Anda di halaman 1dari 20

Positive Accounting Theory

Firman Januar T
Condro Widodo
Definisi Teori Akuntansi Positif
Teori positif adalah teori yang berusaha untuk menjelaskan
dan memprediksi fenomena tertentu

Menurut Watts dan Zimmerman 1986


Teori akuntansi positif adalah terkait dengan penjelasan
praktik akuntansi. Ini didesain untuk menjelaskan dan
memprediksi dimana perusahaan akan menggunakan dan
tidak menggunakan metode tertentu. Tetapi ini tidak
menyebut sebagai metode yang harus digunakan oleh
perusahaan.
• Teori Akuntansi positif menekankan pada
hubungan antara beberapa individu termasuk
dalam penyediaan sumberdaya untuk organisasi
dan bagaimana akuntansi digunakan untuk
membantu dalam fungsi hubungan itu. Seperti
hubungan antara pemilik (investor) dengan
manajer (penyedia tenaga manajerial), antara
manajer dengan penyedia hutang perusahaan
(creditor). Dan hubungan antara agen dengan
prinsipal yang disebut dengan hubungan
keagenan
Asal-usul dan perkembangan teori akuntansi positif

• Penelitian yang dilakukan Ball dan Brown (1968). Naskah


yang dipublikasikan dalam jurnal penelitian akuntansi
disebabkan kepentingan yang meluas dalam penelitian
akuntansi berkaitan dengan pasar modal, dan
menjadikan jumlah penelitian terus meningkat yang
dipublikasikan di area pasar modal. Mencerminkan
pergeseran publikasi berikut kearah penelitian positif
Peran Hipotesis Pasar Efisien

• EMH adalah dasar dari anggapan bahwa pasar modal


bereaksi dalam terhadap tingkah laku efisien dan tidak
bias dari informasi yang tersedia secara umum. Prespektif
diambil dari harga sekuritas mencerminkan kadar
informasi yang tersedia secara umum dan informasi ini
tidak dibatasi pengungkapan akuntansi. Watts dan
Zimmerman (1986) percaya dengan persepktif ini bahwa
dengan adanya laporan keuangan bukan merupakan satu-
satunya informasi yang menjadi rujukan publik, karena
informasi tersebut merupakan salah satu dari informasi
yang tersedia
Reaksi Harga Saham Terhadap Pengumuman Pendapatan Tak Terduga

• Peneliti seperti Ball dan Brown (1968) dan Beaver (1968)


melakukan investigasi secara empiris reaksi harga saham
terhadap pengumuman laba akuntansi. Adanya informasi
yang tak terduga dalam laba akuntansi akan
mempengaruhi pasar modal, sehingga pasar modal akan
mereaksi adanya indikasi pengembalian abnormal pada
sekuritas perusahaan tersebut.
Penggunaan Agensi teori untuk membantu menjelaskan dan
memprediksi pilihan manajerial terhadap kebijakan akuntansi.

• Teori keagenan menghasilkan sebuah penjelasan penting


bagaimana memilih metode akuntansi tertentu menjadi
masalah, dan bahkan menjadi segi penting dalam
perkembangan teori akuntansi positif.
• Dalam teori keagenan, fungsi perusahaan yang baik
dipertimbangkan sebagai salah satu cara untuk
meminimalkan biaya keagenan.
• Dalam ketidak adaannya beberapa mekanisme
kontraktual untuk membatasi kemungkinan tindakan
opportunis manajer, prinsipal akan membayar agen
dengan gaji yang rendah untuk mengantisipasi dari
tindakan oportunis. Manajer menginginkan gaji yang
lebih tinggi, dimana hal tersebut menjadi insentif
untuknya menyetujui adanya pengaturan kontrak untuk
meminimalkan melakukan aktivitas yang mungkin
merugikan kepentingan pemilik (investor). Manajer
(agen) mendapatkan insentif untuk menghasilkan
informasi yang memperlihatkan bahwa merekan tidak
bertindak merugikan pemilik (investor).
• Munculnya Teori Akuntansi Positif dari Penelitian
Sebelumnya dan Teori-teori
• Pada pertengahan akhir 1970an, Teori karenanya telah
dikembangkan yang diusulkan bahwa pasar yang efisien
dan pengaturan kontrak yang digunakan sebagai dasar
untuk mengendalikan upaya berkepentingan agen
sendiri. Keberadaan perusahaan itu juga menjelaskan
atas dasar efisiensi perusahaan dalam hal mengurangi
biaya transaksi.
• Pada 1978 oleh Watts dan Zimmerman mempublikasikan
dan penelitian ini diterima sebagai kunci diterima dan
berkembangnya teori akuntansi positif. Penelitian itu
berusaha menjelaskan posisi melobi diambil oleh
manajemen perusahaan dalam hubunganya terhadap
memorandum diskusi FASB 1974 pada penyesuaian
tingkat harga umum (GPLA).
Perspektif oportunis dan efisiensi
• Perseptif efisiensi sering diartikan ex ante perspektif- ex ante
mempunyai arti sebelum fakta-sebagaimana ini
dipertimbangkan apa mekanisme yang diambil, dengan tujuan
meminimalkan keagenan masa depan dan biaya kontrak.
Sebagai contoh beberapa organisasi sepanjang laporan
keuangan tersedia dipublik dibuat secara sukarela sebelum ada
peraturan yang mempersyaratkannya.
• Dalam efisiensi ini (ex ante) perspektif dari teori akuntansi
positif juga berpendapat praktik akuntansi diadopsi oleh
perusahaan biasanya menjelaskan dasar seperti metode
terbaik mencerminkan hal-hal yang mendasari kinerja
keuangan perusahaan.
Perspektif Opportunis
• Perspektif oportunis sering diartikan sebagai ex post
perspektif-ex post berarti setelah adanya fakta- karena ini
mempertimbangkan tindakan dapat dilakukan sekilas
penyusunan berbagai kontrak yang akan diambil. Sebagai
contoh, dalam mencoba untuk meminimalkan biaya
keagenan, penyusunan mekanisme kontrak akan
dinegosiasikan bahwa pemberian bonus kepada
manajemen berdasar pada keuntungan yang diperoleh
perusahaan.
Perjanjian Pemilik atau Manajer

• Dalam rangka untuk mengurangi tindakan oportunis


pemilik memberikan ancaman gaji rendah jika manajer
tidak menjalankan fungsinya dengan baik. sebaliknya
pemilik memberikan penghargaan ke manajer pada basis
tetap (serangkaian gaji independen dari kinerjanya),
berdasar hasil yang dicapai, atau kombinasi keduanya.
Skema Bonus Secara Umum
• Biasanya manajer dihadiahi dalam rangka sehubungan
dengan harga pasar dari saham perusahaan. Melalui
kepentingan pemegang ekuitas dalam perusahaan. atau
mungkin melalui penerimaan bonus kas secara eksplisit
berkaitan dengan pergerakan dalam nilai perusahaan dari
sekuritas perusahaan.
Akuntansi berdasarkan skema pemberian bonus

• semua hal lain dalam keadaan tetap, para manajer


perusahaan dengan rencana bonus cenderung untuk
memilih prosedur akuntansi dengan perubahan laba yang
dilaporkan dari periode masa depan ke periode masa kini.
Pemberian insentif yang berakibat manipulasi pada
angka akuntansi
• Adanya skema pemberian insentif untuk hasil akuntansi
yang dikeluarkan, hal ini memberikan peluang untuk
memberikan manajer bagian akuntansi bonus atau
insentif berkaitan dengan keuntungan atau laba
akuntansi yang di dapatkan perusahaan. Pemberian
bonus kepada manajer bisa berpotensi memberikan
motivasi untuk meningkatkan kinerja, dan tentunya
penghargaan berupa insentif yang didapatkan para
manajer tersebut.
Skema bonus berdasarkan pasar
• Perusahaan pertambangan atau perusahaan dengan
pengembangan penelitian dan pengembangan teknologi
mempunyai laba akuntansi yang fluktuatif atau berubah-
ubah dengan cepat.
• Strategi yang berhasil mungkin tidak akan menghasilkan
laba akuntansi untuk beberapa periode. Dalam beberapa
industri, teori akuntansi positif mungkin memperdebatkan
untuk memberikan penghargaan kepada manajer sesuai
dengan nilai pasar saham perusahaan, yang diasumsikan
diberikan sesuai dengan NPV yang diharapkan pada aliran
arus kas.
Kontrak Hutang
• Ketika sebuah organisasi memberikan pinjaman kepada
organisasi lain, maka si penerima dana tersebut akan
mengambil aktivitas untuk mengurangi atau bahkan
menghilangkan kemungkinan hutang tersebut bakal dilunasi.
• Sebagai contoh, penerima pinjaman mungkin membayar
terlalu banyak deviden , meninggalkan beberapa aset
perusahaan untuk melunasi hutang, kalau tidak seperti itu
organisasi mungkin mungkin akan menambah atau terlalu
banyak hutang yang diambil, pemegang utang yang baru akan
bersaing dengan pemegang utang sesungguhnya untuk
melakukan pembayaran.
Biaya Politik
• Dalam hubungannya dengan biaya politik dan dari sudut
pandang ekonomi, ada pandangan bahwa dalam pasar
politik ada batasan “pembayaran” yang diharapkan
(downs, 1957). Sebagai contoh Jika seorang individu
mencari tahu alasan utama, dalam rangka pemilihan
dalam pemilu dan memilih menggunakan salah satu cara
dari beberapa cara yang ada, dan dalam mengumpulkan
informasi bisa dipastikan akan menghabiskan banyak
biaya. Bagaimanapun pilihan individu pada akhirnya
mempengaruhi kondisi di pemerintahan, karenanya
individu akan memilih sesuai pemikiran rasionalnya.
Kritik terhadap Teori Akuntansi Positif
• Kritik yang tersebar luas mengenai teori akuntansi positif adalah
tidak adanya ‘resep” dan tidak adanya bukti bahwa hal tersebut
meningkatkan praktek –praktek terhadap akuntansi. Masih
diperdebatkan bahwa penjelasan sederhana dan perkiraan
mengenai praktek akuntansi saja tidaklah cukup.
• Kritik kedua tentang teori akuntansi positif jika kita lihat berbagai
macam penelitian yang dilakukan kita akan melihat tidak adanya
“resep” (tidak ada panduan tentang apa yang harus dilakukan atau
perkiraan tentang apa yang harus dilakukan). Hal ini normal dan
dibenarkan oleh teori akuntansi positif yang mengatakan bahwa
mereka tidak ingin memaksakan pandangan ini terhadap orang lain,
akan tetapi lebih kepada menyajikan informasi tentang implikasi
yang diharapkan tentang hasil dari tindakan, dan membiarkan orang
tersebut memilih apa yang harus dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai