Anda di halaman 1dari 5

KELOMPOK 7:

1. Citra Viari Andri (25939)


2. Farrel Fernanda Y (30391)
3. Febryan Ananta (31083)

RMK TEORI AKUNTANSI


Aplikasi Teori pada Regulasi Akuntansi

 Relevansi dengan Akuntansi dan Auditing

1. Teori Pasar Modal

Teori pasar modal menyarankan manager mempunyai banyak insentif (dorongan) secara
sukarela untuk menyediakan informasi akuntansi untuk bagian eksternal perusahaan dan
di verifikasi oleh auditor independen.
Arti Penting Standar Akuntansi :
1) Memberi informasi akuntansi kepada pemakai tentang posisi keuangan, hasil
usaha, dan hal-hal yg berkaitan dgn perusahaan
2) Memberi pedoman dan aturan bagi akuntan publik untuk melaksanakan kegiatan
audit dan menguji validitas laporan keuangan
3) Memberi data dasar bagi pemerintah tentang berbagai variabel yang dipandang
penting dalam mendukung pengenaan pajak, pembuatan regulasi, perencanaan
ekonomi dan penginkatan efisiensi dan tujuan sosial lainnya
4) Menghasilkan prinsip-prinsip dan teori bagi mereka tg tertarik dengan disiplin
akuntansi.
Arti Penting Auditing :
Audit berperan sebagai pengawas dan pemeriksa bagi suatu lembaga, hal ini bertujuan agar
lembaga yang diperiksa dapat menjadi lebih baik dimasa yang akan datang, sehingga akan
terlihat dari berbagai aspek baik kekurangan maupun kelebihan suatu lembaga, bukan
hanya sebagaa pengendali dari kepatuhan atas peraturan (complain).

2. Teori Pasar Efisien


Dalam teori ini para ekonom pasar bebas berpendapat bahwa pasar dapat
memberikan fungsi terbaiknya tanpa ada campur tangan dari pemerintah. Namun
pemerintah tetap melakukan intervensi yang bertujuan untuk membantu
pengembangan pasar dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Para pendukung teori
ini juga berpendapat seperti produk lain, bahwa ada permintaan informasi akuntansi
oleh pengguna dan perusahaan harus menyediakan informasi akuntansi berupa
laporan keuangan. Sehingga menurut teoritis ada harga atau biaya untuk suatu
informasi akuntansi.

Namun ada kritik terhadap teori ini karena dianggap tidak realistis untuk
memberikan harga. Pada dasarnya produk ini merupakan produk umum, saat suatu
informasi akuntansi berupa laporan keuangan di keluarkan maka informasi ini
tersedia untuk semua.

3. Teori Keagenan
 Hubungan antara pihak pertama (prinsipal) sebagai pemilik sumberdaya yang
mempercayakan sumberdayanya pada pihak lain (agen) untuk mencapai tujuan
prinsipal
 Permintaan informasi keuangan berasal dari tujuan pertanggung jawaban dan
pengambilan keputusan.
 Informasi akuntansi merupakan bentuk pertanggungjawaban dari agen (badan
usaha) kepada prinsipal (investor)
Teori keagenan: teori yang berkosentrasi pada kepercayaan pada satu orang.
Principal adalah seseorang yang mempercayakan sesuatu kepada agen agar tujuan dari
principal tersebut tercapai. Hubungan principal dengan agen agar tidak terjadi
permasalahan (kesenjangan informasi):
1) Kontrak perjanjian antara principal dengan agen
2) Membuat laporan keuangan
Seharusnya agen melakukan kegiatan demi kepentingan perusahaan. Maka, diperlukan
adanya pihak independen (auditor) untuk meyakinkan pihak luar mengenai kinerja
manajemen dan dilaporkan sesuai dengan standar yang diatur.

4. Teori Regulasi
a Teori Kepentingan Publik
Dalam kerangka teori ini, regulasi dimaksudkan oleh badan legislatif untuk
melindungi konsumen. Kegagalan pasar potensial terjadi ketika ada kegagalan
salah satu kondisi diperlukan untuk operasi terbaik dari pasar yang kompetitif.
Contoh kegagalan potensial meliputi:
 Kurangnya kompetisi (monopoli, oligopoli)
 Hambatan masuk
 Kesenjangan informasi yang tidak sempurna (asimetri informasi) antara
pembeli dan penjual
Teori kepentingan publik didasarkan pada asumsi bahwa pasar ekonomi tunduk
serangkaian ketidaksempurnaan pasar atau kegagalan transaksi, yang, jika
dibiarkan tidak dikoreksi, akan menghasilkan baik hasil yang tidak efisien dan tidak
adil.

Asumsi Teori Kepentingan Publik


 Kepentingan konsumen diterjemahkan pada tindakan legislatif
 Agen mencoba mencari peraturan untuk melindungi kepentingan publik.
Agen-agen ini mungkin saja akan berusahan untuk memenuhi
kebutuhannya sendiri bukan memenuhi kebutuhan publik.
 Pemerintah bersikap netral. Pemerintah tidak mempunyai peran yang
independen untuk menjalankan peraturan pemerintah.

b Capture Theory
Dalam teori ini, semua anggota masyarakat adalah rasional secara ekonomi. Setiap
orang akan mengejar kepentingan mereka ke titik dimana manfaat marjinal pribadi
dari melobi pengatur (pembuat aturan) sama dengan biaya marjina pribadi mereka.
Peraturan memiliki potensi untuk mendistribusikan kekayaan. Sedangkan asumsi
kedua, pemerintah tidak memiliki peran independen untuk bermain dalam proses
regulasi. Bahwa badan akuntansi profesional atau sektor korporasi akan mencari
sebanyak mungkin kontrol atas standar pengaturan yang mengatur pelaporan oleh
anggota mereka.
Capture Theory akan terjadi pada satu dari kemungkinan berikut ini, apabila
terdapat badan yang:
 Mengendalikan regulator
 Berhasil mengkoordinasikan kegiatan regulator dengan kegiatannya,
sehingga kepentingannya terpenuhi
 Dilindungi atau ketidakberhasilannya dapat diterima regulator
 Dapat memenuhi kepentingan regulator

c Private Interest Theory


 Ketentuan yang melindungi kepentingan badan tertentu (perusahaan)
 Adanya regulasi di pasar modal dari supply and demand. Dan ada satu
kelompok yang berhasil. Kelompok berkepentingan (eksekutif/industri)
sebagai sisi sang Permintaan (demand) dan legislatif sebagai supply.
Teori ini berpendapat bahwa dibutuhkan aturan-aturan / ketentuan-ketntuan dalam
akuntansi. Pemerintah dibutuhkan peranannya untuk mengatur ketentuan2 tsb apa
yang harus dilakukan perusahaan untuk menentukan informasi. Ketentuan
diperlukan agar semuanya (pemakai dan penyaji) mendapatkan informasi yang
sama dan seimbang. Teori ini muncul karena kegagalan atau ketidak beresan dari
teori keagenan.

 Aplikasi pada Kegiatan Akuntansi dan Auditing


1. Penerapan Teori Kepentingan Publik
Dalam teori ini, pemerintah ikut campur dalam regulasi pelaporan keuangan dalam
menanggapi kegagalan pasar dan untuk kepentingan umum menunjukkan campur tangan
pemerintah dalam pengaturan standar akuntansi adalah untuk memperbaiki kegagalan di
pasar untuk informasi akuntansi.

2. Penerapan Capture Theory


Pada dasarnya profesi akuntansi membutuhkan pengesahan standar akuntansi yang bisa
dicpai apabila standar yang dimilikinya mempunyai kekuatan hukum yang didukung oleh
legislatif. Profesi akuntansi dapat berjalan dengan kedua hal yaitu: pengesahan standar
akuntansi dan menjaga kepentingan ekonomisnya.

3. Penerapan Private Interest Theory


Batasan pada teori regulasi ini adalah tidak terdapat hubungan mutual secara ekslusif, suatu
kejadian yang dijelaskan dengan satu teori mungkin bisa dijelaskan sama baiknya
menggunakan teori yang lain.

4. Pengaturan Standar sebagai Proses Politik


Pengaturan standar adalah proses politik karena dapat mempengaruhi banyak kelompok
yang saling bertentangan dan mementingkan diri sendiri.

 Rerangka Pelaporan Keuangan


Kerangka kerja regulasi untuk pelaporan keuangan biasanya berbeda-beda untuk setiap
negara. Akan tetapi, ada 4 unsur yang sama yaitu:
 Persyaratan wajib. Persyaratan wajib berperan sebagai insentif untuk menghasilkan
laporan keuangan untuk diaudit.
 Tata pengelolaan perusahaan. Hal ini mengacu pada struktur, proses dan lembaga-
lembaga dalam organisasi dan di sekitar organisasi yang mengalokasiakan
kekuasaan dan kontrol sumber daya di antara mereka.
 Auditor dan pengawasan. Auditor dan pengawasan berperan penting dlaam
menjamin kualitas informasi yang terkandung dalam laporan keuangan perusahaan.
 Badan pelaksanaan independen. Badan ini berperan untuk meningkatkan kepatuhan
terhadap peraturan yang mengatur pembuatan laporan keuangan, sesuai dengan
hukum dan standar akuntansi.
 Struktur Institusi Pembentukan Standar Akuntansi dan Auditing
Struktur Institusional Pembentukan Standar
 Th 1973 – Pembentukan International Accounting Standard Committee
 Th 1980 – Melakukan kegiatan perbaikan International Accounting Standar
 Th 2000 – Standar di revisi International Organization of Securities Commissions
(IOSCO)
 Th 2001 – Membentuk International Accounting Standard Board (London) yang
dilandasi struktur Financial Accopunting Standard Board (USA) untuk
menghasilkan dan mengupdate International Accounting Standard dan
International Financial Reporting Standard
 Th 2002 – European Commission memutuskan menerapkan IASB pada th 2005,
persiapan penerapan International Financial Reporting Standard

 Program Konvergensi IASB dan FASB


Program konvergensi membutuhkan IASB dan FASB untuk mengindentifikasi perbedaan
diantara standar mereka masing-masing untuk mereview solusi yang ada dan mengambil
penanganan yang lebih baik. Konvergensi merupakan proses yang rumit, karena terdapat
perbedaan yang muncul karena perbedaan pokok dari 2 standar. IASB memiliki kebijakan
kerja dengan pembuat standar nasional tentang proyek-proyek dimana mereka dapat
berkontribusi dalam proses pengaturan standar.

 Standar Akuntansi Untuk Sektor Publik


IASB menetapkan standar untuk sektor swasta, perbedaan standar dapat berlaku untuk
sector publik. Sebuah negara harus memutuskan standar IASB yang mana yang akan
diikuti oleh entitas sektor public.

 Standar Auditing Internasional


Standar auditing internasional atau yang biasa disebut ISA(International Stamdards on
Auditing) dikembangkan oleh IAASB (International Auditing and Assurance Standards
Board). Pemerintah meyakini bahwa kekuatan dari standar akuntansi dan standar auditing
dan keefektifanya dalam pelaksannaya adalah salah satu factor dari kesuksesan
pengembangan keuangan diseluruh dunia.

Anda mungkin juga menyukai