Anda di halaman 1dari 21

Pelaksanaan

Demokrasi
Terpimpin di
Bid.Politik
Oleh : Kelompok 3
Nama Anggota
05 06 30

Ayu Putri Balqis Ayu Silka


Maharani Kusumaningrum Putrismi

31 32 Syalita Amalia Fathihah


05 Siti Azizah
Definisi
Demokrasi
Terpimpin
Demokrasi Terpimpin adalah demokrasi yang dipimpin
oleh hikmat kebijaksaan dalam
permusyawaratan/perwakilan sesuai dengan UUD
1945. Demokrasi Terpimpin menurut ketetapan MPRS
No. VIII/MPRS/1965 yakni kerakyatan yang dipimpin
oleh hikmah kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan yang berintikan
musyawarah untuk mufakat secara gotong royong di
antara semua kekuatan nasional yang progresif
revolusioner dengan berporoskan pada Nasakom.
Kondisi Politik
Pada Masa
Demokrasi
Terpimpin
Kehidupan politik pada masa demokrasi terpimpin
dilatarbelakangi oleh belum tercapainya kestabilan
secara nasional pada masa Demokrasi Parlementer.
Persaingan partai-partai politik yang menyebabkan
pergantian kabinet terus terjadi.Pada tanggal 5 Juli
1959, Presiden Soekarno mengeluarkan dekrit yang
dikenal dengan Dekrit Presiden 5 Juli 1959
Latar Belakang
Lahirnya Dekrit
Presiden
Dekret Presiden 1959 dilatarbelakangi oleh kegagalan Badan Konstituante untuk
menetapkan UUD baru sebagai pengganti UUDS 1950. Anggota Konstituante mulai
bersidang pada 10 November 1956, tetapi pada kenyataannya hingga tahun 1958 belum
berhasil merumuskan UUD yang diharapkan. Sementara, di kalangan masyarakat pendapat-
pendapat untuk kembali kepada UUD '45 semakin kuat. Dalam menanggapi hal itu,
Presiden Ir. Soekarno lantas menyampaikan amanat di depan sidang Konstituante pada 22
April 1959 yang isinya menganjurkan untuk kembali ke UUD ‘45.Ada pula kabinet kerja
dalam demokrasi terpimpin yaitu kabinet presidensial, yang meliputi:
•Kabinet Kerja I
•Kabinet Kerja II
•Kerja III
•Kerja IV
•Kabinet Dwikora I
•Dwikora II
•Dwikora III
Isi Dekrit Presiden 1959
1. Pembubaran Konstituante;
2. Berlakunya kembali UUD 1945 dan tidak
berlakunya UUDS 1950
3. Pembentukan Majelis Permusyawaratan
Rakyat Sementara (MPRS) dan Dewan
Penasehat Agung (DPA).
Kebijakan
Politik Dalam
Negeri
A) Pidato "Penemu Kembali Revolusi Kita", dijadikan Garis-garis Besar Haluan Negara
(GBHN).
B ) Lewat Sidang Umum MPRS (1963), Soekarno ditetapkan sebagai Presiden Seumur
Hidup.Soekarno membentuk MPRS dan DPAS yang dipilih langsung olehnya.
C) Untuk DPAS, ketuanya adalah beliau.Presiden membentuk DPR-GR (25-6-1960)
setelah DPR sebelumnya menolak RAPBN.
D) Partai Masyumi dan PSI dibubarkan karena pemimpinnya terlibat dalam
pemberontakan PRRI atau Permesta.
E) Dibentuk Front Nasional sebagai satu-satunya organisasi yang memperjuangkan cita-
cita Proklamasi dan UUD 1945
F) Lembaga tinggi negara (MPRS, DPR-GR, DPA, Depernas dan Front Nasional)
diintegrasikan dan disebut regrouping kabinet.
G) Presiden mengambil alih pimpinan tertinggi militer dan membentuk Komando
Operasi Tertinggi (KOTI).
H) Menerapkan paham Nasakom (Nasionalisme, Agama dan Komunis) dalam lembaga
negara.
Kebijakan Politik
Luar Negeri
Muncul Istilah
1. Oldefo (Old Established Forces) adalah negara kapitalis yang cenderung
kolonialis
2. Nefo (New Emerging Forces) adalah negara anti kolonialis dan imperialisme

Dijalaninya
1. Politik Mercusuar : Pengadaan proyek besar untuk mengangkat Indonesia
menjadi negara terkemuka
Ex : pembangunan komplek OR senayan
2. Politik Poros : Indonesia melaksanakan hub.istimewa dengan RRC (poros Jakarta
Peking),dengan Kamboja,Vietnam Utara,Korea Utara
Penyimpangan pada saat
demokrasi terpimpin
Terhadap Undang-Undang

Politik Luar Negeri

Pancasila
TERHADAP UNDANG-
UNDANG
Jupiter

a) Pembentukan beberapa lembaga negara dengan menggunakan


penetapan presiden (Penpres) seperti MPRS dan DPAS
b) Pembubaran DPR hasil pemilu 1955 dan digantikan dengan DPR
GR yang anggotanya dipilih langsung oleh presiden
c) Menjadikan Manipol sebagai GBHN
d) Pengangkatan presiden seumur hidup
Politik Luar Negeri

1. Membuat kekuatan politik terbagi menjadi 2


2. Politik merusuar
3. Membuat poros Jakarta Peking
4. Adanya konfrontasi dengan Malaysia
5. Keluar dari keanggotaan PBB
6. Pengumuman Dwikora
01 Keterlibatan PKI Dalam
Ajaran Nasakom

Pancasila 02 Munculnya Ajaran


Resopim

03 G 30s PKI
Peristiwa Penting
Demokrasi Terpimpin
bid.politik
01 Pembentukan MPRS

Berdasarkan Penetapan Presiden No. 2 Tahun 1959 presiden membentuk MPRS. Tindakan tersebut
bertentangan dengan UUD 1945, karena pengangkatan anggota MPRS sebagai lembaga tertinggi
negara harus melalui pemilihan umum. Berdasarkan UUD 1945, kedudukan presiden berada di
bawah MPR, namun kenyataannya MPRS tunduk kepada presiden.
Pembubaran DPR dan pembentukan DPR
02 GR
DPR hasil Pemilihan Umum tahun 1955 dibubarkan pada tanggal 5 Maret 1960. Karena DPR menolak
RAPBN tahun 1960 yang diajukan pemerintah. Dan sebagai gantinya presiden mebentuk Dewan
Perwakilan Rakyat Gotong Royong (DPR GR). Semua anggota DPR GR ditunjuk oleh Presiden Soekarno.
Peraturan maupun tata tertib sudah ditetapkan oleh presiden.Tindakan Presiden Soekarno tersebut
bertentangan dengan UUD 1945, karena presiden tidak bisa membubarkan DPR.

03 Pembentukan Dewan Pertimbangan Agung Sementara


Dewan Pertimbangan Agung Sementara (DPAS) dibentuk berdasarkan Penetapan Presiden No. 3
Tahun 1959. Lembaga tinggi negara ini diketuai oleh presiden sendiri. Tugas DPAS adalah memberi
jawaban atas pertanyaan presiden dan mengajukan usul kepada pemerintah.
THANKS 

Anda mungkin juga menyukai