Pada akhirnya, hipotesis pada teori akuntansi positif dapat dibagi ke dalam dua bentuk:
1. Teori Akuntansi Positif versi Oportunistik : Pada Teori Akuntansi Positif bentuk
oportunistik, diasumsikan bahwa manajer akan memilih kebijakan akuntansi untuk
memaksimalkan tingkat utilitas yang diharapkan sehubungan dengan upah yang
diberikan, kontrak-kontrak hutang, dan biaya-biaya politik.
2. Teori Akuntansi Positif versi Kontrak Efisien : Pada Teori Akuntansi Positif bentuk
kontrak efisien, diasumsikan bahwa kontrak sistem pengendalian internal, serta tata
kelola yang baik dari perusahaan, dapat membatasi munculnya sifat oportunistik dan
sebaliknya dapat memotivasi manajer dalam memilih kebijakan akuntansi untuk
mengendalikan biaya-biaya kontrak, sehingga dapat menyeimbangkan kepentingan
perusahaan dengan para pemegang saham.