Anda di halaman 1dari 12

KEHUMASAN DAN LAYANAN INFORMASI

KEPABEANAN DAN CUKAI

MANAJEMEN KOMUNIKASI

Disusun oleh:

Aditya Panji Saputra 01


Ahmad Zakaria 02
Ali Muhtarom 03
Aren Wijanarko Eko P. 04
Binda Arma W. 05
Briliandika Diah Nur N. 06
Chris Noel Simorangkir 07
Dian Sari Kurniasih 08
Diana Mindy Alodia 09
Edo Pratama 10

DIPLOMA III KEPABEANAN DAN CUKAI ALIH PROGRAM


KEPABEANAN DAN CUKAI
POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN
MANAJEMEN KOMUNIKASI

A. Definisi Manajemen Komunikasi


Konsep manajemen yaitu sebagai suatu proses menunjukkan bahwa aktivitas harus
dilakukan secara terstruktur dan sistematis. Manajemen merupakan proses perencanaan
(planning), pengorganisasian (organizing), pengarahan (actuating) dan pengawasan
(controlling) usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumberdaya-sumber
daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan
Untuk mencapai tujuan tersebut, asas-asas manajemen dan kegiatan komunikasi
harus dipadukan dan disesuaikan dengan landasan tujuan yang hendak dicapai. Tommy
Suprapto (2009:131) memberikan gambaran mengenai hubungan manajemen dan unsur-
unsur komunikasi, sebagaimana digambarkan dalam tabel berikut ini

Fungsi Unsur-unsur Komunikasi


Manajemen
Komunikator Pesan Media Khalayak Efek
Planning v v v v v
Organizing v v v v v
Actuating v v v v v
Controlling v v v v v
Manajemen komunikasi lahir karena adanya tuntutan untuk menjembatani antara
teori komunikasi dan praktik komunikasi. Para teoretis komunikasi menghadapi
keterbatasan dalam mengaplikasikan pengetahuan yang dimilikinya, sedangkan para
praktisi komunikasi mengalami keterbatasan pada rujukan teoretis atau ilmu komunikasi.
Beberapa definisi manajemen komunikasi menurut para ahli diantaranya:
1. Menurut Michael Kaye (1994: 8), manajemen komunikasi adalah cara individu atau
manusia mengelola proses komunikasi melalui penyusunan kerangka makna dalam
berbagai lingkup komunikasi, dengan mengoptimalisasi sumber daya komunikasi
dan teknologi yang ada.
2. Menurut Parag Diwan (1999), manajemen komunikasi adalah proses penggunaan
berbagai sumber daya komunikasi secara terpadu melalui proses perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengontrolan unsur-unsur komunikasi untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
3. Menurut Egan dan Cowan (1997), manajemen komunikasi adalah pengaplikasian
penggunaan sumber daya manusia dan teknologi secara optimal untuk
meningkatkan dialog di antara manusia.
Manajemen komunikasi merupakan proses perencanaan, pengorganisasian,
pengoordinasian, dan pengontrolan penyampaian pesan (ide, gagasan) dari satu pihak
kepada pihak lain untuk mencapai sasaran secara efektif dan efisien agar terjadi saling
memengaruhi di antara keduanya. Pada prinsipnya, manajemen komunikasi adalah cara
membangun dan mengelola suatu hubungan, baik secara lisan maupun tulisan agar tidak
terjadi missed communication sehingga segala aktivitas yang berkaitan dengan
komunikasi dapat berjalan lancar dan damai. Dengan demikian, secara umum, definisi
manajemen komunikasi adalah proses pengelolaan sumber daya komunikasi yang
ditujukan untuk meningkatkan kualitas dan efektivitas pertukaran pesan yang terjadi
dalam berbagai konteks komunikasi (individual, organisasional, governmental, sosial,
atau internasional).
B. Tujuan Manajemen Komunikasi
Tujuan utama manajemen komunikasi adalah pemanfaatan optimal sumber daya
manusia dan teknologi. Pada intinya, hasil dari proses komunikasi adalah tercapainya
dialog yang berjalan dua arah sekaligus melahirkan pertukaran informasi yang relatif
seimbang.
C. Tahapan Manajemen Komunikasi
1. Research / Mendefinisikan Masalah
Mendefinisikan masalah meliputi latar belakang masalah, identifikasi
kebutuhan publik, melakukan penyelidikan, dan memonitor opini. Riset ilmiah
berperan penting untuk mendapatkan informasi dalam merumuskan perencanaan
strategis. Tanpa riset, fungsi komunikasi tidak dapat memahami situasi dan
memberikan solusi. Riset tidak selalu menjawab semua pertanyaan atau masalah,
tetapi menjadi fondasi penting dalam merumuskan perencanaan komunikasi yang
efektif karena mampu mengurangi ketidakpastian.
Proses riset terbagi menjadi dua yaitu metode informal atau eksplorasi dan
metode formal. Metode informal dapat dilakukan dengan:
a. komunikasi personal
b. mewawancarai narasumber penting
c. focus group discussion (FGD)
d. survei
e. telepon
f. mencari data melalui media online
g. laporan lapangan
Metode formal meliputi:
a. analisis database
b. survei
c. analisis isi
2. Perencanaan Program
Perencanaan komunikasi ditujukan untuk merancang dan melaksanakan
program komunikasi karena kegiatan ini adalah sesuatu yang akan dilaksanakan
untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Perencanaan strategis
dalam manajemen komunikasi mencakup pengambilan keputusan tentang objektif
dan tujuan program, mengidentifikasi publik, membuat kebijakan atau panduan
dalam menyeleksi strategi, dan menetapkan strategi. Dalam menentukan target
publik, James Grunig membaginya menjadi empat, yaitu sebagai berikut.
a. Latent public, yaitu orang-orang yang kurang peduli dengan situasi yang
terjadi pada organisasi.
b. Non-public, yaitu orang atau kelompok yang tidak terkena dampak secara
langsung.
c. Aware public, yaitu orang-orang yang peduli terhadap masalah yang terjadi.
d. Active public, yaitu orang-orang yang tidak hanya peduli dan berpengaruh
terhadap organisasi, mengikutinya secara progresif.
Pencapaian tujuan akan berhasil dengan efektif dan efisien apabila dilakukan
dengan perhitungan yang matang, adanya kesamaan pandangan, kesamaan persepsi,
dengan adanya koordinasi dari para elemen yang terlibat dalam pencapaian tujuan.
Secara teoritis, Tani Handoko (1986:19) menyatakan dua alasan dasar
diperlukan perencanaan, yaitu :
a. Protective benefit, dihasilkan dari pengurangan terjadinya kesalahan dalam
pembuatan keputusan
b. Positive benefit, dalam bentuk meningkatnya keberhasilan pencapaian tujuan.
Komunikasi dengan serangkaian fungsi yang melekat padanya dikehendaki
untuk memberikan efek kepada khalayak luas.
Fungsi perencanaan komunikasi diantaranya:
a. Pedoman pelaksanaan dan pengendalian
b. Menghindari pemborosan
c. Alat bagi pengembangan quality assurance
d. U[aya untuk memenuhi akuntabilitas kelembagaan
Prinsip-prinsip penyusunan perencanaan adalah:
a. Membutuhkan konsultasi
b. Fleksibel
c. Jelas dan konkret
Langkah-langkah perencanaan komunikasi:
a. Menganalisis masalah
Permasalahan merupakan awal dari perencanaan. Hal ini dikarenakan
perencanaan komunikasi yang akan dibuat adalah upaya untuk menjawab
permasalahan yang dirumuskan. Sebelum merumuskan masalah, harus di
deskripsikan latar belakang masalah yang berisi alasan permasalahan itu
muncul dan menarik bagi perencana, rencana akan dibuat untuk memecahkan
masalah. Perumusan masalah harus dapat menjelaskan beberapa hal penting,
seperti metode, objek, hubungan antar variabel, dan tujuan dibuatnya
perencanaan komunikasi. Perumusan masalah adalah titik tolak proses yang
menentukan desain perencanaan (Kriyanto, 2006:77)
b. Menganalisis khalayak
Riset terhadap khalayak sangat dibutuhkan agar pesan komunikasi yang
disampaikan dapat tertuju pada target sasaran yang dituju. Khalayak sasaran
yang dimaksud disini adalah kelompok populasi yang akan dijangkau oleh
program komunikasi yang akan dibuat. Seorang Komunikator harus mampu
membuat pesan yang sesuai dengan karakteristik khalayaknya pesan tersebut
dapat efektif diterima oleh khalayaknya.
c. Merumuskan tujuan komunikasi
Tujuan komunikasi menjadi lebih efektif, harus mencerminkan tujuan
komunikasi yang didukungnya. Kesalahan merumuskan tujuan akan
menimbulkan kesulitan baru. Tujuan komunikasi harus memenuhi syarat
berikut:
1) Mengidentifikasikan khalayak yang akan dicapai
2) Mengidentifikasikan jenis dan besarnya perubahan yang diharapkan
kepada pihak khalayak.
3) Mengidentifikasikan jenis pengukuran yang akan digunakan.
4) Mengidentifikasikan batas waktu (time frame) pencapaian tujuan.
d. Pemilihan media dan saluran komunikasi
Untuk berlangsungnya komunikasi, diperlukan saluran yang
memungkinkan penyampaiannya pesan kepada khalayak yang dituju. Salah
satu saluran tersebut adalah media massa. Dasar utama dalam media yaitu
tujuan atau objek program, kemudian dipadankan dengan khalayak yang akan
dijangkau. Hasilnya dapat merupakan satu saluran tertentu dan dapat pula
suatu kombinasi dari beberapa saluran sekaligus, bergantung pada tujuan
yang hendak dicapai.
Langkah-langkah memilih media atau saluran, antara lain mendaftar
semua media yang ada, mengevaluasi setiap media, dalam arti pendekatan
komunikasi yang digunakan, menentukan ketersediaan media, menentukan
cost effective media, menggunakan kombinasi beberapa media.
e. Merencanakan produksi media
Pengalaman di lapangan serta studi riset empiris mengenai efek media
komunikasi menunjukkan bahwa penggunaan saluran multiple media yang
mencakup suatu kombinasi saluran-saluran massa, kelompok, dan
interpersonal apabila dipilih dengan tepat dan dimanfaatkan, lebih efektif
daripada menggunakan suatu medium komunikasi secara tunggal. Satu aspek
penting dalam menerapkan pendekatan multimedia adalah seleksi yang tepat
dari saluran-saluran yang tersedia untuk menghindarkan penggunaan media
yang tumpang tindih dan mengoptimalkan level dukungan multimedia yang
dibutuhkan.
f. Merencanakan manajemen komunikasi
Perencanaan manajemen dapat berupa perancangan struktur manajerial.
Mekanisme yang perlu disiapkan adalah alur dana berjalan, koordinasi di
lapangan, dan sebagainya.
g. Pengembangan pesan
Dalam mengembangkan pesan, hal yang perlu diperhatikan adalah :
1) Targetkan pada kelompok yang spesifik
2) Fokus pada problem yang spesifik
3) Berorientasi tindakan
4) Sederhana dan terarah
5) Cocok dan sesuai dengan kelompok sasaran yang dituju
6) Mudah dimengerti
7) Menarik dan memikat
Semua itu bertujuan agar pesan yang merupakan inti dari semua
kegiatan komunikasi dapat disampaikan secara efektif dan mencapai sasaran
yang dimaksudkan.
h. Merencanakan monitoring dan evaluasi komunikasi
Kegiatan untuk menilai tingkat keberhasilan pelaksanaan rencana
merupakan feedback untuk merevisi dan mengadakan penyesuaian rencana
untuk periode rencana berikutnya. Dengan adanya feedback, perencana
memperoleh input yang berharga untuk meningkatkan rencana pada tahapan
berikutnya.
3. Komunikasi
a. Strategi Komunikasi
Startegi komunikasi merupakan paduan dari perencanaan komunikasi
dan manajemen komunikasi untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Strategi
komunikasi harus menunjukkan operasionalnya secara praktis, artinya
pendekatan yang digunakan dapat berbeda bergantung pada situasi dan
kondisi. R. Wayne Pace, Brent D. Peterson dan M. Dallas Burnett dalam
bukunya, Techniques for Effective Communication, menyatakan tujuan
sentral dari strategi komunikasi terdiri atas tiga, yaitu:
1. to secure understanding
2. to estavlish acceptance
3. to motivate action
Quinn (Ruslan, 2002: 90-91) menyatakan agar strategi dapat efektif
dilaksanakan dalam sebuah program, harus mencakup antara lain objektif,
memelihara inisiatif, konsentrasi, fleksibilitas, kepemimpinan yang memiliki
komitmen dan terkoordinasi, kejujuran, dan keamanan. Strategi harus
menentukan langkah dan menetapkan tindakan terhadap peristiwa, bukan
bereaksi terhadap suatu peristiwa.
Dalam menyusun strategi komunikasi, diperlukan pemikiran dengan
memperhitungkan faktor-faktor pendukung dan penghambat pada setiap
komponen, diantaranya faktor kerangka referensi, faktor situasi dan kondisi,
pemilihan media komunikasi, tujuan pesan komunikasi, dan peranan
kominkator dalam komunikasi (Effenfy, 2013:35)
b. Communication Networks (Jaringan Komunikasi)
1. Makna Communication Networks
Jaringan komunikasi adalah proses komunikasi yang terjadi dari setiap
keterlibatan komponen dalam komunikasi mulai proses pengiriman
sampai hasil yang diacapai. Wilbur Schramm (1995) menyatakan lima
unsur utama komunikasi yaitu source, encoder, signal, decoder dan
destination.
2. Media dan Penyaluran Komunikasi
Secara umum dikenal dua jenis media komunikasi, yaitu media umum
dan media massa (David K. Berlo, 1999). Menurut Edward Sapir (1997),
selain media, ada fasilitas tambahan dalam penyaluran pesan komunikasi,
yaitu:
- Fundamental techniques atau proses primer, yaitu Bahasa atau
lambing-lambang
- Secondary techniques, yaitu media bantu, seperti kertas, mesin ketik,
komputer, dll.
c. Transaksi Komunikasi
1. Makna Transaksi Komunikasi
Seacara umum yaitu proses komunikasi yang terjadi dari proses encode
sampai dengan decode disebut transaksi komunikasi
2. Bentuk Transaksi Komunikasi
Ada tiga bentuk channel yang digunakan, yaitu:
a. The spoken word, yang memerlukan kemampuan berbicara
b. The printed word and symbol, yang memerlukan kemapuan membaca
dan menulis
c. The visual image, seperti gambar, foto, televise, Bahasa tubuh,
diagram, dll

Syarat komunikasi efektif, menurut Wilbur Schramm (1995) yaitu:


a. Pesan direncanakan dan disampaikan setepat mungkin untuk menarik
perhatian sasaran
b. Pesan menggunakan tanda-tanda yang sama antara komunikator dan
komunikan sehingga terjadi kesamaan pengertian
c. Pesan membangkitkan kebutuhan pribadi dari sasaran dan
menyarankan cara-cara untuk mencapai kebutuhan tersebut.
d. Pesan menyarankan suatu jalan memperoleh kebutuhan yang layak
bagi situasi kelompok bahwa kesadaran pada saat digerakkan untuk
memberikan respon yang dikehendaki
d. Mengembangkan Strategi Komunikasi
Startegi komunikasi yang dirancang untuk suatu proyek atau suatu periode
memerhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Tujuan
Tujuan adalan kunci sukses strategi komunikasi. Tujuan harus mampu
memastikan bahwa strategi komunikasi merupakan tunutan kebutuhan
organinasi, buka kebutuhan atas komunikasi, sehingga komunikasi
dilakukan demi organisasi.
2. Sasaran
Sasaran yang tepat dalam berkomunikasi membantu organisasi untuk
mencapai tujuan.
3. Pesan
Mencari target yang strategis dan konsisten adalah kunci pesan
organisasi, sehingga perlu sesuatu yang komprehensif dan mencakup
semua pesan kunci dan pemberian tekanan pada unsur-unsur yabg berbeda
untuk sasaran yang berbeda. Untuk memaksimalkan dampak pesan yang
akan disampaikan, ada tiga poin yang dapat diulang-ulang, yaitu
penyampaian narasi yang menarik, cerita-cerita seputar minat manusia dan
imajeri yang menarik.
4. Instrumen dan Kegiatan
Instrumen dan kegiatan yang sesuai untuk mengomunikasikan pesan
kunci harus dikenali dan dirancang berdasarkan waktu yang sesuai dengan
sumber daya dan dana yang ada.
5. Sumber Daya dan Skala Waktu
Aturannya adalah menepati janji dan tidak mengumbar janji
6. Evaluasi dan Amandemen
Dalam evaluasi dan amandemen perlu dipertimbangkan audit
komunikasi untuk memperkirakan efektivitas strategi komunikasi dengan
pendengar internal maupun eksternal.
e. Bentuk Komunikasi dalam Komunikasi
Menurut George R. Terry, ada 5 komponen penting dari manajemen
komunikasi dalam organisasi, diantaranya yaitu:
1. Komunikasi Formal
Komunikasi formal adalah komunikasi antara atasan dan bawahan
yang membutuhkan pengaturan khusus. Jenis komunikasi ini digunakan
pada jalur komunikasi formal, memiliki wewenang dan tanggung jawab
yaitu melalui instruksi bentuk lisan dan tulisan sesuai dengan prosedur
secara fungsional yang berlaku dari arus atasan ke bawahan atau
sebaliknya. Contohnya seperti peraturan perusahaan mengenai jam
kerja yang disampaikan dalam surat kontrak kerja.
2. Komunikasi Non-Formal
Komunikasi non formal yaitu komunikasi yang tidak
membutuhkan pengaturan khusus dan biasanya terjadi secara spontan.
Jenis komunikasi ini umumnya terjadi secara spontan. Misalnya
memberikan masukan terkait tugas dan tanggungjawab dalam
pekerjaan. Contohnya seperti anggota organisasi mengutarakan
pendapat dan masukan saat menerima tugas.
3. Komunikasi Informal
Komunikasi informal adalah komunikasi yang dilakukan untuk
membicarakan hal-hal yang di luar pekerjaan. Jenis komunikasi ini
lebih menekankan pada hubungan antar manusianya. Contohnya dua
orang karyawan yang saling menceritakan tentang kehidupan pribadi di
luar pekerjaan.
4. Komunikasi Teknis
Komunikasi teknis adalah komunikasi yang bertujuan untuk
menyampaikan strategi tertentu. Contohnya seorang manajer
pemasaran menjelaskan cara teknis dalam melakukan pemasaran
melalui media sosial.
5. Komunikasi Prosedural
Komunikasi prosedural adalah komunikasi yang diterapkan untuk
membuat suatu pelaporan kinerja perusahaan.
Menurut Onong U. Effendy, komunikasi dalam manajemen
dikelompokkan menjadi tiga bagian, diantaranya yaitu:
1. Komunikasi Vertikal
Hampir sama dengan komunikasi formal, komunikasi vertikal
merupakan hubungan timbal balik antara atasan dan bawahan melalui
suatu etika komunikasi. Arus komunikasi vertikal ini timbal balik
dalam menjalankan fungsi manajemen, bisa dari atas ke bawah
(downward communication) atau dari bawah ke atas (upward
communication).
2. Komunikasi Horizontal
Komunikasi horizontal adalah komunikasi antar karyawan atau
antar pimpinan dalam suatu organisasi atau perusahaan. Dengan kata
lain, komunikasi horizontal merupakan arus komunikasi yang berada di
satu level dalam organisasi.
3. Komunikasi Eksternal
Komunikasi ekternal adalah komunikasi antara perusahaan dengan
perusahaan atau organisasi lain yang terjalin di luar perusahaan.
4. Monitoring dan Evaluasi
Monitoring dan evaluasi dilakukan oleh evaluator professional sehingga
didukung dengan instrument yang baku sehingga diperoleh data yang objektif. Data
objektif dianalisis dengan teknik yang tepat akan didapatkan informasi yang
terpercaya untuk dasar pengambilan keputusan manajemen sehingga keputusan
yang diambil tepat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Monitoring merupakan aktivitas yang dilakukan pimpinan untuk melihat,
memantau jalanny aorganisasi selama kegiatan berlangsung, menilai ketercapaian
tujuan, serta melihat factor pendukung dan penghambat pelaksanaan program.
Evaluasi adalah proses mengidentifikasi masalah, mengumpulkan data,
menganalisis data, menyimpulkan hasil yang telah dicapai,menginterpretasikan
hasil menjadi rumusan kebijakan dan menyajikan informasi untuk pembuatan
keputusan.
a. Prinsip Monitoring dan evaluasi
- Berorientasi pada tujuan
- Mengacu pada kriteria keberhasilan
- Mengacu pada asas manfaat
- Dilakukan secara objektif
b. Model Evaluasi (standar keberhasilan)
Evaluasi mengukur keberhasilan atau kegagalan proses-proses strategis
dengan pengukuran standar demi pencapaian misi sebagai masukan bagi
pembuatan keputusan berikutnya dari hasil yang dibuat.
- Pengukuran Sosial Media
Penggunaan social media untuk suatu produk semakin menjadi tren.
Tidak dapat dipungkiri bahwa strategi pemasaran melalui social media
akan terus berkembang. Hal ini tentunya membuka peluang pemasaran
melalui social media sebagai bahan dasar kajian dalam komunikasi
pemasaran. Istilah alat ukur yang digunakan untuk mengukur efektitas
komunikasi pemasaran melalui social media adalah social media metric.
- Prepare, Implementation, Impact (PII Model)
1) Proses perencanaan (planning) untuk mengukur dan mengevaluasi
hasil riset yang telah dilakukan
2) Proses pelaksanaan (implementasi) untuk melacak keberhasilan dari
taktik, yaitu penempatan media dan langkah lainnya yang sesuai
dengan taktik pelaksanaan.
3) Dampak dari program (impact) untuk mengukur dan mengetahui
usaha yang telah dijalankan oleh program tersebut untuk mengukur
dan mengetahui usaha yang telah dijalankan dari program tersebut
dana mengetahui hasil yang diinginkan terwujud atau tidak.
- Kriteria Evaluasi
1) Pre-ordinate, pendekatan preordinate meliki dua karakteristik.
Pertama, ditetapkan sebelum evaluasi. Kriteria ini mengikat
sebelum evaluator turun ke lapangan. Kedua, kriteria yang
dikembangkan bersumber pada standar tertentu, seperti pada
pandangan teoritis atau kumpilan tradisi yang dianggap baik.
2) Pendekatan fidelity, pendekatan ini juga mengikat sebelum
evaluator turun ke lapangan. Pendekatan fidelity tidak
menggunakan kriteria bersifat umum sebagaimana tuntutan
preordinate.
3) Pendekatan gabungan mutual-adaptive, pendekatan ini merupakan
gabungan pendekatan pre-ordinate, fidelity dan process. Kriteria
yang digunakan dikembangkan dari karakteristik dari luar.
4) Pendekatan proses, pendekatan ini mengembangkan kriteria selama
proses evaluasi berlangsung. Kriteria diperolah melalui wawancara,
observasi atau studi dokumentasi. Pendekatan ini berhubungan
dengan pendekatan kualitatif.
c. Aplikasi Konsep Evaluasi Program Komunikasi
- Arti penting evaluasi program komunikasi
Evaluasi program komunikasi/kehumasan dengan dua alas an berikut:
1) Dapat mempertahankan program kehumasan dan keberadaan
bagian humas dalam perusahaan dengan menunjukkan nilai
program humas bagi perusahaan
2) Adanya tuntutan manajemen terhadap setiap bagian dalam
perusahaan agar setiap penggunaan sumber daya dapat
dipertanggungjawabkan
- Jenis evaluasi program komunikasi
1) Process Evaluation: berkaitan dengan usaha untuk mengetahui
program humas yang telah dikelola dengan baik, berkesinambungan
dan efektif dalam satu waktu
2) Outcome evaluation: berkaitan dengan usaha untuk mengetahui
dampak dan hasil yang ditimbulkan oleh program humas yang telah
dijalankan organisasi
- Proses dan tahapan
Gruning dan Hunt(1982) mendeskripsikan lima langkah tindakan yang
harus dilakukann dalm evaluasi:
1) Specify objective: membuat rumusan tujuan program spesifik dan
dapat diukur
2) Measures the objective: melakukan pengukuran efek yang sudah
dicapai dari program yang sudah dijalankan atas jabaran objektif
atau tujuan
3) Collect and analyze data: melakukan pengumpulan data dan
mengukur efek yang dihasilkan sampel terpilih pada public sasaran
yang telah ditetapkan
4) Report the result to decision maker: menulis laporan tentang hasil
program kepada pengambil keputusan
5) Apply the result to decision: setiap hasil program harus diterapkan
kepada pengambil keputusan.
- Tingkat dan langkah evaluasi
Cutlip, center dan broom (1994) menggambarkan tingkatan dan langkah
evaluasi program komunikasi, yaitu sebagai berikut:
1) Preparation evaluation
- Menilai kecukupan informasi digunakan sebagai dasar dalam
perencanaan program
- Melihat organisasi dan ketetapan strategi, taktik program dan
pesan
- Menilai kualitas pesan dan penyajian
2) Implementation evaluation
- Menghitung yang sudah dilakukan oleh komunikator dalam
implementasi program
- Penghitungan jumlah pesan yang telah terkirim dan
terdistribusikan
- Menghitung jumlah pesan yang muncul di media
- Menentukan jumlah orang yang mengikuti pesan
- Metode yang digunakan
3) Impact evaluation
- Bertujuan mengetahui outcome yang dinyatakan dalam tujuan
program untuk tiap-tiap sasaran
- Mengetahui hal-hal yang dipelajari oleh public dari program
yang sudah dijalanan perusahaan
- Menghitung jumlah orang yang berubah pendapatnya atau
terpengaruuh
- Menilai program yang telah tercapai
Daftar Pustaka

Abidin, Yusuf Zainal. 2015. Manajemen Komunikasi Filosofi, Konsep, dan Aplikasi.
Bandung : Pustaka Setia.

Anda mungkin juga menyukai