Anda di halaman 1dari 45

TEKS LAPORAN

HASIL OBSERVASI
Pengertian
Observasi : Pengamatan/peninjauan secara cermat

Teks Laporan Hasil Observasi :


Teks yang menjelaskan informasi mengenai sesuatu baik itu hewan, tumbuhan,
alam, fenomena sosial, hasil karya manusia, dan/atau fenomena alam sesuai
fakta dengan klasifikasi kelas dan subkelas yang ada di dalamnya berdasarkan
hasil observasi yang telah dilakukan. Menggambarkan ciri, bentuk atau sifat
umum seperti benda, hewan, manusia, tumbuh-tumbuhan atau peristiwa yang
terjadi di dalam semesta kita, teks hasil observasi bersifat faktual atau
berdasarkan fakta yang ada.
Fungsi
 Melaporkan tanggung jawab sebuah tugas dan
kegiatan pengamatan.
 Menjelaskan dasar penyusunan kebijaksanaan,
keputusan dan/atau pemecahan masalah dalam
pengematan.
 Sarana untuk pendokumentasian.
 Sebagai sumber informasi terpercaya.
Ciri-ciri

 Bersifat objektif, global, universal.


 Objek yang akan dibicarakan/dibahas ialah objek tunggal.
 Ditulis secara lengkap dan sempurna.
 Ditulis berdasarkan fakta sesuai dengan pengamatan yang
telah dilakukan.
 Informasi teks merupakan hasil penelitian terkini yang sudah
terbukti kebenarannya.
 Tidak mengandung prasangka/dugaan/pemihakan yang
menyimpang atau tidak tepat.
 Saling berkaitan dengan hubungan berjenjang antara kelas
dan subkelas yang terdapat di dalamnya.
Struktur
 Definisi umum merupakan pembukaan yang berisi
pengertian mengenai sesuatu yang dibahas di dalam
teks.
 Definisi bagian merupakan penjelasan rinci dari objek
yang diamati.
 Definisi manfaat merupakan bagian yang menjelaskan
manfaat dari sesuatu yang dilaporkan.
 Simpulan (boleh ada, boleh tidak)
Ciri Bahasa Teks
Laporan Hasil Observasi
 Menggunakan kata benda untuk menginformasikan objek yang diamati
(menyatakan nama dari seseorang, tempat, atau semua benda dan segala
yang dibendakan)
Contoh: burung, kaki, jari, air, dan sebagainya.

 Menggunakan kata sifat untuk mendeskripsikan objek/suasana


Contoh: berkatung, meruncing, dan sebagainya.

 Menggunakan kata kerja aksi (menyatakan bahwa subjek sedang


melakukan kegiatan)
Contoh: terbang, berenang, lari, menangkap, dsb.

 Menggunakan istilah-istilah teknis atau istilah tertentu


Contoh: Pelikan Putih (Pelecanus erythrorhynchos), Pelikan Coklat
(Pelecanus occidentalis), Pelikan Punggung Pink
(Pelecanus rufescens)
Kaidah Kebahasaan Teks LHO

 Nomina/Kata Benda
 Pronomina/Kata Ganti
 Verba/Kata Kerja
 Adjektiva/Kata Sifat
 Adverbia/Kata Keterangan
 Konjungsi/Kata Penghubung
Nomina/Kata Benda

Nomina/kata benda merupakan kata yang mengacu pada benda, baik nyata
maupun abstrak. Dalam kalimat berkedudukan sebagai subjek. Dilihat dari
bentuk dan maknanya ada yang berbentuk nomina dasar maupun nomina
turunan.

Nomina dasar merupakan nomina yang belum mengalami perubahan


bentuk. Contohnya gambar, meja, rumah, pisau.
Nomina turunan merupkpakan nomina yang telah mengalami perubahan
bentuk dasar. Contohnya perbuatan, pembelian, kekuatan, dll.
Pronomina/Kata Ganti
Pronomina atau kata ganti adalah jenis kata yang menggantikan nomina atau
frasa nomina. Pronomina dapat diklasifikasikan menjadi dua macam yaitu
pronomina persona dan pronomina nonpersona. 

Pronomina Persona (kata ganti orang)


1. Persona tunggal
Contohnya seperti ia, dia, anda, kamu, aku, saudara, -nya, -mu, -ku, si-.
2. Persona jamak
Contohnya seperti kita, kami, kalian, mereka, hadirin, para.
Pronomina Nonpersona (kata ganti bukan orang)
1. Pronomina penunjuk
Contohnya seperti ini, itu, sini, situ, sana.
2. Pronomina penanya
Contohnya seperti apa, mana, siapa.
Verba/Kata Kerja

Verba atau kata kerja merupakan kata yang mengandung makna dasar
perbuatan, proses, atau keadaan yang bukan sifat. Dalam kalimat biasanya
 berfungsi sebagai predikat. Verba dilihat dari bentuknya dibedakan menjadi
dua yaitu :
Verba dasar merupakan verba yang belum mengalami perubahan bentuk.
Contohnya mandi, pergi, ada, tiba, turun, jatuh, tinggal, tiba, dll.
Verba turunan merupakan verba yang telah mengalami perubahan bentuk
dasar. Contohnya melebur, mendarat, berlayar, berjuang, memukul-mukul,
makan-makan, cuci muka, mempertanggungjawabkan, dll.
Adjektiva/Kata Sifat

Adjektiva merupakan kata yang yang dipakai untuk mengungkapkan sifat atau
keadaan orang, benda, dan binatang.
Contohnya cantik, gagah, indah, menawan, berlebihan, lunak, lebar, luas,
negatif, positif, jernih, dingin, jelek, dan lain-lain
Adverbia/Kata Keterangan

Adverbia merupakan kata yang melengkapi atau memberikan informasi berupa


keterangan tempat, waktu, suasana, alat, cara, dan lain-lain. Contohnya di-,
dari-, ke-, sini, sana, mana, saat, ketika, mula-mula, dengan, memakai,
berdiskusi, dan lain-lain.
Konjungsi/Kata Penghubung
Konjungsi dapat digunakan dalam teks eksposisi untuk memperkuat
argumentasi.
1. Konjungsi waktu : sesudah, setelah, sebelum, lalu, kemudian, setelah itu.
2. Konjungsi gabungan : dan, serta, dengan.
3. Konjungsi pembatasan : kecuali, selain, asal.
4. Konjungsi tujuan : agar, supaya, untuk.
5. Konjungsi persyaratan : kalau, jika, jikalau, bila, asalkan, bilamana, apabila.
6. Konjungsi perincian : yaitu, adalah, ialah, antara lain, yakni.
7. Konjungsi sebab akibat : karena, sehingga, sebab, akibat, akibatnya.
8. Konjungsi pertentangan : tetapi, akan tetapi, namun, melainkan, sedangkan.
9. Konjungsi pilihan : atau.
10. Konjungsi penegasan/penguatan : bahkan, apalagi, hanya, lagi pula, itu pun.
11. Konjungsi penjelasan : bahwa.
12. Konjungsi perbandingan: bagai, seperti, ibarat, serupa.
13.Konjungsi penyimpulan :oleh sebab itu, oleh karena itu, jadi, dengan
demikian
Perbedaan Teks LHO dan Teks Deskripsi

Teks Laporan Hasil Observasi Teks Deskripsi

1. Bersifat umum (global dan universal) 1. Bersifat unik dan individual dan
serta sesuai fakta tanpa ada opini. sesuai dengan sudut pandang penulis.
2. Menekankan pada pengelompokan 2. Menitikberatkan uraian bentuk, ciri,
berbagai hal ke dalam jenis sesuai dan keadaan sesuatu yang
dengan ciri setiap jenis pada dideskripsikan untuk tempat dan
umumnya. waktu tertentu.
3. Berkaitan dengan berhubungan 3. Berkaitan hanya dengan hubungan
berjenjang antara sebuah kelas dan antara keseluruhan dan bagian-
subkelas yang ada di dalamnya. bagiannya.
Gagasan Utama/Ide Pokok
Gagasan utama atau ide pokok adalah pernyatan yang
menjadi inti dari sebuah pembahasan. Gagasan utama
biasanya terletak pada kalimat utama.
Kalimat Utama
Kalimat utama adalah kalimat yang mengandung
gagasan utama mengenai suatu topik yang sedang
dibahas di dalam sebuah paragraf. Kalimat utama
menjadi acuan untuk mengembangkan suatu paragraf.
Gagasan Penjelas/Pendukung

Gagasan penjelas atau gagasan pendukung adalah


gagasan yang terletak pada kalimat
penjelas/pendukung.
Kalimat Penjelas/Penduung
Kalimat penjelas adalah uraian mengenai kalimat yang
berisi penjelasan atau rincian kalimat utama dalam
suatu paragraf. Kalimat penjelas biasanya bersifat
khusus, sehingga kalimat tersebut harus menjelaskan
secara detail mengenai apa yang sedang menjadi topik.
CONTOH
Rika adalah anak yang rajin. Dia selalu bangun pagi setiap harinya.
Biasanya Ia sering membantu Ibunya memasak sebelum
berangkat ke kampus. Bahkan terkadang dia ikut berjualan di
warung ibunya saat ada jam kosong di kampusnya
1.Kalimat Utama: Rika adalah anak yang rajin.
Gagasan Utama: Rika rajin.
2.Kalimat Penjelas
Dia selalu bangun pagi setiap harinya.
Biasanya Ia sering membantu Ibunya memasak sebelum
berangkat ke kampus.
Bahkan terkadang dia ikut berjualan di warung ibunya saat ada
jam kosong di kampusnya.
Gagasan Penjelas: -Bangun pagi
-Membantu memasak
-Berjuan di warung
Jenis Paragraf

 Paragraf Deduktif
 Paragraf Induktif
 Pargraf Campuran
Paragraf Deduktif
Paragraf deduktif adalah suatu paragraf yang kalimat
utamanya terletak di awal Paragraf. Paragraf ini diawali
dengan pernyataan yang bersifat umum dan kemudian
dilengkapi dengan penjelasan-penjelasan khusus.
Paragraf ini dikembangkan dari pola umum ke khusus.
Contoh Paragraf Deduktif
Fenomena macet sudah biasa dijumpai di beberapa
kota besar di Indonesia. Hal tersebut dapat dikarenakan
beberapa sebab diantaranya adalah volume kendaraan
yang sudah tinggi dan melampaui target dan kapasitas
jalan. Selain itu, tingkat kesadaran warga yang kurang
disiplin serta masih banyaknya aparat yang kurang tegas
menindak pelanggaran pengguna jalan yang semakin
mengakibatkan lalu lintas tidak terkendali.
Paragraf Induktif

Kalimat utama paragraf induktif terletak pada bagian


akhir paragraf. Paragraf ini diawali dengan kalimat-
kalimat penjelas yang berupa fakta, contoh-contoh,
rincian khusus maupun bukti-bukti yang kemudia
disimpulkan atau digeneralisasikan ke dalam satu
kalimat pada akhir paragraf. Paragraf induktif
dikembangkan dari pola khusus ke umum.
Contoh Paragraf Induktif
Tas dan bunga plastik adalah dua kerajinan tangan yang
bisa dibuat dengan menggunakan plastik sebagai bahan
utamanya. Selain itu, plastik juga bisa dibuat menjadi
berbagai kerajinan tangan lainnya, seperti lampu, pot
bunga, payung, sandal, dan tempat penyimpanan
permen. Sampah plastik yang sulit diurai ternyata bisa
diolah menjadi berbagai kerajinan tangan
Paragraf Campuran
Paragraf campuran adalah paragraf yang diawali
dengan mengemukakan kalimat utama kemudian di
dukung oleh kalimat-kalimat penjelas dan diakhiri oleh
kesimpulan pada bagian akhir paragraf. Dengan kata
lain paragraf ini memiliki 2 kalimat utama yakni terletak
di awal paragraf dan di akhir paragraf.
Contoh Paragraf Campuran
Kehidupan di sebuah pedesaan sangat jauh berbeda dengan
kehidupan di perkotaan. Suasana di desa sangatlah nyaman,
hawanya sejuk dan jauh dari kebisingan selayaknya di perkotaan.
Tidak hanya suasananya saja yang membuat orang-orang tinggal di
pedesaan nyaman, namun kerukunan antar warga yang masih
sangat erat membuat hidup di desa semakin indah. Di pedesaan
warganya masih menganut asas gotong royong dan peduli
terhadap sesama. Tidak seperti penduduk di kota, yang sudah
mulai acuh tak acuh terhadap sesamanya.Hampir tidak ada
kriminal yang terjadi di desa. Oleh karena itulah, hidup di desa
sangat menyenangkan, jika dibandingkan dengan hidup di
perkotaan.
Kalimat efektif adalah kalimat yang menggunakan kaidah/struktur
bahasa Indonesia dan pilihan kata baku.

Unsur-unsur Kalimat Efektif


1.Kepararelan
Kesamaan bentuk yang digunakan. Artinya jika bentuk pertama
menggunakan nomina, maka bentuk kedua dan selanjutnya juga
menggunakan nomina.

Contoh:
Hutan bakau memiliki beberapa manfaat: (a) melindungi pantai dari
abrasi, (b) perlindungan organisme laut, dan (c) perbaikan ekosistem
pantai di sekitar hutan bakau. (kurang pararel)

Hutan bakau memiliki beberapa manfaat: (a) melindungi pantai dari


abrasi, (b) melindungi organisme laut, dan (c) memperbaiki ekosistem
pantai. (pararel)
2. Kehematan
Hemat menggunakan kata, frasa, atau bentuk lain yang
dianggap tidak perlu.
Contoh:
Sejak dari pagi dia bermenung. (tidak hemat)
Sejak pagi dia bermenung. (hemat)

Keluarga adalah merupakan lingkungan utama seorang anak.


(tidak hemat).
Keluarga merupakan lingkungan utama seorang anak (hemat).
3. Tidak Ambigu
Kalimat yang tidak bermakna ganda
Contoh:
Putri paman yang berbaju merah itu berasal dari Bali. (ambigu)

Perbaikan agar tidak ambigu:


Putri-paman yang berbaju merah itu berasal dari Bali. (putrinya
yang berbaju merah)
Putri dari paman yang berbaju merah itu berasal dari Bali.
(pamannya yang berbaju merah)
4.Logis
Kalimat yang sesuai logika/masuk akal/bisa dinalar

Waktu dan tempat kami persilakan (tidak logis karena yang


dipersilakan waktu dan tempat, bukan pembicara).

Perbaikan:
Kepada Bapak Asep, kami persilakan.
 1. Kerasnya upaya kami dalam menjuangkan nasib para buruh
akhirnya sedikit membuahkan hasil yang signifikan.
Kesalahan penggunaan kata dalam kalimat di atas ialah …
A. Kerasnya, seharusnya sekerasnya
B. Menjuangkan, seharusnya memperjuangkan
C. Akhirnya, seharusnya akhiri
D. Sedikit, seharusnya sesedikit mungkin
E. Membuahkan, seharusnya membuahi
2.Perhatikan kalimat-kalimat di bawah ini :
(1). Pemberian penghargaan dapat menstimulasi semangat berkarya
pemuda.
(2). Kurangnya apresiasi dapat mengakibatkan malasnya pemuda dalam
berkarya.
(3). Aris menabung dengan tujuan ingin membeli mobil baru.
(4). Bu Ina menyeduhkan teh hangat yang sangat manis sekali ke dalam
cangkir kami.
Kalimat tidak efektif ditunjukkan pada kalimat nomor …
Jawaban :
A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)
E. Semua kalimat benar
3Pondok Pesatren dewasa ini menjadi … pilihan yang cukup baik dalam
upaya pendidikan bagi anak. Sistem pendidikan agama yang secara
khusus … dengan pendidikan umum menjadi nilai jual yang cukup
menjanjikan. Selain itu para santri juga secara langsung akan terdidik
disiplin dengan … pembelajaran yanga ada di pondok pesantren.
Istilah yang tepat untuk melengkapi kalimat rumpang pada paragraf di
atas ialah …
A. Alternatif, diintegrasikan, pola
B. Suprematif, reboisasi, konsep
C. Komposisi, perubahan, akulturasi
D. Kompetitif, toleransi, pluralis
E. Liberalisasi, nasionalis, komunis
4.Obat mujarab ini memiliki berbagai khasiat seperti melancarkan
peredaran darah, … nafsu makan, dan meningkatkan stamina pria.
Kata berimbuhan yang tepat untuk mengisi kekosongan pada
kalimat di atas ialah …
A. Menambahkan
B. Menambahi
C. Menambah
D. Ditambahkan
E. Ditambahi
5.Menyikat gigi tak hanya di lakukan ketika setelah sarapan pagi,
tetapi juga dilakukan pada saat sebelum memulai tidur di malam hari.
Pada kalimat tersebut terdapat beberapa hal yang tidak tepat,
ketidaktepatan tersebut berupa …
A. penulisan menyikat seharusnya mensikat
B. Penulisan awalan di pada “di lakukan” semestinya digabung karena
tidak menunjukkan keterangan tempat
C. Di malam hari seharusnya diganti dengan di siang hari
D. Sebelum memulai tidur seharusnya diganti dengan sebelum bekerja
E. Di lakukan seharusnya diganti dengan di kerjakan
Kata Baku dan Tidak Baku

Kata Baku : Sesuai kamus serta benar


penulisannya
Kata Tidak Baku : Tidak sesuai kamus dan tidak
benar penulisannya
Contoh kata tidak baku: apotik, sistim
Menyontek Mencontek
Nasehat Nasihat
Hirarki Hierarki
Mengubah Merubah
Praktik Praktek
Komplek Kompleks
Kwitansi Kuitansi
Asas Azaz
Befikir Berpikir
Genius Jenius
Kalimat Tunggal
Kalimat tunggal adalah klaimat yang hanya mempunyai satu pola
atau struktur kalimat.

a. Anita sedang berenang.


S P
b. Joko memutari lapangan.
S P O
c. Bi Minah mencuci piring setiap malam
S P O K
Kalimat Majemuk
Kalimat Majemuk adalah kalimat yang mempunyai 2
pola atau lebih dan dipisahkan oleh konjungsi/kata
penghubng.

Jenis:
1.Kalimat Majemuk Setara
2.Kalimat Majemuk Bertingkat
Kalimat Majemuk Setara
Kalimat majemuk setara adalah kalimat majemuk yang
terdiri atas beberapa kalimat yang setara/sederajat
kedudukannya.
Contoh:

1.Budi membersihkan ruang tamu dan Dadi menyapu


halaman luar rumah.
2.Caca diberi jam tangan dan Cika diberi sepatu baru.
Kalimat Majemuk Bertingkat
Kalimat majemuk bertingkat adalah kalimat majemuk yang terdiri atas
beberapa kalimat yang tidak setara/sederajat kedudukannya.

1. Aku sedang belajar, ketika ayahku pulang


2. Dian begitu berbakat, sehingga dia dapat memenangkan kontes itu.
3. Saya akan segera pulang ke rumah jika saya sudah menyelesaikan
tugas ini.
4. Dia buru-buru membuat kopi karena ayahnya sudah menyuruhnya
sedari tadi.
5. Rangga pergi ke pasar sendiri sebab ibunya telah meninggal dunia.

Anda mungkin juga menyukai