Positive Accounting Theory: 

A Ten Year Perspective

Ross L. Watts and Jerold L. Zimmerman
University of Rochester

1. LATAR BELAKANG
Makalah ini mengulas dan mengkritik literatur teori akuntansi positif yang kontroversial
10 tahun lalu, dimana diteliti oleh :
 Watts dan Zimmerman (1979) tentang "The Demand for and Supply of Accounting
Theories: The Market for Excuses". Penelitian ini mengarah pada penjelasan
tentang praktik akuntansi, biaya kontrak
 Watts dan Zimmerman (1978) tentang "Towards a Positive Theory of the
Determination of Accounting Standards". Penelitian ini mengarah pada perdebatan
metodologi penelitian yang belum produktif.
 Makalah ini mencoba untuk menghilangkan beberapa kesalahpahaman umum tentang
metodologi penelitian. Selain itu makalah ini membahas :
 Hubungan yang lebih erat antara teori dan tes empiris.
 Pengembangan model penelitian
 Pengukuran Variabel
2. TUJUAN PENELITIAN
o untuk menyampaikan perspektif tentang evolusi dan keadaan terkini dari teori
akuntansi positif dan untuk merangkum bukti tentang keteraturan empiris
sistematis dalam akuntansi
o untuk mengevaluasi metode penelitian dan metodologi yang digunakan untuk
mendokumentasikan keteraturan empiris.
o untuk memberikan pandangan tentang arah masa depan untuk literatur
akuntansi positif
3. PENJELASAN
1. Evolusi dan Keadaan Teori Akuntansi Positif
Penelitian akuntansi positif modern mulai berkembang pada 1960-an ketika
Ball and Brown (1968), Beaver (1968), dan lainnya memperkenalkan metode
keuangan empiris untuk akuntansi keuangan. Literatur selanjutnya mengadopsi
asumsi bahwa angka akuntansi menyediakan informasi untuk keputusan investasi
pasar keamanan, dan menggunakan "perspektif informasi" ini untuk menyelidiki
hubungan antara angka akuntansi dan harga saham. "Perspektif informasi" belum
menjelaskan mengapa seluruh industri beralih menggunakan metode penyusutan
garis lurus. Perspektif informasi gagal didapatkan karena akuntansi tidak dapat
mempengaruhi nilai perusahaan. Perspektif informasi dapat dilihat dari
pendapatan, dividen, dan arus kas.
Dalam mengembangkan teori positif tentang pilihan akun memerlukan
pemahaman tentang besaran relatif dari berbagai jenis biaya kontrak.
Penelitian ini menggunakan istilah "biaya kontrak" untuk menggabungkan
berbagai macam biaya. Biaya kontrak terdiri dari :
1. Biaya transaksi. Contoh : biaya perantara
2. Biaya agensi. Contoh : biaya pemantauan, biaya ikatan, dan kerugian
residual akibat keputusan disfungsional
3. Biaya informasi.
4. Biaya negosiasi ulang. Contoh : biaya penulisan ulang kontrak yang ada
menjadi penyebab kontrak yang ada dibuat usang oleh beberapa peristiwa
yang tidak terduga
5. Biaya kehancuran bank. Contoh : biaya hukum kebangkrutan dan biaya
keputusan yang disfungsional
Konsep biaya kontrak dan gagasan metode akuntansi memainkan peran
kunci dalam teori akuntansi positif kontemporer. Teori akuntansi positif
menjelaskan biaya kontrak timbul akibat :
1. Transaksi pasar
2. Transaksi internal perusahaan
3. Transaksi politik
Kontrak yang menggunakan angka akuntansi tidak efektif jika manajer
memiliki keleluasaan penuh atas angka akuntansi yang dilaporkan. Jika
manajer mengetahui (atau dapat menentukan) metode akuntansi mana yang
paling memotivasi bawahan, maka pihak-pihak yang mengadakan kontrak
menginginkan manajer untuk memiliki kebijaksanaan atas angka-angka
akuntansi. Oleh karena itu, diharapkan beberapa pembatasan pada keleluasaan
manajer atas angka-angka akuntansi, tetapi beberapa keleluasaan akan tetap
ada. Ketika manajer melaksanakan kebijaksanaan ini bisa jadi karena (1)
keleluasaan yang dilaksanakan meningkatkan kekayaan semua pihak yang
berkontrak, atau (2) keleluasaan yang dilaksanakan membuat manajer menjadi
lebih baik dengan mengorbankan beberapa pihak atau pihak kontraktor lain.
Jika manajer memilih untuk menggunakan keleluasaan untuk keuntungan
mereka di luar jabatan, dan kebijaksanaan memiliki kekayaan yang
mendistribusi efek di antara pihak-pihak yang berkontrak, maka kami
mengatakan para manajer bertindak "secara oportunis."