Disusun oleh:
Gita Melliyani Anggreini 22919010
D. IMPLEMENTASI TEORI
Teori regulasi adalah aktivitas seputar peraturan menggambarkan persaudaraan
diantara kekuatan politik dari kelompok berkepentingan (eksekutif industri) sebagai sisi
permintaan/demand dan legislatif sebagai supply. Teori ini berpendapat bahwa
dibutuhkan aturan-aturan atau ketentuan dalam akuntansi. Pemerintah dibutuhkan
peranannya untuk mengatur ketentuan-ketentuan terhadap apa yang harus dilakukan
perusahaan untuk menentukan informasi. Ketentuan diperlukan agar semuanya baik
pemakai maupun penyaji mendapatkan informasi yang sama dan seimbang. Menurut
Scott (2009) terdapat dua teori regulasi yaitu public interest theory dan interest group
theory. Public interest theory menjelaskan bahwa regulasi harus dapat memaksimalkan
kesejahteraan sosial dan interest group theory menjelaskan bahwa regulasi adalah hasil
lobi dari beberapa individu atau kelompok yang mempertahankan dan menyampaikan
kepentingan mereka kepada pemerintah.
Teori regulasi menunjukkan hasil dari tuntutan publik atas koreksi terhadap
kegagalan pasar. Dalam teori ini kewenangan pusat termasuk badan pengawas regulator
diasumsikan memiliki kepentingan terbaik dihati masyarakat. Peraturan yang dibuat
pemerintah dianggap sebagai trade off antara biaya regulasi dan manfaat sosial dalam
bentuk operasi improved pasar. Pemerintah di banyak negara telah membentuk badan
pembuat peraturan yang bekerja secara independen dan berusaha untuk menghasilkan
standar akuntansi dengan kualitas tinggi yang akan memenuhi kebutuhan para pengguna
laporan keuangan dalam membuat suatu keputusan. Beberapa pihak yang berperan aktif
dalam laporan keuangan adalah pembuat laporan keuangan dan auditor eksternal serta
pembuat peraturan seperti pemerintah dan departemennya (di Indonesia ada Dewan
Standar Akuntansi Keuangan yang tergabung dalam Ikatan Akuntan Indonesia dan
Bapepam).
Dapat dilihat dari teori yang telah dibahas dengan jurnal yang kelompok kami
bahas maka dapat dikatakan teori dan jurnal mempunyai teori yang sejalan atau teori
yang ada dapat diimplementasikan pada jurnal yang dibahas, yang mana dikatakan pada
teori ini berpendapat bahwa dibutuhkan aturan-aturan atau ketentuan dalam akuntansi.
Pemerintah dibutuhkan peranannya untuk mengatur ketentuan-ketentuan terhadap apa
yang harus dilakukan perusahaan untuk menentukan informasi. Dan jurnal yang dibahas
menjelaskan juga seberapa penting aspek politik di dalam akuntansi. Karena tarikan
beberapa kepentingan bagi pihak pemerintah, swasta maupun profesi akuntan itu sendiri.
Akan tetapi aspek politik ini bukan hanya berpengaruh bagi pihak pemerintah, swasta
maupun profesi akuntan itu sendiri tetapi aspek ini juga berpengaruh pada konsekuensi
ekonomi yang dimana jika intervensi politik besar maka konsekuensi ekonomi besar
sehingga mengakibatkan banyak pihak yang dilukai tetapi jika netral maka pihak yang
dilukai juga sedikit. Pada teori ini dibutuhkan aturan-aturan atau ketentuan dalam
akuntansi karena hal ini untuk perlindungan investor, pada prinsipnya regulator pasar
modal wajib melindungi kepentingan investor, tetapi tidak dalam konteks pemberian
jaminan ekonomis bahwa berinvestasi di pasar modal tidak akan mengalami kerugian
sebagai konsekuensi logis dalam berinvestasi.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dalam pandangan kesimpulan kami bahwa akuntan tidak akan diperlukan dalam
kondisi ideal, kondisi tersebut tidak ada. Akibatnya, penghitungan keuangan menjadi
jauh lebih menantang. Asimetri informasi adalah sumber utama dalam tantangan. Kita
telah melihat dua jenis utama dari asimetri informasi. Yang pertama adalah seleksi yang
merugikan. Artinya, manajer dan orang dalam lainnya biasanya tahu lebih dari investor
luar negara dan prospek perusahaan. Di sini, tantangan akuntansi adalah untuk
menyampaikan informasi dari dalam ke luar perusahaan, dengan demikian meningkatkan
investor pengambilan keputusan, membatasi kemampuan orang untuk mengeksploitasi
keuntungan informasi mereka, dan meningkatkan operasi pasar modal. Yang kedua jenis
asimetri informasi adalah moral hazard. yaitu, upaya yang diberikan oleh seorang
manajer adalah unobservable kepada pemegang saham dan pemberi pinjaman di semua
perusahaan kecil. di sini, menantang akuntansi adalah untuk provide ukuran informative
kinerja manajerial. ini memungkinkan untuk memotivasi usaha manajer, melindungi
pemberi pinjaman dan menginformasikan pasar tenaga kerja manajerial. Penting untuk
menyadari bahwa sistem akuntansi yang terbaik memenuhi tantangan pertama dan
memenuhi tantangan kedua, sehingga pelaporan keuangan yang sebenarnya merupakan
kompromi antara keduanya. Khusus, investor perlu keputusan informasi yang relevan
untuk membantu mereka memprediksi kinerja perusahaan di masa depan. ini berarti
informasi berdasarkan nilai karena nilai-nilai saat ini umumnya prediktor terbaik dari
nilai-nilai masa depan. Namun, masalah volatilitas dan kemungkinan reliability rendah
nilai wajar mengurangi keinformatifan laba bersih tentang kinerja manajer. sejauh
akuntansi biaya historis atau lebih umumnya, akuntansi konservatif kurang tunduk pada
masalah pengukuran kinerja manajer, bisa dikatakan bahwa lebih baik memenuhi
tantangan memungkinkan kontrak yang efisien. akibatnya, meskipun konsentrasi
pembuat standar akuntansi nilai sekarang, nilai saat ini dan sejarah akuntansi berbasis
biaya harus diperdagangkan.
DAFTAR PUSTAKA
Mardiyah, A. A. (n.d.). Dampak Proses Politik dan Konsekuensi Ekonomi dalam
Pembentukan Suatu Standar. Jurnal Akuntansi dan Investasi, 3(2).
Scott, W. R. (2015). Financial Accounting Theory (7th). Pearson.
Simamora, L. (n.d.). Pentingnya Standard Setting Bagi Investor. Jurnal Ilmiah Akuntansi
dan Bisnis, 9(2).
Stephanus, D. S. (2021, August 21). Standard Setting: Political Issues – Daniel Sugama
Stephanus – Accounting, Auditing, Finance, and others…. Daniel Sugama Stephanus.
Retrieved January 27, 2023, from
https://danielstephanus.wordpress.com/2021/08/21/standard-setting-political-issues-
2/