Anda di halaman 1dari 28

KEPEMIMPINAN STRATEGIK

Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah Pengantar

Studi Islam di Program Studi Manajemen Pendidikan Islam

Fakultas Tarbiyah IAIN Bone.

Oleh :

ANDI NISMALASARI
862312020013
A. SYAMSU ALAM
862312020018

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BONE

2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT. Tuhan semesta alam atas segala

karunia nikmat-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini dengan sebaik-

baiknya. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan nabi

Muhammad SAW. Makalah dengan judul “Kepemimpinan Strategik” disusun untuk

memenuhi salah satu tugas mata kuliah “Pengantar Sudi Islam”. Meski telah kami

susun secara maksimal, akan tetapi kami sebagai manusia biasa sangat menyadari

bahwa makalah ini sangat banyak kekurangannya dan masih jauh dari kata sempurna.

Oleh karena itu, dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari

pembaca agar kami dapat mengambil pelajaran sehingga hasil penulisan kami

selanjutnya dapat lebih baik lagi. Demikianlah yang dapat kami haturkan, kami

berharap supaya makalah yang telah kami buat ini mampu memberikan manfaat

kepada setiap pembacanya. Dan bernilai ibadah disisi Allah SWT.

Watampone, 19 Maret 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................ii

DAFTAR ISI................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang......................................................................................1

B. Rumusan Masalah.................................................................................3

C. Tujuan Penulisan...................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN

A. Strategik Pemimpin Perubahan............................................................ 4

B. Peran Pemimpin dalam Pelaksanaan Perubahan...................................9

C. Pelaksanaan Kepemimpinan Strategik yang Efektif...........................12

D. Merekrut dan Mengembangkan Kepemimpinan Operasional............15

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.......................................................................................19

B. Saran.................................................................................................20

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................21

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam konteks perubahan menjadi suatu kewajiban bagi organisasi, melihat


perkembangan zaman yang semakin tinggi menuntut organisasi harus dapat
menyeimbangkannya sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Tuntutan itu membawa
suatu perubahan yang lama menjadi kebijakan baru yang lebih baik dari yang
sebelumnya. Sebagaimana yang diketahui melakukan perubahan bukanlah suatu hal
yang mudah bagi organisasi, karena semua sistem atau sebagian sistem yang akan
diubah secara otomatis para anggota organisasi juga tentu harus beradaptasi padahal
yang belum tentu diterima dengan baik. Oleh karena itu dalam proses perubahan
perlu adanya pengelolaan yang baik dilakukan oleh pemimpin, ada hal yang harus
dilakukan secara strategi dalam mengatasi perlawanan dengan baik untuk
menjaminnya suatu perubahan akan berjalan dengan baik. Maka ada banyak yang
harus dipersiapkan sebelum melakukan perubahan.(Sulastri, 2019)

Salah satu faktor menentukan keberhasilan perubahan ialah seorang


pemimpin. Pemimpin organisasi harus dapat bertindak sebagai sponsor perubahan
sedangkan lapisan bawahnya dipersiapkan untuk menjadi agen perubahan. Lalu
mereka yang menjadi target perubahan perlu dilibatkan dalam proses perubahan.
Karenanya, pemimipin organsasi perlu mempunyai strategi yang apik, mau belajar
dari pengalaman dan memiliki keterampilan yang diperlukan untuk memimpin
perubahan. Perubahan memerlukan pemimpin yang kompeten untuk melakukan
pengelolaan perubahan dengan menciptakan strategi yang optimal dan bawahan
yang mampu untuk menjalankannya.

1
2

Hakikat kepemimpinan merupakan proses kegiatan untuk mempengaruhi


orang lain melakukan aktifitas, maka terdapat banyak variasi pendapat tentang
kegiatan fungsional yang dilakukan oleh seorang pemimpin untuk mempengaruhi
pengikut atau karyawan. Kepemimpinan selalu melibatkan upaya seseorang
(pemimpin) untuk mempengaruhi perilaku seorang pengikut atau para pengikut
dalam suatu situasi. Setiap orang dalam melakukan suatu tindakan tertentu pasti
didorong oleh adanya motif tertentu. Motivasi biasanya timbul karena adanya
kebutuhan yang belum terpenuhi, tujuan yang ingin dicapai, atau karena adanya
harapan yang diinginkan.

Kemampuan pemimpin untuk mendekati organisasinya dengan gaya


kepemimpinan tertentu akan mengarahkan untuk bisa mencapai visi, misi dan tujuan
organisasi. Pemimpin bisa diibaratkan sebagai pemegang kemudi yang menentukan
arah dan tujuan organisasi sekaligus eksistensinya pada masa yang akan datang.
Maka dari itu kepemimpinan telah menjadi suatu faktor penting dalam kehidupan
manusia, terutama dalam kehidupan organisasi. Sering organisasi dikatakan akan
berhasil atau bahkan gagal sebagian besar ditentukan oleh kepemimpinan. Suatu
ungkapan lain mengatakan bahwa pemimpinlah yang bertanggungjawab atas
kegagalan pelaksanaan suatu pekerjaan, dan juga menjadi faktor utama penentu
keberhasilan dari suatu pekerjaan.

Kemampuan memimpin juga sangat dibutuhkan dalam bidang pendidikan.

Pimpinan dalam suatu sekolah disebut dengan kepala sekolah. Jabatan tersebut
diampuh dengan mampu mengajak para rekana kerjanya melakukan perbaikan terus-
menerus, demi peningkatan mutunya sehingga terwujud sebuah keunggulan bersaing
dengan lembaga pendidikan yang lain. Praktik- praktik kepemimpinan yang selama
ini boleh jadi membutuhkan penyempurnaan atau perubahan baik tataran konsep,
maupun implementasi untuk menangani perkembangan yang ada. Untuk itu
kebutuhan akan aplikasi konsep strategic management & strategic planning sangat
3

aman diperlukan. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi stagnansi suatu lembaga
atau organisasi.(Iskandar, 2019)

Kepemimpinan strategik (strategic leadership) berhubungan dengan


pengelolaan atau penyusunan strategi untuk meningkatkan kinerja lembaga, yang
akan berdampak pada peningkatan nilai lembaga pendidikan di mata orang tua
siswa. Untuk meningkatkan nilai, pemimpin harus mendorong penyusunan strategi
yang dapat meningkatkan kemampuan dan keunggulan lembaga pendidikannya
untuk terus meningkat.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan Latar belakang di atas Penulis mendapatkan beberapa Rumusan

Masalah Diantaranya :

1. Apa itu Strategik Pemimpin Perubahan?

2. Bagaimana Peran Pemimpin dalam Pelaksanaan Perubahan?

3. Bagaimana Pelaksanaan Kepemimpinan Strategik yang Efektif?

4. Bagaimana Merekrut dan Mengembangkan Kepemimpinan Operasional?

C. Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah di atas penulis mendapatkan beberapa tujuan

penulisan diantaranya :

1. Untuk Mengetahui Strategik Pemimpin Perubahan.

2. Untuk Mengetahui Peran Pemimpin dalam Pelaksanaan Perubahan.

3. Untuk Mengetahui Pelaksanaan Kepemimpinan Strategik yang Efektif.

4. Untuk Mengetahui Merekrut dan Mengembangkan Kepemimpinan

Operasional
BAB II

PEMBAHASAN

A. Strategik Pemimpin Perubahan

Strategik adalah sarana yang digunakan untuk mencapai tujuan akhir dari

suatu organisasi, namun strategi bukanlah sekedar suatu rencana, melainkan adalah

rencana yang menyatukan. Strategi itu adalah rencana yang disatukan dan

terintegrasi, menghubungkan keunggulan strategi organisasi dan dicapai melalui

pelaksanaan yang tepat oleh organisasi. Strategi dimulai dengan konsep

menggunakan sumber daya organisasi secara efektif dalam lingkungan yang

berubah-ubah. Kepemimpinan menyentuh berbagai segi kehidupan manusia seperti

cara hidup, kesempatan berkarya, bertetangga, bermasyarakat bahkan bernegara.

Adapun kepemimpinan adalah sebuah proses memberi arti (pengarahan yang berarti)

terhadap usaha kolektif, dan yang mengakibatkan kesediaan untuk melakukan usaha

yang diinginkan untuk mencapai sasaran.

Kepemimpinan strategik adalah kemampuan pemimpin dalam merencanakan

dan menyusun sebuah cara atau teknik atau kebijakan atau program dalam rangka

mengantisipasi, memiliki visi, mempertahankan fleksibilitas, dan memberi kuasa

kepada orang-orang lain untuk menciptakan perubahan strategis yang perlu.(Fikri,

2017) Kepemimpinan strategis bersifat multifungsional, terutama melibatkan

pengelolaan melalui orang lain dan membantu organisasi untuk menghadapi

perubahan yang tampaknya berkembang secara eksponensial dalam lingkungan

global. Hal yang paling penting bahwa kepemimpinan strategis adalah bentuk

mendukung atau menerima perubahan yang terjadi.

4
5

Tantangan kepemimpinan adalah mendorong komitmen diantara orang-orang


dalam suatu organisasi serta para pemangku kepentingan di luar organisasi untuk

menerima perubahan dan melaksanakan strategi yang ditujukan untuk memosisikan

organisasi agar tetap sukses pada masa depan yang sangat berbeda. Para pemimpin

mendorong komitmen untuk menerima perubahan melalui tiga kegiatan yang saling

berhubungan yaitu menjelaskan tujuan strategis, membangun suatu organisasi dan

membentuk budaya. Keputusan para pemimpin strategis bertujuan untuk membantu

organisasi mendapatkan keunggulan kompetitif, para manajer melakukan penilaian

ketika menentukan tindakan strategis yang tepat sangat menentukan keberhasilan.

Keberhasilan dalam mengikuti perkembangan perubahan yang terjadi dengan

menentukan strategi yang tepat dalam melangkah mengembangkan organisasi.

Menurut Peter M. Senge dan Peter F. Drucker (Sulastri, 2019) membahas

berbagai hal yang bersangkutan dengan strategi yang harus dilakukan oleh

seseorang pemimpin perubahan yaitu sebagai berikut.

1. Akselerasi perubahan di masa depan

Bahwa memperkirakan di masa depan, terutama di negara sedang

berkembang, satu- satunya faktor dominan yang berpengaruh besar pada

perubahan adalah perubahan kependudukan. Sama halnya di sekolah akan terjadi

perubahan yang dominan seperti kebutuhan masyarakat sesuai dengan

perkembangan zaman.

2. Pemimpin dalam pusaran perubahan

Organisasi harus mengalami perubahan dan pemimpin harus bersedia

melakukan perubahan. Seorang pemimpin mengkonsentrasikan tahun-tahun yang


6

fokus pada produk yang akan dihasilkan. Dan produk lama akan ditinggalkan ada

waktu tertentu di tahun kedepan.

3. Langkah memimpin perubahan

Pemimpin menghadapi tantangan perubahan dan menerima konsekuensi

dari perubahan serta diperhitungkan resikonya. Disini pemimpin diharuskan

untuk bisa menunjukan orang dapat percaya dan menerima delegasi yang

ditetapkan.

4. Keseimbangan antara perubahan dan kontinuitas

Dalam organisasi mengharuskan adanya perubahan untuk menuju yang

lebih baik namun banyak yang meyebabkan stres dalam menghadapinya. Maka

pemimpin harus menganggap perubahan suatu kontinuitas agar tidak

menimbulkan stres. Demi kelansungan perubahan maka di dalam organisasi

diperlukan adanya kepercayaan, yaitu komitmen untuk tetap sama-sama saling

mempercayai.

5. Meningkatkan kepuasan pekerja

Pemimpin perubahan harus dapat meningkatkan kepuasan kerja melalui

berbagai hadiah seperti bonus berupa saham dan opsi lainnya. Karena dengan itu

dapat meningkatkan kesenangan pekerja, kalau senang maka kerja pun akan

bagus.

Pemimpin yang sukses melihat perubahan sebagai peluang. Bagaimana


mereka mendapatkan peluang adalah ditentukan dengan sebagus apa mereka dalam

menyikapi perubahan dan menyusun strategi pintar dalam melaluinya. Ada tiga hal

yang perlu dilakukan oleh seorang pemimpin sebagai berikut.


7

1. Acceptance; Setiap pemimpin harus belajar untuk bisa menerima

perubahan. Diakui atau tidak, dirasakan atau tidak, perubahan itu terjadi

setiap saat dalam lingkungan bisnis yang dinamis saat ini. Apapun yang

namanya perubahan selalu tidak menyenangkan, baik itu besar atau kecil.

2. Purposeful action; Jangan hanya bertindak atau bergerak saja. Hanya karena

kita bertindak bukan berarti kita maju. Seorang pemimpin harus tahu tentang

tujuan apa yang hendak dicapai. Memahami alasan dan latar belakang kenapa

kita perlu berubah. Membuka diri untuk menjadi lebih baik. Mempunyai

tujuan yang jelas akan menentukan kita dalam mebuat strategi yang tepat.

Membuat ukuran keberhasilan dan cara pencapaiannya. Setiap tindakan yang

dilakukan dalam menghadapi perubahan adalah tindakan yang memiliki

tujuan.

3. Flexibility; Pemimpin yang mempunyai gaya kepemimpinan yang kaku

adalah mereka yang paling sulit dalam menghadapi perubahan. Bukan usia

yang menentukan kesulitan dalam berubah, tetapi kebiasaan dan

kenyamanan. Menjadi seorang yang fleksibel adalah menjadi seorang yang

mudah beradaptasi dan menyesuaikan dengan sekitarnya. Ia memiliki otoritas

penuh untuk bisa merubah diri sendiri, cara berpikir kita yang menentukan

perasaan dan tindakan kita.(Yahya, 2016)


Untuk menjelaskan apakah seseorang dikatakan sebagai pemimpin strategik,

ada enam indikator kategori besar yang sekaligus disertakan item yang bisa

digunakan untuk mengukur hal tersebut sebagai berikut.(Lembang, n.d.)

1. Pemimpin strategik memiliki visi

a. Mampu membuat dan mengarahkan perbedaan


8

b. Merancang dan mengkomunikasikan visi

c. Berpikir dan menyusun perencanaan strategik

2. Pemimpin strategik memiliki kemandirian dalam memimpin

a. Menunjukkan sifat kepemimpinan mandiri

b. Memperbaiki praktek kepemimpinannya

c. Berani mengambil risiko

d. Memiliki daya tahan dalam menghadapi masalah

e. Menentang segala bentuk pelanggaran dan diskriminasi

3. Pemimpin strategik memiliki kemampuan memotivasi dan menginspirasi orang

lain

a. Menginspirasi orang lain dengan melalui tindakan yang dilakukan

b. Menghargai kontribusi orang lain

c. Mendorong terbentuknya budaya berprestasi dan belajar

4. Pemimpin strategik memiliki kemampuan untuk memberdayakan tim dan orang

lain

a. Mendorong orang lain agar bersikap sebagai pemimpin untuk bagian

masing-masing

b. Mendorong terbentuknya budaya manajemen pengetahuan

c. Memberikan kebebasab professional dalam menjalankan pekerjaan

d. Melibatkan orang dalam pengembangan dan perbaikan perusahaan

5. Pemimpin strategik memiliki kemampuan untuk bisa mempengaruhi orang

lain sekaligus menjalin kolaborasi

a. Memimpin langkah kemitraan

b. Mempengaruhi orang
9

c. Memahami dan menghargai sudut pandang orang lain

6. Pemimpin strategik memiliki kreativitas dan semangat inovasi

a. Senantiasa melihat peluang untuk melakukan sesuatu yang berbeda

b. Mendorong adanya inovasi dan kreativitas

c. Memimpin dan mengarahkan perubahan

Dapat dipahami bahwa dalam strategik memimpin perubahan itu mampu

melihat ke masa depan (visioner), mampu menghadapi risiko, dapat berjalan secara

berkesinambungan, dan dapat meningkatkan kepuasan kinerja dengan itu perubahan

dapat terlaksana dengan baik.

B. Peran Pemimpin dalam Pelaksanaan Perubahan

Perubahan yang terjadi dalam organisasi dikarenakan adanya tuntutan

perubahan yang terjadi baik dari dalam organisasi maupun dari luar organisasi. Dari

dalam organisasi tuntutan perubahan terjadi karena adanya keinginan merubah

sistem nilai dan norma kelompok. Sedangkan faktor dari luar tuntutan perubahan

karena adanya interaksi organisasi dengan lingkungan sekitarnya baik pada waktu

menerima masukan maupun pada saat memberikan keluaran. Perubahan yang terjadi

dalam suatu organisasi adalah perubahan yang direncanakan. Perubahan yang

direncakan merupakan usaha perubahan yang dilakukan suatu unsur pengubah

(change agent). Perubahan pada dasarnya merubah suatu yang ada pada saat ini

menjadi sesuatu yang barusesuai dengan apa yang diinginkan. Perubahan dalam

suatu organisasi dapat dilihat dari tiga tingkatan yaitu perubahan dalam diri individu,

perubahan dalam lingkungan kerja, dan perubahan organisasi secara keseluruhan.

Kepemimpinan di tengah dunia yang berubah, adalah perilaku kepemimpinan

yang berorientasi pengembangan, yaitu kepemimpinan yang menghargai


10

eksperimentasi, mengusahakan munculnya gagasan-gagasan baru, dan menimbulkan

serta melaksanakan perubahan. Pemimpin demikian akan mendorong ditemukannya

cara-cara baru untuk menyelesaikan urusan, melahirkan pendekatan baru terhadap

masalah, dan mendorong anggota untuk memulai kegiatan baru. Begitulah, di tengah

gencarnya perubahan lingkungan, tanpa upaya perubahan organisasional yang tepat

di bawah kepemimpinan yang kuat, visioner, cerdas, dan berorientasi

pengembangan, suatu organisasi akan berjalan terseok, bahkan mungkin akan mati

didera kuatnya arus perubahan.(Utami, 2007)

Peran kepemimpinan dalam perubahan organisasi dapat dilihat dari fungsi-

fungsi manajemen yang dilaksanakan oleh seorang pemimpin sebagai berikut.

1. Merencanakan perubahan, karena pada dasarnya seorang

pemimpin dengan kepemimpinannya merupakan agent social of change

2. Mengorganisasikan perubahan organisasi dalam pelaksanaannya

3. Menggerakkan sumber daya-sumber daya yang ada dalam organisasi

untuk berubah dan melakukan perubahan

4. Mengawasi dan melakukan kontrol terhadap perubahan yang telah

direncanakan agar sesuai dengan tujuan dari perubahan itu sendiri

Apabila dikaitkan dengan peran, tugas dan tanggung jawab sebagai seorang

pemimpin, maka kepemimpin (seorang pemimpin) dalam suatu perubahan harus

melakukan beberapa hal sebagai berikut.

1. Menetapkan tujuan didakannya perubahan

2. Mengambil dan menetapkan keputusan tentang perubahan apa yang

seharusnya dilakukan
11

3. Menetapakan jangka waktu yang dibutuhkan untuk melakukan dan

terjadinya perubahan organisasi

4. Menanggung segala risiko bagi organisasi yang mungkin timbul akibat

adanya keputusan tentang perubahan.(Supardi, 2015)

Peran seorang pemimpin sangatlah luas dan berat. Pemimpin harus mencapai

hasil yang diharapkan organisasi, mengembangkan lingkungan yang dihadapi dan

sekaligus lebih memerhatikan kepentingan orang lain. Untuk itu sebaik-baiknya

seorang pemimpina mampu melakukan hal berikut.(Wibowo, 2018)

1. Menciptakan Hubungan Kerja Efektif

2. Pergeseran Fungsi Manajer

3. Memimpin dengan Contoh

4. Memengaruhi Orang Lain

5. Mengembangkan Team Work

6. Melibatkan Bawahan dalam Pengambilan Keputusan

Leadership atau kepemimpinan merupakan satu elemen kunci yang efektif

dalam manajemen strategis. Pemimpin memfokuskan organisasi mereka pada arah

strategis. Mereka menciptakan suatu agenda untuk perubahan strategis. Pemimpin

organisasi menjaga kemajuan organisasi menuju visi strategis. Terlebih di sektor

publik, di mana pemimpin sangat mengambil peran penting. Agar mencapai hasil-

hasil yang diharapkan, maka pemimpin dan anggotanya harus memiliki komitmen

terhadap perencanaan strategis yang telah dibuat dan memberikan perhatian penuh

pada implementasi dari sasaran-sasaran dan tujuan-tujuan. Selain itu, dalam

pelaksanaannya, dibutuhkan komunikasi yang baik antara pemimpin dan anggotanya

agar terjadi harmonisasi dan menghidari miskomunikasi dalam bekerja.


12

C. Pelaksanaan Kepemimpinan Strategik yang Efektif

Berbicara tentang kepemimpinan berarti berbicara tentang manusia, karena

memang yang menjalankan kepemimpinan adalah manusia itu sendiri. Jadi unit

analisis kepemimpinan adalah manusia/ individu. Oleh karena itu kepemimpinan

tidak akan ada tanpa pemimpin dan yang dipimpin. Pemimpin memiliki potensi

mengarahkan manusia dengan meningkatkan motivasi kerja anggota untuk

mencapai tujuan organisasi. Tak dapat dipungkiri bahwa kesuksesan organisasi


tergantung pada peran seorang pemimpin.(Fauziyyah, 2021) Begitupula

peran sosok pemimpin dalam melaksanakan perubahan yang didukung dengan

strategi yang matang.

Untuk menjadi pemimpin-pemimpin strategis yang efektif pada abad ke-21,

manajer harus bersedia mengubah kerangka acuannya, sebagaimana mestinya,

untuk menangani perubahan- perubahan cepat dalam ruang lingkup global.

Kerangka acuan manajerial ialah perangkat asumsi, premis, dan kebijaksanaan

yang diterima umum yang membatasi atau merangkai pemahaman manajer tentang

perusahaan, industri tempatnya bersaing, dan kompetensi inti yang digunakan untuk

meraih keunggulan bersaing yang berkesinambungan. Bagi beberapa manajer

tingkat puncak, merubah kerangka acuan adalah sulit, bahkan saat kondisi internal

dan eksternal menunjukkan perubahan seperti itu diperlukan.

Para pemimpin strategis yang efektif mau membuat keputusan-keputusan

yang jelas dan berani, namun tetap pragmatis, keputusan-keputusan yang mungkin

sulit, tetapi diperlakukan untuk mengatasi kondisi internal dan eksternal yang

dihadapi mereka. Tanggung jawab utama dari pemimpin strategis yang efektif

terletak di bagian puncak, khususnya CEO. Pemimpin strategis lainnya adalah


13

anggota dewan direktur, tim manajemen tingkat atas, dan para general manajer

divisi. Lepas dari tanggung jawab dan fungsi organisasinya, para pemimpin

strategis memiliki tanggung jawab pengambilan keputusan yang tidak dapat di

delegasikan.

Pemimpin strategis yang efektif antara lain memiliki keterampilam untuk

melakukan hal berikut.(Mariana, 2021)

1. Mengantisipasi dan meramalkan kejadian dalam lingkungan eksternal

organisasi yang memiliki potensi untuk memengaruhi kinerja organisasi.

2. Mencari dan mempertahankan keunggulan kompetitif dengan membangun

kompetensi inti dan memilih pasar yang tepat untuk bersaing.

3. Mengevaluasi implementasi strategi dan hasil secara sistematis dan

membuat penyesuaian strategis.

4. Membangun tim karyawan yang sangat efektif, efisien, dan termotivasi.

5. Menentukan tujuan dan prioritas yang tepat untuk mencapai serta menjadi

komunikator yang efektif.

Kepemimpinan strategis merupakan kepemimpinan yang bersifat sangat

kompleks, tetapi menentukan. Strategi tidak dapat dirumuskan dan diterapkan untuk

menghasilkan laba di atas rata- rata tanpa para pemimpin stategis yang efektif. Oleh

karena itu, kepemimpinan strategis merupakan persyaratan untuk keberhasilan

strategis, dan karena ada kemungkinan suatu organisasi dipimpin dan dikelola

dengan buruk, perusahaan-perusahaan yang bersaing dalam lingkungan persaingan

abad ke-21 ditantang untuk mengembangkan pemimpin strategis yang efektif.

Seorang pemimpin akan efektif menjalankan kepemimpinannya apabila

dapat menjalankan fungsi yang berhubungan dengan tugas-tugas atau pemecahan


14

masalah dan fungsi pemeliharaan kelompok sosial. Fungsi pertama berkaitan dengan

pemberian saran penyelesaian, informasi dan pendapat. Dan fungsi kedua, mencakup

segala sesuatu yang dapat membantu kelompok berjalan lebih lancar menengahi

perselisihan perbedaan pendapat, persetujuan dengan kelompok dan memastikan

bahwa individu merasa dihargai oleh kelompok.(Supardi, 2015)

Komponen utama pelaksanaan kepemimpinan strategis yang efektif terdiri

atas 5 sebagai berikut.

1. Menentukan arah strategis organisasi (visi dan misi) berupa p e n g em b

an ga n v is i j a ng ka p a n ja ng ya ng mana s eo ra ng pe

m i mp i n mesti mampu untuk membantu pencapaian maksud

strategis tersebut.

2. Efektif mengelola sumber daya organisasi (kompetensi inti, sumber daya

manusia dan modal sosial), maksudnya sumber daya dan kapabilitas yang

menjadi sumber keunggulan kompetitif organisasi, sehingga seorang

pemimpin strategis harus membuktikan bahwa kompetensi organisasi

ditekankan dalam usaha penerapan strategi, menunjuk kepada

pengetahuan dan keterampilan keseluruhan anggota dan pengurus yang

menjadi sumber daya kapital utama bagi perjalanan organisasi.

3. Mempertahankan budaya organisasi yang efektif, meliputi kumpulan yang

kompleks mengenai ideologi, simbol, dan nilai inti yang berlaku dan

mempengaruhi cara menjalankan organisasi serta seorang pemimpin

bertugas untuk mempertajam budaya organisasi agar lebih efektif.


15

4. Menekankan praktek etika, penting dalam proses penerapan strategi

karena organisasi yang etis mendorong dan memungkinkan individu

pada seluruh tingkat organisasi untuk melakukan penilaian etika.

5. Membangun keseimbangan kontrol organisasi dengan menyediakan

parameter strategi dan tindakan koreksi mana yang akan diterapkan.

(Winerungan, 2015)

D. Merekrut dan Mengembangkan Kepemimpinan Operasional

Seorang pemimpin operasional adalah sosok yang melihat bagaimana unsur-

unsur individu dari suatu organisasi bersatu dan bekerja untuk menciptakan hasil

yang lebih besar. Para pemimpin ini memiliki peran kunci untuk memastikan bahwa

segala sesuatunya dilakukan dengan cara yang efektif dan efisien. Secara umum,

pemimpin operasional memiliki enam karakteristik berikut.

1. Pencipta stabilitas dalam organisasi

Manajer operasional memiliki keahlian dan kemampuan untuk

menciptakan infrastruktur yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan semua

orang dalam suatu organisasi. Sosok ini menciptakan sistem untuk mengubah

kebutuhan menjadi solusi. Selain itu, para pemimpin operasional juga memantau

apa yang berhasil dan apa yang tidak dalam proses kerja harian.

2. Pencipta sistem untuk membuat pekerjaan lebih lancar.

Pemimpin operasional menyukai proses dan mereka hebat dalam

membuat kebijakan, pedoman, dan instruksi untuk memastikan bahwa segala

sesuatu terjadi dengan cara yang benar. Manajer dengan kepemimpinan

operasional adalah “arsitek” yang merancang dan membangun fondasi dari suatu

organisasi.
16

3. Pusat koordinasi semua kegiatan

Setiap anggota tim akan beralih kepada pemimpin operasional untuk

bertanya, berdiskusi, dan menyampaikan keluh kesah. Pasalnya, ialah yang

benar-benar tahu apa, mengapa, dan bagaimana hal-hal terjadi dalam organisasi.

Mereka adalah pengumpul informasi dan tahu bagaimana caranya menyelesaikan

sesuatu.

4. Penyampai kabar buruk

Umumnya para pemimpin dengan gaya kepemimpinan operasional tidak

berperan untuk meningkatkan kinerja dalam suatu organisasi. Namun, mereka

sering kali yang pertama menyadari adanya masalah karena mereka sangat

terlibat dalam operasional keseharian organisasi. Pemimpin operasional

sering kali adalah orang pertama yang mengibarkan bendera bahaya. Maka
itu, perannya sangat berharga bagi organisasi jika dilakukan dengan cara yang

benar.

5. Pencipta solusi baru untuk masalah lama

Pemimpin operasional adalah pemecah masalah terbaik karena


kemampuan mereka untuk melihat bagaimana berbagai elemen berkontribusi

pada keberhasilan atau kegagalan sesuatu. Ketika memikirkan masalah, fokus

mereka adalah pada sistem dan proses apa yang dibutuhkan atau yang akan

terkena dampak.

6. Pelengkap pemimpin lainnya

Sosok dengan kepemimpinan operasional biasanya bukan orang yang

berdiri di garda terdepan. Namun, mereka akan menunjukkan kekuatan

leadership mereka untuk mendukung sosok pemimpin yang lain.


17

Sosok dengan kepemimpinan operasional adalah salah satu peran kunci dari

manajemen sebuah organisasi atau perusahaan. Sederhananya, seorang manajer

operasional memastikan tenaga kerja dan perusahaan beroperasi sebaik mungkin

setiap hari. Kepemimpinan operasional dapat didefinisikan sebagai penggunaan skill

manajerial untuk mencapai tujuan strategis dan atau operasional melalui kampanye,

perencanaan, dan tindakan nyata. Mereka mengawasi banyak bidang dalam

perusahaan, termasuk menganalisis dan meningkatkan proses organisasi. Selain itu

juga, mereka memastikan produktivitas dan efisiensi kinerja, mengatasi kendala,

sambil berusaha mengurangi biaya, dan meningkatkan kualitas. Manajer dengan

kepemimpinan operasional terkadang dikenal sebagai Chief Operating Officer

(COO). Fokus kepemimpinan operasional adalah untuk memastikan setiap staf

memahami apa yang harus dilakukan dan diberi wewenang, pengetahuan, dan

keterampilan untuk melakukannya.(Quamila, n.d.)

Hal yang mendasar atas tanggung jawab pemimpin dalam mengembangkan


kemampuan operasional adalah dengan menjadi panutan bagi manajer-manajer

yang lebih muda atau para anggotanya. Tujuannya adalah mencontohkan perilaku

dan kebiasaan yang menjadi cara-cara yang instingtif yang digunakan untuk

menghadapi isu-isu dan membuat keputusan. Kebutuhan saat ini akan organisasi

pembelajaran fleksibel yang mampu merespon dengan cepat, berbagi, dan

bersinergi lintas budaya menurut banyak para manajer muda dan anggota

organisasi untuk membawa kompetensi penting pada organisasi.

Kompetensi kepemimpinan operasional adalah karakteristik dan

kemampuan kerja pemimpin yang efektif dengan membantu bawahannya dari awal

sampai ke pencapaian tujuan organisasi, serta menemukan cara yang lebih mudah
18

dengan mengurangi hambatan yang terjadi dalam pelaksanaan tugas dan untuk

dapat menjalankan tugas dan fungsinya sebagai pejabat struktural maka diharapkan

memiliki kompetensi yang dipersyaratkan sehingga dapat mencapai tujuan dan

sasaran organisasi di unit kerjanya. Pengembangan kompetensi kepemimpinan

untuk para pejabat struktural ini diberikan melalui kemampuan untuk merancang

dan mengimplementasikan proyek perubahan di instansinya sesuai dengan level

jabatannya.

Dalam kepemimpinan operasional sebagai kemampuan membuat

perencanaan kegiatan instansi dan memimpin keberhasilan implementasi

pelaksanaan kegiatan tersebut, yang diindikasi dengan kemampuan sebagai berikut.

(Mardiningsih, 2019)

1. Membangun karakter dan sikap perilaku integritas sesuai dengan

peraturan-perundangan dan kemampuan untuk menjunjung tinggi etika

publik, taat pada nilai-nilai, norma, moralitas dan bertanggungjawab dalam

memimpin unit instansinya.

2. Membuat perencanaan pelaksanaan kegiatan instansi.


3. Melakukan kolaborasi secara internal dan eksternal dalam mengelola tugas-

tugas organisasi kearah efektifitas dan efisiensi pelaksanaan kegiatan

instansi.

4. Melakukan inovasi sesuai bidang tugasnya guna mewujudkan pelaksanaan

kegiatan yang lebih efektif dan efisien.

5. Mengoptimalkan seluruh potensi sumber daya internal dan eksternal

organisasi dalam implementasi strategi kebijakan unit instansinya.


19
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kepemimpinan strategik adalah kemampuan pemimpin dalam merencanakan

dan menyusun sebuah cara atau teknik atau kebijakan atau program dalam rangka

mengantisipasi, memiliki visi, mempertahankan fleksibilitas, dan memberi kuasa


kepada orang-orang lain untuk menciptakan perubahan strategis yang perlu.(Fikri,

2017) Kepemimpinan strategis bersifat multifungsional, terutama melibatkan

pengelolaan melalui orang lain dan membantu organisasi untuk menghadapi

perubahan yang tampaknya berkembang secara eksponensial dalam lingkungan

global. Hal yang paling penting bahwa kepemimpinan strategis adalah bentuk

mendukung atau menerima perubahan yang terjadi.

Peran kepemimpinan dalam perubahan organisasi dapat dilihat dari fungsi-

fungsi manajemen yang dilaksanakan oleh seorang pemimpin sebagai berikut.

1. Merencanakan perubahan, karena pada dasarnya seorang

pemimpin dengan kepemimpinannya merupakan agent social of change

2. Mengorganisasikan perubahan organisasi dalam pelaksanaannya

3. Menggerakkan sumber daya-sumber daya yang ada dalam organisasi untuk

berubah dan melakukan perubahan

4. Mengawasi dan melakukan kontrol terhadap perubahan yang telah

direncanakan agar sesuai dengan tujuan dari perubahan itu sendiri

Untuk menjadi pemimpin-pemimpin strategis yang efektif pada abad ke-21,

manajer harus bersedia mengubah kerangka acuannya, sebagaimana mestinya, untuk

20
menangani perubahan- perubahan cepat dalam ruang lingkup global. Kerangka

acuan

21
22

manajerial ialah perangkat asumsi, premis, dan kebijaksanaan yang diterima umum

yang membatasi atau merangkai pemahaman manajer tentang perusahaan, industri

tempatnya bersaing, dan kompetensi inti yang digunakan untuk meraih keunggulan

bersaing yang berkesinambungan. Bagi beberapa manajer tingkat puncak, merubah

kerangka acuan adalah sulit, bahkan saat kondisi internal dan eksternal menunjukkan

perubahan seperti itu diperlukan.

Seorang pemimpin operasional adalah sosok yang melihat bagaimana unsur-

unsur individu dari suatu organisasi bersatu dan bekerja untuk menciptakan hasil

yang lebih besar. Para pemimpin ini memiliki peran kunci untuk memastikan bahwa

segala sesuatunya dilakukan dengan cara yang efektif dan efisien.

B. Saran

Makalah ini masih berada di bawah kata sempurna maka dari itu penulis

berharap pembaca memberikan saran maupun kritik yang membangun demi

kesempurnaan makalah ini dan demi bergunanya makalah ini di masa yang akan

datang.
DAFTAR RUJUKAN

Fauziyyah, H. (2021). Peran Pemimpin Dalam Mengelola Perubahan.

Fikri, A. (2017). Kepemimpinan Strategis Untuk Menciptakan Keunggulan Bersaing


Lembaga Pendidikan Islam (Studi DI MIS NU Matholi’ul Huda Kaliwungu
Kudus). Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Kudus.

Iskandar, Z. (2019). Kepemimpinan Strategi ‘Konsep Dan Implementasi


Kepemimpinan Islami. JUPE : Jurnal Pendidikan Mandala, 4.

Lembang, E. B. (n.d.). Kepemimpinan Strategik. Scribd.

Mardiningsih, H. (2019). Peran Pendidikan Dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat IV


Dalam Meningkatkan Kompetensi Kepemimpinan Operasional. Diklat
Keagamaan, 13.

Mariana. (2021). Perancangan Organisasi Dan Sumber Daya Manusia.

Quamila, A. (n.d.). Mengulik Gaya Kepemimpinan Operasional Dan Dampaknya


Bagi Perusahaan. Glints.

Sulastri, A. (2019). Strategi Pemimpin Dalam Pengelolaan Perubahan Organisasi.


Benchmarking, 3.

Supardi. (2015). Peran Kepemimpinan Dan Keterlibatan Group Decission Making


Dalam Perubahan Organisasi. Tarbawi, 1.

Utami, S. S. (2007). Pengaruh Kepemimpinan Dalam Perubahan Organisasi. Jurnal


Ekonomi Dan Kewirausahaan, 7.

Wibowo. (2018). Manajemen Perubahan (3rd ed.). PT. Rajagrafindo Persada.

Winerungan, G. A. C. (2015). “Pengaruh Kepemimpinan Strategis Dan Budaya


Organisasi Terhadap Motivasi Kerja Serta Dampaknya Pada Peningkatan
Kinerja Karyawan: Studi Di RSU Monompia Kotamobagu Sulawesi Utara.

23
Universitas Kristen Satya Wacana.

Yahya, M. (2016). Kepimpinan Strategik Dan Hubungannya Dengan Kesediaan


Perubahan Warga Organisasi. Jurnal Kepimpinan Pendidikan, 3.

24
25

Anda mungkin juga menyukai