Anda di halaman 1dari 25

PAPER TEORI AKUNTANSI

STANDARD SETTING: POLITICAL ISSUES

Disusun oleh:
Gita Melliyani Anggreini 22919010

Ilyas Alfian Suhadi 22919013

Mulyati Widyaningsih 22919018

Widya Sawiji Ikasari 22919030

PROGRAM MAGISTER AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
TAHUN AKADEMIK
2022/2023
BAB I
PEMBAHASAN
A. OVERVIEW
Teori regulasi adalah aktivitas seputar peraturan menggambarkan persaudaraan
diantara kekuatan politik dari kelompok berkepentingan (eksekutif industri) sebagai sisi
permintaan/demand dan legislatif sebagai supply. Teori ini berpendapat bahwa
dibutuhkan aturan-aturan atau ketentuan dalam akuntansi. Pemerintah dibutuhkan
peranannya untuk mengatur ketentuan-ketentuan terhadap apa yang harus dilakukan
perusahaan untuk menentukan informasi. Ketentuan diperlukan agar semuanya baik
pemakai maupun penyaji mendapatkan informasi yang sama dan seimbang. Menurut
Scott (2009) terdapat dua teori regulasi yaitu public interest theory dan interest group
theory. Public interest theory menjelaskan bahwa regulasi harus dapat memaksimalkan
kesejahteraan sosial dan interest group theory menjelaskan bahwa regulasi adalah hasil
lobi dari beberapa individu atau kelompok yang mempertahankan dan menyampaikan
kepentingan mereka kepada pemerintah.
Teori regulasi menunjukkan hasil dari tuntutan publik atas koreksi terhadap
kegagalan pasar. Dalam teori ini kewenangan pusat termasuk badan pengawas regulator
diasumsikan memiliki kepentingan terbaik dihati masyarakat. Peraturan yang dibuat
pemerintah dianggap sebagai trade off antara biaya regulasi dan manfaat sosial dalam
bentuk operasi improved pasar.
Kegagalan pasar dapat terjadi diantaranya disebabkan karena:
a. Tidak ada persaingan.
b. Barriers to entry.
c. Ketidaksempurnaan gap informasi (antara pembeli dan penjual).
d. Adanya pihak yang memperoleh informasi dengan biaya yang berbeda.
e. Kepentingan konsumen yang diinterpretasikan pada regulasi.
f. Adanya agen.
g. Pemerintah tidak independen dalam mengembangkan regulasi.
Pemerintah di banyak negara telah membentuk badan pembuat peraturan yang
bekerja secara independen dan berusaha untuk menghasilkan standar akuntansi dengan
kualitas tinggi yang akan memenuhi kebutuhan para pengguna laporan keuangan dalam
membuat suatu keputusan. Beberapa pihak yang berperan aktif dalam laporan keuangan
adalah pembuat laporan keuangan dan auditor eksternal serta pembuat peraturan seperti
pemerintah dan departemennya (di Indonesia ada Dewan Standar Akuntansi Keuangan
yang tergabung dalam Ikatan Akuntan Indonesia dan Bapepam).
Laporan keuangan yang dibuat oleh suatu perusahaan akan dipengaruhi oleh
hukum, politik, sosial dan ekonomi dimana laporan keuangan tersebut dibuat. Terdapat
banyak perbedaan pada kerangka peraturan akuntansi keuangan di masing-masing
negara, tetapi ada beberapa unsur yang sama yaitu:
a. Persyaratan Wajib
Persyaratan wajib sangat berperan sebagai insentif dalam menghasilkan
laporan keuangan untuk diaudit. Di banyak negara, peraturan perusahaan
menyatakan adanya peraturan bahwa direktur harus menyediakan akun
yang harus diaudit. Dengan demikian maka direktur dan auditor harus
memenuhi persyaratan wajib pelaporan seperti yang dimaksudkan dalam
peraturan perusahaan.
b. Tata Pengelolaan Perusahaan
Tata pengelolaan perusahaan berpedoman pada struktur, proses dan
lembaga-lembaga pada sebuah organisasi yang mengalokasikan kekuasaan
dan kontrol sumber daya di antara mereka. Kerangka peraturan juga dapat
berisi mengenai tambahan pedoman tata kelola perusahaan dan peraturan-
peraturan yang timbul dari rekomendasi sukarela sektor swasta dan aturan
pencatatan di bursa saham.
c. Auditor dan Pengawasan
Auditor berperan penting dalam menjamin kualitas informasi yang
terkandung dalam laporan keuangan perusahaan. Auditor adalah orang
dengan kualifikasi tertentu, pengalaman dan telah memiliki ijin dalam
berpraktek. Auditor berkomitmen terhadap kode etik profesi seorang
akuntan dan harus siap menanggung sanksi atau resiko yang akan
diberikan oleh pemerintah jika terjadi pelanggaran terhadap suatu
peraturan yang telah ditetapkan. Peraturan harus dijalankan dan dipatuhi
karena profesi seorang auditor harus menyetujui sebuah aturan umum
untuk mempertahankan hak istimewa dan melindungi hak mereka dalam
berpraktek. Pengawasan diperlukan agar kinerja auditor dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum dan sesuai peraturan yang berlaku.
d. Badan Pelaksana Independen
Badan pelaksana independen merupakan bagian dari keseluruhan system
pada pelaksanaan persyaratan pelaporan keuangan dan berperan untuk
meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan yang mengatur dalam
pembuatan laporan keuangan sesuai hukum dan standar akuntansi.
Regulasi dimaksudkan untuk melindungi konsumen dengan memperbaiki kinerja
ekonomi. Berdasarkan teori regulasi yang telah muncul dan penerapannya sebagai model
yang dapat digunakan dalam literatur ekonomi keuangan.

B. DUA TEORI REGULASI (TWO THEORIES OF REGULATION)


1. Teori Kepentingan Publik (Public Interest Theory)
Teori yang mempunyai pandangan bahwa regulasi haruslah dapat
memaksimumkan kesejahteraan sosial karena regulasi merupakan hasil dari
permintaan publik atas koreksi kegagalan pasar, regulator berusaha sebaik
mungkin memenuhi kebutuhan publik. Walaupun pandangan tersebut merupakan
pandangan yang ideal, namun dalam implementasinya masih mengalami beberapa
masalah. Permasalahan yang timbul dalam Public Interest Theory adalah:
a. Kesulitan dalam menentukan berapa jumlah regulasi yang harus dibuat
dan apakah regulasi tersebut akan mampu memuat semua pihak.
b. Terdapat permasalahan yang serius yang terletak pada motivasi dari badan
regulator. Adanya tugas yang kompleks, sulit bagi badan legislatif untuk
mengawasi para regulator. Kemampuan badan legislatif untuk mendorong
regulator bekerja untuk kepentingan public menjadi lemah karena hal ini
memerlukan biaya yang tidak sedikit, sehingga seringkali regulator
akhirnya bekerja demi kepentingannya sendiri daripada kepentingan
publik.
2. Teori Kelompok Kepentingan (The Interest Group Theory)
Teori ini memberikan pandangan bahwa sebuah industri beroperasi dalam
kepentingan kelompok. Teori kepentingan kelompok daripada regulasi meninjau
bahwa suatu industri beroperasi mewakili sejumlah kelompok kepentingan atau
konstituen. Pertimbangan beberapa industri manufaktur sebagai contoh.
Perusahan-perusahaan di dalam suatu industri membentuk suatu kelompok
kepentingan tertentu, seperti yang dilakukan pelanggannya. Kelompok
kepentingan lainnya menjadi pengamat lingkungan, yang tugasnya berkonsentrasi
dalam bidang tertentu yaitu pertanggungjawaban sosial industri. Berbagai
kelompok kepentingan akan melobi ke legislative untuk bermacam jumlah dan
jenis regulasi. Sebagai contoh; industri dengan sendirinya meminta regulasi untuk
melindungi persaingan harga yang dihadapi atau menghadapi pelanggan pada
operasinya dengan industri-industri yang berhubungan. Pelanggan mungkin akan
membentuk kelompok-kelompok untuk melobi standar kualitas atau pengendalian
harga. Pengamat lingkungan mungkin melobi untuk pengendalian penerbitan
regulasi dari pabrik-pabrik. Pentingnya regulasi dan implementasinya dalam
praktik adalah penyusunan standar akuntansi selalu berkaitan dengan due process
yaitu melibatkan perwakilan konstituen penyusun laporan keuangan dan
memfasilitasi public hearing, exposure drafts, dan secara umum, untuk
keterbukaan, mensyaratkan voting terbanyak sebelum suatu standar diluncurkan.
Karakteristik due process ini konsisten dengan teori interaksi konstituen
berdasarkan konflik. Badan standar akuntansi adalah para pemain dalam
permainan kompleks dimana konstituen-konstituen yang berkaitan dengan standar
akan memilih strategi lobi untuk atau melawan suatu standar baru. Oleh karena
itu, teori regulasi kelompok kepentingan sangat sesuai untuk menggambarkan
konflik dari para konstituen daripada suatu proses hitungan. Kehendak para
pemain untuk menerima suatu standar baru meningkat jika mereka merasa bahwa
pandangan mereka diakomodasi. Hal ini menjelaskan perhatian pada due process
sebagai suatu langkah akomodasi konflik dalam penyusunan standar.
Pertimbangan-pertimbangan ini menjadikan teori regulasi kelompok kepentingan
menjadi prediktor yang lebih baik akan standar baru, karena teori kelompok
kepentingan secara formal mengakui eksistensi konflik konstituen. Teori regulasi
dalam praktik ada kaitannya dengan isu konvergensi standar akuntansi. Menurut
saya konvergensi tersebut memiliki banyak keuntungan yang dapat diperoleh
apabila sebuah negara melakukan adopsi terhadap IFRS. Meskipun terdapat
perbedaan penggunaan bahasa manfaat utama dari adopsi standar akuntansi
adalah laporan keuangan dapat dibandingkan. Kemampuan laporan keuangan
untuk dibandingkan merupakan salah satu indikator peningkatan kualitas
informasi akuntansi. Selain itu manfaat yang lain misalnya mengurangi masalah
agensi, meningkatkan kepercayaan investor, dan lain sebagainya juga secara
gamblang menunjukkan bahwa laporan keuangan akan lebih berkualitas.
Keuntungan yang diperoleh oleh sebuah negara di seluruh dunia dalam
mengadopsi IFRS, yaitu:
a. Informasi keuangan menjadi lebih baik dan berguna bagi pemegang
saham,
b. Informasi keuangan menjadi lebih baik dan berguna bagi pemerintah,
c. Laporan keuangan lebih dapat dibandingkan,
d. Meningkatkan transparansi perusahaan,
e. Manajemen perusahaan lebih baik dalam operasional global,
f. Mengurangi biaya modal.
3. Mana dari 2 regulasi teori yang diterapkan sebagai standard?
Hal ini seharusnya menjadi jelas bahwa teori kepentingan umum sulit untuk
diterapkan. Sumber-sumber kegagalan pasar dalam produksi informasi yang
dibahas dalam bab 12 menyiratkan bahwa kekuatan pasar tidak selalu dapat
diandalkan untuk menghasilkan standar akuntansi yang tepat dan prosedur.
Namun, kompleksitas yang timbul dari kebutuhan informasi yang beragam dan
kepentingan investor dan manajer membuatnya efektif mustahil bagi pembuat
standar untuk menghitung standar akuntansi yang tepat baik. Kami tidak tahu
bagaimana menghitung tradeoff terbaik antara penggunaan bertentangan
informasi oleh investor dan manajer yang diperlukan oleh teori kepentingan
umum regulasi. Inilah sebabnya mengapa pilihan standar akuntansi yang lebih
baik dianggap sebagai konflik antara konstituen selain sebagai proses
perhitungan. setter standar adalah pemain dalam permainan kompleks di mana
konstituen yang terkena memilih strategi lobi untuk atau hatinya tidak standar
baru diusulkan. Konsisten pergi lihat teori permainan ini, dapat dilihat dari
konstituen utama yang berkepentingan dengan laporan keuangan diwakili pada
badan standar-pengaturan. Juga, ada proses ketentuan karena untuk dengar
pendapat publik, draft eksposur, dan umumnya bagi keterbukaan, serta
persyaratan untuk penilaian mayoritas super yang mendukung sebelum standar
baru yang dikeluarkan. Jika para pemain dari permainan ini adalah untuk
menerima hasil (misalnya standar baru), mereka harus merasa bahwa proses itu
adil, pandangan mereka terdengar. Dan strategy mereka setidaknya memiliki
kesempatan untuk bekerja. Hal ini menjelaskan memperhatikan proses hukum
sebagai cara moderat konflik konstituen yang melekat dalam pengaturan standar.
Interest Group Theory (Teori Kelompok Kepentingan) dianggap lebih baik
sebagai predictor standard baru dari Public Interest Theory (Teori Kepentingan
Publik), dikarenakan:
a. Kekuatan pasar tidak dapat selalu bergantung pada standar akuntansi yang
tepat dan prosedur-prosedur yang dihasilkan.
b. Dalam Teori Kepentingan Publik, tidak diketahui bagaimana menghitung
pertukaran terbaik antara konflik pengguna informasi oleh investor dan
manajer. Sehingga pemilihan standar akuntansi lebih baik didasarkan pada
konflik antar pemilih daripada proses perhitungan.
c. Teori Kelompok Kepentingan secara resmi mengakui keberadaan dari
pemilih yang bertentangan. Dalam teori ini, terdapat proses public
hearings (dengar pendapat publik), exposure draft (rancangan paparan)
dan keterbukaan dalam pemilihan suara mayoritas sebelum standard baru
dikeluarkan.
d. Jika pemilih menerima standard baru, mereka merasa bahwa proses
berjalan dengan adil, pandangan mereka didengar dan strategi mereka
setidaknya punya kesempatan untuk diterapkan.

C. KONFLIK DAN KOMPROMI: CONTOH KONFLIK KONSTITUEN


Di Amerika Serikat sekitar bulan November, 2009, 2 anggota DPR mengajukan
perubahan yang akan menggeser pengawasan FASB (Financial Accounting Standard
Board) dari SEC (Security Exchange Commission) ke Financial Services Oversight
Council yang terdiri dari perwakilan US Treasury, regulator perbankan US, SEC dan
beberapa badan regulasi lainnya. Hal ini berarti jika ada dewan yang merasa bahwa
prinsip atau standar akuntansi mengancam sistem stabilitas keuangan US, dewan dapat
menginvestigasi dan jika disetujui oleh suara mayoritas dapat memaksa SEC untuk
mengambil tindakan koreksi termasuk modifikasi atau pembatalan dari standard.
Seperti contoh asosiasi banker Amerika yang merupakan konstituen yang penting
dan berkuasa prihatin dengan akuntansi perbankan mengenai dampak dari akuntansi nilai
wajar untuk instrumen keuangan pada rasio modal selama tahun 2007-2008 krisis pasar
dan prihatin dengan standard baru FASB yang mengharuskan aktivitas off balance sheet
dalam laporan konsolidasi. Diikuti keberatan yang kuat dari konstituen lainnya seperti
kelompok perlindungan investor, kamar dagang US, pimpinan SEC dan asosiasi
accounting America, perubahan ditarik dan diganti dengan Financial Services Oversight
Council untuk review dan komen atas standar akuntansi. Karena SEC berkuasa, maka
perubahan baru secara substansi melemahkan yang asli (awal). Intinya, konflik antara
pembuat standard dan konstituen yang kena dampak bahwa standard tidak dapat
ditentukan dalam kekosongan. Jika perlu, konstituen yang tidak mendapat apa yang
mereka harapkan, mereka dapat banding ke proses politik.

D. DISTRIBUSI MANFAAT DARI INFORMASI, REGULASI PENGUNGKAPAN


WAJAR
Distribusi manfaat dari informasi menjadi sulit karena melibatkan penilaian
kewajaran dari pihak yang terkait. Masyarakat mengatasi distribusi informasi ini dengan
membiarkannya pada kekuatan pasar dimana regulasi akan bertindak bila kemungkinan
gagal. Regulasi dimaksudkan untuk meningkatkan kewajaran dari distribusi informasi
sesuai dengan SEC Regulation FD (Fair Disclosure) yang diadopsi tahun 2000, yang
melarang perusahaan menyeleksi pengungkapan informasi, sebagai contoh: analis.
Regulasi FD muncul dari keprihatinan bahwa “big guys” (investor besar) mempunyai
sumber daya baik secara langsung atau dengan kata lain mempunyai akses istimewa ke
analis untuk mendapatkan dan menganalisa informasi. Selain itu “big guys” mempunyai
kekuatan tawar-menawar yang cukup kuat untuk memperoleh informasi dalam yang
istimewa secara langsung dari manajemen. Sedangkan investor kecil tidak beruntung
dalam memperoleh informasi. Itulah sebabnya SEC meningkatkan kepercayaan publik
dengan mengharuskan perusahaan memberikan informasi kepada siapapun dalam pasar
secara adil dan membantu likuiditas pasar.

E. KRITERIA UNTUK STANDARD SETTING


1. Decision Usefulness
Semakin informatif tentang kinerja perusahaan di masa depan yang diberikan dari
sebuah sistem informasi akan semakin kuat reaksi investor terhadap informasi
yang diproduksi oleh sistem. Keberhasilan sebuah standar baru adalah bahwa
keputusan itu dapat berguna. Tidak menjamin bahwa standard yang memberikan
keputusan berguna yang terhebat adalah yang terbaik bagi masyarakat karena
investor tidak membayar secara langsung atas informasi akuntansi sehingga
mereka mungkin “overuse” (pemakaian berlebihan). Jadi standar dapat dipandang
sebagai keputusan yang bermanfaat namun masyarakat dapat memandangnya
lebih buruk karena harga untuk memproduksi informasi tersebut tidak
diperhitungkan.
2. Reduction of Information Asymmetry
Pasar dapat memotivasi manajemen dan investor untuk menghasilkan informasi.
Sayangnya pasar sendiri tidak dapat menjamin jumlah yang tepat untuk informasi
yang diproduksi, salah satu alasannya karena adanya asimetri informasi. Pembuat
standar harus mengurangi asimetri informasi sebagai kriteria untuk standard baru.
Mengurangi asimetri informasi membuat standar menjadi cukup efektif, dimana
informasi akuntansi keuangan dapat digunakan oleh lebih dari satu individu.
Pengurangan asimetri informasi meningkatkan operasional pasar karena investor
melihat investasi lebih sebagai lahan bermain yang juga berakibat berkurangnya
perhatian investor pada estimasi resiko, pengurangan penyebaran penawaran dan
memperluas likuiditas pasar. Pengurangan asimetri informasi juga menimbulkan
biaya sebagaimana keputusan informasi yang berguna.
3. Konsekuensi Ekonomi dari Standar Baru
Salah satu dari kerugian dari pengakuan standar baru ialah kerugian akan
dikenakannya standar tersebut pada tiap perusahaan dan manajer untuk mengikuti
standar tersebut. Kerugian juga muncul atas terjadinya kontrak kekakuan, sebagai
sebuah probabilitas peningkatan dari pelanggaran perjanjian hutang dan efek dari
level kepuasan manajer dari aliran pendapatan bonus masa depan. Kerugian ini
dapat mempengaruhi kebijakan operasi dan keuangan dari manajer. Pengurangan
dari kebebasan manajer untuk memilih dari kebijakan akuntansi yang berbeda
yang sering terjadi ketika standar baru di implementasikan juga merupakan
sumber dari konsekuensi ekonomi. Pertimbangan ini menunjukkan bahwa
pembuat standar harus menimbang konsekuensi ekonomi yang mungkin dari
standar baru dan kesediaan konstituen untuk menerimanya. Hal ini
memungkinkan konsekuensi ekonomi dari standar baru akan lebih selama diskusi
yang mengarah pada standar.
4. Consensus
Konsekuensi ekonomi mengarah langsung kepada kriteria terakhir, berasal dari
aspek pengaturan standar politik. Struktur dan proses dari badan pengaturan
standar didesain untuk mendorong sebuah persetujuan umum. Namun, jika
diantara para pemilih terjadi konflik yang parah, bahkan dalam suatu proses
pemilihan tidak selalu bisa mencegah banding ke proses politik. Disimpulkan di
awal bahwa proses penyusunan standar terlihat paling konsisten dengan regulasi
teori kelompok kepentingan. Tentu, secara teknis, dan bahkan secara teoritis,
suatu kebenaran tidak cukup untuk memastikan keberhasilan standar.

Pembuat standar akuntansi dapat dikendalikan dengan kegunaan keputusan dan


pengurangan kesenjangan informasi. Walaupun, ketika kriteria ini penting, mereka tidak
cukup untuk membuktikan pengaturan standar yang berhasil. Penting juga untuk
mempertimbangkan kepentingan yang sah dari manajemen dan unsur-unsur lain, dan
untuk secara penuh memberi perhatian ke proses hukum. Disimpulkan bahwa karena
permasalahan keuangan, aktual proses dari penyusunan standar lebih baik dijelaskan
dengan teori kelompok kepentingan regulasi dibandingkan dengan teori kepentingan
umum.

F. REGULATOR DARI KESENJANGAN INFORMASI


Baru-baru ini, teori regulasi telah resmi mengakui bahwa, seperti hal lainnya
regulator menghadapi kesenjangan informasi – banyak informasi yang dibutuhkan
regulator, seperti informasi keuangan, informasi tersebut berada di tangan manajer yang
mempunyai pengaruh pada produsen akan monopoli informasi tentang perusahaan. Lalu,
regulator tidak dapat mengamati upaya dari para manajer. Dengan demikian, para
regulator menghadapi pemilihan yang merugikan dan permasalahan moral.

Dari perspektif akuntansi, terpampang sebuah model :


● Jika pembuat standar mengikuti teori kepentingan umum, sejauh optimal
secara sosial dari pengaturan standar tersebut memungkinkan untuk
beberapa pengurangan kualitas laba sehingga sesuai dengan batas
kemampuan manajer untuk menerima kompensasi lebih dari yang
dibutuhkan untuk mencapai utilitas pemesanan.
● Sejauh akuntan dapat mengurangi jumlah informasi yang beredar secara
internal, masalah akan kelebihan kompensasi manajer dapat berkurang.
● Peraturan optimal merupakan suatu spesifikasi dari perusahaan,
dikarenakan karakteristik perusahaan dan manajer berbeda. Hal ini
menunjukkan bahwa daripada meletakkan standar nilai yang berlaku untuk
semua perusahaan, para regulator harus memungkinkan fleksibilitas dalam
pelaporan kualitas.
Asumsi dari model yang diuraikan diatas ialah hanya sebuah batasan.
Keterbatasan utama adalah bahwa kita telah menganggap hanya kegiatan dari perusahaan
yang memiliki informasi berkaitan. Sebuah model yang lebih rumit akan mengakui
bahwa biaya modal mempengaruhi keputusan produk perusahaan pula, dengan demikian,
model efek regulasi informasi di spectrum yang lebih luas dari kegiatan perusahaan.
Keterbatasan lain adalah bahwa model – model yang ada mengasumsikan teori
kepentingan public regulasi, sedangkan kita menyimpulkan bahwa kelompok teori
kepentingan yang lebih baik berlaku untuk regulasi di bidang akuntansi.

G. INTEGRASI INTERNASIONAL PASAR MODAL


1. Konvergensi Standar Akuntansi
Akuntansi di negara manapun, berlangsung dalam lembaga-lembaga sosial,
politik, hukum, dan ekonomi negara itu. dalam buku ini, kami telah mengambil
pasar amerika utara yang berorientasi di lembaga besar dari yang diberikan.
Namun karena pasar modal menjadi lebih terintegrasi di seluruh dunia, investor
yang berinvestasi adalah perusahaan di luar negeri, yang adat, lembaga, dan
standar akuntansi mungkin berbeda dari investor negara itu sendiri. bisa dibilang,
integrasi mengarah ke pasar modal yang bekerja lebih baik, biaya modal yang
lebih rendah dan peningkatan investasi, dan kontrak terintegrasi lebih efisien dari
harga pasar. akibatnya, setiap evaluasi aspek politik pengaturan standar sekarang
harus memperhitungkan integrasi internasional. Salah satu respon terhadap
integrasi pasar modal adalah untuk mengejar standar akuntansi internasional.
tujuan dasar dari IASB adalah sejauh standar tersebut diterima regulator sekuritas
sebagai pengganti GAAP lokal, beberapa biaya bursa akan jatuh. ini harus
menurunkan biaya penyusunan laporan keuangan perusahaan, biaya modal
mereka, karena mereka lebih mampu memanfaatkan sumber pembiayaan yang
lebih lancar.
2. Pengaruh kebiasaan dan lembaga yang pada pelaporan keuangan
Pelaporan keuangan dipengaruhi oleh kebiasaan dan institusi lokal. Lingkungan
hukum di suatu negara merupakan contoh penting. Bola, Kothari, dan Robin
(BKR, 2000), dalam sebuah penelitian yang mencakup 1985-1995, dibandingkan
kualitas pelaporan keuangan di beberapa negara hukum umum (australia, Kanada,
Inggris, Amerika Serikat) untuk pelaporan kualitas di negara hukum kode (france,
Jerman, Jepang). Di negara-negara hukum umum, standar akuntansi yang
ditetapkan, dalam berbagai derajat, di sektor swasta, dan berorientasi terutama
untuk investor. Dalam kontras, standar di negara hukum kode were mengatur
governments primary, maka tunduk pada pengaruh politik yang lebih daripada di
bawah hukum umum. Akibatnya, konstituen tambahan diwakili dalam struktur
tata kelola perusahaan di bawah hukum kode, seperti bank, asosiasi bisnis, dan
serikat buruh. Akibatnya, BKR menunjukkan, ada informasi yang kurang asimetri
di negara hukum kode, karena konstituen penting adalah orang dalam daripada
orang luar.
3. Penerapan Standar Akuntansi
Standar akuntansi harus diterapkan jika memiliki kontribusi terhadap kualitas
pelaporan keuangan yang baik. Penerapan standar IASB menjadi perhatian sejak
penerapan IOSCO tidak memiliki kekuatan penerapan formal. Penerapan standar
akuntansi tergantung pada wilayah hukum yang mengadopsi standar IASB.
Penerapan ini kurang memadai, kita tidak yakin dalam penerapan kualitas standar
yang tinggi bisa sesuai dalam prakteknya. Investor mungkin menghadapi masalah
serius, yang dapat merugikan. Jika sistem legal, stock exchange dan securities
regulator tidak menerapkan aplikasi standar akuntansi untuk menyediakan
lingkungan yang stabil bagi pelaporan keuangan yang berkualitas tinggi. Sebuah
isu yang memiliki hubungan dalam permasalahan penerapan standar akuntansi
adalah perlindungan untuk investor kecil, di banyak negara, badan usaha dikontrol
oleh keluarga,institusi besar dan pemerintah para pemegang saham minoritas
memiliki permasalahan dalam mengontrol kepentingan mereka, hal ini membuat
terjadi berbagai macam permasalahan atas konflik kepentingan, karena beberapa
kepentingan minoritas tidak dapat disalurkan dengan baik sehingga menyebabkan
capital market tidak bekerja dengan baik. Auditing merupakan sebuah mekanisme
penerapan yang sangat penting,sebagaimana fungsi audit yang memberikan
kontribusi terhadap kepercayaan investor.
4. Keuntungan dari Mengadopsi Standar Akuntansi yang Berkualitas Tinggi
Beberapa penelitian telah membuktikan bahwasannya penerapan standar
akuntansi yang berkualitas tinggi dapat memberikan keuntungan yang sangat
banyak terhadap pelakunya. Beberapa keuntungan yang dapat diambil dari
penelitian yang dilakukan oleh beberapa lembaga dalam pengadopsian standar
akuntansi yang berkualitas tinggi adalah sebagai berikut:
a. Daske, Hail, Leuz and Verdi (DHLV; V;2008)
Dalam penelitian mereka terhadap pengadopsian IASB yang dilakukan 26
negara yang tergabung dalam uni eropa didapatkan hasil bahwasannya
terdapat kenaikan yang signifikan atas likuiditas pasar.
b. Landsman, Maydew, and Thornock (LMT;2012)
Dalam penelitian mereka terhadap 16 negara yang mengadopsi IASBI,
bahwasannya penerapan ini menghasilkan informasi yang sangat baik
yang memiliki nilai yang sangat tinggi yang dapat menurunkan
sinkronisasi pasar. Standar akuntansi yang tinggi juga dapat
mengembangkan efisiensi kontrak kompensasi manajerial.
c. Daske, Hail, Leuz and Verdi (DHLV; 2013)
Dalam analisa mereka terhadap 30 negara yang sukarela dalam
mengadopsi IASBI, bahwasannya penerapan standar tersebut dapat
meningkatkan keuntungan ekonomi
5. Hubungan Kualitas Antara IASB dan FASB GAAP
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Bart, Landsman, Lang and Williams
(BLLW; 2012) dapat disimpulkan bahwasanya terdapat bukti yang bermacam
macam atas hubungan kualitas antara IFRS dan FASB GAAP, bagaimanapun
perbandingan dan kualitas antara dua set standar akan berjalan beriringan sejalan
dalam suatu waktu jika standar standar tersebut memiliki progress yang
konvergen.
6. Should Standard Setters Compete?
Sebuah alternatif untuk standar konvergensi untuk masing-masing negara adalah
memungkinkan di yurisdiksinya untuk menggunakan standar domestik akuntansi
atau IASB (atau set lain dari standar, cemara masalah ini). Secara khusus, seperti
yang disebutkan di atas, anggaplah bahwa SEC adalah untuk memungkinkan
semua perusahaan di yurisdiksinya untuk digunakan, tanpa rekonsiliasi, baik AS
GAAP atau IASB GAAP. Persaingan di industri diatur (seperti pengaturan
standar) dianggap oleh Armstrong dan Sappington. Mereka menyimpulkan bahwa
tidak ada "satu ukuran cocok untuk semua" jawaban atas pertanyaan kompetisi.
Sebaliknya, setiap pengenalan kompetisi akan bersama dan proses yang
kompleks, dan harus disesuaikan dengan industri yang bersangkutan. Mereka
regulasi ada gunanya memperkenalkan kompetisi, karena kesejahteraan sosial
akan menjadi industri pengaturan standar terlalu rumit untuk menghitung tingkat
terbaik sosial dari pengaturan standar, pertanyaan dari persaingan antara pembuat
standar patut dipertimbangkan. Meskipun kurangnya untuk menjawab persaingan
di antara pembuat standar, AS tidak menawarkan beberapa kesimpulan umum.
Sebagai contoh, ada potensi keuntungan persaingan ketika skala ekonomi yang
rendah. Ini tampaknya akan menjadi kasus dalam pengaturan standar karena tidak
mungkin bahwa biaya unit FASB per standar akan meningkat secara substansial
jika itu struktur organisasi yang sama, tampaknya tidak mungkin bahwa biaya
yang lebih rendah dari salah satu dari mereka akan mendorong bisnis lain di luar.
AS juga menyimpulkan bahwa ada potensi keuntungan persaingan ketika
regulator ada pada kelemahan informasi relatif terhadap perusahaan yang
bersangkutan.
7. Haruskah Amerika Serikat Mengadopsi Standar IASB?
Sebuah alternatif untuk persaingan untuk negara bersatu, seperti banyak negara
lain, untuk mengadopsi standar IASB. Pada tahun 2010, SEC memulai rencana
kerja untuk mengevaluasi dampak pada sekuritas pasar Amerika Serikat yang
akhirnya mengadopsi standar IASB. Selanjutnya, 2012 SEC staff meneliti adopsi
standar IASB secara rinci. Berdasarkan laporan ini, tampaknya bahwa satu waktu
"big bang" adopsi standar IASB, seperti yang terjadi di Kanada. Apa yang
tampaknya lebih mungkin adalah proses bertahap, dibantu dengan meningkatkan
standar konvergensi. Laporan ini mencerminkan beberapa skeptisisme bahwa
lebih prinsip berdasarkan standar IASB cocok untuk banyak Amerika Serikat.
Aplikasi dan menunjukkan kebutuhan FASB untuk mempertahankan pengaruh
signifikan dalam memastikan bahwa setiap standar IASB yang disesuaikan
dengan kebutuhan Amerika Serikat. Secara keseluruhan, hasil yang paling
mungkin adalah bahwa adopsi apapun akan dilakukan secara bertahap, dibantu
dengan terus standar konvergensi. Apakah proses konvergensi ini akan terus ke
titik di mana perbedaan antara dua set standar minimal masih harus dilihat.
Namun, bahkan jika adopsi harus berupa berharga perspektif ekonomi, ada
kemungkinan bahwa Amerika Serikat konstituen politik dan kelembagaan akan
melobi untuk mendukung Amerika Serikat pembuat standar mempertahankan
pengaruh signifikan atas standar akuntansi Amerika Serikat. Dalam hal ini,
menarik untuk dicatat bahwa di 2013 kerangka konseptual, yang IASB
menyatakan bahwa proyek kerangka konseptual yang tidak lagi dilakukan
bersama dengan FASB, meskipun rilis bersama pasal 1 dan 3 proyek. Mungkin,
IASB sekarang menyadari bahwa adopsi IFRS Amerika Serikat tidak mungkin,
dan mulai pergi dengan caranya sendiri. Perhatikan bahwa sejauh dua badan
mengadopsi kerangka kerja konseptual yang berbeda, standar masa depan
konvergensi juga terancam.
8. Summary of Accounting for International Capital Markets Integration
Harus ditekankan bahwa pelaporan keuangan yang tampaknya menjadi kualitas
rendah dari Amerika Utara tidak selalu oportunistik, tapi mungkin bukan efisien
mencerminkan perbedaan adat istiadat, struktur kelembagaan, keterlibatan
pemerintah dan penegakan hukum. Namun demikian, pasar modal di seluruh
dunia semakin terintegrasi. baik pasar modal kerja memberikan kontribusi bagi
kesejahteraan sosial melalui biaya yang lebih rendah dari modal dan peningkatan
investasi dalam negeri. bukti empiris menyarankan bahwa peraturan
pengungkapan yang kuat dan penegakan adequate dapat berkontribusi untuk pasar
bekerja lebih baik. Standar pelaporan keuangan berkualitas tinggi, seperti orang-
orang dari IASB, memiliki peran untuk bermain dalam mewujudkan pasar bekerja
lebih baik. memang, studi empiris menunjukkan bahwa adopsi standar IASB
disertai dengan kualitas laba yang lebih tinggi dan meningkatkan investasi asing.
Namun, adopsi standar IASB tidak dengan sendirinya menjamin pelaporan
kualitas yang lebih tinggi. Penerapan standar perlu ditegakkan oleh peraturan
perusahaan dan kewajiban auditor. Bahkan kemudian, investor dan pembuat
standar perlu menyadari bahwa kebiasaan yang berbeda dan struktur kelembagaan
terus mempengaruhi pelaporan yang sebenarnya. Jika investor yang berinvestasi
di negara another pada kekuatan standar IASB menderita kerugian yang timbul
dari pelaporan kegagalan, mereka mungkin bereaksi dengan menyalahkan standar
daripada kegagalan mereka untuk menyadari dampak dari faktor-faktor tertentu
negara pada kualitas reporting. Karena hal ini lebih sulit untuk mengubah
kebiasaan dan institutions dari standar akuntansi, perbedaan lingkungan hidup
asing kemungkinan akan bertahan selama bertahun-tahun. sebagai hasilnya,
integrasi lengkap dari standar akuntansi akan memakan waktu lama jika memang
diinginkan sama sekali. Sementara itu, beberapa kemampuan perusahaan untuk
memilih untuk menghapuskan standar akuntansi.
BAB II
JURNAL
A. JURNAL A
DAMPAK PROSES POLITIK DAN KONSEKUENSI EKONOMI DALAM
PEMBENTUKAN SUATU STANDAR
(Aida Ainul Mardhiah)
Penyusun standar seharusnya mempertimbangkan kemungkinan proses politik
dan konsekuensi ekonomi dalam membuat standar. Alasan yang mendasari adalah untuk
mengurangi adanya pihak yang dilukai. Atas dasar tersebut, maka perlu public hiring
sehingga mengurangi adanya pihak yang dilukai. Makalah ini bertujuan melihat dampak
proses politik dan konsekuensi ekonomi dalam pembentukan standar dengan
mendasarkan teori PAT, teori keagenan, teori signaling, dan interest group theory of
regulation (teori ini mendasarkan bahwa badan legislatif mempunyai kekuatan untuk
men-suplay regulasi). Disamping itu, konsekuensi ekonomi adalah fenomena yang bisa
menjelaskan adanya teori pasar modal tidak efisien
Penyusun standar akuntansi diarahkan kepada decision usefulness dan
pengurangan asimetri informasi. Bagaimanapun, kriteria itu tidak menjamin suatu standar
akan sukses. Kepentingan manajemen dan konstitusi yang lain perlu dipertimbangkan
sebagai perhatian yang sangat besar selama proses berjalan. Karenanya problem
mendasar teori akuntansi keuangan terlihat bahwa proses penyusunan standar yang
sebenarnya lebih baik dijelaskan dengan teori interest group dan regulation daripada
dengan teori public interest disamping teori-teori yang lain seperti PAT, agency theory,
dan signaling theory. Proses politik dalam pembentukan suatu standar berakibat pada
konsekuensi ekonomi yang mempunyai dampak yang sama besar atau dengan kata lain
jika intervensi politik besar maka konsekuensi ekonomi besar sehingga mengakibatkan
banyak pihak yang dilukai tetapi jika netral maka pihak yang dilukai juga sedikit
(misalnya: cara yang dilakukan adalah public hearing sebelum suatu standar ditetapkan)
B. JURNAL B
PENTINGNYA STANDARD SETTING BAGI INVESTOR
(Lamria Simamora)
Proses standard setting (penetapan standar) dalam akuntansi merupakan proses
yang cukup rumit dikarenakan melibatkan aspek ekonomi, politik, sosial dan budaya.
Standard setting dipengaruhi aspek politik karena di dalamnya terjadi tawar menawar
antara beberapa kepentingan yaitu pemerintah,swasta dan juga profesi akuntan sendiri.
Selain itu dipengaruhi oleh aspek ekonomi dikarenakan standard setting berkembang
seiring dengan perkembangan dunia bisnis, Selanjutnya dipengaruhi oleh aspek sosial
budaya karena pada akhirnya standar yang telah dibuat akan diimplementasikan pada
suatu masyarakat tertentu yang tentunya akan diwarnai oleh unsur sosial budaya yang ada
dalam masyarakat tersebut. Laporan keuangan yang ada sekarang ini tentunya
dipengaruhi oleh regulasi dari standar akuntansi yang berlaku. Ketika standar akuntansi
berubah tentunya akan berpengaruh langsung terhadap laporan keuangan yang dihasilkan.
Tujuan laporan keuangan sendiri sebagaimana tertuang dalam SFAC no 1 adalah
menyediakan informasi yang berguna bagi investor, calon investor dan kreditor maupun
pengguna lainnya dalam membuat keputusan investasi yang rasional, pemberian kredit
maupun keputusan lainnya yang sejenis.
Aspek ekonomi dan politik merupakan aspek penting dalam pembentukan standar
akuntansi. Oleh karena itu dalam proses pembentukan standar akuntansi dirasakan cukup
rumit oleh karena melibatkan aspek politik, ekonomi,sosial dan budaya. Aspek politik
cukup dominan karena tarikan beberapa kepentingan bagi pihak pemerintah, swasta
maupun profesi akuntan itu sendiri. Makalah ini mencoba menjelaskan proses
pembentukan di berbagai negara antara lain Amerika, Perancis, Jepang, Jerman, Australia
dan juga negara Indonesia. Standard Setting akuntansi di USA merupakan yang pertama
kali ada sehingga memudahkan bagi kita untuk melihat pengaruh berbagai aspek di atas
terhadap penyusunan standar akuntansi. Disamping itu dengan mengetahui sejarah
perkembangan penyusunan standar di Amerika dan negara-negara lain yang disebutkan di
atas akan memudahkan memahami proses penyusunan standar akuntansi di Indonesia.
Hal ini disebabkan proses penyusunan standar akuntansi di Indonesia pada prinsipnya
hanya mengadopsi standar akuntansi di Amerika dan standar akuntansi internasional
lainnya. Salah satu alasan utama mengapa standar akuntansi itu dibuat adalah sebagai
perlindungan bagi investor di pasar modal. Dikarenakan investor tidak mengetahui secara
pasti informasi apa saja yang tidak dipublikasikan oleh perusahaan sehingga akan sangat
sulit membuat keputusan investasi jika informasi yang disajikan tidak sesuai dengan
harapan investor.

C. PERBEDAAN ANTARA JURNAL A DAN JURNAL B


Perbedaan yang mendasar pada jurnal yang kami ambil yaitu dengan objek
penelitian nya yang dimana jurnal A menggunakan dampak politik dalam pembentukan
suatu standar sedangkan jurnal B menggunakan standard setting bagi investor. Selain itu
teori dalam penyusunan standar yang digunakan pada jurnal A teori standar yang dipakai
yaitu standar Indonesia dan pembentukan standar dengan mendasarkan teori PAT, teori
keagenan, teori signaling, dan interest group theory of regulation (teori ini mendasarkan
bahwa badan legislatif mempunyai kekuatan untuk men-suplay regulasi). Disamping itu,
konsekuensi ekonomi adalah fenomena yang bisa menjelaskan adanya teori pasar modal
tidak efisien. Sedangkan jurna B menggunakan teori standar yang dipakai yaitu standar
Australia. Dan dari hasil pun mereka mempunyai perbedaan jurnal A mengatakan Proses
politik dalam pembentukan suatu standar berakibat pada konsekuensi ekonomi yang
mempunyai dampak yang sama besar atau dengan kata lain jika intervensi politik besar
maka konsekuensi ekonomi besar sehingga mengakibatkan banyak pihak yang dilukai
tetapi jika netral maka pihak yang dilukai juga sedikit. Sedangkan jurnal B mengatakan
Aspek ekonomi dan politik merupakan aspek penting dalam pembentukan standar
akuntansi. Aspek politik cukup dominan karena tarikan beberapa kepentingan bagi pihak
pemerintah, swasta maupun profesi akuntan itu sendiri.

D. IMPLEMENTASI TEORI
Teori regulasi adalah aktivitas seputar peraturan menggambarkan persaudaraan
diantara kekuatan politik dari kelompok berkepentingan (eksekutif industri) sebagai sisi
permintaan/demand dan legislatif sebagai supply. Teori ini berpendapat bahwa
dibutuhkan aturan-aturan atau ketentuan dalam akuntansi. Pemerintah dibutuhkan
peranannya untuk mengatur ketentuan-ketentuan terhadap apa yang harus dilakukan
perusahaan untuk menentukan informasi. Ketentuan diperlukan agar semuanya baik
pemakai maupun penyaji mendapatkan informasi yang sama dan seimbang. Menurut
Scott (2009) terdapat dua teori regulasi yaitu public interest theory dan interest group
theory. Public interest theory menjelaskan bahwa regulasi harus dapat memaksimalkan
kesejahteraan sosial dan interest group theory menjelaskan bahwa regulasi adalah hasil
lobi dari beberapa individu atau kelompok yang mempertahankan dan menyampaikan
kepentingan mereka kepada pemerintah.
Teori regulasi menunjukkan hasil dari tuntutan publik atas koreksi terhadap
kegagalan pasar. Dalam teori ini kewenangan pusat termasuk badan pengawas regulator
diasumsikan memiliki kepentingan terbaik dihati masyarakat. Peraturan yang dibuat
pemerintah dianggap sebagai trade off antara biaya regulasi dan manfaat sosial dalam
bentuk operasi improved pasar. Pemerintah di banyak negara telah membentuk badan
pembuat peraturan yang bekerja secara independen dan berusaha untuk menghasilkan
standar akuntansi dengan kualitas tinggi yang akan memenuhi kebutuhan para pengguna
laporan keuangan dalam membuat suatu keputusan. Beberapa pihak yang berperan aktif
dalam laporan keuangan adalah pembuat laporan keuangan dan auditor eksternal serta
pembuat peraturan seperti pemerintah dan departemennya (di Indonesia ada Dewan
Standar Akuntansi Keuangan yang tergabung dalam Ikatan Akuntan Indonesia dan
Bapepam).
Dapat dilihat dari teori yang telah dibahas dengan jurnal yang kelompok kami
bahas maka dapat dikatakan teori dan jurnal mempunyai teori yang sejalan atau teori
yang ada dapat diimplementasikan pada jurnal yang dibahas, yang mana dikatakan pada
teori ini berpendapat bahwa dibutuhkan aturan-aturan atau ketentuan dalam akuntansi.
Pemerintah dibutuhkan peranannya untuk mengatur ketentuan-ketentuan terhadap apa
yang harus dilakukan perusahaan untuk menentukan informasi. Dan jurnal yang dibahas
menjelaskan juga seberapa penting aspek politik di dalam akuntansi. Karena tarikan
beberapa kepentingan bagi pihak pemerintah, swasta maupun profesi akuntan itu sendiri.
Akan tetapi aspek politik ini bukan hanya berpengaruh bagi pihak pemerintah, swasta
maupun profesi akuntan itu sendiri tetapi aspek ini juga berpengaruh pada konsekuensi
ekonomi yang dimana jika intervensi politik besar maka konsekuensi ekonomi besar
sehingga mengakibatkan banyak pihak yang dilukai tetapi jika netral maka pihak yang
dilukai juga sedikit. Pada teori ini dibutuhkan aturan-aturan atau ketentuan dalam
akuntansi karena hal ini untuk perlindungan investor, pada prinsipnya regulator pasar
modal wajib melindungi kepentingan investor, tetapi tidak dalam konteks pemberian
jaminan ekonomis bahwa berinvestasi di pasar modal tidak akan mengalami kerugian
sebagai konsekuensi logis dalam berinvestasi.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dalam pandangan kesimpulan kami bahwa akuntan tidak akan diperlukan dalam
kondisi ideal, kondisi tersebut tidak ada. Akibatnya, penghitungan keuangan menjadi
jauh lebih menantang. Asimetri informasi adalah sumber utama dalam tantangan. Kita
telah melihat dua jenis utama dari asimetri informasi. Yang pertama adalah seleksi yang
merugikan. Artinya, manajer dan orang dalam lainnya biasanya tahu lebih dari investor
luar negara dan prospek perusahaan. Di sini, tantangan akuntansi adalah untuk
menyampaikan informasi dari dalam ke luar perusahaan, dengan demikian meningkatkan
investor pengambilan keputusan, membatasi kemampuan orang untuk mengeksploitasi
keuntungan informasi mereka, dan meningkatkan operasi pasar modal. Yang kedua jenis
asimetri informasi adalah moral hazard. yaitu, upaya yang diberikan oleh seorang
manajer adalah unobservable kepada pemegang saham dan pemberi pinjaman di semua
perusahaan kecil. di sini, menantang akuntansi adalah untuk provide ukuran informative
kinerja manajerial. ini memungkinkan untuk memotivasi usaha manajer, melindungi
pemberi pinjaman dan menginformasikan pasar tenaga kerja manajerial. Penting untuk
menyadari bahwa sistem akuntansi yang terbaik memenuhi tantangan pertama dan
memenuhi tantangan kedua, sehingga pelaporan keuangan yang sebenarnya merupakan
kompromi antara keduanya. Khusus, investor perlu keputusan informasi yang relevan
untuk membantu mereka memprediksi kinerja perusahaan di masa depan. ini berarti
informasi berdasarkan nilai karena nilai-nilai saat ini umumnya prediktor terbaik dari
nilai-nilai masa depan. Namun, masalah volatilitas dan kemungkinan reliability rendah
nilai wajar mengurangi keinformatifan laba bersih tentang kinerja manajer. sejauh
akuntansi biaya historis atau lebih umumnya, akuntansi konservatif kurang tunduk pada
masalah pengukuran kinerja manajer, bisa dikatakan bahwa lebih baik memenuhi
tantangan memungkinkan kontrak yang efisien. akibatnya, meskipun konsentrasi
pembuat standar akuntansi nilai sekarang, nilai saat ini dan sejarah akuntansi berbasis
biaya harus diperdagangkan.
DAFTAR PUSTAKA
Mardiyah, A. A. (n.d.). Dampak Proses Politik dan Konsekuensi Ekonomi dalam
Pembentukan Suatu Standar. Jurnal Akuntansi dan Investasi, 3(2).
Scott, W. R. (2015). Financial Accounting Theory (7th). Pearson.
Simamora, L. (n.d.). Pentingnya Standard Setting Bagi Investor. Jurnal Ilmiah Akuntansi
dan Bisnis, 9(2).
Stephanus, D. S. (2021, August 21). Standard Setting: Political Issues – Daniel Sugama
Stephanus – Accounting, Auditing, Finance, and others…. Daniel Sugama Stephanus.
Retrieved January 27, 2023, from
https://danielstephanus.wordpress.com/2021/08/21/standard-setting-political-issues-
2/

Anda mungkin juga menyukai