Anda di halaman 1dari 6

BAHAN AJAR

Satuan Pendidikan : SMP Lab Percontohan UPI


Kelas/Semester : IX/Ganjil
Tahun Pelajaran : 2018/2019
Pokok Bahasan : Teks Certa Pendek

KD 3.5 Mengidentifikasi unsur Fungsi Cerita Pendek


pembangun karya sastra dalam
Unsur Pembangun cerita pendek:
teks cerita pendek yang dibaca
atau - Unsur Intrinsik
didengar. - Unsur Ekstrinsik

KD 4.5 Menyimpulkan unsur-unsur


pembangun karya sastra dengan
bukti yang mendukung dari cerita
pendek yang dibaca atau didengar

Teks Cerpen

3.6 Menelaah struktur dan aspek Struktur teks narasi (cerpen)


kebahasaan cerita pendek yang
dibaca atau didengar. Ciri-ciri kebahasaan teks

4.6 Mengungkapkan pengalaman


dan gagasan dalam bentuk cerita Model teks narasi cerpen.
pendek dengan memperhatikan Menulis cerpen.
struktur dan kebahasaan.
KD 3.5 Mengidentifikasi unsur pembangun karya sastra dalam teks cerita pendek yang dibaca atau
didengar.

A. Ihwal Teks Cerita Pendek


Teks cerita pendek termasuk ke dalam genre cerita atau naratif fiksional. Keberadaannya
lebih pada memberi kesenangan untuk para pembacanya. Hal itu berbeda dengan teks bergenre
faktual, seperti teks prosedur, laporan eksplanasi, negosiasi. Meskipun demikian, cerita pendek juga
tidak terlepas dari kehadiran nilai-nilai tertentu di balik kisah yang mungkin mengharukan,
meninabobokan, mencemaskan, dan yang lainnya itu. Sebuah cerpen sering kali mengandung hikmah
atau nilai yang bias kita petik di balik perilaku tokoh atau pun diantara kejadian-kejadiannya. Hal ini
karena cerpen tidak lepas dari nilai-nilai agama, budaya, social, ataupun moral.

B. Ciri-ciri cerita Pendek


 Cerita pendek mengangkat persoalan kehidupan manusia secara khusus.
 Tema cerpen biasaya berasal dari persoalan keseharian hingga ke renungan filosofis yang
dipotret dari kehidupan nyata.
 Tokoh dan latar bias saja direkayasa demi kepentingan keindahan cerita dan sekaligus
membedakan dengan cerita teks pengalaman nyata.
 Ditandai dengan jumlah karakter yang relatif kecil (sedikit).
 Cerita berpusat pada satu kejadian.

C. Unsur Pembangun Cerita Pendek


1. Unsur Intrinsik
Unsur intrinsik adalah unsur yang berada langsung pada cerpen itu sendiri. Unsur intrinsik
mencakup penokohan, latar, alur, tema, sudut pandang, dan amanat.
a. Tema Cerita
Tema merupakan inti pokok pikiran pengarang yang merupakan dasar cerita. Biasanya tema
tersirat dan bias ditemukan jika karya sastra dibaca hingga tuntas. Contoh: tema keadilan,
prsahabatan,kecerdikan, dll.
b. Alur Cerita
Alur cerita adalah pola pengembangan cerita yang terbentuk oleh hubungan sebab akibat.
Sebuah rangkaian peristiwa juga dapat berdasarkan urutan waktu atau urutan kejadian. Jenis
alur terbagi menjadi alur maju, alur kilas balik, dan alur campuran.
c. Penokohan
Penokohan merpakan cara pandang yang mengembangkan dan menggambarkan karakter
tokoh-tokoh dlam cerita.
d. Latar
Latar ialah penempatan waktu, tempat, beserta lingkungannya dalam cerita. Latar terbagi
menjadi tiga yaitu sebagai berikut.
- Latar tempat
Latar tempat mengacu pada lokasi terjadinya peristiwa yang diceritakan dalam sebuah
karya fiksi.
- Latar waktu
Latar waktu berhubungan dengan masalah “kapan” menunjuk pada waktu kejadian
peristiwa-peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi.
- Latar sosial
Mengacu pada hal-hal yang berhubungan dengan perilaku social masyarakat kota di suatu
tempat yang diceritakan dalam karya fiksi. Contohnya berupa kebiasaan hidup, adat
istiadat, tradisi, keyakinan, pandangan hidup, cara berpikir dan bersikap, dan status social
tokoh yang diceritakan.
e. Amanat
Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca dan biasanya
dilukiskan secara tersirat.
f. Sudut Pandang
Sudut pandang adalah cara pengarang menceritakan tokoh-tokoh dalam cerita. Umumnya
penulis memposisikan iri sebagai orang ketiga dengan menggunakan kata dia, dan orang
pertama dengan menggunakan kata aku atau saya.

2. Unsur Ekstrinsik
Unsur ekstrinsik adalah unsur yang berada di luar cerpen tetapi berpengaruh terhadap cerpen
tersebut. Unsur ekstrinsik meliputi biografi pengarang, psikologi pengarang, dan nilai-nilai.
Berikut penjelasan unsu-unsur tersebut.
a. Biografi pengarang adalah keadaan pengarang yang memiliki sifat, keyakinan, dan pandangan
hidup. Hal tersebut memengaruhi corak sastra yang ditulisnya. Biografi berisi riwayat hidup
pengarang secara keseluruhan.
b. Psikologi pengarang adalah penerapan prinsip psikologi politik dan sosisal pengarang dalam
karya sastra yang diciptakan. Psikologi pengarang akan berpengaruh dalam proses penulisan
cerita.
c. Nilai-nilai adalah kadarrelasi positif antara suatu hal terhadap seseorang. Nilai berkaitan
dengan kebaikan pada sesuatu hal.

D. Struktur Teks Cerita Pendek


Orientasi

Rangkaian
Peristiwa

Komplikasi
Struktur
Teks Cerpen
Evaluasi

Resolusi

Koda

Orientasi
Merupakan bagian pengenalan cerita, baik itu berkenaan dengan pengenalan peristiwa,
menciptakan gambaran visual latar, atmosfer, dan waktu kisah. Pengenalan karakter dana rah
menuju komplikasi.

Rangkaian Peristiwa
Kisah berlanjut melalui serangkaian peristiwa tak terduga.

Komplikasi
Bagian cerita yang menceritakan puncak masalah yang dialami tokoh utama. Pada tahap ini
ditandai dengan reaksi tokoh terhadap konflik. Tahapan penjalinan konflik dimulai dengan
munculnya konflik, peningkatan konflik, konflik memuncak.
Evaluasi
Tahap evaluasi ditandai dengan adanya konflik yang mulai diarahkan ke tahap
penyelesaiannya.

Resolusi
Upaya pengarang untuk mengungkapkan solusi dari berbagai konflik yang dialami tokoh.

Koda
Koda merupakan komentar akhir terhadap keseluruhan isi cerita, atau mungkin juga diisi
dengan simpulan tentang hal-hal yang dialami tokoh utama.

E. Kaidah Kebahasaan Teks Cerita Pendek


1. Kalimat deskriptif
Adalah kalimat yang menggambarkan suatu objek, hal, orang, atau peristiwa sehingga
pembaca seperti melihat, mendengar, dan merasakan seperti apa yang digambarkan.
Kalimat deskriptif biasanya digunakan untuk menggambarkan latar dan tokoh dalam
cerpen.
2. Kalimat Ekspresif
Penggunaan kata/kalimat yang mampu mengekspresikan perasaan pengarang melalui
tuturan tokoh. Biasanya, pengarang akan menggunakan kata seru (interjeksi), kata
serapan, atau penggunaan symbol tertentu.
3. Menggunakan majas
Majas merupakan kiasan, cara melukiskan sesuatu dengan cara mengumpamakannya
dengan sesuatu yang lain. Majas yang biasa digunakan dalam cerpen adalah sebagai
berikut.
a. Personifikasi
Majas yang mengumpamakan benda mati seperti makhluk hidup.
Contoh:
- Awan hitam melahap langit dengan buasnya.
- Kerikil di jalan tampak pucat sedih.
- Awan tertatih-tatih melintasi langit.
b. Repetisi
Majas pengulangan kata.
Contoh:
- Aku pergi tanpamu, aku dating tanpamu, aku memetic gitar tanpamu.

c. Matafora
Majas yang menggunakan perlambangan untuk meyatakan sesuatu.
Contoh:
- Ia harus bekerja membanting tulang.
- Dia memiliki hati batu.

d. Simile
Perbandingan langsung.
Contoh:
- Seekor burung pipit sedang berusaha mempertahankan nyawanya.
- Bentuk alisnya aneh, seperti semut hitam besar berbaris.

F. Langkah-langkah menulis cerpen bagi pemula


1. Mencari gagasan
2. Percaya dengan gaya Bahasa sendiri
3. Mengawali cerita
4. Memadukan dengan peristiwa-peristiwa kunci
5. Menentukan ending
6. Mengendapkan cerita
7. Menyunting cerpen yang diendapkan
8. Jangan pernah berhenti menulis

Anda mungkin juga menyukai