TEORI AKUNTANSI
Disusun oleh:
2019
A. Questions
1. Apa perbedaan antara normative dan positive accounting theory? Berikan
contoh masing-masingnya.
Jawab:
Perbedaan pendekatan dan dasar antara teori akuntansi menyebabkan
dua taksonomi akuntansi. Pendekatan Teori Akuntansi Positif menghasilkan
taksonomi akuntansi sebagai Sains. Sedangkan pendekatan Teori Akuntansi
Normatif menghasilkan taksonomi akuntansi sebagai art. Yang keduanya sama
sama diakui sebagai sarana pendekatan teori akuntansi.
Teori Akuntansi Normatif yang berbentuk Praktik Akuntansi
Berterima Umum (PABU) berusaha untuk menyatakan tentang apa yang
seharusnya dipraktekkan, misalnya pernyataan yang menyebutkan bahwa
laporan keuangan seharusnya didasarkan pada metode pengukuran aktiva
tertentu. Alasannya teori normative bukan dihasilkan dari penelitian empiris,
tetapi dihasilkan dari kegiatan “semi-research”. Teori normatif hanya
menyebutkan hipotesis tentang bagaimana akuntansi seharusnya dipraktekkan
tanpa menguji hipotesis tersebut.
Teori akuntansi positif berkembang seiring kebutuhan untuk
menjelaskan dan memprediksi realitas praktek-praktek akuntansi yang ada di
dalam masyarakat. Teori akuntansi positif berusaha untuk menjelaskan
fenomena akuntansi yang diamati berdasarkan pada alasan-alasan yang
menyebabkan terjadinya suatu peristiwa. Sebagai contoh, Positive Accounting
Theory (PAT) dimaksudkan untuk menjelaskan dan memprediksi konsekuensi
yang terjadi jika manajer menentukan pilihan tertentu. Penjelasan dan prediksi
dalam PAT didasarkan pada proses kontrak (contracting process) atau
hubungan keagenan (agency relationship) antara manajer dengan kelompok
lain seperti investor, kreditor, auditor, pihak pengelola pasar modal dan
institusi pemerintah. PAT lebih bersifat deskriptif bukan preskiptif. Tidak
seperti teori normative yang didasarkan pada premis bahwa manajer akan
memaksimumkan laba atau kemakmuran untuk kepentingan perusahaan, teori
positif didasarkan pada premis bahwa individu selalu bertindak atas dasar
motivasi pribadi (self seeking motives) dan berusaha memaksimumkan
keuntungan pribadi.
2. Apa saja faktor-faktor yang mendasari berkembangnya positive theory
terhadap pilihan kebijakan akuntansi?
Jawab:
Faktor-faktor yang mendasari berkembangnya positive theory of
accounting policy choice mengacu pada investigasi reaksi pasar terhadap
praktik akuntansi di perusahaan yang dilakukan oleh peneliti. Karena hal
tersebut, peneliti melakukan observasi yang mendorong minat untuk
mengembangkan positive theory of accounting policy choice. Observasi
tersebut di antaranya:
a. Apa sekiranya yang dapat menjadi manfaat jika perusahaan secara sukarela
mengeluarkan biaya untuk menyiapkan laporan keuangan?
Perusahaan telah menyediakan atau membuat laporan keuangan
bahkan sebelum adanya peraturan yang mengharuskan perusahaan untuk
melakukannya. Lebih jauh lagi, laporan tersebut juga diaudit dan dalam
proses pembuatannya juga memakan biaya. Sehingga, manajer yang
rasional tidak akan mengizinkan perusahaan untuk mengeluarkan biaya
tersebut jika dirasa tidak memberikan manfaat.
b. Apa yang sekiranya akan menjadi manfaat dari melobi?
Perusahaan melakukan lobi terkait dengan standar akuntansi yang
diusulkan. Jika perusahaan melakukan lobi, maka juga akan ada biaya yang
dikeluarkan, sehingga manajer yang rasional hanya akan melakukan lobi
jika manfaat yang dihasilkan melebihi biaya yang dikeluarkan.
c. Apa alasan perusahaan menerapkan pola yang mengaitkan pilihan
kebijakan akuntansi dengan karakteristik perusahaan?
Perusahaan membuat pola yang konsisten terkait pilihan kebijakan
akuntansinya, dan kebijakan akuntansi yang dipilih biasanya berkaitan
dengan karakteristik perusahaan.
d. Mengapa perusahaan condong memilih kebijakan akuntansi yang
konservatif?
Secara keseluruhan, perusahaan cenderung memilih metode akuntansi
yang konservatif dalam mengukur profit, aset, dan ekuitas.
Informasi-informasi akuntansi yang memungkinkan investor di pasar
modal untuk membuat keputusan dengan baik ternyata tidak dapat
menjelaskan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut secara memuaskan.
Akibatnya, peneliti mengembangkan suatu teori yang dibangun berdasarkan
premis “biaya kontraktual dan monitoring”, dimana biaya kontrak dan
monitoring termasuk ke dalam positive accounting theory.
Pertanyaan
1. Artikel ini mendeskripsikan komponen-komponen tertentu dari remunerasi
eksekutif. Apa saja komponen tersebut?
Jawab:
Remunerasi eksekutif merupakan bagian penting dalam menjalankan
perusahaan. Para eksekutif merupakan agen bagi pemilik perusahaan. Dengan
memberikan remunerasi yang seimbang, maka pemilik perusahaan dapat
menarik talenta-talenta terbaik untuk memimpin perusahaan. Selain itu,
remunerasi yang seimbang juga akan meminimalkan biaya keagenan.
Komponen-komponen tertentu dari remunerasi eksekutif pada artikel
tersebut antara lain komponen yang bersifat tetap yaitu gaji/honorarium.
Besaran gaji/honorarium yang diberikan harus disesuaikan dengan kondisi dan
kemampuan keuangan perusahaan. Selain gaji/honorarium, juga ada bonus,
benefit (biasanya selain dalam bentuk dana pensiun dan manfaat kesehatan,
juga berbagai bentuk penghasilan tambahan lainnya) dan kompensasi insentif
seperti opsi saham atau stock option yaitu hak untuk membeli sejumlah saham
dengan harga yang disetujui pada saat opsi itu dilakukan (biasanya harga pasar
atau 95% dari harga pasar saat ini) selama periode tertentu di masa yang akan
datang.
3. Apa tolak ukur dan rintangan seperti apa yang mungkin termasuk dalam paket
“remunerasi yang sehat”?
Jawab:
Menurut Guidelines of Sound Remuneration Policies yang dicetuskan
oleh European Banking Authority (EBA), paket remunerasi yang sehat yang
mengandung komponen non-kas, seperti kompensasi berbasis ekuitas (saham
atau opsi). Namun, hal tersebut juga akan mengandung rintangan, baik yang
realistis maupun yang meningkatkan nilai perusahaan. Contohnya adalah
persentase kenaikan harga saham yang dikaitkan dengan pergerakan dalam
indeks saham; atau ukuran akuntansi penting lainnya untuk keberhasilan atau
peningkatan kinerja perusahaan. Akhirnya, pendekatan portofolio yang
menggabungkan insentif jangka pendek, menengah dan panjang harus diingat.