Anda di halaman 1dari 10

Siklus Pengembangan Sistem Informasi Untuk Membangun

dan Mengimplementasikan Sistem Informasi Bisnis Di Suatu


Perusahaan

Siklus Hidup System

Menurut Kenneth C. Laudon siklus hidup adalah metode atau cara


(method) paling lama untuk membangun sistem informasi dan masih digunakan
sampai sekarang untuk proyek sistem menengah atau besar yang kompleks.
metode siklus hidup sistem adalah tahap pendekatan dalam membangun suatu
sistem yang membagi pengembangan sistem kedalam taraf/tingkat yang ada.
Metode ini mempertahankan bagian (devision) yang snagat resmi (formal) antara
pemakai akhir dan ahli sistem informasi. Ahli sistem informasi,seperti analisis dan
pemograman,akan bertanggung jawab terhadap banyaknya analisis sistem,dan
rancangan.
Menurut Raymond Mc Leod Jr (1995:214) silkus hidup adalah proses
perubahan yang diikuti dengan penerapan sistem atau sub-sistem informasi
berbasis komputer. Siklus ini terdiri dari serangkaian tugas-tugas yang mengikuti
langkah-langkah pendekatan sistem. Siklus ini sering disebut sebagai pendekatan
air terjun untuk pengembangan dan penggunaan sistem.
Menurut Gerald V.Post mengatakan siklus hidup adalah pengembangan
sistem (SDLC) dirancang untuk menanggulangi masalah yang timbul pada proyek
berskala besar yang melibatkan banyak pemakai dan memerlukan banyak waktu
dalam pengembangan analisis dan pemogram.
Siklus hidup sistem (system life cycle SLC) adalah proses evolusioner
yang diikuti dalam menerapkan sistem atau subsistem informasi berbasis
komputer. SLC sering disebut dengan pendekatan air terjun (waterfall approach)
bagi pengembangan dan penggunaan sistem. dilakukan dengan strategi Top-Down
Design.
Siklus hidup pengembangan sistem informasi saat ini terbagi atas enam
fase, yaitu :
a. Perencanaan sistem
b. Analisis sistem
c. Perancangan sistem secara umum / konseptual
d. Evaluasi dan seleksi sistem
e. Perancangan sistem secara detail
f. Pengembangan Software dan Implementasi sistem
g. Pemeliharaan / Perawatan Sistem
a. Fase Perencanaan Sistem
Dalam fase perencanaan sistem :
Dibentuk suatu struktur kerja strategis yang luas dan pandangan sistem
informasi baru yang jelas yang akan memenuhi kebutuhan-kebutuhan
pemakai informasi.
Proyek sistem dievaluasi dan dipisahkan berdasarkan prioritasnya. Proyek
dengan prioritas tertinggi akan dipilih untuk pengembangan.
Sumber daya baru direncanakan untuk, dan dana disediakan untuk
mendukung pengembangan sistem.
b. Fase Analisis Sistem
Dalam fase ini :
Dilakukan proses penilaian, identifikasi dan evaluasi komponen dan
hubungan timbal-balik yang terkait dalam pengembangan sistem; definisi
masalah, tujuan, kebutuhan, prioritas dan kendala-kendala sistem; ditambah
identifikasi biaya, keuntungan dan estimasi jadwal untuk solusi yang
berpotensi.
Fase analisis sistem adalah fase profesional sistem melakukan kegiatan
analisis sistem. Laporan yang dihasilkan menyediakan suatu landasan untuk
membentuk suatu tim proyek sistem dan memulai fase analisis sistem.
c. Fase Perancangan Sistem secara Umum/Konseptual
Dalam fase ini :
Dibentuk alternatif-alternatif perancangan konseptual untuk pandangan
pemakai. Alternatif ini merupakan perluasan kebutuhan pemakai. Alternatif
perancangan konseptual memungkinkan manajer dan pemakai untuk
memilih rancangan terbaik yang cocok untuk kebutuhan mereka.
Analis sistem mulai merancang proses dengan mengidentifikasikan laporan-
laporan dan output yang akan dihasilkan oleh sistem yang diusulkan. Data
masing-masing laporan ditentukan. Biasanya, perancang sistem membuat
sketsa form atau tampilan yang mereka harapkan bila sistem telah selesai
dibentuk. Sketsa ini dilakukan pada kertas atau pada tampilan komputer.
d. Fase Evaluasi dan Seleksi Sistem
Akhir fase perancangan sistem secara umum menyediakan point utama
untuk keputusan investasi. Oleh sebab itu dalam fase evaluasi dan seleksi
sistem ini nilai kualitas sistem dan biaya/keuntungan dari laporan dengan
proyek sistem dinilai secara hati-hati dan diuraikan dalam laporan evaluasi
dan seleksi sistem. Jika tak satupun altenatif perancangan konseptual yang
dihasilkan pada fase perancangan sistem secara umum terbukti dapat
dibenarkan, maka semua altenatif akan dibuang. Bila satu alternatif
perancangan sudah dipilih, maka akan dibuatkan rekomendasi untuk sistem
ini dan dibuatkan jadwal untuk perancangan detailnya
e. Fase Perancangan Sistem secara Detail atau Fungsional
Fase perancangan sistem secara detail menyediakan spesifikasi untuk
perancangan secara konseptual. Pada fase ini semua komponen dirancang
dan dijelaskan secara detail. Pada akhir fase ini, laporan rancangan sistem
secara detail dihasilkan. Laporan ini mungkin berisi beribu-ribu dokumen
dengan semua spesifikasi untuk masing-masing rancangan sistem yang
terintegrasi menjadi satu kesatuan. Laporan ini dapat juga dijadikan sebagai
buku pedoman yang lengkap untuk merancang, membuat kode dan menguji
sistem; instalasi peralatan; pelatihan; dan tugas-tugas implementasi lainnya.
f. Fase Implementasi Sistem dan Pemeliharaan Sistem
Pada fase ini :
Sistem siap untuk dibuat dan diinstalasi.
Sejumlah tugas harus dikoordinasi dan dilaksanakan untuk implementasi
sistem baru.
Laporan implementasi yang dibuat pada fase ini ada dua bagian, yaitu
rencana implementasi dalam bentuk Gantt Chart atau Program and
Evaluation Review Technique (PERT) Chart dan penjadwalan proyek dan
teknik manajemen. Bagian kedua adalah laporan yang menerangkan tugas
penting untuk melaksanakan implementasi system
g. Sistem Pemeliharaan (Maintance System)
Sistem pemeliharaan meliputi pengawasan, evaluasi, dan modifikasi sistem
operasional bisnis untuk membuat peningkatan sesuai dengan yang dibutuhkan.
Pemeliharaan juga penting bagi masalah lain yang timbul selama pengoperasian
sistem. Aktivitas pemeliharaan meliputi proses peninjauan sesudah tahap
implementasi untuk memastikan bahwa sistem baru yang diimplementasikan
memenuhi tujuan bisnis yang dibangun. Pemeliharaan juga meliputi pembuatan
modifikasi untuk membangun sistem selama perubahan dalam lingkungan bisnis.
Dalam tahap ini, sistem yang sudah diterapkan diperiksa secara berkala. Bugs-
bugs yang muncul dibenahi, pemutakhiran field dalam table dilakukan jika
terdapat transaksi atau data baru, atau pengelolaan konsistensi data.

Contoh langkah langkah yang diperlukan dalam siklus pengembangan suatu


sistem informasi

1. Tahap Perencanaan
Keuntungan dari merencanakan proyek CBIS: Menentukan lingkup dari
proyek; Mengenali berbagai area permasalahan potensial; Mengatur urutan tugas;
Memberikan dasar untuk pengendalian. Adapun langkah-langkah dalam tahap
perencanaan.
a. Menyadari Masalah kebutuhan adanya proyek CBIS biasanya dirasakan oleh
manajer perusahaan, non manajer dan unsur-unsur dalam lingkungan
perusahaan.
b. Mendefinisikan masalah setelah sadar akan adanya masalah manajer harus
memahaminya dengan baik agar dapat mengatasinya.
c. Menentukan tujuan sistem manajer dan analis sistem mengembangkan suatu
daftar tujuan sistem yang harus dipenuhi oleh sistem untuk memuaskan
pemakai
d. Mengidentifikasi kendala-kendala sistem kendala-kendala ini penting untuk
diidentifikasi sebelum system benar-benar mulai dikerjakan.
e. Membuat studi kelayakan: studi kelayakan adalah suatu tinjauan sekilas pada
faktor-faktor utama yang akan mempengaruhi kemampuan sistem untuk
mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan.
f. Mempersiapkan usulan penelitian sistem: jika sistem dan proyek layak,
diperlukan penelitian sistem yang menyeluruh. Penelitian sistem (system
study) akan memberikan dasar yang terinci untuk rancangan sistem baru.
Analis akan menyiapkan usulan penelitian sistem yang memberikan dasar
bagi manajer untuk menentukan perlu tidaknya pengeluaran untuk analis.
g. Menyetujui atau menolak penelitian proyek: manajer dan komite pengarah
menimbang pro dan kontra dari proyek dan rancangan sistem yang diusulkan,
serta menentukan apakah perlu diteruskan atau tidak.
h. Menetapkan mekanisme pengendalian: sebelum proyek dimulai perlu
ditetapkan mekanisme pengendaliannya. Jumlah waktu yang diperlukan
dinyatakan dalam orang-bulan. Setelah proyek jalan perlu dimonitor.
Berbagai teknik dokumentasi yang dapat digunakan antara lain: tabel, grafik,
diagram jaringan (network diagram: PERT dan CPM)

2. Tahap Analisis
Analisis sistem adalah penelitian atas sistem yang telah ada dengan tujuan
untuk merancang sistem yang baru atau diperbaharui. Adapun tahapan dalam
analisis sistem adalah:
a. Mengumumkan Penelitian Sistem: untuk mengurangi kekuatiran akan adanya
aplikasi komputer baru, kiranya perlu dikomunikasikan dengan cara (a)
alasan perusahaan melaksanakan proyek; dan (b) bagaimana sistem baru akan
menguntungkan perusahaan dan pegawai.
b. Mengorganisasikan tim proyek: sebaiknya pemimpin proyek adalah spesialis
informasi, jangan pemakai;
c. Mendefinisikan kebutuhan pemakai: pengumpulan informasi kebutuhan
pemakai dapat dilakukan dengan: wawancara perorangan, pengamatan,
pencarian catatan dan survei. Wawancara lebih disukai, karena: (1) adanya
komunikasi dua arah dan pengamatan terhadap bahasa tubuh; (2)
meningkatkan antusiasme pada proyek baik dari pihak spesialis, maupun
pemakai; (3) dapat menjalin kepercayaan antara pemakai dan spesialis
informasi; (4) memberi kesempatan bagi peserta proyek kalau ada perbedaan
pandangan. Dokumentasinya dapat berupa flowchart, diagram arus data (data
flow diagram), dan grafik serta penjelasan naratif dari proses dan data. Semua
dokumentasi ini yang menjelaskan sistem ini disebut kamus proyek.
d. Mendefinisikan kriteria kinerja sistem: setelah kebutuhan informasi
didefinisikan, langkah selanjutnya adalah menspesifikasikan secara tepat
kriteria kinerja sistem Contoh, manajer pemasaran menetapkan kriteria
laporan biaya bulanan sbb: (1) laporan disiapkan dalam kertas dan tampilan;
(2) laporan disediakan tidak lebih dari 3 hari setelah akhir bulan; (3) laporan
harus membandingkan pendapatan dan biaya aktual dengan anggaran.
e. Menyiapkan usulan rancangan: analis sistem memberikan kesempatan bagi
manajer untuk membuat keputusan teruskan/hentikan untuk kedua kalinya.
Manajer harus menyetujui tahap rancangan dan dukungan bagi keputusan itu
termasuk usulan rancangan.
f. Menyetujui atau menolak rancangan proyek: manajer dan komite pengarah
SIM mengevaluasi usulan rancangan dan menentukan apakah disetujui atau
tidak.

3. Tahap Rancangan
Rancangan sistem adalah penentuan proses dan data yang diperlukan oleh
sistem baru. Untuk sistem berbasis komputer biasanya dalam rancangan ada
spesifikasi jenis peralatan yang akan digunakan. Langkah-langkahnya adalah
sebagai berikut:
a. Menyiapkan rancangan sistem yang terinci: analis bekerja sama dengan
pemakai dan mendokumentasikan rancangan sistem baru dengan alat-alat
yang telah dijelaskan dalam modul teknis. Penggambaran dilakukan dari yang
besar dan secara bertahap secara rinci dengan pendekatan top-down dan ini
biasanya dilakukan untuk rancangan terstruktur (structured design).
b. Mengidentifikasikan berbagai alternatif konfigurasi sistem: analis harus
mengidentifikasikan konfigurasi (bukan merek atau model) peralatan
komputer yang akan memberikan hasil terbaik bagi sistem untuk
menyelesaikan pemrosesan.
c. Mengevaluasi berbagai alternatif konfigurasi sistem: analis bekerja bersama
manajer mengevaluasi berbagai alternatif dan dipilih yang paling
memungkinkan subsistem memenuhi kriteria kinerja, dengan kendala-kendala
yang ada.
d. Memilih konfigurasi yang terbaik. analis mengevaluasi semua konfigurasi
subsistem dengan menyesuaikan kombinasi peralatan sehingga semua
subsistem menjadi satu konfigurasi tunggal. Setelah dianalisis kemudian
direkomendasikan kepada manajer untuk disetujui. Persetujuan dilakukan
oleh Komite pengarah SIM.
e. Menyetujui usulan penerapan. analisis menyiapkan usulan penerapan yang
mengikhtisarkan tugas-tugas penerapan yang harus dilakukan, keuntungan
yang diharapkan dan biayanya.
f. Menyetujui atau menolak penerapan sistem: jika keuntungan dari sistem
melebihi biayanya, penerapan akan disetujui.

4. Tahap Penerapan
Penerapan merupakan kegiatan memperoleh dan mengintegrasikan
sumberdaya fisik dan konseptual yang menghasilkan suatu sistem yang bekerja.
Adapun tahapannya adalah:
a. Merencanakan penerapan: sebelum sistem baru digunakan, manajer dan
spesialis informasi memahami dengan baik pekerjaan yang diperlukan untuk
menerapkan rancangan sistem.
b. Mengumumkan penerapan: proyek penerapan diumumkan kepada para
pegawai dengan cara yang sama seperti penelitian sistem. Tujuannya untuk
menginformasikan pegawai mengenai keputusan untuk menerapkan sistem
baru dan meminta kerjasama pegawai.
c. Mendapatkan sumberdaya perangkat keras; rancangan system disediakan bagi
para pemasok berbagai jenis peralatan komputer yang terdapat pada
konfigurasi yang disetujui. Setiap pemasok diberikan request for proposal
(RFP).
d. Mendapatkan sumberdaya perangkat lunak: dapat membuat sendiri oleh
programmer dari dokumen yang disiapkan analis sistem atau menggunakat
perangkat lunak aplikasi jadi (prewritten application software).
e. Menyiapkan database: DBA bertanggungjawab untuk semua kegiatan yang
berhubungan dengan data, dan ini mencakup persiapan database.
f. Menyiapkan fasilitas fisik. Fasilitas di sini adalah lantai yang ditinggikan,
pengendalian suhu ruangan dan kelembaban khusus, keamanan, peralatan
pendeteksi api dan pemadam kebakaran, dsb.
g. Mendidik peserta dan pemakai: baik peserta (operator pemasukan data,
pegawai coding, dan administrasi) dan pemakai harus dididik tentang peran
mereka dalam sistem. Pendidikan sebaiknya setelah siklus hidup dimulai,
tepat sebelum bahan-bahan yang dipelajari mulai diterapkan.
h. Masuk ke sistem baru: proses menggantikan sistem lama ke sistem baru
disebut cutover. Ada 4 pendekatan dasar: percontohan (pilot project),
serentak, bertahap, dan paralel.

5. Tahap Penggunaan
Tahap penggunaan terdiri dari 3 langkah :
a. Menggunakan sistem. Pemakai menggunakan system untuk mencapai tujuan
yang diidentifikasikan pada tahap perencanaan.
b. Audit sistem. Penelitian apakah sistem baru memenuhi kriteria kinerja. Studi
ini disebut penelaahan setelah penerapan (post implementation).
c. Memelihara sistem. Selama manajer menggunakan sistem berbagai
modifikasi dibuat sehingga system terus memberikan dukungan yang
diperlukan Modifikasi ini disebut pemeliharaan sistem. Ada 3 alasan untuk
pemeliharaan :
Memperbaiki kesalahan.
Menjaga kemutakhiran sistem.
Meningkatkan sistem.

Guna memberi respon yang lebih baik bagi kebutuhan pemakai, spesialis
informasi telah membuat modifikasi pada system life cycle (SLC) sehingga waktu
penerapan berkurang. Ada dua modifikasi yang dapat dilakukan yaitu prototyping
dan Rapid Application Development (RAD).

Model prototipe
Prototype adalah sebuah Javascript Framework yang dibuat untuk lebih
memudahkan proses dalam membangun aplikasi berbasis web. Metode protyping
sebagai suatu paradigma baru dalam pengembangan sistem informasi, tidak hanya
sekedar suatu evolusi dari metode pengembangan sistem informasi yang sudah
ada, tetapi sekaligus merupakan revolusi dalam pengembangan sistem informasi
manajemen.
Prototipe memberikan ide bagi pembuat maupun pemakai potensial
tentang cara system akan berfungsi dalam bentuk lengkapnya. Prosesnya disebut
prototyping. Ada 2 jenis prototype: Prototipe jenis I sesungguhnya menjadi sistem
operasional; Prototipe jenis II merupakan suatu model yang dapat berfungsi
sebagai cetak biru bagi sistem operasional. Rapid Application Development
(RAD). RAD adalah istilah yang dibuat oleh James Martin, seorang konsultan
komputer dan pengarang, untuk suatu siklus hidup pengembangan yang
dimaksudkan untuk menghasilkan sistem secara cepat tanpa mengorbankan
kualitas. RAD merupakan seperangkat strategi, metodologi dan peralatan yang
terintegrasi yang ada dalam satu kerangka kerja menyeluruh yang disebut
information engineering (EI) Unsur-unsur penting dari RAD adalah manajemen,
manusia, metodologi, dan peralatan.

Karakteristik metode prototyping meliputi langkah-langkah :


1. Pemilahan fungsi
2. Penyusunan Sistem Informasi
3. Evaluasi
4. Penggunaan Selanjutnya
Jenis-jenis prototyping meliputi
1. Feasibility prototyping
2. Requirement prototyping
3. Desain Prototyping
4. Implementation prototyping

Teknik-teknik prototyping meliputi


1. Perancangan Model
2. Perancangan Dialog
3. Simulasi
Sejak spesifikasi fungsi pada umumnya berhubungan dengan pandangan
user terhadap sistem, hanya dengan prototipe tampilan bagi user sudah cukup
untuk memeriksa yang dibutuhkan. Menu-menu, bentuk tampilan input, tampilan
keluaran, atau laporan yang dicetak, pertanyaan-pertanyaan, pesan-pesan
merupakan calon yang ideal untuk prototipe.
Di lain pihak, perhitungan yang rumit, kumpulan update data dan realtime,
dan sistem yang bersifat scientific sangat sulit untuk dijadikan model. Sistem yang
paling sesuai untuk prototipe adalah satu dari banyak hal yang bergantung pada
sistem input/output dari user. Sistem dengan transaksi on-line dikendalikan
melalui menu, layar, formulir, laporan, daftar dan perintah.
Keuntungan dari prototype:
1. Menghasilkan syarat yang lebih baik dari produksi yang dihasilkan oleh
metode spesifikasi tulisan.
2. User dapat mempertimbangkan sedikit perubahan selama masih bentuk
prototipe.
3. Memberikan hasil yang lebih akurat dari pada perkiraan sebelumnya, karena
fungsi yang diinginkan dan kerumitannya sudah dapat diketahui dengan baik.
4. User merasa puas. Pertama, user dapat mengenal melalui komputer. Dengan
melakukan prototipe (dengan analisis yang sudah ada), user belajar mengenai
komputer dan aplikasi yang akan dibuatkan untuknya. Kedua, user terlibat
langsung dari awal dan memotivasi semangat untuk mendukung analisis
selama proyek berlangsung.

Anda mungkin juga menyukai