Dosen Pengampu: Dr. Ida Bagus Putra Astika, SE, M.Si., Ak. CA
KELOMPOK 6
Teori akuntansi positif (positive accounting theory) sering dikaitkan dalam pembahasan
mengenai manajemen laba (earnings management). Teori akuntansi positif menjelaskan
faktorfaktor yang mempengaruhi manajemen dalam memilih prosedur akuntansi yang optimal
dan mempunyai tujuan tertentu. Menurut teori akuntansi positif, prosedur akuntansi yang
digunakan oleh perusahaan tidak harus sama dengan yang lainnya, namun perusahaan diberi
kebebasan untuk memilih salah satu alternatif prosedur yang tersedia untuk meminimumkan
biaya kontrak dan memaksimalkan nilai perusahaan. Dengan adanya kebebasan itulah, maka
menurut Scott (2000) manajer mempunyai kecenderungan melakukan suatu tindakan yang
menurut teori akuntansi positif dinamakan sebagai tindakan oportunis (opportunistic behavior).
Jadi, tindakan oportunis adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh perusahaan dalam memilih
kebijakan akuntansi yang menguntungkan dan memaksimumkan kepuasan perusahaan
tersebut.
Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui perkembangan teori akuntansi positif dan
bagaimana pembentukan standar akuntansi terkait dengan teori akuntansi positif yang
berkembang tersebut.
PEMBAHASAN :
Watts dan Zimmerman (1986) mengatakan, dasar perkembangan teori positif adalah
dari ketidakpuasan terhadap teori normatif, dimana pendekatan normatif adalah terlalu
sederhana dan tidak memberikan dasar teoritis yang kuat. Agar kesenjangan dalam pendekatan
normatif dapat ditekan, maka dikembangkan pendekatan positif yang lebih berorientasi pada
penelitian empirik dan dimana pembenaran dilakukan melalui berbagai teknik atau metode
akuntansi yang digunakan atau mencari model baru untuk pengembangan teori akuntansi
dikemudian hari.
Aliran positif kemudian dikenal luas oleh kalangan akademisi saat ini. Aliran ini
pertama kali diperkenalkan di Universitas Chicago, kemudian meluas ke beberapa Universitas
lainnya di Amerika Serikat (Rasyid, 1997), hingga negara-negara lainnya. Teori akuntansi
positif mempunyai keyakinan bahwa realita sosial berada secara independen dari manusia yang
memiliki sifat atau esensi tersendiri. Suatu penjelasan dikatakan ilmiah apabila:
SIMPULAN:
Teori akuntansi dibedakan menjadi: (1) teori akuntansi positif dan (2) teori akuntansi
normatif. Teori akuntansi positif mencakup penjelasan atau penalaran untuk menunjukkan
secara ilmiah kebenaran pernyataan atau fenomena akuntansi seperti apa adanya sesuai fakta.
Dengan kata lain, fakta sebagai sasaran. Sementara teori akuntansi normatif mencakup
penjelasan atau penalaran untuk menjustifikasi kelayakan suatu perlakuan akuntansi yang
paling sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Perkembangan teori yang terjadi yang
tadinya normatif menjadi positif adalah dikarenakan bahwa normatif tidak cukup mewakili apa
yang sedang terjadi dan akan terjadi kedepan
DAFTAR PUSTAKA
Nana, M. (2018). Positive Accounting Theory (Pat): Telaah Literatur Dari Berbagai
Perspektif. EL MUHASABA: Jurnal Akuntansi (e-Journal), 9(2), 72-86.
Sihombing, J. (2012). Positive Accounting Theory Dalam Keterkaitannya Dengan
Pembentukan Standar Akuntansi: Suatu Tinjauan Teoritis. Jurnal Ekonomis, 6(1), 15-27.
Nur, E. (2017). KEILMIAHAN POSITIVE ACCOUNTING THEORY DIPANDANG DARI
TIGA MAIN STREAM FILSAFAT (LAKATOS, KUHN DAN POPPER).