1. Mengapa going concern mendorong manajer utk forward looking? Jelaskan dengan
disertai contoh!
Going concert dipergunakan untuk mendorong agar manajer bersikap forward looking
melihat jauh ke depan . dengan adanya postulat going concern ini perusahaan akan terus
Contoh : Dengan adanya pemahaman ini Investor akan bersedia menanamkan modalnya
dalam perusahaan dalam jangka waktu yang lama atau terus menerus agar ia
alternatif, yaitu : Dengan menerbitkan surat hutang atau dengan menerbitkan saham
baru. ternyata PT. ABC lebih memilih untuk menerbitkan surat hutang karena dengan
menerbitkan surat hutang makan secara otomatis akan ada beban bunga yang harus
dibayarkan kepada kreditor. Karena beban perusahaan akan meningkat dalam beban
bunga secara otomatis akan menekan NET INCOME, dengan NET INCOME yang
kecil maka akan dikenakan PAJAK YANG KECIL PULA. Selain itu
pemegang saham baru yang memiliki kepentingan dan pola pikir yang berbeda dalam
laporan keuangan bagi fihak eksternal sehingga dapat meratakan, menaikan, dan
dapat mempercepat atau menunda biaya-biaya dan pendapatan, agar laba perusahaan
Indofarma Tbk. (Badan Pengawas Pasar Modal, 2004), ditemukan bukti bahwa nilai
barang dalam proses diniliai lebih tinggi dari nilai yang seharusnya dalam penyajian
nilai persediaan barang dalam proses pada tahun buku 2001 sebesar Rp28,87 miliar.
B. Buatlah review artikel Positive Accounting Theory (Watts Zimmerman)! Apa kesimpulan
Watt and Zimmerman mengembangkan metodologi ilmiah pada praktek akuntansi dengan dasar
teori keuangan dimana tidak ada teori yang mutlak benar atau sempurna. Sebuah teori hanya mencoba
menjelaskan fenomena praktek akuntansi secara umum, tidak dapat menjelaskan dan memprediksi
semua observasi yang ada. Variabel-variable yang mempengaruhi keberhasilan sebuah teori saling
berkompetisi untuk memberikan kegunaan bagi pengguna dan untuk mengembangkan teori lebih
lanjut.
Watts dan Zimmerman menyatakan bahwa Positive theory merupakan teori yang berusaha
untuk menjelaskan dan memprediksikan fenomena tertentu.PAT menekankan apakah teori
akuntansi yang dikemukakan dalam literatur akuntansi dapat menjelaskan praktik-praktik
akuntansi yang dilakukan dan meramalkan sebab dari fenomena yang sedang terjadi sekarang
ini serta pengaruhnya di masa mendatang
Watt dan Zimmerman menjelaskan peranan penting dari Hipotesis Pasar Efisien (EMH) dan
Capital Asset Pricing Model (CAPM) didalam pengembangan teori akuntansi positif.
Hipotesis umum didalam literatur akuntansi sebelum pengenalan EMH, CAPM dan teori positif adalah
bahwa pasar saham disesatkan oleh perubahan dalam prosedur akuntansi. Seperti hipotesis yang
bertentangan dengan EMH dimana pasar saham bereaksi dengan cara yang tidak memihak terhadap
semua informasi, termasuk informasi perubahan prosedur akuntansi. Hal ini menimbulkan upaya untuk
membedakan secara empiris dua hipotesis tersebut. EMH tidak memprediksi arah perubahan harga
saham yang terkait dengan perubahan akuntansi. Prediksi satu-satunya adalah bahwa setiap perubahan
harga saham atas perubahan akuntansi adalah tidak bias terhadap estimasi harga saham di mada datang.
Prediksi perubahan harga saham membutuhkan model valuasi. Dipengaruhi oleh literatur keuangan,
para peneliti awal mengadopsi CAPM dan asumsi yang mendasarinya bahwa tidak ada informasi dan
biaya transaksi. Hanya ada pengaruh pajak terhadap potensi aliran kas pada perubahan prosedur
akuntansi. Mereka meramalkan bahwa perubahan harga saham tidak akan berubah sesuai dengan
perubahan akuntansi kecuali perubahan tersebut perpengaruh terhadap pajak.
Mengapa industri melakukan perubahan prosedur akuntansi walaupun perubahan tersebut mahal
dan tidak memiliki efek yang menguntungkan terhadap harga saham? Beberapa peneliti menggunakan
biaya asumsi tidak ada biaya informasi dan transaksi yang digunakan di dalam studi dan menggunakan
biaya-biaya tersebut untuk menjelaskan perubahan akuntansi. Studi-studi empiris atas pengaruh biaya
informasi dan transaksi pada pilihan manajer atas prosedur akuntansi diuraikan oleh Watt and
Zimmerman. Studi tentang pengaruh perubahan harga saham dalam prosedur akuntansi diuraikan oleh
Watts dan Zimmerman.
Para peneliti menggunakan rencana kompensasi untuk manajemen dan kontrak utang untuk
menghasilkan hipotesa teori kontrak tentang pilihan manajer atas prosedur akuntansi dan efek
perubahan prosedur akuntansi atas harga saham. Para peneliti menggunakan kontrak karena datanya
tersedia dan mereka berasumsi bahwa fungsi kontrak adalah untuk mengurangi biaya agensi. Rencana
kompensasi dan kontrak hutang menggunakan data akuntansi. Jika provisi kompensasi berdasarkan
data akuntansi berlakuk efektif maka akan dapat membatasi tindakan para manajer didalam mengatur
laporan akuntansi. Biaya pembatasan dan monitoring para manajer didalam mengatur laporan
keuangan tidak berarti sepenuhnya menghilangkan kebijaksanaan manajer di dalam memilih prosedur
akuntansi. Oleh karena itu, diharapkan diperoleh satu set prosedur yang dapat diterima oleh owner dan
manajer didalam memilih kebijakan prosedur akuntansi .
Dalam artikel yang lain, The Demand for and Supply of Accounting Theoris: The Market for
Excuses, Watts and Zimmerman membahas pertanyaan-pertanyaan tentang mengapa teori akuntansi
didominasi normatif dan mengapa tidak ada teori tunggal yang berlaku umum. Dalam artikel ini, Watt
dan Zimmerman menganalisis teori akuntansi sebagai barang ekonomi yang dihasilkan sebagai respons
terhadap permintaan akan suatu teori. Permintaan tersebut dibedakan dalam regulated economy dan
unregulated economy. Peraturan Pemerintah menciptakan insentif bagi individu untuk mengusulkan
teori akuntansi yang akan mempengaruhi prosedur akuntansi untuk menjustifikasi lobi-lobi politik
mereka. Selanjutnya, intervensi pemerintah menghasilkan permintaan untuk menghasilkan bermacam-
macam teori, karena masing-masing kelompok menuntut adanya teori akuntansi yang mendukung
posisi mereka.
Keragaman posisi menghalangi adanya kesepakatan umum pada teori akuntansi dan juga teori
akuntansi yang bersifat normatif karena pada kenyataannya teori akuntansi digunakan sebagai alasan
untuk aksi politik mereka (yaitu sebagai proses politik yang menciptakan permintaan teori akuntansi
sesuai dengan yang diminta daripada teori akuntansi yang menjelaskan apa yang terjadi di dunia).
Implikasi dari teori penulis 'untuk perubahan akuntansi sastra sebagai akibat dari perubahan besar
dalam lingkungan kelembagaan yang dibandingkan dengan fenomena yang diamati.
Whittington dalam artikelnya yang berjudul Positive Accounting: A review artikel mengkritisi apa
yang dibahas oleh Watts dan Zimmerman. Whittington menyatakan bahwa Watts dan Zimmerman
tidak hanya membuat kontribusi yang substansial, tetapi juga berusaha untuk mengidentifikasi dan
mengembangkan teori akuntansi positif. Whittington menjelaskan dan merangkum argumen-argumen
yang ditulis oleh Watts and Zimmerman sebagai "Teori Akuntansi Positif". Kemudian Whittington
juga membahas keterbatasan metodologi positif seperti keterbatasan yang berkenaan dengan asumsi
mereka tentang pasar dan keterbatasan pemilihan teori positif didalam membahas teori akuntansi.