Anda di halaman 1dari 6

Pengertian Komunikasi Bisnis

Komunikasi merupakan faktor yang sangat penting bagi pencapaian tujuan suatu
organisasi. Seorang pimpinan memerintahkan bawahannya untuk membuat surat
pesanan barang, menjawab atau membuat surat aduan, membuat surat edaran
umum, membuat surat kontrak kerjasama, membuat surat balasan / tanggapan, dan
sejenisnya merupakan hal yang rutin dalam dunia bisnis.

Secara umum dapat dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan komunikasi


bisnis adalah komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis yang mencakup
berbagai macam bentuk komunikasi, baik komunikasi verbal maupun nonverbal.
Sebagai awal bahasan dalam komunikasi bisnis, maka akan dibahas antara lain
bentuk dasar komunikasi yang mencakup komunikasi verbal dan nonverbal, proses
komunikasi, sebab-sebab timbulnya kesalahpahaman dalam komunikasi, dan
bagaimana cara memperbaiki atau meningkatkan komunikasi.

Bentuk Dasar Komunikasi

Komunikator yang efektif tentu saja memiliki beberapa alat komunikasi bila
ingin menyampaikan suatu pesan. Mereka tahu bagaimana menempatkan kata yang
mampu membentuk suatu arti, bagaimana mengubah situasi menjadi lebih menarik,
bagaimana mengajak peserta untuk ikut aktif (berpartisipasi) dalam diskusi,
bagaimana menyelipkan humor yang mampu menghidupkan suasana, bagaimana
menyiapkan ruangan yang mampu menghidupkan diskusi, apakah dilakukan melalui
tulisan (written) atau ucapan/lisan (oral).

Pada dasarnya ada dua bentuk komunikasi yang lazim digunakan dalam
praktek dunia bisnis maupun nonbisnis yaitu komunikasi verbal dan nonverbal.
Masing-masing bentuk komunikasi tersebut dapat dijelaskan secara singkat sebagai
berikut:

 
1. Komunikasi Verbal (Verbal Communications)

Komunikasi verbal merupakan salah satu bentuk komunikasi yang


disampaikan kepada pihak lain melalui tulisan (written) maupun lisan (oral). Dalam
kehidupan sehari-hari seperti Anda mengirim surat atau telepon kepada orang tua
Anda, teman Anda, pacar Anda, Anda berbincang-bincang atau ngobrol dengan
teman Anda, Anda ngerumpi dengan tangga sebelah, Anda membaca puisi di depan
kelas, Anda mempresentasikan makalah dalam suatu acara seminar, Anda
membaca surat kabar, majalah, jurnal, Anda mendengarkan radio, menyaksikan dan
mendengarkan acara televisi dan sejenisnya merupakan contoh bentuk-bentuk
komunikasi verbal.

Dalam dunia bisnis, beberapa contoh komunikasi verbal antara lain


penyampaian pesan melalui surat, memo, teknologi komunikasi modern, rapat
pimpinan, briefing kepada karyawan, wawancara kerja, dan presentasi.
Penyampaian pesan lewat tulisan maupun lisan tentu memiliki suatu harapan bahwa
seseorang akan dapat membaca atau mendengar apa yang akan dikatakan.

2. Komunikasi Nonverbal

Bentuk komunikasi yang paling mendasar dalam komunikasi bisnis adalah


komunikasi nonverbal. Menurut teori antropology sebelum manusia menggunakan
kata-kata, mereka telah menggunakan gerakan-gerakan tubuh, bahasa isyarat (body
language) sebagai alat untuk berkomunikasi dengan orang lain. Berikut ini adalah
beberapa contoh perilaku yang ditunjukkan dengan komunikasi nonverbal:

Pendek kata, dalam komunikasi nonverbal orang dapat mengambil suatu


kesimpulan tentang berbagai perasaan orang baik rasa senang, benci, cinta, rindu
dan berbagai macam perasaan lainnya. Lagi pula, komunikasi nonverbal berbeda
dengan komunikasi verbal didalam cara yang cukup mendasar.

Ada beberapa jenis komunikasi nonverbal lainnya seperti arti suatu warna
dan gerak-isyarat tertentu, yang akan bervariasi dari suatu waktu ke waktu. Warna
gelap seperti hitam mempunyai makna kedukaan atau kesusahan. Coba Anda
perhatikan pada saat terjadinya musibah kematian seseorang (layatan), maka
kebanyakan dari mereka mengenakan pakaian warna gelap (hitam). Lain halnya
dengan warna-warna cerah yang banyak dikenakan pada saat-saat berlangsungnya
suatu pesta. Itulah sebabnya maka warna juga termasuk kedalam salah satu bentuk
komunikasi nonverbal.

Komunikasi nonverbal juga berbeda dengan komunikasi verbal dalam hal


penyampaian suatu pesan yaitu secara spontan. Pada umumnya, sebelum
menyampaikan sesuatu, seseorang sudah memiliki suatu rencana tentang apa yang
ingin dikatakan. Misalnya, ketika seseorang mengatakan "Tolong, bukakan pintu itu,"
maka pada saat itu seseorang dengan sadar telah mempunyai tujuan atau maksud
tertentu. Tetapi, ketika seseorang berkomunikasi secara nonverbal, ia seringkali
melakukan sesuatu secara tidak sadar.

Tujuan Komunikasi Nonverbal

Meskipun komunikasi nonverbal dapat berdiri sendiri, namun ia seringkali


berkaitan erat dengan ucapan (lisan). Dalam artian bahwa sering terjadi
penggabungan antara komunikasi verbal dan nonverbal dalam suatu situasi tertentu.
Kata-kata yang disampaikan dalam suatu percakapan membawa sebagian dari
suatu pesan. Sedangkan bagian yang lain adalah sinyal-sinyal nonverbal. Apabila
Anda mengamati acara "Dunia Dalam Berita" di TVRI, Anda akan dapat
memperhatikan kombinasi komunikasi baik itu verbal maupun nonverbal.

Proses Komunikasi

Sesuatu yang Anda nikmati saat ini seperti buku yang sedang Anda baca ini,
compact disc yang anda dengarkan, acara-acara televisi yang Anda tonton, internet
yang Anda nikmati, personal computer yang Anda miliki, dan sejenisnya tidaklah
datang begitu saja, tetapi melalui suatu proses yang cukup lama. Begitu halnya
dengan komunikasi, ia perlu proses juga.

Apabila Anda perhatikan, seseorang yang sedang berbicara, menulis,


mendengarkan, atau membaca, maka kegiatan komunikasi yang mereka lakukan
adalah lebih dari satu tindakan.
Sebagai suatu proses, komunikasi mempunyai persamaan dengan
bagaimana seseorang mengekspresikan perasaan, hal-hal yang berlawanan
(kontradiktif), yang sama (selaras, serasi), menulis, mendengarkan, dan pertukaran.

Pengertian Komunikasi Bisnis Lintas Budaya

           Pengertian lintas budaya dalam hal ini bukanlah semata-mata budaya asing
(internasional), tetapi juga budaya yang tumbuh dan berkembang di berbagai daerah
dalam wilayah suatu negara. Apabila pelaku bisnis akan melakukan ekspansi
bisnisnya ke daerah lain atau negara lain, pemahaman budaya di suatu daerah atau
negara tersebut menjadi sangat penting artinya, termasuk bagaimana memahami
produk-produk musiman di suatu negara, agar tidak terjadi kesalahan fatal yang
dapat mengakibatkan kegagalan bisnis.

Pentingnya Komunikasi Bisnis Lintas Budaya

            Sudah saatnya para pengambil keputusan, khususnya manajemen puncak,
mengantisipasi era perdagangan bebas dan globalisasi sejak dini. Era yang ditandai
dengan semakin meluasnya berbagai produk dan jasa termasuk teknologi
komunikasi ini, menyebabkan pertukaran informasi dari suatu negara ke negara lain
semakin leluasa, sehingga seolah dunia tidak terikat dengan sekat-sekat yang
membatasi wilayah suatu negara.

Dalam menyikapi era perdagangan bebas dan globalisasi, perusahaan-


perusahaan besar mencoba melakukan bisnis secara global. Pada umumnya,
perusahaan-perusahaan besar yang beroperasi di tanah air baik di bidang
manufaktur, eksplorasi, maupun jasa, menggunakan beberapa konsultan asing
untuk membantu mengembangkan perusahaan mereka, begitupun sebaliknya.

Dengan melihat perkembangan atau tren yang ada saat ini, komunikasi bisnis
lintas budaya menjadi sangat penting artinya bagi terjalinnya harmonisasi bisnis di
antara mereka. Bagaimanapun diperlukan suatu pemahaman bersama antara dua
orang atau lebih dalam melakukan komunikasi lintas budaya, baik melalui tulisan
maupun tulisan. Dengan semakin terbukanya peluang perusahaan multinasional
masuk ke wilayah suatu negara dan didorong dengan semakin pesatnya
perkembangan teknologi komunikasi dan informasi, maka pada saat itulah
kebutuhan akan komunikasi bisnis lintas budaya menjadi semakin penting artinya.

C. Memahami Budaya dan Perbedaannya

Budaya menggambarkan proses komunikasi dalam model yang


diciptakannya. Menurutnya, komunikasi akan tercapai jika kita memperhatikan
faktor-faktor SMCR (Sources, Message, Channel, and Receiver). Antara sources
dengan receiver yang diperhatikan adalah kemampuan berkomunikasi, sikap,
pengetahuan sistem sosial, dan kebudaayaan. Namun, dalam hal ini, komunikasi
antarbudaya yang dijelaskan melalui teori etnosentrisme ini berbasis pada konteks
komunikasi kelompok (etnik). Menurut Lehman, Himstreet dan Baty dalam Purwanto
(2006), budaya diartikan sebagai sekumpulan pengalaman hidup yang ada dalam
masyarakat mereka sendiri. Pengalaman hidup masyarakat tentu saja sangatlah
banyak dan variatif, termasuk di dalamnya bagaimana perilaku dan keyakinan atau
kepercayaan masyarakat itu sendiri.

Maka dapat diperoleh kesimpulan mengenai kebudayaan yaitu sistem


pengetahuan yang meliputi sistem ide gagasan yang terdapat di dalam pikiran
manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari kebudayaan itu bersifat abstrak.
Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh
manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang
bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi
social, religi seni dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu
manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
Menurut Lehman, Himstreet dan Baty dalam Joko Purwanto (2006) setiap
elemen terbangun oleh beberapa komponen utamanya, yaitu: nilai-nilai (baik atau
buruk, diterima atau ditolak), norma-norma (tertulis dan tidak tertulis), simbol-simbol
(warna logo suatu perusahaan), bahasa, dan pengetahuan.

Menurut Mitchell, komponen budaya mencakup anatara lain: bahasa,


kepercayaan/keyakinan, sopan santun, adat istiadat, seni, pendidikan, humor, dan
organisasi sosial.

Budaya memiliki beberapa elemen, yaitu budaya material, lembaga sosial,


sistem kepercayaan, estetika, dan bahasa.

Budaya material (material culture) dibedakan ke dalam dua bagian, yaitu teknologi
dan ekonomi. Teknologi mencakup teknik atau cara yang digunakan untuk
mengubah atau membentuk material menjadi suatu produk yang dapat berguna bagi
masyarakat pada umumnya. Pendududk di negara maju dan mempunyai tingkat
teknologi tinggi akan lebih mudah mengadopsi teknologi baru dibandingkan
penduduk di negara dengan tingkat teknologi rendah.

Ekonomi dalam hal ini dimaksudkan sebagai suatu cara orang menggunakan segala
kemampuannya untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya maupun
orang lain. Termasuk di dalamnya adalah segala bentuk kegiatan yang
menghasilkan barang dan jasa, distribusi, konsumsi, cara pertukaran, dan
penghasilan yang diperoleh dari kegiatan kreasi.

PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DALAM


PENDIDIKAN

Teknoogi pembelajaran terus mengalami perkembangan seiring


perkembangan zaman. Dalam pelaksanaan pembelajaran sehari-hari sering
dijumpai kombinasi teknologi audio/data, video/data, dan internet. Interner
merupakan alat komunikasi dimana memungkinkan terjadinya interaksi antara dua
orang atau lebih. Kemampuan dan karakteristik internet memungkinkan terjadinya
proses belajar mengajar sehingga menjadi lebih efektif dan efisien sehingga dapat
diperoleh hasil yang lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai