Anda di halaman 1dari 18

LEMBAR KERJA

PESERTA DIDIK

Satuan Pendidikan : SMP Negeri Jakarta


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : IX / Genap
Materi Pokok : Teks Cerita Inspiratif
Alokasi Waktu :

Nama Siswa :
Kelompok :
Kelas :
Hari/Tanggal :

A. Kompetensi inti
KI-3 Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan,teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata.
KI-4 Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator


Kompetensi Dasar/KD Indikator Pencapaian Kompetensi/IPK
3.12Menelaah struktur, 3.12.1 Menganalisis struktur teks cerita inspiratif
kebahasaan, dan isi teks 3.12.2 Menganalisis kebahasaan teks cerita
cerita inspiratif inspiratif
4.12Mengungkapkan rasa 4.12.1 Membuat kerangka teks cerita inspiratif
simpati, empati, dengan memperhatikan struktur dan aspek
kepedulian, dan perasaan kebahasaan
dalam bentuk cerita 4.12.2 Menyusun teks cerita inspiratif dengan
inspiratif dengan memperhatikan struktur dan aspek
memperhatikan struktur kebahasaan
cerita dan aspek
kebahasaan

1
Materi Teks Cerita Inpiratif

1. Struktur teks cerita inspiratif


- Orientasi
- Perumitan peristiwa
- Komplikasi
- Resolusi
- Koda

2. Kebahasaan teks cerita inspiratif


A. Berisi kalimat fakta
Merupakan hal (keadaan, peristiwa) yang merupakan kenyataan; sesuatu yang benar-
benar ada atau terjadi.
Ciri-Ciri Kalimat Fakta
1. Dapat dibuktikan kebenarannya.
2. Memiliki data yang akurat misalnya tanggal, tempat ,waktu kejadian.
3. Memiliki narasumber yang dapat dipercaya.
4. Bersifat obyektif (apa adanya dan tidak dibuat-buat) yang dilengkapi dengan data
berupa keterangan atau angka yang menggambarkan keadaan.
5. Biasanya dapat menjawab pertanyaan: apa, siapa, di mana, kapan, berapa dengan
jawaban yang pasti.
6. Berdasarkan kenyataan.
B. Kata penghubung/ Konjungsi
Merupakan kata yang menghubungkan dua klausa, kalimat, atau paragraf. Kata penghubung
dibagi ke dalam 5 kelompok, yaitu:
1. Kata penghubung koordinatif
- Hubungan penambahan : dan
- Hubungan pemilihan : atau
- Hubungan perlawanan : tetapi
2. Kata penghubung subordinatif
- Hubungan waktu : setelah, saat, sejak, sehingga, sesudah, sebelum, ketika
- Hubungan syarat : jika, jikalau, kalau, bila, manakal
- Hubungan pengandaian : seandainya, sekiranya, umpamanya, andaikan
- Hubungan tujuan : agar, supaya, biar
- Hubungan konsesif : sekalipun, meskipun, sesungguhnya
- Hubungan pemiripan : seakan-akan, seolah-olah, laksana, bak,
- Hubungan penyebaban : sebab, karena, oleh karena
- Hubungan pengakibatan : akibat, maka
- Hubungan penjelasan : bahwa
- Hubungan cara : dengan
- Hubungan harapan : mudah-mudahan, semoga
- Hubungan urutan : lalu, terus, kemudian
3. Kata penghubung korelatif : tetapi, dengan demikian, bahkan

2
4. Kata penghubung antarkalimat : selain itu, akan tetapi, kemudian, oleh karena
itu, bahwasanya, sesungguhnya, oleh sebab itu
5. Kata penghubung antarparagraf : di samping itu, namun, sebagaimana, jadi,
akibatnya, sementara itu
C. Kata ganti
1. Kata ganti adalah kata yang digunakan untuk menggantikan kata benda atau orang. Jenis
kata ganti dibedakan menjadi beberapa bentuk, yaitu:
a. Kata ganti orang pertama (tunggal)
contoh : saya, aku, hamba, daku, ku-
b. Kata ganti orang pertama (jamak)
contoh : kami, kita
c. Kata ganti orang kedua (tunggal)
contoh : kamu, engkau, kau, Anda, dikau, kau-
d. Kata ganti orang kedua (jamak)
contoh : kalian, sekalian, Anda sekalian
e. Kata ganti orang ketiga (tunggal)
contoh : ia, dia, beliau
f. Kata ganti orang ketiga (jamak)
contoh : mereka
2. Kata ganti petunjuk
Kata ganti petunjuk adalah kata ganti yang digunakan untuk menunjukan letak suatu
benda. Kata ganti petunjuk dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu :
a. Petunjuk umum : Ini, itu
b. Petunjuk letak/tempat : Sini, situ, sana, ke sana, ke sini, di sini, di sana
c. Kata ganti petunjuk ikhwal : Begitu, begitu
3. Kata ganti tanya
Kata ganti tanya adalah kata ganti yang digunakan untuk menanyakan waktu, tempat,
orang, atau keadaan.
a. Penanya waktu : Kapan
b. Penanya tempat : di mana
c. Penanya orang atau benda : Apa, siapa, yang mana
d. Penanya keadaan : Bagaimana, mengapa, berapa, kenapa
4. Kata ganti kepunyaan
Kata ganti kepunyaan adalah kata ganti yang digunakan sebagai pengganti kepemilikan.
-ku, -mu, -nya
5. Kata ganti penghubung
Kata ganti penghubung adalah kata ganti yang digunakan untuk menghubungkan anak
kalimat dengan induk kalimat “yang”
D. Kata Sifat
Kata sifat ialah perkataan yang menerangkan sifat atau keadaan sesuatu.
Contoh: Besar, kuat, banyak, sedikit, hitam, dll.
E. Kata Benda
Kata Benda adalah segala sesuatu yang kita lihat atau dapat kita bicarakan dan yang
menunjukkan orang, benda, tempat, tumbuhan, hewan, gagasan dan sebagainya.

3
Contoh:
Nama orang : Andi, Sinta, Bona, Krisna
Nama binatang : tikus, anjing, kucing, gajah
Nama tempat : rumah, taman, kantor pos, rumah makan
Nama obyek : meja, kursi, kertas, pensil
F. Kata Keterangan
Kata keterangan atau yang disebut juga dengan adverbia adalah suatu jenis kata yang
sifatnya memberikan keterangan (penjelasan) terhadap kata kerja (verba), kata sifat
(adjektiva) maupun kata bilangan, serta mampu dalam memberikan keterangan
(penjelasan) terhadap semua kalimat. Kata keterangan (adverbia) terbagi menjadi lima
macam yaitu, kata keterangan tempat, kata keterangan waktu, kata keterangan alat, kata
keterangan syarat dan kata keterangan sebab. Berikut penjelasannya :
- Kata keterangan tempat
Keterangan tempat adalah suatu jenis kata yang memberikan/ menjelaskan informasi
tentang suatu tempat atau lokasi.
Contoh:
 Ayah menjemur sepatu diteras.
 Aisyah jogging ditaman.
 Ibu menaruh sendal di rak.
 Disini tempat aisyah dan ogi bertemu.
- Kata keterangan waktu
Keterangan waktu adalah suatu jenis kata keterangan yang memberikan/ menjelaskan
tentang suatu informasi berlangsungnya sesuatu pada waktu tertentu.
Contoh:
 Besok siang saya akan berangkat.
 Siang nanti saya akan berkunjung ke taman safari.
 Saya akan ke samarinda lusa nanti.
 Pembukaan acara market job fair dimulai besok pagi.
- Kata keterangan alat
Keterangan alat adalah suatu jenis kata keterangan yang memberikan/ menjelaskan
tentang alat apa yang digunakan seseorang dalam melakukan sesuatu hal.
Contoh:
 Ayah berangkat kerja dengan mobil.
 Aisyah membawa buah dengan keranjang.
 Azriel pergi ke kampus dengan motor.
 Rian memukul bola kasti dengan tongkat.
- Kata keterangan syarat
Keterangan syarat adalah suatu jenis kata keterangan yang memberikan/ menjelaskan
tentang hubungan persyaratan.
Contoh:
 Seandainya kamu tidak berbohong, aku pasti memilihmu.
 Aku akan menerimamu asalkan kamu mau berubah.
 Seandainya dia menerimaku, aku sangat merasa bahagia.
 Aku bisa saja kembali ke rumahmu jikalau kamu memaafkan semua kesalahanku.

4
- Kata keterangan sebab
Keterangan sebab adalah suatu jenis kata keterangan yang memberikan/ menunjukkan
tentang penyebab mengapa sesuatu hal bisa terjadi.
Contoh:
 Ayah marah karena azriel bertengkar dengan adiknya.
 Azriel takut keluar malam, sebab sering dimarahi oleh ibu.

Langkah-Langkah Menulis Teks Cerita Inspiratif

Penentuan  Tokoh yang menginspirasi


tema

 Orientasi
Perincian  Perumitan peristiwa
susunan /  Komplikasi
 Resolusi
kerangka  Koda

Pengumpulan
data/informasi  Berisi fakta-fakta

Pengembangan
tulisan  Pengeditan/
revisi

 Memperhatikan
struktur kebahasaan
teks cerita inspiratif

5
RASA SIMPATI, EMPATI, KEPEDULIAN, DAN PERASAAN

Simpati
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) simpati diartikan sebagai
keikutsertaan seseorang dalam merasakan perasaan orang lain, seperti senang, sedih, susah,
gembira, dan lain sebagainya. Simpati adalah suatu proses kejiwaan di mana seorang individu
merasa tertarik pada seseorang atau sekelompok orang karena sikap, penampilan, wibawa,
atau perbuatannya yang sedemikian rupa. Di dalam proses ini perasaan seseorang memegang
peranan yang sangat penting, walaupun dorongan utama pada simpati adalah keinginan untuk
memahami pihak lain dan untuk bekerja sama dengannya.

Simpati adalah suatu proses seseorang merasa tertarik terhadap pihak lain, sehingga
mampu merasakan apa yang dialami, dilakukan dan diderita orang lain.
Dalam simpati, perasaan memegang peranan penting. Simpati akan berlangsung apabila
terdapat pengertian pada kedua belah pihak. Simpati lebih banyak terlihat dalam hubungan
persahabatan, hubungan bertetangga, atau hubungan pekerjaan. Seseorang merasa simpati
dari pada orang lain karena sikap, penampilan, wibawa, atau perbuatannya.

Contoh Simpati
Beragam contoh yang dapat kita temukan dalam bentuk simpati di dalam kehidupan
bermasyarakat. Berikut inilah beberapa contohnya;

1. Seseorang memberikan ucapan turut sedih dan rasa bela sungkawa kepada teman yang
tertimpa musibah, seperti kecelakaan bermotor, kecelakaan mobil, atau dalam bela
sungkawa lainnya. Ayah meninggal dunia, dan kasus-kasus lainnya. Ucapan yang
dilakukan inilah adalah salah satu sikap simpati.
2. Memberikan ucapan selamat dan turut bergembira kepada orang lain yang menerima
kebahagiaan. Ucapan ini dilakukan lantaran, sahabt atau keluarga kita sedang mengalami
hal gembira, seperti melangsungkan pernikahan, mendapatka juara kelas di sekolah, atau
bahkan saat ia menjadi seorang lulus kuliah dan menjadi seorang sarjana.
3. Apabila tetangga mendapat kebahagiaan, kita sendiri merasa ikut bahagia. Hal demikian
dapat dinamakan dengan simpati.
Empati

6
Empati berasal dari bahasa Yunani yaitu Emphatia yang berarti gairah atau
ketertarikan fisik yang mengacu pada kemampuan pikiran, emosi, niat dan ciri-ciri
kepribadian dari orang lain dan memahami apa yang diinginkan. Istilah tersebut didefinisikan
sebagai kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk merasakan kondisi emosional
(perasaan) yang dimiliki orang lain. Ada beberapa pengertian terkait dengan istilah empati, di
antaranya :

 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), empati merupakan suatu kondisi
mental di mana seseorang bisa merasakan atau mengidentifikasi dirinya dalam kondisi
emosional, perasaan, serta pemikiran yang serupa dengan orang lain maupun dengan
kelompok lainnya.
 Menurut Eileen R. dan Sylvina S, empati merupakan kegiatan berfikir yang dimiliki
manusia sebagai makhluk individu terkait dengan rasa yang dihasilkan ketika ia
berhubungan dengan orang lain.
Empati adalah kemampuan untuk menyadari perasaan orang lain dan bertindak untuk
membantu. Konsep Empati terkait erat dengan rasa iba dan kasih sayang. Empati merupakan
kemampuan mental untuk memahami dan berempati dengan orang lain, apakah orang
diempati setuju atau tidak tetapi disini memiliki niat untuk membantu.
Empati adalah proses mental yang kompleks yang melibatkan :

1. Apa yang dirasakan oleh orang lain (empati afektif)


2. Bagaimana menempatkan diri sebagai orang lain(empati kognitif), dan
3. Menjadi orang lain yang merasakan (diri sendiri / lainnya) (empati akurasi).
Ketiga mekanisme dianggap saling terkait dan tergantung satu sama lain maka empati
pun terjadi. Dalam proses empati maka ada hubungan yang saling berinteraksi antara
penularan emosi, pengambilan perspektif dan akurasi empati satu sama lain untuk
menghasilkan respon adaptif
Empati mencakup respon tersendiri terhadap perasaan orang lain, seperti rasa kasihan,
kesedihan, dan rasa sakit. Keadaan empati, atau pemahaman empatik merupakan cara untuk
memahami kerangka acuan internal lain dengan memaknai komponen emosional yang
dikandungnya, seperti yang dirasakan orang lain, dengan kata lain, menempatkan diri di
tempat lain, seperti “seolah-olah menjadi”
Seseorang bisa berempati dengan orang lain dengan cara memberikan kontribusi
untuk memahami emosi orang lain dan berkomunikasi dengan sesama manusia. Tanpa bicara

7
empati pun bisa dipahami satu sama lain atau dengan ketidaksepakatan pun empati akan
muncul. Empati bisa muncul dari pesan verbal dan non-verbal dalam 'membaca' atau
pemahaman dari orang lain.

Contoh lain dari perwujudan rasa empati adalah manakala kita mendengar adanya
berita duka dari salah satu teman kita yang saudaranya meninggal dunia, maka kita akan
menyampaikan rasa bela sungkawa kita sekaligus melayat ke rumah duka.

Kepedulian
Kata peduli memiliki makna yang beragam. Banyak literatur yang menggolongkannya
berdasarkan orang yang peduli, orang yang dipedulikan dan sebagainya. Oleh karena itu
kepedulian menyangkut tugas, peran, dan hubungan. Kata peduli juga berhubungan dengan
pribadi, emosi dan kebutuhan (tronto dalam phillips, 2007). Tronto (1993) mendefinisikan
peduli sebagai pencapaian terhadap sesuatu diluar dari dirinya sendiri. Peduli juga sering
dihubungkan dengan kehangatan, postif, penuh makna, dan hubungan (phillips, 2007).

Swanson (1991) mendefinisikan kepedulian sebagai salah satu cara untuk memelihara
hubungan dengan orang lain, dimana orang lain merasakan komitmen dan tanggung jawab
pribadi. Noddings (2002) menyebutkan bahwa ketika kita peduli dengan orang lain, maka
kita akan merespon positif apa yang dibutuhkan oleh orang lain dan mengeksresikannya
menjadi sebuah tindakan.

Menurut bender (2003) kepedulian adalah menjadikan diri kita terkait dengan orang
lain dan apapun yang terjadi terhadap orang tersebut. Orang yang mengutamakan kebutuhan
dan perasaan orang lain daripada kepentingannya sendiri adalah orang yang peduli. Orang
yang peduli tidak akan menyakiti perasaan orang lain. Mereka selalu berusaha untuk
menghargai, berbuat baik, dan membuat yang lain senang. Banyak nilai yang merupakan
bagian dari kepedulian, seperti kebaikan, dermawan, perhatian, membantu, dan rasa kasihan.
Kepedulian juga bukan merupakan hal yang dilakukan karena mengharapkan sesuatu sebagai
imbalan.

May (dalam leininger 1981) mendefinisikan kepedulian sebagai perasaan yang


menunjukkan sebuah hubungan dimana kita mempersoalkan kehadiran orang lain, terdapat
hubungan pengabdian juga, bahkan mau menderita demi orang lain. Kepedulian bermula dari
perasaan, tetapi bukan berarti hanya sekedar perasaan. Ketika sesuatu terjadi maka kita rela

8
memberikan tenaga, agar yang baik dan positiflah yang terjadi pada orang yang kita
pedulikan. Kepedulian atau memperdulikan itu meminta perasaan berubah ke dalam bentuk
perilaku. Perilaku dan perasaan tersebut tentunya berdasarkan pemikiran.

Leininger (1981) menyimpulkan bahwa kepedulian adalah perasaan yang ditujukan


kepada orang lain, dan itulah yang memotivasi dan memberikan kekuatan untuk bertindak
atau beraksi, dan mempengaruhi kehidupan secara konstruktif dan positif, dengan
meningkatkan kedekatan satu sama lain. Kepedulian juga dapat didefenisikan sebagai sesuatu
yang memiliki tiga komponen, yaitu :

1. Pemahaman dan empati kepada perasaan dan pengalaman orang lain

2. Kesadaran kepada orang lain

3. Kemampuan untuk bertindak berdasarkan perasaan tersebut dengan perhatian dan empati.

Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa kepedulian merupakan cara
memelihara hubungan dengan orang lain yang bemula dari perasaan dan ditunjukkan dengan
perbuatan seperti memperhatikan orang lain, berbelas kasih, dan menolong.

Perasaan
Menurut Chaplin (1972) perasaan adalah keadaan atau state individu sebagai akibat
dari persepsi sebagai akibat stimulus baik externel maupun internal. Suatu keadaan dalam diri
individu sebagai suatu akibat dari yang dialaminya atau yang dipersepsinya. Jadi, perasaan
ialah suatu keadaan kerohanian atau peristiwa kejiwaan yang kita alami dengan senang atau
tidak senang dalam hubungan dengan peristiwa mengenal dan bersifat subyektif.

Ada beberapa sifat tertentu yang ada padanya yaitu:


1) Pada umumnya perasaan berkaitan dengan persepsi, dan merupakan reaksi terhadap
stimulus yang mengenainya.
2) Perasaan bersifat subjektif, lebih subjektif apabila dibandingkan dengan peristiwa psikis
yang lain.
3) Perasaan dialami oleh individu sebagai perasaan senang atau tidak senang sekalipun
tingkatannya dapat berbeda-beda.

9
Unsur-unsur perasaan adalah sebagai berikut.
 Bersifat subyektif daripada gejala mengenal

 Bersangkut paut dengan gejala mengenal.

 Perasaan dialami sebagai rasa senang atau tidak senang, yang tingkatanya tidak sama.

Perasaan lebih erat hubungannya dengan pribadi seseorang dan berhubungan pula
dengan gejala-gejala jiwa yang lain. Oleh sebab itu, tanggapan perasaan seseorang terhadap
sesuatu tidsak sama dengan tanggapan perasaan orang lain, terhadap hal yang sama. Sebagai
contoh ada 2 (dua) orang bersama-sama menyaksikan pementasan drama. Seorang
diantaranya menanggapi pementasan para pemeran tersebut dengan rasa kagum dan senang,
singkatnya dia menilai penampilan pementasaan drama itu sangat sempurna, tapi seorang
yang lain menanggapi pementasan tersebut dengan acuh tak acuh, tampaknya pementasan itu
biasa-biasa saja dan tidak menarik.

Gejala perasaan bergantung pada:


 Keadaan jasmani, misal badan dalm keadaan sakit, perasaan mudah tersinggung dari
pada badan dalam keadaan sehat dan segar.
 Pembawaan, ada orang yang pembawaan berperasaan halus, sebaliknya ada pula yang
kebal perasaannya.
 Perasaan seseorang berkembang sejak ia mengalami sesuatu. Keadaan yang dpat
memengaruhi perasaan dapt memberikan orak dalam perkembangan perasaan.
Perasaan selain bergantung kepada stimulus yang datang dari luar, perasaan juga
bergantung kepada :
 Keadaan jasmani individu yang bersangkutan.
 Keadaan dasar individu. Hal ini erat hubungannya dengan struktur individu.
 Keadaan individu pada suatu waktu, atu keadaan yang temporer seseorang.

10
Teks inspiratif
Kisah Inspiratif Susi Pudjiastuti:
Sukses Menekuni Bisnis Maskapai Penerbangan
Susi Pudjiastuti yang saat ini menjabat sebagai seorang Menteri Perikanan Dan
Kelautan di Tanah Air. Kesuksesan dan jabatan yang begitu penting ini tidak semata ia
dapatkan dengan mudah dan tanpa perjuangan, namun dengan kerja keras dan ketidakputus-
asaannya, membuatnya menjemput kesuksesan dan menggapai gerbang kebahagiannya
dengan tangannya sendiri. Ia lahir di Pangandaran pada tanggal 15 Januari tahun 1965 dan
tergolong keluarga berkecukupan. Ayah dan ibunya, H. Ahmad Karlan dan Hj. Suwuh Lasminah
adalah sepasang suami istri yang berprofesi sebagai seorang saudagar sapi dan kerbau yang
mendatangkan hewan ternak tersebut dari Jawa Tengah untuk dijual kembali di Jawa Barat.
Selepas menyelesaikan pendidikan SMP, Susi langsung melanjutkan pendidikan ke
sekolah menengah di Jawa Tengah. Hanya saja pada saat memasuki tahun ke dua jenjang
pendidikannya, ketika itu ia barua berusia 17 tahun dirinya memutuskan untuk berhenti
sekolah, keputusan yang diambilnya tentu sangat disesalkan oleh orangtuanya. Namun,
berkat keuletan dan kerja kerasnya, Susi lebih memilih kembali ke Pangandaran dan mencari
segala peluang bisnis, mulai dari berjualan baju dan bedcover ia tekuni dengan tanpa
mengeluh. Namun pada akhirnya, potensi Pantai Pangandaran yang menjadi salah satu
kawasan penghasil ikan mendorong Susi untuk memanfaatkan peluang tersebut sebagai
peluang berbisnis. Berbekal modal seadanya hanya Rp. 750.000,-, itupun adalah hasil dari
menjual perhiasaannya berupa cincin, Susi pun memulai bisnis ikan pertamanya.
Ketika baru memulai bisnis di bidang perikanan, Susi membeli ikan dari tempat
pelelangan dan mulai memasarkannya ke sejumlah restoran yang ada di Pangandaran.
Meskipun pemasaran ke sejumlah restoran tidak selalu berjalan mulus, namun hal tersebut
tidak pernah menyurutkan niat dan tekadnya untuk berjuang dan berusaha. Hanya
membutuhkan waktu satu tahun, Susi berhasil menjadi pebisnis yang menguasai bursa
pelelangan ikan di Pangandaran. Bahkan ia sendiri langsung meluncur ke Jakarta untuk
menawarkan ikan segar jualannya untuk ditawarkan ke sejumlah restoran sekaligus untuk di
ekspor. Mengingat pada saat itu, jumlah permintaan stok lobster dari luar negeri begitu besar,
maka tak lantas kesempatan ini ia sia-siakan, ia sampai rela memburu lobster ke segala
penjuru Indonesia.
Kesuksesan dalam bidang perikanan ternyata turut pula mendatangkan suatu
hambatan baru untuk Susi. Stok lobster dan ikan yang melimpah yang ia dapatkan justru
malah terhambat masalah transportasi yang kurang memadai, terutama sulitnya menemukan
transportasi udara. Sementara jika dikirim melalui jalur laut dan darat kualitas ikan dan
lobster akan menjadi tidak segar ketika sampai ke tangan pemesan. Namun, dari hambatan
inilah yang ternyata memunculkan sebuah ide baru yang cemerlang untuk seorang Susi
Pudjiastuti si wanita tangguh yang tak pernah menyerah, terlintaslah dalam benaknya untuk
membeli sebuah pesawat.
Pada 2004, Susi memutuskan membeli sebuah Cessna Caravan seharga Rp 20 miliar
menggunakan pinjaman bank. Melalui PT. ASI Pudjiastuti Aviation yang ia dirikan
digunakan untuk mengangkut lobster dan ikan segar tangkapan nelayan di berbagai pantai di
Indonesia ke pasar Jakarta dan Jepang. Di saat bisnis perikanan mulai merosot, Susi

11
menyewakan pesawatnya itu untuk misi kemanusiaan. Selama tiga tahun berjalan, maka
perusahaan penerbangan ini semakin berkembang hingga memiliki 14 pesawat, ada 4 di
Papua, 4 pesawat di Balikpapan, Jawa dan Sumatera. Menteri Susi Pudjiastuti merupakan
sosok yang tegas seperti keputusan tegasnya dalam memberantas pencurian ikan yang sering
terjadi di wilayah perairan nusantara serta usahanya dalam meningkatkan kesejahteraan
nelayan.
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

LEMBAR KERJA I
Individu

Latihan 1

Petunjuk kerja
1. Bacalah teks Cerita Inspiratif Susi Pudjiastuti dengan saksama!
2. Analisislah struktur teks cerita inspiratif yang berjudul Cerita Inspiratif Susi
Pudjiastuti berdasarkan format berikut!

Orientasi

Perumitan
peristiwa

Komplikasi

12
Resolusi

Koda

LEMBAR KERJA II
Tugas Kelompok

Latihan 2

Petunjuk kerja
1. Bacalah teks Cerita Inspiratif Susi Pudjiastuti dengan saksama!
2. Analisislah kebahasan isi teks cerita inspiratif yang berjudul Cerita Inspiratif Susi
Pudjiastuti berdasarkan format berikut!

No. Kebahasaan Teks Cerita Jawaban dan Hasil Analisis


Inspiratif
1. Berisi kalimat fakta

2. Kata penghubung/
konjungsi

3. Kata benda

4. Kata keterangan

13
5. Kata ganti orang

6. Kata sifat

LEMBAR KERJA III


Tugas Bepasangan

Latihan 3

Petunjuk kerja
1. Bacalah langkah-langkah dalam menyusun teks cerita inspiratif dengan saksama!
2. Buatlah kerangka penulisan teks cerita inspiratif berdasarkan teks inspiratif yang
kamu dapatkan berdasarkan format dibawah ini secara bepasangan!

Judul Teks Cerita Inspiratif:


Sumber :
No. Kerangka Penulisan Teks Cerita Inspiratif
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

14
LEMBAR KERJA IV

Latihan 4

Petunjuk Kerja
1. Bacalah langkah-langkah dalam menulis teks cerita inspiratif dengan saksama!
2. Tulislah teks cerita inspiratif pada lembar kerja peserta didik dengan
memperhatikan struktur dan kebahasaan teks cerita inspiratif bersama
kelompokmu!
3. Lakukan penilaian terhadap hasil tulisan kelompok lain dengan memperhatikan
rubrik penilaian sebagai berikut!

LEMBAR KERJA V

Latihan 5

Petunjuk Kerja
1. Amatilah video yang berjudul “ Kisah Abil, Anak Sekolah yang Tertidur di
Trotoar Selepas Jualan” di rumah dengan saksama!
2. Setelah mengamati video yang berjudul “ Kisah Abil, Anak Sekolah yang
Tertidur di Trotoar Selepas Jualan” ungkapkanlah rasa simpati, empati,
kepedulian, dan perasaan dalam bentuk cerita inspiratif dengan memperhatikan
rubrik penilaian di bawah ini!

15
FORMAT PENILAIAN MENGUNGKAPKAN RASA SIMPATI,
EMPATI, KEPEDULIAN, DAN PERASAAN DENGAN
MEMPERHATIKAN STRUKTUR DAN KEBAHASAAN SECARA
INDIVIDU

Mata Pelajaran : ………………. Hari : …………………


Siswa yang Dinilai : ………………. Kelas : …………………
Penilai : ……………….

Rentang Nilai Komentar dan


No. Aspek Yang Dinilai Skor Penilaian Sikap Pada
1 2 3 4 Saat Proses Bercerita
1. Kelancaran bercerita
2. Ketepatan urutan struktur
cerita
3. Intonasi dan kejelasan lafal
4. Mimik dan gestur
Penskoran:
5. Percaya diri
4= jika terdapat semua unsur
Total Skor
3= jika terdapat 3 unsur
2= jika terdapat 2 unsur
1= jika terdapat 1 unsur

Nilai =

RUBRIK PENILAIAN
No Aspek Indikator Skor Kategori

Dikatakan sangat baik jika dalam 4 Sangat Baik


bercerita lancar

Dikatakan Baik jika dalam bercerita 3 Baik


Kelancaran
1. kurang lancar
Bercerita
Dikatakan cukup jika dalam bercerita 2 Cukup
tidak lancar
Dikatakan kurang jika dalam bercerita 1 Kurang
membaca teks

16
Dikatakan sangat baik jika rangkaian 4 Sangat Baik
peristiwa berurutan

Dikatakan baik jika ada beberapa 4 Baik


Ketepatan
2. rangkaian peristiwa yang tidak berurutan
Urutan Cerita
Dikatakan cukup jika banyak rangkaian 3 Cukup
peristiwa yang tidak berurutan
Dikatakan kurang jika rangkaian cerita 2 Kurang
tidak berurutan

Dikatakan sangat baik jika intonasi tepat 4 Sangat Baik


dan lafal jelas

Dikatakan baik jika intonasi tepat dan 3 Baik


Intonasi dan
3. lafal kurang jelas
Kejelasan Lafal
Dikatakan cukup jika intonasi kurang 2 Cukup
tepat dan lafal kurang jelas
Dikatakan kurang jika intonasi tidak 1 Kurang
tepat dan lafal tidak jelas

Dikatakan sangat baik jika mimik dan 4 Sangat Baik


gestur tepat

Dikatakan baik jikamimik tepat dan 3 Baik


Mimik dan
4. gestur kurang tepat
Gestur
Dikatakan cukup jikamimik dan gestur 2 Cukup
kurang tepat
Dikatakan kurang jikamimi dan gestur 1 Kurang
tidak tepat

Dikatakan sangat baik jika sangat 4 Sangat Baik


percaya diri

Dikatakan baik jika cukup percaya diri 3 Baik


5. Percaya Diri
Dikatakan cukup jika kurang percaya 2 Cukup
diri
Dikatakan kurang jika tidak percaya diri 1 Kurang

17
Daftar Pustaka

Kemdikbud. 2017.Bahasa Indonesia Buku Siswa Kelas IX. Edisi Revisi. Jakarta: Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan.

Kemdikbud. 2017. Bahasa Indonesia Buku Guru Kelas IX Edisi Revisi. Jakarta: Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan

Waridah, Ernawati. 2017. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Jakarta: Ruang Kata

18

Anda mungkin juga menyukai