KONTRIBUSI INDONESIA
DALAM PERDAMAIAN DUNIA
Politik luar negeri Indonesia juga memiliki tujuan yaitu mengabdi kepada
tujuan nasional bangsa Indonesia yang tercantum dalam pembukaan UUD
1945 alinea ke empat. Sikap politik luar negeri Indonesia mulai tampak
sejak pertengahan tahun 1945-an ketika kondisi perang dingin mulai
berpindah ke wilayah Asia Tenggara khususnya wilayah Indo-Cina.
Indonesia mampu mengambil sikap politik yang tegas dan menyatukan
negara negara di kawasan di kawasan Asia Tenggara untuk mengatasi
konflik yang memanas di wilayah Indo-Cina.
2. Landasan operasional politik luar negeri bebas aktif.
Landasan operasional politik luar negeri bebas aktif Indonesia terdapat
dalam alinea pertama pembukaan UUD 1945, pasal 11 dan pasal 13 ayat (1)
dan (2) UUD 1945, dan amanat presiden yang berjudul “ penemuan kembali
revolusi kita “ 17 Agustus 1959 atau yang dikenal sebagai “ manifesto
politik republik Indonesia “. Amanah tersebut membuat tujuan jangka
pendek dan tujuan jangka panjang kebijakan luar negeri Indonesia. Tujuan
jangka pendek yaitu melanjutkan perjuangan anti impor B really smue
ditambah dengan mempertahankan kepribadian Indonesia di tengah tengah
tarikan tarikan ke kanan dan ke kiri (blok Barat dan blok Timur). Sedangkan
tujuan jangka panjang yaitu melenyapkan imperialisme dan mencapai dasar
dasar bagi perdamaian dunia yang Kekal dan abadi.
Pada masa orde baru landasan operasional politik luar negeri Indonesia
semakin dipertegas melalui beberapa peraturan formal. Adapun peraturan
tersebut antara lain ketetapan MPRS No. XII/MPRS/1966. ketetapan tersbut
dikeluarkan pada 5 Juli 1966 dan menyatakan bahwa sifat politik luar negeri
Indonesia adalah:
a. bebas aktif, anti Imperialisme dan Kolonialisme dalam segala bentuk
manifestasi nya dan ikut serta melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
b. mengabdi pada kepentingan nasional dan amanat penderitaan rakyat.
Melalui berbagai undang undang dan ketetapan MPR di atas secara jelas
tampak bahwa arah politik luar negeri Indonesia yang bebas dan aktif,
berorientasi untuk kepentingan nasional, menitikberatkan pada solidaritas
antar negara berkembang, mendukung perjuangan kemerdekaan bangsa,
menolak segala bentuk penjajahan, serta meningkatkan kemandirian bangsa
dan kerja sama internasional bagi kesejahteraan rakyat.
B. Politik luar negeri bebas aktif dan pelaksanaannya.
1. Lahirnya politik luar negeri bebas aktif.
Latar belakang dibentuknya politik luar negeri Indonesia bebas aktif bermula
dari akhir Perang Dunia II. Pascaperang, terbentuk dua kubu besar yang
saling bersaing dalam Perang Dingin, yaitu Blok Barat dan Blok Timur.
Melihat kondisi politik internasional pada saat itu, Indonesia berusaha
supaya tidak terseret. Wakil Presiden Mohammad Hatta dalam pidatonya,
"Mendayung di antara Dua Karang", menawarkan konsep politik luar negeri
bebas aktif di Indonesia. Pada 2 September 1948, Mohammad Hatta
menyampaikan pidatonya di depan Komite Nasional Indonesia Pusat
(KNIP), bahwa Indonesia semestinya bisa menentukan sikap sendiri dalam
menghadapi konflik politik internasional saat itu.