Anda di halaman 1dari 2

PEMBENTUKAN DAN PERKEMBANGAN KELOMPOK

Oleh: Nurma Tsabita Hanifah


JUDUL: INDIVIDU DAN KELOMPOK
PENGARANG: EVITA E. S, MIRANDA D. Z., DKK
DATA PUBLIKASI: BUKU AJAR II MANUSIA SEBAGAI INDIVIDU,
KELOMPOK,DAN MASYARAKAT. DEPOK. 2015. 39
Saat berbicara tentang kelompok, kita tidak akan terlepas untuk membahas mengenai
bagaimana sebuah kelompok terbentuk dan berkembang. Kelompok tumbuh dan
berkembang melalui serangkaian tahapan, mulai dari tahap forming (pembentukan),
storming (goncangan), norming (pembentukan norma), performing (melaksanakan
atau melakukan), adjourning (penangguhan).
Perlu dipahami bahwa tidak semua kelompok berkembang melalui semua tahap, dan
beberapa berkembang melaluilangkah berbeda, dan kelompok bisa saja mengalami
disfungsi dan akan memerlukan intervensi dari luar untuk menyelesaikan tugasnya.
Sebagai contoh saya akan mengambil Konflik yang bersifat Internal/Konflik batin
yang terjadi di dalam pengorganisasian:
Konflik batin adalah suatu keniscayaan. Semua manusia pasti mengalami konflik.
Konflik ke dalam yang bersifat pribadi, dikenal dengan istilah konflik batin. Selain
tidak menimbulkan friksi dengan manusia lainnya, konflik batin penyelesaiannya
relatif lebih mudah. Misalnya, adanya pendapat dan ajuan dari diri kita sendiri yang
mungkin terlihat egois/menyangkut masalah pribadi mengingat kita berada di suatu
organisasi yaitu mencapai tujuan bersama bukan tujuan individu anggota. Berikut
strategi penyelesaian yang bisa dicoba yaitu mengeluarkan dan membicarakan
kesulitan, jangan menganggap diri terlalu super, menerima segala kritik dengan dada
lapang.

DAFTAR PUSTAKA
Evita E. S, Miranda D. Z., dkk. Buku Ajar II manusia sebagai individu, kelompok,
dan masyarakat. Depok. 2015. 39
Departemen Pendidikan Nasional. (2002). Kamus besar Bahasa Indonesian (KBBI).
Jakarta: Balai Pustaka

Anda mungkin juga menyukai