Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH POLITIK LUAR NEGERI DAN DIPLOMASI RI

LANDASAN DAN PELAKSANAAN POLITIL LUAR NEGERI INDONESIA

Dosen: Faisyal Rani, S.IP, MA

Disusun Oleh:

Ramlan Darmansyah
(1 7 0 1 1 1 0 3 6 7)

JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS RIAU
T.P. 2018
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT, yang senantiasa melimpahkan rahamt serta Karunia-Nya
kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah dengan judul “ LANDASAN DAN
PELAKSANAAN POLITIK LUAR NEGERI INDONESIA ERA ORDE LAMA, ORDE
BARU, DAN REFORMASI”. Shalawat serta salam penulis hanturkan kepada Rasulullah
SAW yang menjadi teladan terbaik umat manusia.

Penyusunan makalah ini dalam rangka tugas akhir semester mata kuliah Diplomasi dan
Politik Luar Negri RI. Penulis menyadari dalam penulisan makalah ini terdapat banyak
kekurangan. Penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca. Harapan penulis makalah
ini bisa bermanfaat bagi pembaca.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I DESKRIPSI

BAB II TUJUAN PEMAPARAN MATERI

BAB III PENDAHULUAN

3.1 Latar belakang

3.2 Rumusan Masalah

3.3 Tujuan

BAB IV PEMBAHASAN

4.1 Landasan-Landasan Politik Luar Negeri Indonesia

4.1.1 Landasan Ideal

4.1.2 Landasan Struktural

4.1.3 Landasan operasinal

4.1.4 Landasan Konsentris

4.2 Pelaksanaan Politik Luar Negeri Indonesia

4.2.1 Pelaksanaan Politik Luar Negeri Indonesia Pada Masa Orde Lama

4.2.2 Pelaksanaan Politik Luar Negeri Indonesia Pada Masa Orde Baru

4.2.3 Pelaksanaan Politik Luar Negeri Indonesia Pada Masa Reformasi

BAB VI PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
DESKRIPSI

Politik luar negeri memiliki pengertian sebagai suatu taktik atau strategi yang
diterapkan oleh suatu negara terkait hubungannya dengan negara-negara lain di dunia. Politik
luar negeri adalah sebagai pola perilaku dari suatu negara dalam menjalin hubungan dengan
dunia internasioanl. Menurut sebuah buku yang berjudul” Startegi Pelaksanaan Politik Luar
Negeri Republik Indonesia” (1984-1988) menyatakan bahwa politik luar negeri adalah suatu
kebijakan yang diambil oleh pemerintah dalam rangka hubungannya dengan dunia
internasional dalam usaha untuk mencapai tujuan nasional.

Setiap negara memiliki kebijakan politik luar negeri yang berbeda-beda. Hal ini
tergantung pada tujuan nasional yang ingin dicapai oleh negara. Indonesia merupakan salah
satu negara yang menerapkan politik luar negeri sebagai salah satu kebijakan dalam
pemerintahan. Dimana yang menajadi landasan atau dasar hukum terkuat bagi kebijakan
tersebut adalah: pembukaan Undang-undang Dasar 1945. Indonesia merupakan salah satu
negara yang menerapkan politik bebas aktif dengan tujuan untuk menjalin kerjasama serta
menjaga dunia.

Indonesia kemudian membuat landasan-landasan guna mencapai tujuan politik luar


negeri indonesia yaitu mempertahankan kemerdekaan bangsa, menjaga keselamatan bangsa,
memperoleh sumber daya dari luar negari yang diperlukan guna menyejahterakan rakyat,
membangun perdamaian, persaudaraan dengan segala bangsa sebagai pelaksana cita-cita
yang tersimpulkan didalam pancasila (Hatta,1953:6-7). Landasan-landasan politik luar
negeri indonesia terbagi menjadi tiga kategori, yaitu landasan idiil, landasan konstitusional,
dan landasan operasional. Pertama landasan idiil politik luar negeri adalah pancasila.
Menurut Hatta, selain menjadi dasar negara bangsa indonesia, Pancasila juga merupakan
salah satu faktor objektif yang berpengaruh bagi kelangsungan politik luar negeri indonesia.
Kedua yaitu landasan konstitusioanal politik luar negeri indonesia adalah Undang-Undang
1945 dan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 200. Ketiga adalah landasan prinsip bebas-aktif
dan Kepres No. 44 Tahun 1974 mengenai pembentukan departemen luar negeri.

Kemudian ada satu lagi yang menjadi landasan politik luar negeri indonesia yaitu
lingkaran konsenteris, dalam pengaplikasian politik luar negeri indonesia memiliki strategi
lingkaran konsentris. Strategi lingkaran konsentris ini mencerminkan pola penyusunan
prioritas praktis politik luar negeri sehingga mampu memberikan konstribusi optimal
terhadap pembangunan nasional (Setiawan, 2012). Lingkaran konsentris menempatkan
indonesia didalam lingkaran terdalam. Sedangkan lingkaran-lingkaran diluarnya merupakan
negara-negara kawasan lain yang memiliki hubungan kerjasama dengan indonesia. Hal ini
menunjukkan bahwa indonesia memprioritaskan hubungannya dengan lingkaran yang
terdekat.

Pelaksanaan politik luar negeri indonesia dalam perkembangannya, bebas aktif


merupakan sifat politik luar negeri indonesia sejak Bung Hatta menyampaikan pidato
berjudul “ Mandajung Antara Dua Karang” (1948) Negara Republik Indonesia menganut
politik luar negeri yang bebas dan aktif. Pengalaman-pengalaman pada zaman Presiden
Sukarno tahun 1960-an, Zaman Orde Baru, juga Habibie, Abdurrahman Wahid, serta
Megawati ketika memegang pemerintahan adalah sebagai contohnya. Pada zaman Presiden
Sukarno (1945-1965) misalnya, politik luar negeri RI saat itu condong ke-negara-negara
sosial. Pada zaman Orde Baru politik luar negeri Indonesia justru berbalik tolak. Politik luar
negeri RI menjadi lebih jondong kepada negara-negara Barat di bawah AS. Sementara itu
ketika zaman Presiden Habibi tidak ada yang menonjol sebab keadaan pemerintah ketika itu
lebih banyak disibukkan dengan berbagai masalah dalam negeri.

Dalam zaman presiden Abdurrahman Wahid, politik luar negeri indonesia malah
tampak berbeda lagi. Ketika itu presiden Abdurrahman Wahid berkunjung ke RRC dan AS
sekaligus. Pada masa megawati politik luar negeri indonesia kembali condong kepada Barat.
BAB II
TUJUAN PEMAPARAN MATERI

Dalam pemaparan materi ini memiliki tujuan :

TEORITIS

Dimana dalam tujuan pemaparan materi adalah tujuan teori yaitu mengembangkan
teori tentang perkembangan, landasan dan pelaksaanaan politik luar negeri indonesia.
Terutama menjelaskan perkembangan konsep dan pelaksanaan politik luar negeri indonesia
dari zaman ke zaman pemerintahan indonesia yang berbeda landasan dan cara
pelaksanaannya.

LANDASAN

Kemudian dalam tujuan pemaparan materi ini ada tujuan landasan yaitu menjelaskan
konsep landasan yang menjadi landasan politk luar negeri indonesia. yaitu landasan idiil,
konstitusional, bebas-aktif dan lingkaran konsentris. Kemudian menjelaskan apa yang
menjadi landasan pelaksanaan politik luar negeri.

KONSEP

Kemudian tujuan pemaparan materi adalah secara konsep yaitu abstark dari landasan
dan pelaksanaan politik luar negeri. Yaitu tentang gambaran bagaimana landasan dan
pelaksanaan politik luar negeri.
BAB III
PENDAHULUAN

3.1 Latar Belakang

Seluruh upaya politik luar negeri indonesia senantiasa dutunjukkan untuk mendukung
dan memastikan tercapainya kepentingan nasional indonesia yang berpegang pada prinsip
pelaksanaan politik luar negeri bebas aktif. Pelaksanaan diplomasi indonesia secar garis besar
didasarkan pada tiga tataran, yaitu bilateral, kerjasama kawasan, dan multirateral. Politik luar
negeri indonesia dalam pelaksanaannya banyak melakukan pertemuan-pertemuan dengan
negar-negara kawasan asia, amerika-eropa, organisasi lembaga regional/internasional,
pasifik, asean dan kegiatan luar negeri lainnya.

Kemudian dalam pelaksanaan nya politik luar negeri indonesia banyak berperan
didalam negara-negara asia tenggara contohnya adalah: dalam politik, ekonomi, sosial dan
budaya, konsuler dan perlindungan, pertahanan dan perundingan perbatasan, pembebasan
HAM, pendidikan dan olah raga, pariwisata, investasi, perdagangan, perhubungan negara,
kerjasama hukum dan sebagainya. Ini merupaka suatu bentuk pelasanaan politik luar negeri
didalam landasan politik luar negeri indonesia yaitu bebas-aktif, konstitusional dalam
membangun perdamaian negara-negara ikut melaksanakan ketertiban dunia, lingkaran
konsentris dimana indonesia berada didalam lingkaran konsentris negara-negara asia tenggara
sebagai senter politik luar negeri atau hubungan kerja sama negeri se-asia.

Politik luar negeri indonesia dalam pelaksanaannya seringkali terjadi karena refleksi
politik dalam negeri, dipengaruhi oleh perkembangan situasi regional dan internasional.
Dasar dan prisip politik luar negeri indonesia tetap tidak akan berubah dimasa-masa
mendatang. Pancasila akan tetap menjadi prinsip-prinsip dan dasar ideologi bangsa dan UUD
1945 akan terus menjadi kerangka hukum dan dasar konstitusi negara dan dasar politik luar
negeri indonesia.

Didalam pelaksanaan nya indonesia akan terus menjalankan politik luar negeri yang
ditunjukkan untuk membela kepentingan nasional dan yang lebih berdasarkan kerjasama
ketimbang konfrontasi, lebih menekankan pembangunana ekonomi dari pada pertualanga
politik, secara kebijkan yang mendukung peredaan ketegangan dan perlucutan senjata
ditingkat regional dan global ketimbang persekutuan militer dan perlombaan senjata.
3.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan latar belakang yang sudah dipaparkan maka dapat diambil sebuah
rumusan masalah :

1. Apa yang menjadi landasan politik luar negeri indonesia?


2. Bagaimana penjelasan dari landasan politik luar negeri indonesia?
3. Bagaimana bentuk pelaksanaan politik luar negeri indonesia ?
4. Bagaimana pelaksanaan politik luar negeri indonesia pada masa orde lama?
5. Bagaimana pelaksanaan politik luar negeri indonesia pada masa orde baru?
6. Bagaimana pelaksanaan politik luar negeri indonesia pada masa reformasi?

3.3 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan dapat diambil kesimpulan tentang
tujuan makalah ini adalah:

1. Menjelaskan apa yang menjadi landasan plitik luar negeri indonesia


2. Menjelaskan bagaimana pelaksanaan politik luar negeri indonesai dimasa orde baru,
orde lama, dan reformasi
BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 LANDASAN – LANDASAN POLITIK LUAR NEGERI INDONESIA

4.1.1 Landasan Ideal

Republik indonesia sebagai suatu negara yang memiliki ideologi pancasila berarti
setiap tindakan/sikap negara kita baik kedalam maupun keluar negeri harus berlandaskan
pancasila. Dengan demikian ideologi pancasila itulah yang membedakanpandang hidup kita
dengan pandangan negara lain, seperti blok barat dan blok timur. Pancasila juga telah
memberikan arah dan pedoman dalam setiap sila dari pancasila.

a. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa, mengakui manusia sebagai ciptaan tuhan yang
mempunyai martabat yang sama, tanpa memandang asal-usul keturunan sebgai
perwujudan pengakuan itu, bangsa indonesia tidak menganut faham rasialisme dalam
politik luar negeri.
b. Sila Kemanusiaan yang adil dan beradab, menunukkan pandangan bangsa indonesia
yang menolak penindasan dan penghisapan dari negara lain. oleh karena itu bangsa
indonesia selalu aktif menentang segala bentuk penjajahan.
c. Sila Persatuan Indonesia, menunjukkan pandangan bangsa indonesia yang
menempatkan persatuan dan kesatuan bangsa yang sangat teramat menempatkan
penting. Oleh karena itu politik luar negeri indonesia harus tetap memperhatikan dan
mengabdi pada kepentingan nasional bangsa kita.
d. Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan, menunjukkan bahwa
pandangan indonesia agar setiap masalah internasional diselesaikan melalui
permausyawaratan untuk mencapai mufakat.
e. Sila Keadilan sosial, menunjukkan pandangan bangsa yang ingin mewujudkan
keadilan sosial yang berlingkup internasional dengan mengembangkan perbuatan
yang luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dalam tata pergaulan
internasional.

4.1.2 Landasan Struktural UUD 1945

Seperti yang diuraikan bahwa pada alinea pertama dan kedua berisi rumusan cita-cita
bangsa, sedangkan alinea keempat berisi rumusan tujuan nasioanl. Cita-cita nasional dan
tujuan nasional itu harus dijadikan acuan dalam penentuan politik luar negeri indonesia.
selain dalam pembukaan, juga dalam batang tubuh UUD 1945 terdapat beberapa pasal yang
merupakan landasan politik luar negeri indonesia:

a. Alinea pertama : “ sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa karena
oleh sebab itu, penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan
prikemanusiaan dan perikeadilan”. Indonesia merupaka negara yang pernah
merasakan dijajah oleh negara portugis, belanda, dan jepang. Maka untuk itu
indonesia menentang adanya penjajahan di atas dunia dan negara-negara lain.
b. Alinea keempat : “kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintahan
Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan untuk memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan
sosial....” . Jelas sekali bahwa indonesia sangat berpartisipasi didalam ketertiban dunia
dan kepentingan umum.

Selanjutnya dalam batang tubuh UUD 1945, yaitu:

1. Pasal 11 : bahwa presiden dengan persetujuan DPR menyatakan perang, membuat


perdamaian dengan perjanjian dengan negara lain.
2. Pasal 13 : (1.) Presiden mengangkat duta dan konsul. (2.) presiden menerima duta
negara lain.

4.1.3. Landasan Operasional

Indonesia menjadikan beberapa landasan sebagai landasan operasional didalam


menjalankan politik luar negeri.

a. Ketetapa MPR tentang GBHN (Garis Besar Haluan Negara) sebagai dasar
pelaksanaan plitik luar negeri indonesia.
b. Kebijkan presiden berbentuk keputusan presiden (Kepres).
c. Kebijakan Menteri Luar Negeri yang berbentuk peraturan yang dibuat oleh Menteri
Luar negeri.

Sebagai landasan operasional politik luar negeri indonesia adalah prinsip bebas aktif.
Menurut Hatta, Politik “ Bebas “ berarti indonesia tidak berada dalam kedua blok dan
memilih jalan sendiri untuk mengatasi persoalan internasional. Istilah “Aktif” berarti upaya
untuk bekerja lebih giat guna menjaga perdamaian dan meredakan ketegangan kedua
blok.(Muhammad Hatta, 1976:17). Agar prinsip bebas aktif dapat dioperasionalkan dalam
politik luar negeri, maka setiap priode pemerintahan menetapkan landasan operasional yang
senantiasa berubah sesuai dengan kepentingan nasional.

4.1.4 Landasan Lingkaran Konsentris

Indonesia memilki strategi lingkaran konsentris, strategi ini mulai digunakan pada
masa Orde Baru. Strategi konsentris mencerminkan pola penyusunan prioritas dalam praktik
politik luar negeri indonesia sehingga mampu memberikan kontribusi optimal terhadap
pembangunan nasional (Setiawan, 2012). Lingkaran konsentris menempatkan indonesia di
dalam lingkaran terdalam. Sedangkan lingkaran-lingkaran di luarnya merupakan negara-
negara kawasan lain yang memiliki hubungan kerjasama dengan indonesia. Hal ini
menunjukkan bahwa indonesia memprioritaskan hubungannya dengan lingkaran yang
terdekat.

Menurut Setiawan (2012), mulai dari yang terdalam, lingkaran diluar indonesia dapat
diurutkan dari Asia Tenggara dan Pasifik Barat Daya, diikuti dengan Asia Pasifik, Timur
Tengah dan Afrika, dan lingkaran terluar yaitu Eropa dan Amerika. Dalam kaitannya dengan
lingkaran konsentris politik luar negeri indonesia pengambilan keputusan tentu saja
dipengaruhi oleh faktor-fakror determinan. Dengan pesatnya globalisasi memberikan dampak
langsung maupun tidak langsung terhadap lingkaran konsentris indonesia, salah satunya
peningkatan integritas negara-negara kawasan asia timur yang semakin berkembang pesat.

4.2 PELAKSANAAN POLITIK LUAR NEEGERI INDONESIA

Secara umum politik luar negeri merupakan perpanjangan tangan dari politik dalam
negeri perubahan-perubahan mungkin bisa terjadi, pengalaman-pengalaman pada zaman
presiden Sukarno tahun 1960-an, zaman orde baru, juga Habibie, Abdurrahman Wahid, serta
Megawati ketika memegang pemerintahan adalah sebagai contohnya: 1). Pada zaman
presiden sukarno (1945-1965) misalnya, politik luar negeri RI saat itu condong ke negara-
negara sosialis. Dimana pada saat itu diistilahkan dengan “Poros Jakarta Beijing”. Selain itu
hubungan Jakarta-Moskow (Rusia), Bejing (RRC), dan Hanoi (Vietnam) yang merupakan
kekuatan penting sosialis (Komunis) juga erat. Sebaliknya terhadap negara-negara barat,
hubungannya tampak renggang atau bahkan bermusuhan.
Perkembangan politik luar negeri dalam Undang-Undang Nomor 37 Tahun 1999
berisi tentang hubungan luar negeri. Dalam hubungan politik luar negeri, undang-undang ini
menyatakan bahwa politik luar negeri indonesia adalah bebas-aktif diabdikan untuk
kepentingan nasional. Dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2000 memberikan
kekuasaan kepada menteri untuk mengambil langkah-langkah dalam membuat serta
mengesahkan perjanjian internasional. Dalam politik luar negeri dalam GBHN 1999-2004
dan RPJM 2000-2004 menjelaskan tujuan dan sasaran pembangunan nasional sebagai amanat
GBHN 1999-2004 dan rencana pembangunan jangka menengah 2000-20004 tentang politik
luar negeri dikatakan: terwujudnya politik luar negeri yang berdaulat, bermartabat, bebas dan
proaktif bagi kepentingan nasional dalam menghadapi perkembangan global.

4.2.1 Pelaksanaan Politik Luar Negeri Pada Masa Orde Lama

Sejak zaman proklamasi kemerdekaan, indonesia telah menganut politik luar negeri
bebas aktif. Hal tersebut dicetuskan pertamakali oleh Drs. Mohammad Hatta, dimana beliau
telah memberikan keterangan pada bulan September 1948, di depan Badan Pekerja KNIP
tentangg kedudukan serta Politik negara kala itu, yaitu bebas aktif. Pada saat terjadi perang
dunia ke II dimana terdapat 2 blok yang saling bersaing dan bertentangan ideologi, yaitu
Amerika Serikat dan Uni Sovyet yang makin meruncing, maka indonesia pada saat itu lebih
memilih untuk menerapkan politik luar negeri yang bebas.

Pada masa orde lama, jenis kepenting nasional yang muncul lebih pada kepentingan
akan pertahanan dan keamanan. Hal dikarenakan situasi dan kondisi dalam negeri yang baru
saja merdeka sehingga operasionalisasi politik luar negeri indonesia lebih ditekankan pada
masalah pengakuan kedaulatan dan penuntasan dekolonisasi. Dalam masa orde lama, politik
luar negeri yang dilakukan oleh indonesia tidak lepas dari pengaruh dinamika politik
internasional pasca perang dunia ke II yang didominasi oleh blok barat dan blok timur dalam
konteks perang dingin. Banyak negara-negara di dunia pun tak lepas dari arus konstelasi
tersebut, mereka berlomba untuk menjadi aliansi blok barat dan blok timur. Kelebihan dari
sistem pemerintahan orde lama ini dapat dilihat dari indonesia berhasil menginisiasikan
berdirinya Gerakan Non-Blok melalui KTT Asia-Afrika di Bandung pada tahun 1955 dan
mampu membangun integritas nasional serta indonesia dipandang merupakan negara yang
mempunyai prinsip yang kuat.
4.2.2 Pelaksanaan Politik Luar Negeri Indonesia Pada Masa Orde Baru

Pada masa orde baru telah terjadi peristiwa berdarah yang telah banyak memakan
korban jiwa, yaitu peristiwa G30SPKI. Akibatnya peristiwa pemberontakan tersebut, maka
rakyat menyerukan berbagai macam tuntutan yang dipelopori oleh kesatuan aksi yang
tergabung dalam forum pancasila. Tuntutan Tritura yang isinya:

1. Pembubaran PKI beserta ormas-ormasnya.


2. Perombakan kabinet Dwikora.
3. Penurunan harga sembako.

Kebijakan politik luar negeri indonesia, yaitu ketetapan MPRS No. XII/MPRS/1966.
Hal-hal yang diatur dalam kebijakan yang dihasilkan tersebut antara lain adalah:

1. Bebas – aktif , anti imperialisme dan kolonialisme dalam segala bentuk dan
manifestasinya.
2. Mengabdi pada kepentingan nasional dan amanat penderitaan rakyat.

Penerpan politik pada masa orde baru menitikberatkan pada masa stabilitas regional yang
akan menjamin keberhasilan rencana pembangunan indonesia, yaitu melalui upaya:

1. Mempertahankan persahabatan dengan negara-negara barat.


2. Menerapkan politik pintu terbuka bagi infestor asing serta jaminan luar negeri.
3. Indonesia kembali bergabung menjadi anggota PBB pada 28 Desember 1966.
4. Memperbaiki hubungan dengan negara-negara yang sempat renggang pada masa orde
lama.
5. Turut serta dalam mendirikan ASEAN guna menjaga stabilitas kawasan.
6. Bergabung dengan Gerakan Non-Blok.
7. Bergabung dengan APEC.

Pemerintahan pada masa orde baru ini juga menunukkan penyimpangan dari politik
luar negeri indonesia yang bebas aktif, pada era ini terlihat bahwa indonesia memiliki
kecendrungan untuk mendekati negara-negara barat dan menjauhi negara-negara komunis.
Sikap ini dapat dilihat dari hubungan beku antara indonesia dan RRC.
4.2.3 Pelaksanaan Politik Luar Negeri Indonesia Pada Masa Reformasi

Prinsip politik bebas aktif masih diterapkan hingga pemerintahan saat ini, dalam
ketetapan MPR No. IV/MPR/1999 tetang Garis-garis Besar Haluan Negara, Huruf C angka 2
terkait hubungan luar negeri, dirumuskan hal-hal sebagai berikut:

1. Menegakkan arah politik luar negeri indonesia yang bebas aktif.


2. Dalam pelaksanaan perjanjian dan kerjasama internasional yang menyangkut hajat
hidup rakyat banyak harus dengan persetujuan lembaga perwakilan rakyat.

Selain ketetapan MPR tersebut, pada tanggal 14 September 1999 peemerintah juga
telah mengesahkan Undang-Undang Nomor 37 tahun 1999 tentang hubungan laur negeri,
dimana dalam menerapkan politik luar negeri, pemerintah selalu merujuk pada ketentuan-
ketentuan yang bertuang dalam Undang-Undang tersebut. Saat ini indonesia masih aktif
berpartisipasi dalam upaya mewujudkan serta menjaga perdamaian dunia, yaitu dengan ikut
serta senagai anggota OPP (Operasi Pemelihara Perdamaian) PBB. Ciri-ciri politik indonesia
yaitu menteri luar negeri indonesia pada tangga 19 mei 1983 dalam Dokumen Rencana
Strategi Politik Luar Negeri Republimk Indonesia memiliki sifat-sifat bebas aktif, anti
kolonialisme,demokratis dan mengabdi kepentingan nasional. Politik luar negeri indonesia
pada zaman reformasi melalui beberapa era/priode, dimana yang dilaksanakan pada awal
priode BJ. Habibie (1998-1999). Dimana pada masa Habibie politik luar negeri indonesia
adalah: pendekataan ke Barat terutama Jerman, Lepasnya timor timur dari NKRI, Mulai
memanasnya hubungan RI-Australia. Dalam lingkungan internasional menguatnya posisi AS
Khususnya lewat Pinjaman Luar Negeri (IMF).

Pada era/priode Abdurrahman Wahi (1999-2001), politik luar negeri yang upaya lebih
asertive lewat pendekatan ke negara-negara asia dan timur tengah, usulan pembentukan poros
Indonesia-India-China. Pada era/priode Megawti (2001-2004), politik luar negeri indonesia
bergeser ke Barat/Kanan. Menguatnya hubungan dengan ASEAN. Pada masa priode SBY
(2004-2009dan2009-2014), terbatasnya kemampuan nasional dalam mengatasi krisi ekonomi,
yang telah mempertajam konflik, indonesia harus mecegah gerakan terorisme internasional,
ASEAN Regional Forum (ARF), APEC, CSCAP dan PECC, KTT, KAA. Mengadakan
hubungan Bilateral dengan negara kawasan-kawasan Negara Asia Tenggara, Kawasan Asia
Pasifik dan Afrika, Kawasan Amerika dan Eropa, Asia Timur dan Pasifik, Asia Selatan dan
Tengah.
BAB V

PENUTUP

Kesimpulan:

Dalam menjalankan politik luar negeri, indonesia memiliki beberapa landasan yang
menjadi pedoman untuk setiap tindakan atau pelaksanaan politik luar negerinya, sebagai
dasar pegangan negara indonesia dalam melaksanakan hubungan internasional dengan
negara-negara luar. Politik luar negeri merupakan hal yang wajib dilaksanakan oleh indonesia
sebagai upaya mendapatkan dukungan dari negara-negara lain dan sebagai bentuk partisipasi
dalam kerjasama untuk membentuk kemajuan dan kesejahteraan negara dalam era
globalisasi. Untuk mengkontrol hubungan laur negeri tersebut indonesia memiliki beberapa
landasan yaitu ideal, konstitusional, operasional yaitu bebas aktif, dan konsentris.

Kemudian dalam pelaksaan politik luar negeri, indonesia memiliki beberapa


krakteristik berbeda didalam setiap era pergantian pemerintahan. Mulai dari Orde lama, Orde
Baru, dan Reformasi dalam kepemimpinan BJ. Habibie, Abdurahman Wahid, Megawati,
SBY. Namun dalam pelaksanaan nya boleh berbeda tetapi dengan tujuan yaitu melaksanakan
politik luar negeri indonesia yang bebas aktif mencari negara-negara untuk bekerja sama
dalam peningkatan kesejah teraan negara.
BAB VI

PERTANYAAN MATERI

1. Apa yang menjadi landasan konstitusional politik luar negeri indonesia dalam
pelaksanaan politik luar negeri ?
2. Apa yang dimasuk dengan landasan politik luar negeri bebas dan aktif?
3. Mengapa UUD 1945 menjadi landasan konstitusional politik luar negeri indonesia?
4. Apa yang menjadi fokus utama politik luar negeri indonesia pada masa Orde lama?
5. Apa yang menjadi prioritas politik luar negeri indonesia pada masa SBY?
BAB VI

DAFTAR PUSTAKA

Ade,Satriya.”analisis politik luar negeri republik indnesia sejak era orde lama sampai
reformasi”. Academia.edu. 2016. Akses 2018. (www.academi.edu).

Amaliamastur.2015. “lingkaran konsentris politik luar negeri indonesia”.Fisip-


Unair.(https://Web.unair.ac.id).

Djalal, Hasim. 1996. Politik Luar Negeri Indonesia Menghadapi ABAD Ke-21. Bandung :
Universitas Padjajaran.

Direktorat Informasi dan Media, dan Biro Adminsitrasi Menteri. 2014. Diplomasi Indonesia
2013. Jakarta : DIREKTORAT INFORMASI DAN MEDIA.

GuruPPKN.com.” politik luar negeri indonesia-landasan-sejarah-dan tujuan”. 2015. Akses


2018. (https://guruppkn.com).

Latarbelakang.com.”pelaksanaan politik luar negeri indonesia dan perkembangan”. 2014 .


Akses 2018. (www.latarbelakang.com).

Scribd.”politik luar negeri indonesia era reformasi”. Scribd.com. Akses 2018.


(https://id.scribd.com/doc/2677728/POLITIK-LUAR-NEGERI-INDONESIA-ERA-
REFORMASI).

Tomy Dian Effendi.”memahaami politik luar negeri indonesia era susilo bambang
yudhoyono secara komprehensif: resensi buku”. Vol. 2, No.1 Tahun 2017.
Universitas Muhammadiya Malang.

Unila. Politik Luar Negeri Indonesia landasan-landasan. Akses 2018.


http://digilib.unila.ac.id.

Windia, Reni. 2013. Politik Luar Negeri Indonesia Dan Globalisasi. Semarang: E-jurnal
UNDIP (https://ejurnal.undip.ac.id).

Anda mungkin juga menyukai