Anda di halaman 1dari 18

NEGOSIASI LURING & DARING

“Pemanfaatan Fitur Live Streaming SHOPEE Pada Aktifitas Loby dan


Negosiasi Akun Seller Skythrift.idn”

Dosen: Gadis Octory SIKOM,MIKOM

DISUSUN OLEH
RUMAINI ANISSA MUTIARA-44221110048
YULIANI-44222110066

PUBLIC RELATION
UNIVERSITAS MERCUBUANA
2022
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pasca pandemi global Covid-19 menjadi titik balik tren komunikasi yang

sejalan dengan berkembangnya teknologi informasi digital. Bersamaan dengan

tuntutan social distancing di berbagai lini metaverse menjadi salah satu tren dunia

virtual. melihat peluang untuk semakin mendekatkan dunia tanpa jarak di ranah

virtual Shopee mengembangkan fitur Live Streaming Shopee yang saat ini menjadi

tren baru dengan interaksi antara seller dengan buyer pada platform e-commerce

shopee secara langsung. Agustina (2022) aspek budaya dari fitur live video

streaming di media sosial ini dapat dilihat dari bagaimana teknologi ini berusaha

mengimbangi gaya hidup masyarakat di dunia virtual yang sudah mengarah ke

“going live”

Skythrift.idn adalah salah satu akun seller di platform e-commerce Shopee

yang fokus menjual hoodie & sweeter preloved dengan memaksimalkan fitur live

shopee yang dilakukan setiap malam 7 hari dalam seminggu , secara random sesuai

dengan kebutuhan mulai dari pukul 22.00 – 04.00.

Gambar 1( Gambar 1.1 Jumlah Viewer Shopee Live Skythrift.Ind)


Rata-rata lebih dari 2.000 viewers per streamingnya ikut berpartisipasi aktif,

hal ini mengindikasikan live streaming dilakukan pada jam malam tidak menjadi

hambatan bagi audiens untuk mengikuti live streaming Skythrift.idn karena kebutuhan

untuk mendapatkan penawaran terbaik dan melakukan negosiasi harga yang sesuai.

Tidak hanya menjual eceran Skythrift.idn juga menyediakan penjualan secara kiloan

yang juga ditawarkan melalui fitur shopee live , aktivitas negosiasi & lobby selama

live berjalan dilakukan melalui kolom komentar yang kemudian direspon secara

langsung oleh penjual sampai dengan disepakati dan pembeli dapat melakukan

checkout.

penjual secara detail menunjukkan hoddie/ sweeter karena jenis barang

preloved umumnya sudah tidak dalam kondisi 100% utuh melainkan terdapat

kekurangan oleh sebab itu kecenderungan pembeli yang ingin membeli pun memilih

mengikuti live streaming agar mendapatkan detail produk secara jelas dan dapat

melakukan negosiasi harga yang setimpal untuk hodie/sweeter yang diinginkan.

Fitryani, dkk (2021) Fitur live Streaming bertujuan untuk menghilangkan

kerumitan dalam komunikasi antara penjual dan calon pembeli, terutama tentang

produk yang dijual secara langsung, Live streaming digunakan oleh semua anggota

dari Shopee termasuk penjual merk resmi, usaha kecil dan menengah serta pelaku

usaha mikro, dapat langsung terlibat dan berinteraksi dengan penggalan, dan penjual

dapat melakukan demonstrasi terhadap produk yang dijual secara langsung dan

diberiulasan secara singkat maupun detail.


Gambar 2(2.1 Pricelist Harga Shopee Live)

Melalui live streaming shopee live Skythrift.idn dapat memberikan edukasi

secara lengkap terkait produk preloved yang dijual. Hal ini penting terlebih pada

Agustus 2022 penjualan thrifting diterpa isu miring karena tindakan pembakaran

produk thrifting impor oleh Kemendagri yang dianggap tidak layak pakai serta

berpotensi mengganggu daya beli masyarakat terhadap produk lokal.

Dengan adanya isu tersebut Skythrift.idn melalui streaming shopee live

dapat melakukan lobby kepada audiens mengenai keamanan dan kelayakan produk

sehingga dapat menghilangkan kekhawatiran audiens terhadap produk preloved yang

diperjual belikan. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk menganalisa lebih jauh

terkait pemanfaatan fitur shopee live yang dituangkan kedalam makalah dengan

judul “Pemanfaatan Fitur Live Streaming SHOPEE Pada Aktifitas Loby dan

Negosiasi Akun Seller Skythrift.idn”


1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang maka rumusan masalah penelitian ini adalah :

1. Faktor apa yang menyebabkan audiens tertarik untuk berpartisipasi dalam

aktivitas Streaming Shoppe Live seller Skythrift.Ind?

2. Apakah Streaming Shoppe Live dapat menjadi saluran negosiasi dan lobby yang

efektiv dalam transaksi jual beli antara Skythrift.Ind dengan audiens?

1.3 Tujuan Penelitian

Sejalan dengan fokus penelitian ini bertujuan untuk menganalisis

1. faktor pendukung yang menyebabkan audiens tertarik mengikuti aktivitas

Streaming Shoppe Live seller Skythrift.Ind

2. Untuk menganalisa dampak penggunaan Streaming Shoppe Live sebagai saluran

negosiasi dan lobby yang efektiv dalam transaksi jual beli antara Skythrift.Ind

dengan audiens.

1.4 Kontribusi Penelitian

1. Kontribusi Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam menambah

referensi dalam kajian Ilmu Komunikasi, khususnya tentang negosiasi dan lobby

melalui new media.

2. Kegunaan Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai rujukan negosiasi dan

lobby melalui new media.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 New Media

Media baru adalah istilah untuk menggambarkan konvergensi teknologi

komunikasi digital yang terkomputerisasi dan terhubung dalam suatu jaringan dan

tidak dapat dipisahkan dari penggunaan teknologi informasi, baik yang berbasis

jaringan maupun telekomunikasi. Menurut Arshano sahar (2014) new media

digunakan untuk menjelaskan kemunculan media yang bersifat digital,

terkomputerisasi, dan berjaringan sebagai efek dari semakin berkembangnya

teknologi informasi dan komunikasi.

Internet adalah bentuk media baru hasil pengembangan inovasi teknologi. Internet

menjadi salah satu bentuk perkembangan teknologi informasi yang dewasa ini sangat

tidak dapat dilepaskan karena saat ini setiap aspek kehidupan manusia bergantung

pada pemanfaatan internet baik yang bersifat personal, institusional, formal maupun

informal.

Junaedi (2011) Menegaskan persamaan definitif tentang konsep new media

memperlihatkan bahwa kekuatan dalam suatu media baru itu adalah penguasaan

teknologi (terutama internet) yang dapat membawa perubahan dalam masyarakat .

Internet menjadi bentuk media baru yang digunakan oleh masyarakat untuk

memperoleh akses informasi, berkomunikasi dan juga menjadi sarana aktualisasi diri.

Kemudahan akses internet perlahan dan secara menyeluruh mulai menggeser media

konvensional karena menyajikan banyak opsi dengan cost yang murah. Junaedi

(2011) mengutarakan Sifatnya yang global membuat teknologi komunikasi baru

memiliki kemampuan menjangkau siapa saja yang diinginkan penggunanya.


2.2 E-Commerce

Seiring dengan perkembangan internet sebagai media komunikasi juga

meningkatkan pemanfaatan internet sebagai sarana ekonomis yang ditandai dengan

munculnya platform e-commerce. Menurut Kotler & Armstrong (2012) E-commerce

adalah saluran online yang dapat dijangkau seseorang melalui komputer, yang

digunakan oleh pebisnis dalam melakukan aktifitas bisnisnya dan digunakan

konsumen untuk mendapatkan informasi dengan menggunakan bantuan komputer

yang dalam prosesnya diawali dengan memberi jasa informasi pada konsumen dalam

penentuan pilihan.

E-Commerce menawarkan kelebihan pengalaman berbelanja kepada pembeli

dengan menyediakan pembeli dalam jumlah besar dan varian yang beragam sehingga

memungkinkan pembeli untuk memiliki banyak pilihan dalam melakukan aktivitas

pembelian, disamping itu bagi penjual menjadi saluran pasar potensial karena dapat

menjangkau seluruh lapiran audiens tanpa terbatas ruang dan waktu dimanapun .

Irawan, Rahsel, dan Udin 2017; Kenneth C. Laudon 2005) menyebutkan jenis

E-Commerce sebagai berikut:

1. Business-To-Bussinnes (B2B)

2. Business-To-Consumers (B2C)

3. Consumer-to-consumer (C2C)

4. Consumen to businnes (C2B)

5. Nonbusinnes E-Commerce

2.3 Live Streaming

Aulia (2018) mendefiniskan Live Streaming merupakan aplikasi yang berbasis

audio visual yang memungkinkan para pengguna internet dengan jelas melihat dan
menerima informasi secara langsung terhadap seseorang yang sedang melakukan live

. Live streaming sepenuhnya memanfaatkan teknologi untuk melakukan komunikasi

secara realtime dengan audiens yang bertujuan untuk menyebarkan informasi

tertentu sesuai dengan motivasi masing-masing streamer.

Kurniawati (2019) menjelaskan Live streaming sering disebut sebagai

tayangan langsung melalui sebuah jaringanyang disiarkan pada banyak orang dalam

waktu bersamaan dengan kejadian seperti aslinya .Dengan live streaming

memungkinkan terjadinya komunikasi dan pertukaran informasi dengan audiense

yang bersifat massal dalam hal ini pertukaran informasi dan proses komunikasi

terjadi sangat cepat menyesuaikan dengan durasi live streaming berjalan .

2.4 Keterampilan Komunikasi Lobby & Negosiasi New Media

Ibid (1988) mengemukakan keterampilan di dalam komunikasi lobby &

negosiasi sebagai berikut :

1. Jaga bahasa: mudah dimengerti disertai contoh yang dikenal oleh komunikan

2. Gunakan berbagai cara dan media agar tidak membosankan dengan tetap

sederhana, jelas dan tuntas.

3. Ulangi pesan utama dengan penegasan dan intonasi yang bervariasi. Pastikan

bahawa pesan sampai pada komunikan sesuai dengan dimaksud oleh

komunikator.

4. Gunakan contoh-contoh sederhana, humorhumor yang tepat, untuk memperjelas

pesan.

5. Tunjukkan secara nyata kendala- kendala yang mungkin muncul dalam

penerapan pesan. Gunakan contoh kongkret untuk menunjukkan kemungkinan-

kemungkinan tersebut.
6. Siapkan diri untuk mendengar dan didengarkan. Komunikasi harus berjalan dua

arah antara komunikator dan komunikan

2.5 Analisa 5W+1H

1. What?
Penjualan Preloved sweater&hoodie branded import
2. Who?
SKYTRIFT.IDN akun penjual di E-Commers
3. When?
Setiap hari pada pukul 22.00-04.00
4. Why?
Karna banyaknya peminat barang branded import
5. Where?
Di live streaming platform shopee
6. How?
- Skytrift.idn melakukan live shopping via live shopee
- Penjual menampilkan product serta menjelaskan kelebihan dan kekurangan product
- Apabila calon pembeli setuju, maka terjadilah kesepakatan dan proses pembelian
dimulai.

2.6Konsep Diplomasi, Persuasi, Presentasi, Lobby dan Negosiasi

1. Konsep diplomasi

dalam konsep diplomasi skytrift.idn membuat indutri pakaian meningkat

dengan pola konsumsi masyarakat yang ingin menunjang penampilan dengan

pakaian bermerk atau berakibat pada budaya asing sehingga membawa

peningkatan di dalam industri pakaian indonesia.

2. Persuasi

Dalam hal ini skytrift.idn menjaga hubungan internasional dengan mengimport

pakaian-pakaian bekas dari berbagai negara salah satunya korea.

3. Presentasi

Presentasi yang dilakukan skytrift.idn ialah dengan memanfaatkan aplikasi E-

Commers untuk melakukan kegiatan penjualan didalam bidang fashion, selain

untuk mempresentasikan kepada masyarakat indonesia, diharapkan skytrift.idn

dapat menembus pasar internasional.


4. Lobby

Skytrift.idn melakukan live shopping dengan memanfaatkan E-Commers untuk

melakukan proses lobby atau tawar menawar kepada calon pembeli.

5. Negosiasi

Konsep negosiasi yang dilakukan sangat jelas dengan interaksi melalui kegiatan

live selling, dimulai dengan penjelasan produk dari kekurangan, kelebihan

hingga harga yang ditentukan sampai akhirnya terjadi kesepakatan antara

penonton live atau calon pembeli dengan skytrift.idn


BAB III

HASIL,PEMBAHASAN&PENUTUP

3.1 Analisa SWOT

Secara umum, pengertian analisis SWOT adalah metode perencanaan dengan

mengevaluasi 4 komponen, yaitu:

S – Strengths

Komponen SWOT yang pertama adalah strengths atau kekuatan dalam bisnis.

W – Weakness

Dalam analisis SWOT, W adalah weakness yang artinya kelemahan perusahaan atau

bisnis.

O – Opportunities

Komponen SWOT berikutnya adalah opportunities yang berarti peluang bisnis.

T – Threats

Sedangkan, analisis SWOT yang berkaitan dengan ancaman usaha adalah threats.

Berdasarkan pengertian analisis SWOT tersebut, bisa dikatakan bahwa metode ini akan

membantu para pemilik usaha dalam mengatur tingkat kekuatan, kelemahan, peluang, serta

ancaman yang dimiliki secara sistematis. Dengan begitu, seluruh pihak bersangkutan

dengan bisnis bisa lebih mudah memahami dan mengenali proyek atau perusahaan.

Kesimpulannya, tujuan analisis SWOT adalah membantu merencanakan strategi bisnis

berdasarkan faktor-faktor yang ada sehingga dapat mengambil keputusan tepat.

Dalam analisis SWOT, perlu mengetahui dua faktor utama yang juga dikenal sebagai

Matrix IE/IE Matrix, yaitu internal dan eksternal. Kedua faktor ini akan membantu dalam
mengumpulkan data analisis yang ingin dibuat. Berikut ulasannya.

1. Faktor internal

Faktor internal dalam analisis SWOT adalah kekuatan (strength) dan kelemahan

(weakness) yang diperoleh dari bagian internal perusahaan atau bisnis. Faktor ini

umumnya berkaitan dengan sumber daya dan pengalaman yang ada, seperti:

Sumber daya fisik (fasilitas, lokasi, dan peralatan)

Sumber daya manusia (karyawan, sukarelawan atau target pasar)

Sumber daya keuangan (pendanaan, sumber pendapatan hingga peluang investasi)

Akses ke sumber daya alam (merek dagang, paten, maupun hak cipta)

Proses saat ini (program karyawan, hierarki departemen atau sistem perangkat lunak)

2. Faktor eksternal

Faktor eksternal dalam analisis SWOT adalah peluang (opportunities) dan ancaman

(threats) yang umumnya diperoleh dari pihak-pihak eksternal. Untuk mencari tahu faktor

eksternal berikut, Anda dapat melakukan survey dengan menyebarkan kuesioner kepada

para konsumen.

Dengan memahami faktor eksternal ini, bisa mengetahui langkah-langkah apa saja yang

diperlukan untuk menghadapi peluang serta ancaman. Perlu diketahui, faktor eksternal juga

biasanya merupakan hal-hal diluar kendali, seperti:

 Demografi

 Tren ekonomi, mulai dari tren keuangan lokal, nasional, atau internasional

 Tren pasar, seperti produk baru, kemajuan teknologi, dan pergeseran kebutuhan

konsumen
 Pendanaan, seperti donasi, legislatif dan juga sumber lainnya

 Hubungan antara distributor dan mitra

 Peraturan politik, lingkungan, maupun ekonomi

Berikut Analisis SWOT terhadap Skytrift.Idn:

Strength: Weakness:

1. Hoodie & sweeter preloved yang masih 1. Akun seller preloved lain menjual
berkualitas. berbagai jenis pakaian tidak terfokus
2. Tidak hanya menjual eceran dengan hoodie&sweeter saja
Skytrift.idn juga menyediakan 2. Komplain dari pembeli yang mengikuti
penjualan secara kiloan. live streaming apabila komennya tidak
3. Pembeli dapat mengikuti live streaming terbaca atau terlewat sehingga tidak
agar dapat melihat detail prodik secara bisa terwujudnya pembelian.
jelas dan dapat melakukan negosiasi 3. Pembeli membatalkan pesanannya
harga yang setimpal. karna proses cekout yang
4. Para pegawai yang semangat untuk membutuhkan konfirmasi agak sedikit
melakukan live streaming meskipun lama
pada jam malam 4. Penjual tidak bisa secara cepat
membaca kolom komentar yang cepat
tertumpuk

Opportunities: Threat:

1. Trend pasar cenderung meningkat 1. Perubahan pasar berdampak negatif


pasca pandemi covid-19 sehingga pada penjualan skytrift.idn karna sulit
proses jual beli bisa dilangsungkan mendapatkan pakaian preloved yang
melalui live streaming akan dijual kembali dan mengganggu
2. Menggunakan strategy pemasaran daya beli masyarakat terhadap produk
secara live streaming lokal
3. Mengikuti event-event live streaming 2. Kompetitor baru yang terus
untuk pakaian preloved bermunculan
4. Kebijakan pemerintah membawa hal 3. Sebagian website masih diragukan
positif untuk memberikan edukasi keamanan hostingnya
secara lengkap terhadap produk 4. Kebijakan baru pemerintah akan
poreloved yang dijual. membuat dampak negatif bagi usaha
bisnis online khususnya untuk baju
preloved
3.2 Teknik Lobi & Negosiasi

Teknik melakukan lobi tidak lepas dari kegiatan lobi memberi informasi dan

mempersuasi. Dalam studi kasus Skytrift.idn ini termasuk dalam bentuk organisasi lobi

Perusahaan Perorangan. Karena di Indonesia sendiri masih banyak kegiatan lobi dan

negosiasi yang terorganisasikan melainkan dilakukan oleh orang per orang.

Tahapan lobi yang dilakukan oleh Skytrift.idn ialah:

1. Menganalisis iklim

Yang mana dalam kasusnya menganalisis iklim ini bisa disebut sebagai cara

Skytrift.idn melihat peluang dari kesempatan yang ada. Contohnya ialah

memanfaatkan fitur live shopping pada platform e-commers, disaat keterbatasan

proses jual beli yang disebabkan oleh sosial distancing. Dalam fitur tersebut

memudahkan para penjual dan calon pembeli untuk melakukan proses

lobi&negoasisi sampai terjadinya jual beli tanpa harus bertemu secara langsung.

2. Menentukan lawan&kawan

Dalam lah menentukan lawan dan kawan disini Skytrift.idn memperhatikan apa

yang menjadi hambatan dan peluang sebagai lawan dan kawan. Contohnya yang

sebagai hambatan ialah prosedur atau kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh

pemerintah terhadap penjualan baju-baju preloved. Dan sebagai kawan ialah

sesama seller dari baju-baju preloved serta platform e-commers.

3. Mengidentifikasi kelompok kecil yang akan menentukan opini

4. Membentuk koalisi

5. Mementukan tujuan

6. Menganalisis dan mengidentifikasikan penyebab kasus

7. Menganalisis berbagai macam khalayak

8. Memperhitungkan media
9. Mengembangkan kasus

10. Menjaga fleksibilitas.

Secara lebih teknis langkah-langkah lobi dilakukan dengan

(1) mengetahui motif-motif orang yang terlibat dalam lobi, (2) mewaspadai jebakan, (3)

menetralisir sikap lawan, (4) memperbesar situasi media dan menyusun rancangan

pendekatan media.

Dalam menjalankan teknik negosiasi kita mengenal 4 pendekatan, yakni bargaining,

kompromi, kalah menang dan menang menang. Namun yang paling ideal dalam kegiatan

bisnis adalah negosiasi yang berorientasi pada situasi menang-menang”. Oleh karena selain

berorientasi terhadap pemecahan masalah, juga berorientasi pada terpenuhinya kepuasan

kedua belah pihak dan tercipta dan terpelihara hubungan jangka panjang yang harmonis.

Dalam “menang-menang” pihak lain tidak dipandang sebagai lawan melainkan sebagai

mitra bisnis.

Akan tetapi, tidak setiap situasi memungkinkan kita untuk melakukan negosiasi yang

berorientasi pada situasi “menang-menang”. Ini terjadi manakala terjadi konflik

kepentingan dengan pihak lain dan pihak lain berupaya menggunakan pendekatan

negosiasi kalah-menang”. Selain itu, hubungan harmonis jangka panjang tidak

diperhitungkan dan jika kita merasa cukup kuat untuk melakukan barganing.

Pilihan terhadap pendekatan dan gaya negosiasi bergantung pada situasi yang dapat

dikelompokkan dalam 4 kategori:

1. kerja sama vs kompetisi;

2. kekuasaan vs kepercayaan;

3. distorsi komunikasi vs keterbukaan;


4. egois vs kepentingan bersama.

3.3 Tahapan Lobi & Negosiasi

Dikutip dari buku 'Seni Debat dan Negosiasi' karya Mira Fardilla, dalam sebuah

negosiasi ada tahapan-tahapan yang harus dilalui, sebelum mendapat hasil akhir.

Berikut adalah tahapan-tahapan negosiasi yang dilakukan oleh Skytrift.idn

1. Tahap Persiapan

Tahapan persiapan adalah kunci keberhasilan negosiasi. Dalam tahapan ini penting untuk

mengenal pihak yang ingin bernegosiasi.

Dalam melakukan tahap persiapan akan berkaitan dengan langkah berikut:

 Skytrift.idn berpikir dengan cara berpikir lawan, seolah-olah kepentingan lawan

(calon pembeli) sama dengan kepentingan Skytrift.idn.

 Skytrift.idn mempersiapkan pertanyaan-pertanyaan sebelum melangsungkan live

streaming. mengajukan dalam bahasa yang jelas.

 Memahami kepentingan masing-masing.

 Identifikasi masalah apakah bisa menjadi masalah bersama atau tidak.

 Menyiapkan agenda logistik, ruangan, dan konsumsi.

 Menyiapkan tim dan strategi.

 Menentukan alternatif lain atau harga dasar.

2. Tahap Orientasi dan Mengatur Posisi

Dalam melakukan tahap orientasi akan berkaitan dengan langkah berikut:

 Bertukar informasi.
 Saling menjelaskan permasalahan produk yang dijual

 Mengajukan tawaran awal.

3. Tahap Pemberian Konsesi atau Tawar Menawar

Dalam melakukan tahap pemberian konsesi akan berkaitan dengan langkah berikut:

o Para pihak saling menyampaikan tawarannya, dengan menjelaskan alasan untuk

membujuk pihak lain untuk menerimanya.

o Dapat menawarkan konsesi, tapi pastikan memperoleh sesuatu sebagai imbalannya.

o Mengindentifikasi kebutuhan bersama, mengembangkan dan mendiskusikan opsi-

opsi penyelesaian.

4. Tahapan Penutup

Dalam melakukan tahap penutup akan berkaitan dengan langkah berikut:

Mengevaluasi opsi-opsi berdasarkan kriteria objektif.

Kesepakatan hanya menguntungkan, bila tidak ada opsi lain yang lebih baik, bila tidak

berhasil mencapai kesepakatan, membatalkan atau menyatakan tidak ada komitmen.

3.4 Kendala & Solusi

Kendala yang dialami oleh Skytrift.idn saat ini bisa disebut juga sebagai kelemahannya yang
mana sudah disebutkan dalam analisis SWOT yaitu:
1. Akun seller preloved lain menjual berbagai jenis pakaian tidak terfokus dengan
hoodie&sweeter saja
2. Komplein dari pembeli yang mengikuti live streaming apabila komennya tidak terbaca atau
terlewat sehingga tidak bisa terwujudnya pembelian.
3. Pembeli membatalkan pesanannya karna proses cekout yang membutuhkan konfirmasi agak
sedikit lama
4. Penjual tidak bisa secara cepat membaca kolom komentar yang cepat tertumpuk
Penulis dapat memberikan solusi dari kendala diatas mungkin akan lebih baik jika seller Skytrift.idn
tidak hanya terfokus kepada hoodie&sweeter preloved saja, agar dapat menyeimbangkan pangsa
pasar preloved. Pembentukan team yang dapat mengatur posisi untuk melihat kolom komentar
didalam live streaming, agar para calon pembeli tidak merasa kecewa saat tawarannya tidak
terfokuskan. Membentuk team untuk posisi checking peyment agar para pembeli tidak menunggu
lama untuk konfirmasi barang yang sudah dibeli.

Anda mungkin juga menyukai