Anda di halaman 1dari 23

APLIKASI SISTEM INFORMASI PADA FUNGSI-FUNGSI ORGANISASI

Mata kuliah: Sistem Infirmasi Manajemen


Dosen pengampu: Irmayanti Hasan, ST., MM

Disusun oleh:
1. Rafika Aulia Fauzi (16540090)
2. Gita Melliyani Anggreini (16540165)
3. Reyhan Ahmadi (16540188)

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
TAHUN AJARAN 2019/2020
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha penyayang.
Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kelancaran dan kemudahan sehingga makalah
Aplikasi sistem informasi pada fungsi-fungsi organisasi ini dapat terselesaikan dengan baik
sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Kami menyadari dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna baik
dari segi bahasa maupun penyajiannya sebab keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang
dimiliki penyusun, oleh karena itu besar harapan kami ada kritik dan saran yang membangun
untuk proses penyempurnaan makalah di masa yang akan datang.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG.......................................................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH..................................................................................................2
1.3 TUJUAN...........................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 SISTEM PENGOLAHAN TRANSAKSI.........................................................................3
2.1.1 PENGERTIAN SISTEM PENGOLAHAN TRANSAKSI............................................3
2.1.2 KOMPONEN-KOMPONEN SISTEM PENGOLAHAN TRANSAKSI......................3
2.1.3 TUJUAN POKOK SISTEM PENGOLAHAN TRANSAKSI.......................................4
2.1.4 KUALITAS SISTEM PENGOLAHAN TRANSAKSI.................................................5
2.2 SISTEM INFORMASI FUNGSIONAL...........................................................................7
2.2.1 PENGERTIAN SISTEM INFORMASI FUNGSIONAL..............................................7
2.2.2 SISTEM INFORMASI AKUNTANSI..........................................................................10
2.2.3 SISTEM INFORMASI PRODUKSI..............................................................................11
2.2.4 SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA..................................................14
2.2.5 SISTEM INFORMASI KEUANGAN...........................................................................15
BAB III PENUTUP
3.1 KESIMPULAN.................................................................................................................17
3.2 SARAN.............................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................18

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan teknologi informasi pada saat ini sangatlah mengalami perubahan yang
cukup pesat sehingga dapat mempengaruhi aspek-aspek dalam kehidupan perusahaan atau
badan usaha. Hal itu dapat kita lihat dari banyaknya perusahaan atau badan usaha yang tidak
terlepas dari pengaruh teknologi dalam kegiatannya. sistem pemrosesan transaksi sangat
penting bagi sebuah perusahaan atau badan usaha karena merupakan dasar sistem bisnis yang
melayani level operasional dalam organisasi. output dari sistem ini akan menjadi input bagi
sistem-sistem yang berada pada level manajemen dan level strategis. Setiap proses bisnis
dimulai dari saksi, sehingga sistem pemrosesan transaksi yang ditempatkan oleh suatu
perusahaan akan mempengaruhi proses bisnis yang dijalankan.

Sistem pemrosesan transaksi adalah sistem yang menjadi pintu utama dalam
pengumpulan dan pengolahan data pada suatu organisasi. sis sistem pemrosesan transaksi
hampir selalu dimiliki oleh suatu perusahaan ataupun badan usaha karena di dalam suatu
perusahaan atau badan usaha transaksi selalu terjadi dan setiap transaksi yang terjadi di
sebuah perusahaan itu harus dicatat.

Dalam setiap perusahaan atau badan usaha selalu terdapat berbagai bidang fungsional
yang harus dikelola dalam rangka pencapaian tujuan, sasaran, strategi, rencana, dan program
kerja perusahaan tersebut. Di dalam sistem fungsional terdapat beberapa komponen di
dalamnya seperti ada sistem informasi akuntansi, sistem informasi produksi, sistem informasi
sumber daya manusia, dan sistem informasi keuangan.

Sistem informasi fungsional adalah sistem informasi yang memberikan informasi kepada
kelompok atau orang pada bagian tertentu dalam sebuah perusahaan. sistem informasi
akuntansi merupakan suatu sistem yang bertugas mengumpulkan data yang menjelaskan
kegiatan perusahaan, mengubah data tersebut menjadi informasi, serta menyediakan
informasi bagi pemakai didalam maupun diluar perusahaan.Sistem informasi manufaktur
merupakan sistem informasi yang digunakan untuk mendukung fungsi fungsi produksi, yang
mencakup seluruh kegiatan yang terkait dengan perencanaan dan pengendalian proses
produksi. sistem informasi sumber daya manusia berfungsi untuk menyediakan informasi
yang dipakai oleh aktivitas manajemen personalia. sistem informasi keuangan adalah sistem

1
informasi yang memberikan informasi kepada orang atau kelompok baik di dalam perusahaan
maupun di luar perusahaan mengenai masalah keuangan perusahaan.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apa yang dimaksud dengan sistem pengolahan transaksi ?
1.2.2 Apa saja komponen-komponen di dalam sistem pengolahan transaksi ?
1.2.3 Sebutkan apa saja tugas dari sistem pengolahan transaksi ?
1.2.4 Bagaimana cara kita melihat kualitas dari sistem pengolahan transksi ?
1.2.5 Sebutkan definisi dari sistem informasi fungsional ?
1.2.6 Apa yang dimaksud dengan sistem informasi akuntansi ?
1.2.7 Apa yang dimaksud dengan sistem informasi produksi ?
1.2.8 Apa yang dimaksud dengan sistem informasi sumber daya manusia ?
1.2.9 Apa yang dimaksud dengan sistem informasi keuangan ?

1.3 Tujuan
1.3.1 Mengetahui apa itu sistem pengolahan transaksi.
1.3.2 Mengetahui apa saja komponen-komponen dalam sistem pengolahan
transaksi.
1.3.3 Mengetahui apa saja tugas dari sistem pengolahan transaksi.
1.3.4 Mengetahui cara melihat sistem pengolahan yang berkualitas.
1.3.5 Mengetahui apa itu sistem informasi fungsional.
1.3.6 Mengetahui apa itu sistem informasi akuntansi.
1.3.7 Mengetahui apa itu sistem informasi produksi.
1.3.8 Mengetahui apa itu sistem sumber daya manusia.
1.3.9 Mengetahui apa itu sistem informasi keuangan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sistem pengolahan transaksi


2.1.1 Pengertian sistem pengolahan transaksi

Sistem pengelolaan transaksi merupakan komponen paling terstruktur di dalam sistem


informasi manajemen. Sistem pengolahan transaksi memproses data yang berasal dari operasi
internal perusahaan dan dari luar perusahaan menjadi informasi yang berguna bagi
manajemen di tingkat operasional. Sistem pemrosesan transaksi (transaction processing
system disingkat TPS) adalah sistem yang menjadi pintu utama dalam pengumpulan dan
pengolahan data pada suatu organisasi. Sistem yang berinteraksi langsung dengan sumber
data (misalnya pelanggan) adalah sistem pengolahan transaksi, di mana data transaksi sehari-
hari yang mendukung operasional organisasi dilakukan. Menurut Hanif Al Fatta (2007),
sistem pemrosesan transaksi (transactionprocessingsystem) adalah sistem informasi
terkomputerisasi yang dikembangkan untuk memproses sejumlah besar data transaksi bisnis
rutin untuk menghasilkan informasi keuangan. Tujuan utama TPS adalah mengumpulkan dan
mempersiapkan data untuk keperluan sistem informasi yang lain dalam organisasi, misalnya
untuk kebutuhan sistem informasi manajemen, atau kebutuhan sistem informasi eksekutif.

2.1.2 Komponen-komponen sistem pengolahan transaksi

Transaksi dalam suatu aktivitas bisnis seringkali menjadi siklus input proses dan output
yang kompleks. Akan tetapi data yang dimasukkan seringkali disimpan terlebih dahulu dan
kemudian akan diproses jika diperlukan. banyak output yang dihasilkan oleh suatu transaksi
menunjukkan output gabungan dari berbagai transaksi yang berkaitan dan saring pula output
tersebut menjadi input bagi transaksi lain melalui sistem.

3
a. Input
input dalam suatu proses transaksi adalah dokumen sumber yang dapat berupa
formulir atau bukti transaksi lainnya. sebelum suatu transaksi diproses terlebih dahulu
kita harus melakukan pengumpulan data transaksi pengumpulan data data transaksi ini
tidak dapat dipisahkan dari desain suatu formulir, sebab suatu formulir merupakan
gambaran atau rekaman dari suatu transaksi. kegiatan yang berhubungan dengan
penggunaan formulir biasanya disebut sebagai RecordManagement.
b. Proses
Dalam sistem manual, proses di sini terdiri dari kegiatan pemasukan data
transaksi kedalam jurnal. Dalam sistem komputer, proses dilakukan dengan
memasukkan data ke dalam file transaksi.Biasanya media penyimpanan transaksi
secara manual adalah buku besar, buku besar ini menyediakan ikhtisar transaksi
transaksi keuangan perusahaan. Proses pemasukan data dari jurnal ke dalam buku
besar biasanya disebut dengan “posting”. Untuk sistem komputer,posting ini
dilakukan dengan mengupdatefile master menggunakan file transaksi.
c. Output
Terdapat berbagai macam jenis keluaran yang dihasilkan dari proses transaksi,
antara lain : laporan keuangan, laporan operasional, dokumen pengirim, faktur, dsb.

Adapun siklus transaksi secara umum yakni:

1. Siklus pengeluaran yang terdiri dari :

4
a. Rencana penjualan
b. Penerimaan transaksi
c. Hutang dan pengeluaran kas
2. Siklus penerimaan yang terdiri dari :
a. Pembuatan order penjualan
b. Pengiriman dan persediaan
c. Pembuatan faktur
d. Piutang dagang
e. Penerimaan kas
3. Siklus akuntansi keuangan :
Siklus ini lebih merupakan proses ringkasan dan posting. Pada proses ini buku besar
untuk penjualan, persediaan, hutang, piutang, kas, gaji, aktiva tetap di posting secara
batch dari berbagai jurnal.
4. Siklus konversi (produksi) yang terdiri dari :
a. Order produksi
b. Permintaan bahan baku
c. Alokasi biaya produksi
d. Gaji
e. Persediaan

2.1.3 Tugas pokok sistem pengolahan transaksi

Di dalam sistem pengelolaan transaksi terdapat empat tugas pokok, yaitu:

1. Pengumpulan data
setiap organisasi yang berinteraksi langsung dengan lingkungannya dalam
penyediaan jasa dan produk, pasti memerlukan sistem yang mengumpulkan data
transaksi yang bersumber dari lingkungan.
2. Manipulasi data
Data transaksi yang dikumpulkan biasanya diolah lebih dahulu sebelum disajikan
sebagai informasi untuk keperluan bagian-bagian dalam organisasi atau menjadi
bahan masukan sistem informasi yang lebih tinggi. Ada beberapa tugas manipulasi
data adalah sebagai berikut :
a. Klarifikasi: Data dikelompokkan menurut kategori tertentu, misalnya
menurut jenis kelamin, menurut agama dan menurut golongan.

5
b. Sortir : Data diurutkan menurut urutan tertentu agar lebih mudah dalam
pencarian data, misalnya disortir manual abjad nama, atau menurut nomor
induk.
c. Perhitungan : Melakukan operasi aritmatika terhadap elemen data tertentu,
misalnya menjumlahkan penerimaan dan pengeluaran setiap hari, atau
menghitung jumlah hutang pelanggan.
d. Pengikhtisaran : melakukan peringkasan data (summary) seperti sintesa
data menjadi total, sub-total dan rata-rata.
3. Penyimpanan data
Data transaksi harus disimpan dan dipelihara sehingga selalu siap memenuhi
kebutuhan para pengguna.
4. Penyiapan dokumen
Beberapa dokumen laporan harus disiapkan untuk memenuhi keperluan unit-unit
kerja dalam organisasi.

2.1.4 Kualitas sistem pengolahan transaksi

Agar kita bisa mengetahui bahwa sistem pemrosesan transaksi ini memiliki kualitas yang
baik maka, sebuah program aplikasi sistem pemrosesan transaksi harus memiliki kriteria
sebagai berikut :

1. Program dapat melakukan fungsinya dengan benar dan lengkap.chord ceria inidapat
terwujud jika sebuah sistem pemrosesan transaksi dapat melakukan fungsi-fungsi
berikut, yakni:
 Menangkap data dari setiap transaksi
 Mengotomatisasi pengamanan data transaksi
 Menverifikasi transaksi untuk diterima dan ditolak
 Menyimpan transaksi yang telah diverifikasi
 Menghasilkan laporan
Jadi pada dasarnya fungsi dari sebuah sistem pemrosesan transaksi adalah untuk
mengumpulkan, menyimpan, memproses data transaksi kemudian menyajikan hasil
pemrosesan tersebut dalam bentuk laporan keuangan maupun laporan-laporan
kebutuhan lainnya.

6
2. Program memiliki useri nterface yang berkualitas tinggi. Tujuan sebuah user
interface adalah mengkomunikasikan fitur-fitur program aplikasi yang tersedia agar
user untuk memahami dan menggunakan sistem dengan mudah. Berikut ini prinsip-
prinsip user interface yang berkualitas :
 Mudah dikenali : software harus menggunakan tools istilah dan konsep
yang mudah dipahami user.
 Mudah digunakan : tingkat dimana seseorang meyakini bahwa
penggunaan sistem informasi adalah mudah dan tidak memerlukan usaha
keras dari pemakai dalam menggunakannya.
 Recoverability : software dapat mengkonfirmasi aksi yang merusak serta
menyediakan fasilitas pembatalan.

2.2 Sistem informasi fungsional


2.2.1 Pengertian sistem informasi fungsional
Sebagaimana diketahui, sebuah organisasi memiliki sejumlah area fungsional seperti
akutansi, pemasaran, produksi, dan sebagainya. Tabel menunjukkan masing – masing are
fungsional yang umum terdapat pada perusahan.

Table 5.1 Area Fungsional Pada Perusahaan

Area Fungsional Tugas


Penjualan dan Menangani penjualan dan pemasaran produk / jasa yang
pemasaran dihasilkan perusahaan
  .
Manufaktur Menghasilkan produk
Keuagan Mengelola aset - aset perusahaan
memelihara rekam - rekam transaksi keuangan dalam
Akutansi perusahaan.
  .

Berdasarkan area fungsional tersebut, dikenal sejumlah sistem informasi


fungsional.Jadi, sistem informasi fungsional adalah sistem informasi yang ditunjukkan untuk
memberikan informasi bagi kelompok orang yang berada pada bagian tertentu dalam
perusahaan. Beberapa sistem informasi fungsional yang umum adalah sebagai berikut:

7
 Sistem informasi akutansi (accounting information system).
 Sistem informasi keuangan ( Finance information system).
 Sistem informasi manufaktur (Manufacturing / Production information
system).
 Sistem informasi pemasaran (Marketing information system atau MKIS).
 Sistem Informasi SDM (Human resource information system atau HRIS).

Macam – macam sistem informasi fungsional yang tersedia antara satu perusahaan
dengan perusahaan yang berbeda – beda. Sebagai contoh, perusahaan distribusi tidak
memiliki sistem informasi produksi.

Perlu diketahui bahwa sistem – sistem informasi fungsional tidak berdiri sendiri
secara fisik. Sistem – sistem informasi ini berbagai sumber daya dalam organisasi.Dalam
sistem informasi perusahaan sistem – sistem fungsional ini berkedudukan sebagai subsitem –
subsitem.

Sistem informasi Keterangan


Sistem informasi yang
Sistem informasi menyediakan
informasi yang dipakai oleh
Akutansi fungsi
akutansi (departemen atau bagian
akutansi). Sistem ini mencakup
semua
transaksi yang berhubungan
dengan
keuangan dalam perusahaan.
Sistem informasi yang
Sistem informasi menyediakan
Keuangan informasi pada fungsi keuangan
(departemen atau bagian
keuangan).
yang menyangkut keuangan

8
perusahaan.
Misalnya berupa ringkasan arus
kas (cash
flow dan informasi pembayaran).
Sistem informasi yang bekerja
Sistem informasi sama dengan
sistem informasi lain untuk
Manufaktur mendukung
manajemen perusahaan (baik
dalam hal
perencanaan maupun
pengendalian). Dalam
menyelesaikan masalah yang
berhubungan
dengan produk atau jasa yang
dihasilkan
perusahaan. Misalnya berupa
data bahan
mentah, profil vendor baru dan
jadwal produksi.
Sistem informasi yang
Sistem informasi menyediakan informasi
yang dipakai oleh fungsi
Pemasaran pemasaran. Misalnya
berupa rangkaian penjelasan.
Sistem informasi Sistem informasi yang
SDM menyediakan informasi
yang dipakai oleh fungsi
personalia. Misalnya
berisi informasi gaji, ringkasan
pajak dan tunjangan
tunjangan hingga kinerja

9
pegawai.

Penggologan sistem – sistem informasi fungsional sering kali didasarkan pada


perspektif yang berbeda.Semua informasi, selain system informasi akutansi, dianggap sebagai
sistem informasi manajemen.

2.2.2 Sistem informasi akuntansi


Sistem akutansi merupakan system informasi yang paling banyak digunakan dalam
bisnis. Bodnar dan Hopwood (1993) Mendefisikan sistem informasi akutansi sebagai
kumpulan sumber daya yang dirancang untuk mentransformasikan data keuangan menjadi
informasi manajemen yang bertujuan untuk menghimpun, memproses, dan melaporkan
informasi yang berkaitan informasi keuangan.
Berikut adalah penjelasan singkat terhadap beberapa subsistem yang terdapat pada system
informasi akutansi.
 Pemrosesan pesanan penjualan atau pengolahan penjualan (sales order processing)
adalah subsitem yang menangani pemrosesan pesanan dari pelanggan.
 Pemrosesan sediaan (inventory processing) adalah subsistem yang menangani
perubahan dalam sediaan dan memberikan informasi pengiriman dan pemesanan
kembali.
 Buku besar (general ledger) adalah subsistem yang mengosolidasikan data dari
system akutansi yang lain dan menghasilkan pernyataan – peryataan dan laporan
bisnis yang bersifat periodic.
 Piutang dagang (accounts receiveable) adalah subsistem yang mencatat piutang
pelanggann bulanan, serta laporan manajemen kredit.
 Utang dagang (accounts payable) adalah subsistem yang mecatat pembelian dan
pembayaran utang kepada pemasok, dan menghasilkan laporan manajemen kas.
 Pembayaran gaji (payroll) adalah subsistem yang menangani penggajian.

Sistem informasi akutansi (SIA) merupakan salah satu pengimplementasian dari


sistem informasi manajemen, yang berhubungan dengan kegiatan akutansi dan juga
penghitungan dari sebuah perusahaan ataupun organisasi. Seperti kita ketahui, akuntansi
merupakan proses yang dilakukan untuk melihat kondisi kesehatan keuangan di dalam
sebuah perusahaan atau organisasi dapat berjalan.

10
Dengan adanya sistem informasi akuntansi yang diimplementasikan dengan baik dan
juga benar, maka sistem iformasi akuntansi ini dapat membantu para akuntan di sebuah
perusahaan atau organisasi dalam melakukan:
1) Proses audit dari kondisi keuangan perusahaan.
2) Menampilkan data – data pembelanjaan, pembelian, dan segala bentuk keuangan
yang dilakukan dan dilalui oleh sebuah perusahaan.
3) Membantu mempercepat proses penghitungan akuntansi keuangan.
4) Menentukan keuntungan dan juga kerugian dari sebuah perusahaan.
5) Memperjelas informasi penting mengenai jumlah dana yang harus dihitung
dengan melakukan proses akuntansi.
6) Merapikan catatan keuangan dari sebuah perusahaan atau organisasi.
7) Membantu mempercepat proses pengambilan keputusan perusahaan, terutama
pada level akuntansi keuangan perusahaan.
8) Menyediakan proses transaksi keuangan dan keterangan akuntansi rutin dari
sebuah perusahaan.

Terutama pada periode tutup buku di akhir tahun, karena dengan adanya system
informasi akuntansi, semua transaksi selama setahun akan tersimpan ke dalam system, yang
akan memudahkan akuntan dapat melakukan proses akuntansi menjadi lebih cepat, efisien
dan juga lebih optimal.

2.2.3 Sistem informasi produksi


Sistem informasi manufaktur merupakan sistem yang digunakan untuk mendukung
fungsi produksi, yang mencakup seluruh kegiatan yang terkait dengan perencanaan dan
pengendaalian proses untuk memproduksi barang atau jasa.
Berbagai istilah lain sering kali digunakan sebagai pengganti sistem manufaktur
(McLeod,1998), antara lain:
1) ROP (Reorder Point),yakni suatu sistem yang mendasarkan keputusan pembelian
berdasarkan titik pemesanan kembali ( reorder point). Merupakan sistem informasi
manufaktur yang paling sederhana.
2) MRP (Material Requirements Planning), yakni suatu sistem yang dapat dipakai
untuk merencanakan kebutuhan berbagai bahan baku yang diperlukan dalam proses
produksi.

11
3) MRP II (Material Requirements Planning), yakni suatu sistem yang memadukan
MRP dengan penjadwalan produksi dan operasi pada bengkel kerja (Shop Floor
Operation) sistem ini tidak mengontrol mesin dalam bengkel kerja, melainkan
sistem informasi ini hanya mencoba memperkecil sediaan dan mempekerjakan
mesin secara efektif.
4) JIT (Jus InTime), yaitu suatu pendekataan yang menjaga arus bahan baku melalui
pabrik agar selalu dalam keadaan minimum dengan mengatur bahan baku tiba
dibengkel kerja pada saat diperlukan atau “tepat pada waktunya”.
5) CIM (Computer Integrated Manufacturing) merupakan suatu sistem yang
menggabungkan berbagai teknik untuk menciptakan proses manufaktur yang
luwes, cepat dan menghasilkan produk yang berkualitas tinggi secara efisien.

Semua istilah yang disebutkan dipakai untuk mengelola proses produksi, dan
melibatkan informasi. CIM diimplementasikan dengan cara sebagai berikut (O’Brien, 2001):

1) Menyederhanakan proses produksi.


2) Mengotomasikan proses – proses produksi dan fungsi – fungsi bisnis yang
mendukungnya.
3) Mengintegrasikan seluruh proses produksi dan pendukungnya dengan memakai
computer jaringan komunikasi dan teknologi informasi yang lain.
Berkaitan dengan produksi, dikenal ada berapa namasistem, sebagaimana terlihat pada
table 5.2.

Table 5.2 Berbagai Sistem dalam Fungsi Produksi

Sistem Keterangan
Sistem yang menggunakan komputer

CAD (Computer untuk merancang suatu produk


aided Design) (mobil,kapal).

CAE (Computer Sistem yang dirancang untuk

12
menganalisis

karakteristik dari suatu desain yang


dipakai untuk

mensimulasikan kinerja produk


dibawah kondisi

yang berbeda - beda dengan tujuan


untuk mengurangi

aidedengineerin kebutuhan membuat prototipe


g) (Martin, 2002).

 
 
 
CAM
(Computer Sistem berbasis komputer yang
aided digunakan untuk suatu
manufacturing) proses produksi.
CAPP
(Computer Sistem yang digunakan untuk
aided merencanakan urutan
process proses untuk memproduksi untuk
planning) merakit suatu komponen.

2.2.4 Sistem informasi sumber daya manusia


Sistem informasi SDM biasa disebut HRIS selain HRIS, sering juga dipakai istilah
hrmis (Human Recource Management Information Sistem) dan HRMS (Human Recource
Management Sistem).
1) Subsistem penggajian (Payroll) merupakan subsistem yang berkaitan dengan
pembayaran gaji, upah, dan tunjangan. Subsistem ini acap kali merupakan bagian
dari system informasi akutansi.

13
2) Subsistem riset SDM menangani penelitian mengenai subsesi, analisis dan
evaluasi jabatan, serta penelitian tentang keluhan yang disampaikan oleh
pegawai.
3) Subsistem intelejen SDM adalah subsistem yang menggunakan informasi
eksternal yang berhubungan dengan mitra kerja (Stakeholder) yang mencakup
pemerintah, pemasok, serikat buruh, masyarakat umum, lembaga keuangan
bahkan pesaing.
4) Subsistem perencanaan SDM menangani identifikasi sumber daya manusia dalam
perusahaan yang digunakan untuk melaksanakan sasaran jangka panjang
perusahaan. Misalnnya, keterampilan dan pengetahuan tertentu yang dikuasai
oleh pegawai dapat direncanakan untuk menangani proyek tertentu.
5) Subsistem perekrutan menangani aktifitas yang berhubungan dengan
penyeleksian calon pegawai.
6) Subsistem manajemen tenaga kerja merupakan subsistem yang antara lain yang
berhubungan dengan pengembangan SDM dalam hal keterampilan dan
pengetahuan, melalui pelatihan – pelatihan atau pendidikan.
7) Subsistem pelaporan lingkungan adalah subsistem yang digunakan untuk
menghasilkan laporan yang dialamatkan untuk lingkungan perusahaan, terutama
ditunjukan kepada pemerintah dan serikat buruh.
Sesuai dengan namanya, biasanya sistem informasi ini berhubungan dengan bagian
personalia, atau HR dari suatu perusahaan dan juga organisasi. Sistem informasi SDM ini
memiliki banyak sekali data dan juga informasi, mengenai:
1) Data diri dari karyawan yang dimiliki oleh perusahaan.
2) Total gaji pokok, tunjangan, bonus dan informasi keuangan lainnya yang
dimiliki oleh karyawan.
3) Jabatan dan masa kerja dari karyawan.

 Manfaat Sistem Informasi Sumber Daya Manusia

Sistem informasi sumber daya manusia tentu saja memiliki banyak sekali manfaat,
terutama bagi bagian personalia dan juga HR. berikut adalah beberapa manfaat dari sistem
informasi sumber daya manusia:

1) Membantu bagian personalia dalam melakukan analisis mengenai gaji pokok dari
seorang karyawan.

14
2) Memberika informasi mengenai kinerja yang dimiliki oleh setiap karyawan.
3) Membantu bagian personalia dalam menganalisis bonus, potongan gaji, serta
pemutasian dan kenaikan jabtan dari karyawan.
4) Melakukan update data dari seluruh karyawan yang dimiliki oleh perusahan
tersebut.
5) Sebagai acuan data dalam melakukan proses perekrutan karyawan baru.

2.2.5 Sistem informasi keuangan


Sistem informasi keuangan digunakan untuk mendukung manajer keuangan dalam
pengambilan kepurtusan yang menyangkut persoalan keuangan perusahaan dan
pengalokasian serta pengendalian sumber daya keuangan dalam perusahaan.Sistem ini tidak
hanya mendasarkan data internal melainkan juga menggunakan data yang berasal dari sumber
eksternal.
1) Subsistem intelijen keuangan berfungsi untuk mengidentifikasi sumber – sumber
keuangan eksternal (para pemegang saham dan masyarakat keuangan) yang dapat
menyuntikan tambahan dana bagi perusahaan.
2) Subsistem audit internal berfungsi sebagai subsistem yang menangani hasil- hasil
audit secara internal.
3) Subsistem peramalan dan perencanaan keuangan (financial forecasting dan
planning) merupakan subsistem yang berfungsi untuk melakukan evaluasi terhadap
kinerja keuangan saat ini dan terproyeksi dalam bisnis.
4) Subsistem manajemen dana (funds management) berguna untuk membantu
pengelolaan asset seperti kas dan saham dengan manfaat yang tinggi tetapi dengan
risiko yang kecil. Sebagai contoh, sistem dapat memberikan saran untuk menjual
dan membeli saham.
5) Subsitem pengendalian keuangan (financial control) merupakan subsistem yang
terkait dengan penganggaran (budgeting).
Sistem informasi keuangan terkadang merupakan salah satu implementasi dari sistem
informasi yang berada di bawah naungan manajemen, namun terkadang sistem informasi
euaangan juga bias merupakan sistem informasi yang berdiri sendiri. Ada beberapa
perusahaan yang melibatkan pihak manajemen dalam membantu proses pengaturan keuangan
perusahaan, dan ada yang tidak. Sehingga hal ini tergantung dari budaya organisasi dari
perusahaan tersebut.

15
Namun demikian, sistem informasi keuangan sendiri merupakan suatu implementasi
dari sebuah sistem informasi yang berisii segala data transaksi keuangan dari sebuah
perusahaan, yang nantinya bisa terintegrasi pula dengan sistem informasi akuntansi.
Mengapa sistem informasi keuangan penting untuk diimplementasikan? Berikut
ini adalah beberapa alasan mengapa sistem informasi keuangan penting untuk
diimplementasikan, dan juga beberapa manfaat dari sistem informasi keuangan:
1) Sistem informasi keuangan membantu mencatat segala bentuk transaksi yang
dilakukan oleh suatu perusahaan atau organisasi dalam jangka waktu tertentu,
misalnya pada periode satu tahun.
2) Sistem informasi keuangan dapat diintegrasikan dengan sistem informasi
akuntansi, untuk membantu mempermudah para akuntan dalam melakukan
perhitungan mengenai neraca keuangan suatu perusahaan.
3) Dengan adanya sistem informasi keuangan, para pegawai yang berada pada
bagian keuangan bisa melakukan cross – check mengenai transaksi jual beli
yang sudah pernah dilakukan oleh perusahaan tersebut.
4) Mempercepat proses pencatatan dan juga pemanggilan kembali informasi
mengenai transaksi jual beli yang sudah pernah dilakukan.
5) Membantu mempermudah pekerjaan auditor dalam menganalisis keuangan
suatu perusahaan.
6) Membantu penghitungan pajak dari suatu perusahaan.
7) Melakukan pemantauan terhadap karyawan yang sering melakukan
peminjaman.
8) Memantau potongan gaji dan juga pemberian bonus dan tunjangan karyawan.
9) Dapat terintegrasi dengan sistem informasi sumber daya manusia, terutama
dalam ha payroll, yang menyangkut pemberian gaji dan juga tunjangan
karyawan.

Dengan adanya sistem informasi keuangan ini, maka setiap detail transaksi keuangan
dari sebuah perusahaan atau organisasi tidak akan terlewat, sehingga sangat memudahkan
setiap bagian perusahaan yang system informasinya terintegrasi dengan sistem informasi
keuangan untuk melakukan analisis.

16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sistem pengolahan transaksi memproses data yang berasal dari operasi internal
perusahaan dan dari luar perusahaan menjadi informasi yang berguna bagi manajemen di
tingkat operasional. Sistem pemrosesan transaksi (transaction processing system disingkat
TPS) adalah sistem yang menjadi pintu utama dalam pengumpulan dan pengolahan data pada

17
suatu organisasi. Dengan memilik tujuan utama TPS adalah mengumpulkan dan
mempersiapkan data untuk keperluan sistem informasi yang lain dalam organisasi, misalnya
untuk kebutuhan sistem informasi manajemen, atau kebutuhan sistem informasi eksekutif.
Selain memiiki sistem pengolahan transaksi di dalam seba perusahan atau badan usaha juga
memiliki sistem informasi fungsional. Jadi, sistem informasi fungsional adalah sistem
informasi yang ditunjukkan untuk memberikan informasi bagi kelompok orang yang berada
pada bagian tertentu dalam perusahaan. Berdasarkan area fungsional tersebut, dikenal
sejumlah sistem informasi fungsional, yaitu sistem informasi akuntansi (SIA), sistem
informasi produksi (manufaktur), sistem informasi sumber daya manusia (SDM), dan sistem
informasi keuangan.

3.2 Saran
Harapan penulis, semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca untuk ke depannya. Dan penulis mengharapkan pesan dan kritik dari
pembaca untuk memperbaiki isi makalah agar menjadi lebih baik lagi di kemudian hari.

DAFTAR PUSTAKA

Ariawan, (2010), sistem informasi manajemen. FUKON, UNISAN.

Anggreini , E. Y., & Irviani , R. (2017). Pengantar Sistem Informasi . Yogyakarta: CV. Andi
offset.

18
Maliq,R,G. (2014). Sistem pemrosesan transaksi pada toko bangunan berbasis web dengan
PHP dan MySQL. Jurnal teknologi dan sistem komputer,2.

19

Anda mungkin juga menyukai