Anda di halaman 1dari 4

MATERI

A. Pengertian Laporan
Laporan adalah dokumen yang berisikan paparan peristiwa atau kegiatan yang telah
dilakukan oleh seseorang atas dasar tanggung jawab yang dibebankan kepadanya. Bila kegiatan itu
berupa penelitian, laporannya disebut laporan penelitian. Bila berupa kunjungan atau perjalanan,
laporannya disebut laporan perjalanan. Isi laporan adalah hal-hal yang berkaitan langsung dengan
tanggung jawab yang dibebankan.

Ciri laporan yang baik adalah:

1. Ditulis dalam bahasa yang baik dan jelas, serta tidak menimbulkan salah pengertian bagi
pembacanya.
2. Disertai fakta yang akurat dan meyakinkan.
3. Informasi yang disajikan lengkap.
4. Menarik dan enak dibaca.

Menurut sifatnya, laporan terdiri dari beberapa jenis :

1. Laporan Formal
Syarat Laporan Formal :
a. Harus ada judul
b. Biasanya ada surat pernyataan
c. Memiliki daftar isi
d. Terdapat intisari yang mengawali laporan
e. Terdapat bagian pendahuluan
f. Terdapat simpulan dan saran
g. Isi laporan terdiri atas judul-judul dengan tingkat yang berbeda-beda
h. Bahasa yang digunakan adalah ragam resmi
i. Jika perlu laporan disertai dengan tabel, angka dan grafik

2. Laporan Semiformal
Laporan semiformal dapat berupa laporan karangan, laporan penelitian, laporan
kegiatan, atau laporan percobaan. Laporan semiformal dapat disusun dengan sistematika:
judul, kata pengantar, daftar isi, isi laporan, simpulan dan saran.

3. Laporan Nonformal
Pada umumnya bentuk laporan ini terdiri atas tiga bagian :
a. Pendahuluan
b. Batang tubuh (isi)
c. Simpulan dan saran

Dalam sebuah laporan perjalanan hal-hal penting yang harus ada yaitu :
a. Judul laporan
b. Waktu pelaksanaan kegiatan
c. Peserta
d. Tujuan mengadakan kegiatan perjalanan
e. Tempat dan lokasi yang dituju
f. Hasil kegiatan / perjalanan

B. Pokok-pokok laporan berdasarkan urutan waktu, ruang, dan kegiatan


1. Pola urutan laporan
a. Urutan waktu:
Perjalanan ke ..
1) Menjelang pemberangkatan
2) Saat di perjalanan
3) Tiba di lokasi
4) Selama di lokasi
5) Perjalanan pulang
6) Tiba di rumah

b. Urutan ruang
Perjalanan ke ..
1) Pemberangkatan dari rumah/sekolah
2) Di perjalanan
3) Di lokasi tujuan
4) Tiba di rumah/sekolah kembali
c. Urutan kegiatan
Perjalanan ke
1) Menyiapkan bekal
2) Berkumpul di temapt yang ditentukan
3) Menikmati perjalanan
4) Kegiatan di lokasi
5) Bersiap untuk pulang

MATERI
A. Pengertian Wawancara
Wawancara adalah percakapan antara dua pihak dengan maksud untuk mencari informasi
tentang sesuatu dengan maksud tertentu. Orang yang mewawancarai dinamakan pewawancara,
sedangkan yang diwawancarai disebut narasumber.

B. Jenis-jenis wawancara
1. Wawancara serta merta,
dilakukan secara spontan dan dilakukan dalam situasi alamiah.
2. Wawancara dengan petunjuk umum,
pewawancara membuat kerangka atau pokok permasalahan yang akan ditanyakan
dalam proses wawancara.
3. Wawancara dengan menggunakan seperangkat pertanyaan yang telah dibakukan.
Urutan kata-kata serta cara penyajian pertanyaan untuk jenis wawancara ini sudah
ditetapkan. Pihak pewawancara hanya membacakan pertanyaan yang telah disiapkan.

C. Tahap-tahap pelaksanaan wawancara


1. Tahap pembukaan Pewawancara :
memperkenalkan diri, sekaligus mengemukakan maksud dan tujuan wawancara
dengan mengikuti tata aturan dan kesopanan, baik dalam penampilan maupun
penggunaan bahasa, dengan penampilan rapi, bersih, dan enak dipandang.
2. Tahapan inti
Ajukan pertanyaan secara sistematis, pertanyaannya jelas dan singkat, jumlah
pertanyaannya disesuaikan dengan situasi waktu.
3. Tahapan akhir
Akhiri kegiatan wawancara dengan kesan yang baik dan menyenangkan. Pewawancara
menyatakan ucapan terima kasih. Tambahkan pula pengharapan agar kedua pihak
dapat bertemu pada kesempatan lain. Tetaplah pelihara hubungan baik.

D. Jenis-jenis pertanyaan dalam wawancara:


1. Pertanyaan terbuka,
yaitu pertanyaan yang jawabannya berupa uraian panjang, biasanya berupa pendapat
(opini) narasumber tentang suatu hal. Pertanyaan ini diawali dengan kata mengapa dan
bagaimana.
2. Pertanyaan tertutup,
yaitu pertanyaan yang jawabannya singkat. Pertanyaan diawali dengan kata tanya
siapa, kapan, di mana, dan berapa.
3. Pertanyaan konfirmatif,
yaitu pertanyaan untuk memastikan kebenaran tentang sesuatu hal. Pertanyaan ini
diawali dengan kata benarkah.
4. Pertanyaan eksploratif/investigatif,
yaitu pertanyaan untuk mengungkap informasi secara lebih luas dan mendalam.

E. Petunjuk melakukan wawancara :


1. Lakukan persiapan dan perencanaan dengan matang meliputi
2. Menentukan topik wawancara dan narasumber.
3. Menentukan tempat dan waktu wawancara.
4. Mempersiapkan daftar pertanyaan yang akan diajukan.
5. Mempersiapkan sarana pendukung : alat tulis, tape recorder, kamera dan lain-lain.
6. Ajukan pertanyaan dengan tegas dan kritis.
7. Simak secara sungguh-sungguh uraian jawaban yang diberikan narasumber.
8. Catat butir-butir pokok jawaban narasumber dengan cepat dan cermat.
9. Setelah selesai, berikan catatan jawaban wawancara kepada narasumber untuk
diperiksa. Bila narasumber menyetujuinya mintalah paraf atau menandatanganinya.
Merangkum dan menyampaikan hasil wawancara dengan bahasa yang mudah
dipahami.
MATERI
1. Pengertian Drama
Secara etimologi, kata drama berasal dari bahasa Yunani yaitu draomae, artinya perbuatan atau
gerakan. Drama adalah salah satu seni sastra yang diwujudkan dalam bentuk dialog tokohtokohnya
untuk menggambarkan kehidupan yang nyata.
Drama dapat diujudkan dengan berbagai media: diatas panggung, film, dan atau televise. Kadang
drama dikombinasikan dengan dengan musik dan tarian, sebagamana sebuah opera (melodrama).
Di Indonesia, pertunjukan sejenis drama mempunyai istilah yang bermacam-macam seperti,
wayang orang, ketoprak, ludruk ( Tengah dan Jawa Timur), lenong (Betawi), randal (Minang), reog
(Jawa Barat), rangda (Bali), dan sebagainya.
Drama adalah suatu karya yang mengungkapkan sisi kehidupan manusia dalam bentukdialog dan
dipentaskan.

2. UnsurUnsur Pementasan Drama


Sebuah drama memiliki beberapa unsur, yaitu sebagai berikut.
a. Dialog
Dialog adalah percakapan beberapa orang dengan mewakili karakter tokoh yang diperankan.
Setiap dialog dalam drama sudah disusun atau ditetapkan dalam naskah drama.
b. Tokoh
Tokoh sering disebut pemeran, yaitu orang yang ditugaskan sutradara untuk memerankan
karakter sesuai dengan naskah drama. Tokoh dalam drama ada tiga jenis yaitu tokoh utama atau
tokoh sentral, tokoh yang memicu permasalahan, dan tokoh pendamping atau figuran.
c. Setting
Panggung atau setting merupakan tempat pementasan drama. Setting dalam pementasan drama
menampilkan suasana, keadaan, tempat, ruang, dan waktu dalam cerita drama.

3. Membahas Pementasan Drama


Membahas pementasan drama artinya memberi pendapat, tanggapan, kritikan, atau masukan
terhadap pementasan drama. Bagaimana cara membahas pementasan drama yang baik?
Pembahasan atau pementasan drama menyangkut persoalan persoalan berikut.

a. Pendahuluan
1) Bagaimana isi secara ringkas drama yang dimainkan?
2) Himpunan atau lembaga mana yang pernah mementaskan drama tersebut?
3) Kapan dan di mana dipentaskan?
4) Siapa saja tokoh-tokoh yang memainkan drama tersebut?
5) Siapakah penulis naskah dan sutradara drama tersebut?

b. Pembahasan
1) Apakah isi drama itu mudah diikuti, runtut, dan masuk akal?
2) Apakah dialog-dialog yang ditampilkan pelakunya menarik, lancar, dan mengandung makna
bagi para penonton?
3) Apa jenis drama yang dipentaskan dan bagaimana karakteristik para pelakunya?
4) Apakah hubungan antara satu bagian dan bagian lain tampak serasi?
5) Apakah ada sesuatu yang tersirat atau ada suatu pesan di balik drama itu?
6) Apakah pesan itu terang-terangan sehingga menuju ke suatu propaganda atau kampanye?
7) Bagaimana bahasa yang digunakan dalam dialog-dialog dalam drama itu?
8) Apakah bahasa dalam dialog itu sekaligus juga mencerminkan tokohnya?

Drama adalah salah satu materi pelajaran bahasa Indonesia yang diajarkan di jenjang SMP.
Berikut akan diulas unsur dan contoh drama untuk anak / siswa SMP.

Unsur drama yang dipentaskan


1. Naskah cerita
2. Actor atau pemeran
3. Panggung
4. Tata lampu
5. Ilustrasi music
6. Kostum dan tata rias

Unsur naskah drama


1. Tema
2. Alur (plot)
3. Latar
4. Penokohan
5. Dialog
6. Amanat

Sastra
Karya sastra memiliki 2 unsur pembangun :
1. Intrinsik
2. Ekstrinsik

Unsur Intrinsik drama


1. Tema => gagasan pokok drama
2. Amanat => pesan yang hendak disampaikan
3. Alur => jalinan atau rangkaian cerita dari awal hingga akhir
4. Penokohan => perwatakan yang digambarkan menurut fisik, psikis, dan sosiologis.
5. Latar/setting => gambaran mengenai tempat, waktu dan suasana
6. Dialog (walangan) => percakapan antara tokoh dalam drama
Kalau di cerita bukan dialog tapi sudut pandang.

Jenis-jenis ekspresi / mimic wajah


1. Senang / gembira
2. Sedih
3. Marah
4. Kecewa / kesal
5. Malu
6. Terkejut
7. Menangis
8. Bingung
9. Melamun
10. Capek
11. Jatuh cinta
12. Menggoda
13. Jijik
14. Takut
15. Kesakitan / menangis
16. Cemas / gelisah / khawatir

Contoh Naskah Drama untuk Anak / Siswa SMP


Kepergian Ayah

Ibu memasuki ruangan terbatuk-batuk


Ibu : Haduh ke mana Rina dan Agun? (Ibu sedang menjahit baju) ukhuk..ukhuk.
Rina : Rina di sini bu.! (Memijit pundak ibunya)
Ibu : Sudah setahun ini ayahmu pergi (menghela napas). Tak ada kabar beritanya.
Apakah ayah..? Apakah?
Rina : Ah, sudahlah bu, mungkin ayah sibuk dan sibuk (Mendekati ibu sambil
tersenyum)
Ibu : Ya begitulah. Mudah-mudahan. (saling menatap)
Agun : Teh, teteh lihat ini. Lihatlah
Rina : Ada apa?
Agun : Lihat teh, lihat bu, bukan ini foto ayah? (Tampak foto ayah yang menjadi korban
kecelakaan)
Ibu & Rina : Hah benarkah? Owh tidak mungkin. (menutup wajah)

Tamat

Perwatakan :
Ibu : penyabar, pucat dan sakit-sakitan
Rina : dewasa, bijaksana
Agun : emosional, dan kekanak-kanakan

Anda mungkin juga menyukai