Anda di halaman 1dari 14

ANALISIS JURNAL

Judul Penelitian : POSITIVE ACCOUNTING THEORY : A TEN YEAR


PERSPECTIF
Penulis/Peneliti : Ross L. Watss dan Jerold L. Zimmerman
Tahun
: 1990
Jurnal
: Journal of accounting review Vol. 65 No.1. Pp.131-156
A.

RINGKASAN JURNAL
Jurnal ini merupakan hasil penelitian Watss dan Zimmerman, yang
menjelaskan pandangan dari teori akuntansi positif, dimana tujuannya adalah
untuk menghapus beberapa perdebatan yang terjadi dalam metodelogi
penelitian akuntansi. Hal ini, juga menunjukkan cara-cara untuk meningkatkan
penelitian yang positif dalam akuntansi. Penelitian ini berupaya memperbaiki
antara teori dan uji empiris yang dilakukan, pengembangan model yang
mengakui endogenitas diantara variabel dan regresi serta pengurangan
kesalahan pengukuran di kedua variabel independen dan independen dalam
regresi. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) untuk menyampaikan perspective
dari sudut pandang peneliti mengenai evolusi dan keadaan sekarrang mengenai
teori akuntansi positif dan meringkas bukti-bukti empiris sistematis dalam
akuntansi (2), mengevaluasi metode riset dan metodologi dalam akuntansi
positif dan kritikan-kritikannya, (3) Menunjukkan pandangan peneliti
mengenai arah masa depan literature akuntansi positif.
Terdapat dua tipe penelitian yang berkaitan dengan teori akuntansi positif
(Januarti, 2004). Pertama, Penelitian Akuntansi dan perilaku pasar modal.
Dalam tahap ini tidak dijelaskan tentang praktek akuntansi, tetapi dilakukan
penelitian terhadap hubungan pengumuman laba dengan reaksi harga saham.
Kedua, dilakukan untuk menjelaskan dan memprediksi praktek akuntansi antar
perusahaan yang difokuskan pada alasan oportunistik dalam hal perusahaan
memilih metode akuntansi tertentu, atau pada alasan efisiensi yaitu metode
akuntansi dipilih untuk mengurangi biaya kontrak/ antara perusahaan dengan
stakeholder-nya. Alasan pertama yaitu perspektif oportunistik disebut ex-post
yaitu pemilihan metode akuntansi dilakukan sesudah diketahui faktanya.
Alasan kedua yaituperpektif efisiensi disebut ex ante karena pemilihan metode
akuntansi dilakukan sebelum faktanya diketahui. Penelitian dibidang ini
menggunakan agency theory yang membahas tentang paradigm pengendalian
(control).
Hipotesis dalam teori akuntansi positif yang dirumuskan oleh Watt dan
Zimmerman (1986) dalam bentuk opportunistic yang sering diinterpestasikan
yaitu :
1. Hipotesis rencana Bonus (Plan Bonus Hypothesis), dalam caterisparibus
para manajer perusahaan dengan rencana bonus akan lebih memungkinkan
untuk memilih prosedur akuntansi yang dapat menggantikan laporan laba
1

untuk periode mendatang ke periode sekarang yang dikenal dengan


Income Smoothing.
2. Hipotesis perjanjuan Hutang (Debt Covenat Hypothesis), dalam
caterisparebus para manajer perusahaan yang mempunyai rasio leverage
yang besar akan lebih suka memilih prosedur akuntansi yang dapat
menggantikan laporan laba untuk periode mendatang ke periode sekarang.
3. Hipotesis biaya proses politik (Politic process Hypothesis), dalam
caterisparebus semakin besar biaya politik perusahaan, semakin mungkin
manajer perusahaan untuk memilih prosedur akuntansi yang
menangguhkan laporan laba periode sekarang ke periode mendatang.
Hipotesis ini berdasarkan asumsi bahwa perusahaan yang memiliki biaya
politiknya besar lebih sensitive dalam hubungannya untuk menstransfer
kemakmuran yang mungkin lebih besar dibandingkan dengan perusahaan
yang biaya politiknya kecil dengan kata lain perusahaan besar cenderung
lebih suka menurunkan atau mengurangi laba yang dilaporkan
dibandingkan perusahaan kecil.
Selain itu penelitian ini menyampaikan sudut pandangya mengenai teori
akuntansi positif yaitu :
1. Pertama tentang Evolusi dan negara saat teori akuntansi positif dan
merangkum bukti empiris keteraturan system dalam akuntansi, yang kedua
untuk mengevaluasi metode penelitian dan metodelogi yang digunakan
untuk mendokumentasikan keteraturan empiris, yang mana dalam
literature akuntansi positif telah menjelaskan beberapa praktik akuntansi
tapi masih banyak juga yang belum dijelaskan, serta yang ketiga adalah
memberikan pandangan tentang arah masa depan untuk literature
akuntansi positif.
2. Pengembangan dan pengujian hipotesis alternative untuk keteraturan
empiris yang ada akan meningkatkan hubungan antara teori dan tes.
Hipotesis dapat dikembangkan untuk memprediksi keteraturan empiris
baru. Melalui pendekatan kontrak, utang dan kompensasi kontrak hanya
beberapa kontrak yang mempengaruhi arus kas perusahaan. kontrak
lainnya (eksplisit dan implicit) dapat digunakan untuk mengembangkan
prediksi baru.
3. Ketiga kesalahan pengukuran dalam net accruals dapat dikurangi untuk
meningkatkan daya tes. Ini membutuhkan model net accruals tidak patuh
pada kebijakan akuntansi manajerial (Kaplan, 1985;McNichols dan Wilson
1988; DeAngelo,1988;Motyer, 1988). Juga, menggantikan variabel
indicator sederhana yang digunakan untuk mewakili rencana bonus atau
accounting based debt covenant dengan variabel kontinu yang leih baik
mengukut besaran realtif dari berbagai kontrak biaya mungkin akan
meningkatkan daya prediksi teori tersebut.
Evolusi dan Negara Positif Teori Akuntansi
Penelitian akuntansi positif modern mulai muncul pada tahun 1960-an
ketika Ball dan Brown (1968), Beaver (1968), dan peneliti lainnya
memperkenalkan metode keuangan empiris pada akuntansi keuangan.
Penelitian selanjutnya mengemukakan bahwa angka-angka dalam akuntansi
2

memberikan informasi kepada pasar sekuritas untuk membantu mengambil


keputusan. Peneliti mulai mencari hubungan antara angka akuntansi dengan
harga saham, tetapi bidang penelitian tersebut belum dapat memberikan
hipotesis untuk memprediksi dan menjelaskan pemilihan akuntansi. Alasan dari
perspektif informasi gagal menyusun hipotesis, untuk menjelaskan dan
memprediksi pilihan akuntansi, adalah pada teori keuangan terkait penelitian
empiris yang menunjukkan bahwa pilihan akuntansi tidak dapat mempengaruhi
nilai perusahaan.
Angka-angka dalam akuntansi juga digunakan dalam kontrak kompensasi
manajer. Penggunaan angka akuntansi pada bonus plan menunjukkan
kemungkinan bahwa pilihan akuntansi dapat mempengaruhi kekayaan,
sehingga peneliti akuntansi mulai meneliti arti dari pilihan akuntansi.
Sementara literatur awal berkonsentrasi pada penggunaan kontrak utang
dan kompensasi dan proses politik untuk menjelaskan dan memprediksi pilihan
akuntansi, teori yang mendasari pekerjaan empiris lebih umum dan memiliki
pondasinya dalam literatur ekonomi pada teori perusahaan.
Biaya agensi yang terkait dengan kontrak kompensasi hutang dan
manajemen dan kantor, informasi, dan kontraktor yang terkait dengan proses
politik yang disediakan Hipotesis diuji dalam studi pilihan akuntansi awal
empiris. Namun, pendekatan yang lebih umum disarankan biaya agency lain
yang terkait dengan kontrak lainnya juga bisa mempengaruhi pilihan akuntansi.
Kontemporer Teori Akuntansi Positif
Biaya kontrak dapat timbul pada transaksi pasar, transaksi internal
kepada perusahaan, dan transaksi pada proses politik. Biaya kontrak terdiri dari
biaya transaksi, biaya agency, biaya informasi, biaya negosiasi kembali, dan
biaya kebangkrutan. Biaya kontrak dalam penelitian ini merupakan seluruh
pihak terkait perusahaan, termasuk karyawan internal, manajer bahkan pihak
eksternal. Keberadaan biaya kontrak krusial bagi model organisasi perusahaan
dan pilihan akuntansi. Coase (1937) dan Ball (1989) menyebutkan bahwa siasia untuk mencoba memprediksi dan menjelaskan organisasi perusahaan yang
tidak memiliki biaya kontrak. Pilihan akuntansi yang mempengaruhi kekayaan
pihak dalam kontrak tergantung pada besarnya biaya kontrak. Oleh karena itu
pengembangan teori positif pilihan akuntansi memerlukan pemahaman tentang
besarnya berbagai tipe biaya kontrak.
Suatu kontrak tidak dapat menarik manajer dan pihak dalam kontrak jika
manajer tidak memiliki kebijakan dalam angka akuntansi, karena pihak dalam
kontrak biasanya ingin manajer memiliki sebuah kebijakan dalam angka
akuntansi. Kumpulan pilihan akuntansi yang dibatasi oleh pihak dalam kontrak
adalah alasan efisiensi (untuk meningkatkan nilai perusahaan).
Para pengguna biaya kontrak adalah akrual untuk model kedua
organisasi perusahaan dan pilihan akuntansi. Akuntansi berperan dalam sistem
ini dan tampaknya menjadi bagian dari teknologi perusahaan kontraktor yang
efisien. Exent mana pilihan akuntansi mempengaruhi pihak kekayaan pada
ukuran relatif dari biaya kontrak. Kontrak yang menggunakan angka akuntansi
tidak efektif dalam menyelaraskan manajer dan kontraktor, jika manajer
memiliki diskresi penuh atas angka akuntansi yang dilaporkan.
3

Ketika manajer menerapkan kebijakan ini dapat terjadi karena dapat


meningkatkan kekayaan dari semua pihak kontraktor, dan membuat manajer
lebih baik dengan mengorbankan beberapa pihak kontraktor atau pihak lain.
Bukti pada teori
Ada dua tipe pengujian teori yang telah dilakukan, yaitu pengujian harga
saham dan pengujian pemilihan akuntansi. Pengujian teori harga saham
menunjukkan beberapa reaksi pasar terhadap kewajiban perubahan akuntansi.
Mayoritas penelitian pilihan akuntansi menjelaskan satu pilihan metode
akuntansi daripada kombinasi pilihan metode akuntansi. Mayoritas penelitian
akuntansi menggunakan kombinasi tiga kelompok variable, yaitu variable yang
mewakili dorongan manajer untuk memilih metode akuntansi berdasarkan
bonus plan, kontrak hutang, dan proses politik.
Tiga hipotesis yang paling sering diuji adalah hipotesis bonus plan,
hipotesis hutang/ekuitas, dan hipotesis biaya politik. Hipotesis dari bonus plan
adalah manajer dari perusahaan dengan bonus plan cenderung untuk
menggunakan metode akuntansi yang meningkatkan laba pada periode
berjalan. Hipotesis hutang/ekuitas memprediksi jika semakin tinggi rasio
hutang/ekuitas perusahaan maka manajer cenederung menggunakan metode
akuntansi yang meningkatkan laba. Hipotesis biaya politik memprediksi jika
semakin besar ukuran perusahaan membuat manajer cenderung menggunakan
pilihan akuntansi yang menurunkan laba.
Kritik terhadap penelitian Akuntansi Positif.
Peneliti ini telah mengetahui bahwa ada beberapa peneliti yang
menggunakan jurnalnya yang diterbitkan tahun 1978 dan 1979 sebagai
referensi dan peneliti-peneliti tersebut memberikan kritik terhadap jurnalnya.
Peneliti ingin mencoba untuk memberikan penjelasan dan meluruskan
kesalahan-kesalahan yang terdapat dalam jurnal tahun 1978 dan 1979.
Masalah metode penelitian
Masalah metode penelitian yang pertama adalah hilangnya kekuatan
dalam pengujian. Masalah kedua adalah adanya kemungkinan bahwa hasil
yang diperoleh dari literature akuntansi positif berasal dari hipotesis alternative
yang tidak ditentukan dari awal penelitian. Penurunan kekuatan pengujian
disebabkan oleh:
a) Masalah dengan spesifikasi model
Seluruh penelitian saat ini mengasumsikan pilihan akuntansi berasal dari
alasan efisiensi atau kesempatan manajemen. Hal tersebut menghasilkan
dua kesalahan spesifikasi model. Kesalahan pertama, ketika pilihan
metode akuntansi tergantung pada pengaruh pilihan kesejahteraan manajer,
variable eksplanatori menunjukkan pengaruh kesejahteraan terhadap
pilihan akuntansi melalui compensation plan, perjanjian hutang, dan
proses politik. Kesalahan kedua dihasilkan karena menolak pengaruh
interaksi diantara variable sisi kanan. Untuk memecahkan masalah
spesifikasi model, peneliti harus menspesifikasikan interaksi intertemporal
antara pengaruh peluang dan efisiensi.

b) Variable sisi kiri


Masalah dalam menspesifikasikan variable pilihan akuntansi terjadi karena
penggunaan single method choises sebagai variable sisi kiri. Untuk
mengurangi kesalahan dalam variable sisi kiri, peneliti dapat
mengasumsikan mengenai pengaruh relative terhadap laba dari berbagai
macam pilihan akuntansi. Asumsi tersebut digunakan untuk memberi
peringkat terhadap pengaruh berbagai macam portofolio metode akuntansi
terhadap laba.
c) Variable sisi kanan
Beberapa variable dalam penelitian pilihan akuntansi salah mengukur.
Oleh karena itu peneliti harus menemukan hubungan antara variable
indikator yang mewakili bonus plan dan pilihan metode akuntansi yang
memberikan informasi dan saran kepada penelitian selanjutnya untuk lebih
menyaring metode pengukuran yang berdasarkan bonus plan.
d) Variable yang dihilangkan
Ada tiga masalah variable yang dihilangkan dalam penelitian saat ini, yaitu
menghilangkan standar kontrak berbasis akuntansi, menghilangkan standar
kontrak yang kurang, dan menghilangkan variable yang mewakili accepted
set. Variable biaya kontrak untuk standa kontrak biasanya dihilangkan
karena variable tersebut terlalu mahal untuk diperoleh. Masalah variable
yang dihilangkan kedua adalah terlalu besarnya tingkatan, karena literature
saat ini hanya focus pada kontrak kompensasi dan hutang. Masalah ketika
adalah mayoritas penelitian tidak mengendalikan perbedaan accepted set
antar perusahaan.
e) Hipotesis alternatif
Hipotesis alternatif yang dapat digunakan untuk menjelaskan hasil temuan
bonus, hutang atau ekuitas dan ukuran perusahaan dalam literature
akuntansi positif yaitu
Jika system akuntansi merupakan bagian kontrak implisit dan
eksplisit dari efisiensi perusahaan, maka pilihan akuntansi adalah
endogen.
Pilihan akuntansi juga endogen dalam proses politik
Masalah Filosofi Sains atau ilmu
1) Teori positif adalah value-laden
Dalam penelitian, preferensi peneliti dan pengguna dapat mempengaruhi
proses. Kegunaan dari teori positif tergantung pada kekuatan prediksi dan
penjelasan serta preferensi pengguna atau tujuan, sehingga mengurangi
kegunaan dari teori.
2) Pendekatan yang digunakan adalah sosiologi akuntansi
Teori akuntansi yang mencari penjelasan dan prediksi dari akuntansi tidak
dapat memisahkan peneliti akuntansi dari penelitian tentang masyarakat.
Penelitian tentang akuntansi harus meneliti tentang semua yang berkaitan
dengan akuntansi, seperti pengguna dan penyusun akuntansi.
3) Menggunakan metode yang tidak tepat untuk membangun teori
eksplanatori

Metode penelitian semakin hari semakin memiliki perkembangan yang


pesat, sehingga mungkin di masa depan metode penelitian saat ini menjadi
tidak tepat
4) Pemilihan istilah teori akuntansi positif
Penelitian akuntansi positif telah ada jauh sebelum jurnal tahun 1978 dan
1979. Peneliti memberikan label positif pada sekelompok penelitian yang
telah ada. Alasan utama dari pemberian nama Towards a positive theory
of the determination of accounting standards adalah untuk menekankan
bahwa peran teori akuntansi adalah untuk memberikan penjelasan dan
prediksi untuk praktek akuntansi. Penggunaan istilah positif
membedakan penelitian positif peneliti dengan teori normative tradisional
dengan menekankan pentingnya prediksi dan penjelasan.
5) Debat mengenai metodologi
Metodologi critisisms telah menggagalkan pengujian pasar karena
memiliki sedikit pengaruh pada penelitian akuntansi. Ada tiga alasan yang
menjelaskan criticism memberikan pengaruh kecil pada penelitian.
Pertama, criticism telah ditulis pada abstrak. Kedua, kritik menuduh
permintaan terhadap penelitian telah membuat peneliti mengabaikan
complain. Ketiga, bagi mayoritas peneliti, memperdebatkan metodologi
merupakan situasi tanpa pemenang karena setiap pihak berpendapat dari
paradigm yang berbeda dengan peraturan yang berbeda dan dasar yang
berbeda.
Ringkasan
Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk memberikan perspektif
mengenai jurnal Accounting Review tahun 1978 dan 1979. Jurnal tahun 1978
merupakan katalisator bagi penelitian mengenai pemilihan metode akuntansi.
Perdebatan mengenai metodologi menjadi tidak berguna dibandingkan
pencarian dan penjelasan mengenai sifat empiris. Literature akuntansi positif
telah menemukan beberapa sifat empiris mengenai pemilihan akuntansi dan
memberikan penjelasan mengenai hal tersebut. Kritik terhadap jurnal tahun
1978 dan 1979 memunculkan masalah mengenai metode penelitian dan filosofi
sains. Metodologi yang digunakan peneliti dan literature berikutnya adalah
metodologi ekonomi, keuangan dan saing. Metodologi tersebut telah sukses
pada akuntansi dan peneliti yakin tidak melakukan kesalahan menggunakan
metodologi tersebut. Teori terbaik adalah menentukan kompetisi dalam
memenuhi permintaan dari siswa dan praktisi terhadap teori yang menjelaskan
dan memprediksi pilihan akuntansi
Kontribusi Literatur Akuntansi Positif
Kontribusi dari penelitian ini adalah menjelajahi pola sistematik yang
terdapat dalam pilihan akuntansi dan memberikan penjelasan spesifik
mengenai pola tersebut. Peneitian ini juga memberikan kerangka kerja yang
masuk akal untuk memahami akuntansi. Kerangka kerja tersebut adalah ilmu
mendidik yang berguna untuk mengajar akuntansi. Literature yang ada juga
menganjurkan peneliti untuk melihat masalah akuntansi dan menekankan pada
peran utama dari contracting cost dalam teori akuntansi. Literature menjelaskan
alasan akuntansi digunakan dan memberikan kerangka kerja untuk
6

memprediksi pilihan akuntansi. Pilihan tidak dibuat untuk pengukuran


accounting construct yang lebih baik. Pilihan dibuat karena tujuan individu dan
pengaruh metode akuntansi terhadap pencapaian tujuan tersebut. Kontribusi
lain terhadap literature adalah menyorot pentingnya contracting cost. Penelitian
akuntansi positif telah mengakui pentingnya contracting cost untuk
menjelaskan akuntansi. Pada akhir tahun 1960 dan 1970, ekonomi keuangan
memperoleh pricing model yang dikembangkan berdasarkan asumsi bahwa
costless information menjelaskan alasan sekuritas yang berbeda dijual dengan
harga yang relatif berbeda. Untuk menjelaskan perbedaan tersebut dibutuhkan
asumsi mengenai costly information dan contracting.
Arah Penelitian Masa Depan
Penelitian ini memberikan tiga saran untuk penelitian selanjutnya.
Pertama, satu tugas penting yang dihadapi oleh peneliti akuntansi positif adalah
meningkatkan hubungan antara teori dan pengujian empiris. Teori memprediksi
bahwa besarnya biaya menegosiasikan hutang kembali akan mempengaruhi
pilihan manajer mengenai metode akuntansi. Saat ini, peneliti belum mampu
mendokumentasikan besarnya biaya yang disebabkan oleh pelanggaran teknis
perjanjian hutang atau besarnya biaya negosiasi kembali. Kedua, ketika pilihan
akuntansi dimasukkan sebagai bagian efficient contracting technology, variable
yang sering digunakan untuk menjelaskan dan memprediksi pilihan akuntansi
adalah variable endogen. Teori dan model empiris telah dikembangkan untuk
masalah endogeneity terkait variable dan meningkatkan kekuatan pengujian.
Ketiga, kesalahan pengukuran net accrual dapat dikurangi untuk meningkatkan
kekuatan pengujian. Hal tersebut memerlukan model net accrual yang tidak
subyektif terhadap kebijakan akuntansi manajemen. Mengganti variable
indikator sederhana yang digunakan untuk menyajikan bonus plan atau
persyaratan hutang berbasis akuntansi dengan continuous variable dapat
mengukur besarnya contracting cost dengan lebih baik sehingga dapat
meningkatkan kekuatan prediksi teori.
Kesimpulan
Sementara literatur akuntansi positif telah menghasilkan keteraturan
empiris dan penjelasan untuk keteraturan ini, jelas ada kesempatan penelitian
yang tersedia di luar yang saat ini dieksploitasi. Tes dari bonus, utang, dan
hipotesis biaya politik merupakan eksplorasi sangat terbatas. Memasukkan
insentif kontrak ante efisiensi dengan efek redistribusi kemungkinan berguna
untuk membuktikan. Demikian juga, menyelidiki implikasi dari kontrak
internal dan eksternal selain kontrak utang dan kontrak bonus cenderung
menjadi produktif. Terobosan utama adalah kemungkinan berasal dari
akuntansi sebagai pilihan yang endogen dengan pilihan organisasi, kontraktor,
dan struktur keuangan. Sepertinya terobosan akan sulit untuk dicapai, tetapi
faktor penting dapat diletakkan dengan menekankan hubungan antara teori dan
tes empiris dan dengan menyelidiki inter dan intra-industri-variasi dalam
metode akuntansi dan pilihan organisasi lainnya.

B.

ANALISIS ARTIKEL
1. Berisi apakah jurnal tersebut?
Jurnal ini berisi hasil penelitian Watts dan Zimmerman yang berupa
kritikan atas literature akuntansi positif yang dipublikasikan oleh watts dan
Zimmerman juga pada tahun 1978 dan 1979. Pada tahun 1978 makalah
tersebut menyimpulkan bahwa literature akuntansi menawarkan penjelasan
mengenai pratik akuntansi. Sedangkan pada tahun 1979 mengenalkan sebuah
debat meteodologi yang belum produktif. Jurnal pada tahun 1990 menyarankan
Untuk perbaikan penelitian dalam pemilihan metode akuntansi, Pengembangan
model yang mengakui endogenitas antara variable dalam regresi, dan
Pengurangan dalam kesalahan pengukuran variable independen dan dependen
dalam regresi.
2. Apa yang ditemukan?
Peneliti menemukan beberapa hal dari penelitian ini yang dikemukakan
di dalam jurnal ini, antara lain:
Penelitian akuntansi positif modern mulai muncul pada tahun 1960-an
ketika Ball dan Brown (1968), Beaver (1968), dan peneliti lainnya
memperkenalkan metode keuangan empiris pada akuntansi keuangan.
Penelitian selanjutnya mengemukakan bahwa angka-angka dalam
akuntansi memberikan informasi kepada pasar sekuritas untuk membantu
mengambil keputusan. Peneliti mulai mencari hubungan antara angka
akuntansi dengan harga saham, tetapi bidang penelitian tersebut belum
dapat memberikan hipotesis untuk memprediksi dan menjelaskan
pemilihan akuntansi.Angka-angka dalam akuntansi juga digunakan dalam
kontrak kompensasi manajer. Penggunaan angka akuntansi pada rencana
bonus menunjukkan kemungkinan bahwa pilihan akuntansi dapat
mempengaruhi kekayaan, sehingga peneliti akuntansi mulai meneliti arti
dari pilihan akuntansi.
Evaluasi metode penelitian dan metodologi yang digunakan untuk
mencatat empirical regularities. Masalah metode penelitian yang pertama
adalah hilangnya kekuatan dalam pengujian. Masalah kedua adalah adanya
kemungkinan bahwa hasil yang diperoleh dari literature akuntansi positif
berasal dari hipotesis alternatif yang tidak ditentukan dari awal penelitian.
Penurunan kekuatan pengujian disebabkan oleh: masalah dengan
spesifikasi model, variable sisi kiri dan kanan serta adanya variable yang
dihilangkan. Penyebab pertama adalah spesifikasi model yang dapat
mengalami kesalahan apabila penelitian mengasumsikan bahwa pilihan
akuntansi berasal dari alasan efisiensi atau kesempatan manajemen.
Penyebab kedua adalah kesalahan dalam menspesifikasikan variable
pilihan akuntansi terjadi karena penggunaan single method choises sebagai
variable sisi kiri.
Pandangan peneliti mengenai arah untuk literature akuntansi positif di
masa depan. Ada tiga saran untuk penelitian selanjutnya. Pertama, satu
tugas penting yang dihadapi oleh peneliti akuntansi positif adalah
meningkatkan hubungan antara teori dan pengujian empiris. Kedua, ketika
8

pilihan akuntansi dimasukkan sebagai bagian efficient contracting


technology, variable yang sering digunakan untuk menjelaskan dan
memprediksi pilihan akuntansi adalah variable endogen. Teori dan model
empiris telah dikembangkan untuk masalah endogeneity terkait variable
dan meningkatkan kekuatan pengujian. Ketiga, kesalahan pengukuran net
accrual dapat dikurangi untuk meningkatkan kekuatan pengujian.
3. Bagaimana menemukannya?
Peneliti menemukannya dengan mempelajari
penelitiannya yang diterbitkan di tahun 1978 dan 1979.

kembali

4. Apa kekurangan jurnal tersebut?


Menurut saya, jurnal ini, mempunyai kekurangan
pembahasannya yang tidak saling berkaitan satu sama lain.

dalam

paper

hal

5. Apa yang menjadi kekuatan jurnal ini?


Menurut saya, jurnal ini, memiliki kekuatan yaitu dengan melakukan
perbaikan-perbaikan atas kritik, dan menjelaskan atau meluruskan kesalahankesalahan yang terdapat di paper watss dan zimerman pada tahun 1978 dan
1979 yang dijadikan referensi oleh penelitian-penelitian terdahulu.
6. Apa tindak lanjut penelitian topik yang terkait dengan jurnal ini?
Tindak lanjut penelitian topic yang terkait dengan jurnal ini dalah dengan
mencoba menguji penggunaan perspektif Positif Accounting Theory terhadap
konservatisme akuntansi di Indonesia. Karena bisa saja konservatisme
perusahaan di Indonesia dapat dipengaruhi dari debt to equity hypothesis dan
political cost hypothesis, dan plan bonus hypothesis yang merupakan konsep
dalam teori akuntansi positif.
C.

ANALISIS LITERATUR DAN PENGUJIAN HIPOTESIS


1. Pertanyaan penelitian dan mengapa ia menarik?
Penelitian ini berdasarkan pada perluasan dari paper yang diterbitkan
pada tahun 1978 dan 1979. Penelitian ini menjelaskan pandangan dari teori
akuntansi positif, dimana tujuannya adalah untuk menghapus beberapa
perdebatan yang terjadi dalam metodelogi penelitian akuntansi. Hal ini, juga
menunjukkan cara-cara untuk meningkatkan penelitian akuntansi positif.
Penelitian ini berupaya memperbaiki antara teori dan uji empiris yang
dilakukan, pengembangan model yang mengakui endogenitas diantara
variabel dan regresi serta pengurangan kesalahan pengukuran di kedua
variabel independen dan independen dalam regresi. Tujuan dari penelitian ini
adalah (1) untuk menyampaikan perspective dari sudut pandang peneliti
mengenai evolusi dan keadaan sekarrang mengenai teori akuntansi positif dan
meringkas bukti-bukti empiris sistematis dalam akuntansi (2), mengevaluasi
metode riset dan metodologi dalam akuntansi positif dan kritikan-kritikannya,
(3) Menunjukkan pandangan peneliti mengenai arah masa depan literature
akuntansi positif.
9

2. Asumsi dasar variabel (independen, dependen, intervening,


moderator, dan lain-lain), dan hipotesis penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian krtik atas teori sebelumya, sehingga
tidak menggunakan asumsi dasar variabel dan hipotesis.
3. Teori utama
Teori utama dalam penelitian ini adalah positive accounting theory
(PAT).
4. Penelitian sebelumnya
Terdapat penelitian sebelumnya atau penelitian terdahulu yang digunakan
untuk mendukung penelitian ini yaitu:
Bowen et al (1981) memeriksa apakah pilihan akuntansi bervariasi dengan
ketatnya kendala dividen sebagaimana ditentukan dalam perjanjian hutang
dan diukur dengan " terbatas ditahan laba . " Hubungan antara leverage
dan pilihan metode akuntansi adalah keteraturan empiris diketahui
sebelum studi akuntansi positif .
Mealys ( 1985) tes mencakup lebih banyak jenis manipulasi. hasilnya
konsisten dengan manajer memanipulasi akrual bersih untuk
mempengaruhi bonus mereka.
Smith dan Watts (1986) menemukan korelasi cross sectional yang
signifikan antara perusahaan kesempatan investasi, kebijakan keuangan,
kebijakan dividen, dan kebijakan kompensasi. Korelasi didokumentasikan
antara utang atau ekuitas dan akuntansi pilihan dan antara rencana bonus
dan akuntansi pilihan bisa disebabkan korelasi antara kebijakan keuangan
dan kompensasi dan set optimal prosedur akuntansi untuk kontrak .
Jensen dan Meckling (1986) menyatakan bahwa dalam perusahaan
kurangnya harga pasar digantikan oleh sistem untuk mengalokasikan
keputusan antara manajer, dan pengukuran bermanfaat. dan menghukum
kinerja manajerial. Akuntansi berperan dalam sistem ini sehingga
tampaknya bagian dari teknologi kontrak yang efisien perusahaan.
Zimmerman (1979) dan Ball (1989) menyatakan bahwa angka akuntansi
adalah bagian dari proses pengendalian internal dan dengan demikian,
mempengaruhi pilihan manajer metode akuntansi (misalnya, alokasi
biaya).
D.

ANALISIS METODE PENELITIAN


1. Sampel
Penelitian ini tidak menggunakan sampel
2. Desain penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif.
Penelitian ini berupaya memperbaiki antara teori dan uji empiris yang
dilakukan, pengembangan model yang mengakui endogenitas diantara variabel

10

dan regresi serta pengurangan kesalahan pengukuran di kedua variabel


independen dan independen dalam regresi.
3. Definisi operasional dan pengukuran variabel
Secara eksplisit dalam jurnal ini tidak menjelaskan definisi operasional
dan pengukuran variabel, sebab penelitian ini merupakan penelitian kualitatif,
sehingga tidak di perlukannya definisi operasional dan pengukuran variabel.
4. Metode pengujian hipotesis
Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan
menandingkan beberpa teori-teori yang ada dan peneliti terdahulu, sehingga
penelitian ini tidak bertujuan untuk menguji hiptesis.
E.

ANALISIS BAGIAN AKHIR


1. Hasil pengujian dan pembahasan
Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk memberikan pandangan
mengenai jurnal Accounting Review tahun 1978 dan 1979. Jurnal tahun 1978
merupakan katalisator bagi penelitian mengenai pemilihan metode akuntansi.
Perdebatan mengenai metodologi menjadi tidak berguna dibandingkan
pencarian dan penjelasan mengenai sifat empiris. Literature akuntansi positif
telah menemukan beberapa sifat empiris mengenai pemilihan akuntansi dan
memberikan penjelasan mengenai hal tersebut. Kritik terhadap jurnal tahun
1978 dan 1979 memunculkan masalah mengenai metode penelitian dan filosofi
sains. Metodologi yang digunakan peneliti dan literature berikutnya adalah
metodologi ekonomi, keuangan dan saing. Metodologi tersebut telah sukses
pada akuntansi dan peneliti yakin tidak melakukan kesalahan menggunakan
metodologi tersebut. Teori terbaik adalah menentukan kompetisi dalam
memenuhi permintaan dari siswa dan praktisi terhadap teori yang menjelaskan
dan memprediksi pilihan akuntansi
2. Kontribusi
Kontribusi dari penelitian ini adalah menjelajahi pola sistematik yang
terdapat dalam pilihan akuntansi dan memberikan penjelasan spesifik
mengenai pola tersebut. Peneitian ini juga memberikan kerangka kerja yang
masuk akal untuk memahami akuntansi. Kerangka kerja tersebut adalah ilmu
mendidik yang berguna untuk mengajar akuntansi. Literature yang ada juga
menganjurkan peneliti untuk melihat masalah akuntansi dan menekankan pada
peran utama dari contracting cost dalam teori akuntansi. Literature menjelaskan
alasan akuntansi digunakan dan memberikan kerangka kerja untuk
memprediksi pilihan akuntansi. Pilihan tidak dibuat untuk pengukuran
accounting construct yang lebih baik. Pilihan dibuat karena tujuan individu dan
pengaruh metode akuntansi terhadap pencapaian tujuan tersebut. Kontribusi
lain terhadap literature adalah menyorot pentingnya contracting cost. Penelitian
akuntansi positif telah mengakui pentingnya contracting cost untuk
menjelaskan akuntansi. Pada akhir tahun 1960 dan 1970, ekonomi keuangan
memperoleh pricing model yang dikembangkan berdasarkan asumsi bahwa
costless information menjelaskan alasan sekuritas yang berbeda dijual dengan
11

harga yang relatif berbeda. Untuk menjelaskan perbedaan tersebut dibutuhkan


asumsi mengenai costly information dan contracting.
3. Keterbatasan
Dalam penelitian ini tidak mencamtukan keterbatasan penelitiannya.
4. Saran
Dalam penelitian ini, peneliti memberikan saran yaitu :
1. Pertama, satu tugas penting yang dihadapi oleh peneliti akuntansi positif
adalah meningkatkan hubungan antara teori dan pengujian empiris. Teori
memprediksi bahwa besarnya biaya menegosiasikan hutang kembali akan
mempengaruhi pilihan manajer mengenai metode akuntansi. Saat ini,
peneliti belum mampu mendokumentasikan besarnya biaya yang
disebabkan oleh pelanggaran teknis perjanjian hutang atau besarnya biaya
negosiasi kembali.
2. Ketika pilihan akuntansi dimasukkan sebagai bagian efficient contracting
technology, variable yang sering digunakan untuk menjelaskan dan
memprediksi pilihan akuntansi adalah variable endogen. Teori dan model
empiris telah dikembangkan untuk masalah endogeneity terkait variable
dan meningkatkan kekuatan pengujian.
3. Kesalahan pengukuran net accrual dapat dikurangi untuk meningkatkan
kekuatan pengujian. Hal tersebut memerlukan model net accrual yang
tidak subyektif terhadap kebijakan akuntansi manajemen. Mengganti
variable indikator sederhana yang digunakan untuk menyajikan bonus plan
atau persyaratan hutang berbasis akuntansi dengan continuous variable
dapat mengukur besarnya contracting cost dengan lebih baik sehingga
dapat meningkatkan kekuatan prediksi teori.
5. Implikasi
Penelitian berimplikasi untuk menghilangkan beberapa kesalahan konsep
mengenai metodologi yang muncul dalam debat terkait paper Watts and
Zimmerman (1978,1978).
Kritik
Penelitian watt dan Zimmerman (1990) masih banyak terdapat celah
yang dapat memberikan ruang kepada pihak-pihak yang tidak bertanggung
jawab untuk memanipulasi maupun mempengaruhi kekayaan pribadinya
dengan menggunakan metode akuntansi yang berlaku, hal ini dikarenakan
positive accounting theory (PAT) yang dikembangkan tidak menyentuh aspek
sosial, dalam praktik maupun teori yang telah dikembangkan. Positive
accounting theory (PAT) yang berkembang dari saat pembuatan teori hingga
perkembangan saat ini hanya sebatas ilmu alam (natural science). Seharusnya
baik dalam teori maupun dalam praktiknya akuntansi selain berdasarkan ilmu
alam, harus melibatkan aspek manusia di dalamnya, agar segala bentuk praktik
akuntansi lebih banyak berada antara lingkungan sosialnya.

12

Adanya praktik akuntansi yang ada selain member keuntungan bagi


pemilik perusahaan maupun pembuat standar, namun masyarakat yang terlibat
atau yang berada dalam lingkungan praktik akuntansi tersebut juga
memperoleh keuntungan seperti yang diperoleh oleh pemilik perusahaan
maupun pembuatan standar.hal ini didukung oleh Garffikin (2006)
menyebutkan bahwa daripada mencoba untuk menciptakan metode-metode
ilmu alam, itu adalah lebih tepat bahwa akuntansi beralih ke metode yang
mengakui aspek manusia disiplin daripada mengklaim status intelektual mirip
dengan ilmu alam artinya bahwa agar metode akuntansi yang ada hingga saat
ini dirubah kearah yang lebih melibatkan aspek manusia, sehingga hasil yang
akan selain berguna bagi pemilik perusahaan maupun manajer, juga akan
berguna bagi masyarakat sekitar yang terlibat langsung dengan penggunaan
standar akuntansi yang berasal dari dasar positive accounting theory (PAT).
Sebenarnya dari metode yang dikeluarkan oleh Watts dan Zimmerman
(1990) sudah cukup membuktikan kalau metode akuntansi yang dikeluarkan
oleh mereka berdua tidak selamanya berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
Masih terdapat moral hazard yang dilakukan oleh para manajer atas metode
tersebut. Sehingga para manajer tersebut dapat memperkaya sendiri dengan
menggunakan celah dari metode akuntansi tersebut.
Selain masalah metode yang dalam teori akuntansi positif hanya
bermuatkan dengan nilai yang terlahir dari fakta. Atau dapat dikatakan bebas
nilai. Sehingga dapat dikatakan bahwa Teori positive accounting theory (PAT)
yang telah berkembang hingga saat ini tidak bermuatan nilai atau bebas nilai.
Itulah sebabnya dalam teori maupun praktik positive accounting theory (PAT)
yang ada tidak memasukkan unsur religi maupun sosial di dalamnya. Padahal
sebenarnya dengan memasukkan unsur sosial maupun religi ke dalam positive
accounting theory (PAT) maka dalam praktiknya pasti positive accounting
theory (PAT) juga akan berpandangan bahwa semua praktiknya akan
bermuatan nilai-nilai sosial. Sehingga masyarakat yang baik secara langsung
maupun tidak langsung terhadap metode akuntansi akan memperoleh
keuntungan selain manajer dan pihak-pihak yang berkepentingan di dalamnya.
Selain dari faktor di atas terdapat juga hal yang perlu dikritisi dari jurnal
positive accounting theory (PAT) yang dikembangkan oleh Zimmerman dan
Wattd (1990) adalah mengenai metodologi yang digunakan dalam
pengembangan ilmu positive accounting theory (PAT) tersebut. Dari segi
pandang metodologi positive accounting theory (PAT), kurang mencerminkan
dan mengembangkan keadaan akuntansi yang terdapat dalam masyarakat saat
ini. Hal ini disebabkan metodologi positive accounting theory (PAT) telah
gagal tes pasar karena mereka memiliki sedikit pengaruh pada penelitian
akuntansi. Disebabkan antara lain kebanyakan dari penelitian positive
accounting theory (PAT) hanya menggunakan metode penelitian yang tidak
secara langsung menyentuh aspek masyarakat, dalam positive accounting
theory (PAT) kebanyakkan hanya menyentuh dari permukaan masalah tidak
13

menyentuh akar permasalahan. Selain masalah substansi dari penelitian dan


metode penelitian yang digunakan terdapat kritikan yang cukup tajam
mengenai metodologi positive accounting theory (PAT) yakni para peneliti
tidak boleh merubah pendekatan yang mereka gunakan.
Selain itu bila dilihat dari sudut pandang manfaat yang akan diperoleh
dari hasil metodologi penelitian positive accounting theory (PAT) digambarkan
bahwa setiap fenomena sosial sebagai konsekuensi pembuatan keputusan oleh
individu. Singkatnya individu membuat keputusan tetapi tidak melaksanakan.
Ketika komite menyusun standar, direktur membuat keputusan, metodologi
individu mengatakan bahwa itu keputusan group dengan penjelasan keputusan
yang dibuatoleh masing-masing anggota dalam komite. Sehingga fenomena
yang diambil dari penelitian positive accounting theory (PAT) tidak dapat
merubah keputusan yang akan diambil oleh para penggunanya, lebih tepatnya
tergantung dari masing-masing individu dalam hal ini komite- komite maupun
manajemen. Dari segi filosofi positive accounting theory (PAT) yang
dikembangkan oleh Watts dan Zimmerman (1990) tentang filosofi positive
accounting theory (PAT) lebih banyak didasarkan pada penekanan bahwa Watts
dan Zimmerman (1990) memberi batasan positif atau normatif. Watts dan
Zimmerman tidak bersandar pada filsafat argumen-argumen ilmu pengetahuan
lainnya dalam tulisan pertama mereka untuk mendukung metodologi yang
sedang mereka kembangkan. Watt & Zimmerman menganggap bahwa sosial
world dan strukturnya dapat dipandang secara terpisah dari individu yang
dipelajarinya, hal ini tidak obyektif karena tidak mungkin peneliti terpisah dari
obyek yang diteliti.
Disarankan lebih banyak penelitian yang berbasis selain positive
accounting theory (PAT), sehingga lebih dapat mengembangkan akuntansi yang
telah ada dan mempunyai manfaat yang lebih besar dalam perkembangan
akuntansi. Terutama bagi seluruh lapisan masyarakat yang secara tidak
langsung berhubungan dengan proses akuntansi. Selain dituntutnya
perkembangan akuntansi yang lebih baik, maka secara otomatis juga harus
terjadi perubahan pada standar akuntansi yang akan digunakan setiap negara.
Yang mana setiap negara tersebut harus membuat standar akuntansi sesuai
dengan keadaan negaranya.

14

Anda mungkin juga menyukai