Anda di halaman 1dari 8

LEMBAR

KERJA
PESERTA
DIDIK

Satuan Pendidikan : SMP Negeri Jakarta


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : IX / Genap
Materi Pokok : Teks Cerita Inspiratif
Alokasi Waktu :

Nama Siswa :
Kelompok :
Kelas :
Hari/Tanggal :

A. Kompetensi inti
KI-3 Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan,teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata.
KI-4 Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator


Kompetensi Dasar/KD Indikator Pencapaian Kompetensi/IPK
3.12Menelaah struktur, 3.12.1 Menganalisis struktur teks cerita inspiratif
kebahasaan, dan isi teks 3.12.2 Menganalisis kebahasaan teks cerita
cerita inspiratif inspiratif
4.12Mengungkapkan rasa 4.12.1 Membuat kerangka teks cerita inspiratif
simpati, empati, dengan memperhatikan struktur dan aspek
kepedulian, dan perasaan kebahasaan
dalam bentuk cerita 4.12.2 Menyusun teks cerita inspiratif dengan
inspiratif memperhatikan struktur dan aspek
dengan memperhatikan kebahasaan
struktur cerita dan
aspek
kebahasaan
Materi Teks Cerita Inpiratif

1. Struktur teks cerita inspiratif


- Orientasi
- Perumitan peristiwa
- Komplikasi
- Resolusi
- Koda

2. Kebahasaan teks cerita inspiratif


A. Berisi kalimat fakta
Merupakan hal (keadaan, peristiwa) yang merupakan kenyataan; sesuatu yang benar-
benar ada atau terjadi.
Ciri-Ciri Kalimat Fakta
1. Dapat dibuktikan kebenarannya.
2. Memiliki data yang akurat misalnya tanggal, tempat ,waktu kejadian.
3. Memiliki narasumber yang dapat dipercaya.
4. Bersifat obyektif (apa adanya dan tidak dibuat-buat) yang dilengkapi dengan data
berupa keterangan atau angka yang menggambarkan keadaan.
5. Biasanya dapat menjawab pertanyaan: apa, siapa, di mana, kapan, berapa dengan
jawaban yang pasti.
6. Berdasarkan kenyataan.
B. Kata penghubung/ Konjungsi
Merupakan kata yang menghubungkan dua klausa, kalimat, atau paragraf. Kata penghubung
dibagi ke dalam 5 kelompok, yaitu:
1. Kata penghubung koordinatif
- Hubungan penambahan : dan
- Hubungan pemilihan : atau
- Hubungan perlawanan : tetapi
2. Kata penghubung subordinatif
- Hubungan waktu : setelah, saat, sejak, sehingga, sesudah, sebelum, ketika
- Hubungan syarat : jika, jikalau, kalau, bila, manakal
- Hubungan pengandaian : seandainya, sekiranya, umpamanya, andaikan
- Hubungan tujuan : agar, supaya, biar
- Hubungan konsesif : sekalipun, meskipun, sesungguhnya
- Hubungan pemiripan : seakan-akan, seolah-olah, laksana, bak,
- Hubungan penyebaban : sebab, karena, oleh karena
- Hubungan pengakibatan : akibat, maka
- Hubungan penjelasan : bahwa
- Hubungan cara : dengan
- Hubungan harapan : mudah-mudahan, semoga
- Hubungan urutan : lalu, terus, kemudian
3. Kata penghubung korelatif : tetapi, dengan demikian, bahkan
4. Kata penghubung antarkalimat : selain itu, akan tetapi, kemudian, oleh
karena itu, bahwasanya, sesungguhnya, oleh sebab itu
5. Kata penghubung antarparagraf : di samping itu, namun, sebagaimana,
jadi, akibatnya, sementara itu
C. Kata ganti
1. Kata ganti adalah kata yang digunakan untuk menggantikan kata benda atau orang. Jenis
kata ganti dibedakan menjadi beberapa bentuk, yaitu:
a. Kata ganti orang pertama (tunggal)
contoh : saya, aku, hamba, daku, ku-
b. Kata ganti orang pertama (jamak)
contoh : kami, kita
c. Kata ganti orang kedua (tunggal)
contoh : kamu, engkau, kau, Anda, dikau, kau-
d. Kata ganti orang kedua (jamak)
contoh : kalian, sekalian, Anda sekalian
e. Kata ganti orang ketiga (tunggal)
contoh : ia, dia, beliau
f. Kata ganti orang ketiga (jamak)
contoh : mereka
2. Kata ganti petunjuk
Kata ganti petunjuk adalah kata ganti yang digunakan untuk menunjukan letak suatu
benda. Kata ganti petunjuk dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu :
a. Petunjuk umum : Ini, itu
b. Petunjuk letak/tempat : Sini, situ, sana, ke sana, ke sini, di sini, di sana
c. Kata ganti petunjuk ikhwal : Begitu, begitu
3. Kata ganti tanya
Kata ganti tanya adalah kata ganti yang digunakan untuk menanyakan waktu, tempat,
orang, atau keadaan.
a. Penanya waktu : Kapan
b. Penanya tempat : di mana
c. Penanya orang atau benda : Apa, siapa, yang mana
d. Penanya keadaan : Bagaimana, mengapa, berapa, kenapa
4. Kata ganti kepunyaan
Kata ganti kepunyaan adalah kata ganti yang digunakan sebagai pengganti kepemilikan.
-ku, -mu, -nya
5. Kata ganti penghubung
Kata ganti penghubung adalah kata ganti yang digunakan untuk menghubungkan anak
kalimat dengan induk kalimat “yang”
D. Kata Sifat
Kata sifat ialah perkataan yang menerangkan sifat atau keadaan sesuatu.
Contoh: Besar, kuat, banyak, sedikit, hitam, dll.
E. Kata Benda
Kata Benda adalah segala sesuatu yang kita lihat atau dapat kita bicarakan dan yang
Contoh:
Nama orang : Andi, Sinta, Bona, Krisna
Nama binatang : tikus, anjing, kucing,
gajah
Nama tempat : rumah, taman, kantor pos, rumah makan
Nama obyek : meja, kursi, kertas, pensil
F. Kata Keterangan
Kata keterangan atau yang disebut juga dengan adverbia adalah suatu jenis kata yang
sifatnya memberikan keterangan (penjelasan) terhadap kata kerja (verba), kata sifat
(adjektiva) maupun kata bilangan, serta mampu dalam memberikan keterangan
(penjelasan) terhadap semua kalimat. Kata keterangan (adverbia) terbagi menjadi lima
macam yaitu, kata keterangan tempat, kata keterangan waktu, kata keterangan alat, kata
keterangan syarat dan kata keterangan sebab. Berikut penjelasannya :
- Kata keterangan tempat
Keterangan tempat adalah suatu jenis kata yang memberikan/ menjelaskan informasi
tentang suatu tempat atau lokasi.
Contoh:
✓ Ayah menjemur sepatu diteras.
✓ Aisyah jogging ditaman.
✓ Ibu menaruh sendal di rak.
✓ Disini tempat aisyah dan ogi bertemu.
- Kata keterangan waktu
Keterangan waktu adalah suatu jenis kata keterangan yang memberikan/ menjelaskan
tentang suatu informasi berlangsungnya sesuatu pada waktu tertentu.
Contoh:
✓ Besok siang saya akan berangkat.
✓ Siang nanti saya akan berkunjung ke taman safari.
✓ Saya akan ke samarinda lusa nanti.
✓ Pembukaan acara market job fair dimulai besok pagi.
- Kata keterangan alat
Keterangan alat adalah suatu jenis kata keterangan yang memberikan/ menjelaskan
tentang alat apa yang digunakan seseorang dalam melakukan sesuatu hal.
Contoh:
✓ Ayah berangkat kerja dengan mobil.
✓ Aisyah membawa buah dengan keranjang.
✓ Azriel pergi ke kampus dengan motor.
✓ Rian memukul bola kasti dengan tongkat.
- Kata keterangan syarat
Keterangan syarat adalah suatu jenis kata keterangan yang memberikan/ menjelaskan
tentang hubungan persyaratan.
Contoh:
✓ Seandainya kamu tidak berbohong, aku pasti memilihmu.
✓ Aku akan menerimamu asalkan kamu mau berubah.
✓ Seandainya dia menerimaku, aku sangat merasa bahagia.
- Kata keterangan sebab
Keterangan sebab adalah suatu jenis kata keterangan yang memberikan/ menunjukkan
tentang penyebab mengapa sesuatu hal bisa terjadi.
Contoh:
✓ Ayah marah karena azriel bertengkar dengan adiknya.
✓ Azriel takut keluar malam, sebab sering dimarahi oleh ibu.

Langkah-Langkah Menulis Teks Cerita Inspiratif

Penentuan
➢ Tokoh yang menginspirasi
tema

➢ Orientasi
Perincian ➢ Perumitan peristiwa
susunan ➢ Komplikasi
/ ➢ Resolusi
➢ Koda
kerangka

Pengumpulan
data/informasi
➢ Berisi fakta-fakta

Pengembangan
tulisan ➢ Pengeditan/
revisi

➢ Memperhatikan
struktur kebahasaan
teks cerita
inspiratif
RASA SIMPATI, EMPATI, KEPEDULIAN, DAN PERASAAN

Simpati
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) simpati diartikan sebagai
keikutsertaan seseorang dalam merasakan perasaan orang lain, seperti senang, sedih, susah,
gembira, dan lain sebagainya. Simpati adalah suatu proses kejiwaan di mana seorang individu
merasa tertarik pada seseorang atau sekelompok orang karena sikap, penampilan, wibawa,
atau perbuatannya yang sedemikian rupa. Di dalam proses ini perasaan seseorang memegang
peranan yang sangat penting, walaupun dorongan utama pada simpati adalah keinginan untuk
memahami pihak lain dan untuk bekerja sama dengannya.

Simpati adalah suatu proses seseorang merasa tertarik terhadap pihak lain, sehingga
mampu merasakan apa yang dialami, dilakukan dan diderita orang lain.
Dalam simpati, perasaan memegang peranan penting. Simpati akan berlangsung apabila
terdapat pengertian pada kedua belah pihak. Simpati lebih banyak terlihat dalam hubungan
persahabatan, hubungan bertetangga, atau hubungan pekerjaan. Seseorang merasa simpati
dari pada orang lain karena sikap, penampilan, wibawa, atau perbuatannya.

Contoh Simpati
Beragam contoh yang dapat kita temukan dalam bentuk simpati di dalam kehidupan
bermasyarakat. Berikut inilah beberapa contohnya;

1. Seseorang memberikan ucapan turut sedih dan rasa bela sungkawa kepada teman yang
tertimpa musibah, seperti kecelakaan bermotor, kecelakaan mobil, atau dalam bela
sungkawa lainnya. Ayah meninggal dunia, dan kasus-kasus lainnya. Ucapan yang
dilakukan inilah adalah salah satu sikap simpati.
2. Memberikan ucapan selamat dan turut bergembira kepada orang lain yang menerima
kebahagiaan. Ucapan ini dilakukan lantaran, sahabt atau keluarga kita sedang mengalami
hal gembira, seperti melangsungkan pernikahan, mendapatka juara kelas di sekolah, atau
bahkan saat ia menjadi seorang lulus kuliah dan menjadi seorang sarjana.
3. Apabila tetangga mendapat kebahagiaan, kita sendiri merasa ikut bahagia. Hal demikian
dapat dinamakan dengan simpati.

Empati
Dikatakan sangat baik jika rangkaian 4 Sangat Baik
peristiwa berurutan

Dikatakan baik jika ada beberapa 4 Baik


Ketepatan
2. rangkaian peristiwa yang tidak berurutan
Urutan
Dikatakan cukup jika banyak rangkaian 3 Cukup
Cerita
peristiwa yang tidak berurutan
Dikatakan kurang jika rangkaian cerita 2 Kurang
tidak berurutan

Dikatakan sangat baik jika intonasi tepat 4 Sangat Baik


dan lafal jelas

Dikatakan baik jika intonasi tepat dan 3 Baik


Intonasi dan
lafal kurang jelas
3.
Kejelasan Lafal
Dikatakan cukup jika intonasi kurang 2 Cukup
tepat dan lafal kurang jelas
Dikatakan kurang jika intonasi tidak 1 Kurang
tepat dan lafal tidak jelas

Dikatakan sangat baik jika mimik dan 4 Sangat Baik


gestur tepat

Dikatakan baik jikamimik tepat dan 3 Baik


Mimik dan
gestur kurang tepat
4.
Gestur
Dikatakan cukup jikamimik dan gestur 2 Cukup
kurang tepat
Dikatakan kurang jikamimi dan gestur 1 Kurang
tidak tepat

Dikatakan sangat baik jika sangat 4 Sangat Baik


percaya diri

Dikatakan baik jika cukup percaya diri 3 Baik


5.
Percaya Diri
Dikatakan cukup jika kurang percaya 2 Cukup
diri
Dikatakan kurang jika tidak percaya diri 1 Kurang
Daftar Pustaka

Kemdikbud. 2017.Bahasa Indonesia Buku Siswa Kelas IX. Edisi Revisi. Jakarta: Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan.

Kemdikbud. 2017. Bahasa Indonesia Buku Guru Kelas IX Edisi Revisi. Jakarta: Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan

Waridah, Ernawati. 2017. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Jakarta: Ruang Kata

Anda mungkin juga menyukai