Anda di halaman 1dari 2

Ciri Kebahasaan Teks Cerita Sejarah

1. Kelompok Nomina
Kelompok kata nomina adalah kelompok kata benda yang
dibentuk dengan memperluas sebuah kata benda.
Dalam teks cerita sejarah terdapat tiga jenis kelompok
nomina:
a) Kelompok nomina modifikatif, yakni yang bersifat
mewatasi, misalnya, rumah besar, dua botol, ruang
makan, dan lain-lain. Contohnya seperti berikut ini.
Badan keamanan telah mengadakan rapat di
rumah besar.
Adik minum dua botol sari apel di ruang makan.
b) Kelompok nomina koordinatif, unsur-unsurnya tidak
saling menerangkan, misalnya lahir batin, sandang
pangan, sarana prasarana, hak dan kewajiban, adil
dan makmur, dan sebagainya.
Contohnya seperti berikut ini.
Seorang PNS harus memahami hak dan
kewajiban sebagai aparatur negara.
Setiap orang menginginkan kebahagiaan dunia
akhirat.
c) Kelompok nomina apositif, yakni kelompok kata yang
ditambahkan atau diselipnya setelahnya.
Contohnya seperti berikut ini.
Herlambang, adik ipar saya, menyumbangkan
sebagian gaji setip bulannya untuk anak yatim.
Hari Buruh, yang dikenal juga dengan sebutan
May Day, diperingati setiap 1Mei.
2. Kelompok kata/ Frasa verbal
Frasa verbal adalah kelompok kata yang dibentuk dengan
kata kerja. Frasa verbal terdiri dari tiga macam seperti
yang dijelaskan berikut ini.
a) Frasa verbal modifikatif (pewatas) yang dibedakan
menjadi.
i. Pewatas belakang, seperti contoh berikut ini.
Ia bekerja keras sepanjang har

Orang itu bekerja cepat setiap hari.


ii.
Pewatas depan, seperti contoh berikut ini.
Kami akan menyanyikan lagu kebangsaan.
Mereka pasti menyukai makanan itu.
b) Frasa verbal koordinatif yaitu dua verba yang disatukan
dengan kata penghubungdan atau atau, seperti contoh
berikut ini.
Mereka mencuci dan menjemur pakaiannya.
Kita pergi atau menunggu ayah.
c) Frasa verbal apositif yaitu sebagai keterangan yang
ditambahkan atau diselipkan. Contohnya adalah
sebagai berikut.
Aie Pacah, tempat tinggal saya, akan menjadi
pusat pemerintahan kota Padang.
Usaha Pak Ali, berdagang kain, kini menjadi grosir.
3. Konjungsi temporal
Konjungsi temporal yaitu kata yang menghubungkan dua
hal atau peristiwa, terdiri dari dua bagian yaitu:
i.
Konjungsi temporal yang menghubungkan dua
peristiwa yang tidak sederajat (misalnya apabila,
bila, bilamana, demi, hingga, ketika, sambil,
sebelum,
sampai,
sedari,
sejak,
selama,
semenjak,sementara, seraya, waktu, setelah,
sesudah, tatkala, dan sebagainya).
Contohnya adalah sebagai berikut.
Tuntutan kaum buruh ini bermula sejak era
industri diawal abad ke-19.
ii.

Konjungsi temporal yang menghubungkan dua


bagian
kalimat
yang
sederajat
(misalnya
sebelumnya dan sesudahnya).
Contohnya adalah sebagai berikut.

Anda mungkin juga menyukai