Anda di halaman 1dari 10

BAB 6

1. Apakah langkah-langkah awal yang ditempuh oleh


pemerintah orde baru ?
Langkah-langkah awal yang ditempuh oleh pemerintah orde baru :
 Menerapkan cara militer dalam menangani masalah ekonomi
dengan mencanangkan sasaran yang tegas, pelaksanaan
pembangunan dilakukan secara bertahap yaitu jangka panjang
25 – 30 tahun dan jangka pendek 5 tahun atau disebut
pelita/pembangunan lima tahun. Pedoman pembangunan
adalah Trilogi pembangunan yang meliputi :
 Pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya yang menuju
pada terciptanya keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia.
 Pertumbuhan ekonomi yang yang cukup tinggi.
 Stabilitas nasional yang sehat dan dinamis.
 Delapan jalur pemerataan meliputi hal-hal sebagai berikut :
1. Pemerataan pemenuhan kebutuhan pokok rakyat,
khususnya sandang, pangan dan perumahan.
2. Pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan dan
pelayanan kesehatan.
3. Pemerataan pembagian pendapatan.
4. Pemerataan kesempatan kerja.
5. Pemerataan kesempatan berusaha.
6. Pemerataan kesempatan berpartisipasi dalam
pembangunan khususnya bagi generasi muda dan kaum
perempuan.
7. Pemerataan penyebaran pembangunan di seluruh
wilayah tanah air.
8. Pemerataan kesempatan memperoleh keadilan.
 Memperoleh pinjaman dari Negara-negara Barat dan lembaga
keuangan seperti IGGI, IMF dan Bank Dunia.

 Liberalisasi perdagangan dan investasi kemudian dibuka


selebar-lebarnya. Inilah yang membuat Indonesia terikat pada
kekuatan modal asing.
 Untuk menggerakan pembangunan tahun 1970 juga
menggenjot penambangan minyak dan pertambangan,
pemasukan di migas meningkat dari US$6 miliar pada tahun
1973 menjadi US$10,6 miliar tahun 1980.

Keberhasilan Presiden Soeharto membenahi bidang ekonomi


menyebabkan Indonesia mampu berswasembada pangan pada tahun
1980.
2. Bagaimanakah peran Jenderal Soeharto di dalam
pemerintahan masa orde baru ?
Peran jenderal Soeharto dalam pemerintahan orde baru salah satunya
dalam pembangunan. Dia dijuluki bapak pembangunan karena sukses
membawa Indonesia sebagai negara swasembada melalui program
repelita.
3. Apakah alasan rakyat Indonesia tidak puas terhadap
pemerintahan orde baru ?
Alasan rakyat Indonesia tidak puas terhadap pemerintahan orde baru :
 Juli 1997, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS merosot drastis
dan hanya tinggal bernilai 30 %. Sebagai akibat dari
menurunnya nilai rupiah, maka harga mulai melambung tinggi
dan daya beli masyarakat menurun.
 Utang luar negeri mencapai 163 milliar dollar AS lebih.
 Pendapatan perkapita hanya tinggal US $ 400.
 Perusahaan banyak yang bangkrut.
 Pengangguran dan kemiskinan penduduk meningkat tajam.
 Ratusan trilliunan rupiah dana perbankan menjadi kredit macet.
 Sejak krisis melanda Indonesia pada 1997, pertumbuhan
ekonomi menjadi sekitar
20 % - 30 %.
 Krisis ekonomi Indonesia ternyata diperburuk oleh praktik politik
dalam kehidupan
Negara sejak orde baru lahir.
4. Mengapa Soeharto menyatakan berhenti menjadi presiden RI
tanggal 21 Mei 1998 ? Apakah alasannya ?
Presiden Soeharto mengundurkan diri pada tanggal 21 Mei 1998 untuk
menghindari perpecahan dan meletusnya ketidakstabilan di Indonesia.
Alasannya pada tahun 1997 menurut Bank Dunia, 20 sampai 30% dari
dana pengembangan Indonesia telah disalahgunakan selama bertahun-
tahun. Krisis finansial Asia di tahun yang sama tidak membawa hal bagus
bagi pemerintahan Presiden Soeharto ketika ia dipaksa untuk meminta
pinjaman, yang juga berarti pemeriksaan menyeluruh dan mendetail dari
IMF. Mekipun sempat menyatakan untuk tidak dicalonkan kembali sebagai
Presiden pada periode 1998-2003, terutama pada acara Golongan Karya,
Soeharto tetap memastikan ia terpilih kembali oleh parlemen untuk ketujuh
kalinya di Maret 1998. Setelah beberapa demonstrasi, kerusuhan, tekanan
politik dan militer, serta berpuncak pada pendudukan gedung DPR/MPR
RI.
5. Masalah-masalah apa sajakah yang dihadapi oleh Habibie di
dalam melanjutkan pemerintahan Presiden Soeharto ?
Masalah yang dihadapi oleh Habibie dalam melanjutkan pemerintahan
presiden soeharto :
 Masalah yang ditingalkan oleh Soeharto dan rejimnya seperti :
penyalahgunaan
dana reboisasi, BPPC, Mobnas, korupsi di BUMN, IPTN
yang menghabiskan 2,5
milliar dollar US.
 Hancurnya bank-bank akibat diperas seenaknya.
 Hilangnya aktivis, penembakan mahasiswa Trisakti,
pemerkosaan massal (di Jakarta, Aceh dan Timtim).
 Perusakan dan pembakaran ratusan rumah ibadah.
 Penyerbuan markas PDI Megawati 27 Juli 1996 yang
menyebabkan kematian dan
hilangnya banyak pendukung PDI, dan masih banyak kasus-
kasus lain yang
semuanya terjadi akibat penyalahgunaan kekuasaan.

BAB 7

1. Apakah alasan sesungguhnya Soeharto berhenti menjadi


Presiden RI ?
Alasan sesungguhnya Soeharto berhenti menjadi Presiden Republik
Indonesia karena berbagai faktor. Bukan mundur, tapi ada demonstran
untuk meletakkan tahta kepresidenan hampir 35 tahun. Kejadian ini
berawal dari:
 Meninggalnya Ibu negara Ibu Tien Soeharto. Mengapa,
karena sebenarnya apa yang diLakukan presiden saat itu,
Soeharto selalu melalui keputusan atau istilahnya Ibu Tien
Soeharto adalah Penasehat Pak Harto.
 Tampuk pemerintahan goyah. Presiden Soeharto bimbang
dalam mengambil keputusan. Tidak ada lagi penasehat
yang biasanya memberi pendapat pada Soeharto.
 Saat itu pula, kemudian terjadi Krisis Moneter. Harga US $
mencapai Rp 18000,- Per $. Rakyat panik, ketika harga
bahan pokok melejit naik hingga 100-200%.
 Rakyat merasa tertekan dengan keadaan itu. Melakukan
demo untuk menjatuhkan Seoharto dari tampuk Presiden.
Dengan demo besar-besaran anatara mahasiswa seluruh
Indonesia yang merapat di jakarta dan akhirnya terjadi
tawuran yang meneganggkan antara mahasiswa dengan
kepolisian, TNI/ABRI. Saat itu pula terjadi Tragedi Tri Sakti,
Semanggi. Betapa tidak, banyak korban berjatuhan. Dan
parahnya lagi perempuan menjadi kebiadaban hawa nafsu.
Tidak sampai di situ, Etnis Tionghoa atau chinesse yang
ada di jakarta menjadi korban pembunuhan.
Setelah situasi makin merajalela, akhirnya Presiden menyatakan akan
mengundurkan diri dari tampuk Presiden saat itu pula. Presiden di Istana
Merdeka, Kamis 21 Mei 1998, pukul 09.05 Soeharto mengumumkan
mundur dari kursi Presiden. Itu dilakukan karena kerusuhan yang sangat
besar beserta penjarahan di jakarta. Dan mahasiswa memaksa
dilakukannya Reformasi di tahun itu pula 1998 bukan 2003.
2. Apakah langkah-langkah Habibie ketika menjalankan
pemerintahan Republik Indonesia ?
Langkah-langkah Habibie ketika menjalankan pemerintahan Republik
Indonesia :
 Membentuk Kabinet Reformasi Pembangunan
Kabinet Reformasi Pembangunan dibentuk pada tanggal 22 Mei 1998,
terdiri atas unsur-unsur perwakilan dari ABRI, Golkar, PPP, dan PDI. Pada
tanggal 25 Mei 1998 diadakan pertemuan pertama. Pertemuan ini berhasil
membentuk komite untuk merancang undang-undang politik yang lebih
longgar, merencanakan pemilu dalam waktu satu tahun dan menyetujui
masa jabatan presiden dua periode. Upaya ini mendapat sambutan positif
dari masyarakat.
 Perbaikan bidang ekonomi
Berikut langkah-langkah yang dilakukan B.J. Habibie agar bangsa
Indonesia dapat segera keluar dari krisis ekonomi :
 Melakukan rekapitulasi perbankan.
 Merekonstruksi perekonomian nasional.
 Menaikkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat di
bawah Rp 10.000,00.
 Melikuidasi beberapa bank bermasalah.
 Melaksanakan reformasi ekonomi seperti yang disyaratkan
IMF.
 Melakukan reformasi di bidang politik
Reformasi di bidang politik yang dilakukan adalah dengan memberikan
kebebasan kepada rakyat Indonesia untuk membentuk partai-partai politik,
serta rencana pelaksanaan pemilu yang diharapkan menghasilkan
lembaga tinggi negara yang benar-benar representatif.
B.J. Habibie membebaskan narapidana politik seperti Sri Bintang
Pamungkas (mantan anggota DPR yang dipenjara karena mengkritik
Presiden Soeharto) dan Muchtar Pakpahan (pemimpin buruh yang dituduh
memicu kerusuhan di Medan tahun 1994). Beliau juga mencabut larangan
berdirinya serikat-serikat buruh independen. Amnesti pembebasan Sri
Bintang Pamungkas dan Muchtar Pakpahan dikukuhkan dalam keppres
No. 80 Tahun 1998.
 Kebebasan menyampaikan pendapat
Presiden B.J. Habibie mengeluarkan kebijakan untuk membuat Tim
Gabungan Pencari Fakta (TGPF). Tugasnya adalah mencari segala
sesuatu yang berhubungan dengan kerusuhan 13-14 Mei 1998 di Jakarta.
Ketuanya adalah Marzuki Darusman.
 Pelaksanaan Sidang Istimewa MPR 1998
Untuk mengatasi krisis politik berkepanjangan, maka diadakan sidang
istimewa MPR yang berlangsung dari tanggal 10-13 November 1998.
Menjelang diselenggarakan sidang tersebut terjadi aksi unjuk rasa para
mahasiswa dan organisasi sosial politik. Dengan adanya tekanan massa
yang terus-menerus, akhirnya pada tanggal 13 November 1998 Sidang
Istimewa MPR 1998 ditutup. Sidang Istimewa MPR berakhir dengan
menghasilkan 12 ketetapan yang diwarnai voting dan aksi walk out. Dari 12
ketetapan tersebut, terdapat empat ketetapan yang memperlihatkan
adanya upaya untuk mengakomodasi tuntutan reformasi. 4 ketetapan
tersebut adalah :
a. Ketetapan MPR No. VIII Tahun 1998 yang memungkinkan UUD
1945 dapat diamandemen.
b. Ketetapan MPR No. XII Tahun 1998 mengenai Pencabutan
Ketetapan MPR No. IV Tahun 1993 tentang Pemberian Tugas
dan Wewenang Khusus Kepada Presiden/ Mandataris MPR
dalam Rangka Menyukseskan Pembangunan Nasional sebagai
Pengamalan Pancasila.
c. Ketetapan MPR No. XIII Tahun 1998 tentang Pembatasan
Masa Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Maksimal Dua
Periode.
d. Ketetapan MPR No.VIII Tahun 1998 yang menyatakan
Pancasila tidak lagi dijadikan sebagai asas tunggal. Seluruh
organisasi sosial dan politik tidak wajib menjadikan Pancasila
sebagai satu-satunya asas organisasi.

 Pemilihan umum tahun 1999


Pemilu pertama setelah reformasi bergulir diadakan pada tanggal 7 Juni
1999. Penyelenggaraan pemilu ini dianggap paling demokratis bila
dibandingkan dengan pemilu-pemilu sebelumnya. Pemilu ini dilaksanakan
dengan prinsip luber dan jurdil. Pemilu ini diikuti oleh 48 partai politik yang
telah lolos verifikasi dan memenuhi syarat menjadi OPP (Organisasi
Peserta Pemilu) dari 141 partai politik yang mendaftar di Departemen
Dalam Negeri.
3. Bagaimanakah peran ABRI di dalam pemerintahan Habibie ?
Peran ABRI dalam pemerintahan Habibie : peran ABRI sesungguhnya
dalam masa pemerintahan B.J. Habibie yaitu turunnya Soeharto dari
pemerintahan membuat ABRI melakukan langkah pembaharuan mengenai
perannya di bidang politik dan sosial, di antaranya:
 Anggota ABRI di DPR dikurangi bertahap dari 75 orang
menjadi 38 orang.
 Angkatan terakhir dalam ABRI, yaitu Kepolisian Republik
Indonesia, melepaskan diri dan berdiri sendiri menjadi
Kepolisian Negara.
 Anggota ABRI diperkenankan memainkan peran politik di
masyarakat.
 Tugasnya dipecah menjadi dua kelompok yaitu kelompok
TNI dan POLRI, TNI untuk menjaga keamanan negara
dan POLRI menjaga ketertiban di tengah masyarakat.
 Sistem yang paling mencolok dari peranan ABRI di masa
reformasi ini adalah pemisahan polisi dari ABRI. Cara
kerja polisi adalah menjaga keamanan di tengah
masyarakat dan penegakan hukum; sementara kelompok
TNI adalah militer yang bertugas menahan serangan dari
luar negara.
Karena perubahan yang dilaksanakan ini tidak sepenuhnya mudah, maka
masyarakat harus bersedia mendukung kebutuhan sumber daya manusia
ABRI dengan ikut secara sukarela maupun mendukungnya dengan
membayar pajak untuk menunjang kebutuhan hidup anggota ABRI.

Selain itu, diharapkan peran ABRI ini meluas menjadi pengaruh politik,
walaupun anggotanya tidak harus menduduki suatu jabatan tertentu di
masyarakat. Pengaruh politik ini adalah perannya untuk menegakkan
hukum di tengah masyarakat.
4. Bagaimanakah kehidupan sosial dan budaya masyarakat
Indonesia pada masa Reformasi ?
Kehidupan sosial dan budaya masyarakat Indonesia pada masa reformasi :
reformasi telah mengubah sosial budaya bangsa ini. Orang bebas
berekspresi tanpa peduli pada orang lain. dengan mengatasnamakan
reformasi dan hak asasi manusia bebas berbuat dan berbicara. Kekerasan
menjadi pandangan sehari-hari. Hukum bisa dibeli , orang sudah tidak
mengenal toleransi , mereka hanya peduli pada kelompoknya sendiri. Arus
global telah menguasai sebagian budaya Kita. Gambar, foto, film vulgar
bukan barang tabu lagi.
5. Sebutkanlah lima sektor kebijakan pemerintahan Habibie
dalam meningkatkan kesejahteraan hidup rakyat ?
Kebijakan-kebijakan pada masa Habibie:
 Membentuk Kabinet Reformasi Pembangunan
 Mengadakan reformasi dalam bidang politik dan hukum
 Mengatasi masalah dwifungsi ABRI
 Mengadakan sidang istimewa
 Mengadakan pemilu tahun 1999

BAB 8

1. Bagaimanakah perkembangan kekuatan negara-negara


adikuasa setelah perang dunia II ?
Perkembangan kekuatan negara-negara adikuasa setelah perang dunia II :
Perang dunia ke II berakhir dengan kemenangan di pihak sekutu yang
terdiri dari Inggris, Perancis, Uni Soviet dan Amerika Serikat. Sedangkan
negara yg kalah perang dalam perang dunia II tersebut adalah Jerman ,
Italia dan jepang. Ternyata kemenangan total sekutu tersebut tidak diikuti
dengan terciptanya perdamaian sejati. Amerika Serikat dan Uni Soviet
menganggap negaranyalah yg punya peranan paling besar dalam
memenangkan perang dunia ke II tersebut. Amerika serikat : Merupakan
salah satu negara sekutu yang memiliki kekuatan militer cukup besar
dalam pertempuran melawan jerman dan italia , Amerika serikat berhasil
memukul mundur dan bahkan memaksa kedua negara tersebut menyerah
kepada sekutu. Demikan juga halnya ketika melawan jepang peristiwa
pemboman kota Hirosima pada tanggal 6 agustus 1945 dan Nagasaki
pada tanggal 9 agustus 1945 mnjadi catatan menyerahnya jepang pada
sekutu. Uni soviet : Juga memeberikan andil besar atas kemenangan
sekutu dalam perang dunia ke II berkat Uni soviet negara – negara eropa
timur berhasil direbut oleh pihak sekutu dari tangan jerman seperti
bulgaria,albania,hongaria,rumania,polandia dan cekoslowakia negara –
negara ini berhasil dibebaskan oleh Uni soviet dari kekuasaan jerman.
Pada perkembangan selanjutnya kedua negara ini terus berkembang
menjadi dua kekuatan raksasa dunia atau lebih dikenal dgn nama negara
adi kuasa. Sayangnya kedua negara ini memandang satu sama lainnya
sebagai saingan atau musuh yg berbahaya, ditambah lagi keduanya
mempunyai ideologi yang sangat bertolak belakang. Amerika serikat
berideologikan liberal-kapitalis sedangkan Uni Soviet berideologikan
komunis. Ketika amerika serikat memperkuat sistem keamanan militernya
, uni soviet memandang hal tersebut sebagai suatu ancaman..ketika uni
soviet memperoleh keuntungan dibidang tertentu dalam hubungannnya
dengan negara-negara lain , amerika serikat memandang hal tersebut
sebagai suatu kekalahan. Pada tanggal 4 april 1949 amerika serikat
berhasil membujuk negara – negara eropa barat untuk menandatangani
pendirian suatu pakta pertahanan yang dikenal dengan nama ‘ north
atlantic treaty organization ‘ atau organisasi pertahanan atlantik utara yang
lebih dikenal dengan nama NATO. Anggotanya terdiri dari : Inggris ,
irlandia , islandia , norwegia , denmark , belgia , belanda , luxemburg ,
perancis , portugal , kanada dan amerika serikat.
Untuk menyeimbangi kekuatan NATO uni soviet juga tidak mau
ketinggalan negara komunis ini kemudian mendirikan suatu pakta
pertahanan yang bernama PAKTA WARSAWA pada tanggal 14 Mei 1955
yang anggotanya terdiri dari :Albania , bulgaria , cekoslowakia , jerman
timur , hongaria , polandia , rumania dan uni soviet.
Dengan adanya pakta pertahanan kedua pemimpin bol militer berlomba
lomba saling mengembangkan senjata dan mempertahankan pengaruhnya
bersama sekutunya masing masing sehingga menguatkan kedudukan
keduanya sebagai negara adikuasa.
2. Mengapa negara-negara Eropa Barat merasa cemas terhadap
meluasnya kekuasaan Uni Soviet di Eropa Timur ?
Negara-negara Eropa Barat merasa cemas terhadap meluasnya
kekuasaan Uni Soviet di Eropa Timur karena berkaitan dengan perang
dingin. Negara negara eropa barat menerapkan demokrasi Liberalis dan
Uni Soviet menerapkan demokrasi sosialis komunis. Negara eropa Barat
tak ingin Uni Soviet menyebarkan sistem pemerintahannya. Maka mereka
saling berusaha mempengaruhi negara-negara lain untuk mengikuti sistem
pemerintahan mereka.
Intinya adalah negara eropa barat tak ingin kalah saing untuk menyebarkan
sistem pemerintahannya.
3. Apakah yang dimaksud dengan perang dingin ?
Perang dingin adalah sebutan bagi sebuah periode di mana terjadi konflik,
ketegangan, dan kompetisi antara Amerika Serikat (beserta sekutunya
disebut Blok Barat) dan Uni Soviet (beserta sekutunya disebut Blok Timur)
yang terjadi antara tahun 1947—1991. Persaingan keduanya terjadi di
berbagai bidang, seperti koalisi militer; ideologi; industri, dan
pengembangan teknologi; pertahanan; perlombaan nuklir dan
persenjataan; dan lain-lain. Perang dingin bukanlah sekedar perang biasa
di mana kedua belah pihak berperang di medan terbuka. Perang dingin
merupakan perang antara dua negara adikuasa yang saling berebut
pengaruh dalam pergulatan politik internasional. Perebutan pengaruh
dimulai dengan saling mencurigai antarnegara adikuasa itu.

4. Bagaimana keadaan dunia sebelum berdirinya Gerakan Non


Blok ?
Sebelum gerakan non blok didirikan, blok barat dan blok timur sedang
bersitegang. Kedua negara yang bersitegang ialah negara super power,
Amerika dan Uni Soviet. Kedua negara tersebut mengumpulkan sekutu
dari negara-negara berkembang agar ada di bawah kekuasaan mereka
buat menguasai dunia. Keadaan yang semakin lama semakin memanas
ditandai dengan dibangunnya tembok Berlin. Masing-masing blok
melakukan Perang Dingin ( the cold war ). Meskipun demikian, kedua
negara tadi memperkuat sistem ketahanan negaranya masing-masing
dengan sistem persenjataan berupa bom yang sudah dirancang buat
meledak di negara versus sehingga dimungkinkan akan mengancam
perdamaian dunia. Negara-negara di global menjadi was-was akan adanya
Perang Global III yang menggunkaan nuklir sehingga dampaknya lebih
berbahaya dibandingkan perang global sebelumnya. Selain faktor
perebutan kekuasaan dua negara adidaya di atas, faktor lain yang
melatarbelakangi berdirinya gerakan non blok ialah krisis yang terjadi di
Kuba pada 1961. Bermulanya krisis Kuba diawali dengan pembangunan
pangkalan militer yang dilakukan Uni Soviet sehingga membuat Amerika
was-was. Indonesia pun berinisiatif buat melakukan politik luar negeri
bebas aktif yang juga disetujui banyak negara berkembang lainnya,
sehingga dibentuklah sebuah organisasi dimana tak ada anggota yang
memihak salah satu blok, baik Amerika maupun Uni Soviet. Jadi, gerakan
non blok berdiri sebab dilatarbelakangi keadaan ini. Negara-negara yang
menjadi anggotanya tak ingin ada peperangan terbuka sehingga
meresahkan dunia.

5. Jelaskan latar belakang munculnya Organisasi Konferensi


Islam (OKI) ?
Organisasi Konferensi Islam (OKI) merupakan organisasi internasional non
militer yang didirikan di Rabat,Maroko pada tanggal 25 September 1969.
Dipicu oleh peristiwa pembakaran Mesjid Al Aqsha yang terletak di kota Al
Quds (Jerusalem) pada tanggal 21 Agustus 1969 telah menimbulkan reaksi
keras dunia, terutama dari kalangan umat Islam. Saat itu dirasakan adanya
kebutuhan yang mendesak untuk mengorganisir dan menggalang kekuatan
dunia Islam serta mematangkan sikap dalam rangka mengusahakan
pembebasan Al Quds. Atas prakarsa Raja Faisal dari Arab Saudi dan Raja
Hassan II dari Maroko, dengan Panitia Persiapan yang terdiri dari Iran,
Malaysia, Niger, Pakistan, Somalia, Arab Saudi dan Maroko, terselenggara
Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Islam yang pertama pada tanggal 22-25
September 1969 di Rabat, Maroko. Konferensi ini merupakan titik awal
bagi pembentukan Organisasi Konferensi Islam (OKI).
Secara umum latar belakang terbentuknya OKI sebagai berikut :
1) Tahun 1964 : Pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Arab di
Mogadishu timbul suatu ide untuk menghimpun kekuatan Islam
dalam suatu wadah internasional.
2) Tahun 1965 : Diselenggarakan Sidang Liga Arab sedunia di
Jeddah Saudi Arabia yang mencetuskan ide untuk menjadikan umat
Islam sebagai suatu kekuatan yang menonjol dan untuk menggalang
solidaritas Islamiyah dalam usaha melindungi umat Islam dari
zionisme khususnya.
3) Tahun 1967 : Pecah Perang Timur Tengah melawan Israel. Oleh
karenanya solidaritas Islam di negara-negara Timur Tengah
meningkat.
4) Tahun 1968 : Raja Faisal dari Saudi Arabia mengadakan
kunjungan ke beberapa negara Islam dalam rangka penjajagan lebih
lanjut untuk membentuk suatu Organisasi Islam Internasional.
5) Tahun 1969 : Tanggal 21 Agustus 1969 Israel merusak Mesjid Al
Aqsha. Peristiwa tersebut menyebabkan memuncaknya kemarahan
umat Islam terhadap Zionis Israel.
Seperti telah disebutkan diatas, Tanggal 22-25 September 1969
diselenggarakan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) negara-negara
Islam di Rabat, Maroko untuk membicarakan pembebasan kota
Jerusalem dan Mesjid Al Aqsha dari cengkeraman Israel. Dari KTT
inilah OKI berdiri.

Anda mungkin juga menyukai