Anda di halaman 1dari 26

POSITIVE

ACCOUNTIN
G THEORY
Anggota:
Ririn Wulandari (12030120420027)
Ayu Sarah S (12030120420042)
Arif Rahman (12030120420067)
Ilham Fajar Eko S (12030120420053)
DEFINISI TEORI
AKUNTANSI
DAN ASAL USUL
POSITIF

2
DEFINISI
Menurut Watts dan Zimmerman (1986), Teori Akuntansi
Positif :
“yang bersangkutan dengan menjelaskan praktik akuntansi.
Hal ini dirancang untuk menjelaskan dan memprediksi
perusahaan mana yang akan dan perusahaan mana yang tidak
akan menggunakan metode tertent tetapi tidak mengatakan
metode apa yang harus digunakan perusahaan”.


3
ASAL MULA DAN


PERKEMBANGAN TEORI
Penelitian positif di bidang akuntansi dimulai pada
AKUNTANSI POSITIF
pertengahan tahun 1960. Satu perkembangan dari tahun
1960an yang penting untuk perkembangan PAT adalah
karya teori seperti Fama, khususnya karya yang
berhubungan dengan perkembangan Eficient Market
Hypothesis (EMH) dan menjadi paradigma yang dominan
pada tahun 1970an dan 1980an.

4
● Pada pertengahan sampai akhir ● Tahun 1990 Watts dan Zimmerman
tahun 1970an, teori dikembangkan mengidentifikasi tiga hipotesis yang
yang mengajukan bahwa pasar sering digunakan dalam literatur teori
adalah efisien dan susunan akuntansi positif untuk menelaskan
kontraktual digunakan sebagai dasar dan memprediksi apa yang organisasi
untuk mengontrol usaha-usaha agen akan dukung atau melawan khusus
metode akutansi
yang berkepentingan pribadi. Riset
ini memberikan dasar yang
dibutuhkan untuk pengembangan
PAT.
PERSPEKTIF
EFISIENSI DAN
OPORTUNISTIK

6
Perspektif Efisiensi
● Menjelaskan bagaimana berbagai mekanisme kontrak dapat diletakkan sebagai
mana mestinya, untuk meminimalkan biaya agensi dari perusahaan
● Sering disebut sebagai perspektif ex ante (sebelum fakta)

7
Perspektif Oportunistik
● Mengambil apa yang diberikan pengaturan kontrak yang dinegosiasikan
dari perusahaan dan berusaha untuk menjelaskan dan memprediksi
perilaku oportunistik tertentu yang kemudian akan terjadi
● Sering disebut sebagai perspektif ex post (setelah fakta)

8
KONTRAK
PEMILIK/ MANAJER
“ Skema Bonus Umum
Skema bonus ini adalah praktek yang umum
bagi para manajer untuk diberi imbalan dengan
cara yang terikat pada keuntungan perusahaan,
penjualan perusahaan, atau return on assets,
yaitu, pemberian remunerasi mereka harus
didasarkan pada output dari sistem akuntansi.

10
Dasar Perencanaan Bonus yang Berbasis Akuntansi

Dalam menjelaskan penggunaan skema bonus berbasis akuntansi, Emanuel,


Wong dan Wong (2003, hal 155.) Menyatakan:
● Pendapatan akuntansi sering digunakan menghitung gaji manajer (Smith dan
Watts, 1982; Healy, 1985; Sloan, 1993) karena ukuran kinerja manajer lebih
efisien dari ukuran lain seperti harga saham dengan realisasi arus kas.
Pemberian Insentif untuk Memanipulasi Nilai Akuntansi
Dalam mempertimbangkan biaya atas penerapan skema insentif berdasarkan output
akuntansi, ada kemungkinan bahwa atas dasar keuntungan akuntansi dapat mendorong
manajer untuk memanipulasi angka akuntansi terkait untuk meningkatkan kinerja nyata
mereka dan yang terpenting, imbalan yang terkait (perspektif oportunistik).

12
Skema Bonus Berbasis Pasar
● Perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan, atau penelitian dan pengembangan
teknologi tinggi, mungkin memiliki laba akuntansi yang sangat berfluktuasi.
● Pada beberapa industri, ahli teori akuntansi positif mungkin berpendapat bahwa lebih
tepat untuk memberi penghargaan manajer dalam hal nilai pasar surat berharga
perusahaan, yang diasumsikan akan dipengaruhi oleh harapan atas nilai bersih
sekarang dari arus kas masa depan yang diharapkan.

13
Macam macam Teori Akunansi Positif

• Teori Kontrak
• Kontrak Utang
• Biaya Politik

14

Teori kontrak adalah hubungan kontrak antara
 pemasok dan konsumen faktor-faktor produksi.

15
Kegunaan Kontrak
• Mendokumentasikan syarat dan kondisi
kerja para manajer oleh pemegang saham
• Mendokumentasikan syarat dan kondisi di
mana pemberi pinjaman menyediakan
sumber daya keuangan.
• Kontrakkerja untuk pabrik dan pekerja
lainnya.
• Untuk penyediaan barang.
• Untuk penjualan dan pengiriman barang
dan  jasa.

16
• Perusahaan perlu membuat laporan keuangankarena adannya kontrak (mengenai siapa
pembelidan penjual) atau kontrak pembeli dan penjual.Laporan keuangan dari perusahaan
menunjukkanbahwa perusahaan itu qualified untukmenyelesaikan pembayaran pembelian
bahanyang dibeli(contoh bahan baku).
• Karyawan perlu meyakinkan bahwa perusahaandapat digunakan sebagai tempat
bergantunguntuk mencari sumber kehidupan. Kontrakperusahaan bisa dengan investor,
kreditor,konsumen, maupun pemerintah dalammemaksimalkan kemakmuran pemegang
saham,yang disebut dengan hak perusahaan.

17
• Timbul karena adanya asimetri informasi
(informationasymmetry). Dimana agen memiliki informasi
Manager Agency Problem
yang lebih banyak(full information) dibanding dengan
(CAPM)
principal
• Menyebabkan biaya kepada shareholder atas setiap
tindakanpihak agen
• Untuk mengatasi hal tersebut shareholder (prinsipal)
melakukan sistem pengawasan atas kinerja agen dengan
menerapkan teorikontrak antara principal dengan agen.

18
Asimetri Informasi

• Ketidakseimbangan perolehan informasi antara pihak manajemen sebagai penyedia


informasi dengan pihakpemegang saham dan stakeholder sebagai pengguna
informasi.
• Adverse Selection yaitu bahwa para manajer serta orang orang dalam mengetahui
lebih banyak tentang keadaan dan prospek perusahaan dibandingkan investor pihak
luar
• MoralHazard yaitu bahwa kegiatan yang dilakukan olehseorang manajer tidak
seluruhnya diketahui oleh pemegang saham maupun pemberi pinjaman

19
Biaya Politik
● Political Cost merupakan biaya yang dihasilkan dari perhatian politik dari
pemerintah, lobby groups, dll. Biaya ini biasanya diarahkan pada perusahaan yang
lebih besar(indikasi  kekuatan pasar).Untuk mengurangi kemungkinan perhatian
politikini,  perusahaan harus mengadopsi metode akuntansi yang  mengarah pada
pengurangan keuntungan untuk menurunkan pengawasan politik.

20
Dari perspektif ekonomi ada pandangan bahwa di pasar
politik yang terbatas diharapkan "pay-off“ dapat
dihasilkan dari tindakan individu.Informasi tersebut Tindakan Politik
nantinya akan dibagikan, dan memiliki kemampuanuntuk Individu
menyelidiki tindakan pemerintah dan bisnis meningkat.
Perwakilan kelompok kepentingan diberikan kepentingan
pribadi untukmemaksimalkan kesejahteraan mereka
sendiri karena konstituen memilikimotivasi terbatas atau
sarana untuk mendapat informasi lengkap.

21
KRITIK
TERHADAP
TEORI
AKUNTANSI
POSITIF
Secara umum, Boland dan Gordon (1992)
mengelompokkan berbagai kritik terhadap Teori
Akuntansi Positif menjadi 3, yaitu:
1) Kritik tentang teknik atau metode penelitian.
2) Kritik tentang filosofi.
3) Kritik berbasis Ilmu Ekonomi.

Sementara itu sebagian peneliti lainnya masih
memunculkan opini dan kritik untuk teori
akuntansi positif, misalnya penelitian yang
telah dilakukan oleh Tinker et al. (1982),
Christenson (1983), Holthausen & Leftwich
(1983), Whittington (1987), Hines (1988), dan
lain-lain.

24
Contoh penelitian yang memberikan kritik terhadap teori akuntansi positif dapat di
lihat pada tabel berikut:
No. Nama Peneliti Topik Hasil Penelitian
1. Ball dan Foster (1982) Review atas penelitian Kritikan:
akuntansi secara empiris a) Ukuran perusahaan dan perencanaan bonus dapat sebagai proksi untuk melupakan variabel-
variabel lainnya.
b) Kelemahan teori yang mendukung konstruksi pondasi untuk besaran biaya politik.
c) Sampel yang digunakan tidak dapat dipertahankan.
2. Tinker et al. (1982) Teori Positif vs Teori a) Teori positif merupakan nilai muatan dan pelindung untuk mencegah adanya bias.
Normatif b) Mengabaikan penekanan kelas yang diperebutkan.
3. Christenson (1983) Metodologi dari teori a) Logikal positif menggunakan metodologi yang sudah usang.
positif b) Adanya pendekatan dalam Sosiologi Akuntansi di dalam teori akuntansi.
c) Mengenalkan standar pengujian suatu argumentasi tentang pengecualian pembatalan pada teori.
d) Metoda yang digunakan untuk menjelaskan konstruksi teori tidak layak.
4. Holthausen & Review konsekuensi Keterbatasan interpretasi yang dihasilkan, disebabkan oleh :
Leftwich (1983) literatur ekonomi. a) Tidak lengkapnya penjelasan teori politik dan kontrak.
b) Masalah khusus dalam variabel dependen dan independen.
5. Whittington (1987) Review dari Watts & a) Antara argumentasi dan bukti yang disajikan tidak seimbang.
Zimmerman (1976) b) Metodologinya ekstrim.
c) Teori positif bermuatan nilai.
d) Pendekatan sosiologi akuntansi ada di dalam teori akuntansi.
6. Hines (1988) Christenson (1983) dan Kelayakan evaluasi yang ditunjukkan tidak dapat dipraktikkan dalam penelitian akuntansi yang
metodologi bersifat empiris.

25
Thanks!
Any questions?

26

Anda mungkin juga menyukai