Anda di halaman 1dari 18

UNDANG-UNDANG 1945 DAN SISTEM POLITIK LUAR

NEGERI BESERTA ISU"NYA

Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah

Pengantar Ilmu Politik di Program Studi Hukum Tata Negara

Fakultas Syariah dan HI IAIN Bone.

Oleh

Kelompok 6

SARTIKA

SYAHDLA

NURPAJRIANI

FAKULTAS SYARIAH DAN HI

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BONE

2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT. Tuhan semesta alam atas

segala karunia nikmat-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini dengan

sebaik-baiknya. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan

nabi Muhammad SAW. Makalah dengan judul “Undang-Undang 1945 Dan

Sistem Politik Luar Negeri Beserta Isu"Nya” disusun untuk memenuhi salah satu

tugas mata kuliah “Pengantar Ilmu Politik”. Meski telah kami susun secara

maksimal, akan tetapi kami sebagai manusia biasa sangat menyadari bahwa

makalah ini sangat banyak kekurangannya dan masih jauh dari kata sempurna.

Oleh karena itu, dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik

dari pembaca agar kami dapat mengambil pelajaran sehingga hasil penulisan kami

selanjutnya dapat lebih baik lagi. Demikianlah yang dapat kami haturkan, kami

berharap supaya makalah yang telah kami buat ini mampu memberikan manfaat

kepada setiap pembacanya. Dan bernilai ibadah disisi Allah SWT.

Watampone, 07 Mei 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................. ii

DAFTAR ISI ................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ...................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah................................................................................. 2

C. Tujuan Penulisan .................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Tujuan Politik Luar Negeri ......................................... 3

B. UUD 1945 Sebagai Landasan Politik Luar Negeri............................... 5

C. Isu-Isu Politik Luar Negeri di Indonesia .............................................. 9

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ...................................................................................... 13
B. Saran................................................................................................. 14

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 15

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dari sebagian masyarakat dunia, bangsa Indonesia selalu melakukan

hubungan dengan bangsa lainnya. Dalam menjalin hubungan dengan bangsa lain,

kita menetapkan politik luar negeri yang "bebas" dan "aktif". Politik luar negeri

bebas aktif ini mulai dicanangkan sejak awal merdeka.

Bebas artinya bahwa bangsa Indonesia bebas menjalin hubungan dan kerja

sama dengan bangsa mana pun di dunia ini. Bangsa kita tidak membatasi

hubungan dengan Negara - negara barat saja, juga tidak membatasi dengan

bangsa-bangsa timur saja. Indonesia menjalin hubungan dengan semua bangsa di

dunia.

Aktif artinya bahwa bangsa Indonesia selalu berusaha secara aktif dalam

usaha menciptakan perdamaian dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian

abadi, dan keadilan sosial. Pelaksanaan politik luar negeri Indonesia yang bebas
dan aktif berdasar pada landasan konstitusional, yakni tercantum pada alinea

keempat Pembukaan UUD 1945 dan pasal 11 UUD 1945. Dalam perkembangan

sejarah bangsa Indonesia, pada masa orde lama (tahun 1959 - 1965) pernah terjadi

penyimpangan terhadap politik luar negeri yang bebas dan aktif ini. Saat itu

bangsa Indonesia cenderung mengeblok ke Rusia (timur). Pada waktu itu, politik

luar negeri Indonesia berporos Jakarta - Pyongyang - Peking.

Sebagai salah satu perwujudan politik luar negeri yang bebas aktif, bangsa

Indonesia pernah menyelenggarakan Konferensi Asia Afrika di Bandung pada

tahun

1
2

1955 dan juga membentuk Gerakan Non Blok bersama beberapa negara Asia

Afrika lainnya.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan Latar belakang di atas Penulis mendapatkan beberapa

Rumusan Masalah Diantaranya :

1. Apa itu Pengertian dan Tujuan Politik Luar Negeri ?

2. Bagaimana UUD 1945 Sebagai Landasan Politik Luar Negeri?

3. Bagaimana Isu-Isu Politik Luar Negeri di Indonesia?

C. Tujuan

Berdasarkan Rumusan masalah diatas penulis memberikan tujuan

penulisan diantaranya:

1. Untuk Mengetahui Pengertian dan Tujuan Politik Luar Negeri.

2. Untuk Mengetahui UUD 1945 Sebagai Landasan Politik Luar Negeri.

3. Untuk Mengetahui Isu-Isu Politik Luar Negeri di Indonesia.


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Tujuan Politik Luar Negeri

1. Pengertian Politik Luar Negeri

Politik luar negeri merupakan salah satu bidang kajian studi

Hubungan Internasional. Politik Luar Negeri merupakan suatu studi yang

kompleks karena tidak saja melibatkan aspek-aspek eksternal akan tetapi

juga aspek-aspek internal suatu negara.1 Negara, sebagai aktor yang

melakukan politik luar negeri, tetap menjadi unit politik utama dalam

sistem hubungan internasional, meskipun aktor-aktor non-negara semakin

memainkan peran pentingnya dalam hubungan internasional.

Dalam kajian politik luar negeri sebagai suatu sistem, rangsangan

dari lingkungan eksternal dan domestik sebagai input yang mempengaruhi

politik luar negeri suatu negara dipersepsikan oleh para pembuat

keputusan dalam suatu proses konversi menjadi output. Proses konversi

yang terjadi dalam perumusan politik luar negeri suatu negara ini mengacu
pada pemaknaan situasi, baik yang berlangsung dalam lingkungan

eksternal maupun internal dengan mempertimbangkan tujuan yang ingin

dicapai serta sarana dan kapabilitas yang dimilkinya. 2

1
James N.Rosenau, Gavin Boyd, Kenneth W. Thompson. World Politics: An Introduction
(New York: The Free Press, 1976), h. 15.
2
James N. Rosenau,. The Scientific Study of Foreign Policy, (New York: The Free Press,
1980), h. 171, 173.

3
4

2. Tujuan Politik Luar Negeri

Tujuan politik luar negeri dapat dikatakan sebagai citra mengenai

keadaan dan kondisi di masa depan suatu negara dimana pemerintah

melalui para perumus kebaijaksanaan nasional mampu meluaskan

pengaruhnya kepada negara-negara lain dengan mengubah atau

mempertahankan tindakan negara lain. Ditinjau dari sifatnya, tujuasn

politik luar negeri dapat bersifat konkret dan abstrak. Sedangkan dilihat

dari segi waktunya, tujuan politik luar negeri dapat bertahan lama dalam

suatu periode waktu tertentu dan dapat pula bersifat sementara, berubah

sesuai dengan kondisi waktu tertentu. K.J. Holsti memberikan tiga kriteria

untuk mengklasifikasikan tujuan-tujuan politik luar negeri suatu negara,

yaitu:

a. Nilai (values) yang menjadi tujuan dari para pembuat keputusan.

b. Jangka waktu yang dibutuhkan untuk mencapai suatu tujuan yang

telah ditetapkan.

Dengan kata lain ada tujuan jangka pendek (short-term), jangka


menengah (middle term),dan jangka panjang (long-term).

c. Tipe tuntutan yang diajukan suatu negara kepada negara lain.3

Konsep lain yang melekat pada tujuan politik luar negeri adalah

kepentingan nasional (national interersts) yang didefinisikan sebagai

konsep abstrak yang meliputi berbagai kategori/ keinginan dari suatu

negara yang berdaulat. Kepentingan nasional terbagai ke dalam beberapa

jenis :

a. Core/basic/vital interests; kepentingan yang sangat tinggi nilainya

sehingga suatu negara bersedia untuk berperang dalam

3
Bruce Russet dan Harvey Starr, World Politics: The Menu for Choice, (New York: W.H.
Freeman and Co, 1988), h. 190-193.
5

mencapainya. Melindungi daerah-daerah wilayahnya, menjaga dan

melestarikan nilai-nilai hidup yang dianut suatu negara merupakan

beberapa contoh dari core/basic/ vital interersts ini.

b. Secondary interests, meliputi segala macam keinginan yang hendak

dicapai masing masing negara, namun mereka tidak bersedia

berperang dimana masih terdapat kemungjkinan lain untuk

mencapainya melalui jalan perundingan misalnya.

B. UUD 1945 Sebagai Landasan Politik Luar Negeri

Kekuasaan Presiden dan Lembaga Kepresidenan untuk urusan luar negeri

secara eksplisit sudah diatur oleh UUD 1945 dan perundangan lainnya.

Kekuasaan secara konstitusional ini memberikan mandat dalam mengelola

pemerintahan terkait dengan urusan luar negeri. Bahkan dalam beberapa pasal,

ada pengaturan pula bagaimana berhubungan dengan negara lain dalam keadaan

genting dan dalam keadaan normal.

Dengan memahami bagaimana kedudukan hukum dan kekuasaan presiden

maka akan memberikan perspektif dalam memahami bagaimana proses


pengambilan kebijakan luar negeri di Indonesia dilakukan. Proses struktural akan

dilalui para pembuat kebijakan (aktor pembuat kebijakan) sampai kemudian

menjadi perilaku kebijakan luar negeri.

Mengenai kekuasaan presiden dalam hubungan luar negeri diatur beberapa

pasal dalam UUD 1945. Dalam UUD 1945 sebelum terjadi amandemen pasca

reformasi disebutkan dalam pasal 11 dan 13 yang berbunyi sebagai berikut: Pasal

11: Presiden dengan persetujuan DPR menyatakan perang, membuat perdamaian


6

dan perjanjian dengan negara lain. Selanjutnya dalam Pasal 13: (1) Presiden

mengangkat duta dan konsul; (2) Presiden menerima duta negara lain.4

Setelah terjadi amandemen UUD 1945 maka bunyi dari pasal-pasal

tersebut sebagai berikut: Pasal 11:

1) Presiden dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat menyatakan


perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara lain.
2) Presiden dalam membuat perjanjian internasional lainnya yang
menimbulkan akibat yang luas dan mendasar bagi kehidupan rakyat yang
terkait dengan beban keuangan negara, dan/atau mengharuskan perubahan
atau pembentukan undang-undang harus dengan persetujuan Dewan
Perwakilan Rakyat.
3) Ketentuan lebih lanjut tentang perjanjian internasional diatur dengan
undang-undang.
Demikian juga di pasal 13 terdapat perubahan yang antara lain

menyertakan DPR sebagai lembaga yang mempertimbangkan langkah-langkah

pengiriman duta besar.


Pasal 13:
1) Presiden mengangkat duta dan konsul
2) Dalam hal mengangkat duta, Presiden memperhatikan
pertimbangan Dewan Perwakilan Rakyat.
3) Presiden menerima penempatan duta negara lain dengan
memperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan Rakyat.
Dari pasal-pasal di konstitusi mengenai kekuasaan presiden berkaitan

dengan hubungan luar negeri jelas. Sebelum terjadinya amandemen, posisi

presiden sentral dan mutlak tanpa intervensi dari lembaga lain. Namun setelah

adanya amandemen dalam beberapa keputusan seperti perjanjian perdamaian dan

mengangkat duta dan konsul, presiden sebagai yang mewakili eksekutif diminta

konsultasi dengan DPR.

Beberapa kekuasaan presiden terkait dengan urusan luar negeri ini

memang sudah jelas tercantum di dalam perundanga. Bahkan seperti nanti dilihat

4
Asep Setiawan dkk, POLITIK LUAR NEGERI INDONESIA: AKTOR DAN STRUKTUR,
(Jakarta : UM Jakarta Press, 2018), h. 23-24.
7

dalam kaitan dengan lembaga Kementerian Luar Negeri sebagai pelaksana dalam

hubungan luar negeri, kekuasaan presiden ini didelegasikan kepada para

pelaksana ini. Dari uraian detil dan beberapa contoh berdasarkan dokumen yang

dipublikasikan Kementerian Luar Negeri, penjabaran kekuasaan eksekutif

semakin terlihat.

Presiden sebagai pemimpin lembaga eksekutif mengarahkan kebijakan

luar negeri berdasarkan prinsip-prinsip yang sudah diterapkan sebelumnya. Yang

dimaksud disini adalah kepentingan nasional yang diamanatkan dalam

Pembukaan UUD 1945.


Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh
sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai
dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.
Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah
kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentausa mengantarkan rakyat
Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia, yang
merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
Atas berkat rakhmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan
oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat
Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya.
Kemudian dari pada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara
Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan
bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah Kemerdekaan
Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara
Indonesia, yangterbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang
berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada Ketuhanan Yang Maha Esa,
Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia dan Kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, serta
dengan mewujudkan suatu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.5
Bunyi Pembukaan UUD 1945 ini tidak diamandemen sehingga dapat

mencerminkan sebuah tujuan dari terbentuknya Republik Indonesia. Isi dari

Pembukaan UUD 1945 merupakan amanat bagi pemerintahan Indonesia untuk

melaksanakan amanat itu termasuk di dalamnya adalah menjaga perdamaian

dunia. Ini merupakan sebuah komitmen Indonesia sendiri.

5
Asep Setiawan dkk, POLITIK LUAR NEGERI INDONESIA: AKTOR DAN STRUKTUR,
(Jakarta : UM Jakarta Press, 2018), h. 25-26
8

Presiden sebagai pemimpin tertinggi di tingkat eksekutif harus menjaga

amanat Pembukaan UUD 1945 itu dan meminta Kementerian Luar Negeri

mengimpelentasikan kepentingan nasional Indonesia. Presiden memiliki peran

dalam mengarahkan prinsip Bebas dan Akif dalam Politik Luar Negeri Indonesia

dapat terlaksana. Prinsip bebas aktif ini pernah dikemukakan oleh Mohamad Hatta

dalam sidang Komite Nasional Indonesia Pusat:6

“Tetapi mestikah kita bangsa Indonesia yang memperjuangkan

kemerdekaan bangsa dan negara kita, hanya harus memilih pro Rusia atau pro

Amerika apakah tak ada pendirian yang harus kita ambil dalam mengejar cita-cita

kita? Pemerintah berpendapat pendirian yang harus kita ambil ialah supaya kita

jangan menjadi objek dalam pertarungan politik internasional, melainkan kita

harus tetap menjadi subyek yang berhak menentukan sikap kita sendiri, berhak

memperjuangkan tujuan kita sendiri, yaitu Indonesia merdeka seluruhnya.”

Pandangan Moh. Hatta inilah yang menjadi cikal bakal dari prinsip bebas

aktif dimana Indonesia tidak menginginkan jadi objek persaingan dari

negara negara besar yang bertarung karena perbedaan ideologi atau perbedaan
lainnya. Prinsip bebas aktif ini masih relevan sampai saat ini dan akan

dipertahankan untuk masa selanjutnya. Presiden memiliki peran besar agar

Indonesia menjaga prinsip bebas aktif ketika berhadapan dengan negara-negara

besar yang kepentingannya juga dapat dipaksakan kepada negara lain.

C. Isu-Isu Politik Luar Negeri Indonesia

1. Politik Luar Negeri Indonesia di Tengah Isu Lingkungan Global

Isu lingkungan hidup telah menjadi isu keamanan yang belakangan ini

kerap dibahas oleh masyarakat internasional. Pasalnya, anomali cuaca yang

terjadi akhir-akhir ini adalah salah satu dampak dari pemanasan global (global

6
Michael Leifer, Politik Luar Negeri Indonesia, (Jakarta: Gramedia, 1989), h. 30.
9

warming). Pemanasan global serta perubahan iklim ekstrim disebabkan oleh

meningkatnya emisi gas rumah kaca yang nantinya akan bermuara pada

anomali cuaca bahkan iklim di seluruh dunia.

Berdasarkan laporan IPCC (Intergovernmental Panel on Climate

Change), perubahan iklim dunia telah terjadi. Dalam satu abad terakhir, suhu

bumi telah naik hingga 0,8C. Di tahun 1986, para ilmuwan menemukan

lubang ozon di langit Antartika. Hal ini adalah salah satu akibat dari emisi gas

rumah kaca yang terus terjadi di masa industri.

Isu lingkungan hidup sebenarnya telah dibahas sejak tahun 1972.

Tetapi pada kenyataannya, isu lingkungan hidup di masa itu kalah populer

dibandingkan dengan isu keamanan tradisional atau isu-isu yang lainnya.

Sehingga pembahasan tentang isu lingkungan hidup hanya berada di situ saja

dan tidak mengalami perkembangan.

Pada COP ke-21 tahun 2015, di Paris, muncul kesepakatan

internasional lain mengenai isu lingkungan hidup, yaitu Paris Agreement.

Tujuan dari Paris Agreement adalah menekan pemanasan global hingga di


bawah 2C sampai dengan 1,5C. Usaha ini diharapkan dapat mengurangi

dampak buruk dari perubahan iklim yang ekstrim.

Indonesia termasuk negara yang telah meratifikasi Paris Agreement

dalam Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2016 mengenai Pengesahan Paris

Agreement to the United Nations Framework Convention on Climate Change.

Undang-undang ini disahkan pada tanggal 25 Oktober 2016. Dengan ini

Indonesia berpartisipasi dalam menekan pemanasan global dan melakukan

usaha untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.7

7
Ronauli Siahaan, “Politik Luar Negeri Indonesia di Tengah Isu Lingkungan Global”,
https://www.kompasiana.com/ronauli/6447e05e08a8b567cc686972/politik-luar-negeri-indonesia-
di-tengah-isu-lingkungan-global, 07 Mei 2023
10

2. Israel Dan Politik Luar Negeri Indonesia

Pekan terakhir, isu penolakan kehadiran warga negara Israel kembali

mencuat di Tanah Air. Sebabnya, Indonesia tahun ini bertindak sebagai tuan

rumah gelaran Piala Dunia U-20. Salah satu negara yang lolos dalam

turnamen tersebut adalah Israel, yang tidak memiliki hubungan diplomatik

dengan Indonesia. Sebagai tuan rumah, Indonesia mau tidak mau bersedia

menjamu tim nasional negara manapun yang bertanding di sini.

Persoalannya, bagi Indonesia, tidak ada hubungan yang perlu

dinormalisasi dengan Israel. Karena Israel tidak pernah dikenal dalam

nomenklatur diplomasi Indonesia. Indonesia tidak pernah mengakui adanya

negara Israel, sehingga memang tidak ada yang perlu dilakukan normalisasi

dengan negara tersebut. Bila merujuk pada Pembukaan UUD 1945, alasan

tidak diakuinya Israel sebagai negara, karena eksistensinya tidak sesuai

dengan prinsip yang ditetapkan para pendiri bangsa kita yang menyatakan

bahwa “penjajahan di atas dunia ini harus dihapuskan karena tidak sesuai

dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.”


Bagi Indonesia, Israel adalah “penjajah”. Karena itu, menjalin

hubungan diplomatik dengan Israel, bukan saja sebuah bentuk pengakuan atas

eksistensi negara Israel, tapi juga sebuah pengkhianatan pada konsensus dasar

kebernegaraan Indonesia. Mungkin itu sebabnya, wacana normalisasi

hubungan diplomatik dengan Israel menguap begitu saja. Sampai di sini, sikap

politik luar negeri Indonesia bisa dipahami. Hanya saja, dengan dijadikannya

Indonesia sebagai tuan rumah perhelatan Piala Dunia U-20, logika politiknya
11

bisa saja berbeda. Sebagai tuan rumah, Indonesia mau tidak mau harus

menjamu semua peserta turnamen tanpa pandang bulu.8

3. Kebijakan Politik Luar Negeri Indonesia terkait Tujuan Negara di Bidang

Kesejahteraan.

Dalam studi Hubungan Internasional terdapat kajian mengenai

politik luar negeri, yaitu pembahasan yang cukup kompleks sebab tidak

hanya membahas aspek eksternal tetapi juga aspek internal suatu negara,

walaupun aktor non-negara memiliki peran penting juga dalam hubungan

internasional akan tetapi karena negara yang mana sebagai aktor yang

bertindak dalam politik luar negeri tetap menjadi politik utama dalam

sistem hubungan internasional.

Mengenai kebijakan luar negeri sendiri dapat dipahami sebagai

strategi atau rencana tindakan yang dibuat dalam rangka menghadapi

negara lain atau unit politik internasional lainnya oleh pembuat kebijakan.

Kebijakan luar negeri tersebut dibuat untuk dikendalikan agar dapat

mencapai tujuan nasional spesifik yang terkandung dalam kepentingan


nasional. Demi tercapainya kepentingan nasional masyarakat suatu

bangsa, maka diperlukan pelaksanaan berbagai macam kerja sama seperti

Kerjasama bilateral, trilateral, regional dan multilateral.

Indonesia dengan ciri khas negara berkepulauan terbesar memiliki

peran penting dalam hubungan internasional yang juga memiliki

kepentingan nasional yang dilindungi dan dipertahankan, sebagaimana

menurut Holsti yaitu empat tujuan negara tentang keamanan nasional,

kedaulatan, kesejahteraan dan prestise. Terlebih Indonesia sebagai negara

8
Egidius Patnistik, “Israel dan Politik Luar Negeri Indonesia”,
https://www.kompas.com/global/read/2023/03/17/182732570/israel-dan-politik-luar-negeri-
indonesia., 207 Mei 2023.
12

berkembang juga memiliki banyak tantangan dalam memenuhi tujuan

nasionalnya, termasuk dalam bidang kesejahteraan.

Sementara untuk mempromosikan isu-isu kesejahteraan dan

keamanan global Indonesia juga aktif terlibat dalam berbagai organisasi

internasional seperti ASEAN, G-20, dan PBB. Indonesia juga

memperjuangkan kepentingan negara-negara berkembang di forum-forum

internasional untuk menciptakan kondisi yang lebih adil bagi negara-

negara tersebut. Dalam aksi nyata Indonesia juga aktif dalam memberikan

bantuan dan dukungan kepada negara-negara lain yang mengalami

bencana alam atau konflik, seperti yang terlihat dalam partisipasinya

dalam operasi penjaga perdamaian PBB di berbagai negara. Dalam

menjalankan kebijakan politik luar negeri, Indonesia selalu

memperhatikan kepentingan nasional serta mengedepankan prinsip saling

menguntungkan dan kerjasama yang berkeadilan.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Politik luar negeri merupakan salah satu bidang kajian studi

Hubungan Internasional. Politik Luar Negeri merupakan suatu studi yang

kompleks karena tidak saja melibatkan aspek-aspek eksternal akan tetapi

juga aspek-aspek internal suatu negara. Dalam kajian politik luar negeri

sebagai suatu sistem, rangsangan dari lingkungan eksternal dan domestik

sebagai input yang mempengaruhi politik luar negeri suatu negara


dipersepsikan oleh para pembuat keputusan dalam suatu proses konversi

menjadi output.

Tujuan politik luar negeri dapat dikatakan sebagai citra mengenai

keadaan dan kondisi di masa depan suatu negara dimana pemerintah melalui

para perumus kebaijaksanaan nasional mampu meluaskan pengaruhnya

kepada negara-negara lain dengan mengubah atau mempertahankan

tindakan negara lain. Ditinjau dari sifatnya, tujuasn politik luar negeri dapat

bersifat konkret dan abstrak. Sedangkan dilihat dari segi waktunya, tujuan

politik luar negeri dapat bertahan lama dalam suatu periode waktu tertentu

dan dapat pula bersifat sementara, berubah sesuai dengan kondisi waktu

tertentu.

Kekuasaan Presiden dan Lembaga Kepresidenan untuk urusan luar

negeri secara eksplisit sudah diatur oleh UUD 1945 dan perundangan

lainnya. Kekuasaan secara konstitusional ini memberikan mandat dalam

mengelola pemerintahan terkait dengan urusan luar negeri. Bahkan dalam

beberapa pasal,

ada pengaturan pula bagaimana berhubungan dengan negara lain dalam

keadaan genting dan dalam keadaan normal.

Adapun isi-isu Politik Luar Negeri Indonesia diantaranya: Politik

Luar Negeri Indonesia di Tengah Isu Lingkungan Global, Israel Dan Politik

Luar Negeri Indonesia dan Kebijakan Politik Luar Negeri Indonesia terkait

Tujuan Negara di Bidang Kesejahteraan.

B. Saran

13
14

Makalah ini masih berada di bawah kata sempurna maka dari itu

penulis berharap pembaca memberikan saran maupun kritik yang

membangun demi kesempurnaan makalah ini dan demi bergunanya makalah

ini di masa yang akan dating.


DAFTAR PUSTAKA

Bhilqhist R, Erya. “Kebijakan Politik Luar Negeri Indonesia terkait Tujuan

Negara di Bidang Kesejahteraan”,

https://www.kompasiana.com/eryabhilqhistr5405/641b285808a8b54bb537

2392/kebijakan-politik-luar-negeri-indonesia-terkait-tujuan-negara-di-

bidang-kesejahteraan , 07 Mei 2023.


Leifer, Michael. Politik Luar Negeri Indonesia. Jakarta: Gramedia, 1989.
Patnistik, Egidius “Israel dan Politik Luar Negeri Indonesia”,
https://www.kompas.com/global/read/2023/03/17/182732570/israel-dan-
politik-luar-negeri-indonesia. 07 Mei 2023.

Rosenau, James N. The Scientific Study of Foreign Policy. New York: The Free
Press, 1980.
Rosenau, James N., Gavin Boyd, Kenneth W. Thompson. World Politics: An
Introduction. New York: The Free Press, 1976.
Russet, Bruce dan Harvey Starr. World Politics: The Menu for Choice. New York:
W.H. Freeman and Co, 1988.
Setiawan, Asep dkk. POLITIK LUAR NEGERI INDONESIA: AKTOR DAN
STRUKTUR. Jakarta : UM Jakarta Press, 2018.
Siahaan, Ronauli. “Politik Luar Negeri Indonesia di Tengah Isu Lingkungan
Global”,
https://www.kompasiana.com/ronauli/6447e05e08a8b567cc686972/politik
-luar-negeri-indonesia-di-tengah-isu-lingkungan-global, 07 Mei 2023.

15

Anda mungkin juga menyukai