JUDUL: INDIVIDU DAN KELOMPOK PENGARANG: EVITA E. S, MIRANDA D. Z., DKK DATA PUBLIKASI: BUKU AJAR II MANUSIA SEBAGAI INDIVIDU, KELOMPOK,DAN MASYARAKAT. DEPOK. 2015. 39 Saat berbicara tentang kelompok, kita tidak akan terlepas untuk membahas mengenai bagaimana sebuah kelompok terbentuk dan berkembang. Kelompok tumbuh dan berkembang melalui serangkaian tahapan, mulai dari tahap forming (pembentukan), storming (goncangan), norming (pembentukan norma), performing (melaksanakan atau melakukan), adjourning (penangguhan). Perlu dipahami bahwa tidak semua kelompok berkembang melalui semua tahap, dan beberapa berkembang melaluilangkah berbeda, dan kelompok bisa saja mengalami disfungsi dan akan memerlukan intervensi dari luar untuk menyelesaikan tugasnya. Sebagai contoh saya akan mengambil Konflik yang bersifat Internal/Konflik batin yang terjadi di dalam pengorganisasian: Konflik batin adalah suatu keniscayaan. Semua manusia pasti mengalami konflik. Konflik ke dalam yang bersifat pribadi, dikenal dengan istilah konflik batin. Selain tidak menimbulkan friksi dengan manusia lainnya, konflik batin penyelesaiannya relatif lebih mudah. Misalnya, adanya pendapat dan ajuan dari diri kita sendiri yang mungkin terlihat egois/menyangkut masalah pribadi mengingat kita berada di suatu organisasi yaitu mencapai tujuan bersama bukan tujuan individu anggota. Berikut strategi penyelesaian yang bisa dicoba yaitu mengeluarkan dan membicarakan kesulitan, jangan menganggap diri terlalu super, menerima segala kritik dengan dada lapang.
DAFTAR PUSTAKA Evita E. S, Miranda D. Z., dkk. Buku Ajar II manusia sebagai individu, kelompok, dan masyarakat. Depok. 2015. 39 Departemen Pendidikan Nasional. (2002). Kamus besar Bahasa Indonesian (KBBI). Jakarta: Balai Pustaka