dan realibilitas), tetapi merupakan hubungan antar angka-angka tersebut. Daya
banding memiliki tujuan untuk menjelaskan persamaan dan perbedaan. Dalam SFAC No. 2
juga disebutkan bahwa daya banding tidak boleh dicampuradukkan dengan identitas, dan
terkadang lebih dapat dipelajari dari perbedaan daripada persamaan, apabila perbedaan
tersebut dapat dijelaskan.

1. Sifat Dasar dan Kompleksitas Kejadian


Kejadian ekonomi atau keuangan yang dicatat dalam akun perusahaan disebut dengan
istilah Transaksi. Kejadian (event) didefinisikan dalam SFAC No. 6 sebagai konsekuensi
yang terjadi pada sebuah entitas. Transaksi dapat terjadi antar entitas, antara perusahaan
dengan pekerjanya, dan antara perusahaan dengan investor atau kreditor. Dari pengertian
tersebut, dapat disimpulkan bahwa transaksi merupakan event eksternal. Event yang bersifat
internal contohnya adalah depresiasi dan persediaan barang setengah jadi. Menurut
keadaannya (circumstances), event dibedakan menjadi simple events dan complex events, di
mana:
a) Simple event terjadi dalam situasi yang sederhana, tidak banyak peraturan sehingga
perlakuan yang diberikan relatif sama. Contoh: pembayaran utang jasa tanpa adanya
diskon.
b) Complex events terjadi dalam kondisi derajat kompleksitas yang tinggi karena adanya
halangan (restriction), kontijensi, dan persyaratan. Contoh: keputusan apakah pembeli
atau penjual yang akan membayar biaya angkut barang.

2. Relevant Circumstances
Relevant circumstances merupakan keadaan signifikan yang secara ekonomi dapat
mempengaruhi secara luas event yang serupa atau mirip. Yang disebut sebagai keadaan
signifikan secara ekonomi adalah meliputi kondisi umum atau faktor yang terkait dengan
complex events yang diduga dapat memengaruhi waktu aliran kas. Relevant circumstance
terbagi dalam dua tipe umum yaitu:
a) Present magnitudes, adalah kondisi yang telah diketahui pada saat terjadinya event.
b) Future contingencies, adalah faktor yang hanya dapat diketahui setelah tanggal terjadinya
event.
Relevant Circumstances yang langsung mempengaruhi kejadian yang akan dibukukan
dan mempengaruhi metode akuntansi dipilih mewakili kejadian. Namun selain mengacu pada
relevant circumstances, manajemen juga memiliki peran dalam menentukan metode
akuntansi yang digunakan. Weldon Posell menghormati pengaruh manajerial sebagai
pertimbangan penting dalam mengizinkan metode yang berbeda-beda. Masalahnya adalah
pemilihan metode akuntansi mungkin saja karena motif yang berbeda dari anggapan relevant
circumstances. Oleh karena itu, Cadenhead membatasi relevant circumstances pada elemen
di luar kendali manajemen yang disebut dengan environmental conditions. Cadenhead
mendesain circumstantial variables, yaitu ketika (1) environtmental conditions berbeda antar
perusahaan dan (2) banyak menggunakan biaya pengukuran atau relatif menghasilkan lebih
sedikit perbedaan terhadap pilihan metode akuntansi. Cadenhead mengatakan bahwa metode
akuntansi yang kaku (rigid) hanya dapat digunakan bila terdapat circumstantial variables.
3. Keseragaman yang Terbatas (Finite) dan Kaku (Rigid)
a) Finite uniformity merupakan metode akuntansi yang dibuat sama pada relevant
circumstances pada situasi yang secara umum adalah sama. Contohnya adalah ketentuan
sewa beli jangka panjang yang diatur dalam SFAS No. 13. Disebutkan dalam SFAS No.
13 bahwa leasing harus dikapitalisasi apabila jangka waktu leasing sama dengan atau
lebih dari 75% umur ekonomis aset. Menentukan kriteria yang tepat untuk relevant
circumstances dikatakan sulit dan cenderung sewenang-wenang, sehingga hal ini
memunculkan adanya jenis alternatif uniformity yang lain, yang disebut dengan rigid
uniformity.
b) Rigid uniformity berarti menentukan satu metode untuk semua transaksi yang serupa
meski kemungkinan terdapat relevant circumstances. Contohnya adalah pada SFAS No.2
yang menyatakan bahwa R&D cost tidak boleh dikapitalisasi meskipun terdapat future
benefit. Namun dalam kenyataannya, meningkatkan daya banding dapat bersifat
counterproductive. Dengan kata lain, dapat melemahkan relevansi atau reliabilitasnya
jika untuk membandingkan antara dua ukuran, salah satunya diperoleh dengan metode
yang menghasilkan informasi yang kurang relevan atau reliable.
Bila dikaitkan dengan kriteria representational faithfulness dan verifiability, finite
uniformity semestinya dapat lebih dipercaya dibandingkan dengan rigid uniformity. Hal ini
dikarenakan pendekatan representational faithfulness berdasarkan finite uniformity
memandang adanya derajat representational faithfulness. Sterling secara kontras
melihat representational faithfulness dalam konteks biner: apakah ukuran karakteristik dari
sebuah asset itu representational faithfulness atau tidak. Dalam kepentingan pengambilan
keputusan, representational faithfulness merupakan karakteristik kegunaan yang utama dan
tidak boleh ditukar dengan verifiabilitas meskipun beberapa ukuran karakteristik yang
relevan mungkin “kurang tepat”.

4. Status Keseragaman Saat Ini


Pertama, fakta bahwa standar adalah contoh keseragaman yang terbatas tidak perlu
ditafsirkan bahwa standar tidak dapat diperbaiki. Kedua di mana keseragaman yang kaku
berlaku, alasan yang mendasari mungkin disebabkan oleh satu faktor atau lebih.
a) Keseragaman yang kaku
Ada banyak contoh keseragaman yang kaku dalam pernyataan resmi dari badan
pengaturan standar. Alokasi pajak penghasilan komprehensif diperlukan oleh PSAK No.
109, tentang liabilitas pajak tangguhan secara realistis diharapkan akan berbalik.
b) Keseragaman yang terbatas
Contoh keseragaman yang terbatas termasuk sewa jangka panjang dan kepemilikan
saham biasa dari perusahaan lain untuk tujuan pengendalian. Dalam kasus pertama, salah
satu dari empat kondisi cukup untuk menjamin kapitalisasi.
c) Fleksibilitas.
Fleksibilitas sangat lazim dalam prinsip akuntansi yang berlaku umum. Selain kredit
pajak investasi, persediaan dan harga pokok penjualan akuntansi adalah ilustrasi lain dari
fleksibilitas. Depresiasi akuntansi memberikan contoh khusus fleksibilitas.
d) Ikhtisar Praktik.
Situasi sekarang dalam akuntansi keuangan dapat, mungkin, paling baik dipahami dengan
menggunakan tabel dibawah.

Kebijakan yang Keadaan yang Relevan


digunakan
Ya Tidak

Terbatas IA IIA
ARB 51, APB 18, dan SFAS 94 APB 16
Kepemilikan saham biasa untuk tujuan Pembelian berbanding
pengendalian penggabungan

Kaku IB IIB
SFAS 2 APB 29
Biaya penelitian dan pengembangan Aset yang diperoleh
melalui donasi

e) Merumuskan kebijakan akuntansi.


Jika kategori kejadian adalah peristiwa sederhana atau peristiwa kompleks di mana
keseragaman terbatas tidak dapat dilakukan dengan cara yang efektif biaya, keseragaman
yang kaku harus digunakan.
f) Keseragaman dalam industri dan keadaan yang relevan.
Untuk membantu standar ini, jika mereka harus berusaha untuk membawa keseragaman,
adalah bahwa dalam industri, ada bukti bahwa ada beberapa tingkat kesamaan relatif
terhadap pilihan metode akuntansi, terutama jika mereka memiliki ukuran yang sama.
B. PRINSIP PENGUNGKAPAN
Pengungkapan terkait dengan informasi pelaporan keuangan yang menyajikan
informasi keuangan maupun informasi pelengkap, termasuk catatan kaki, post statement
events, diskusi manajemen dan analisis operasi untuk tahun mendatang, prediksi keuangan
dan kegiatan operasi, maupun kebijakan akuntansi. Pelaporan keuangan biasanya terdiri dari
laporan keuangan dan disclosure. Menurut SFAC No. 5, pengungkapan adalah penyajian
informasi dengan tujuan selain pengakuan dalam laporan keuangan yang dibandingkan
dengan pengakuan dalam laporan keuangan itu sendiri. Pengungkapan memiliki dua aspek,
yaitu protective disclosure (untuk melindungi investor dari perlakuan yang tidak adil) dan
informative disclosure (informasi lengkap untuk memenuhi kebutuhan analisis investasi).
Sebelum 1970an, SEC lebih menekankan protective disclosure daripada informative
disclosure. Namun, sejak 1970 SEC cenderung bergeser pada informative disclosure karena
adanya hasil studi terkait efisiensi pasar.

1. Fungsi Pegungkapan bagi SEC


Secara tidak langsung, disclosure ditafsirkan oleh SEC dengan dua aspek.
a) Protective disclosure, yang berhubungan dengan usaha untuk memberikan perlindungan
kepada investor dari perlakuan yang tidak adil.
b) Informative disclosure, yang berhubungan dengan usaha untuk memberikan informasi
yang lengkap dan bermanfaat untuk tujuan analisis investasi.
Awalnya SEC hanya menekankan pada protective disclosure. Undang-undang
sekuritas tahun 1993 diperlukan untuk mengisi statement registrasi dengan SEC sebelum
penjualan sekuritas. Termasuk didalamnya, prospektus yang diberikan kepada pembeli
merupakan informasi mengenai kegiatan bisnis, sekuritas yang dijual, identitas yang relevan
terkait dengan mereka yang mendistribusikan sekuritas. Undang-undang sekuritas tahun 1934
memperpanjang aturan-aturan ini untuk isu baru sekuritas.

2. Pergeseran Disclousure ke Arah Informative Discrousure


Walaupun aspek protektif dan informatif dari pengungkapan tumpang tindih, SEC
mengharuskan bahwa pengungkapan harus disusun dengan memadai. Sejak awal tahun 1970,
SEC menekankan pada informative disclosure. Sebagai contoh, komisi selalu dijauhi inflasi
akuntansi karena data tersebut tidak dapat diverifikasi dan investor tidak mengerti mengenai
angka-angka. Namun, setelah rancangan FASB mengenai ketentuan tingkat harga, SEC pada
ASR 190 diperlukan untuk sebagian besar perusahaan dalam pengungkapan informasi
tambahan untuk biaya depresiasi, penialian aset tetap, biaya penjualan, dan persediaan. Hal
ini sangat mungkin bahwa pergeseran ke arah informative disclosure telah terjadi sebagai
akibat dari hipotesis pasar efisien dan kesimpulannya bahwa investor yang naif tidak
diuntungkan dalam pasar selama mereka terdiversifikasi secara benar.
Pergeseran SEC ke arah informative disclosure dilanjutkan ole h Advisory Committee
on Corporate Disclosure. Komite tersebut memberikan laporan produktif pada tahun 1977
yang berisikan tentang ringkasan pernyataan pengungkapan yang telah ada dan rekomdasi
lebih lanjut tentang hal tersebut. Usulan informative disclosure dari komite menyarankan
untuk mengahasilkan perkiraan dengan ketentuan bahwa akan melindungi manajemen dari
pinalti kewajiban dari peraturan sekuritas federal, dan proyeksi yang dibuat harus rasional
dan dibuat dengan tepat. Selain itu komite juga merekomendasikan data informatif lainnya
untuk masa depan meliputi pengeluaran modal dan perencanaan pendanaan, perencanaan
tujuan manajemen, kebijakan deviden dan kebijakan yang berkaitan dengan struktur modal
entitas. Informative disclosure lainnya yang direkomendasikan oleh komite adalah standar
klasifikasi produk untuk pelaporan segmental yang ditentukan berdasarkan masing-masing
industri, pengungkapan sosial dan informasi lingkungan jika akan mempengaruhi kinerja
keuangan entitas dimasa yang akan datang.

3. Ketidaksempurnaan Proses Disclousure


Pada proses pengungkapan, ada beberapa kekurangan yaitu:
a) Terkait dengan pro kontra antara differential disclosure dan selective disclosure.
Pada differential disclosure, sistem pengungkapan yang dipakai sekarang memiliki
pengaruh luas saat ini sedangkan pada selective disclosure pengungkapan
memungkinkan adanya informasi yang dikeluarkan dan tidak dikeluarkan ke publik.
b) Terkait dengan keberagaman investor yang dapat mengurangi kebutuhan akan
informasi pada level spesifik perusahaan.
Tidak semua investor mendiversifikasi investasi mereka, sehingga sulit memisahkan
mana informasi yang berguna bagi diversified investor dan mana yang berguna bagi
undiversified investor.

4. Bentuk dan Metode Disclosure


1) Diskusi dan analisis manajemen
Sejak tahun 1968, SEC meminta perusahaan untuk memasukkan diskusi dan analisis
manajemen dalam laporan tahunan yang akan memberikan gambaran kepada
pengguna mengenai kegiatan operasi dan arus kas di masa yang akan datang.
Spesifik informasi yang diminta tersebut yaitu sebagai berikut:
- Hasil operasi termasuk informasi perubahan harga penjualan, kos, dan volume
penjualan,
- Perkiraan likuiditas di masa mendatang,
- Modal dan rencana pengeluaran modal masa depan,
- Prediksi tren, ketidakpastian, dan kejadian di masa depan yang memberi
dampak material di masa depan.
2) Signalling dan perkiraan pendaatan oleh manajemen
Signaling theory juga berlaku dalam hal penyajian disclosure. Teori ini menyatakan
bahwa perusahaan yang memiliki berita baik akan berusaha membedakan dirinya
dari perusahaan yang tidak memiliki berita baik dengan mengungkapkannya ke
pasar. Pada gilirannya, pasar harus me nghargai perusahaan-perusahaan yang telah
dianggap tidak memiliki berita baik yang kemudian dapat terjadi penurunan harga.
Dengan demikian, perusahaan yang tidak menyajikan disclosure akan dianggap
menyembunyikan kabar buruk sehingga dapat menurunkan harga saham. Teori
sinyal umumnya konsisten dengan hipotesis efisiensi pasar setengah kuat. Suatu
bentuk sinyal yang dapat diberikan perusahaan yakni berupa pengungkapan
informasi perkiraan laba secara sukarela kepada publik. Beberapa perusahaan ada
yang tidak mengungkapkan berita buruk pada reaksi harga negatif, yang juga
konsisten dengan hipotesis pasar efisien.
3) Disclosure Segmen dan Laporan Panitia Khusus Pelaporan Keuangan AICPA
(Laporan Komite Jenkins)
Laporan komite Jenkins memberikan beberapa rekomendas i disclosure, diantaranya.
a. Disclosure segmen
Fungsi dari pengungkapan segemen dapat ditingkatkan dengan melakukan
adopsi segmentasi yang sesuai dengan pandangan manajemen. Data penting
yang harus disajikan pada segmen antara lain margin kotor, kegiatan uta ma
entitas, arus kas, persyaratan modal kerja dan informasi geografis serta segmen
industri utama.
b. Laporan aktivitas inti dan aktivitas tidak inti secara terpisah
Yang dikatakan sebagai aktivitas inti adalah aktivitas utama yang dilakukan
oleh entitas secara beulang-ulang. Sedangkan aktivitas tidak inti adalah aktivitas
tambahan yang tidak selalu dilakukan dan tidak beulang. Seperti pendapatan
bunga dan biaya bunga.
c. Pelaporan interim
Edisi keempat dalam laporan keuangan interim kuartal dan rekening terpisah
untuk segmen secara triwulan.
d. Rekomendasi lainnya
Adapun rekomendasi yang juga diberikan meliputi:
- Meningkatkan disclosure assets & liability dengan memberikan identifikasi
pemerolehan pengukuran serta informasi tentang asumsi dasar dan
peristiwa masa yang akan datang yang dianggap dalam pengukuran.
- Mengungkapkan informasi yang lebih banyak tentang informasi keuangan
yang inovatif serta kesepakatan pembiayaan.
- Ramalan laporan keuangan tidak dibutuhkan oleh pengguna tetapi
pengguna lebih membutuhkan informasi yang berguna untuk mereka
membuat perkiraan sendiri.
- Laporan mengenai aset tidak berwujud seperti goodwill tidak dipercaya
dapat menilai internal perusahaan.
- Sulit untuk ditentukan.
- Berhubung laporan ingin memperluas pengungkapannya, sehingga
pengungkapan yang kurang relevan harus diseleksi.
4) Statement of Financial Accounting Standards (SFAS) No. 131
Dalam Statement of Financial Accounting Standards (SFAS) No. 131 dinyatakan
pelaporan segmen dengan menggunakan pendekatan manajemen disajaikan
berdasarkan tata cara manajemen dalam mengatur segmen di sebuah entitas untuk
dapat menjadi dasar pengambilan keputusan operasional dan untuk menaksir kinerja
entitas. Dalam SFAS No. 131 memuat tentang asset segmen yang harus dilaporkan,
kewajiban segmen yang bersifat optional, dan laporan arus kas segmen yang tidak
diharuskan.
Hal baru yang diatur dalam SFAS NO.131 yaitu mengenai informasi segmen d imana
informasi tersebut harus meliputi pendapatan segmen, laba rugi segmen, dan asset
yang dimiliki oleh segmen tersebut. Meningkatnya jumlah perusahaan yang
menyajikan disclosure membuktikan bahwa SFAS No. 13 berhasil menciptakan
iklim yang baik untuk investor karena mengurangi resiko investor. Namun investor
juga menjadi khawatir karena pelaporan segmen dapat membocorkan rahasia
perusahaan yang sangat vital kepada para pesaingnya.
5) Informasi Triwulan
SEC mengharuskan perusahaan publik untuk mengungkapkan informasi keuangan
dalam kuartalan. Ketertarikan akan laporan kuartalan ini semakin meningkat secara
signifikan di era informasi dan komunikasi instan ini. Sejalan dengan yang
terkandung dalam SFAS No. 131 yang menyatakan bahwa segmen dalam hal
pendapatan, laba atau rugi, dan aset-aset segmen juga harus memisahkan pendapatan
triwulan. Perusahaan go public diminta untuk mengungkapkan data keuangannya
setiap empat bulan sekali oleh SEC. Pertanyaan teoritis mengenai data per kuarter
ini adalah apakah ia harus dipandang secara terpisah satu sama lain (discrete view)
atau secara satu kesatuan (integral view). Namun APB Opinion No. 28 menyatakan
lebih baik untuk menggunakan integral view (secara kesatuan) karena banyak
kejadian yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain dalam satu tahun antara lain
tarif pajak yang dihitung tiap tahun. Sebagai contoh, biaya pengasuh, tunjangan
pasca-pensiun selain pensiun, kredit macet, dan bonus manajemen harus di
alokasikan di antara periode interim. Sebagai tambahan pajak penghasilan interim
juga harus ditentukan berdasarkan taksiran tarif pajak efektif tahunan.

5. Usulan Differential Disclosure


Terdapat tiga aspek penting yang dinyatakan dalam usulan differential disclosure ini
yaitu: perusahaan besar versus perusahaan kecil, ringkasan laporan tahunan, dan usaha SEC
untuk mengefektifkan laporan tahunan.
1) Perusahaan Besar VS Perusahaan kecil
Untuk melakukan disclosure dibutuhkan biaya yang cukup besar bagi perusahaan kecil.
Perusahaan kecil menanggung kos yang lebih besar untuk memenuhi persyaratan
disclosure. Oleh karena itu FASB membentuk Small Business Advisory Committee of the
Financial Accounting Standards Advisory Council untuk memfasilitasi penyampaian
laporan keuangan perusahaan kecil dan kantor akuntan publik kecil. Penelitian
menunjukkan bahwa disclosure dari perusahaan kecil memiliki informasi yang lebih
komprehensif dibandingkan perusahaan besar. Hal ini terjadi karena informasi publik
mengenai perusahaan kecil lebih sedikit bila dibandingkan dengan perusahaan besar.
Dengan demikian, disclosure perusahaan kecil merupakan salah satu sumber informasi
yang diandalkan sehingga harus disajikan secara lengkap dan komprehensif. Perhitungan
cost dan benefit pengaplikasian akuntansi untuk perusahaan kecil memang sulit, namun
terbukti disclosure yang dilakukan perusahaan kecil mengandung informasi yang lebih
banyak.
2) Ringkasan Laporan Tahunan
Laporan tahunan dapat diringkas dari laporan keuangan dengan meringkas beberapa
detail yang terkandung di dalam laporan keuangan auditan. Informasi pada catatan kaki
dihilangkan dan informasi mengenai properti dan peralatan serta biaya- biaya yang
terkait dengan kerusakan di kumpulkan dalam Sustainability Accounting Report (SAR).
Dalam SAR atau pelaporan akuntansi berkelanjutan termuat analisa manajemen dan
diskusi manajemen. SAR diperuntukkan menggantikan laporan keuangan tradisional
tahunan perusahaan agar dapat dengan mudah dimengerti oleh pengguna informasi
akuntansi.
3) Usaha SEC Untuk Mengefektifkan Laporan Tahunan
Pada tahun 1996 SEC mengemukakan usulan tentang pengurangan jumlah catatan kaki
dalam laporan keuangan agar laporan keuangan menjadi lebih efisien. Tetapi usulan
tersebut hanya berlaku sebentar, sekitar tiga bulan setelah diperkenalkan ke publik usulan
tersebut dihentikan, dikarenakan banyak dari investor menganggap pengurangan catatan
kaki merupakan bentuk pengurangan informasi penting mengenai entitas.
REFERENSI

Wolk, Harry I., Michael G. Tearney, James L. Dodd. 2001. Accounting Theory “A
Conceptual and Institutional Approach” Fifth Edition. USA: South-Western
College Publishing.

Anda mungkin juga menyukai