Panggung Dunia Oleh Rendiyanto Landasan Ideal dan Konstitusional Politik Luar Negeri Indonesia Bebas Aktif
Add a footer TREY 2
research • Landasan ideal Pancasila sebagai pedoman dan pijakan dalam melaksanakan politik luar negeri Indonesia • Landasan konstitusional Pembukaan UUD 1945 alinea pertama dan alinea keempat • Tujuan politik luar negeri bebas aktif adalah untuk mengabdi kepada tujuan nasional bangsa indonesia yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 alinea keempat
Add a footer TREY 3
research Landasan Operasional politik luar negeri Indonesia dari masa ke masa • Masa Awal Kemerdekaan melalui maklumat dan pidato presiden Soekarno politik damai dan hidup berdampingan secara damai; tidak campur tangan dalam urusan dalam negeri negara lain; politik bertetangga baik dan kerja sama dengan semua negara di bidang ekonomi, politik dan lain-lain; serta selalu mengacu pada Piagam PBB dalam melakukan hubungan dengan negara lain. • Masa Demokrasi Terpimpin berdasarkan UUD 1945 yang terdapat dalam pembukaan UUD 1945 alinea pertama, pasal 11 dan pasal 13 ayat 1 dan 2 UUD 1945, Amanat presiden yang berjudul “Penemuan Kembali Revolusi Kita” Politik luar negeri Indonesia tidak netral, tidak menjadi penonton dan tidak tanpa prinsip. Politik bebas tidak sekedar “cuci tangan”, tidak sekedar defensif, tapi aktif dan berprinsip serta berpendirian • Masa Orde Baru dipertegas melalui Ketetapan MPRS No. IV/MPR/1973 dan TAP MPR RI No. IV/MPR/1978 politik luar negeri Indonesia juga lebih difokuskan pada upaya pembangunan di segala bidang dan peningkatan kerjasama dengan dunia internasional • Masa Reformasi melalui ketetapan MPR No. IV/MPR/1999 menegaskan arah politik luar negeri Indonesia yang bebas dan aktif, berorientasi untuk kepentingan nasional, menitikberatkan pada solidaritas antarnegara berkembang, mendukung perjuangan kemerdekaan bangsa, menolak segala bentuk penjajahan serta meningkatkan kemandirian bangsa dan kerja sama internasional bagi kesejahteraan rakyat
Add a footer TREY 4
research Politik Luar Negeri Indonesia Bebas Aktif dan Pelaksanaanya
Add a footer TREY 5
research • Lahir setelah penyampaiam pidato “Mendayung Antara Dua Karang” oleh Moh. Hatta pada September 1948 • Dalam menjalankan politik luar negerinya Indonesia tidak hanya tidak memihak tetapi juga “aktif“ dalam usaha memelihara perdamaian dan meredakan pertentangan yang ada di antara dua blok tersebut dengan cara “bebas“ mengadakan persahabatan dengan semua negara atas dasar saling menghargai LahirnyaPolitikLuarNegeriBebas Aktif Add a footer TREY 6 research Politik Luar Negeri Indonesia Masa Demokrasi Parlementer 1950-1959 • Prioritas utama politik luar negeri dan diplomasi Indonesia pasca kemerdekaan hingga tahun 1950an lebih ditujukan untuk menentang segala macam bentuk penjajahan di atas dunia, termasuk juga untuk memperoleh pengakuan internasional atas proses dekolonisasi yang belum selesai di Indonesia, dan menciptakan perdamaian dan ketertiban dunia melalui politik bebas aktifnya • Sejak tahun 1950an konsep politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif merupakan gambaran dan usaha Indonesia untuk membantu terwujudnya perdamaian dunia, salah satu implementasinya adalah keikutsertaan Indonesia dalam membentuk solidaritas bangsa-bangsa yang baru merdeka dalam forum Gerakan Non-Blok
Add a footer TREY 7
research Politik Luar Negeri Indonesia Masa Demokrasi Tepimpin • Politik luar negeri Indonesia bersifat high profile, yang diwarnai sikap anti-imperialisme dan kolonialisme yang tegas dan cenderung bersifat konfrontatif • Dalam mempromosikan Indonesia ke dunia internasional Presiden Soekarno menunjukkan bahwa dia mendapat dukungan dari seluruh lapisan masyarakat yang tercermin dari Nasakom yang menjadi jiwa bangsa Indonesia, yang diperhitungkan dapat menjadi satu kekuatan untuk mengalahkan Nekolim • Terjadi pergeseran politik yang lebih condong ke blok komunis kolaborasi politik antara Indonesia dengan Cina dan memberi peluang kepada PKI menjadi partai terbesar • Politik luar negeri pada masa Demokrasi Terpimpin juga ditandai dengan usaha keras Presiden Soekarno membuat Indonesia semakin dikenal di dunia internasional melalui beragam konferensi internasional yang diadakan maupun diikuti Indonesia • Sikap indonesia dalam menjalankan politik luar negerinya : membentuk poros Jakarta–Peking, Pembebasan Irian Barat, Konfrontasi dengan Malaysia, dan keluar dari PBB
Add a footer TREY 8
research Politik Luar Negeri Indonesia Masa Orde Baru • Kebijakan politik luar negeri Indonesia lebih menaruh perhatian khusus terhadap soal regionalisme • Mempertahankan persahabatan dengan pihak Barat, memperkenalkan pintu terbuka bagi investor asing, serta bantuan pinjaman • Sikap Indonesia dalam melaksanakan politik luar negerinya ; menghentikan konfrontasi dengan Malaysia, membentuk organisasi ASEAN, keterlibatan Indonesia dalam membentuk kondisi perekonomian global yang stabil dan kondusif, serta memaksimalkan kepentingan nasional, Indonesia juga masuk sebagai anggota negara-negara produsen atau penghasil minyak dalam OPEC
Add a footer TREY 9
research Politik Luar Negeri Indonesia Era Reformasi • Pemerintah Habibie disibukkan dengan usaha memperbaiki citra Indonesia di kancah internasional yang sempat terpuruk sebagai dampak krisis ekonomi di akhir dan kerusuhan pasca jajak pendapat di Timor-Timur, presiden Habibie berhasil menarik simpati dari Dana Moneter Internasional dan Bank Dunia untuk mencairkan program bantuan untuk mengatasi krisis ekonomi • Pemerintahan Presiden Abdurahman Wahid, hubungan RI dengan negara-negara Barat mengalami sedikit masalah setelah lepasnya Timor- Timur dari NKRI, presiden Wahid memiliki cita-cita mengembalikan citra Indonesia di mata internasional dengan cara melakukan kunjungan kenegaraan ke luar negeri untuk mencari dukungan pemulihan ekonomi, menarik dukungan mengatasi konflik domestik, mempertahankan integritas teritorial Indonesia, dan demokratisasi • Pemerintahan Megawati, suasana politik dan keamanan dalam negeri menjadi agak lebih kondusif serta situasi ekonomi Indonesia mulai membaik ditandai dengan nilai tukar rupiah yang stabil • Era kepemimpinSBY berhasil mengubah citra Indonesia dan menarik banyak investasi asing dengan menjalin berbagai kerja sama dengan banyak negara
Add a footer TREY 10
research Peran Indonesia Dalam Upaya Menciptakan Perdamaian Dunia
Add a footer TREY 11
research • Dilatarbelakangi dengan adanya perang dingin yang dikawatirkan wilayah Asia Afrika akan dijadikan arena persaingan dan perebutan pengaruh yang bisa menyebabkan ketidakstabilan politik dan ekonomi • Gagasan KKA diawali dari pertemuan di Kolombo yang digagas oleh PM Srilangka Sir John Kotelawala didorong oleh kekhawatiran dan keprihatinan atas situasi peperangan yang sedang berkecamuk di Indocina, dan perkembangan perlombaan senjata nuklir antara dua blok • Topik yang didiskusikan kondisi Indocina, bom hidrogen, kolonialisme dan nasonalisme serta komunisme internasional • Gagasan mengadakan KAA bisa disampaikan pada sidang yang ke-6 oleh PM Ali Sastroamidjojo • Pemerintah Indonesia melakukan pendekatan melalui saluran diplomatik kepada 18 negara Asia dan Afrika membicarakan kepentingan bersama bangsa- bangsa Asia dan Afrika pada saat itu, mendorong terciptanya perdamaian dunia, dan mempromosikan Indonesia sebagai tempat konferensi Pelaksanaan Konferensi Asia Afrika (KAA) 1955 Add a footer TREY 12 research • Pada 28, 29 Desember 1945 Perdana Menteri Birma, Srilangka, India, Indonesia, dan Pakistan mengadakan Konferensi di Bogor membicarakan persiapan pelaksanaan KAA • Negara yang diundang KAA : Afganistan, Kamboja, Federasi Afrika Tengah, China, Mesir, Ethiopia, Pantai Emas, Iran, Irak, Jepang, Yordania, Laos, Libanon, Liberia, Libya, Nepal, Filipina, Saudi Arabia, Sudan, Syria, Thailand, Turki, Vietnam Utara, Vietnam Selatan, dan Yaman • KAA dilaksanakan pada tanggal 18 April 1955 di Gedung Merdeka dan menghasilkan Dasasila Bandung
Pelaksanaan Konferensi Asia Afrika (KAA)
1955 Add a footer TREY 13 research • Setalah itu diadakan pertemuan di kalangan tertentu Asia Afrika seperti Konferensi Wartawan Asia Afrika, Konferensi Islam Asia Afrika, Konferensi Pengarang Asia Afrika, dan Konferensi Mahasiswa Asia Afrika • Konferensi Asia Afrika telah membakar semangat dan menambah kekuatan moral para pejuang bangsa- bangsa Asia dan Afrika yang pada masa itu tengah memperjuangkan kemerdekaan tanah air mereka, sehingga kemudian lahirlah sejumlah negara merdeka di Benua Asia dan Afrika Pelaksanaan Konferensi Asia Afrika (KAA) 1955 Add a footer TREY 14 research • Lahirnya organisasi GNB dilatarbelakangi oleh kekhawatiran para pemimpin negara-negara dunia ketiga terutama dari Asia dan Afrika terhadap munculnya ketegangan dunia saat itu karena adanya persaingan antara Blok Barat dan Blok Timur • Pendiri GNB yaitu Presiden Mesir Ghamal Abdul Naser, Presiden Ghana Kwane Nkrumah, Perdana Menteri India Jawaharlal Nehru, Presiden Indonesia Soekarno, dan Presiden Yugoslavia Joseph Broz Tito
Gerakan Non-Blok/Non Align Movement
(NAM)
Add a footer TREY 15
research • Pembentukan GNB dicanangkan pada KTT I di Beograd, Yugoslavia 16 September 1961 mendirikan suatu gerakan untuk menghindarkan diri dari implikasi birokratik dalam membangun upaya kerja sama di antara mereka, serta tidak diarahkan pada suatu peran pasif dalam politik internasional, tetapi untuk memformulasikan posisi sendiri secara independen yang merefleksikan kepentingan negara-negara anggotanya • Tujuan ke dalam yaitu mengusahakan kemajuan dan pengembangan ekonomi, sosial, dan politik yang jauh tertinggal dari negara maju • Tujuan ke luar, yaitu berusaha meredakan ketegangan antara Blok Barat dan Blok Timur menuju perdamaian dan keamanan dunia • Indonesia pernah menjadi tuan rumah penyelenggaraan KTT GNB yang ke X pada tahun 1992 menghasilkan “Pesan Jakarta” yang mengungkapkan sikap GNB tentang berbagai masalah, seperti hak asasi manusia, demokrasi dan kerja sama Gerakan Non-Blok/Non Align Movement Utara Selatan dalam era pasca Perang Dingin (NAM)
Add a footer TREY 16
research • Pengiriman Misi Garuda pertama kali pada Januari 1957 karena konflik di Timur Tengah terkait masalah Terusan Suez yang dilakukan presiden Mesir. Pada Oktober 1956 Inggris, Prancis, Israel melancarkan serangan gabungan ke Mesir sehingga DK PBN turun tangan dan mendesak pihak yang bersengketa untuk berunding. Misi ini diperbantukan kepada United Nations Emergency Forces (UNEF) • Kedua kalinya, Indonesia mengirimkan kontingen untuk diperbantukan kepada United Nations Operations for the Congo (UNOC) terkait konflik di Kongo akibat kemerdekaan Zaire pada Juni 1960 dari Belgia yang justru memicu pecahnya perang saudara • Peran Indonesia terus berlanjut ketika meletus perang Vietnam Selatan dan Vietnam Utara, PBB membentuk International Commission of Control and Supervision (ICCS) terdiri dari Hungaria, Indonesia, Kanada, dan Polandia dengan tugas mengawasi pelanggaran yang Misi Pemeliharaan Perdamaian Garuda dilakukan kedua belah pihak yang bertikai
Add a footer TREY 17
research • Pada 1973, ketika pecah perang Arab-Israel ke-4, UNEF diaktifkan kembali yang terdiri dari Australia, Finlandia, Swedia, Irlandia, Peru, Panama, Senegal, Ghana, dan Indonesia • Selanjutnya Indonesia terus ikut berperan aktif dalam menjaga perdamaian dunia dengan aktif mengirim pasukan perdamaian ke berbagai wilayah konflik di Misi Pemeliharaan Perdamaian Garuda seluruh dunia
Add a footer TREY 18
research • Tanggal 5-8 Agustus di Bangkok dilangsungkan pertemuan antarmenteri luar negeri yaitu Adam Malik (Indonesia), Tun Abdul Razak (Malaysia), S. Rajaratnam (Singapura), Narsisco Ramos (Filipina), dan Thanat Khoman (Thailand) mendatangani Bangkok Declaration yang menegaskan membentuk organisasi kerja sama regional yang disebut ASEAN
Association of South East Asian Nations
(ASEAN)
Add a footer TREY 19
research • Terbentuknya ASEAN adalah untuk mempercepat pembangunan ekonomi, stabilitas sosial budaya, dan kesatuan regional melalui usaha dengan semangat tanggungjawab bersama dan persahabatan yang akan menjamin bebasnya kemerdekaan negara-negara anggotanya • Aktivitas ASEAN dalam bidang politil dikeluarkannya Kuala Lumpur Declaration pada 27 November 1971 yang menyatakan bahwa Asia Tenggara merupakan zone of peace, freedom and neutrality (ZOPFAN)/Zona Bebas Netral, bebas dari segala campuran tangan pihak luar • Konferensi KTT ASEAN I di Bali pada 1976 masalah kawasan Asia Tenggara sebagai wilayah damai, bebas dan netral telah berhasil dicantumkan dalam “Deklarasi Kesepakatan ASEAN” • Pada KTT ASEAN II di Bali tahun 1977 telah memperkuat Deklarasi Kuala Lumpur dan telah berhasil menetapkan prinsip-prinsip program kerja dalam usaha bersama untuk menciptakan stabilitas politik, memperat kerja sama ekonomi, sosial dan budaya • Pada KTT ASEAN IX di Bali tahun 2003 menyepakati Association of South East Asian Nations pembentukan Komunitas ASEAN (ASEAN) Add a footer TREY 20 research • Komunitas ASEAN terdiri atas 3 (tiga) pilar, yaitu Komunitas Politik–Keamanan ASEAN (ASEAN Political- Security Community/APSC), Komunitas Ekonomi ASEAN (ASEAN Economic Community/AEC), Komunitas Sosial Budaya ASEAN (ASEAN Socio-Cultural Community/ASCC) • Pada KTT ASEAN XIII di Singapura November 2007 telah ditandatangani Piagam ASEAN (ASEAN Charter) yang mengubah ASEAN dari organisasi yang longgar (loose association) menjadi organisasi yang berdasarkan hukum (rules-based organization) dan Association of South East Asian Nations menjadi subjek hukum (legal personality) (ASEAN)
Add a footer TREY 21
research Maroko atas prakarsa Raja Faisal dari Arab Saudi dan Raja Hasan II dari Maroko • Latar belakang didirikannya organisasi dipicu oleh peristiwa pembakaran Mesjid Al Aqsho yang terletak di kota Al Quds (Jerusalem) pada tanggal 21 Agustus 1969 • Tujuan OKI : meningkatkan solidaritas Islam serta mengkordinasikan kerja sama politik, ekonomi, dan sosial budaya antarnegara-negara anggota, mendukung upaya perdamaian dan keamanan internasional, serta melindungi tempat-tempat suci Islam dan membantu perjuangan pembentukan negara Palestina yang merdeka dan berdaulat, dan bekerjasama untuk menentang diskriminasi rasial dan segala bentuk penjajahan, menciptakan suasana yang menguntungkan dan saling pengertian di antara negara anggota dan negara- negara lain
Organisasi Konferensi Islam
(OKI)
Add a footer TREY 22
research • Deklarasi Djuanda adalah suatu perjuangan bangsa Indonesia untuk memperjuangkan batas wilayah laut, sehingga wilayah Indonesia merupakan suatu kesatuan yang utuh dilihat dari berbagai aspek, yaitu aspek politik, sosial budaya, dan pertahanan keamanan • Secara historis batas wilayah laut Indonesia telah dibuat oleh pemerintah kolonial Belanda, yaitu dalam Territorial Zee Maritieme Kringen Ordonantie tahun 1939, yang menyatakan bahwa lebar wilayah laut Indonesia adalah tiga mil diukur dari garis rendah di pantai masing-masing pulau Indonesia
Deklarasi Djuanda
Add a footer TREY 23
research • Deklarasi Djuanda menegaskan bahwa batas laut teritorial Indonesia yang sebelumnya tiga mil diperlebar menjadi 12 mil diukur dari garis yang menghubungkan titik-titik ujung terluar pada pulau- pulau dari wilayah negara Indonesia pada saat air laut surut • Setelah dikeluarkan deklarasi tersebut, reaksi protes datang dari beberapa negara seperti Amerika Serikat (tanggal 30 Desember 1957), Inggris (3 Januari 1958), Australia (3 Januari 1958), Belanda (3 Januari 1958), Perancis (8 Januari 1958), dan Selandia Baru (11 Januari 1958) • Delegasi Indonesia yang datang pada konferensi internasional mengenai hak atas lautan yang diadakan di Janewa terdiri dari Mr. Achmad Subardjo, Mr. Mochtar Kusumaatmadja, Goesti Moh. Chariji Kusuma, dan M. Pardi mengemukakan asas Archipelagic Principle • Pemerintah Indonesia kemudian menggunakan beberapa cara untuk mendapat simpati dari negara- negara lain, misalnya dengan menyebarkan tulisan The Indonesian Delegation to the Conference on the Deklarasi Djuanda Law of the Sea
Add a footer TREY 24
research • Jalan Indonesia untuk memperjuangkan diakuinya Asas Negara Kepulauan mulai menemui kemudahan ketika pada tahun 1971 Indonesia dipilih menjadi anggota Committee of the Peaceful Uses of the Sea-Bed and Ocean Floor beyond the Limit of National Jurisdiction yang merupakan badan PBB untuk mempersiapkan Konferensi Hukum Laut PBB • 12 Maret 1980, dengan menggunakan dasar Hukum Laut Internasional mengenai Economic Exclusive ZonePemerintah Indonesia juga mengumumkan peraturan tentang Zone Ekonomi Eksklusif (ZEE) selebar 200 mil diukur dari garis dasar. Pada tahun 1983, pengumuman ini disahkan menjadi Undang-undang RI No. 5/1983. • Konsep negara kepulauan sendiri baru disetujui oleh mayoritas negara-negara di dunia pada 10 Desember 1982 pada Konvensi Hukum Laut Internasional • Dalam Konvensi Hukum Laut Internasional tahun 1982 melalui United Nations Convention on the Law of the Sea (UNCLOS) hingga kini telah diratifikasi oleh 140 negara. Negara-negara kepulauan (Archipelago States) memperoleh hak mengelola Zona Ekonomi Ekslkusif (ZEE) seluas 200 mil laut di luar wilayahnya. Hal ini kemudian dituangkan ke dalam Undang-Undang Nomor 17 tahun 1985 tentang pengesahan United Nations Convention on the Law of the Sea (Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa Tentang Hukum Deklarasi Djuanda Laut)
Add a footer TREY 25
research Add a footer TREY 26 research • Dilatarbelakangi oleh konflik Kudeta Kamboja yang menjadi konflik Kamboja–Vietnam • JIM I merupakan pertama kalinya berhasil mempertemukan masing-masing faksi yang bertikai di Kamboja. Perkembangan dan pembicaraan tersebut kemudian dilanjutkan melalui JIM II • Pertemuan pasca JIM I dan II mulai melibatkan negara di luar ASEAN yang menunjukan bahwa upaya untuk mencapai perdamaian di Kamboja telah mencapai tingkat internasional • Akhirnya, setelah melalui proses perundingan yang panjang, maka pada tanggal 23 Oktober 1991, digelarlah Paris International Conference on Cambodia (PICC) di bawah pimpinan Ketua bersama (Co- Chairman) Indonesia dan Prancis yang memberi hasil ditandatanganinya dokumen Perjanjian Paris. Kesepakatan ini telah menandai perjuangan akhir dari Jakarta Informal Meeting (JIM) I dan II upaya perdamaian di Kamboja