TEKS EKSPOSISI
Bahasa Indonesia
STRUKTUR TEKS EKSPOSISI
Pengertian :
Teks Eksposisi merupakan teks yang dibangun oleh pendapat atau opini. Sejalan dengan teks eksposisi isi
teks eskposisi, struktur teks eksposisi sebagai berikut:
Tesis atau pernyaatan pendapat
Argumentasi
Penegasan Ulang
TESIS
Pengertian
Bagian pembuka dalam teks eksposisi ini berisi pendapat umum yang disampaikan penulis terhadap
permasalahan yang diangkat. Tesis berupa pernyataan sikap dan umumnya dilengkapi dengan kata
bernilai positif/negatif, baik/buruk, lebih/kurang, dan sebagainya.
Keterangan
Kalimat pertama pada paragraf tersebut menjadi penanda bahwa paragraf tersebut merupakan tesis.
Salah satu cirinya yakni penggunaan kata bermakna setuju/tidak, positif/negatif, dan sejenisnya. Frasa
masalah lingkungan yang serius menunjukkan sikap penulis.
APA ITU ARGUMENTASI ?
Pengertian
Bagian penjelas yang berisi paparan untuk mendukung tesis yang disampaikan. Argumentasi dapat
berupa alasan logis, data hasil temuan, fakta-fakta, bahkan pernyataan para ahli. Argumen yang baik
harus mampu mendukung pendapat yang disampaikan penulis/pembicara.
Pada bagian ini, penulis bisa menyajikan gagasan dan fakta secara bersandingan dalam satu paragraf,
bisa pula secara terpisah (satu paragraf berisi argumen, satu paragraf berisi data).
Contoh paragraf yang menyandingkan argumen penulis dengan fakta sebagai berikut !
Pemerintah telah memutuskan kenaikan UMR di semua provinsi dengan batas minimal 5%. Namun,
hal tersebut bukanlah solusi yang tepat guna mengentaskan kemiskinan dan menaikkan produktivitas
masyarakat. Pemerintah haruslah memilih cara lain yang lebih efektif dan efisien agar kesejahteraan
dapat berbanding lurus dengan produktivitas.
Keterangan
Kalimat pertama pada paragraf di atas adalah fakta lalu dilanjutkan argumen- argumen penulis.
PENEGASAN ULANG
Pengertian
Bagian akhir/penutup yang berisi penguatan kembali atas pendapat yang telah
disampaikan. Bagian ini bertujuan menegaskan pendapat awal serta menambahkan
rekomendasi/saran terhadap permasalahan yang diangkat.
“ Sebagai jenis teks nonfiksi/ilmiah, teks eksposisi mempunyai ciri kebahasaan sebagai
berikut:
Istilah
Kata sifat atau Adjektiva
Afiksasi
Kalimat Verba
Kata ganti (Pronomina)
“
Konjungsi
ISTILAH
Pengertian
Ialah kata atau gabungan kata yang dengan cermat mengungkapkan makna konsep,
proses, keadaan, atau sifat yang khas dalam bidang tertentu. Sebuah kata akan disebut
istilah bisa disebabkan karena kekhususan kata tersebut yang mengacu pada bidang
tertentu, bisa pula karena kata serapan dari bahasa asing yang tidak semua orang
memahaminya.
Contoh :
- istilah bidang teknik: anomali, karburasi, kondensor, mekanisme, membran, piston,
suspensi, dan sebagainya.
- istilah bidang kimia: absropsi, adisi, alkali, hidroksida, klorida, enzim, antiklorin,
dehidrasi, dekantasi, dan sebagainya.
KATA SIFAT
> Ialah jenis kata yang dapat menerangkan kuantitas, kecukupan, urutan, kualitas, maupun penekanan suatu kata. Jenis
ini secara umum dapat bergabung dengan kata lebih atau sangat. Contoh lebih cantik, sangat
cantik, lebih baik, sangat baik, lebih bijaksana, sangat bijaksana, dan sebagainya.
> Seperti halnya teks yang lain, teks eksposisi juga menggunakan kata hasil
afiksasi, khususnya yang berasal dari kata sifat, contohnya:
> penipisan (berasal dari kata tipis yang termasuk kata sifat)
> perusakan (berasal dari kata rusak yang termasuk kata sifat)
> kelestarian (berasal dari kata lestari yang termasuk kata sifat)
> kebaikan (berasal dari kata baik yang termasuk kata sifat)
KALIMAT VERBAL
> Dalam teks eksposisi banyak digunakan kalimat verbal, yaitu kalimat yang memiliki predikat yang berupa kata kerja
(verba), bukan kata benda maupun kata sifat. Hal tersebut karena teks eksposisi bersifat
menjelaskan atau menginformasikan sehingga kalimat cenderung aktif.
> Contoh:
- Bumi saat ini sedang menghadapi berbagai masalah lingkungan.
- Kenyataan ini sangat jelas menggambarkan kehancuran alam yang terjadi.
- Masalah lingkungan tersebut harus segera diatasi.
- Kondisi bumi yang cukup serius ini tidak bisa diabaikan.
> Kalimat verbal juga bisa disebut kalimat aktif yaitu kalimat yang subjeknya aktif melakukan kegiatan atau aktivitas. Jenis
ya ada dua yakni:
1. kalimat aktif transitif (membutuhkan/memiliki objek) contoh 1 dan 2.
2. kalimat aktif intransitif (tidak membutuhkan/memiliki objek) contoh 3 dan 4.
KALIMAT VERBAL
Kata ganti adalah jenis kata yang menggantikan kata benda atau frasa kata benda. Kata ganti atau pronomina
diklasifikasikan menjadi dua yakni pronomina persona dan non pornomina.
> Penggunaan pronomina pada teks eksposisi umumnya menyebut pembaca dengan sebutan kita, anda dan sebagainya.
Bisa pula dengan kata ganti ini dan itu yang menjadi penunjuk penjelasan
> Menurut Abdul Chaer (1990: 140) konjungsi adalah kata-kata yang digunakan untuk menghubungkan kata dengan kata,
klausa dengan klausa, atau kalimat dengan kalimat. Berdasarkan perilaku sintaktisnya, konjungsi dibedakan atas konjungsi
koordinatif, subordinatif, temporal, dan kausalitas. Konjungsi yang umumnya banyak digunakan dalam teks eksposisi
adalah sebagai berikut:
- Konjungsi gabungan (aditif): menghubungkan antar klausa, kalimat dan paragraf yang memiliki kedudukan yang sama.
Contoh: dan, serta, lagipula.
- Konjungsi tujuan: menjelaskan maksud, tujuan suatu kejadian atau tindakan. Contoh: agar, supaya, guna
- Konjungsi penjelasan: menjelaskan kalimat sebelumnya agar lebih terperinci. Contoh: bahwa.
-Konjungsi kausal (sebab-akibat): sebab, karena, sehingga, akibat, akibatnya.
- Konjungsi pertentangan: namun, tetapi, akan tetapi, melainkan
SEKIAN
TERIMAKASIH!