Anda di halaman 1dari 16

Kelas : ....................................... No Absen + Nama :................................

BAB III
TEKS CERITA PENDEK

No Absen + Nama : ......................................


Kelas : ......................................
Guru Pengajar : ………………………..

BA N NILAI NILA NO NILAI NILA Nilai


B O PENGETAHUAN I KETERAMPILAN I ulhar 1
3. a 3.1 Mengidentifikasi 3.b 4.1 Menyimpulkan
II unsur pembangun unsur-unsur
karya sastra dalam pembangun karya
teks cerita pendek sastra dengan bukti
yang dibaca atau yang mendukung dari
didengar cerita pendek yang
dibaca atau didengar
3c 3.2 Menelaah struktur 3.d 4.2 Mengungkapkan
dan aspek kebahasaan pengalaman dan
cerita pendek yang gagasan dalam
dibaca atau didengar bentuk cerita
pendek dengan
memperhatikan
struktur dan
kebahasaan
Rata-rata nilai pengetahuan Rata-rata nilai keterampilan
3. Teks cerita pendek 3. Teks cerita pendek
3. Nilai literasi

JUMLAH BINTANG BAB III TEKS CERITA PENDEK

1
pengertian teks Cerita pendek

Mengidentifikasi unsur pembangun


karya sastra

3.5 Menjelaskan unsur-unsur pembangun


Mengidentifik karya sastra
asi teks Cerita
pendek
Menyampaikan secara lisan unsur
pembangun karya sastra disertai bukti
yang mendukung dalam teks cerita
pendek
Menulis rancanga n teks cerita pendek
berdasarkan unsur pembangun karya
sastra
BAB III
TEKS CERITA Mempresentasikan ra nc angan teks
PENDEK 4.5 berita pendek yang telah ditulis
Menyimpulka
n Struktur teks Cerita pendek
Teks Cerita Menjelaskan struktur dan aspek
pendek kebahasaan cerita
Menjelaskan model teks narasi cerpen

Menjelaskan kerangka cerita pendek


berdasarkan pengalaman atau gagasan

3.6 Menelaah
struktur dan
kebahasaan Menyajikan dan pembahasan hasil telaah
Teks Cerita model
• Memahami penggunaan kata deskripsi,
pendek
kata ekspresif, majas pembaca/
pendengar dalam cerpen

Menyusun peta konsep (kerangka) teks cerita


4.6 pendek berdasarkan pengalaman dan gagasan
menyusun
Teks Cerita
pendek Menyusun teks cerita pendek dengan
memerhatikan struktur dan aspek kebahasaan.

Menyusun teks cerita pendek berdasarkan


kerangka dengan memerhatikan struktur teks
dan kebahasaan.

2
tanggal : __________ Kelas : ______________.No Absen Nama : _____________________

3. A MINDMAPPING MENGIDENTIFIKASI TEKS NARASI

3.5 Mengidentifikasi unsur pembangun karya sastra dalam teks cerita pendek yang dibaca atau
didengar
3.5.1 Mengidentifikasi unsur pembangun karya sastra dalam teks cerita pendek yang dibaca atau
didengar
3.5.2 Menganalisis unsur-unsur pembangun karya sastra dengan bukti yang mendukung dari teks
cerita pendek
3.5.3 Menjelaskan unsur-unsur pembangun karya sastra dengan bukti yang mendukung dari teks
cerita pendek yang dibaca atau didengar
3. a . 3.5 MINDMAPPING MENGIDENTIFIKASI TEKS NARASI

Pengertian teks naratif


Tujuan dasar naratif

-----------------------------------------_________________
_________________ -------------------------------------------
__________________
Fungsi sosial naratif
Tipe naratif

1. ________________
2. ________________
3. ________________ tema
7.
gaya
Contoh teks naratif /bahasa

1. _______________ 6.
2. _________________ Unsur 2. a. Penokohan
amana intrinsik b.
3. _________________ t
4. _________________ TEKS perwatakan
5. _________________ NARATIF/
6. _________________ CERPEN
5. point
7. _________________ of view 3.
8. _________________ 4. plot/alu
9. _________________ setting/lata r
10. _________________ r
11. _________________
12. _________________
13. _________________
14. _________________
15. _________________
16. _________________ Perbedaan
17. _________________

Teks narasi Teks recount


Pengertian : ____________________ Pengertian : ____________________
______________________________ ______________________________
______________________________ ______________________________

perbedaan______________________ perbedaan______________________
______________________________ ______________________________
_________________________________ __________________________________
_
______________________________

3
tanggal : __________ Kelas : ______________.No Absen Nama : _____________________

3. A . MENGIDENTIFIKASI TEKS NARASI

3.5 Mengidentifikasi unsur pembangun karya sastra dalam teks cerita pendek yang dibaca atau
didengar
3.5.4 Mengidentifikasi unsur pembangun karya sastra dalam teks cerita pendek yang dibaca atau
didengar
3.5.5 Menganalisis unsur-unsur pembangun karya sastra dengan bukti yang mendukung dari teks
cerita pendek
3.5.6 Menjelaskan unsur-unsur pembangun karya sastra dengan bukti yang mendukung dari teks
cerita pendek yang dibaca atau didengar

Bacalah cerpen “Pohon Keramat” halaman 53 -60, kemudian jawablah pertanyaan di bawah ini!

Pertanyaan identifikasi:
1. Apakah judul cerpen menarik orang untuk membacanya?
_____________________________________________________________________________
2. Apakah judul cerpen mencerminkan isi cerpen?
_____________________________________________________________________________
3. Pada akhirnya, apakah yang dimaksud dengan “keramat” yang ingin disampaikan dalam cerpen
itu? _________________________________________________________________________

4. Penceritaan cerpen atau sudut pandang (point of view) cerpen ini diceritakan berdasarkan teknik
apa? ________________________________________________________________________

Bukti kalimat_________________________________________________________________

5. Ceritakan kembali siapa tokoh-tokoh dalam cerpen “Pohon Keramat”.

No Tokoh Watak Bukti Kalimat /Halaman

Sudut pandang/point of view


Cara pengarang menyampaikan
Catatan sudut pandang cerita dalam karangannya

Orang ke tokoh kedudukan pengarang

utam sampingan
a Serba tahu Tidak tahu
Kedua ketiga
satu -
(jarang) Nama tokoh
-aku, ia ,dia
- saya Nilai BAB 3A

4
tanggal : __________ Kelas : ______________.No Absen Nama : _____________________

3. B. MENYIMPULKAN HASIL IDENTIFIKASI TEKS CERPEN

4.5 Menyimpulkan unsur-unsur pembangun karya sastra dengan bukti yang mendukung dari cerita
pendek yang dibaca atau didengar
4.5.1Menulis rancangan teks cerita pendek berdasarkan unsur pembangun karya sastra
4.5.Mempresentasikan rancangan teks cerita pendek yang telah ditulis
4.5.3Menyimpulkan unsur-unsur pembangun karya sastra dengan bukti yang mendukung dari teks
cerita pendek
Bacalah Cerita “Pohon Keramat’ kemudian baca halaman 60-62 isilah tabel di bawah ini
No Unsur Simpulan dan Bukti
1 Latar tempat
Kutipan cerpen

No Unsur Simpulan dan Bukti


1 Latar waktu
Kutipan cerpen

No Unsur Simpulan dan Bukti


1 Sudut pandang
Kutipan cerpen

No Unsur Simpulan dan Bukti


1 Karakter(tokoh)
Kutipan cerpen

No Unsur Simpulan dan Bukti


1 Alur/plot struktur
Kutipan cerpen

Catatan : _________________________________________________________________________
________________________________________________________________________________
________________________________________________________________________________
Nilai BAB 3.B

tanggal : __________ Kelas : ___________ No Absen Nama : _____________________

5
4. C Menelaah Struktur Dan Aspek Kebahasaan Cerita Pendek

KD 3.6 Menelaah struktur dan aspek kebahasaan cerita pendek yang dibaca atau didengar
3.6.1 Menyimpulkan struktur teks cerita pendek yang didengar/dibaca
3.6.2 Menyimpulkan aspek kebahasaan teks cerita pendek

Perhatikan informasi tentang struktur naratif berikut. Diskusikan dengan teman sebangku atau
dengan gurumu.
Orientasi Penentuan peristiwa, menciptakan gambaran visual latar, atmosfir,
dan waktu kisah. Pengenalan karakter dan arah menuju komplikasi
Rangkaian Kisah berlanjut melalui serangkaian peristiwa tak terduga
peristiwa
Komplikasi Komplikasi Cerita bergerak seputar konflik atau masalah yang
mempengaruhi latar waktu dan karakter. Tokoh utama mengarah ke
solusi
Resolusi Resolusi Solusi untuk masalah atau tantangan dicapai berhasil. Bgm
pengarang mengakhiri cerita

no Latihan mengidentifikasi Struktur Cerpen halaman 63


Isi cerpen tentang
1 Disebelah barat kampung ada gunung yang tidak begitu besar. Disebut gunung
barangkali tidak tepat karena areanya terlalu kecil. Lebih
tepatnyadisebutbukit.Tapi,penduduk kampung, sejak dulu sampai sekarang,
menyebutnya dengan Gunung Beser.
Bagisawah-sawah di kampung saya, air tidak mesti diperebutkan. Gunung Beser
memang memberikan air yang melimpah. Nama Gunung Beser sendiri berarti
mengeluarkan air terus terusan. Mata air yang berada di kaki gunung mengalirkan
sungai yang lumayan besar. Sebagian air itu dialirkan ke kampung untuk
memenuhi bak-bak mandi. Sisanya yang masih melimpah mengairi sawah dan
kolam. Selain itu, masih banyak mata air kecil yang dipakai penduduk sebagai
pancuran.
Oleh karena itu,belum pernah ada berita para petani berkelahi karena berebut air.
Kakek dan para petani lain yang juga sering mengontrol sawah pagi-pagi, bukan
mengontrol takut sawah kekeringan, tepi memeriksa kalau-kalau ada urugan kecil
atau lubang-lubang yang dibikin ketam. Atau siapa tahu ada berangberang yang
menyerang kolam. Biasanya pemangsa ikan itu menyisakan kepala ikan di atas
pematang. Bila hal itu terjadi, kemarahan para petani tidak akan terbendung lagi.
Berangberang itu akan diburu oleh orang sekampung.
Bila panen tiba, setiap petani yang punya sawah luas akan meng-adakan syukuran.
Para tetangga diundang. Ikan ditangkap atau ayam disembelih. Saya selalu senang.
Selain sering dibawa Kakek ke tempat syukuran, saya senang dengan hari-hari di
sawah. Anakanak seluruh kampung mengalihkan tempat bermain ke sawah. Ada
yang membikin balingbaling, bermain musik dengan terompetterompet kecil dari
batang padi, atau berburu burung beker. Saya pernah mengikuti seluruh permainan
itu. Saya bermain dengan anak dari kelompok mana saja. Setiap orang di kampung
saling mengenal, termasuk anak-anak.
Kedamaian kampung saya mulai terusik saat jalan besar menghubungkan dengan
kota kecamatan dan kota kabupaten diperbesar dan diaspal. Memang aspal
alakadarnya, tidak sebagus sekarang. Tapi, jalan itu memberikan gejolak tersen-
diri. Para petani hilir mudik ke kota kabupaten, menjual hasil bumi. Anakanak
remaja tidak sedikit yang kemudian meneruskan sekolah ke kota. Pembangunan
pabrik-pabrik semakin santer diinformasikan orang kecamatan.

Perkenalan kampung saya dengan dunia luar, menyadarkan penduduk bahwa di


luar sana sudah banyak yang terjadi. Kebutuhan hidup semakin meningkat.

6
Kampung saya semakin sibuk. Ngobrol-ngobrol santai di sawah atau di masjid
sehabis sholat jarang dilakukan para orang tua. Bila panen tiba, undangan syukuran
semakin jarang. Panen pun hanya dilakukan oleh segelintir orang, tidak lagi
merupakan pesta kampung.
Kebutuhan yang semakin mendesak itu memaksa penduduk kampung untuk
memfungsikan segala yang dipunyai. Para lulusan sekolah dari kota merencanakan
untuk membuat pertanian terpadu di kaki gunung dengan melibatkan seluruh
penduduk. Pengelolaan kaki gunung itu dilakukan dengan gotong-royong.
Pembangunan pabrik air mineral dan tekstil mulai dibuat orang kota. Saya waktu
itu sudah meningkat remaja.
Semakin banyak penduduk yang mendukung pembukaan Gunung Beser. Sebagian
yang masih menghormati kharisma Gunung Beser, datang ke rumah Kakek.
Mereka meminta pendapat Kakek. Saya tidak tahu apa Kakek katakan sebelum
mereka pulang. Besoknya wakil dari panitia pembangunan itu datang ke rumah
Kakek. Mereka tahu bahwa Kakek adalah kunci dari masalah ini. Penduduk yang
tidak setuju dengan pembukaan Gunung Beser hanya akan mendengarkan apa
yang dikatakan Kakek.
Saya tidak begitu jelas menangkap apa yang dibicarakan mereka. Tapi, dari nada
suara yang semakin meninggi, saya tahu bahwa mereka bersitegang. Saya
mengintip peristiwa itu dari bilik kamar. Saya bersiap meloncat seandainya mereka
melakukan kekerasan terhadap Kakek. Tapi, kejadian yang saya lamunkan itu
tidak terjadi. Mereka pulang setelah terlebih dahulu menyalami Kakek. Besoknya
saya baru tahu bahwa Kakek menyetujui pembukaan sebagian Gunung Beser.
Pembukaan kaki Gunug Beser itu akan dilakukan dengan bergotong-royong.
Bantuan tenaga dan dana besar dari pihak pabrik disambut masyarakat. Kejadian
yang semakin langka itu ditandai dengan syukuran kampung yang dipimpin oleh
pak bupati yang sengaja datang. Tidak ada kejadian-kejadian aneh selama
pembukaan kaki gunung. Tanaman pun tumbuh bagus karena tanahnya memang
subur dan air melimpah. Rumah-rumah dibangun karena pabrik-pabrik
membutuhkan pekerja banyak yang sebagian besar didatangkan dari daerah lain.
Keberhasilan pertanian dan pabrik itu memberi kemewahan tersendiri bagi
kampung saya. Sarana-sarana umum dibangun. Banyak rumah memiliki pesawat
televisi. Semakin banyak anak-anak yang meneruskan sekolah di kota. Tapi,
kepercayaan bahwa keangkeran Gunung Beser itu tidak ada, mendorong penduduk
untuk membuka Gunung Beser lebih jauh. Tempat-tempat pertanian baru dibuka,
rumah-rumah dibangun, perusahaanperusahaan yang memanfaatkan mata air besar
dibangun, izin-izin pengelola Gunung Beser semakin banyak dimiliki orang.
Pohonpohon besar ditebang. Yang tidak punya izin, berdagang kayu sembunyi-
sembunyi.
Gunung Beser bercahaya siang malam. Sinar matahari memantul dari bangunan-
bangunan dan daerah-daerah kering. Malam bercahaya oleh semaraknya listrik.
Penduduk kampung, termasuk saya, menyambut kemajuan itu. Tapi, mereka,
termasuk saya, tidak menyadari bahwa di kampung semakin terdengar berita
adanya perkelahian petani gara-gara berebut air, para remaja putus sekolah
kebingungan mencari kerja karena menggarap lahan pertanian yang semakin tidak
subur itu terasa rendah, musin yang datang tidak lagi bersahabat. Tiba-tiba saya
merasa bahwa hal seperti itu bukan merupakan bagian dari kampung saya.
Kekeringan di musim kemarau dan banjirbanjir kecil di musim hujan tidak lagi
asing. Tapi, para penduduk tidak menyerah. Alam harus ditaklukkan. Kipas angin
dan kulkas menjadi kebutuhan di musim kema-rau. Bendungan-bendungan kecil
dibangun untuk menanggulangi musim hujan. Tiba-tiba saya merasa bahwa
persahabatan dengan alam menghi-lang dari kamus kampung saya.
Perlawanan terhadap alam itu berakhir ketika tahun yang oleh peneliti disebut El
Nino itu tiba. Kekeringan membakar kampung saya. Banyak bangunan dan lahan
yang hangus. Dan, saat musim hujan tiba banjir besar melanda. Rumah-rumah
hanya kelihatan atapnya. Saya se-dang duduk di atas atap rumah ketika bantuan
puluhan perahu itu tiba.
Saya hanya bisa mencatat peristiwaperistiwa seperti itu tanpa mengerti apa yang
telah terjadi. Seperti kebanyakan remaja di kampung saya, saya kebingungan
dengan banyak hal. Satu hal yang pasti, kita harus lebih dekat bersahabat dengan
alam agar alam lebih bersahabat dengan kita. Pohon memang keramat, harus
dihargai, dihormati, dijaga dipelihara. Tanpa pohon bencana akan lebih sering
terjadi menimpa kita. Mbah Jayasakti mestinya berubah menjadi kesadaran ilmu.
Kakek benar, banyak orang cuma merasa pintar padahal tidak.

7
Menyimpulkan Struktur halaman 75

Orientasi
halaman
paragraf

Rangkaian halaman
peristiwa paragraf

Komplikasi halaman
paragraf

Resolusi halaman
paragraf

Kegiatan 3: Pertanyaan Telaah Struktur dan Isi

1. Bagaimana pendapatmu dengan alur (plot) cerpen “Pohon Keramat”, mudah diikuti atau
aliran cerita tersendat-sendat? Mengapa? ______________________________________
________________________________________________________________________
2. Cerpen “Pohon Keramat” memberi pelajaran yang serius sebetulnya. Apakah itu, dapatkah
kamu menangkap pesan itu?
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________
3. Apa yang dimaksud dengan ucapan tokoh kakek berikut: “Semakin banyak kebutuhan
hidup dan semakin banyak orang yang merasa pintar. Tapi, orang-orang pintar itu tidak
tahu tentang kebijaksanaan. Mereka tidak sadar bahwa sebagian besar manusia yang ada
di dunia ini adalah yang ada di bawah standar kepintaran. Kisah Mbah Jayasakti masih
diperlukan untuk melindungi Gunung Beser.”

Kebahasaan Teks Naratif Ciri kebahasaan yang menonjol teks naratif, khususnya cerita pendek fiksi
adalah sebagai berikut:

o Aspek
Sudut pandang pencerita menjadi ciri kebahasaan yang khas cerpen, apakah pencerita menjadi
orang pertama atau ketiga.
Beberapa dialog dapat dimasukkan, menunjukkan waktu kini atau lampau.
Kata benda khusus, pilihan kata benda yang bermakna kuat dan bermakna khusus, misalnya
memilih kata beringin atau trembesi dibanding pohon. •
Uraian deskriptif yang rinci, deskripsi dria yang digunakan untuk menggambarkan
pengalaman, latar, dan karakter. Misalnya, baunya seperti apa, apa yang bisa didengar, terlihat
seperti apa, seperti apa rasanya, dan lain-lain. •
Penggunaan majas:
 simile (perbandingan langsung “seekor burung pipit sedang berusaha mempertahankan
nyawanya. Dia terbang bagai batu lepas dari katapel sambil menjerit sejadi-jadinya”);
 metafora (perbandingan tidak langsung atau tersembunyi “dia memiliki hati batu”,” raja
siang menguasai hari ini.”
 personifikasi (benda mati yang dianggap seperti mahluk hidup “awan tertatih-tatih
melintasi langit”, “kerikil di jalan nampak pucat sedih”).
Penggunaan pertanyaan retoris sebagai teknik melibatkan pembaca, “Pernahkah tinggal di
rumah apung di sungai?”

8
Kegiatan 5: Latihan Kata/Kalimat Ekspresif Menulis cerpen atau karya fiksi memerlukan
keterampilan memilih kata yang bermakna kuat, lebih ekspresif secara emosi.
Berikut merupakan latihan memilih kata ekspresif.
1. Wajahnya keras dan beku seperti dinding batu. Ia berkata, “Aku ikut”. Makna yang emotif yang
terkandung dalam kalimat ini adalah…………………………………………………………....
2. Untuk menyatakan “diam” yang lebih ekspresif adalah: ………….................................………
3. Mulutnya tiba-tiba rasa terkunci. Maksud kalimat ini adalah:
……………………………………………………………………................................………

4. Ada seorang baru saja kehilangan mata pencaharian. Ia tidak mampu berbuat apa-apa. Beban dan
kesusahan terbayang di depan mata. Reaksi orang itu: Ia tertawa. Tawa yang membungkus
tangis. Maksud kalimat yang dalam garis miring ini adalah:
…………………………………………………………………......................................…………
5. Ia sudah jauh dari rumah. Keterasingan tiba-tiba menggigit dirinya. Kalimat ini cocok untuk
menggambarkan perasaan seseorang yang: ……………………………………………………
6. Kulayangkan pandangku ke gugusan tanah gunung yang teriris oleh kolam. Kata teriris memiliki
makna yang mirip dengan kata terbelah dalam kalimat:
………………………………………………..............................................................……
7. Aku telah menghabiskan waktu satu jam yang terakhir itu dengan kecemasan serta kegelisahan
yang memadat. Kalimat ini cocok untuk menggambarkan seseorang yang:
…………………………………………………………...................................…………………
8. Matahari menancap tinggi di langit. Udara Gerah. Kalimat ini mengandung arti:
……………………………………………………………....................................………………
9. Bahagia seperti ini terlalu besar. Dadanya sesak. Kalimat berikutnya yang cocok dengan kalimat
ini adalah: ……………………………......................................................................................…
………………………………………………………………....................................……………
10. Matahari telah terbenam. Onggokan-onggokan jingga di langit barat membawa malam. Kalimat
ini dapat juga menggambarkan satuan waktu: ……………………………………………………•

Baca dan pahami cerpen “Anak Rajin dan Pohon Pengetahuan”


Berdasarkan judul cerpen dapatkah kamu menduga apa isi cerpen?
1. Apakah“pohon pengetahuan”itu? …………………………………………………………….
2. Apa hubungan antara anak rajin dan pohon pengetahuan?
………………………………………………………………………………………………..
3. Bagaimana kira-kira pengarang mengakhiri ceritanya?
……………………………………………………………………………………………………

Isi kotak di sebelah kanan dengan uraian yang tepat berdasarkan cerpen “Anak Rajin dan Pohon
Pengetahuan”. (halaman 82-83)

Orientasi halaman

paragraf
Rangkaian halaman
peristiwa
paragraf
Komplikasi halaman

paragraf
Resolusi halaman

paragraf

Nilai BAB 3.C

9
tanggal : __________ Kelas : ___________ No Absen Nama : _____________________

4. D Mengungkapkan Pengalaman dan Gagasan dalam Bentuk


Cerita Pendek
KD 4.6
Mengungkapkan pengalaman dan gagasan dalam bentuk cerita pendek dengan memperhatikan
struktur dan kebahasaan
4.6.1 Menyusun (kerangka teks cerita pendek berdasarkan
4.6.1 Mengembangan kerangka teks cerita pendek menjadi cerita pendek

Kegiatan 1 memodifikasi Cerpen

Ubahlah teknik penceritaan kutipan cerpen halaman 83 menjadi sudut pandang orang ketiga. Saat
mengubah menjadi sudut pandang orang ketiga, dibolehkan pula untuk mengubah kalimat namun tetap
maknanya agar lebih enak dibaca.

……………………………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………………………..

Kegiatan 2 Melanjutkan cerpen “Sepatu Butut” halaman 84


…………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………….

Kegiatan 3 Menulis Cerpen halaman 85

10
Buatlah cerpen yang mengangkat kehidupan remaja di daerahmu. Tokohnya remaja. Selamat
menulis karya sendiri bukan saduran, jiplakan.
……………………………………………………………………………………………………………………
.
……………………………………………………………………………………………………………………
.
……………………………………………………………………………………………………………………
.
……………………………………………………………………………………………………………………
.
……………………………………………………………………………………………………………………
.
……………………………………………………………………………………………………………………
.
……………………………………………………………………………………………………………………
.
……………………………………………………………………………………………………………………
.
……………………………………………………………………………………………………………………
.
……………………………………………………………………………………………………………………
.
……………………………………………………………………………………………………………………
.
……………………………………………………………………………………………………………………
.
……………………………………………………………………………………………………………………
.
……………………………………………………………………………………………………………………
.
……………………………………………………………………………………………………………………
.
……………………………………………………………………………………………………………………
.
……………………………………………………………………………………………………………………
.
……………………………………………………………………………………………………………………
.
……………………………………………………………………………………………………………………
.
……………………………………………………………………………………………………………………
.
……………………………………………………………………………………………………………………
.
……………………………………………………………………………………………………………………
.
……………………………………………………………………………………………………………………
.
……………………………………………………………………………………………………………………
.
……………………………………………………………………………………………………………………
.
……………………………………………………………………………………………………………………
.
……………………………………………………………………………………………………………………
.
……………………………………………………………………………………………………………………
.
……………………………………………………………………………………………………………………
.

11
……………………………………………………………………………………………………………………
.
……………………………………………………………………………………………………………………
.
……………………………………………………………………………………………………………………
.
……………………………………………………………………………………………………………………
.
……………………………………………………………………………………………………………………
.
……………………………………………………………………………………………………………………
.
……………………………………………………………………………………………………………………
.
……………………………………………………………………………………………………………………
.
……………………………………………………………………………………………………………………
.
……………………………………………………………………………………………………………………
.
……………………………………………………………………………………………………………………
.
……………………………………………………………………………………………………………………
.
……………………………………………………………………………………………………………………
.
……………………………………………………………………………………………………………………
.
……………………………………………………………………………………………………………………
.
……………………………………………………………………………………………………………………
.
……………………………………………………………………………………………………………………
.
……………………………………………………………………………………………………………………
.
……………………………………………………………………………………………………………………
.
……………………………………………………………………………………………………………………
.

…………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………….

12
…………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………….

Nilai 3.D

tanggal : __________ Kelas : ___________ No Absen Nama : _____________________

BAB 3 E. LITERASI
DATA BUKU CERPEN
Judul :
Penulis :
Editor :
Desainer layout :
Desainer sampul :
Penerbit :
ISBN nomor :
Tahun terbit :
Gambar sampul :

13
Jumlah halaman isi :
Lebar :
Tinggi :

Sinopsis : .........................................................................................................................................
.
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................

1. Cerpen apakah yang menarik buatmu, mengapa? ...................................................................


..................................................................................................................................................
2. Tokoh mana yang kamu sukai, mengapa kamu menyukainya?
.................................................................................................................................................
3. Siapa pula tokoh yang tidak kamu suka, mengapa?
4. ....................................................................................................................................................
5. Adakah kalimat atau ungkapan cerpen yang mengesankan buatmu, apa itu? Apa maknanya
bagimu?
6. ...................................................................................................................................................
7. Tulis rekomendasi kepada temanmu: Teman, kamu harus membaca cerpen ini. Bagus sekali
karena …………………………………………...................................................

tanggal : __________ Kelas : ___________ No Absen Nama : _____________________

14
Nilai BAB
3.E Literasi

Latihan Soal BAB 3 Cerpen

1. Bacalah kutipan cerpen berikut!


(1) Setiap pagi dari jendela kendaraan Papa, Rani selalu mngucapkan terima kasih dan berpesan agar
tidak mengebut dan tidak lupa makan siang. (2) Papa yang harus melanjutkan perjalanan ke kantor,
selalu tersenyum cerah mendengar pesan Rani. (3) Ia merasa sangat bangga pada karakter putrinya.
(4) Rani, putri semata wayang yang sangat membanggakan kedua orang tuanya.
Bukti watak tokoh Rani penyayang dalam cerpen tersebut tergambar pada nomor …

(A) (1)
(B) (2)
(C) (3)
(D) (4)

15
2. Bacalah kutipan cerpen berikut!
“Selanjutnya, masalah pengobatan dana perawatan, biar nanti seluruh guru di sini memikirkan,” tegas
Bu Eli. Pak Bon bersikeras tidak mau dibawa ke rumah sakit. Pak Bon memang seorang berpendirian
kuat. Meskipun bukan orang kaya, ia tidak mau dibantu begitu saja. Semua guru yang
mengunjunginya, hanya menggelengkan kepala, kagum akan keteguhan Pak Bon.
Cara pengarang menggambarkan watak tokoh Pak Bon adalah…

(A) Dialog antartokoh.


(B) Pelukisan tindakan.
(C) Diceritakan tokoh lain
(D) Diceritakan pengarang

3. Bacalah kutipan cerpen berikut!


(1) Dahulu ketika istriku mulai menempati rumah kontrakanku, ia membersihkan kamar, menaruh
barang-barang di tempatnya. (2) Ada tempat tersendiri bagi tiap benda, pakaian, meja, kursi, beras,
bumbu, dan ada juga tempat sampah. (3) Samurai ada di lemari. (4) Tempat samurai di dinding
diganti dengan hiasan batik yang sempurna bagusnya. (5) Aku kagum dengan kepandaianya.
(6) Baru kali inilah aku tahu, bahwa di dinding lebih pantas ditaruh hiasan dari pada samurai.
Bukti bahwa tokoh istriku memilki watak rajin terdapat nomor ...
(A) (1)
(B) (2)
(C) (3)
(D) (4)

AKU BISA
Pokok Bahasan Tingkat Penguasaan
A B C D
1. mampu menentukan isi teks naratif dengan benar

2. mampu menyimpulkan isi teks naratif dengan logis

3. mampu menelaah menelaah struktur dan kebahasaan isi teks


naratif
4. mampu menulis teks naratif dengan memperhatikan menelaah
menelaah struktur dan kebahasaan teks isi teks naratif

Keterangan :

A = sangat dikuasai
B = dikuasai
C = cukup dikuasai
D = tidak dikuasai

16

Anda mungkin juga menyukai