Anda di halaman 1dari 39

Bab

2 TRIGONOMETRI ANALITIKA

Sumber: wikimedia.org
2.1 Rumus Jumlah dan Selisih Dua Sudut

2.1.1 Rumus cos ( ±  )

i. cos ( + ) = cos  cos  − sin  sin 


ii. cos ( − ) = cos  cos  + sin  sin 
2.1 Rumus Jumlah dan Selisih Dua Sudut

2.1.1 Rumus cos ( ±  )


Contoh 1a dan 1c (halaman 57)
Mencermati aturan penjumlahan
Jabarkan dan sederhanakan masing-masing ekspresi trigonometri berikut.
dan selisih kosinus
(a) cos ( + π)
(c) cos 2 · cos  + sin 2 · sin 

Pembahasan:
(a) cos ( + π) = cos  · cos π – sin  · sin π
cos ( + π) = cos  · (–1) – sin  · (0)
= –cos  – 0
 cos ( + π) = –cos 
(c) cos 2 · cos  + sin 2 · sin  = cos (2 – )
 cos 2 · cos  + sin 2 · sin  = cos 
2.1 Rumus Jumlah dan Selisih Dua Sudut

2.1.1 Rumus cos ( ±  )


Pembahasan:
(a) cos (180° + °) = cos 180° · cos ° – sin 180° · sin °
Contoh 3a dan 3c (halaman 59) = (–1) · cos ° – 0 · sin °
Memantapkan aturan  cos (180° + °) = –cos ° (terbukti)
penjumlahan/selisih kosinus (c)
2
cos  =
1 1 1
cos   cos   sin   sin 
1
3 3 3 3 3
1 1 1 1
=   3 3
Buktikan setiap identitas di bawah ini. 2 2 2 2
(a) cos (180° + °) = –cos ° 1 3
= 
2 1 4 4
(c) cos    2
3 2 = 
4
2 2 1
 cos  =  =  (terbukti)
3 4 2
2.1 Rumus Jumlah dan Selisih Dua Sudut

Untuk menerapkan dan menguatkan


konsep yang sudah didapat, kerjakan
LATIHAN KOMPETENSI SISWA 1
(halaman 61 – 64)
2.1 Rumus Jumlah dan Selisih Dua Sudut

2.1.2 Rumus sin ( ±  )

i. sin ( +  ) = sin  cos  + cos  sin 


ii. sin ( −  ) = sin  cos  − cos  sin 
2.1 Rumus Jumlah dan Selisih Dua Sudut

2.1.2 Rumus sin ( ±  )


Contoh 6c (halaman 66)
Mencermati penjabaran sinus
jumlah/selisih dari dua sudut Jabarkanlah bentuk sin (A + 30°).

Pembahasan:
(c) sin (A + 30°) = sin A cos 30° + cos A sin 30°
1 1
= 3 sin A  cos A
2 2
 sin (A + 30°) =
2
1
3 sin A  cos A
2.1 Rumus Jumlah dan Selisih Dua Sudut

2.1.2 Rumus sin ( ±  )


Contoh 11a (halaman 69)
Memahirkan rumus sinus penjumlahan/selisih dari dua sudut

Buktikanlah sin ( +  ) · sin ( –  ) = sin2  – sin2 .

Pembahasan:
sin ( +  ) · sin ( –  ) = (sin  cos  + cos  sin  ) · (sin  cos  – cos  sin  )
= sin2  cos2  – cos2  sin2 
= sin2  (1 – sin2 ) – (1 – sin2 ) sin2 
= sin2  – sin2 
 sin ( +  ) · sin ( –  ) = sin2  – sin2  (terbukti)
2.1 Rumus Jumlah dan Selisih Dua Sudut

Untuk menerapkan dan menguatkan


konsep yang sudah didapat, kerjakan
LATIHAN KOMPETENSI SISWA 2
(halaman 69 –72)
2.1 Rumus Jumlah dan Selisih Dua Sudut

2.1.3 Rumus tan ( ±  )


Rumus tan ( ±  ) berlaku untuk setiap sudut α dan β dalam
ukuran radian maupun derajat dan dituliskan sebagai berikut.

tan   tan 
tan     
1 tan  tan 
2.1 Rumus Jumlah dan Selisih Dua Sudut

2.1.3 Rumus tan ( ±  )

Contoh 12 (halaman 74)


Mencermati penjabaran tangen Pembahasan:
jumlah/selisih dua sudut tan A  tan 135
tan (A – 135°) =
1  tan A tan 135
tan A   1
=
1  tan A 1
Jabarkanlah bentuk tan (A – 135°).
tan A  1
=
1  tan A
tan A  1
 tan (A – 135°) =
1  tan A
2.1 Rumus Jumlah dan Selisih Dua Sudut
2.1.3 Rumus tan ( ±  )
Contoh 17 (halaman 77)
Memahirkan rumus 2.1.1 dan 2.1.2 cos( A  B)  cos( A  B)
Buktikanlah  cotan B .
dalam pembuktian identitas trigonometri sin( A  B)  sin( A  B )

Pembahasan:
cos( A  B)  cos( A  B ) cos A cos B  sin A sin B  cos A cos B  sin A sin B
=
sin( A  B)  sin( A  B) sin A cos B  cos A sin B  sin A cos B  cos A sin B
2 cos A cos B
=
2 cos A sin B
cos B
=
sin B
= cotan B
Jadi, cotan B = cotan B (terbukti)
2.1 Rumus Jumlah dan Selisih Dua Sudut

Untuk menerapkan dan menguatkan


konsep yang sudah didapat, kerjakan
LATIHAN KOMPETENSI SISWA 3
(halaman 77 – 81)
2.2 Rumus-rumus Sudut Ganda (Sudut Rangkap) dan Sudut Paruh

2.2.1 Rumus Sinus, Kosinus, dan Tangen untuk Sudut Ganda

cos 2 A  sin 2 A
 2 tan A
sin 2A = 2 sin A · cos A cos 2 A  1  2 sin 2 A tan 2 A 
2 cos 2 A  1 1  tan 2 A

2.2 Rumus-rumus Sudut Ganda (Sudut Rangkap) dan Sudut Paruh

Pembahasan:
(a) sin 2 = 2 sin  · cos 
2.2.1 Rumus Sinus, Kosinus, dan 8 15
= 2· ·
Tangen untuk Sudut Ganda 17 17
240
=
Contoh 19 (halaman 83) 289
Memahami perhitungan ekspresi trigonometri  sin 2 =
240
289
(b) cos 2 = cos2  – sin2 
8
Jika tan  = pada kuadran pertama, hitunglah:  15 
2
8
2

15 =   – 
 17   17 
(a) sin 2
225  64
(b) cos 2 =
289
161
 cos 2 =
289
2.2 Rumus-rumus Sudut Ganda (Sudut Rangkap) dan Sudut Paruh

2.2.1 Rumus Sinus, Kosinus, dan


Tangen untuk Sudut Ganda

Contoh 24a (halaman 84) Pembahasan:


Memahirkan penemuan formula sin 3a = sin (2a + a)
ekspresi trigonometri = sin 2a cos a + cos 2a sin a
= 2 sin a cos2 a + (cos2 a – sin2 a) sin a
= 2 sin a cos2 a + sin a cos2 a – sin3 a
Tuliskan rumus untuk sin 3a. = 3 sin a cos2 a – sin3 a
= 3 sin a (1 – sin2 a) – sin3 a
= 3 sin a – 4 sin3 a
 sin 3a = 3 sin a – 4 sin3 a
2.2 Rumus-rumus Sudut Ganda (Sudut Rangkap) dan Sudut Paruh

Untuk menerapkan dan menguatkan


konsep yang sudah didapat, kerjakan
LATIHAN KOMPETENSI SISWA 4
(halaman 85 – 87)
2.2 Rumus-rumus Sudut Ganda (Sudut Rangkap) dan Sudut Paruh

2.2.2 Rumus Sinus, Kosinus, dan Tangen untuk Sudut Paruh

 1  cos A
1 1  cos A  
(i) sin A  1  cos A
2 2 1  1  cos A
(iii) tan A
2  sin A
1 1  cos A
(ii) cos A  sin A
2 2  1  cos A
2.2 Rumus-rumus Sudut Ganda (Sudut Rangkap) dan Sudut Paruh

2.2.2 Rumus Sinus, Kosinus, dan Pembahasan:


Tangen untuk Sudut Paruh A 1  cos A
sin 
2 2
A
= 15° berarti A = 30° (kuadran I, bertanda positif)
Contoh 25b (halaman 90) 2
Memahami penentuan akar-akar 1  cos 30
sin 15° =
persamaan trigonometri 2
1
Dengan menggunakan prinsip 1 3
sin 15° = 2
sudut paruh, hitunglah sin 15°. 2
2 3
sin 15° =
4
1
 sin 15° = 2 3
2
2.2 Rumus-rumus Sudut Ganda (Sudut Rangkap) dan Sudut Paruh

Untuk menerapkan dan menguatkan


konsep yang sudah didapat, kerjakan
LATIHAN KOMPETENSI SISWA 5
(halaman 92 – 94)
Rumus Perkalian ke Penjumlahan dan Penjumlahan ke Perkalian
2.3 dari Ekspresi Trigonometri

2.3.1 Rumus Perkalian Sinus dan Kosinus

Rumus perkalian ke penjumlahan


1
(i) sin  sin  = cos     cos   
2
1
(ii) sin  sin  = sin      sin    
2
1
(iii)cos  cos  = cos     cos   
2
1
(iv) cos  cos  =  sin      sin    
2
Rumus Perkalian ke Penjumlahan dan Penjumlahan ke Perkalian
2.3 dari Ekspresi Trigonometri

2.3.1 Rumus Perkalian Sinus dan Kosinus


Contoh 28f (halaman 96)
Menyederhanakan rumus perkalian ke penjumlahan

Nyatakan bentuk 6 sin 3x sin x sebagai jumlah atau selisih kosinus.

Pembahasan:
6 sin 3x sin x = 3[2 sin 3x sin x]
= 3[cos (3x – x) – cos (3x + x)]
= 3[cos 2x – cos 4x]
= 3 cos 2x – 3 cos 4x
Rumus Perkalian ke Penjumlahan dan Penjumlahan ke Perkalian
2.3 dari Ekspresi Trigonometri

2.3.1 Rumus Perkalian Sinus dan Kosinus


Contoh 29d (halaman 97)
Menyederhanakan rumus perkalian ke Pembahasan:
penjumlahan
1
cos 5A · sin 2A = [2 cos 5A · sin 2A]
2
1
Dengan menggunakan rumus perkalian = [cos (5A + 2A) – sin (5A – 2A)]
ke penjumlahan, sederhanakan bentuk 2
cos 5A · sin 2A. 1
= [cos 7A – sin 3A]
2
1 1
= cos 7A – sin 3A
2 2
Rumus Perkalian ke Penjumlahan dan Penjumlahan ke Perkalian
2.3 dari Ekspresi Trigonometri

Untuk menerapkan dan menguatkan


konsep yang sudah didapat, kerjakan
LATIHAN KOMPETENSI SISWA 6
(halaman 100 – 102)
Rumus Perkalian ke Penjumlahan dan Penjumlahan ke Perkalian
2.3 dari Ekspresi Trigonometri

2.3.2 Rumus Jumlah dan Selisih Sinus dan Kosinus

Rumus penjumlahan ke perkalian


1 1
(i) sin A + sin B = 2 sin ( A  B )  cos ( A  B )
2 2
1 1
(ii) sin A – sin B = 2 cos ( A  B)  sin ( A  B )
2 2
1 1
(iii)cos A + cos B = 2 cos ( A  B)  cos ( A  B )
2 2
1 1
(iv) cos A – cos B =  2 sin ( A  B)  sin ( A  B )
2 2
Rumus Perkalian ke Penjumlahan dan Penjumlahan ke Perkalian
2.3 dari Ekspresi Trigonometri

2.3.2 Rumus Jumlah dan Pembahasan:


1 1
Selisih Sinus dan Kosinus (a) cos 105° + cos 15° = 2 cos (105  15)  cos (105  15)
2 2
= 2 cos 60  cos 45
Contoh 34a dan 34c (halaman 105) 1 1
Menghitung nilai ekspresi trigonometri = 2  2
2 2
1
 cos 105° + cos 15° = 2
Hitunglah 2
(a) cos 105° + cos 15° 1 1
(c) sin 105° – sin 15° = 2 cos (105  15)  sin (105  15)
(c) sin 105° – sin 15° 2 2
= 2 cos 60  sin 45
1 1
= 2  2
2 2
1
 sin 105° – sin 15° = 2
2
Rumus Perkalian ke Penjumlahan dan Penjumlahan ke Perkalian
2.3 dari Ekspresi Trigonometri

2.3.2 Rumus Jumlah dan


Selisih Sinus dan Kosinus Pembahasan:
sin 3 x  sin x
= cotan 2x
Contoh 35c (halaman 106) cos x  cos 3x
Pembuktian sebuah identitas  3x  x   3x  x 
2 cos  sin  
 2   2  = cotan 2x
 x  3x   x  3x 
sin 3x  sin x  2 sin   sin  
Buktikanlah  cotan 2 x  2   2 
cos x  cos 3x
cos 2 x sin x
= cotan 2x
 sin 2 x sin(  x)
cos 2 x
= cotan 2x
sin 2 x
 cotan 2x = cotan 2x (Terbukti)
Rumus Perkalian ke Penjumlahan dan Penjumlahan ke Perkalian
2.3 dari Ekspresi Trigonometri

Untuk menerapkan dan menguatkan


konsep yang sudah didapat, kerjakan
LATIHAN KOMPETENSI SISWA 7
(halaman 107 – 110)
2.4 Bentuk Khusus Trigonometri Analitika

2.4.1 Bentuk a sin x ± b cos x dan a cos x ± b sin x

Jika a > 0 dan b > 0, maka:


a sin x ± b cos x = R sin (x ± α)
a cos x ± b sin x = R cos (x ∓ α)
b 1
dengan R  a 2  b 2 dan   tan 1   , serta 0 < α < 
a 2
2.4 Bentuk Khusus Trigonometri Analitika

2.4.2 Nilai Maksimum dan Minimum dari f(x) = y = a cos x + b sin x

Nilai Maksimum dan Minimum dari f(x) = y = a cos x + b sin x


1. ymaksimum = R  a 2  b 2 , pada x = 
2. yminimum = R  a 2  b 2 , pada x = 180° + 
2.4 Bentuk Khusus Trigonometri Analitika
Pembahasan:
(a) 3 sin A + 4 cos A = R sin (A + α) dengan
2.4.2 Nilai Maksimum dan Minimum dari a = 3 dan b = 4
f(x) = y = a cos x + b sin x berarti (3, 4) di kuadran I.
Hal ini berarti:
Contoh 37a (halaman 114) R = a2  b2
(a, b) terletak di kuadran I = 32  4 2
= 5
dan
Nyatakan 3 sin A + 4 cos A ke bentuk b
R sin (A + α). α = tan–1  
a
4
α = tan–1  
3
 α ≈ 53,13° (menggunakan kalkulator)

Jadi, 3 sin A + 4 cos A = 5 sin (A + 53,13°)


2.4 Bentuk Khusus Trigonometri Analitika
Pembahasan:
(b) 3 sin A + 4 cos A = R cos (A – α) dengan
2.4.2 Nilai Maksimum dan Minimum dari a = 4 dan b = 3
f(x) = y = a cos x + b sin x berarti (4, 3) di kuadran I.
Hal ini berarti:
Contoh 37b (halaman 114) R = a 2  b2
(a, b) terletak di kuadran I = 4 2  32
= 5
dan
Nyatakan 3 sin A + 4 cos A ke bentuk b
α = tan–1  
R cos (A – α). a
3
α = tan–1  
4
 α ≈ 36,87° (menggunakan kalkulator)

Jadi, 3 sin A + 4 cos A = 5 cos (A – 36,87°)


2.4 Bentuk Khusus Trigonometri Analitika

2.4.2 Nilai Maksimum dan Minimum dari


f(x) = y = a cos x + b sin x

Contoh 40b (halaman 116)


Nilai maksimum atau minimum Pembahasan:
f (x) = 3 cos x° – 4 sin x° berarti:
a = 3 dan b = –4
Hitunglah nilai maksimum dan minimum dari
f (x) = 3 cos x° – 4 sin x° R = a2  b2
32   4
2
=
= ±5
f (x) maksimum = 5
f (x) maksimum = –5
2.4 Bentuk Khusus Trigonometri Analitika

Untuk menerapkan dan menguatkan


konsep yang sudah didapat, kerjakan
LATIHAN KOMPETENSI SISWA 8
(halaman 118 – 121)
2.4 Bentuk Khusus Trigonometri Analitika

2.4.3 Penyelesaian Persamaan a cos x° + b sin x° = c

Penyelesaian Persamaan a cos x° + b sin x° = c


1. Penyelesaian ada atau dapat diselesaikan ⇔ |c| ≤ R
2. Nilai x ditentukan oleh:

c
  cos 1    k  360, k  bilangan bulat
x R
c
  cos 1    k  360, k  bilangan bulat
R
2.4 Bentuk Khusus Trigonometri Analitika

2.4.3 Penyelesaian Persamaan a cos x° + b sin x° = c

Contoh 42a (halaman 122) Pembahasan:


Memantapkan penemuan solusi persamaan –2 cos x° + 3 sin x° = 2, dengan 0° ≤ x ≤ 360°
trigonometri Proses pengubahan: –2 cos x° + 3 sin x° = R cos (x – α)°
 
Diketahui a = –2, b = 3 , dan titik  2, 3 di kuadran II.

Selesaikanlah permasalahan di bawah ini a = –2 dan b = 3


 22   
2
untuk 0° ≤ x ≤ 360° dan tuliskan himpunan ●) R= a2  b2 = 3 = 43 = 7
penyelesaiannya.  3
b  
–2 cos x° + 3 sin x° = 2 ●) α = tan–1   = tan–1
2
a  
α = 139,1° (menggunakan kalkulator)
2.4 Bentuk Khusus Trigonometri Analitika

2.4.3 Penyelesaian Persamaan Pembahasan:


a cos x° + b sin x° = c Proses penyelesaian persamaan:
7 cos (x – 139,1)° = 2, dengan 0° ≤ x ≤ 360°
Contoh 42a (halaman 122) 2
7 cos (x – 139,1)° =
Memantapkan penemuan solusi persamaan 7
trigonometri (LANJUTAN)  2 
x – 139,1° = cos–1  
 7
Selesaikanlah permasalahan di bawah ini  2 
139,1  cos 1    k  360
untuk 0° ≤ x ≤ 360° dan tuliskan himpunan x =  7
penyelesaiannya.  2 
139,1  cos 1    k  360
–2 cos x° + 3 sin x° = 2  7
 2 
cos–1   = 40,9° (menggunakan kalkulator)
 7
2.4 Bentuk Khusus Trigonometri Analitika

2.4.3 Penyelesaian Persamaan


a cos x° + b sin x° = c

Contoh 42a (halaman 122) Pembahasan:


Memantapkan penemuan solusi persamaan  2 
trigonometri (LANJUTAN) cos–1   = 40,9°
 7
Hal ini berarti:
Selesaikanlah permasalahan di bawah ini x = 139,1° + 40,9° + k · 360° dan
untuk 0° ≤ x ≤ 360° dan tuliskan himpunan x = 139,1° – 40,9° + k · 360°
penyelesaiannya. Untuk:
–2 cos x° + 3 sin x° = 2 k = 0  x = 139,1° + 40,9° = 180°
k = 0  x = 139,1° – 40,9° = 98,2°
Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah {98,2°; 180°}.
2.4 Bentuk Khusus Trigonometri Analitika

Untuk menerapkan dan menguatkan


konsep yang sudah didapat, kerjakan
LATIHAN KOMPETENSI SISWA 9
(halaman 124 – 125)

Anda mungkin juga menyukai