Anda di halaman 1dari 14

ETIKA BISNIS

The Function of accounting and the morality of the market

Dosen Pengampu
Dr. Hijroh Rokhayati,S.E,M.Si.CA,CSRS

Oleh :
AGUNG SUPRIYADI C2D019016
LAELA FITRIA PERDANA C2D019022
FAUZI NURUL IMAN GUNAWAN C2D019024

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN BUDAYA


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
MAGISTER AKUNTANSI
2019
The Function of accounting and the morality of the market

Fungsi Akuntansi dan Moralitas Pasar

Dalam bab ini dijelaskan mengenai eksplorasi peran akuntansi dalam system ekonomi
pasar bebas, bagaimana sistem pasar bebas beroperasi dan membahas nilai-nilai yang membantu
akuntansi untuk mempromosikan melalui system itu. Penjelasan ini dimulai dengan
mempertanyakan apakah system akuntansi berfungsi baik atau buruk dan menyarankan bahwa
salah satu cara untuk mulai menjawab pertanyaan ini adalah melalui gagasan keadilan distributif,
yaitu, apakah hasil ekonomi di distribusikan secara adil
Penulis membahas berbagai cara di mana distribusi yang tidak merata dapat dibenarkan
dan khususnya mengenai gagasan utilitarianisme.

1. Akuntansi dan Ekonomi Free-Market


a. Pengertian dan Sistem Kerja Ekonomi Pasar Bebas
Sistem neo klasik ekonomi pasar bebas didasarkan pada asumsi bahwa pertumbuhan dan
perkembangan ekonomi, atau kemajuan, dapat dicapai melalui pasar bebas tanpa batas
dan tidak diatur, dengan ketentuan sebagai berikut:
 Perusahaan memproduksi dan menjual layanan/produk mereka dalam persaingan
bebas dengan perusahaan lain.
 Konsumen berdaulat memutuskan produk mana yang ingin mereka beli.
 Perusahaan yang menghasilkan produk atau memberikan layanan yang kita inginkan,
dengan harga yang bersedia kita bayar (dengan kata lain perusahaan yang efisien,
inovatif dan efektif), akan makmur dan tumbuh.
 Untuk tumbuh dan berkembang, perusahaan membutuhkan lebih banyak modal.
 Bank dan investor akan menyediakan modal hanya untuk perusahaan yang meng-
untungkan dan efisien.
 Oleh karena itu para investor ini memerlukan informasi keuangan tentang perusahaan
untuk mengetahui perusahaan mana yang menguntungkan dan efisien. Dengan kata
lain, mereka memerlukan informasi yang kredibel untuk melakukan investasi dan
keputusan pinjaman.
 Informasi ini disediakan oleh system pelaporan keuangan.
 Pemilik organisasi memiliki hak untuk terus menerima informasi.
 Hak ini didasarkan pada hak properti mereka.
b. Karakteristik Pasar Bebas
Sistem ekonomi kapitalis pasar bebas memiliki empat karakteristik yang menentukan. Ini
adalah:
 Kepemilikan pribadi atas alat-alat produksi
 Persaingan
 Pembagian antara modal dan tenaga kerja
 Motif untung.

2. Hak dan Keadilan Distributif


Dalam sistem kapitalis, para pemilik modal menggunakan tenaga kerja sebagai faktor
produksi. Dan sebagai akibatnya ini membentuk jenis hubungan akuntabilitas tertentu antara
kedua pihak. Di satu sisi tenaga kerja bertanggungjawab kepada pemasok modal ; namun,
pemilik modal juga berhak untuk mengambil manfaat dari hasil kerja buruh. Dengan kata
lain, penyedia modal memiliki hak atas laba yang dihasilkan oleh tenaga kerja.
Hubungan ini telah menjadi subyek analisis kritis, yang paling terkenal oleh Karl
Marx. Marx menyarankan bahwa hubung anantara modal dan tenaga kerja bersifat
eksploitatif. Dia berpendapat bahwa meskipun benar bahwa karyawan masuk ke dalam
kontrak kerja dengan kehendak bebas mereka sendiri, ia tetap menyarankan bahwa
kepemilikan modal pribadi menempatkan pemilik dalam posisi berkuasa. Posisi yang kuat
ini, dia menyarankan, memungkinkan mereka mengekstraksi kembali dari tenaga kerja yang
melebihi nilai kelangkaan modal mereka.
Dengan kata lain, dia menyarankan bahwa hasil dari sistem ekonomi, atau lebih
khusus lagi laba yang dihasilkan oleh perusahaan, tidak terdistribusi secara merata antara
pemilik modal dan karyawan. Masalah ini berkaitan langsung dengan praktik akuntansi
karena umumnya diasumsikan dan diajarkan dalam pendidikan akuntansi bahwa bisnis
dijalankan secara khusus untuk kepentingan pemilik dan bukan karyawan. Ini adalah asumsi
yang dikemas dalam teori keuangan dan ekonomi melalui memaksimalkan pengembalian
pemegang saham (Primeaux danSteiber 1994).
a. Kesetaraan dan efisiensi
Berbeda dengan gagasan kesetaraan (setidaknya dalam hal distribusi), gagasan
efisiensi adalah kebajikan yang cukup modern. Teori ekonomi neo liberal pasar bebas
menghadirkan ketegangan antara kedua konsep ini (Chryssides dan Kaler 1996). Efisiensi
dipandang sebagai prasyarat utama untuk pembangunan ekonomi. Jika pasar ingin
meningkatkan kehidupan kita, melalui pengembangan produk dan layanan baru dan
berkualitas lebih baik maka, menurut pendukung neo liberal dari pasar bebas, perlu ada
persaingan dan oleh karena itu ada beberapa kesenjangan terkait dalam insentif keuangan.
Pasar, menurut mereka, perlu menghargai karyawan yang bekerja lebih keras dan lebih
inovatif. Dengan kata lain, beberapa ketidaksetaraan dalam distribusi pengembalian
ekonomi dibenarkan, yaitu, kesetaraan dikalahkan oleh efisiensi. Memang banyak yang
akan menunjuk pada ketidakefisienan yang melumpuhkan yang tampak di banyak
ekonomi terpusat sebagai bukti empiris yang mendukung argument mereka tentang
ketidaksetaraan.
b. Kesetaraan dan kebebasan
Argumen kedua yang terkait didasarkan pada gagasan kebebasan dan lebih khusus
lagi kebebasan kontrak (Chryssides dan Kaler 1996). Dari perspektif neo liberal, individu
harus bebas memilih, misalnya berapa jam mereka ingin bekerja dan dimana. Jika
individu bebas untuk melakukan transaksi pasar seperti yang mereka inginkan maka ini
pasti akan menghasilkan distribusi pengembalian ekonomi yang tidak merata. Namun,
karena ini adalah pilihan bebas individu maka distribusi yang tidak merata ini
dibenarkan. Untuk meminta agar output system ekonomi di distribusikan secara merata,
Anda harus member penghargaan kepada orang lain atas upaya yang tidak setara atau
memaksa setiap orang untuk berkontribusi pada tingkat upaya yang sama.
c. Kesetaraan dan hak
Kedua argumen di atas didasarkan pada gagasan khusus tentang jasa. Distribusi
yang tidak adil dibenarkan karena mereka pantas. Namun, teori hak Nozick
memberikancaraberpikirketiga dan sangatberbedatentangkeadilandistributif. Menulis dari
perspektif neo liberal, Nozick menyajikan proses, yang bertentangan dengan teori hasil
keadilan distributif (Chryssides dan Kaler 1996). Bagian kekayaan individu, menurut
Nozick, harus dinilai dalam hal bagaimana kekayaan itu diakumulasikan. Dia
berpendapat bahwa ketidaksetaraan dalam hasil system ekonomi dapa tdibenarkan,
asalkan situasi ini telah muncul tanpa melanggar hak siapapun, (meskipun ia membatasi
hak terutama untuk hak kepemilikan). Memang Nozick berpendapat bahwa segala upaya
untuk memperbaiki situasi ini dan memaksakan beberapa bentuk redistribusi adalah
tidakadil.
d. Utilitarianisme
Akuntansi dalam sistem pasar bebas berkontribusi terhadap distribusi hasil
ekonomi yang tidak merata. Meskipun di mungkinkan untuk membenarkan ketidak
setaraan ini baik dalam hal jasa maupun hak, pembenaran teoretis utama untuk system
ini, dan yang mendukung praktik akuntansi, adalah bentuk teori konsekuensialis yang
disebut utilitarianisme.

Sistem Bisnis: Pemerintah, Pasar, dan Perdagangan Internasional

Ideologi
Ideologi adalah sebuah sistem keyakinan normatif yang dimiliki para anggota kelompok
sosial tertentu, sedangkan ideologi bisnis adalah sistem keyakinan normatif atas masalah-
masalah di dalam bisnis khususnya yang diyakini oleh kelompok-kelompok bisnis tertentu,
misalnya para manajer. Ideologi bisnis ini punya arti penting, ideologi bisnis seseorang kerap
kali menentukan keputusan bisnis yang dibuatnya, melalui keputusan ini, ideologi memengaruhi
perilakunya.

Sistem Pasar vs Sistem Perintah


Pasar bertujuan untuk menyelesaikan masalah-masalah ekonomi dasar yang dihadapi
semua masyarakat yaitu mengkoordinasi berbagai aktivitas ekonomi dari para anggota
masyarakat. Sedangkan dalam sistem perintah, satu otoritas (seseorang atau komisi) membuat
keputusan tentang apa yang akan diproduksi, siapa yang akan memproduksi, dan siapa yang akan
mendapatkannya. Dalam sistem pasar bebas, semua perusahaan yang masing-masing dimiliki
oleh individu yang berbeda dan mencari keuntungan dengan cara yang berbeda membuat
keputusan atas apa yang mereka produksi dan bagaimana memproduksinya.

Pasar Bebas dan Hak : John Locke


John Locke (1632-1704), seorang filsuf politik Inggris dianggap sebagai pengembang
gagasan bahwa manusia memilki “hak alami” atas kebebasan dan “hak alami” atas properti
pribadi. Menurut Locke, hukum alam “mengajarkan” setiap manusia bahwa dia memiliki hak
atas kebebasan. Jika tidak ada pemerintah, manusia akan mendapati dirinya “keadaan alami”.
Bebas dari batasan-batasan selain “hukum alam”. Bahwa dalam kesamaan dan kemandirian tidak
ada seorangpun yang boleh menyakiti orang lain dalam hidup, kesehatan, kebebasan, atau
kepemilikannya. Karena keadaan alami merupakan suatu keadaan yang penuh bahaya, dimana
individu terus menerus menghadapi ancaman dari orang lain. John Locke tidak secara eksplisit
menggunakan teori hak alami untuk mendukung sistem pasar bebas, namun sejumlah penulis
abad ke-20 menggunakan teorinya untuk tujuan tersebut.

Kritik atas Hak Locke


Pandangan Locke tentang pasar bebas didasarkan pada asumsi yang belum terbukti
bahwa individu memiliki hak atas kebebasan dan properti yang harus diproritaskan dari hak-hak
lain. Sekalipun manusia memiliki hak atas kebebasan dan properti, tidak berarti hak ini harus
diproritaskan dari hak-hak lain. Pandangan Locke tentang pasar bebas didasarkan pada gagasan
bahwa pasar bebas menciptakan perbedaan hak yang tidak adil. Argumen Locke mengasumsikan
bahwa manusia adalah individu-individu atomistik yang memiliki hak atas kebebasan dan
properti yang berasal dari sifat alami mereka dan terpisah dari hubungan mereka dengan
komunitas yang lebih besar.

Utilitas Pasar Bebas : Adam Smith


Adam Smith (1723-1790), sang “bapak ekonomi modern” adalah pencetus argumen
utilitarian pasar bebas. Menurut Smith, saat individu dibiarkan bebas mencari kepentingannya
sendiri di pasar bebas, mereka akan diarahkan menuju kesejahteraan publik oleh sebuah “tangan
tak terlihat”. Smith juga mengatakan bahwa sistem pasar kompetitif mengalokasikan sumber
daya secara efisien di antara berbagai industri dalam sebuah masyarakat. Hal terbaik bagi
pemerintah adalah dengan tidak melakukan apa-apa. Membiarkan masing-masing individu
mencari kepentingan mereka sendiri sesuai dengan “kebebasan alami”. Sistem properti pribadi
sangat dibutuhkan dalam sistem pasar bebas.

Kritik Terhadap Adam Smith


Para kritikus argumen utilitarian Adam Smith tentang pasar bebas dan properti pribadi
menyatakan pendapat mereka dalam berbagai cara. Kritik paling umum adalah argumen
utilitarian tersebut didasarkan pada asumsi-asumsi yang tidak realistis. Argumen Smith, pertama,
mengasumsikan bahwa kekuatan-kekuatan impersonal persediaan dan permintaan akan
mendorong turunnya harga sampai pada tingkat paling rendah karena penjual sangat banyak dan
masing-masing usaha bisnis ukurannya sedemikian kecil sehingga tidak ada satupun penjual
yang mampu mengendalikan harga sebuah produk.
Kedua, menurut para kritikus argumen-argumen Smith mengasumsikan bahwa semua
sumber daya yang digunakan untuk memproduksi sesuatu akan dibayar oleh produsen dan bahwa
produsen akan berusaha untuk memaksimalkan keuntungan. Ketiga, kata para kritikus analisis
Smith salah mengasumsikan bahwa manusia hanya tertmotivasi oleh keinginan “alami” untuk
mendapatkan keuntungan.

Kritik Keynes
John Maynard Keynes menyatakan bahwa tanpa intervensi pemerintah, permintaan akan
barang tidak bisa cukup tinggi untuk dapat menyerap semua persediaan. Pemerintah bisa
mencegah penghematan yang berlebihan dengan memengaruhi suku bunga dengan cara
mengatur persediaan uang. Pengeluaran pemerintah bisa menutupi perbedaan antara jumlah
permintaan dan jumlah persediaan dengan meningkatkan permintaan dari rumah tangga dan
bisnis. Argumen Keynes menjadi kurang meyakinkan, setelah terjadi stagflasi tahun 1970.

Utilitas Survival of the Fittest : Darwinisme Sosial


Charles Darwin (1809-1882) menyatakan bahwa berbagai spesies makhluk hidup
beerkembang akibat proses lingkungan yang mendukung kelangsungan hidup spesies tertentu
dan menghancurkan yang lain. Perusahaan yang lemah harus disingkirkan dari persaingan.
Survival of the fittest berarti survival of the best. Kekeliruan ini yang disebut kesalahan alami
oleh sejumlah penulis. Tentu saja mengimplikasikan bahwa apapun yang terjadi secara alami
adalah yang terbaik.

Free Trade dan Utilitas (David Ricardo(1772-1823))


Dalam buku Adam Smith “Wealth of Nations” yang utamanya bertujuan untuk
menunjukkan keuntungan pasar bebas. Smith menekankan bahwa keuntungan pembuatan produk
dari masing-masing negara merupakan keuntungan absolut dalam produksi dan penjualan produk
dengan negara lain memiliki keuntungan dalam produksi. Ricardo melakukan pembelaan bahwa
pasar bebas sebagai dasar dari manfaat komparatif dan spesialis bahkan dapat membuat
segalanya sangat murah dibandingkan yang lain. Spesialisisasi meningkatkan jumlah output dari
barang-barang yang diproduksi negara-negara dan melalui perdagangan disemua negara dapat
menambah keuntungan.

Free Trade dan Utilitas


Argumen dasar Ricardo diterima oleh banyak ekonom sebagai teori yang benar, akan
tetapi banyak pertanyaan bagaimana argumen utiliaritian diterapkan diseluruh dunia saat ini.
Ricardo membuat banyak asumsi yang tidak benar saat ini :
 Bahan baku yang digunakan untuk memproduksi barang tidak bergerak dari suatu negara ke
negara lain.
 Ongkos produksi masing-masing negara adalah tetap.
 Pekerja dapat dengan mudah pindah dari satu industri ke industri yang lain.
 Ricardo mengesampingkan aturan perdagangan internasional.
Hal ini sulit untuk menjelaskan kritik-kritik, namun pada saat ini banyak orang-orang
yang terus mendukung perdagangan bebas, mengulangi argumen manfaat komparatif Ricardo
dan banyak orang yang menjadi kritikus globalisasi.

Kritik Marx
Karl Marx (1818-1883) tidak diragukan lagi merupakan kritikus paling keras dan paling
berpengaruh terhadap kesenjangan yang diperkirakan terbentuk dari sistem properti pribadi dan
pasar bebas. Marx mengklaim bahwa contoh-contoh eksploitasi terhadap para pekerja ini
hanyalah gejala dari ketidakadilan besar yang diciptakan kapitalisme.
Pengasingan
Menurut Marx, ekonomi kapitalis menghasilkan 4 bentuk “pengasingan” pekerja atau 4
bentuk pemisahan dari apa yang seharusnya menjadi milik mereka.
 Masyarakat kapitalis memberikan penguasaan atas hasil usaha para pekerja pada orang lain.
 Kapitalisme mengasingkan pekerja dari aktivitasnya sendiri.
 Kapitalisme menghasilkan orang-orang dari diri mereka sendiri dengan menanamkan
pandangan keliru atas apa yang mereka butuhkan dan mereka inginkan.
 Masyarakat kapitalis mengasingkan manusia satu sama lain dengan memisahkan mereka ke
dalam kelas-kelas sosial yang bertentangan dan tidak sederajat serta menghancurkan
komunitas dan hubungan perhatian.

Fungsi Pemerintah
Fungsi pemerintah sesungguhnya seperti dalam sejarah, menurut Marx adalah untuk
melindungi kepentingan-kepentingan keles penguasa. Menurut Marx semua masyarakat dapat di
analisis dalam kaitannya dengan 2 komponen utamanya yaitu substruktur ekonomi dan
superstruktur sosial. Marx menamakan kontrol sosial yang digunakan dalam memproduksi
barang (atau dengan kata lain kontrol sosial di mana masyarakat mengatur dan mengendalaikan
para pekerja) sebagai hubungan produksi.

Kesimpulan : Ekonomi Campuran


Perpaduan antara peraturan pemerintah, pasar bebas parsial dan kepemilikan pribadi
terbatas adalah apa yang umumnya yang disebut ekonomi campuran. Pada dasarnya, ekonomi
campuran mempertahankan sistem pasar dan kepemilikan pribadi namun sekaligus bergantung
pada kebijakan pemerintah untuk mengatasi kekurangan-kekurangannya. Untung rugi penerapan
kebijakan ekonomi campuran juga tetap menjadi bahan perdebatan yang berlangsung seputar
konsep pasar bebas, kepemilikan pribadi dan intervensi pemerintah, semenjak tahun 1980-an,
perdebatan ini lebih difokuskan pada krisis produktivitas yang masih dialami Amerika saat
bersaing dengan negara-negara lain di pasar global.
Etika di Pasar

Sebelum mempelajari etika praktik antikompetitif, ada gunanya memiliki pemahaman


yang jelas tentang arti persaingan pasar, khususnya yang kita sebut persaingan sempurna. Tentu
saja, kita semua memiliki pemahaman intuitif tentang persaingan: Ini adalah persaingan antara
dua pihak atau lebih yang berusaha mendapatkan sesuatu yang hanya dimiliki oleh salah satu
dari mereka. Persaingan ada dalam pemilihan politik, dalam pertandingan sepak bola, di medan
perang, dan dalam kursus di mana nilai-nilai didistribusikan "di kurva." Namun, persaingan pasar
melibatkan lebih dari sekadar persaingan antara dua atau lebih perusahaan. Untuk mendapatkan
ide yang lebih jelas tentang sifat persaingan pasar, kita akan melihat tiga model ekonomi yang
menggambarkan tiga tingkat persaingan dalam pasar: persaingan sempurna, monopoli murni, dan
oligopoli.
• Kompetisi sempurna
Pasar bebas di mana tidak ada pembeli atau penjual memiliki kekuatan untuk secara
signifikan mempengaruhi harga di mana barang dipertukarkan.
• Monopoli murni
Pasar di mana perusahaan tunggal adalah satu-satunya penjual di pasar dan penjual baru
dilarang masuk.
• Oligopoli
Pasar yang dibagikan oleh sejumlah kecil perusahaan besar yang bersama-sama dapat
mempengaruhi harga.

Ekulibirium dalam kompetisi sempurna


Dalam pasar bebas persaingan sempurna, pembeli harga bersedia membayar barang naik
ketika barang lebih sedikit tersedia, dan kenaikan harga ini mendorong penjual untuk
menyediakan jumlah barang yang lebih besar. Jadi, karena lebih banyak barang tersedia, harga
cenderung turun dan penurunan harga ini menyebabkan penjual mengurangi jumlah barang yang
mereka sediakan. Fluktuasi ini menghasilkan hasil yang mengejutkan: Dalam pasar yang sangat
kompetitif, harga dan kuantitas selalu bergerak menuju apa yang disebut titik ekuilibrium.
Titik ekuilibrium di pasar adalah titik di mana jumlah barang yang ingin dibeli pembeli
sama dengan jumlah barang yang ingin dijual oleh penjual dan di mana harga tertinggi yang
bersedia dibayar pembeli sama dengan harga terendah yang bersedia diambil oleh penjual. Pada
titik ekuilibrium, setiap penjual menemukan pembeli yang bersedia dan setiap pembeli
menemukan penjual yang bersedia. Terlebih lagi, hasil mengejutkan dari pasar bebas yang
bersaing sempurna ini memiliki hasil yang bahkan lebih mencengangkan: Ini memenuhi tiga
kriteria moral — keadilan, utilitas, dan hak. Yaitu, pasar bebas yang bersaing sempurna
mencapai semacam keadilan tertentu, memuaskan versi utilitarianisme tertentu, dan
menghormati jenis-jenis hak moral tertentu.

Titik ekuilibrium
Titik pada grafik di mana kurva penawaran dan permintaan bertemu, sehingga jumlah
pembeli yang ingin dibeli sama dengan jumlah yang ingin penjual jual dan harga yang bersedia
dibayar pembeli sama dengan harga yang bersedia diambil oleh penjual
Keseimbangan dalam pasar persaingan sempurna harga dan kuantitas bergerak ke
keseimbangan dalam pasar persaingan sempurna karena:
 Jika harga naik di atas ekuilibrium, surplus muncul dan mendorong harga turun ke
ekuilibrium.
 Jika harga jatuh di bawah ekuilibrium, kekurangan muncul dan mendorong harga ke
keseimbangan.
 Jika kuantitas kurang dari keseimbangan, keuntungan naik, menarik penjual yang menambah
kuantitas ke keseimbangan.
 Jika kuantitas lebih dari ekuilibrium, harga jatuh, mendorong penjual keluar yang
menurunkan kuantitas ke ekuilibrium.

Ethic and perfect competition market


Seperti yang telah kita lihat, pasar bebas yang bersaing sempurna menggabungkan
kekuatan yang mau tidak mau mendorong pembeli dan penjual menuju apa yang disebut titik
keseimbangan. Dengan melakukan itu, mereka mencapai tiga nilai moral utama: (1) mereka
mengarahkan pembeli dan penjual untuk menukar barang-barang mereka dengan cara yang adil
(dalam arti tertentu adil); (2) mereka memaksimalkan utilitas pembeli dan penjual dengan
mengarahkan mereka untuk mengalokasikan, menggunakan, dan mendistribusikan barang-
barang mereka dengan efisiensi sempurna; dan (3) mereka membawa pencapaian ini dengan cara
yang menghormati hak bebas dan hak pembeli dan penjual. Ketika kita memeriksa setiap
karakteristik moral dari persaingan sempurna ini, penting untuk diingat bahwa mereka hanya
karakteristik dari pasar bebas yang bersaing sempurna — yaitu, pasar yang memiliki tujuh fitur
yang kami cantumkan. Pasar yang gagal memiliki satu atau yang lain dari fitur-fitur ini tidak
serta merta mencapai tiga nilai moral ini.

Keadilan di Pasar Persaingan Sempurna


• Untuk pembeli, harga adil (keadilan kapitalis) hanya pada kurva permintaan.
• Untuk penjual, harga adil (keadilan kapitalis) hanya pada kurva penawaran.
• Pasar yang bersaing sempurna memindahkan harga ke titik ekuilibrium yang berada pada
kurva penawaran dan permintaan dan begitu juga untuk pembeli dan penjual.

Utilitas di Pasar Persaingan Sempurna


• Harga dalam sistem pasar persaingan sempurna menarik sumber daya ketika permintaan
tinggi dan mengusir mereka ketika permintaan rendah, sehingga sumber daya dialokasikan
secara efisien.
• Pasar yang bersaing sempurna mendorong perusahaan untuk menggunakan sumber daya
secara efisien untuk menjaga biaya tetap rendah dan laba tetap tinggi.
• Pasar yang bersaing sempurna memungkinkan konsumen membeli bundel barang yang
paling memuaskan, sehingga mereka mendistribusikan barang dengan cara yang
memaksimalkan utilitas.

Hak di Pasar Persaingan Sempurna


• Pasar persaingan sempurna menghormati hak untuk secara bebas memilih bisnis yang
dimasuki orang.
• Dalam pasar persaingan sempurna, pertukaran bersifat sukarela sehingga menghormati hak
pilihan bebas.
• Dalam pasar persaingan sempurna, tidak ada penjual yang memaksakan paksaan dengan
menentukan harga, jumlah, atau jenis barang yang harus dibeli oleh konsumen.
Pasar Bebas Kompetitif Sempurna
• Mencapai keadilan kapitalis (tetapi bukan jenis keadilan lain seperti keadilan berdasarkan
kebutuhan)
• Memuaskan versi utilitarianisme tertentu (dengan memaksimalkan utilitas peserta pasar
tetapi tidak dari semua masyarakat)
• Menghormati beberapa hak moral (hak negatif tetapi seringkali bukan hak positif)
• Dapat menyebabkan mengabaikan tuntutan kepedulian dan nilai hubungan manusia
• Dapat mendorong sifat buruk dari keserakahan dan mementingkan diri sendiri serta
mencegah kebajikan kebaikan dan kepedulian
• Dapat dikatakan untuk mewujudkan keadilan, utilitas, dan hak hanya jika tujuh fitur yang
menentukan hadir.

Pasar Monopoli
Satu penjual dominan mengendalikan semua atau sebagian besar produk pasar, dan ada
hambatan untuk masuk yang membuat perusahaan lain tidak masuk. Penjual memiliki kekuatan
untuk menetapkan jumlah dan harga produknya di pasar. Penjual dapat mengekstraksi laba
monopoli dengan memproduksi kurang dari jumlah ekuilibrium dan menetapkan harga di bawah
kurva permintaan tetapi tinggi di atas kurva penawaran. Hambatan masuk yang tinggi membuat
pesaing lain tidak membawa lebih banyak produk ke pasar.

Kelemahan Etis dari Monopoli


• Melanggar keadilan kapitalis dengan memungut lebih banyak untuk produk-produk daripada
yang diketahui produsen bernilai
• Melanggar utilitarianisme dengan menjauhkan sumber daya dari pasar monopoli di mana
kekurangan menunjukkan lebih banyak dibutuhkan dan mengalihkannya ke pasar tanpa
kekurangan seperti itu; dan dengan menghilangkan insentif untuk menggunakan sumber daya
secara efisien
• Melanggar hak negatif dengan memaksa perusahaan lain untuk tetap keluar dari pasar,
dengan membiarkan monopoli memaksa pembeli untuk membeli barang yang tidak mereka
inginkan, dan dengan membiarkan perusahaan monopoli membuat keputusan harga dan
kuantitas yang terpaksa diterima konsumen.
Oligopolistics competition
Pasar kompetitif tidak sempurna merupakan pasar yang berada di suatu tempat di
spektrum antara dua ekstrem dari pasar persaingan sempurna dengan banyak penjual dan pasar
monopoli dengan satu penjual dominan.

Praktik Tidak Etis di Pasar Oligopoli


• Penetapan harga
• Manipulasi pasokan
• Alokasi pasar
• Tawaran rigging
• Pengaturan transaksi eksklusif
• Pengaturan mengikat
• Perjanjian pemeliharaan harga eceran
• Diskriminasi harga predatori.

Segitiga Penipuan
Tekanan atau insentif kuat untuk berbuat salah, seperti tekanan organisasi, tekanan teman
sebaya, kebutuhan perusahaan, insentif pribadi. Kesempatan untuk melakukan kesalahan, yang
mencakup kemampuan untuk melakukan kesalahan, dihadapkan dengan keadaan yang
memungkinkannya, risiko deteksi yang rendah. Kemampuan untuk merasionalisasi tindakan
seseorang dengan membingkainya sebagai dibenarkan secara moral.

Pandangan Utama tentang Kekuatan Oligopoli


Pandangan tidak melakukan apa-apa mengatakan tidak melakukan apa pun karena
kekuatan oligopoli dibatasi oleh persaingan antara industri dan oleh kekuatan penyeimbang
kelompok besar; juga oligopoli kompetitif dan perusahaan AS besar adalah pesaing internasional
yang baik. Pandangan Antitrust mengatakan perusahaan monopoli dan oligopoli besar anti
persaingan dan harus dipecah menjadi perusahaan kecil. Pandangan regulasi mengatakan
perusahaan besar bermanfaat tetapi perlu dikendalikan oleh peraturan pemerintah.

Anda mungkin juga menyukai