Panggung Dunia
Oleh :
1. Adi Ismail
2. Aditya Aulia A. A.
3. Arifudin Rizky M.
4. Fajrin Hikmah I.
5. Ika Fitriana
6. Shinta Kartika D.
Landasan Ideal dan Konstitusional Politik Luar Negeri Indonesia Bebas Aktif
• Latar Belakang
- Perbedaan ideologi blok barat (USA) dan
blok timur (Uni Soviet).
- Pergolakan karena masih adanya penjajahan
di Asia – Afrika.
- Kurang berhasilnya PBB menangani
masalah kedamaian Dunia.
• Awal mula diadakannya KAA
Dari sidang yang dipimpin oleh Perdana Menteri Indonesia KAA yang dilaksanakan
di Bandung menghasilkan suatu kesepakatan yang dikenal dengan istilah Dasasila
Bandung yang isinya:
1. Menghormati hak-hak dasar manusia dan tujuan-tujuan, serta asas-asas
kemanusiaan yang termuat dalam piagam PBB.
2. Menghormati kedaulatan dan integritas territorial semua bangsa.
3. Mengakui persamaan semua suku-suku bangsa dan persamaan semua bangsa
besar maupun kecil.
4. Tidak campur tangan dalam soal-soal dalam negara lain.
5. Menghormati hak-hak tiap bangsa untuk mempertahankan diri secara
sendirian atau secara kolektif, yang sesuai dengan piagam PBB.
6. Tidak melakukan tekanan terhadap negara-negar lain.
7. Tidak melakukan tindakan-tindakan atau ancaman agresi terhadap integritas
territorial dan kemerdekaan negara lain.
8. Menyelesaiakan segala perselisihan Internasional dengan jalan damai seperti
perundingan, persetujuan dan lain-lain yang sesuai dengan piagam PBB.
9. Memajukan kerjasama untuk kepentingan bersama.
10. Menghormati hukum dan kewajiban-kewajiban Internasional.
• Pasca Dilaksanakannya KAA
KONGA XV (GEORGIA)
1994 – 2009
Sebagai Military Observer di bawah UNOMIG untuk mengawasi perjanjian damai antar
KONGA XVII
(FILIPINA)
•17 Juni1994 - 28
KONGA XVI
Desember 1994
(MOZAMBIK)
•sebagai pengawas KONGA XVIII
•1994
gencatan senjata (TAJIKISTAN)
•Misi perdamaian
setelah adanya • 1997
di bawah komisi
perundingan antara
PBB UNOMOZ
MNLF pimpinan Nur
Misuari dengan
pemerintah Filipina.