Jasa
Internasional
* People-processing services
Dalam tipe ini pelanggan menjadi bagian utama dari proses
produksi jasa yang berlangsung secara simultan dengan konsumsi
jasa bersangkutan.
1. Mengekspor konsep jasa = penyedia jasa dapat bekejasama
dengan pemasok lokal mapun beoperasi seniri dengan mendirikan
sevices factory di negara lain untuk meleyani pelanggan baru di
negara lain, sekedar mengikuti pelanggan saat ini ke lokasi baru,
atau keduanya.
2. Mengimpor pelanggan = pelanggan dari negara lain dipikat dengan
daya tarik atau kompetensi unik untuk datang ke services factory di
home country penyedia jasa.
* Information-based servises
meliputi mental-processing services dan informulation-based services.
1. Mengekspor jasa kepada service factory lokal. Jasa bisa disediakan di
fasilitas lokal yang dapat dikunjungi pelanggan.
2. Mengimpor pelanggan. Pelanggan dapat mendatangi fasilitas spesialis di
luar negeri untuk mendapa jasa yang dibutuhkan.
3. Mentranformasi jasa ke dalam barang fisik dan mengekspornya. Jasa
berbasis informasi dapat direkam dan dikemas dalam bentuk object-based
services untuk dikirim ke pelanggan atau di jual di saluran distribusi lokal
4. Mengeksopor informasi via telekomunikasi dan mentranformasinya
secara lokal. object-based services tidak dikirim ke pelanggan secara fisik
namun data dapat di-download dari negara asal untuk keperluan produksi
fisik di pasar lokal.
Tipologi Jasa Internasional
Tarif Embodying
Sistem manajemen superior
Macromarketing
Non-Tarif
Client-following mode
Market-seeking mode
1. Ekspor Langsung. Ekspor langsung jasa biasanya dilakukan oleh para pemasaran
industrial (B2B)
2. Systems Export. Merupakan usaha joint export yang dilakukan oleh 2 atau lebih
perusahaan yang solusinya saling melengkapi satu sama lain
3. Direct Entry. Dalam strategi ini, perusahaan jasa membentuk sendiri organisasi penghasil
jasa di pasar luar negeri.
4. Indirect Entry. Strategi ini digunakan apabila perusahaan jasa ingin menghindari
keharusan mendirikan fasilitas operasi lokal yang dimiliki sebagian atau sepenuhnya
sendiri, namun bermaksud memiliki operasi permanen di Negara tujuan pemasaran.
1. barang
2. hard services
3. soft services
Pemasaran jasa internasional dalam
marketspace
Implementasi e-commerce menurut pergeseran paradigma secara fundamental, dari
yang marketplace yang menekankan interaksi secara fisik antara penjual dan pembeli
menjadi marketspace (Rayport & Sviokla, 1995).
Pergesaran ini ditandai dengan perubahan dari geographic business model (located-based)
menjadi global business model (virtual marketspace).
Riset yang dilakukan Parsons (2002) menyimpulkan bahwa konsumen yang
tertarik berbelanja online tidak hanya dilandasi dengan motif utilitarian (seperti
kemudahan akses, layanan non-stop 24 jam, kenyamanan, biaya rendah dan
jangkauan global) melainkan juga dilandasi oleh motif non-fungsional (hedonis)
seperti :
1. Role playing dan role shift, dapat menekan risiko social bagi pelanggan
tertentu
1. Directed information seekers, orang-orang yang mencari informasi secara tepat waktu,
relevan dan akurat
3. Bargain hunters, orang-orang yang mencari diskon, hadiah dan sampel produk gratis.
5. Directed buyers, orang-orang yang mencari produk yang ingin dibeli dan berbelanja
secara online
Menurut Craig, Douglas dan Flaherty, ada 3 kategori produk dalam lingkungan internet
yaitu :
6. Physical products
7. Transaction-related products
8. Virtual products
Menurut www.domains.com jumlah total domain names yang terdaftar pada tahun 2001
mencapai 358.772.618. 22.373.097 di antaranya adalah domain komersial (.com).
(Dann & Dann, 2004) meskipun internet mempunyai jangkauan global, tidak semua web-based
marketing dapat diklasifikasikan sebagai pemasaran internasional. Website dapat
dikelompokkan menjadi 3 macam :
2. International by default websites, website yang tidak secara aktif mencari pelanggan
global namun akan menyadiakan barang dan jasa kepada siapapun sesuai dengan
kapabilitas organisasi
3. International by design websites, website yang berorientasi secara global dan secara
aktif mencari pasar untuk barang dan jasanya
1. Content, berkenaan dengan apa yang ditawarkan oleh situs dan apakah tawaran tersebut
memiliki daya tarik bagi pelanggan atau tidak.
2. Convenience, seberapa mudah situs tersebut ditemukan dan apakah tingkat pelayanan yang
disediakan mampu memuaskan kebutuhan pelanggan atau tidak.
6. Communication, apakah pelanggan dapat berkomunikasi langsung dengan pemilik situs yang
bersangkutan dan mendapatkan respon yang tepat waktu
8. Concern for customers dan Customer concerns, pemaham atas kekhawatiran, masalah dan
hambatan yang dapat membuat pelanggan enggan menggunakan internet. Hal ini digunakan untuk
membangun trust terhadap transaksi online
*THANK YOU