MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Sistem Informasi Manajemen
yang dibina oleh Bapak Mohammad Arief
Oleh
KELOMPOK : 5
1
2
3
4
Fery Irawan
Galang Nurramadhan
Gita Selviandari
Hesty Hertikawati
(120413423940)
(120413423962)
(120413423949)
(120413403082)
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN........................................................................2
PEMBAHASAN...........................................................................4
PENUTUP......................................................................................21
Penutup......................................................................................................21
Daftar Pustaka...........................................................................................23
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
LATAR BELAKANG
Sistem pemrosesan transaksi merupakan subsistem input yang mempunyai peranan penting
dalam aktivitas organisasi dengan cara mengumpulkan data dari sumber sumber baik dari
dalam maupun dari luar lingkungan perusahaan, dan mentransformasikannya ke dalam database.
Sistem pemrosesan transaksi sangat penting karena merupakan dasar sistem bisnis
yang melayani level operasional dalam organisasi. Output dari sistem ini akan menjadi input
bagi sistem-sistem yang berada pada level manajemen dan level strategis. Setiap proses
bisnis dimulai dari saksi, sehingga sistem pemrosesan transaksi yang ditempatkan oleh suatu
perusahaan akan mempengaruhi proses bisnis yang dijalankan.
Sistem pemrosesan transaksi adalah sistem sistem yang menjadi pintu utama dalam
pengumpulan dan pengolahan data pada suatu organisasi.Sistem pemrosesan transaksi hampir
selalu dimiliki oleh suatu perusahaan, organisasi, instansi pemerintah karena di dalam suatu
perusahaan atau organisasi, transaksi selalu terjadi dan setiap transaksi yang terjadi harus dicatat.
1.2.
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah yang
akan dibahas pada makalah ini adalah sebagai berikut:
1.3.
TUJUAN PEMBAHASAN
Mengacu pada rumusan masalah di atas, maka tujuan pembahasan pada makalah ini
adalah sebagai berikut:
3. Untuk mengetahui konsep dasar, teknik, dan komponen dari sistem pemprosesan transaksi.
4. Untuk mengetahui siklus pemprosesan transaksi.
5. Untuk mengetahui peranan system pemprosesan transaksi terhadap online banking.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN DAN TUJUAN SISTEM PEMPROSESAN TRANSAKSI
2.1.1
Pengertian
Sistem pemprosesan transaksi (Transaction Processing System disingkat TPS) merupakan
sistem yang memproses data yang dihasilkan dari transaksi bisnis, memperbarui database operasional,
dan menghasilkan dokumen bisnis. Contoh: pemrosesan penjualan dan persediaan serta sistem
akuntansi. Sistem pemrosesan transaksi ini adalah contoh penting dari sistem pendukung operasi yang
mencatat serta memproses data yang dihasilkan dari transaksi bisnis.
Sistem pemprosesan transaksi adalah sistem sistem yang menjadi pintu utama dalam
pengumpulan dan pengolahan data pada suatu organisasi. Tugas utama dari TPS adalah mengumpulkan
dan mempersiapkan data untuk keperluan sistem informasi manajemen atau kebutuhan sistem
informasi eksekutif.
Sistem pemprosesan transaksi hampir selalu dimiliki oleh suatu perusahaan, organisasi, instansi
pemerintah karena di dalam suatu perusahaan atau organisasi, transaksi selalu terjadi dan setiap
transaksi yang terjadi harus dicatat.
Sebuah transaksi kadangkala juga disebut LUW (Logical Unit of Work), yang merupakan
sederetan operasi yang berkedudukan sebagai satu kesatuan proses. Seluruh transaksi dianggap sukses,
jika semua operasi berhasil dengan sukses dan perubahan disimpan dalam database. Seluruh transaksi
dianggap gagal, jika ada satu operasi yang gagal dan perubahan tidak akan disimpan ke dalam database
dan jika transaksi gagal, perubahan akan dihapus dari tabel dan diganti dengan nilai-nilai aslinya.
2.1.2
Sistem pengolahan transaksi memiliki beberapa karakteristik, antara lain sebagai berikut:
Volume data yang diproses relatif sangat besar
Kapasitas penyimpanan data (database) tentu sangat besar
Kecepatan pengolahan yang diperlukan sangat tinggi agar data yang banyak bisa diproses
dalam waktu singkat
Sumber data umumnya internal dan keluaran (output) umumnya juga untuk keperluan internal
lingkungan.
Manipulasi Data
Data transaksi yang dikumpulkan biasanya diolah terlebih dahulu sebelum disajikan sebagai
informasi untuk keperluan bagian-bagian dalam organisasi atau menjadi bahan masukan sistem
informasi yang lebih tinggi. Beberapa tugas manipulasi data adalah sebagai berikut:
Klasifikasi: data dikelompokkan menurut kategori tertentu, misalnya
menurut jenis kelamin, menurut agama, menurut golongan, dsb.
Sortir: data diurutkan menurut urutan tertentu agar lebih mudah dalam pencarian data,
misalnya di sortir menurut abjad nama, atau menurut nomer induk, dsb.
Perhitungan: melakukan operasi aritmetika terhadap elemen data tertentu, misalnya,
menjumlahkan penerimaan dan pengeluaran setiap hari, atau menghitung jumlah hutang
d
pelanggan, dsb.
Pengikhtisaran: melakukan peringkasan data (summary) seperti sintesa data menjadi total, sub-
pengguna.
Penyiapan dokumen
Beberapa dokumen laporan harus disiapkan untuk memenuhi keperluan unit-unit kerja dalam
organisasi.
dasar sistem bisnis yang melayani level operasional dalam organisasi. Output dari sistem ini akan
menjadi input bagi sistem-sistem yang berada pada level manajemen dan level strategis. Setiap
proses bisnis dimulai dari saksi, sehingga sistem pemrosesan transaksi yang ditempatkan oleh
suatu perusahaan akan mempengaruhi proses bisnis yang dijalankan.
2.3.2 Teknik Pemrosesan Transaksi
a Pemprosesan Tumpuk (Batch Processing)
Data ditumpuk dulu dalam rentang waktu tertentu, baru kemudian diproses, misalnya data
dikumpulkan antara jam 8:00 sampai dengan jam 12:00, kemudian diproses mulai jam 14:00
b
dilahirkan sistem client-server yang populer dengan nama On Line Transaction Processing (OLTP).
Prosedur pengolahan mirip dengan online-processing, perbedaan-nya adalah pada teknologi jaringan.
Online processing menggunakan arsitektur jaringan terpusat (host-based) sementara OLTP
menggunakan arsitektur client/server. Perkembangan dari OLTP melahirkan Customer Integrated
System (CIS) yaitu sistem OLTP dimana user/pengguna melakukan sendiri transaksinya secara online,
misalnya sistem mesin ATM (automatic teller machine), atau e-commerce (perdagangan lewat fasilitas
elektronik)
2.3.3
bagan rekening dan kode-kode lain, rangkaian audit, metode dan alat-alat pemrosesan, serta
pengendalian.
A. Dokumen Sumber
Kebanyakan transaksi dicatat pada dokumen sumber, selain menyediakan catatan-catatan
tertulis dokumen sumber berfungsi :
1
pelanggan.
Memantau arus fisik
Misalnya surat pesanan penjualan digunakan untuk memperlihatkan pergerakan barang pesanan
kebenarannya.
Menjaga kemutakhiran dan kelengkapan basis data
Sebagai contoh copi faktur penjualan digunakan untuk memutakhirkan saldo dalam catatan
sediaan. Catatan pelanggan dan kemudian diarsipkan untuk kepentingan riwayat penjualan.
Menyediakan data yang dibutuhkan untuk keluaran
Misalnya data dalam surat pesanan penjualan digunakan untuk menyiapkan faktur penjualan dan
ikhtiar penjualan.
tertentu yang disiapkan oleh sistem pemrosesan transaksi perusahaan menjadi masukan dokumen
sumber untuk pemrosesan lebih lanjut.
E. Bagian Perkiraan dan Kode Lainnya
Transaksi akunting harus diklasifikasikan dan dikodekan sebelum diposkan ke dalam buku
besar. Bagan perkiraan merupakan daftar berkode dari perkiraan-perkiraan yang termuat dalam buku
besar umum perusahaan. Pada dasarnya, ini merupakan struktur data keuangan perusahaan. Bagan
perkiraan ini bukan saja memungkinkan pengklasifikasian dan pengkodean data transaksi melainkan
juga menyediakan elemen-elemen data rinci untuk menyusun dan menyajikan informasi dalam laporan
keuangan.
F. Rangkaian Audit
Rangkaian audit adalah seperangkat mata rantai yang dibentuk oleh elemen-elemen pemrosesan
transaksi pokok. Rangkaian audit merupakan alat untuk melakukan penelusuran dari dokumendokumen sumber melalui jurnal dan buku besar sampai ke total ikhtisar dalam laporan keuangan atau
keluaran keuangan lainnya, dan sebaliknya. Disamping membantu audit sistem pemrosesan transaksi.
Rangkaian audit memungkinkan :
a Koreksi kesalahan yang terdeteksi
b Menjawab pertanyaan
c Rekonstruksi arsip
G. Tindakan Pengendalian dan Pengamanan
Pemrosesan transaksi yang baik menuntut adanya berbagai tindakan pengendalian dan
pengamanan. Contoh pengendalian yang telah dijelaskan meliputi bagan perkiraan, perkiraan
pengendali, rangkaian audit, dan metode pemrosesan sekali tulis. Pengendalian seperti itu harus
didukung dengan dokumentasi yang memadai, meliputi : (1) manual prosedur, dan (2) uraian tanggung
jawab yang dibebankan kepada mereka yang terlibat dalam pemrosesan transaksi.
2.4
yang dibutuhkan dalam suatu laporan keuangan. Kita tidak perlu mengumpulkan transaksi yang tidak
dibutuhkan oleh suatu laporan keuangan. Jadi kesimpulannya kita memulai pemrosesan suatu transaksi
akuntansi harus diawali mulai dari atas bukan dari bawah (laporan keuangan). Dimulai dari desain
laporan keuangan, kemudian pembuatan bagan rekening, setelah itu diidentifikasikan berdasarkan
siklus transaksi, dan yang terakhir baru dibuat ayat jurnalnya.
Bagan Rekening
Daftar yang menguraikan semua rekening yang digunakan dalam pembuatan laporan keuangan.
Kegiatan pembuatan bagan arus tersebut tidak terlepas dari kegiatan pengkodean.
Pengkodean
Untuk membantu dalam pengumpulan maupun pemrosesan transaksi biasanya diberi suatu
kode. Dimana kode adalah suatu kerangka yang menggunakan huruf atau angka (atau
kombinasi keduanya) untuk memberikan tanda terhadap klasifikasi yang sebelumnya telah
dibuat (bagan rekening).
1 Tujuan Pengkodean
a. Mengidentifikasi data akuntansi secara unik
b. Meringkas data
c. Mengklasifikasikan rekening/transaksi
d. Menyampaikan makna tertentu
2) Metode Pengkodean
Kode angka atau huruf berurutan. Dalam metode ini tiap rekening diberi kode angka atau
huruf secara berurutan.
a Kode angka blok
Dalam pemberian kode ini rekening dikelompokkan menjadi
beberapa golongan dan tiap golongan disediakan satu blok angka yang berurutan untuk
memberi kodenya.
Contoh Kode Blok :
Kelompok
100199
Aktiva
200149
Utang
250299
Modal
300399
Pendapatan
400899
900999
Biaya Usaha
Penghasilan & Rugi Di luar Usaha
Persediaan Barang
Kode kelompok diberikan dengan memberikan nomor kode untuk setiap kelompok,
golongan, subgolongan dan jenis rekening.
Contoh Kode kelompok
1
Aktiva
1.1
1.1.1
1.1.1.1
Aktiva Lancar
Kas & Bank
Kas
1.1.1.2
1.1.1.3
1.1.1.4
1.1.1.11
Kas Kecil
Bank BDN
Bank BNI
Bank BCA
Kode Mnemonic
Pemberian kode dengan menggunakan Huruf yang disingkat mendekati bentuk aslinya,
perubahan.
Pengklasifikasian Transaksi
Karena tingkat arus transaksi dalam suatu perusahaan sangat kompleks, untuk
mempermudah dalam penyajiannya, maka tiap transaksi diklasifikasikan ke dalam beberapa
siklus-siklus transaksi. Siklus transaksi mengelompokkan satu atau lebih transaksi yang
mempunyai kesamaan tujuan. Siklus transaksi untuk satu perusahaan dengan perusahaan lain
akan berbeda, disini diberi contoh siklus transaksi perusahaan dagang dan perusahaan
manufaktur.
Perusahaan Manufaktur
Perusahaan
-Pendapatan
-Pendapatan
-Pengeluaran
-pengeluaran
-Produksi
-Manajemen Sumberdaya
-Keuangan
-laporan
Dagang:
keuangan
Dari pengklasifikasian tersebut nantinya dapat dengan mudah dibuat suatu bagan rekening.
Sistem pemrosesan transaksi menggunakan siklus lima langkah yang terdiri dari entri data,
pemrosesan transaksi, pemeliharaan database, pembuatan dokumen dan laporan, serta aktivitas
pemrosesan permintaan, seperti di ilustrasikan ganbar dibawah ini:
1
Pemprosesan
2
Transaksi:
- Batch
Online/Realtime