Anda di halaman 1dari 3

Materi Sejarah

Tentang Politik Luar Negeri di Indonesia


GMP: Iman Hilman, S.Pd.

1. Kelahiran Politik Luar Negeri RI Kelahiran politik luar negeri Indonesia memiliki kaitan erat dengan
sejarah revolusi Indonesia. Revolusi Indonesia ditandai dengan kebebasan Indonesia dari tangan
kolonialisme Belanda. Fase revolusi Indonesia yang pertama adalah pergerakan memperjuangkan
kemerdekaan. Sedangkan fase selanjutnya lebih dikenal dengan revolusi perjuangan sosial
sebagai negara yang baru merdeka. Setiap fase revolusi tentunya menelorkan arah politik luar
negeri yang berbeda. Kelahiran Politik Luar Negeri RI

2. Politik luar negeri merupakan kumpulan kebijaksanaan atau setiap yang ditetapkan oleh suatu
negara untuk mengatur hubungan dengan negara lain untuk yang ditujukan untuk kepentingan
nasional. Pengertian :

3. Landasan Politik Luar Negeri RI Hal yang menjadi landasan bagi pelaksanaan politik luar negeri
Indonesia adalah sebagai berikut. Pancasila sebagai Landasan Idil : Pancasila adalah dasar negara
Indonesia. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila harus dijadikan sebagai pedoman dan
pijakan dalam melaksanakan politik luar negeri Indonesia. Landasan Konstitusional : Landasan
konstitusional politik luar

4. Landasan Operasional : ∞Peraturan perundang- undangan, UU No. 37 Tahun1999 tentang


Hubungan Luar Negeri. ∞ketetapan MPR mengenai garis- garis besar haluan negara ( GBHN)
terutama dibidang hukum luar negeri. ∞kebijakan yang dibuat

5. TH. 1950-1959 Prioritas utama politik luar negeri dan diplomasi Indonesia pasca kemerdekaan
hingga tahun 1950an lebih ditujukan untuk menentang segala macam bentuk penjajahan di atas
dunia, termasuk juga untuk memperoleh pengakuan internasional atas proses dekolonisasi yang
belum selesai di Indonesia, dan menciptakan perdamaian dan ketertiban dunia melalui politik
bebas aktifnya. Usaha dekolonisasi yang dilakukan oleh pihak Belanda dan Sekutu membuat
Indonesia memberikan perhatian ekstra pada bagaimana mempertahankan kemerdekaan yang
telah digapai dan diproklamasikan pada 17 Agustus 1945. Indonesia dituntut untuk cerdas dalam
menentukan strategi agar kemerdekaan yang telah diraih tidak sia-sia. Pada waktu itu Indonesia
berusaha keras untuk mendapatkan pengakuan dunia internasional dengan cara diplomasi.

6. Keberhasilan Indonesia mendapatkan pengakuan dunia internasional melalui meja perundingan


ini menjadi titik tolak dari perjuangan diplomasi Indonesia mencapai kepentingannya. Betapa
pada masa itu, kekuatan diplomasi Indonesia disegani oleh negara-negara lain. Pada kondisi
kemampuan militer dan ekonomi yang kurang, Indonesia mampu meraih simpati publik
internasional dan berhasil mendapatkan pengakuan kedaulatan secara resmi melalui
perundingan. Sejak pertengahan tahun 1950 an, Indonesia telah memprakarsai dan mengambil
sejumlah kebijakan luar negeri yang sangat penting dan monumental, seperti, Konferensi Asia
Afrika di Bandung pada tahun 1955. Konsep politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif
merupakan gambaran dan usaha Indonesia untuk membantu terwujudnya perdamaian dunia.
Salah satu implementasinya adalah keikutsertaan Indonesia dalam membentuk solidaritas
bangsa-bangsa yang baru merdeka dalam forum

7. Presiden Soekarno dalam era ini berusaha sekuat tenaga untuk mempromosikan Indonesia ke
dunia internasional melalui slogan revolusi nasionalnya yakni Nasakom (nasionalis, agama dan
komunis) dimana elemen-elemen ini diharapkan dapat beraliansi untuk mengalahkan Nekolim
(Neo Kolonialisme dan Imperialisme). TH.1959-1966

8. Faktor dari dalam negeri (intern), yaitu karena dominannya (besarnya pengaruh) Partai Komunis
Indonesia (PKI) menguasai kehidupan politik Indonesia; •Faktor dari luar negeri (ekstern), yaitu
kurang simpatiknya bangsa eropa dan Amerika dalam menghadapi berbagai

9. Dengan dua alasan itu, pemerintah Indonesia akhirnya membelokkan haluan politiknya ke arah
timur (Uni Sovyet). Indonesia mengambil haluan politik luar negeri dengan membentuk Poros
Jakarta _ Hanoi _ Phnom Penh _ Peking _ Pyongyang. Dianutnya politik luar negeri yang
cenderung condong ke Sovyet menyebabkan perubahan kehidupan sosial politik bangsa
Indonesia. Partai Komunis Indonesia (PKI) berkembang dengan leluasa. Partai-partai politik lain
dibubarkan satu

10. TH. 1966-1998 Pada masa orde baru telah terjadi sebuah peristiwa berdarah yang telah banyak
memakan korban jiwa, yaitu peristiwa G30SPKI. Akibat peristiwa pemberontakan tersebut, maka
rakyat menyerukan berbagai macam tuntutan yang dipelopori oleh Kesatuan aksi yang tergabung
dalam front pancasila. Tuntutan tersebut dikenal dengan Tiga Tuntutan Rakyat (Tritura) yang
isinya adalah : Pembubaran PKI beserta ormas-ormasnya Perombakan Kabinet Dwikora
Penurunan harga sembako

11. Upaya yang dilakukan Indonesia yaitu dengan : ₪Mempertahankan persahabatan dengan pihak
barat. ₪Menjalankan politik pintu terbuka bagi infestor asing serta pinjaman luar negeri.
₪Bergabungnya kembali Indonesia sebagai anggota PBB pada 28 Desember 1966. ₪Memperbaiki
hubungan dengan sejumlah negara yang sempat renggang karena adanya politik konfrontasi
masa Orde Lama. ₪Didirikan pula bentuk kerjasama regional ASEAN dalam rangka menjaga
stabilitas kawasan. Politik pada masa Orde Baru lebih memperhatikan masalah stabilitas regional
akan menjamin keberhasilan rencana pembangunan Indonesia.

12. Pada 1992 Indonesia menjad ketua Gerakan Non Blok tetapi pada saat itu timbul pertikaian dan
perpecahan di negara Yugoslavia (Serbia menyerang Bosnia yang mayoritas beragama Islam).
₪Indonesia menggunakan APEC untuk menentukan posisi kepemimpinan Indonesia. ₪ Awalnya
Indonesia tidak mau bergabung sebab takut tidak mampu menghadapi liberalisasi perdagangan
dan dipandang dapat mengurangi rasa kerjasama dianatara negara-negara ASEAN tetapi setelah
berakhirnya Perang Dingin Indonesia bergabung dalam APEC.

13. TH. 1998-SEKARANG Masa reformasi merupakan masa setelah pemerintahan yang dipimpin oleh
Soeharto runtuh setelah selama 32 tahun memimpin negara ini. Pada masa itu kebijakan-
kebijakan luar negeri yang dikeluarkan dianggap cukup baik serta mampu menjunjung tinggi nilai-
nilai pancasila dan prinsip dasar politik luar negri yang bebas dan aktif. Prinsip politik luar negri
yang bebas dan aktif tersebut masih diterapkan hingga pemerintahan sekarang ini.
14. Dalam ketetapan MPR No. IV/MPR/1999 tentang Garis-garis Besar Haluan Negara, huruf C angka
2 terkait hubungan luar negri, dirumuskan hal-hal sebagai berikut : •Menegaskan arah politik luar
negri Indonesia yang bebas dan aktif •Dalam pelaksanaan perjanjian dan kerjasama internasional
yang menyangkut hajat hidup rakyat banyak harus dengan persetujuan lembaga perwakilan
rakyat. Selain ketetapan MPR tersebut, pada tanggal 14 September 1999 pemerintah juga telah
mengesahkan Undang-Undang Nomor 37 tahun 1999 tentang hubungan Luar Negri, dimana
dalam menerapkan politik luar negri, pemerintah selalu merujuk pada ketentuan-ketentuan yang
tertuang dalam undang-undang tersebut.

15. Politik luar negeri Indonesia merupakan bebas aktif. Bebas, artinya bahwa bangsa kita bebas
menjalin hubungan dengan negara-negara lain di dunia tanpa harus terikat dengan blok barat
atau blok timur. Aktif, artinya bahwa kita akan senantiasa berusaha menciptakan dan
mewujudkan kehidupan dunia yang aman dan damai. Landasan pelaksanaan politik luar negeri
Indonesia yang bebas aktif tertuang dalam alinea pertama dan keempat Pembukaan UUD 1945
serta dalam pasal 11 UUD 1945. Sebagai wujud pelaksanaan politik luar negeri Indonesia yang
bebas aktif, Indonesia melakukan langkah-langkah sebagai berikut: a. menjadi anggota PBB pada
tanggal 28 September 1950; b.menyelenggarakan KAA di Bandung pada tahun 1955
c.mengirimkan misi perdamaian dunia. d.membentuk gerakan non blok (non aligned).
e.membentuk organisasi ASEAN. f.menjalin kerja sama dengan negara-negara di dunia. g.Aktif
dalam organisasi internasiona;.

16. Di abad globalisasi, ketergantungan antarnegara semakin tinggi, sehingga tidak mungkin suatu
negara hanya menjalin hubungan dengan Negara tertentu saja. Bagi bangsa Indonesia, tututan
globalisasi tidak menjadi penghambat dalam pelaksanaan politik luar negeri bebas aktif, sebab
sejak awal kemerdekaan Indonesia menjalin hubungan dengan semua bangsa di dunia, tanpa ada
pembatasan blok atau kepentingan politik. Sehingga dapat dikatakan, bahwa politik luar negeri
bebas aktif sesuai dengan situasi globalisasi seperti sekarang ini. Pelaksanaan politik luar negeri
yang bebas dan aktif ditujukan untuk mencapai kepentingan dan tujuan nasional sebagaimana
tercantum dalam Pembukaan UUD 1945.

Anda mungkin juga menyukai