Anda di halaman 1dari 11

BAB 6

INDONESIA DALAM PANGGUNG DUNIA


D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
KELOMPOK 3
1. Masayu Tressa
2. Latifah Hannum
3. Yamilia
4. Ilman Junaidi
5. Pilihanku Zebua
6. Gege Manalu
SMA NEGERI 5 PADANGSIDIMPUAN
TA. 2023/2024

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmatnya

sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul Indonesia

Dalam Panggung Dunia.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna baik isi

maupun susunan bahasa dan penulisan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik

dan saran yang membangun yang nantinya berguna untuk perbaikan dimasa mendatang.

Dengan segala kerendahan penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini jauh

dari kesempurnaan,untuk itu penulis mengharapkan kritik dan sarandari pembaca demi

perbaikan selanjutnya dan mudah-mudahan dapat bermanfaat untuk kita semua.

Padangsidimpuan, Januari 2023

Penulis
DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN
Latar Belakang ...............................................................................................
Tujuan.............................................................................................................

BAB 2 PEMBAHASAN
Landasan Ideal Dan Kontitusional Politik Negeri Bebas Aktip.......................
Politik Luar Negeri Bebas Aktip Dan Pelaksanaanya......................................
1. Lahirnya Politik Luar Negeri Bebas Aktip...........................................
2.Politik Luar Negeri Indonesia Masa Demorasi Parlementer 1950-1953
.......................................................................................................
Politik Luar Negeri Indonesia Masa Soekarno (Demokrasi Terpinpim)
Pilitik Luar Negeri Indonesia Orde Baru..................................................
Poltik Luar Negeri Industry Era Repormasi.............................................
BAB 3 PENUTUP
Kesimpulan......................................................................................................
Daftar Pustaka.................................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Politik luar negri suatu Negara lahir ketika Negara itu dinyatakan sebagai suatu Negara
yang berdaulat. Setiap identitas Negara yang berdaulat memiliki kebijakan yang mengatur
hubungannya dengan dunia internasional, baik berupa Negara maupun komunitas yang
dijalankan Negara dan merupakan pencerminan dari kepentingan nasionalnya.
Indonesia merupakan system politik luar negri bebas aktip sejak awal kemerdekaan
hingga sekarang. Perencanaan politik luar negeri Indonesia berbeda dari masa ke masa dan
pelaksanaannya pun masih belum sepenuhnya sesuai dengan istilah “Bebas dan Aktif”’.
Dalam dunia internasional, politik luar negeri sangat diperlukan. Hal ini disebabkan karena
sebagai negera yang berdaulat kita harus menjalin hubungan kerja sama Negara lain agar
peranan penting dalam menciptakan dan terjalin perdamaian dunia. Dalam hal ini Indonesia
memiliki banyak peranan penting dalam menciptakan dan menjaga stabilitas perdamaian
dunia dan ikut serta membantu Negara-negara yang membutuhkan bantuan.
1.2 Tujuan
1. Meberikan pengetahuan dan pengalaman kepada pembaca mengenai politik luar negeri
Indonesia dan pelaksanaannya (1945-sekarang)
2. Memberikan pengetahuan dan pengalaman kepada pembaca mengenai bagaimana
politik luat negeri bebas aktif dan pelaksanaannya

BAB II

PEMBAHASAN

A. Landasan Ideal Dan Konstitusional Politik Luar Negeri Bebas Aktif


Landasan ideal dalam pelaksanaan politik luar negeri Indonesia adalah
pancasila yang merupakan dasar Negara Indonesia. Nilai-nilai yang terkandung
dalam pancasila dijadikan sebagai pedoman, pinjakan dan melaksanakan politik
luar negeri Indonesia. Kelima sila yang termuat dalam pencasila, berisi pedoman
dasar bagi pelaksanaan kehidupan berbangsa dan bernegara yang ideal dan
mencangkup seluruh sendi kehidupan manusia. Hal ini karena pancasila sebagai
falsafah Negara mengikat seluruh bangsa Indonesia, sehingga golongan atau
partai politik manapun yang berkuasa di Indonesia tidak dapat menjalankan
suatu politik Negara yang menyimpang dari pancasila.

Landasan konstituonal dalam melaksanakan poltik luar negeri Indonesia


adalah pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 alinea pertama “Bahwa
sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu maka
penjajahan di atts dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan
prikemanusiaan dan prikeadilan” dan alinea keempat “.. dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamian abadi, dan keadilan
sosial..”.

B. Politik Luar Negeri Bebas Aktif dan Pelaksanaannya

1 .Lahirnya Politik Luar Negeri Bebas Aktif

Secara umum, pengertian politik luar negeri adalah suatu perangkat yang
formula, nilai, sikap, dan arah serta sasaran untuk mempertahankan,
mengamankan dan memajukan kepentingan nasional dalam menjalin sebuah
kerja sama dengan Negara lain. Secara sedehana, pengertian politik luar
negeri adalah cara Negara dalam berinteraksi dengan Negara lain.
Secara sederhana, pengertian politik luar negeri adalah cara Negara
dalam berintaksi dengan negara lain untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Politik luar negeri suatu Negara yang lahir ketika Negara itu sudah
dinyatakan sebagai suatu Negara yang berdaulat. Setiap entesitas Negara
yang berdulat memiliki kebijakan yang mengatur hubungannya dengan dunia
internasional, baik berupa Negara maupun komunitas internasional lainnya.
Kebijakan tersebut merupakan bagian dari politik luar negeri yang
dijalankan sebagai sebuah Negara dan merupakan pencerminan dari
kepentingan nasionalnya.
Poltil luar negeri Indonesia disebut politik bebas aktif karena politik luar
negeri Indonesia ditegaskan diatas dunia prinsip, yakni bebas dan aktif.
Disebut dengan bebas karena politik luar negeri Indonesia terbebas dari
pengaruh Negara atau kekuatan asing, bebas menetukan sikap apapun tetapi
sikap yang didasarkan atas idiolgi pancasila dan UUD 1945. Meski
demikian, Indonesia tidak tinggal diam dengan masalah-masalah dunia yang
muncul.
Tujuan politik Indonesia bebas aktif adalah untuk mengabdi kepada
tujuan nasional bangsa Indonesia yang tercantum dalam pembukaan UUD
1945 alinea keempat yang menyatakan: “Melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan perdamaian abadi dan
keadilan sosial..”

2.Politik Luar Negeri Indonesia Masa Demokrasi Palementer 1950-1959

Prioritas utama politik luar negeri dan diplomasi Indonesia pasca


kemerdekaan hingga tahun 1950an lebih diajukan untuk menentang segala
macam bentuk penjajahan di atas dunia, termasuk juga untuk memperoleh
pengakuan internasional atas proses dekolonisasi yang belum selesai di
Indonesia dan menciptakan perdamaian dan ketertiban dunia melalui politik
bebas aktif. Pada waktu itu indonesia berusaha keras untuk mendapatkan
pengakuan dunia internasional melalui meja perundingan ini menjadi titik
tolak dari perjuangan diplomasi Indonesia mencapai kepentingannya.
Sejak pertengahan tahun 1950an, Indonesia telah memprakarsai dan
mengambil sejumlah kebijakan luar negeri yang sangat penting dan
monumental, seperti konferensi Asia Afrika dibandung pada tahun 1955.
Konsep politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif merupakan gambaran
dan usaha Indonesia untuk membantu mewujudkan perdamaian dunia. Salah
satu implementasinya adalah keikutsertaan Indonesia dalam membentuk
solidaritas banga-bangsa baru yang merdeka dalam forum Gerakan Non-
Blok(GNB) atau dunia menjadi dua kekuatan besar, yakni Blok Barat
(Amerika Serikat) dan Blok Timur (Uni soviet). Konsep politik luar negeri
yang bebas aktif ini berusaha membantu bangsa-bangsa didunia yang belum
terlepas dari berlengguh penjajahan.

3.Politik Luar Negeri Indonesia Masa Soekarno (Demokrasi Terpimpin)

Pada masa demorasi terpimpin (1959-1965), politik luar negeri


Indonesia bersifat high profile, flamboyan dan heroic, yang diwarnai sikap
antiimperialisme serta bersifat konfrontatif. Politik luar negeri Indonesia
pada hal ini, diabdikan pada tujuan nasional Indonesia. Pada saat itu
kepentimngan nasional Indonesia adalah pengakuan kedaulatan politik dan
pembentukan identitas bangsa. Kepentingan nasional itu diterjemahkan
dalam suatu kebuijakan luar negeri yang bertujuan untuk mencari dukungan
dan pengakuan terhadap kedaulatan Indonesia, dan untuk mewujudkan
karakter yang dimiliki pada bangsa-bangsa lain didunia internasional. Politik
luar negeri Indonesia pada masa itu juga bersifat revolusioner.
Presiden soekarno pada era ini berusaha sekuat tenaga untuk
mempromosikan Indonesia kedunia internasional melalui slogan revolusi
nasionalnya yakni Nasakom (nasional, agama dan komunis) dimana elemen-
elemen ini diharapkan dapat beralinasi untuk mengalahkan Nekolim
( Neokolonialisme dan imperialsime). Dari sini dapat dilihat adanya
pergeseran arah politik luar negeri Indonesia yalni condong ke blok
komunis, baik secara domestic maupun internasional.
Alasan Soekarno mengijinkan peluasan OKI itu sendiri adalah agar
komunis mampu berasimilasi dengan revolusi Indonesia dan tidak merasa
sebagai dianggap kelompok luar. Ketidaksukaan presiden Soekarno terhadap
imperialisme juga dapat dilihat dari responnya terhadap keberadaan Belanda
di Irian Barat.
Pada masa kepemimpinan presiden Soekarno ini Indonesia terkenal
mendapat sorotan tajam oleh dunia internasional. Bukan hanya keaktifannya
dan juga peranannya di kancah Internasional tetapi ide-ide serta kebijakan
luar negerinya yang menjadi panutan beberapa Negara pada saat itu. Masa
orde lama merupakan titik awal bagi Indonesia dalam menyusun strategi dan
kebijakan luar negerinya.

4. Politik Luar Negeri Indonesia Pada Masa Orde Baru

Pada masa awal orde baru terjadi perubahan pada pola hubungan luar negeri
indonesia dalam segala bidang. Pada masa pemerintah soeharto indonesia lebih
memfokuskan pada pembangunan sektor ekonomi. Pembangunan ekonomi tidak
dapat dilaksanakan secara baik, tanpa adanya stabilitas politik ekonomi keamanan
dalam negeri maupun di tingkat regional. Pemikiran inilah yang mendasari presiden
soeharto mengambil beberapa langkah kebijakan politik luar negeri (polugri), yaitu
pembangunan hubungan yang baik dengan pihak-pihak luar barat dan melalui
association sounth east asian nation (asean) .
Tujuan utama politik luar negeri soeharto pada awal penerapan new order
(tatanan baru) adalah untuk memobilisasi sumber dana internasional demi
membantu rehabilitasi ekonomi negara dan pembangunan, serta untuk menjamin
lingkungan ragional yang aman dan memudahkan indonesia untuk berkonsentrasi
pada agenda domestiknya.
Presiden soeharto juga selalu menempatkan posisi indonesia sebagai
pemeran utama dalam pelaksanaan kebijakan luar negerinya tersebut, seperti halnya
pada masa pemerintahan presiden soekarno.
Beberapa sikap indonesia dalam melaksanakan politik luar negerinya antara
lain:
-menghentikan konfrontasi dengan malaysia.
-mendapatkan kembali kepercayaan dari barat
-pembangunan kembali ekonomi indonesia melalui investasi
- dan bantuan dari pihak asing.
Kepemimpinan soeharto secara umum mempunyai karakteristik yang berbeda
dengan pendahulunya. Di paru pertama kepemimpinannya, dia cenderung adaptif
dan low profile. Pada paruh terakhir kepemimpinannya, yang pada kenyataannya
tidak dapat dilepaskan dari kondisi politik ekonomi dan keamanan dalam negeri
indonesia, dengan nilai ingin menyejahterakan bangsa, soeharto mengambil gaya
represif (didalam negeri) dan akomodatif ( diluar negeri).

5. Politik Luar Negeri Industri Era Reformasi

Orientasi politik luar negeri indonesia di awal reformasi masih sangat


dipengaruhi oleh kondisi domestik akibat krisis multidimensi dan transisi
pemerintahan.
Pada masa awal reformasi yang dimulai oleh pemerintahan presiden bj habibie,
pemerintah habibie disibukkan dengan usaha memperbaiki citra indonesia di kancah
internasional yang sempat terpuruk sebagai dampak krisis ekonomi di akhir era orde
baru dan kerusuhan pasca jajak pendapat di timor timur. lewat usaha kerasnya,
presiden habibie berhasil menarik simpati dari dana moneter
internasional/international monetary funds (imf) dan bank dunia untuk mencairkan
program bantuan untuk mengatasi krisis ekonomi. Presiden habibie juga
menunjukkan cara berdemokrasi yang baik dengan memilih tidak mau dicalonkan
lagi menjadi presiden setelah pertanggungjawabannya ditolak oleh mpr-ri.
Pada masa pemerintahan presiden abdurrahman wahid, hubungan ri dengan
negara-negara barat mengalami sedikit masalah setelah lepasnya timor timur dari
nkri. Presiden wahid memiliki cita-cita mengembalikan citra indonesia di mata
internasional. Untuk itu beliau banyak melakukan kunjungan kenegaraan ke luar
negeri.
Setelah presiden abdurrahman wahid turun dari jabatannya, megawati dilantik
menjadi presiden perempuan pertama di indonesia pada tanggal 23 juli 2001. Pada
awal pemerintahannya, suasana politik dan keamanan dalam negeri menjadi agak
lebih kondusif. Situasi ekonomi indonesia mulai membaik ditandai dengan nilai
tukar rupiah yang stabil.
Secara langsung oleh masyarakat, susilo bambang yudhoyono (sby) terpilih
menjadi presiden mengalahkan megawati. Iya dilantik menjadi presiden republik
indonesia ke-6 pada 20 oktober 2004. Selama era kepemimpinan sby berhasil
mengubah citra indonesia dan menarik banyaknya investasi asing dengan menjalin
berbagai kerjasama dengan banyak negara pada masa pemerintahannya. Politik luar
negeri indonesia di masa pemerintahan sby diumpamakan dengan istilah"
mengurangi lautan gelombang", bahkan "menjembatani dua karang" .
Ciri politik luar negeri indonesia pada masa pemerintahan sby yaitu:
1. Terbentuknya kemitraan-kemitraan strategis dengan negara-negara lain (jepang, cina,
india dan lain-lain)
2. Terdapat kemampuan beradaptasi indonesia terhadap perubahan-perubahan domestik
dan perubahan-perubahan yang terjadi di luar negeri (internasional).
3. Bersifat pragmatis kreatif dan oportunid, artinya indonesia mencoba menjalin hubungan
dengan siapa saja (baik negara, organisasi internasional, ataupun perusahaan
multinasional) dia membantu indonesia dan menguntungkan pihak indonesia.
4. Konsep trust, itu membangun kepercayaan terhadap dunia internasional. Prinsip-prinsip
dalam konsep trust adalah unity, harmony, security, leadership, property. Prinsip-
prinsip dalam konsep trust inilah yang menjadi sasaran politik luar negeri indonesia di
tahun 2008 sampai selanjutnya.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kebijakan politik luar negeri indonesia adalah bebas aktif. Bebas maksudnya tidak
terikat pada blok tentu sedangkan aktif selalu ikut serta dalam perdamaian dunia. Konsep bebas
aktif lahir ketika dunia berada dalam pengaruh 2 blok sama setelah selesainya perang dunia ke-2
itu blok Amerika Serikat dan Uni Soviet.

Ikut sertaan indonesia dalam upaya perdamaian dunia selain tercermin dalam
pengiriman pasukan perdamaian garuda ke wilayah-wilayah konflik di dunia, indonesia juga
menjadi pelopor atau pendiri organisasi-organisasi antar bangsa seperti gerakan non blok, asean
dan konferensi asia afrika

3.2 Saran

Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis penulis akan
lebih fokus dan detail dalam menjelaskan makalah di atas dengan sumber-sumber yang lebih
banyak dan bisa dipertanggung jawabkan.

DAFTAR PUSTAKA

Buku Paket Sejarah Indonesia/Kementrian dan Kebudayaan. Jakarta :Kementrian


Pendidikan dan Kebudayaan,2015).
http://puji17anisa.blogspot.com/2016/02/contoh-contoh makalah-sejarah-indonesia-
dalam.html.

Anda mungkin juga menyukai