Anda di halaman 1dari 12

KAIDAH

KEBAHASAAN TEKS
EDITORIAL
~KELOMPOK 4~
-DANNY RAIHAN (KETUA) -NABILA AMALIA
-ICA NOVELIAN -PRAJA GANDA AGUNG
-JONAH ONAWA -VEZIE DINDA RAMADHANI
-MUHAMMAD RIFKI ANANTA
ANALISIS KAIDAH KEBAHASAAN
Adverbia Frekuentatif, Konjungsi, Modalitas, Verba
DAFTAR
ISI CONTOH MENGANALISIS KAIDAH KEBAHASAAN
Menjelaskan secara langsung contoh kaidah kebahasaan yang
ada pada Teks Editorial
ANALISIS KAIDAH
KEBAHASAAN
Adverbia Frekuentatif, Konjungsi, Modalitas, Verba

ANALISIS KAIDAH KEBAHASAAN


terdiri dari

ADVERBIA FREKUENTATIF KONJUNGSI


Adverbia yang mempertegas ekspresi kepastian Konjungsi Temporal, Konjungsi
Contoh: Biasanya, Kadang-kadang, Sering, Penegasan, dan Konjungsi Kausalitas
Kadang, Kerap, Jarang

MODALITAS VERBA
Sikap penulis dalam membangun opini Verba Rasional, Verba Mental,
Contoh: Memang, Niscaya, Sungguh, dan Verba Relasional
Barangkali, Mungkin, Rupanya, Semoga
KONJUNGSI / KATA PENGHUBUNG

TEMPORAL PENEGASAN KAUSALITAS


Menunjukkan hubungan waktu Menegaskan suatu kalimat Menjelaskan penyebab suatu
dari dua peristiwa yang sebelumnya telah disebut kejadian


Contoh:

Contoh:

Contoh:
"Kemudian, Setelah itu, "Bahkan, Yaitu, Apalagi, "Oleh karena itu, Dengan
Berikutnya, Selanjutnya, Misalnya, Umpama, Selain itu, demikian, Oleh sebab itu,
Pertama, Kedua" Lagi pula" Karena, Sehingga, Jadi, Sebab"


VERBA / KATA KERJA

MATERIAL MENTAL RELASIONAL


Menunjukkan perbuatan fisik Menunjukkan proses dalam Menunjukkan proses dalam
atau peristiwa merasakan menjadi sesuatu


Contoh:

Contoh:

Contoh:
"Menerkam, Mengendarai, "Percaya, Menyukai, Melihat, "Adalah, Telah memiliki,
Memukul" Mendengar" Merupakan"
CONTOH MENGANALISIS
KAIDAH KEBAHASAAN
Menjelaskan secara langsung contoh kaidah kebahasaan
yang ada pada Teks Editorial

Perlukah Transportasi Umum Untuk Kita


Dari tahun ke tahun, kemacetan selalu menjadi masalah yang terus
bertambah parah. Kemudian, anekdot kerap kali bermunculan seperti
“Tua di Jalan”, datang untuk mengkritik pemerintah mengenai
kebijakannya dalam mengatur transportasi Indonesia.

Kemacetan di jalan tetap terjadi dan semakin parah memang karena


hasil logis dari beberapa faktor. Seperti meningkatnya jumlah
penduduk, naiknya jumlah pembelian kendaraan pribadi, dan lambatnya
pembangunan infrastruktur penghubung antar lokasi.
Berdasarkan data organisasi kesehatan dunia atau WHO, pada tahun
2019, Indonesia menduduki peringkat ke-delapan di Asia Tenggara
dengan tingkat kematian akibat kecelakaan lalu lintas, dengan data
kematian mencapai 12,2 persen dari 100.000 populasi.

Hal ini tentu saja dapat diminimalisir dengan beralihnya kebiasaan


perjalanan dengan menggunakan angkutan umum. Saat ini, peran
pemerintah sangat penting dalam hal pembangunan infrastruktur
transportasi, baik dari kualitas armada maupun fasilitas yang
memudahkan masyarakat untuk menggunakan transportasi umum.
Namun, tantangan selanjutnya merupakan besarnya anggaran dan
biaya yang harus dibayar untuk membangun sebuah sistem transportasi
tersebut. Dengan keadaan melemahnya seluruh ekonomi di dunia pasca
pandemi berlangsung, pemerintah perlu bijak dalam melihat peluang
dan menetapkan prioritas pembangunan.

Keadaan ini tentunya tak hanya dihadapi Indonesia. Begitu juga hampir
seluruh negara mengalami kondisi yang relatif sama. Tetapi, mereka
cukup berhasil mengatasi masalah kemacetan tersebut dengan
mengembangkan transportasi umum yang memadai.
Indonesia tentunya dapat mencontoh hal positif tersebut untuk
kebaikan bagi generasi selanjutnya. Namun, jika keputusan sudah
dibuat, seharusnya konsisten dengan hal tersebut agar kita tak kembali
mendengar hal buruk semacam proyek mangkrak, dan hal-hal negatif
lainnya yang hanya menghabiskan anggaran negara.
TERIMA KASIH
Apakah ada yang ingin ditanyakan?

KELOMPOK 4

Anda mungkin juga menyukai